Pertemuan. Nur Rachmad

dokumen-dokumen yang mirip
Tabel 1. Perbedaan dasar antara proyek-proyek swasta dan proyek publik

Bab 7 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 2)

TIN205 - Ekonomi Teknik Materi #9 Genap 2014/2015 TIN205 EKONOMI TEKNIK

BAB I PENDAHULUAN. memberikan tingkat pengembalian (rate of return) yang diharapkan. menjadi tempat kegiatan investasinya. Kemampuan perusahaan untuk

KONSEP DAN METODE PENILAIAN INVESTASI

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi daerah, sebagaimana halnya di bidang-bidang lainnya. Usaha untuk

Mata Kuliah - Kewirausahaan II-

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI

TUGAS PASAR MODAL DAN MANAJEMEN KEUANGAN PENGANGGARAN MODAL

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

Bab 6 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 1)

Penganggaran Modal 1 BAB 10 PENGANGGARAN MODAL

MEMBANDINGKAN ALTERNATIF-ALTERNATIF

MANAJEMEN KEUANGAN LANJUTAN ANDRI HELMI M, S.E., M.M

BAB I PENDAHULUAN. investasinya tersebut akan mampu memberikan tingkat pengembalian (rate of return)

Pendahuluan. Prosedur Capital Budgeting atau Rencana Investasi

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. mana hal ini menimbulkan persaingan yang sangat ketat antar perusahaanperusahaan

Laporan Anggaran dan Realisasi Pendapatan dan Belanja Kabupaten Aceh Utara Tahun Anggaran 2006

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Tbk dari tahun 2002 hingga tahun 2004 dengan menggunakan metode analisis horizontal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TIN205 - Ekonomi Teknik Materi #11 Genap 2014/2015 TIN205 EKONOMI TEKNIK

7. Membandingkan Alternatif-alternatif

BAB I PENDAHULUAN. adalah pihak yang menjalankan dan mengendalikan jalannya perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

KERANGKA PEMIKIRAN. dengan membangun suatu tempat pengelolaan sampah, tetapi yang dapat

Oleh : Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya /

BAB I PENDAHULUAN. pergerakan dunia bisnis di Negara tersebut. Dunia bisnis dapat dijadikan

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh sumber dana dan bagaimana mengalokasikan dana tersebut

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang terkait dengan rumusan masalah yang telah disebutkan pada bab pertama antara lain:

III KERANGKA PEMIKIRAN

II. KERANGKA PEMIKIRAN

Penilaian Kinerja Keuangan Pada PT. ASIA PAPER MILLS Dengan Metode Economic Value Added (EVA)

BAB I PENDAHULUAN. mensejahterakan pemilik perusahaan. Menurut Jansen (2001) dalam Yulia, dkk

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum keberhasilan perusahaan untuk mempertahankan. kelangsungan usahanya tergantung pada kemampuan perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. barang, pesaing, perkembangan pasar, perkembangan perekonomian dunia.

layak atau tidak maka digunakan beberapa metode dengan harapan mendapatkan

Bab II. Tinjauan Pustaka

LEAST COST METHOD DAN MUTUALLY EXCLUSIVE DEPARTEMEN AGRIBISNIS FEM - IPB

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan operasional perusahaan. Perusahaan memperoleh dana dari dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISA LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI ALAT EVALUASI KINERJA KEUANGAN PADA PT. AKSARA SOLOPOS

CAPITAL BUDGETING LANJUTAN

: AYU ASTREA NINGSIH B.

METODE PERBANDINGAN EKONOMI. Pusat Pengembangan Pendidikan - Universitas Gadjah Mada

EKONOMI TEKNIK- PEMILIHAN ALTERNATIF2 EKONOMI. Teknik Industri - UB

STUDI KELAYAKAN (Pengertian dan Cakupan)

BAB I PENDAHULUAN. dipicu oleh fenomena gagal bayar subprime mortgage bertransformasi menjadi

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KEPUTUSAN INVESTASI

Analisis Kelayakan Proyek. Muhammad Taqiyyuddin Alawiy, ST., MT Dosen Fakultas Teknik Elektro Universitas Islam Malang

MANAJEMEN KEUANGAN CAPITAL BUGDETING

BAB I PENDAHULUAN. mengenai aliran kas bebas atau free cash flow. free cash flow didistribusikan untuk menjalankan proyek-proyek yang

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. dan pembahasan dapat disimpulkan kinerja keuangan PT Indofood Tbk adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal mempunyai peran penting bagi perekonomian negara. Pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. para pemegang sahamnya melalui peningkatan nilai perusahaan. Perusahaan yang

menjelaskan bahwa perusahaan melalui manajer keuangan perlu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan ekonomi yang begitu cepat membuat masyarakat lebih kritis

BAB II TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Pihak-Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa

BAB I PENDAHULUAN. lebih besar. Pertumbuhan menggambarkan sesuatu yang hidup dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

TIME VALUE OF MONEY DAN NET PRESENT VALUE (NPV)

BAB I PENDAHULUAN. usaha selain bank. Di samping itu perkembangan pasar modal juga

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang berguna untuk pengambilan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa penelitian dalam menentukan kebijakan hutang telah banyak

BAB I PENDAHULUAN. dan teliti dalam menentukan perusahaan mana yang baik untuk prospek kedepan.

BAB I PENDAHULUAN. Pendirian sebuah perusahaan memiliki tujuan yang jelas. Tujuan perusahaan

Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha

BAB I PENDAHULUAN. program-program pembangunan yang dapat dinikmati rakyat. Sesuai dengan

Materi ke-2 ENTITAS BISNIS DAN LAPORAN KEUANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bursa Efek Indonesia telah menjadi penting dari berkembangnya

Aspek Finansial. Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Mercu Buana Yogyakarta

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP)

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

Capital Budgeting. adalah proses pengambilan keputusan jangka panjang.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pemegang saham. Menurut Muhammad (2004:4) perusahaan didirikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. nilai investasi pada masa yang akan datang. Tujuan utama kegiatan investasi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melakukan kegiatan sehari-hari perusahaan melakukan usahanya

Keputusan pembagian dividen merupakan suatu masalah yang sering. dihadapi oleh perusahaan. Manajemen sering mengalami kesulitan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis di era globalisasi ini sangatlah pesat. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. konstruksi, hampir 50% dana perusahaan akan tertanam dalam persediaan yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. tepat, investor akan memperoleh return yang tinggi. Apabila investor ingin

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama investor dalam menanamkan modalnya di sebuah perusahaan yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan perusahaan menurut pandangan manajemen keuangan, pada dasarnya

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, namun disisi lain penggunaan financial leverage dapat berpotensi

BAB I PENDAHULUAN. pembiayaan dari dalam perusahaan (internal financing) maupun

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang pengaruh profitabilitas, arus kas bebas, dan investment

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Lebih dari 40% di BEI adalah industri manufaktur.

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Myes dan Majluf Disebut sebagai pecking order theory karena teori ini

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai entitas ekonomi lazimnya memiliki tujuan jangka

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. periode , maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

TEHNIK PENGANGGARAN BARANG MODAL (CAPITAL BUDGETING) Oleh : Padlah Riyadi, SE. Ak 1

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Transkripsi:

Pertemuan 14 8. Evaluasi proyek dengan metode rasio manfaat terhadap biaya 1. Prespektif dan terminologi untuk menganalisis proyek-proyek publik 2. Proyek yang melikuidasi sendiri 3. Proyek serbaguna 4. Kesulitan dalam evaluasi proyek-proyek sektor publik 5. Benefit Cost Rasio 6. Evaluasi proyek-proyek independent dengan BCR Nur Rachmad

Evaluasi Proyek Dengan Metode Rasio Manfaat Terhadap Biaya A. Evaluasi Proyek Dengan Metode Rasio Manfaat Terhadap Biaya Analisis manfaat-biaya merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui besaran keuntungan/kerugian serta kelayakan suatu proyek. Dalam perhitungannya, analisis ini memperhitungkan biaya serta manfaat yang akan diperoleh dari pelaksanaan suatu program. Dalam analisis benefit dan cost perhitungan manfaat serta biaya ini merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Metode B/C didefinisikan sebagai perbandingan (rasio) nilai ekivalen dari manfaat terhadap nilai ekivalen dari biaya-biaya. Metode nilai ekivalen yang biasa digunakan adalah PW dan AW. Nama lain rasio B/C adalah rasio investasi-penghematan. Secara umum, metode rasio B/C dapat membantu penggunanya untuk membantu dalam proses pengambilan keputusan, menambah alternatif atau pilihan dan mengurangi biaya alternatif yang tidak efektif. Metode rasio manfaat/biaya (benefit/cost, B/C) biasanya digunakan untuk mengevaluasi proyek-proyek umum (publik), karena sejumlah faktor khusus yang mempengaruhinya, yang tidak dijumpai pada usaha/proyek swasta.

Perbedaan dasar antara proyek-proyek swasta dan proyek publik disajikan pada Tabel Swasta Umum Tujuan Menyediakan barang dan atau jasa demi Melindungi kesehatan, kehidup laba; maksimalkan keuntungan atau menyediakan jasa (tanpa laba) minimalkan biaya pekerjaan Sumber dana Investor swasta atau pemberi pinjaman Pajak; pinjaman swasta Metode Kepemilikan pribadi; kemitraan; korporasi Pembayran pajak langsung; pi pembiayaan bunga; pinjaman bunga rendah lquidating; Subsidi tak langsung terhadap hutang swasta Manfaat ganda Sedang Umum Umur proyek Umumnya relatif pendek (5-20 tahun) Umurnya relatif panjang (20-60thn ) Hubungan Langsung Tidak langsung atau tidak ada pemasok modal dengan proyek Sifat manfaat Keuangan atau mudah diukur dengan uang Seringkali bukan keuangan, sulit dikuantifikasi,sulit diukur dengan uang Penerima manfaat Terutama entitas yang menjalankan proyek Masyarakat umum proyek Konflik manfaat Sedang Cukup sering Konflik kepentingan Sedang Sangat sering Dampak politik Kecil sampai sedang Faktor-faktor yang sering (umum) masa jabatan pengambil keputusan yang pendek penekan; keterbatasan pembiayaan perumahan; dll. Ukuran efisiensi Tingkat pengembalian atas modal Sangat sulit; tidak ada perban dengan proyek-proyek swasta

Perspektif dan Terminologi untuk Menganalisa Proyek-Proyek Umum (Publik) Keuntungan atau manfaat (benefit) didefinisikan sebagai konsekuensi-konsekuensi proyek yang diinginkan oleh publik. Biaya (cost) adalah pembayaran atau pengeluaran keuangan yang dibutuhkan dari pemerintah. Disbenefit (kerugian) adalah konsekuensi-konsekuensi negatif dari suatu proyek terhadap publik. Proyek yang melikuidasi sendiri (self-liquidating project) adalah proyek-proyek yang menghasilkan pendapatan langsung yang cukup untuk membayarkan semua biaya yang dikeluarkannya untuk periode waktu tertentu. Proyek jenis ini diharapkan menghasilkan pendapatan yang melebihi biaya-biaya yang dikeluarkan, tetapi tidak menarik keuntungan dan tidak dikenakan pajak pendapatan. Proyek-Proyek Multiguna Tiga kesulitan utama akibat beragamnya tujuan proyek adalah: 1. Penentuan alokasi dana (biaya) untuk masing-masing tujuan. 2. Konflik kepentingan antara beberapa tujuan proyek, sehingga harus dilakukan kompromi dalam menetapkan suatu keputusan. Keputusan yang dibuat akan mempengaruhi tingkat manfaat yang dihasilkan dari proyek. 3. Sangat sensitif terhadap masalah-masalah politik. Kesulitan dalam Mengevaluasi Proyek-Proyek Publik Kesulitan yang dihadapi dalam mengevaluasi kelayakan ekonomi dan membuat keputusan yang berkaitan dengan proyek-proyek publik adalah: Tidak ada standar keuntungan yang digunakan untuk mengukur kefektifan keuangan.

Sulit mengukur pengaruh keuangan atas manfaat dari proyek-proyek tersebut. Hubungan antara proyek dengan publik, sebagai pemilik proyek, sangat kecil atau bahkan tidak ada sama sekali. Pengaruh politis yang besar jika proyek menggunakan dana publik. Tidak ada dorongan atau stimulus untuk meningkatkan efektivitas operasi. Proyek publik lebih sering dikenakan pembatasan-pembatasan daripada proyek swasta. Kemampuan badan-badan pemerintah untuk menghasilkan modal lebih terbatas daripada perusahaan swasta. Tingkat bunga untuk menghitung manfaat dan biaya proyek sangat kontroversial dan sensitif secara politis. Tingkat Bunga yang Digunakan pada Proyek Publik Tiga pertimbangan utama dalam penentuan tingkat bunga dalam analisis ekonomi proyek publik: Tingkat bunga atas modal pinjaman. Biaya peluang (opportunity cost) dari modal terhadap badan pemerintah. Biaya peluang dari modal terhadap pembayar pajak. Metode Rasio Manfaat/Biaya (B/C) Metode B/C didefinisikan sebagai perbandingan (rasio) nilai ekivalen dari manfaat terhadap nilai ekivalen dari biaya-biaya. Metode nilai ekivalen yang biasa digunakan adalah PW dan AW. Nama lain rasio B/C adalah rasio investasi-penghematan. Berdasarkan definisinya, rasio B/C dapat dihitung dengan persamaan berikut:

Disbenefit (Kerugian) dalam Rasio B/C Disbenefit (kerugian) didefinisikan sebagai konsekuensi negatif kepada publik karena pelaksanaan suatu proyek publik. Pendekatan tradisional untuk memasukkan disbenefit ke dalam analisis manfaat/biaya adalah dengan mengurangi manfaat dengan nilai disbenefit tersebut (mengurangi benefit dengan disbenefit pada pembilang dari rasio B/C) atau memperlakukan disbenefit sebagai biaya (menambah biaya pada penyebut). Besarnya B/C yang dihasilkan akan berbeda tergantung dari pendekatan yang digunakan,tetapi tingkat penerimaan (acceptablity) proyek apakah rasio B/C >, < atau = 1 tidak terpengaruh. Rasio B/C konvensional dengan AW, benefit (manfaat) berkurang karena disbenefit:

Manfaat Tambahan Versus Pengurangan Biaya dalam Analisis B/C Beberapa aliran kas tertentu dapat diklasifikasikan sebagai manfaat tambahan atau pengurangan biaya dalam menghitung rasio B/C. Klasifikasi yang berubah-ubah antara manfaat atau biaya tidak berpengaruh terhadap tingkat penerimaan (acceptablity) proyek.

Mengevaluasi Proyek Independen dengan Rasio B/C Perbandingan Proyek Mutually Exclusive dengan Rasio B/C Sekelompok proyek yang mutually exclusive didefinisikan sebagai sekelompok proyek dimana paling banyak hanya satu proyek yang dipilih. Karena metode rasio manfaat/biaya tidak memberikan suatu ukuran langsung potensi keuntungan masing-masing proyek, memilih proyek yang memaksimalkan rasio B/C tidak menjamin bahwa alternatif terbaik yang terpilih. Selain itu, metode ini berpotensi menghasilkan inkonsistensi peringkat proyek antara rasio B/C konvensional dan rasio B/C termodifikasi (rasio B/C konvensional lebih mengarah kepada

proyek yang berbeda daripada rasio B/C termodifikasi). Untuk mengatasi ini, evaluasi alternatif yang mutually exclusive memerlukan analisis selisih (incremental) manfaat/biaya. Prosedur metode rasio selisih B/C diperlihatkan oleh Gambar. Prosedur metode rasio selisih B/C

Kritik dan Kelemahan Metode Rasio B/C Kritik terhadap metode Rasio B/C sebagai prosedur untuk mengevaluasi proyek-proyek umum: seringkali digunakan untuk menjustifikasi setelah kejadian (after-the-fact) daripada untuk evaluasi proyek. ketidakadilan distribusi yang serius tidak diperhitungkan dalam studi B/C. informasi kualitatif seringkali diabaikan.