LEARNING AND CREATIVE THOUGHT Belajar & Berpikir Kreatif

dokumen-dokumen yang mirip
CREATIVE THINKING AND PROBLEM SOLVING

PENULISAN PUBLIC RELATIONS

Saya berharap bahwa dengan Paket CD ini anda mendapatkan sesuatu yang mudah dalem meningkatkan kecerdasan anda.

Pertemuan 2 KARAKTERISTIK INDIVIDU BERFIKIR KREATIF

1. PENDAHULUAN. kegiatan belajar mengajar di dalam kelas adalah sebuah proses dimana

BAB I PENDAHULUAN. berperan bagi perkembangan anak. Menurut Gagner dalam Multiple

BAHAN KULIAH Orientasi Baru Dalam Psikologi

antara stimulus dan respon. Menurut Pavlov respon dari seseorang tergantung

B.F. Skinner. Pendekatan Psikologi Skinner

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengkomunikasikan ide-ide dan keyakinannya. atau perkembangan, yang salah satunya melalui pendidikan di Taman Kanak-

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan belajar mengajar dalam dunia kampus berbeda dengan

Produksi Media Public Relations AVI. Modul ke: 03FIKOM CREATIVE. Fakultas. Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom. Program Studi HUMAS

PENULISAN PR. Berpikir dan Menulis Kreatif. Enjang Pera Irawan, S.Sos, M.I.Kom. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pengetahuan baru. Hasil dari proses belajar tersebut tercermin dalam prestasi

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk multidimensional yang dapat ditelaah dari

BAB I PENDAHULUAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

by: AGB Kreativitas dalam Techopreneurship

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kreativitas menurut para ahli psikologi penjelasannya masih berbeda-beda

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. belajar mengajar berlangsung. Sebagian besar guru mengeluh bahwa

BAB I PENDAHULUAN. sejajar atau menyeluruh agar dapat menghasilkan insan sumber daya manusia yang

Bentuk-bentuk Gejala Jiwa dan Implikasinya dalam Pendidikan

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis. suatu makna (Supardi, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan oleh Supardi Uki S (2012: 248), siswa hanya diarahkan untuk

MEMAHAMI TEORI-TEORI PERILAKU BELAJAR DALAM ORGANISASI

2

TINJAUAN PUSTAKA. seseorang dalam proses pembelajaran (Suparlan, 2004: 31). Di dunia

MODALITAS BELAJAR (VISUAL, AUDITORY, KINESTETIK) LEARNING STYLE (MODEL KERJA OTAK) (3 JAM)

A. LATAR BELAKANG MASALAH

LEARNING SKILLS (Keterampilan Membaca) Program PPKB UGM FAKULTAS PERTANIAN

BAB I PENDAHULUAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id. Media

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum

AWAL MUNCULNYA TEORI BEHAVIORISME

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Semua manusia memiliki

I. PENDAHULUAN. Pada era global yang ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan kreativitas dalam penyelenggaraan pendidikan dewasa ini

BAB II KAJIAN TEORETIK. memiliki ide atau opini mengenai sesuatu (Sudarma, 2013). Selain itu,

BAB I PENDAHULUAN. adalah suatu tuntutan mutlak yang harus dijalani. Mahasiswa pada dasarnya akan

BAB I PENDAHULUAN. System) pada vertebrata dan banyak invertebrata lainnya.otak mengatur dan

BAB 1 PENDAHULUAN. tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 8 Ayat (2) bahwa warga

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan salah satu ilmu yang sangat penting. Karena

BAB I PENDAHULUAN. Di era informasi instan dewasa ini, setiap masyarakat membutuhkan informasi,

Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo Vol.2, No.1, Maret 2014 ISSN:

TATA-TERTIB PERKULIAHAN

BAB I PENDAHULUAN. Masa akhir anak-anak berlangsung dari usia enam tahun sampai tiba

BAB I PENDAHULUAN. tampil berkarya serta mengkomunikasikan ide-ide dan keyakinannya. berperan bagi perkembangan anak. Menurut Gagner dalam Multiple

06FEB. Kewirausahaan 1. Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan sebagai template standar modul-modul yang digunakan dalam perkuliahan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TEORI INTELEGENSI GUILFORD

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat mencapai tujuannya. Setiap perusahaan selain bersaing dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kematangan atau kedewasaan yang menguntungkan untuk mempraktekkan

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang No 20 tahun 2003 pasal 1 menegaskan bahwa pendidikan. dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Desain dan Pengembangan Pelatihan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu aspek yang mendukung siswa untuk mencapai prestasi

Sejarah dan Aliran-Aliran Psikologi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan manusia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Matematika merupakan salah satu pengetahuan mendasar yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Konsentrasi belajar anak adalah bagaimana anak fokus dalam mengerjakan

PENJENJANGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN IDENTIFKASI TAHAP BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM MEMECAHKAN DAN MENGAJUKAN MASALAH MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran di sekolah, peserta didik perlu memiliki kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. perhitungan dan pengukuran yang dinyatakan dengan angka-angka atau

I. PENDAHULUAN. Ilmu kimia adalah cabang dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang secara khusus

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah adalah Sekolah Menengah Akhir (SMA) atau Sekolah Menengah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Profil Motivasi Belajar Siswa SMA Kelas XI pada Setiap Indikator Motivasi Belajar

PSIKOLOGI PENDIDIKAN 1

Hadi Cahyono Lecturer Narotama University Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Banyak orang yang memandang matematika sebagai bidang studi yang

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi, perdagangan bebas, dan otonomi daerah telah mendesak

BAB II KAJIAN TEORITIK

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Modul ke: KEWIRAUSAHAAN 1. Motivasi Menjadi Wirausaha Sukses. 05Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Edy Gunawan, S.E., M.M. Program Studi Manajemen

MEMAHAMI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ANAK BAGI PENGEMBANGAN ASPEK SENI ANAK USIA DINI Oleh: Nelva Rolina

BAB I PENDAHULUAN. membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani serta rohani agar anak. diselenggarakan pada jalur formal, nonformal maupun informal.

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh manusia merupakan hal yang bisa dipelajari, baik bentuk maupun

BAB I PENDAHULUAN. Usia dini merupakan usia yang sangat baik bagi anak-anak untuk. mengembangkan bakat dan potensi yang dimilikinya. Prof. Dr.

BAB IV PERBANDINGAN PEMIKIRAN ABDULLAH NASHIH ULWAN DAN B.F. SKINNER SERTA RELEVANSI PEMIKIRAN KEDUA TOKOH TERSEBUT TENTANG HUKUMAN DALAM PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. hidup sehingga pendidikan bertujuan menyediakan lingkungan yang memungkinkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh manusia. Menurut para ahli Belajar dan pembelajaran adalah salah satu

BAB I PENDAHULUAN. muda, yaitu suatu masa dengan rentang usia dari 18 sampai kira-kira umur 25

USAHA PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun oleh:

Sample. Jl. Kepribadian V/5 Semarang Born on : 05 Mei 2005 WP

BAB II KAJIAN TEORITIK

BAB I PENDAHULUAN. Peran pendidikan matematika sangat penting bagi upaya menciptakan sumber

Membangkitkan Kekuatan Pikiran Bawah Sadar. (Peace Of Mind)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem. Pasal 1 angka 14 menyatakan bahwa :

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE SAKAMOTO UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA PADA PELAJARAN MATEMATIKA (PTK

PP No 19 Tahun 2005 (PASAL 19, AYAT 1)

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya saat ini pendidikan anak usia dini. baik dalam aspek fisik-motorik, kognitif, bahasa, moral dan agama, sosial

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan interaksi sosial yang telah melembaga sejak sejarah

Problem-based learning (PBL) berbasis teknologi informasi (ICT)

MELATIH MOTORIK ANAK DOWN SYNDROME DENGAN METODE PERSIAPAN MENULIS DI TK PERMATA BUNDA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. dalam pembelajaran, hal ini menuntut guru dalam perubahan cara dan strategi

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. Masalah merupakan suatu hal yang sangat melekat di. kehidupan manusia, mulai dari masalah yang dengan mudah dipecahkan

Transkripsi:

LEARNING AND CREATIVE THOUGHT Belajar & Berpikir Kreatif Paul H. Wright 1 THE SUCCESSFUL ENGINEERING STUDENT Mahasiswa yang cepat belajar untuk mengambil keuntungan dari perpustakaan, pusat komputer, laboratorium, dan fasilitas kampus lainnya. Dia menyadari semua layanan yang dirancang untuk membantu proses belajar dan berkembang. (bimbingan, konseling dan perencanaan karir, pendidikan jasmani dan rekreasi, presentasi budaya, pelayanan kesehatan, bantuan keuangan, perumahan, urusan veteran, dan lain-lain) Mahasiswa awal harus menyadari bahwa layanan tersebut disediakan untuk kebaikannya dan tidak perlu ragu untuk menggunakannya. Bagaimanapun kuatnya keinginan fakultas bagi siswa untuk berhasil dan bagaimanapun luasnya dukungan sistem pendukung universitas, namun mahasiswa yang menentukan keberhasilan atau kegagalannya. Mengejar keberhasilan akademis membutuhkan motivasi dan dedikasi. Hal ini membutuhkan latihan pengendalian diri yang tidak biasa penyesuaian lingkungan hidup baru pilihan saling bertentangan tuntutan ketepatan waktu seseorang harus dihadapi. 2 THE ENGINEERING CURRICULUM The Accreditation Board for Engineering and Technology (ABET): Satu tahun kombinasi dari matematika dan ilmu-ilmu dasar Satu sampai satu-setengah tahun topik engineering Satu-setengah tahun membahas humaniora dan sosial sciences Kemampuan Mahasiswa Teknik Kemampuan untuk menerapkan pengetahuan matematika, ilmu pengetahuan, dan teknik; Kemampuan untuk merancang dan melakukan percobaan, serta menganalisis dan menginterpretasikan data; Kemampuan untuk merancang suatu sistem, komponen, atau proses untuk memenuhi kebutuhan yang diinginkan; Kemampuan untuk berfungsi pada tim multidisiplin; Kemampuan untuk mengidentifikasi, merumuskan, dan memecahkan masalah teknik; Pemahaman tentang tanggung jawab profesional dan etika, dan Kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif.

3 ADAPTING TO THE COLLEGE CLASSROOM Para dosen teknik yang merupakan guru yang efektif baik bakat secara alami atau belajar keterampilan mengajar. Karena pendekatan hit-or-miss, mahasiswa harus mengatasi karakter yang sangat bervariasi dari instruktur. Mahasiswa juga harus mengatasi kelas besar. 4 THE LEARNING PROCESS Belajar adalah seumur hidup, proses yang berkesinambungan. Kita mengalami berbagai jenis pembelajaran di berbagai kali dan dalam banyak cara. Pengkondisian Klasik Pengkondisian operant Belajar dari orang lain 4.1 Pengkondisian klasik Ditemukan oleh ahli fisiologi Rusia Ivan Pavlov, yang menemukan bahwa anjing dapat dilatih untuk mengeluarkan air liur pada suara bel dibunyikan beberapa detik sebelum anjing diberi makan. Reaksi (air liur), ia menemukan, bisa dipindahkan ke stimulus lain (bunyi bel) yang biasanya tidak menghasilkan reaksi ini. 4.2 Pengkondisian Operant Amerika psikolog BF Skinner menunjukkan pengkondisian operan dalam percobaan dengan tikus di awal 1930-an. Dalam penelitiannya, ia meletakkan tikus lapar dalam sebuah kotak kecil dilengkapi dengan bar yang, ketika ditekan, akan melepaskan pelet makanan. Ia menemukan bahwa tikus dapat dengan cepat dilatih untuk menekan bar untuk mendapatkan makanan. 4.3 Belajar Dari Orang Lain Belajar dari orang lain adalah sifat sebagian besar pembelajaran yang terjadi di sekolah. Kita belajar dari pengalaman imaginatif orang lain, dan belajar kita bisa dipengaruhi oleh tekanan simbolis seperti kasih sayang, pujian, dan perhatian dari orang lain.

5 INFORMATION PROCESSING AND MEMORY 6 DETERMINANTS OF EFFICIENT LEARNING Materi yang akan dipelajari harus dianggap penting. Keadaan psikologis peserta didik jangan terlalu santai atau terlalu cemas. Strategi pembelajaran harus sesuai dengan karakter. 7 PRACTICAL SUGGESTIONS FOR LEARNING Secara teratur menghadiri kelas dan sesi laboratorium. Dosen cenderung menafsirkan kehadiran yang buruk sebagai kurangnya minat siswa. Cari tempat yang tenang untuk belajar. Kembangkan kegiatan rutin yang meliputi waktu yang memadai untuk persiapan kelas. Waspada dalam kelas. Mendengarkan dengan penuh perhatian dan menunjukkan minat dalam kelas dan dalam kegiatan laboratorium. Catat poin penting perkuliahan. Pikirkan tentang poin utama dari penekanan. Terlalu sering, mencatat di kelas sesuai definisi ini: "Proses dimana materi dalam notebook dosen masuk ke notebook mahasiswa tanpa melewati pikiran baik." Jangan ragu untuk meminta penjelasan mengenai hal-hal yang tidak jelas. Ajukan pertanyaan di kelas, dan memanfaatkan tawaran bantuan selama jam kantor dosen. Mulai mempersiapkan ujian pada pertemuan pertama kelas. Menjaga ritme kuliah. Hindari kebutuhan untuk "menjejalkan" pada malam sebelum ujian. Pendekatan dengan sikap mental yang positif. Mengembangkan kebiasaan menghadiri kelas, mengerjakan PR, dan mengikuti kuis dan ujian karena Anda ingin, bukan karena Anda harus. Dalam mempersiapkan kuis atau ujian yang sulit, bayangkan diri Anda sedang mengikutinya. Kembangkan gambaran mental diri Anda percaya diri menjawab pertanyaan-pertanyaan,

menyelesaikan masalah, dan menyelesaikannya tepat waktu. Visualisasi positif sangat membantu dalam mengatasi masalah "tersedak" pada ujian. Sambil terus mencurahkan waktu dan usaha yang cukup untuk pekerjaan Anda, carilah waktu untuk bersantai dan beristirahat. Dengan kata lain, cobalah untuk menjaga semua tujuan dan aspirasi hidup dalam keseimbangan yang tepat. 8 DIFFERENCES IN THE WAY PEOPLE THINK

9 HINDRANCES TO PROBLEM SOLVING Kondisi pikiran yang dapat menghambat pemecahan masalah secara efektif dikenal sebagai psikolog fiksasi atau set mental. Contoh Fiksasi: Kesembilan titik harus dihubungkan dengan empat garis lurus tanpa mengangkat pensil dari kertas. Contoh Fiksasi: Enam korek api harus dirakit untuk membentuk empat segitiga sama sisi yang kongruen. 10 ON CREATIVITY Socrates : "Apa yang digunakan menjadi kuat dan tumbuh, sementara yang tidak digunakan layu dan mati. Engineering adalah profesi kreatif. Oleh karena itu mahasiswa teknik perlu memanfaatkan secara optimal potensi kreatif mereka. Hanya sedikit orang yang bisa berharap untuk mencapai kejeniusan kreatif seperti Galileo, da Vinci, atau Newton. Namun, kita semua kreatif, dan kita dapat belajar untuk mengembangkan dan menggunakan lebih efisien kemampuan kreatif kita. 10.1 Creativity Smith mendefinisikan "Kreativitas mengarungi pengalaman masa lalu kita dan menempatkan pengalaman-pengalaman terpilih menjadi pola baru, ide-ide baru, dan produk baru. Glegg menulis: "Elemen inventif dan artistik, inspiratif dan intuitif semua memiliki peran dalam proses kreatif, tapi rasional harus memegang kekuasaan veto atas mereka semua." Arieti: Kreativitas bukan hanya orisinalitas dan kebebasan tanpa batas. Lebih dari itu, kreativitas juga memberlakukan pembatasan. Menggunakan metode lain daripada berpikir

umum, tapi tidak bertentangan dengan pemikiran umum-berpikir kretif harus menjadi sesuatu yang, cepat atau lambat, akan dipahami, diterima, dan dihargai. Jika tidak hasilnya akan aneh, tidak kreatif. 11 THE NATURE OF CREATIVITY Kreativitas yang berhubungan dengan konsep-konsep mendalam dan abstrak. (Albert Einsteins dan Sir Isaac Newtons) Kreativitas yang berhubungan dengan seniman, penulis, dan atlet. kreativitas yang paling sering dikaitkan dengan insinyur dan ilmuwan (George Washington Carver, Madame Curie, dan Thomas Edison) 12 CHARACTERISTICS OF CREATIVE PEOPLE Anak-anak yang dibesarkan dalam lingkungan rumah beragam dan menstimulasi, mengalami situasi yang tidak biasa, dan yang terekspos berbagai ide lebih cenderung menjadi orang dewasa yang kreatif. Mereka juga telah melaporkan bahwa orang dewasa yang kreatif, sejak kecil menyukai sekolah dan berprestasi baik, mengembangkan kebiasaan kerja yang sangat baik, gemar membaca, dan lebih bahagia membaca buku dibandingkan bergaul dengan orang-orang. Karakteristik orang kreatif Orisinalitas Kefasihan berbicara Kecerdasan relatif tinggi Imajinasi yang baik Cenderung berpikir logis Terbuka pada hal baru Menghindari berpikir statis Memiliki fleksibilitas Mampu menentukan tujuan Memiliki cara pandang yang independen 13 THE CREATIVE PROCESS Pemahaman akan adanya kebutuhan atau masalah. Periode konsentrasi penuh. Periode relaksasi atau inkubasi. Iluminasi, ketika solusi muncul tiba-tiba dan spontan. Evaluasi atau verifikasi dari solusi.

14 OVERCOMING OBSTACLES TO CREATIVE THINKING Berpikir kreatif membutuhkan penggunaan kedua mode berpikir, namun pada saat berbeda selama proses berpikir itu. Otak kanan membantu kita untuk menghindari berpikir linier yang kaku sehingga kita dapat berkonsentrasi pada pengembangan ide-ide. Sedangkan otak kiri membantu kita untuk mengevaluasi ide-ide dan menguji mereka dalam kondisi nyata. Kedua belahan otak harus bekerja secara harmonis jika kita untuk menghasilkan solusi kreatif untuk masalah-masalah kita. Colin Rose: Jika anda mendengarkan musik maka otak kiri akan memproses syair dan otak kanan akan memproses musiknya Mengatasi hambatan berpikir kreatif Hindari menentukan batasan yang sempit pada masalah yang dihadapi. Cari perspektif berbeda untuk melihat masalah, menghindari prasangka dan pemikiran stereotip. Sadari bahwa ada solusi nonengineering pada banyak masalah. Pertimbangkan pendekatan yang digunakan oleh disiplin ilmu lainnya. Pikiran paling kreatif melibatkan pengorganisasian pengalaman dan pemikiran dalam pola dan pengaturan baru. Oleh karena itu cari hubungan tidak langsung dan solusi yang tidak umum dan non-tradisional. Bagilah satu masalah yang kompleks menjadi bagian-bagian ditangani dan berkonsentrasi pada pemecahan satu per satu. Setelah periode konsentrasi penuh, memberikan waktu untuk inkubasi. Terbukalah pada ragam strategi pemecahan masalah