BAB II STUDI PUSTAKA DAN STUDI BANDING

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. (LKPP) adalah Lembaga Pemerintah yang dibentuk untuk mengatur

Gedung Kantor LKPP BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG TUGAS AKHIR GEDUNG KANTOR LKPP

BAB II STUDI PUSTAKA DAN STUDI BANDING

BAB II STUDI PUSTAKA DAN STUDI BANDING

BAB II STUDI PUSTAKA DAN STUDI BANDING

BAB II STUDI PUSTAKA DAN STUDI BANDING. Dalam desain Gedung Kantor LKPP terdapat 13 point target

BAB III DATA DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. 3. Persamaan nasib, yaitu pernah dijajah oleh negara asing (kecuali Thailand).

BAB II STUDI. Penyediaan aksesibilitas; bagi para difabel baik di area dalam dan luar bangunan serta lingkungannya.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

DAFTAR ISI. Halaman Judul Halaman Pengesahan Kata Pengantar Halaman Persembahan Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Bagan Daftar Tabel Abstraksi

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB II TINJAUAN UMUM

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR TABEL...

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

BAB V KONSEP PERANCANGAN CENGKARENG OFFICE PARK KONSEP DASAR PERANCANGAN

BAB I: PENDAHULUAN Latarbelakang.

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Gambar 4.1 Site Lokasi BSD. Gambar 4.2 Site Plan Perumahan BSD

BAB V : KONSEP. 5.1 Konsep Dasar Perancangan

Perancangan Gedung Kantor LKPP Pendekatan Green Arsitektur 2013 BAB II STUDI. Tanggapan Terhadap Kerangka Acuan Kerja LKPP

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB III TINJAUAN KHUSUS

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

APARTEMEN HEMAT ENERGI DAN MENCIPTAKAN INTERAKSI SOSIAL DI YOGYAKARTA DAFTAR ISI.

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KESIMPULAN ARSITEKTUR BINUS UNIVERSITY

GEDUNG KANTOR LKPP KERANGKA ACUAN KERJA SAYEMBARA PROYEK DESAIN ARSITEKTUR. Penyelenggara : Badan Penghargaan dan Sayembara IAI Jakarta JULI 2012

Development Designfor Tanjung Batu Harbour towards Sea Tolls Concept

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pemikiran yang melandasi perancangan dari proyek Mixed-use Building

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

KANTOR SEWA DAN APARTEMEN DI JAKARTA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR SIMBIOSIS

BAB V KONSEP PERANCANGAN. menggunakan dinding yang sifatnya masif.

BAB III : DATA DAN ANALISA

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

Bab III. Aspek Tanah dan Arsitektural Desain. : Puri Indah, Jakarta Barat

BAB IV: TINJAUAN KHUSUS PROYEK

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB IV : KONSEP. Adapun prinsip-prinsip pendekatan arsitektur hijau adalah sebagai berikut:

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN CATATAN DOSEN PEMBIMBING HALAMAN PENGANTAR PERNYATAAN ABSTRAK DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL

INTI BANGUNAN. Pertemuan 14: 7 Desember 2009

Sampit. Desain Shopping Arcade ini juga merespon akan natural setting, Dalam aktivitas urban, desain Shopping Arcade dapat menjadi

BAB VI HASIL PERANCANGAN. apartemen sewa untuk keluarga baru yang merupakan output dari proses analisis

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

The Via And The Vué Apartment Surabaya. Dyah Tri S

BAB VI HASIL RANCANGAN. ini merupakan hasil pengambilan keputusan dari hasil analisa dan konsep pada bab

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Perancangan Gumul Techno Park di Kediri ini menggunakan konsep

STANDAR UKURAN KEBUTUHAN RUANG. No. Sub Bagian Letak Kebutuhan Ruang Luasan Sumber. Parkir Mobil (70 unit) 875 m 2 Neufret.

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

Gambar 6.1 Konsep Hasil Perumusan Pendekatan Konsep Sumber : Analisa Penulis

BAB V KONSEP 5.1 Konsep Tata Ruang Luar Gambar 5.1 Skema Site Plan

DAFTAR ISI. PROYEK AKHIR SARJANA... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR GAMBAR... ix. DAFTAR TABEL... xiii PENDAHULUAN Data Ukuran Lahan...

BAB II ANALISIS TAPAK. mengatakan metoda ini sebagai Metoda Tulang Ikan. Pada kegiatan Analisa, Dosen

BAB V KONSEP. a. Memberikan ruang terbuka hijau yang cukup besar untuk dijadikan area publik.

mempunyai sirkulasi penghuninya yang berputar-putar dan penghuni bangunan mempunyai arahan secara visual dalam perjalanannya dalam mencapai unit-unit

BAB IV : KONSEP. 4.1 Konsep Dasar. Permasalahan & Kebutuhan. Laporan Perancangan Arsitektur Akhir

BAGIAN 3 HASIL RANCANGAN DAN PEMBUKTIANNYA

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Kembali Citra Muslim Fashion Center di Kota Malang ini

BAB VI HASIL PERANCANGAN. terdapat pada konsep perancangan Bab V yaitu, sesuai dengan tema Behaviour

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. mengacu pada tema dasar yaitu high-tech architecture, dengan tujuh prinsip tema

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Tabel 5.1. Kapasitas Kelompok Kegiatan Utama. Standar Sumber Luas Total Perpustakaan m 2 /org, DA dan AS 50 m 2

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JAKARTA SELATAN Arsitektur Tropis

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Milestone Casa de Parco Apartment

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. menghasilkan keuntungan bagi pemiliknya. aktivitas sehari-hari. mengurangi kerusakan lingkungan.

TEMA DAN KONSEP. PUSAT MODE DAN DESAIN Tema : Dinamis KONSEP RUANG KONSEP TAPAK LOKASI OBJEK RANCANG

BAB V KONSEP PERENCANAAN

Jenis dan besaran ruang dalam bangunan ini sebagai berikut :

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. tema Sustainable Architecture yang menerapkan tiga prinsip yaitu Environmental,

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

Pengembangan RS Harum

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB VI DESAIN PERANCANGAN

BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK APARTEMEN DAAN MOGOT CITY

TUGAS AKHIR. Bekasi Hospital and Medical Training Center. Dengan penekanan bangunan Green Building

LP3A REDESAIN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL TIPE B BAB V KONSEP DAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL

BAB V KONSEP. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan

International Fash on Institute di Jakarta

AR 40Z0 Laporan Tugas Akhir Rusunami Kelurahan Lebak Siliwangi Bandung BAB 5 HASIL PERANCANGAN

KARAWACI Data Proyek. Lokasi. Kelapa. bersifat campuran.dalam. beberapa.

BAB 1 PENDAHULUAN. Auditorium Universitas Diponegoro 2016

BAB V KONSEP. Gambar 5. 1 Konsep Dasar. Sumber: dokumentasi pribadi, 2015

BAB V DESKRIPSI HASIL RANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. yang mampu mengakomodasi kebutuhan dari penghuninya secara baik.

APARTEMEN HIJAU DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

UTARINA KUSMARWATI BAB I PENDAHULUAN

Milestone Casa de Parco Apartment

BAB 5 HASIL RANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Transkripsi:

BAB II STUDI PUSTAKA DAN STUDI BANDING 2.1 TANGGAPAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA 2.1.1 Target Perancangan Dalam perancangan desain Gedung Kantor LKPP terdapat target perancangan desain yang diharapkan dapat menjawab kebutuhan dan tuntutan desain yang diminta, yaitu : 1. Konsep Arsitektur Kota; konteks bangunan dengan kawasan CBD Rasuna Epicentrum. Desain mempertimbangkan master plan kawasan agar selaras dengan pengembangan perencanaan dan perancangan kawasan, khususnya akses jalan masuk menuju site. 2. Desain Ruang Luar; pada level lantai dasar bangunan berupa penyediaan Plaza atau communal space pada bangunan dan lansekap yang selaras dan berkesinambungan dengan kawasan serta untuk kegiatan seremonial. 3. Desain Bangunan Kantor yang terdiri atas Basement, Mezzanine dan Lantai Kantor. Mezzanine berfungsi sebagai area lobby terletak antara lantai dasar/plaza dan lantai 1 Bangunan Kantor sehingga ekspresi dari massa bangunan memiliki kesan mengambang ( floating ). 4. Arsitektur Gedung Kantor LKPP; bukan merupakan tiruan dari bangunan yang telah ada dan dapat merepresentasikan bangunan gedung kantor pemerintah yang inovatif dan progresif sekaligus adaptatif terhadap perkembangan arsitektur kedepan. 5. Arsitektur Gedung Kantor LKPP; memiliki karakter kuat (well designed) dan khas, mengingat obyek tersebut sebagai satu-satunya bangunan Pemerintah dalam kawasan CBD Rasuna Epicentrum. 6. Arsitektur Gedung Kantor LKPP; mempertimbangan aspek iklim tropis serta mendukung upaya penggunaan energi yang efisien dan pemanfaatan maksimal potensi tata cahaya dan udara secara cerdas. 7. Disain Tata Ruang Dalam; mencerminkan efisiensi penggunaan ruang, fleksibel dengan desain Detail Teknis Bangunan, desain yang Sarrisa Pelnia Ulfha - 41209010013 5

terintegrasi dengan sistem struktur, mekanikal dan elektrikal serta perawatan bangunan yang tepat guna dan efisien bagi sebuah bangunan kantor. 8. Penyediaan aksesibilitas; bagi para difabel baik di area dalam dan luar bangunan serta lingkungannya. 9. Taksiran biaya pembangunannya; masih dalam koridor yang wajar bagi ukuran bangunan kantor Pemerintah. Spesifikasi teknisnya diupayakan menggunakan bahan-bahan yang mudah didapat dan diutamakan menggunakan kandungan lokal yang paling optimal. Keseimbangan antara pertimbangan ekonomis dengan kualitas yang wajar (reasonable), pendekatan systemwide dalam perancangan, mencakup penerapan standar dan modul yang fleksibel baik untuk material maupun peralatan. 10. Optimum Reliability; dengan memperhatikan durable design details, praktis dan mudah dalam pemeliharaan. 11. Mengadopsi prinsip-prinsip arsitektur berkelanjutan (sustainable architecture ); antara lain: a.konsumsi sumber daya alam, termasuk konsumsi air dan energi secara minimal dan mempertimbangkan penggunaan sumber energi terbarukan; b. Memberikan dampak negatif yang minimal terhadap alam, lingkungan dan manusia, dengan menyediakan konsep sistem pengelolaan dan pengolahan limbah dari bangunan; c.kenyamanan termal dan visual di dalam bangunan harus terpenuhi sesuai peraturan atau standar nasional yang berlaku d. Rancangan bangunan tidak meningkatkan konsentrasi CO2 di dalam bangunan; e.memperhatikan orientasi (hadapan) bangunan, penempatan dinding yang dapat menyerap panas berlebih secara proporsional, organisasi ruang sedemikian hingga agar penggunaan AC dapat dioptimalkan tanpa mengurangi kenyamanan termal yang disyaratkan; f. Mengoptimalkan bidang atap dan dinding vertikal bangunan untuk mengurangi efek pemanasan kawasan (heat island effect); g. Mempertimbangkan penyediaan jalur pedestrian yang nyaman dan Sarrisa Pelnia Ulfha - 41209010013 6

teduh terpisah dengan jalur kendaraan bermotor. h. Meminimalkan perkerasan dalam site dan memberi peneduhan yang cukup pada permukaan tanah yang membutuhkan perkerasan. 12. Material bangunan dipertimbangkan menggunakan material yang low embodied energi atau low embodied carbon. 13. Rancangan mempertimbangkan kemudahaan pelaksanaan melalui metode pelaksanaan yang menggunakan energi yang rendah dalam proses konstruksi. 2.1.2 Tanggapan Terhadap KAK Tanggapan terhadap kerangka acuan kerja untuk perencanaan, sebagai berikut : 1. Konsep Arsitektur Kota. Dalam hal ini, konsep site menyesuaikan master plan kawasan CBD Rasuna Epicentrum terutama sirkulasi menuju site yang mudah pencapaian dimana ruang-ruang publik atau communal space dapat terintegrasi oleh kawasan sekitar 2. Adanya Mezzanine pada masa bangunan memberi kesan mengambang dimana area dibawah mezzanine dapat berfungsi sebagai plaza sebagai tempat aktivitas yang berhubungan dengan protokoler pemerintahan seperti upacara atau lainnya. 3. Pilihan bentuk dasar massa bangunan seperti persegi guna menyiptakan kesan kokoh dan formal, sedangkan bentuk segitiga memberikan kesan tegas dan berkarakter serta respon terhadap bentuk tapak. 4. Adanya bidang-bidang transparan pada masa bangunan sebagai simbol transparansi pemerintah dengan rekanan dan atau masyarakat Indonesia. 5. Desain bangunan mempertimbangkan aspek iklim tropis dengan memanfaatkan secara maksimal potensi tata cahaya dan dan udara. Orientasi masa bangunan terhadap bundaran dimana penempatan core yang didominasi bidang massif berada disisi barat sebagai solar buffer. 6. Tanggapan lebih detail akan diuraikan pada konsep Sarrisa Pelnia Ulfha - 41209010013 7

2.2 STUDI PUSTAKA 2.2.1 Pengertian Kantor Secara etimologis kantor berasal dari Belanda: kantoor, yang maknanya: ruang tempat bekerja, tempat kedudukan pimpinan, jawatan instansi dan sebagainya. Dalam bahasa Inggris office memiliki makna yaitu: tempat memberikan pelayanan (service), posisi, atau ruang tempat kerja. Pengertian kantor dapat dibedakan menjadi 2, yaitu kantor dalam arti dinamis dan kantor dalam arti statis. Kantor dalam arti dinamis merupakan proses penyelenggaraan kegiatan pengumpulan, pencatatan, pengolahan, penyimpanan, dan penyampaian/ pendistribusian data/informasi. Atau dapat dikatakan kantor dalam arti dinamis merupakan kegiatan ketatausahaan atau kegiatan administrasi dalam arti sempit Kantor dalam arti statis bisa berarti Ruang kerja, kamar kerja, markas, biro, instansi, lembaga, jawatan, badan, perusahaan, serta tempat atau ruangan penyelenggaraan kegiatan pengumpulan, pencatatan, pengolahan, penyimpanan penyampaian/pendistribusian data/informasi. Selain pengertian-pengertian tersebut, ada beberapa pengertian kantor secara statis menurut beberapa ahli diantaranya yaitu : Menurut Moekijat(1997:3), kantor adalah setiap tempat yang biasanya dipergunakan untuk melaksanakan pekerjaan tata usaha, dengan nama apapun juga tempat tersebut mungkin diberikan. Prajudi Atmosudirjo (1982:25),kantor adalah unit organisasi terdiri atas tempat, staf personel dan operasi ketatausahaan guna membantu pimpinan. Kallaus dan Keeling, office is a function where interdependent system of technology, procedures, and people are at work to manage one of the firm s most vital resources-information. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kantor adalah balai (gedung, rumah, ruang) tempat mengurus suatu pekerjaan atau juga disebut tempat bekerja. Sarrisa Pelnia Ulfha - 41209010013 8

Dari definisi-definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kantor dalam arti dinamis adalah tempat diselenggarakannya kegiatan tata usaha di mana terdapat ketergantungan system antara orang, teknologi, dan prosedur untuk menangani data dan informasi mulai dari menerima, mengumpulkan, mengolah, menyimpan, sampai menyalurkannya. Pada setiap kantor akan ditemukan unsur inti yaitu, manusia beserta hubungan-hubungan sosial mereka dan unsur kerja yang meliputi sumber daya insani, sumber daya nir-insani, dan sumber daya konseptual. Dalam kenyataannya unsur inti akan dipengaruhi oleh unsur kerja pada saat kantor berfungsi sebagai perangkat untuk memasok informasi dan merawat aktiva sehingga diperlukan cara-cara bekerja yang efisien. 2.2.2 Pengertian Lembaga Pemerintahan Non Kementerian Lembaga Pemerintahan adalah lembaga pemerintahan atau "Civilizated Organization" Dimana lembaga tersebut dibuat oleh negara, dari negara, dan untuk negara dimana bertujuan untuk membangun negara itu sendiri. Lembaga negara terbagi dalam beberapa macam dan mempunyai tugas nya masing - masing antara lain Lembaga Pemerintahan Non Kementerian adalah lembaga negara di Indonesia yang dibentuk untuk melaksanakan tugas pemerintahan tertentu dari presiden. Kepala LPNK berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada presiden melalui menteri atau pejabat setingkat menteri yang mengoordinasikan. LKPP merupakan Lembaga Pemerintahan Non Kementrian yang berdiri sejak 2007. Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) adalah Lembaga Pemerintah yang dibentuk untuk mengatur proses pengadaan barang/jasa yang dibiayai oleh APBN/APBD. Proses pengadaan di lingkungan pemerintah diharapkan dapat dilaksanakan dengan lebih efektif dan efisien serta lebih mengutamakan penerapan prinsip-prinsip persaingan usaha yang sehat, transparan, terbuka dan perlakuan yang adil bagi semua pihak. Lembaga tersebut diperlukan untuk perencanaan, pengembangan dan penyusunan strategi, penentuan kebijakan serta aturan perundangan pengadaan barang/jasa Pemerintah yang sesuai dengan tuntutan dan perkembangan Sarrisa Pelnia Ulfha - 41209010013 9

lingkungan internal maupun eksternal secara berkelanjutan, berkala, terpadu, terarah dan terkoordinasi; Proses pengadaan barang/jasa dalam lingkup dan cakupan Pemerintah merupakan permasalahan lintas institusi dan lintas sektor yang memiliki dampak langsung bagi pengembangan usaha kecil, produksi dalam negeri, dan pengembangan iklim dan dunia usaha pada umumnya, maka dipandang perlu untuk dibentuk LKPP. Visi LKPP yaitu andal dalam mewujudkan sistem pengadaan yang kredibel. Sedang misi yang diembannya adalah mewujudkan aturan pengadaan yang jelas, sistem monitoring dan evaluasi yang andal, sumber daya manusia yang profesional, dan kepastian hukum pengadaan barang/jasa pemerintah. LKPP dipimpin oleh seorang Kepala dan lima pejabat Eselon-I (disebut unsur pimpinan LKPP). Masing-masing pejabat Eselon-I memiliki bidang kerja spesifik yang merupakan satu sistem utuh dan independen. Hubungan antar bidang kerja merupakan hubungan setara dan tidak terkait dengan strata atau tingkatan. Kepala LKPP mengoordinasikan seluruh pejabat Eselon-I, sehingga dapat digambarkan dalam bagan sbb : Bagan 2.1 Struktur Organisasi LKPP Sarrisa Pelnia Ulfha - 41209010013 10

2.3 STUDI BANDING 2.3.1 Studi Literatur Government Building Sejong City adalah gedung pemerintahan yang berada di pusat administrasi pemerintahan kota Sejong, Korea. Luas area tapak 36,629 m² Architect : Tomoon Architects & Engineers + Gurlim Architects Location : Sejeong, Korea Principal Architect : Yeol Park Project Team : Moon-young Ko, Jae-jin Kim, Hong-bae Kim, Jeong-un Hwang, Jin-i Lee,Jin-ho Shin Engineering : ARUP International Limited Site area : 36,629 sqm Site for Sport Area : 36,078 sqm Bldg. Area : 7,513.57 sqm Total Floor Area : 56,500.39 sqm Landscape Area : 16,907.50 sqm Gambar 2.1 Government Building Sejeong, Korea Gedung Pemerintahan di Kota Sejong terdapat 3 zona yaitu zona 1 sampai 3 yang dibuat seolah-olah bangunan merupakan gerbang simbolis dari kota administrasi. Gerbang perkotaan dimana warga masyarakat dapat dengan bebas menggunakan area ini sebagai area interaksi baik digunakan untuk berbagai acara Sarrisa Pelnia Ulfha - 41209010013 11

seperti festival maupun kegiatan kebudayaan lainnya. Dalam hal skala perkotaan, bentuk linier masterplan yang ada telah dipertahankan. Gambar 2.2 Interaction Area Government Building diperuntukkan untuk publik Dalam hal skala arsitektur, bangunan itu dirancang sebagai gedung ramah lingkungan, yang murah hati dengan alam, lingkungan dan masyarakat, dan menghemat energi dengan cara bentuk arsitektur pasif. Gambar 2.3 Landscape Bangunan Massa bangunan berhubungan dengan bangunan pemerintahan lain yang berada diseberang jalan dan sungai yang membelah site bangunan inti dengan Sarrisa Pelnia Ulfha - 41209010013 12

bangunan lainnya. Penghubung bangunan berupa jembatan atau bridge yang membentang melewati sungai dan jalan. Bangunan membuka diri dengan membuat membentuk bangunan seperti huruf U,hal ini memberikan kesan bahwa adanya komunikasi antara pemerintah dengan warga masyarakat. Pada bagian depan dari bangunan terdapat space yang berfungsi sebagai ruang public dan area hijau sebagai are resapan air sungai. Gambar 2.4 Bird Eye Government Building Sejeong City Lanscape dibuat dengan beberapa zona area terbuka yang dibuat sepanjang pedestrian kawasan yang saling berhubungan. Sehingga menghidupkan kawasan menjadi area yang hidup untuk publik. Gambar 2.5 Bird view Government Building Sejeong City Sarrisa Pelnia Ulfha - 41209010013 13

Gambar 2.6 Concept Massing Mengenai fasad bangunan diadaptasi dari cara aliran sutra tradisional Korea. Fasad pola aliran lebih dari desain formatif sederhana. Ini mengamankan ekonomi energi yang optimal dengan cara Green Facade. Ukuran dan sudut jendela yang diterapkan secara berbeda tergantung dari simulasi sinar matahari dalam Green Façade. Sarrisa Pelnia Ulfha - 41209010013 14

Tabel 1.1 Tabel Keterangan Denah Government Building Sejeong City Denah Keterangan Lantai dasar merupakan communal space, terdapat area komersil sehingga seperti café atau book store. Pemanfaatan plaza sebagai kegiatan seremonial dan kegiatan lainnya. Lantai 2, zona yang masih berhubungan dengan kegiatan pelayanan pada kantor pemerintahan. Lantai 3 merupakan area kantor pemerintahan yang berupa open plan untuk staff yang kebutuhan ruang serta pengorganisasiannya telah di tentukan.pada lantai 3, bangunan terpisah dengan bangunan disebelah nya. Terdapat void besar yang dapat kegiatan yang sedang berlangsung dibawahnya. Sarrisa Pelnia Ulfha - 41209010013 15

Lantai 4 merupakan area open plan staff. Adanya jembatan atau bridge sebagai penghubung sirkulasi dengan bangunan yang tepat berada disebelahnya. Disisi depan bangunan terdapat sky forest garden sebagai area hijau dilantai 4. Lantai 5 merupakan area cubicle dari staff. Terdapat jembatan sebagai sirkulasi penghubung dengan void yang besar dikiri dan kanan jembatan atau bridge Lantai 6 dan 7 merupakan area untuk staff berupa open plan. Pada lantai 6 masa bangunan menyatu dan area jembatan menjadi area open plan. Sedangkan lantai 7 dijadikan area lounge atau area tunggu. Sarrisa Pelnia Ulfha - 41209010013 16

Gambar 2.5 Section A-A Gambar 2.6 Section B-B Gambar 2.7 Perspective Sarrisa Pelnia Ulfha - 41209010013 17

Gambar 2.8 Skylight Detail 2.3.2 Studi Lapangan Office 8 Tower, Senopati Office 8 Tower merupakan kantor sewa yang berada di kawasan SCBD (Sudirman Central Business District). Dikelilingi oleh Residences 8 Tower yang merupakan bangunan hunian dan gedung perkantoran SCBD. Office 8 Tower dirampungkan pada tahun 2012. Lokasi : SCBD, Jakarta Selatan Total semi gross : 49.000 sqm Jumlah Lantai : 32 lantai kantor sewa, 3 lantai basemen Luasan lantai tipikal : 1.586-1.632 sqm Semi Gross Developer : PT. Bintang Sedayu Makmur Konsultan Arsitek : PT. Airmas Asri Structural Engineers: PT. Penta Rekayasa M & E Consultant : Acset Interior Design : Wilis Kusuma Architect Buiding Management: PT. Cushman & Wakefield Indonesia Sarrisa Pelnia Ulfha - 41209010013 18

Gambar 2.9 Siteplan Office 8 Senopati, SCBD Gambar 2.10 Office 8 Senopati, SCBD Sarrisa Pelnia Ulfha - 41209010013 19

Tabel 1.2 Tabel Keterangan Denah Kantor Sewa Office 8 Senopati Denah Fungsi Fasilitas & Keterangan Image Lobby Area publik seperti lobby, foodcourt, ruang tunggu, atm gallery dan beberapa area komersial yang berhubungan dengan residences 8. Ketinggian lobby 12m. Kantor Sewa Zoning kantor sewa dimulai dari lantai 5 dengan luasan 237 m² semua lantai tipikal kantor sewa dan 195 m² untuk core (shaft, ME & Stair) Ketinggian ruangan 2,8 m from finished floor level. Sarrisa Pelnia Ulfha - 41209010013 20

Kantor sewa Untuk lantai 21 total luasan 247 m² semua lantai tipikal kantor sewa dan 221 m² untuk core (shaft, ME & Stair). Sedangkan untuk lantai 23-35 total luasan 219 m² semua lantai tipikal kantor sewa dan 221 m² untuk core (shaft, ME & Stair). Sirkulasi Vertikal/Core (Lantai 20) Terdapat 10 unit lift penumpang, yaitu : - 5 Unit untuk Low zone (GF-19) dengan kapasitas 24 orang - 5 unit untuk High zone (20-37) dengan kapasitas 24 orang - 1 unit executive lift - 1 unit lift service Sarrisa Pelnia Ulfha - 41209010013 21

- 2 unit parking lift (B3- B2-B1 dan GF) Terdapat toilet pria dan wanita disetiap lantai disisi timur dan barat Parking Area Kapasitas parkir untuk 3 lantai basement ±740 unit mobil Material - Curtain wall : Reflective glass pane - Ceiling : Bare Ceiling - Floor, Penggunaan marble pada area lobby dan lift lobby dan bare concrete pada area kantor. - Partition menggunakakan double gypsum board filled with glasswool Mekanikal Elektrikal - Sistem AC : ramah Sarrisa Pelnia Ulfha - 41209010013 22

lingkungan, ekonomis dan multi zone ac sysytem - Pwer supply : 100VA/m² termasuk AC dengan 100% power genset, didukung oleh peralatan standar gedung - Building Automation system, Integrated computerized system untuk alarm central, AC, lighting, pengudaraan dan pemadam kebakaran Security dan Safety Measures - Security system : 24 jam dan terb unung dengan ruang kontrol - Card access security system check in the lobby - CCTV berada di main lobby, exit points and lift Fire Safety System Fire alarm, sprinklers, fire hydrants, smoke and heat detectors, fire houses and Sarrisa Pelnia Ulfha - 41209010013 23

extinguisher in every floor comply to NFPA - 20 Office 8 Senopati berada dikawasan hunian apartemen. Sehingga bagian bawah dari residence dan office saling berhubungan. Berikut adalah office 8 senopati. (Kotak berwarna merah, gambar Gambar 2.11 Potongan Gambar Office 8 Senopati, SCBD Core berada ditengah masa bangunan terdapat lift, shaft dan utilitas. Lift merupakan sirkulasi vertical yang berfungsi sebagai akses penghubung bagian bawah dengan ruang-ruang dibagian atas. Area lift dibagi menjadi 3, yaitu : - Low zone disisi utara dengan kapasitas 24 orang (GF-19floor) - High zone disisi selatan dengan kapasitas (20floor - 37floor) - Parking lift pada bagian bwah (B3- B2-B GF) Gambar 2.11 Potongan Gambar Office 8 Senopati, SCBD Sarrisa Pelnia Ulfha - 41209010013 24