BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat, hal ini dapat terlihat dari adanya kekhawatiran kemungkinan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. terjadinya bencana lingkungan hidup yang mengancam, bukan hanya kesehatan,

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang dan Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dewasa ini, proses globalisasi terjadi sangat pesat di seluruh dunia.

BAB I PENDAHULUAN. bumi yang diakibatkan oleh proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut dan

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup yang mengancam, bukan hanya kesehatan namun bahkan

BAB I PENDAHULUAN. Isu kerusakan lingkungan yang mencuat akhir-akhir ini menimbulkan kesadaran dan

Implementasi Green Marketing Melalui Demografi Terhadap Pilihan Konsumen The Body Shop

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan. Orang-orang mulai khawatir akan dampak global warming pada

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Belakangan ini hampir seluruh aktivis mengkampanyekan slogan Stop global

BAB I PENDAHULUAN. kosmetik dan merupakan salah satu dari pelopor dari green marketing. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup manusia dan keturunannya. Bukti-bukti yang ditunjukan

BAB I PENDAHULUAN. dicetuskan oleh adanya kekhawatiran terjadinya bencana yang mengancam

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya bencana lingkungan hidup yang mengancam, bukan hanya kesehatan,

BAB I PENDAHULUAN. Kesadaran masyarakat dunia akan pentingnya lingkungan semakin

BAB I PENDAHULUAN. IRCC (Intergovernmental Panel on Climate Change), menggambarkan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada perilaku konsumennya (Tjiptono, 2002). konsumen ada dua hal yaitu faktor internal dan eksternal.

BAB I PENDAHULUAN. manusia baik secara langsung maupun tidak langsung, aktivitas tersebut mencakup

BAB 1 PENDAHULUAN. pengaruh terjadinya Global warming yang terjadi pada saat ini. Hal ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. pentingnya pelestarian lingkungan semakin meningkat, hal ini dikarenakan adanya

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejak beberapa dekade terakhir kesadaran masyarakat dunia akan

BAB I PENDAHULUAN. kanker kulit dan berpotensi mengacaukan iklim dunia serta pemanasan global,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Pemanasan global (global warming) adalah suatu bentuk ketidakseimbangan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kerusakan lingkungan merupakan suatu kegiatan yang disebabkan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. ini disebabkan oleh adanya kekhawatiran masyarakat akan dampak dari kerusakan

BAB 2 KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. adanya kekhawatiran akan terjadinya bencana yang dapat mengancam lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat. Kesadaran akan lingkungan telah meningkat dalam dua dasawarsa

BAB I PENDAHULUAN. yang menawan sangat penting bagi wanita. Hal ini dapat dibuktikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. pentingnya pelestarian lingkungan semakin meningkat, peningkatan kesadaran

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada zaman sekarang ini perkembangan dunia bisnis di Indonesia sudah

BAB I PENDAHULUAN. mereka beli (action). Dalam kehidupan sehari-hari konsumen dihadapkan

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, kepedulian terhadap lingkungan telah menjadi topik yang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. tempatnya tinggal menjadi semakin rusak karena ulah mereka sendiri. Salah

BAB I PENDAHULUAN. (Chlorofluorocarbon). CFC inilah yang merusak lapisan ozon, memungkinkan sinar ultraviolet yang membahayakan menembus bumi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan bisnis ritel di Indonesia dapat dikatakan cukup pesat

BAB I PENDAHULUAN. Bahkan, manusia menjadi salah satu komponen dari lingkungan hidup itu sendiri.

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1: Populasi wanita Indonesia tahun Sumber: Pefindo Equity dan Index Valuation Division, 2012

BAB I PENDAHULUAN. ramah lingkungan. Bahkan sebagian besar limbah produk tersebut yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. baik itu berdampak positif ataupun berdampak negatif. Dampak positif yang

BAB I PENDAHULUAN. pada pertengahan abad ke-20 yang lalu. Hal ini ditandai antara lain dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. GAMBARAN UMUM OBJEK OBSERVASI

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, produk kosmetik khususnya. yakni di pusat perbelanjaan, maupun di klinik kecantikan.

BAB I PENDAHULUAN. perhatian masyarakat. Parahnya kerusakan lingkungan seperti pencemaran air,

BAB I PENDAHULUAN UKDW. masyarakat terhadap produk-produk hijau (green product) atau produk yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Jika di masa lalu perusahaan berorientasi pada konsumen (customer oriented) yaitu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PENERAPAN GREEN MARKETING MELALUI DESAIN PRODUK DAN PROMOSI TERHADAP BRAND IMAGE DAN KEPUTUSAN PEMBELIAN ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lingkungan merupakan sesuatu yang berada disekitar manusia secara

ANALISIS PENGARUH ATRIBUT PRODUK YANG DIPERTIMBANGKAN DALAM PEMBELIAN KOSMETIK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. melestarikan lingkungannya dengan sebaik-baiknya yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan merupakan tantangan serius pada saat ini. Produk-produk berbasis

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Menurut Jayanti dkk. (2013) Green consumer behavior merupakan perilaku

Judul : Peran Green Trust Dalam Memediasi Pengaruh Green Brand Image Terhadap Green Brand Equity

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Air minum merupakan salah satu kebutuhan manusia yang paling pokok.

BAB I PENDAHULUAN. Pemanasan global (global warming) adalah suatu tahap peningkatan suhu rata-rata

BAB I PENDAHULUAN. ini menyatakan telah terjadi pemanasan udara secara global. Kondisi ini

BAB 1 PENDAHULUAN. di bumi. Salah satu penyebab kerusakan lingkungan adalah penggunaan emisi di

GAMBAR 1.1 PRODUK PT. COCA COLA Sumber :

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pembelian dengan menggunakan dua variabel yaitu Green packaging dan

BAB V KESIMPULAN. Dalam Bab V akan dijelaskan mengenai kesimpulan hasil penelitian dan analisis

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan terhadap suatu barang, salah satunya adalah kosmetik. Kosmetika

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas-aktivitas yang dapat memperparah kerusakan pada lingkungan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. maksimal serta dapat mempertahankan kelangsungan usahanya. Tuntutan kerja

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. usaha organisasi atau perusahaan dalam mendesain, promosi, harga dan distribusi

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI HASIL PENELITIAN. empat variabel independen (produk ramah lingkungan, atribut merek hijau,

BAB II KERANGKA TEORI. manajemen dimana pribadi atau organisasi memperoleh apa yang mereka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sejak beberapa dekade terakhir kesadaran masyarakat dunia akan pentingnya

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan lingkungan menjadi fenomena penting yang menjadi fokus

BAB I PENDAHULUAN. Wanita cenderung untuk memberikan perhatian yang besar pada perawatan

BAB. III PEMASARAN SOSIAL DAN HIJAU

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kesadaran manusia akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. beragam dimulai dari isu-isu lingkungan di bumi yang semakin merebak,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. yang dituntut untuk menjaga penampilannya melainkan kaum pria telah mulai

commit to user BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. pangsa pasar, setiap perusahaan berusaha menarik perhatian konsumen melalui. pemberian informasi tentang produk yang ditawarkan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

pemerintah dan lembaga pelayanan itu sendiri. Dalam menjalankan fungsinya Rumah Sakit dapat menimbulkan gangguan kesehatan bagi karyawan, pasien,

Seminar Nasional IENACO ISSN:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH PEMASARAN HIJAU TERHADAP CITRA MEREK DAN KEPUTUSAN MEMBELI AIR MINERAL ADES PADA MAHASISWA DI JEMBER

BAB I PENDAHULUAN. Terdapat strategi baru bagi perusahaan untuk mempertahankan pelanggan dan untuk

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan lingkungan. Orang-orang mulai khawatir akan dampak global warming

BAB I PENDAHUUAN. produk yang ramah lingkungan (environment friendly). Sejak beberapa dekade

BAB 1BAB I PENDAHULUAN. Kerusakan lingkungan semakin parah dalam satu abad terakhir. World Risk

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang semakin memburuk. Isu ini diperkuat oleh fakta bahwa saat ini

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang lain, melainkan antara satu supply chain dengan supply

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam keunggulan dan manfaatnya masing-masing. Salah satu

Shinta Wahyu Hati [1], Afriani Kartika [2] Prodi Administrasi Bisnis Terapan Politeknik Negeri Batam

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan pengelolaan yang berkelanjutan air dan sanitasi untuk semua. Pada tahun 2030,

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Masalah lingkungan global sudah mencuri perhatian dunia sejak tahun

BAB I PENDAHULUAN. fenomena peningkatan temperatur global di permukaan bumi dari tahun ke tahun.

Bab I PENDAHULUAN UKDW. percaya diri ketika akan memasuki dunia kerja.

BAB I PENDAHULUAN. setelah Amerika Serikat, Tiongkok dan India. Berdasarkan data terkini yang dilansir

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pemasaran hijau merupakan konsep pemasaran yang mengutamakan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesadaran masyarakat dunia akan pentingnya pelestarian lingkungan semakin meningkat, hal ini dapat terlihat dari adanya kekhawatiran kemungkinan besar terjadinya bencana lingkungan hidup yang mengancam, bukan hanya kesehatan, namun bahkan sampai kepada kelangsungan hidup manusia dan keturunannya. Bukti-bukti yang ditunjukkan para pemerhati lingkungan dan ilmuwan seperti penipisan lapisan ozon yang secara langsung memperbesar prevelensi kanker kulit dan berpotensi mengacaukan iklim dunia dan pemanasan global, memperkuat alasan kekhawatiran tersebut. Belum lagi masalah hujan asam, efek rumah kaca, polusi udara dan air yang sudah pada tahap berbahaya, kebakaran dan penggundulan hutan yang mengancam jumlah atmosfer dan banjir disejumlah kota. Bahkan sekarang, sampah menjadi masalah besar karena jumlah sampah yang semakin banyak serta banyaknya sampah yang sulit di daur ulang. Berkembangnya perhatian masyarakat terhadap pemeliharaan dan perlindungan lingkungan berdampak pada semakin banyaknya perusahaan yang peduli untuk menghasilkan produk-produk yang ramah lingkungan. Konsumen dan pemasok industri perlu menekan efek negatif terhadap semakin parahnya kerusakan lingkungan. Istilah green marketing muncul kepermukaan sebagai reaksi dari para marketer untuk peduli lingkungan. Green marketing kemudian menjadi alternatif strategi yang tidak hanya membantu image perusahaan, tetapi juga memberi value terhadap bisnis perusahaan. Pemasaran hijau atau green marketing membuat perubahan drastis dalam bisnis bahkan memberikan andil

yang dapat menyelamatkan dunia dari polusi. Saat ini konsumen peduli lingkungan telah berubah dari aktivis lingkungan yang berunjuk rasa di jalan menjadi konsumen yang lebih pragmatis, yang mempunyai kendali dan misi (Kotler, 2006). Gerakan dan kampanye yang dilakukan oleh komunitas dan pemerintah mulai mempengaruhi konsumen sehingga konsumen mulai menaruh perhatian terhadap keterbatasan sumber daya di bumi, kesehatan, perusakan lingkungan sehingga mulai melirik produk yang lebih ramah lingkungan. Saat ini konsumen memilih produk dan perusahaan yang dapat memenuhi kebutuhan kreativitas, komunitas dan idealism (Kotler dan Kartajaya, 2010:1). Pendekatan pemasaran hijau (green marketing approach) pada area produk diyakini dapat meningkatkan integrasi dari isu lingkungan pada seluruh aspek dari aktivitas perusahaan, mulai dari formulasi strategi, perencanaan, penyusunan, sampai produksi dan penyaluran atau distribusi dengan pelanggan. Mangkono (2011) mengatakan bahwa green marketing dideskripsikan sebagai usaha organisasi atau perusahaan mendesain, promosi, harga, dan distribusi produk-produk yang tidak merugikan lingkungan. Konsep green marketing adalah praktek bisnis yang mempertimbangkan kekhawatiran konsumen berkaitan dengan pelestarian dan konservasi lingkungan alam (Djajadiningrat, 2014:105). Green marketing yang sebelumnya difokuskan pada konteks ekologi telah bergeser ke isu-isu yang lebih lanjut dalam konteks sosio-ekonomi dan kelestarian lingkungan. Pemasaran hijau adalah bentuk pemasaran populer saat ini dan masa yang akan datang. Banyak perusahaan mulai menyadari bahwa mereka adalah anggota dari komunitas yang lebih luas dan

karena itu harus berperilaku dengan cara yang bertanggung jawab terhadap lingkungan. Ini berarti perusahaan percaya bahwa mereka harus mencapai tujuan lingkungan serta tujuan terkait keuntungan. Demi meningkatkan pengetahuan konsumen terhadap lingkungan, perusahaan harus menjelaskan kepada konsumen tidak hanya mengenai keunggulan produk greennya, akan tetapi mengenai masalah-masalah yang lebih besar seperti polusi, perubahan iklim, sampah dan masalah-masalah lain yang berkaitan dengan lingkungan. Hal ini penting dilakukan mengingat konsumsi total energi yang dihabiskan sangat banyak. Hal ini dapat terlihat pada tabel 1.1 berikut: Tabel 1.1 Konsumsi Total Energi Tahun 2015 Sektor Total Energi Industri 44% Rumah Tangga 11,51% Transportasi 36,03% Jasa lainnya 4,05% Sumber : www.kemenperin.go.id//artikel/9897/konsumsi-energi-indonesia Dengan memperhatikan strategi green marketing, diharapkan dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Keputusan pembelian yang dilakukan pelanggan melibatkan keyakinan pelanggan pada suatu produk, sehingga timbul rasa percaya diri atas kebenaran tindakan yang diambil. Rasa percaya diri pelanggan atas keputusan pembelian yang diambilnya mempresentasikan sejauh mana pelanggan memiliki keyakinan diri atas

keputusannya memilih suatu produk. Dalam perilaku konsumen banyak ditemukan faktor yang mempengaruhi keputusan membeli konsumen. Faktorfaktor tersebut adalah harga, merek, atribut, promosi dan sebagainya. Faktorfaktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen akan suatu produk dapat berasal dari dalam diri konsumen maupun berasal dari luar diri konsumen (Kusumastuti 2011:2). Green marketing terealisasi dalam produk, harga dan promosi. Produk yang ramah lingkungan yang mengambil konsep reduce, reuse, dan recycle. Menyediakan produk yang lebih hijau dan kemasan yang lebih baik bagi lingkungan. Harga sebuah produk hijau yang terkenal lebih mahal akibat pemakaian teknologi yang lebih tinggi dan promosi yang mengusung komunikasi untuk memotivasi masyarakat menjaga lingkungan. The Body Shop adalah perusahaan yang sudah terkenal dalam industri konsumen dan merupakan salah satu dari pelopor green marketing. Produk dari industri kosmetik merupakan produk yang unik, karena selain produk ini memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan mendasar (terutama wanita) akan kecantikan sekaligus sebagai sarana bagi konsumen untuk memperjelas identitas dirinya dimasyarakat. Lebih lanjut, produk ini sesungguhnya memiliki risiko pemakaian yang perlu diperhatikan mengingat kandungan bahan-bahan kimia tidak selalu memberi efek yang sama untuk setiap konsumen. Jadi, pemilihan kualitas produk biasanya menjadi kriteria utama penilaian produk yang akan dibeli. Di Indonesia sendiri, pemilihan kosmetik adalah sesuatu yang mudah namun sulit, artinya para konsumen dihadapkan pada banyaknya pilihan yang

menyebabkan mereka bingung untuk memilih, karena jika salah memilih dapat berakibat bagi kesehatan kulit mereka. Namun apa yang ditawarkan oleh The Body Shop agak berbeda karena menawarkan produk dengan bahan-bahan alami, ramah lingkungan dan no animal testing. Prinsip dasar ramah lingkungan yang dimiliki The Body Shop lahir dari ide-ide untuk menggunakan kembali, mengisi ulang dan mendaur ulang apa yang mereka bisa pakai kembali, besarnya peranan bisnis sebagai penentu arah perubahan tercermin dengan munculnya pendekatan tripe bottom lines yang mengarahkan bisnis untuk mengukur keberhasilan dari tiga pilar pendukungnya yaitu profit, people dan planet. Dengan demikian profit bukan satu-satunya sumber energi bagi kelangsungan hidup sebuah perusahaan. Tanpa memperhitungkan people (aspek sosial) dan planet (aspek lingkungan), sebuah perusahaan tidak akan pernah dapat melanjutkan hidupnya. Namun harus diakui, pendekatan ini masih harus menempuh perjalanan yang panjang untuk dapat menjadi etika berbisnis disetiap perusahaan. Produk The Body Shop dikenal sebagai produk yang ampuh mengatasi permasalahan pada kulit wajah. Namun, produk yang dikeluarkan oleh The Body Shop juga dikenal memiliki harga yang relatif mahal dibandingkan dengan produk lain yang sejenis. Hal ini dikarenakan produk yang dihasilkan The Body Shop tidak mengandung bahan kimia berbahaya dan ramah lingkungan. Produk yang dihasilkan oleh The Body Shop termasuk produk yang ramah lingkungan karena menggunakan bahan utama yang tidak mengandung bahan kimia berbahaya. Harga yang relatif lebih mahal ini dapat menyebabkan minat beli pelanggan menjadi menurun, apalagi bagi konsumen yang tidak mengerti tentang konsep

ramah lingkungan, sehingga keputusan untuk melakukan pembelian produk kesehatan The Body Shop juga menurun. Selain permasalahan yang terkait dengan harga produk The Body Shop ternyata dilain pihak, umumnya masyarakat tidak dapat membedakan antara produk yang ramah lingkungan dengan produk lain karena perbedaannya yang tidak terlihat jelas. Hanya dengan menyertakan logo atau pernyataan bahwa produk tersebut renewable dan recycleable saja tidak akan meningkatkan kepercayaan dari masyarakat. Oleh karena itu, sebagai pengelola The Body Shop dituntut untuk dapat menganalisa dan mengaudit pasar dengan jeli agar dapat menarik konsumen. Terkait dengan promosi, ternyata perusahaan The Body Shop belum menciptakan promosi yang ditujukan kepada masyarakat luas. Perusahaan itu hanya menggunakan iklan untuk tujuan kampanye lingkungan. Sebagai alat promosi, The Body Shop menyediakan brosur atau selebaran di setiap gerai ritel dan mengirimkan newsletter secara langsung kepada 8.000 pelanggan setiap tiga bulan sekali. Alasan utama The Body Shop mnenggunakan newsletter sebagai media promosi adalah untuk memberikan perhatian dan kepedulian perusahaan pada pelanggan individu. Sehingga banyak orang yang belum mengenal produk The Body Shop. Permasalahan lain yang dihadapi oleh The Body Shop adalah terkait dengan tempat penjualan. Konsumen merasa kesulitan untuk mendapatkan produk kecantikan dan kesehatan The Body Shop karena produk-produknya tidak dijual diberbagai tempat. Konsep green marketing di The Body Shop merujuk pada kepuasan kebutuhan, keinginan, dan hasrat pelanggan dalam hubungan dengan

pemeliharaan dan pelestarian lingkungan hidup. Green marketing di The Body Shop meliputi empat elemen dari bauran pemasaran (produk, harga, promosi, dan distribusi) untuk menjual produk dan pelayanan yang ditawarkan dari keuntungan-keuntungan keunggulan pemeliharaan lingkungan hidup yang dibentuk dari pengurangan limbah, peningkatan efisiensi energi, dan pengurangan pelepasan emisi beracun. Berdasarkan konteks green marketing yang telah diuraikan diatas, peneliti ingin mengetahui seberapa besar pengaruh The Body Shop sebagai perusahaan yang telah menerapkan konsep green marketing terhadap keputusan pembelian. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Green Marketing terhadap Keputusan Pembelian Pada Pelanggan The Body Shop di Plaza Medan Fair Kota Medan. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimanakah pengaruh green product terhadap keputusan pembelian pada pelanggan The Body Shop Plaza Medan Fair Kota Medan? 2. Bagaimanakah pengaruh green price terhadap keputusan pembelian pada pelanggan The Body Shop Plaza Medan Fair Kota Medan? 3. Bagaimanakah pengaruh green promotion terhadap keputusan pembelian pada pelanggan The Body Shop Plaza Medan Fair Kota Medan?

4. Bagaimanakah pengaruh green product, green price, green promotion terhadap keputusan pembelian pada pelanggan The Body Shop di Plaza Medan Fair Kota Medan? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui pengaruh secara positif dan signifikan green product terhadap keputusan pembelian pada pelanggan The Body Shop Plaza Medan Fair Kota Medan. 2. Untuk mengetahui pengaruh secara positif dan signifikan green price terhadap keputusan pembelian pada pelanggan The Body Shop Plaza Medan Fair Kota Medan. 3. Untuk mengetahui pengaruh secara positif dan signifikan green promotion terhadap keputusan pembelian pada pelanggan The Body Shop Plaza Medan Fair Kota Medan. 4. Untuk mengetahui pengaruh secara positif dan signifikan green product, green price, green promotion secara serempak terhadap keputusan pembelian pada pelanggan The Body Shop di Plaza Medan Fair Kota Medan.

1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi Akademisi Penelitian ini berguna untuk menambah pengetahuan dan wawasan, sekaligus dapat menerapkan teori-teori dan konsep yang berkaitan dengan strategi pemasaran yang diperoleh dari perkuliahan, khususnya mengenai green marketing, keputusan pembelian, dan minat beli. 2. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan bahan pertimbangan yang bermanfaat bagi perusahaan The Body Shop dalam menjalankan strategi pemasaran yang baik, khususnya mengenai green product, green price, green promotion, dan keputusan pembelian.