MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 LIMBOTO PADA MATERI LINGKUNGAN HIDUP DENGAN MENGGUNAKAN METODE OUTDOOR STUDY

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran. Kurangnya guru menerapkan metode pembelajaran yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMA N 2 LIMBOTO, kelas. Pada variabel penelitian ini terbagi atas 3 yaitu :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif yang selanjutnya akan

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif.

PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI POKOK FUNGSI KOMPOSISI PADA SISWA KELAS XI SMAN 1 TANJUNG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Geografi Melalui Pembelajaran Paikem Pada Materi Lingkungan Hidup

BAB III METODE PENELITIAN

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Metode Diskusi Pada Mata Pelajaran IPA Terpadu Bagi Siswa Kelas VIII-B SMP Negeri 2 Galang

Serambi Akademica, Volume IV, No. 2, November 2016 ISSN :

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIVE TIPE TALKING STICK DAN KARTU ARISAN PADA KELAS XI IPS

Novia Wijayanti Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun subjek dari penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VD Sekolah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada pelaksanaan tindakan kelas ini, peneliti menyajikan materi unit suhu dan kalor

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dilalui, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. fasilitas serta sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan pembelajaran.

BAB III METODE PENELITIAN

Ewisahrani Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta,

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. adalah siswa kelas XI IPS-1 SMA Negeri 2 Salatiga. Jumlah siswa kelas XI IPS-1

ABSTRAK. Kata Kunci: model pembelajaran REACT, hasil belajar geografi siswa

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, yaitu suatu Action Research yang dilakukan di

ABSTRAKSI. Irma Susilowati Guru SMA Negeri 1 Cepiring

BAB III METODE PENELITIAN. 2011/2012. Waktu penelitian adalah bulan April 2012 sampai dengan. terdiri dari 12 Siswa Laki-Laki dan 17 Siswa Perempuan.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Wardani (2007:

Sarina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa sebanyak 35 orang siswa. Sedangkan yang menjadi objek dalam penelitian

I. METODE PENELITIAN. Subjek dalam peneltian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 5 Talang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pada bab terdahulu telah dikemukakan bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini

BAB III METODE PENELITIAN. sebanyak 17 orang yang terdiri dari 7 orang laki-laki dan 10 orang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN SAINS DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI KELAS V SD

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sains Alat Pernapasan Pada Manusia dan Hewan Kelas V SDN No.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

MINDAMORA SITUMORANG Guru SD Negeri Muliorejo

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Proses PTK merupakan proses siklus yang dimulai dari menyusun

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu penelitian

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di SMA Negeri 2 Gorontalo Kelurahan

Melalui Strategi Pembelajaran Ekspositori Dapat Meningkatkan Prestasi Belajar Perkembangbiakan Tumbuhan Siswa Kelas VI/A SD Negeri 20 Sabang

Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 1 No. 1 April 2017

ABSTRAK

: PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETUNTASAN

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIFITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI TUMBUHAN HIJAU. Etmini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. juga teman sejawat yang bertindak sebagai observer. Penelitian ini hanya

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Learning Tipe The Power Of Two Topik Lingkungan Hidup telah terlaksana dengan menggunakan dua

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.

Candra Hulopi SI Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

BAB III METODE PENELITIAN. dilaksanakan di SDN 71 Kota Timur Kota Gorontalo. Kelas yang dikenai tindakan

PENINGKTAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH SISWA KELAS V SD KARTIKA XX-1 KOTA MAKASSAR

BAB III METODE PENELITIAN

Lathifatus Sa adah 1 Soewalni Soekirno 2 dan Anggit Grahito Wicaksono 3 ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri.

BAB III METODE PENELITIAN. Pulau Permai Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar. Siswa berjumlah 8

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan- tindakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tindakan Kelas ini adalah mulai bulan November Negeri 1 Pajerukan. Desa Pajerukan, Kecamatan Kalibagor.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. dalam melaksanakan penelitian (dalam mengumpulkan data). Metode

BAB III METODE PENELITIAN. penggunaan strategi pembelajaran aktif tipe pasangan dalam praktik pengulangan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian tindakan kelas. Karakteristik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research memiliki

JEMBER TAHUN PELAJARAN

BAB III METODE PENELITIAN. sebanyak 21 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan.

Upaya Guru Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran PKn Dengan Menggunakan Peta Konsep Di Kelas IV SDN 1 Bale

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

BAB III METODE PENELITIAN. dari 10 orang laki-laki dan 16 orang perempuan. Objek dalam penelitian ini

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian adalah suatu cara yang dilakukan dalam penyelidikan suatu

BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Pacet Kecamatan Reban Kabupaten

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ekonomi dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning

ARTIKEL ILMIAH SKRIPSI. Oleh : ROBIATUL HADAWIYAH GJA12D113095

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV MENGGUNAKAN METODE PROBLEM POSING PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SD NEGERI TEBING TINGGI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research), karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti berlokasi di SMK Negeri 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Kata Kunci: model STAD, pembelajaran, IPA

Feni Indri Lestari 1, Mustolikh 2, Sigid Sriwanto 3

BAB III METODE PENELITIAN. keadaan subyek/obyek penelitian berdasarkan fakta-fakta yang tampak

BAB II KAJIAN TEORI. 1 Tinjauan Tentang Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Kartu-Kartu. a. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif

Akhmad Suyono *) Dosen FKIP Universitas Islam Riau

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jagabaya I Kecamatan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIIID SMPN 2 BURAU

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh Mike Akta Buana. Absatrak. Kata Kunci : Keaktifan dan Hasil Belajar, Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah

Ervina Royani SMAN 1 Angkinang Abstract

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dicapai.jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas III SD Negeri

Jurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 3(2)

Transkripsi:

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 LIMBOTO PADA MATERI LINGKUNGAN HIDUP DENGAN MENGGUNAKAN METODE OUTDOOR STUDY Noktah Suciati, Mohamad Jahja, Ahmad Zainuri Universitas Negeri Gorontalo Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Jurusan Fisika Program Studi Pendidikan Geografi (Noktah_suciati@yahoo.co.id) ABSTRAK NOKTAH SUCIATI. NIM. 451409009. Meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 2 Limboto pada materi lingkungan hidup dengan menggunakan metode outdoor study. Skripsi, Program Studi Pendidikan Geografi, jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan IPA, Universitas Negeri Gorontalo 2013. Rumusan masalah dalam penelitian ini Apakah dengan menggunakan metode pembelajaran outdoor study dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 2 Limboto pada mata pelajaran geografi materi lingkungan hidup. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 2 Limboto pada materi lingkungan hidup dengan menggunakan metode outdoor study. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindaka kelas (PTK) yang dilalakukan di kelas XI IPS 2 SMA Negeri 2 Limboto. Siswa yang dikenai tindakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS 2 yang berjumlah 24 siswa terdiri dari 10 oarang laki-laki dan 14 orang perempuan. Hasil belajar siswa pada siklus I menunjukkan bahwa dari 24 orang siswa yang dikenai tindakan, hanya 15 orang atau 62,50% memperoleh nilai 78, sedangkan 9 orang atau 37,50 % memperoleh nilai 78. Sedangkan untuk aktivitas guru dengan aspek berkategori sangat baik dan baik yaitu 70,83 % dan aktivitas siswa dengan aspek berkategori sangat baik dan baik yaitu 66,67 %. Hal tersebut menunjukkan bahwa pada pembelajaran siklus I belum mencapai indikator yang ditetapkan, untuk itu perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya. Berbagai kekurangan pada siklus I selanjutnya diperbaiki dan disempurnakan pada pelaksanaan siklus II. Ternyata hasil tindakan siklus II menunjukkan bahwa dari 24 orang siswa yang dikenai tindakan, 21 orang atau 87,50 % memperoleh nilai 78, sedangkan 3 orang atau 12,5 % memperoleh nilai 78. Sedangkan untuk aktivitas guru dengan aspek berkategori sangat baik dan baik yaitu 100 % dan aktivitas siswa dengan aspek berkategori sangat baik dan baik yaitu 100 %. Sehingga indikator yang telah ditetapkan dipenuhi. Dengan demikian dapat disimpulkan hipotesis penelitian : jika digunakan metode outdoor study pada materi lingkungan hidup maka hasil belajar siswa kelas XI IPS 2 SMA NEGERI 2 LIMBOTO meningkat., dapat diterima. Kata kunci : metode oudoor study, hasil belajar siswa, lingkungan hidup

1. PENDAHULUAN Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan oleh peneliti disalah satu SMA yaitu SMA Negeri 2 Limboto pada tahun ajaran 2012-2013, nilai rata-rata ulangan harian siswa kelas XI IPS 2 pada mata pelajaran geografi untuk materi pokok lingkungan hidup adalah 65,17. Hal ini Menunjukkan bahwa sebagian besar siswa belum mencapai hasil belajar sesuai dengan KKM yaitu 78, dari 24 siswa hanya 29,17% atau 7 siswa yang berhasil mencapai KKM. Sedangkan 70,83% atau 17 siswa belum mencapai KKM. Selain masih rendahnya hasil belajar siswa, melalui wawancara langsung dengan guru mata pelajaran geografi dan siswa, peneliti juga mengetahui berbagai hal yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa pada materi lingkungan hidup, seperti kurangnya minat belajar siswa dalam menerima materi geografi karena siswa beranggapan bahwa mata pelajaran geografi hanya mata pelajaran yang menghafal dan sebagai mata pelajaran yang kurang menyenangkan, serta kurang tepatnya penggunaan metode pembelajaran yang digunakan. Jika ditelaah lebih rinci geografi tidak hanya berpusat belajar dengan hafalan, karena geografi ini memiliki laboratorium yang sangat besar dimana lingkungan sekitar bisa dijadikan sebagai media belajar. Dalam hal ini, dapat dilihat bahwa belajar geografi bisa didapat melalui lingkungan sekitar dan tidak hanya belajar di dalam ruangan saja namun, bisa dilakukan di luar kelas/luar sekolah. Dari permasalahan diatas maka untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan minat belajar siswa pada materi lingkungan hidup disini peneliti berkeyakinan untuk menggunakan metode outdoor study yang memberikan gambaran tentang bagaimana alam sekitar atau lingkungan sekitar bisa dijadikan sebagai sumber belajar. Metode outdoor study atau pembelajaran di luar kelas dapat memberikan solusi untuk menyelesaikan masalah yang ada di sekolah. Karena metode ini merupakan upaya mengajak siswa lebih dekat dengan sumber belajar yang sesungguhnya, yaitu di alam dan masyarakat. Di sisi lain, pembelajran di luar kelas merupakan upaya mengarahkan para siswa untuk melakukan aktivitas yang bisa membawa mereka pada pengalaman dan pendidikan lingkungan yang sangat berpengaruh pada kecerdasan siswa dan hasil belajar. Dalam hal ini harus disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan yang ada kaitanya dengan pembelajaran di luar kelas/di luar sekolah serta sesuai dengan kompetensi dan indikator yang ada di tempat penelitian.

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 2 Limboto pada materi lingkungan hidup dengan menggunakan metode outdoor study. 2. KAJIAN PUSTAKA Hasil Belajar Winkey 1996:51 (dalam Purwanto 2009:45) mengemukanan hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya. Menurut Dimyati dan Mudjiono 2009:200, belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Siswa adalah penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar. Proses belajar terjadi berkat siswa memperoleh sesuatu yang ada di lingkungan sekitar. Lingkungan yang dipelajari oleh siswa berupa keadaan alam, benda-benda, hewan, tumbuhan, manusia atau hal-hal lain yang bisa dijadikan bahan ajar. Menurut Purwanto 2009:45, hasil belajar seringkali digunakan sebagai ukuran untuk mengetahui seberapa jauh seseorang menguasai bahan yang sudah diajarkan. Untuk mengaktualisasikan hasil belajar tersebut diperlukan serangkaian pengukuran menggunakan alat evaluasi yang baik dan memenuhi syarat. Pengukuran demikian dimungkinkan karena pengukuran merupakan kegiatan ilmiah yang dapat diterapkan pada berbagai bidang termasuk pendidikan. Berdasarkan beberapa defenisi hasil belajar di atas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah terjadinya proses pembelajaran yang ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan oleh guru setiap selesai memberikan materi pelajaran pada satu pokok bahasan. Pembelajaran di Luar Kelas (outdoor study) Metode mengajar di luar kelas (outdoor study) dapat dipahami sebagai suatu kegiatan menyampaikan pelajaran di luar kelas, sehingga kegiatan atau aktivitas belajar mengajar berlangsung di luar kelas atau alam bebas. Metode mengajar di luar kelas merupakan upaya mengajak lebih dekat dengan sumber belajar yang sesungguhnya, yaitu alam dan masyarakat. Disisi lain, mengajar di luar kelas merupakan upaya mengarahkan para siswa untuk melakukan aktivitas yang bisa membawa mereka pada perubahan perilaku terhadap lingkungan sekitar. Jadi, mengajar di luar kelas lebih melibatkan siswa secara langsung dengan lingkungan sekitar mereka, sesuai dengan materi yang diajarkan. Sehingga, pendidikan di luar kelas lebih mengacu pada pengalaman dan pendidikan lingkungan yang sangat berpengaruh pada kecerdasan siswa.

Lingkungan Hidup Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan mahluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan prilakunya yang mempengaruhi kelangsungan hidup dan kesejahtraan manusia serta mahluk hidup lainya serta terdapat di dalamnya komponen abiotik, biotik dan sosial budaya. Pembangunan Berkelanjutan Pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup adalah upaya sadar dan terencana, yang memadukan lingkungan hidup, termasuk sumber daya, ke dalam proses pembangunan untuk menjamin kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan denganmempertimbangkan kerusakan yang yang akan ditimbulkan dan tanpa mengurangi kemampuan lingkungan masa sekarang demi memenuhi kebutuhan yang akan mendatang. Pelestarian lingkungan hidup Pelestarian lingkungan hidup adalah upaya untuk melindungi kemampuan lingkungan hidup terhadap tekanan perubahan dan dampak negatif yang ditimbulkan suatu kegiatan. Serta menjaga kesetabilan lingkungan untuk menjadi tempat hidup manusia, hewan, dan tumbuhan. 3. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindaka kelas (PTK) yang dilalakukan di kelas XI IPS 2 SMA Negeri 2 Limboto. Siswa yang dikenai tindakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS 2 yang berjumlah 24 siswa terdiri dari 10 orang laki-laki dan 14 orang perempuan. Prosedur Penelitian Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini berpedoman pada langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas Menurut Suhardjono (dalam Arikunto. dkk, 2007:74). Komponen pokok dalam penelitian tindakan ini adalah perencanaan, pelaksanaan tindakan, tahap pemantauan dan evaluasi, Refleksi. Instrument yang digunakan untuk pengumpulan data penelitian tindakan kelas ini meliputi lembar observasi kegiatan guru, lembar observasi kegiatan siswa, dan tes hasil belajar yang pada siklus I berjumlah 8 butir soal dan pada siklus II berjumlah 5 butir soal. Analisis data yang akan digunakan untuk tindakan ini dilakukan secara kuantitatif dengan memperhatikan hasil-hasil pengukuran yang dilakukan dengan teknik porsentase yang diambil

secara bertahap setiap akhir kegiatan dari setiap siklus. Data yang dihasilkan meliputi data hasil pengamatan guru dan data aktifitas siswa, serta data tes hasil belajar siswa. Data hasil pengamatan aktivitas guru dioleh secara kuantitatif dengan menggunakan rumus: Jumlah aspek yang diperoleh Hasil pengama tan x 100 % jumlah aspek yang diamati Data hasil pengamatan aktivitas siswa dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan rumus: Jumlah aspek yang diperoleh Hasil pengama tan x100 % jumlah aspek yang diamati Hasil belajar siswa ditentukan melalui tes secara tertulis dan diolah menggunakan rumus: Jumlah SkorYang Benar (%) Nilai hasil belajar x 100 % jumlah SkorIdeal Apabila hasil belajar meliputi aktivitas guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa yang diperoleh melaui tes dalam pelaksanaan tindakan dengan menggunakan metode outdoor pada siklus I secara klasikal belum mencapai 80%, maka penelitian dilanjutkan pada siklus selanjutnya. 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Siklus I Pada pelaksanaan siklus I, pembelajaran dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Jadwal kegiatan pembelajaran dilaksanakan di luar jam sekolah. a. Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran Data hasil pembelajaran meliputi aktivitas guru yang dilakukan menggunakan metode Outdoor Study pada siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 2 Limboto pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut: No Tabel 1. Data hasil pengamatan aktivitas guru pada siklus I Kriteria Pengamatan Pertemuan 1 Pertemuan 2 Jumlah % jumlah % Presentase Rata-rata 1 SB 0 0 1 8,33 4,165 2 B 8 66,67 8 66,67 66,67 3 C 4 33,33 3 25 29,165 4 K 0 0 0 0 0 Jumlah 12 100 12 100 100 Jika dirata-ratakan dari 2 kali pertemuan maka persentase aktivitas guru pada siklus I kategori sangat baik dan baik adalah 70,83 % meliputi memberikan motivasi, melakukan

persentase apersepsi, memberikan tujuan pembelajaran, menyampaikan langkah-langkah pembelajaran, mengorganisasi siswa dalam kelompok, memberikan pertanyaan untuk menguji pemahaman siswa, membimbing siswa dalam membuat lapaoran, memeberikan penghargaan, memberikan evaluasi. kategori cukup 29,17% meliputi membimbing siswa dalam melakukan pengamatan, memberikan penjelasan tambahan, membimbing siswa dalam membuat kesimpulan materi dan kategori kurang 0 %. Dapat juga dilihat pada diagram di bawah ini. 80.00% 70.83% 60.00% 40.00% 29.17% sangat baik dan baik cukup 20.00% 0.00% kriteria 0% kurang Gambar 1 : Diagram persentase hasil pengamatan aktivitas guru pada siklus I Data hasil pembelajaran meliputi aktivitas siswaa yang dilakukan menggunakan metode Outdoor Study pada siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 2 Limboto pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut: No Tabel 2. Data hasil pengamatan aktivitas siswa pada siklus I Kriteria Pengamatan Pertemuan 1 Pertemuan 2 Jumlah % jumlah % Presentase Rata-rata 1 SB 0 0 1 11,11 5,55 2 B 6 66,67 5 55,56 61,12 3 C 3 33,33 3 33,33 33,33 4 K 0 0 0 0 0 Jumlah 9 100 9 100 100 Jika dirata-ratakan dari 2 kali pertemuan maka persentase aktivitas siswa pada siklus I kategori sangat baik dan baik adalah 66,67 % meliputi mengorganisasi diri dalam kelompok, perhatian pada pelajaran, kemampuan memngemukakan pendapat atau gagasan, kemampuan menjawab pertanyaan, kemampuan bertanya, kemampuan membuat laporan hasil pengamatan, kategori cukup 33,33% meliputi kerjasama siswa dalam kelompok, keaktifan siswa dalam

persentase persentase melakukan pengamatan, kemampuan membuat kesimpulan materi dan kategori kurang 0 %. Dapat juga dilihat pada diagram di bawah ini. 80.00% 66.67% 60.00% 40.00% 33.33% sangat baik dan baik cukup 20.00% 0.00% kriteria 0% kurang Gambar 2 : Diagram persentase hasil pengamatan aktivitas siswa pada siklus I b. Evaluasi hasil belajar siswa Hasil belajar yang diperoleh siswa menunjukkan tingkat keberhasilan proses pembelajaran. Tingkat keberhasilan penguasaan siswa diukur melalui tes tertulis. Tes tertulis terdiri dari 8 butir soal dengan skor maksimal 55. Dari hasil analisis tes pada siklus I diperoleh 62,50 % atau 15 siswa yang mendapat nilai 78 nilai 78. Dapat juga dilihat pada diagram di bawah ini :, dan 37,50 % atau 9 siswa yang memperoleh 80.00% 62.50% 60.00% 40.00% 37.50% tuntas tidak tuntas 20.00% 0.00% kriteria Gambar 3 : Diagram persentase hasil belajar siswa siklus I c. Refleksi Refleksi dilakukan melalui diskusi dengan guru mata pelajaran Geografi yang bertindak sebagai pengamat. Refleksi dimaksudkan untuk mengetahui kualitas pembelajaran, yakni menyangkut kegiatan guru dalam dan aktivitas siswa pada pembelajaran siklus I, serta dampaknya terhadap hasil belajar siswa. Dengan perkataan lain, refleksi dimaksudkan untuk

melihat apakah capaian pada pembelajaran siklus I telah sesuai dengan kriteria keberhasilan penelitian yang telah ditetapkan. Dari kegiatan refleksi tersebut dapat diketahui bahwa data yang diperoleh belum mencapai kriteria keberhasilan yang ditetapkan. Penerapan pembelajaran yang dilaksanakan baik menyangkut kegiatan guru maupun aktivitas siswa dalam pembelajaran belum optimal. Demikian halnya dengan hasil belajar siawa, belum mencapai kriteria yang ditetapkan. Hasil pengamatan yang dilakukan oleh guru pengamat terhadap aktivitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran terdapat beberapa aspek yang belum optimal. Aspek-aspek tersebut meliputi: Aktivitas guru 1. Mengorganisasi siswa ke dalam kelompok 2. Memberikan tambahan penjelasan 3. Membimbing siswa dalam melakukan pengamatan 4. Membimbing siswa dalam membuat kesimpulan materi Aktivitas siswa 1. Kerjasama siswa dalam kelompok 2. Keaktifan dalam melakukan pengamatan 3. kemampuan membuat kesimpulan Siklus II Siklus kedua dilaksanakan dalam satu kali pertemuan. Pada pelaksanaan siklus II peneliti dan guru pengamat merencanakan pelaksanaan siklus kedua dengan melihat hasil capaian pada siklus I dan melakukan perbaikan tindakan. Perbaikan yang dilakukan meliputi: 1) Guru melakukan pembagian kelompok dengan mempertimbangkan prestasi siswa 2) Selama proses pembelajaran guru berupaya memberi bantuan/bimbingan yang optimal kepada siswa dalam melakukan pengamatan 3) Selama proses pembelajaran guru berupaya memberi tambahan penjelasan kepada siswa untuk mempermudah siswa dalam memahami materi 4) Guru berupaya memberi bimbingan yang optimal kepada siswa dalam membuat kesimpulan dari materi yang telah dipelajari.

persentase Selain merencanakan perbaikan-perbaikan tersebut di atas, guru akan mengarahkan siswa memperbaiki kegiatan belajar mereka, terutama berkaitan dengan hal-hal sebagai berikut : 1) Meminta kepada siswa untuk bekerjasama dengan anggota kelompoknya. 2) Meminta kepada siswa untuk lebih aktif dalam melakukan kegiatan pengamatan 3) Meminta kepada siswa untuk dapat menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Pelaksanaan tindakan pada siklus kedua dilaksanakan tetap di luar jam pelajaran sekolah. a. Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran Data hasil pembelajaran meliputi aktivitas guru yang dilakukan menggunakan metode Outdoor Study pada siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 2 Limboto pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3. Data hasil pengamatan aktivitas guru pada siklus II No Kriteria Pengamatan Jumlah % 1 Sangat Baik 3 25 2 Baik 9 75 3 Cukup - - 4 Kurang - - Jumlah 12 100 Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 12 aspek kegiatan yang diamati pada guru terdapat 25 % (3 aspek) berada pada kategori sangat baik, 75 % (9 aspek) berada pada kategori baik, 0 % (0 aspek) berada pada kategori cukup, dan 0 % (0 aspek) berada pada kategori kurang. Dengan demikian, persentase aktivitas guru pada siklus kedua kategori sangat baik dan baik adalah 100%. Secara lengkap data hasil pengamatan aktivitas guru siklus II dapat dilihat pada lampiran 15. Dapat juga dilihat pada diagram di bawah ini : 100% 100% 80% 60% 40% 20% 0% 0% 0% kriteria sangat baik dan baik cukup kurang Gambar 4 : Diagram persentase hasil pengamatan aktivitas guru pada siklus II

persentase Data hasil pembelajaran meliputi aktivitas siswa yang dilakukan menggunakan metode Outdoor Study pada siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 2 Limboto pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4. Data hasil pengamatan aktivitas siswa pada siklus II No Kriteria Pengamatan Jumlah % 1 Sangat Baik 3 33,33 2 Baik 6 66,67 3 Cukup - - 4 Kurang - - Jumlah 9 100 Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 9 aspek kegiatan yang diamati pada siswa terdapat 33,33 % (3 aspek) berada pada kategori sangat baik, 66,67 % (6 aspek) berada pada kategori baik, 0 % (0 aspek) berada pada kategori cukup, dan 0 % (0 aspek) berada pada kategori kurang. Dengan demikian, persentase aktivitas siswa pada siklus kedua kategori sangat baik dan baik adalah 100%. Secara lengkap data hasil pengamatan aktivitas siswa siklus II dapat dilihat pada lampiran 16. Dapat juga dilihat pada diagram di bawah ini : 100% 100% 80% 60% 40% 20% 0% 0% 0% kriteria sangat baik dan baik cukup kurang Gambar 5 : Diagram persentase hasil pengamatan aktivitas siswa pada siklus II b. Evaluasi hasil belajar siswa Hasil belajar yang diperoleh siswa pada siklus II menunjukkan tingkat keberhasilan proses pembelajaran. Tingkat keberhasilan penguasaan siswa diukur melalui tes tertulis. Tes tertulis terdiri dari 5 butir soal dengan skor maksimal 45. Dari hasil analisis tes pada siklus II diperoleh 87,5 % atau 21 siswa yang mendapat nilai 78 memperoleh nilai 78. Dapat juga dilihat pada diagram di bawah ini :, dan 12,5 % atau 3 siswa yang

persentase 100.00% 87.50% 80.00% 60.00% 40.00% 20.00% 12.50% tuntas tidak tuntas 0.00% kriteria c. Refleksi Gambar 6 : Diagram persentase hasil belajar siswa siklus II Refleksi dilakukan melalui diskusi dengan guru mata pelajaran Geografi yang bertindak sebagai pengamat. Refleksi dimaksudkan untuk mengetahui kualitas pembelajaran, yakni menyangkut kegiatan guru dan aktivitas siswa pada pembelajaran siklus II, serta dampaknya terhadap hasil belajar siswa. Dari kegiatan refleksi tersebut dapat diketahui bahwa data yang diperoleh melaui Penerapan pembelajaran yang dilaksanakan baik menyangkut kegiatan guru maupun aktivitas siswa dalam pembelajaran, serta hasil belajar siswa yang diperoleh melaui tes telah mencapai target yang diharapkan sehingga tidak perlu dilakukan siklus selanjutnya. Pembahasan Dari penelitian yang telah dilakukan pada siklus I diperoleh hasil yaitu persentase capaian aktivitas guru berkategori sangat baik dan baik sebesar 70,83%, persentase capaian aktivitas siswa berkategori sangat baik dan baik sebesar 66,67 %, dan hasil belajar siswa yang diukur menggunakan tes diperoleh persentase ketuntasan siswa yaitu sebesar 62,50 % atau 15 siswa yang memperoleh nilai 78. Hasil pembelajaran pada siklus I masih belum maksimal, hal ini dapat dilihat dari hasil yang diperoleh seperti telah dijabarkan di atas sehingga pembelajaran dilanjutkan pada siklus II dengan memperhatikan kekurangan-kekurangan yang diperoleh pada pembelajaran siklus I. Kekurangan-kekurangan pada proses pembelajaran siklus I berdasarkan hasil pengamatan guru pengamat meliputi aktivitas guru dan aktivitas siswa, adalah:

1. Mengorganisasi siswa ke dalam kelompok 2. Memberikan tambahan penjelasan 3. Membimbing siswa dalam melakukan pengamatan 4. Membimbing siswa dalam membuat kesimpulan materi 5. Kerjasama siswa dalam kelompok 6. Keaktifan dalam melakukan pengamatan 7. kemampuan membuat kesimpulan Pada pembelajaran siklus II dilakukan perbaikan terhadap kekurangan-kekurangan yang diperoleh pada siklus I dan diperoleh hasil yaitu persentase capaian aktivitas guru berkategori sangat baik dan baik sebesar 100 %, persentase capaian aktivitas siswa berkategori sangat baik dan baik sebesar 100 %, dan hasil belajar siswa yang diukur menggunakan tes diperoleh persentase ketuntasan siswa yaitu sebesar 87,50 % atau 21 siswa yang memperoleh nilai 78. Dari pelaksanaan pembelajaran siklus II, maka diperoleh peningkatan hasil pembelajaran seperti yang diharapkan. 5. PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan bahwa penggunaan metode Outdoor Study dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPS 2 SMA NEGERI 2 LIMBOTO pada mata pelajaran geografi materi lingkungan hidup. Pada siklus I diperoleh hasil yaitu persentase capaian aktivitas guru berkategori sangat baik dan baik sebesar 70,83 %, persentase capaian aktivitas siswa berkategori sangat baik dan baik sebesar 66,67 %, dan hasil belajar siswa yang diukur menggunakan tes diperoleh hasil yaitu sebesar 62,50 % atau 15 siswa yang memperoleh nilai 78. Sedangkan pada pembelajaran siklus II diperoleh hasil yaitu persentase capaian aktivitas guru berkategori sangat baik dan baik sebesar 100 %, persentase capaian aktivitas siswa berkategori sangat baik dan baik sebesar 100 %, dan hasil belajar siswa yang diukur menggunakan tes diperoleh hasil yaitu sebesar 87,50 % atau 21 siswa yang memperoleh nilai 78. Berdasarkan hasil tersebut maka hipotesis yang berbunyi jika digunakan metode outdoor study pada tema lingkungan hidup maka hasil belajar siswa kelas X1 IPS 2 SMA Negeri 2 Limboto meningkat terbukti kebenarannya.

DAFTAR PUSTAKA Arifin, Zainal. 2011. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Arifin, Z. (2011) Penelitian Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Arikunto, S. dkk. (2012) Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: PT Bumi Aksara. Darmono. (2010) Lingkungan Hidup dan Pencemaran, Jakarta: Universitas Indonesia Daryanto. (2010) Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta Dimyanti & Mudjiono. (2009) Belajar dan Pembelajara, Jakarta: Rineka Cipta Hasamah. (2013) Pembelajaran Luar Kelas Outdoor Learning, Jakarta : Prestasi Pustakaraya Ibrahim, Muslim. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya : University Press Kristanto. (2004) Ekologi Industri, Yogyakarta: Andi Offset Nurhayati, Nunung. (2013) Pencemaran Lingkungan, Bandung : Yrama Widya Purwanto. (2009) Evaluasi Hasil Belajar, Yogyakarta: Puspita Pelajar. Riduwan. (2010). Metode dan Teknik Menyusun Proposal Penelitian. Bandung : Alfabeta. Sastrawijaya. (2009) Pencemaran Lingkungan, Jakarta: Rineka Cipta Sugiyono. (2011) Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, Bandung: Alfabeta. Soemarwoto. (2009) Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Vera, A. (2012) Metode Mengajar Anak di Luar Kelas (outdoor study), Jogjakarta: DIVA press.