Nety Saptaning Purwantie, Naniek Setiadi Radjab, Ari Widayanti Fakultas Farmasi dan Sains Universitas Muhammadiyah Prof. Dr.

dokumen-dokumen yang mirip
Pengaruh Peningkatan Konsentrasi Asam Sitrat Terhadap Sifat Fisik Granul Effervescent Sari Buah Naga (Hylocereus undatus)

Uji Mutu Fisik Tablet Ekstrak Daun Jambu Monyet (Anacardium occidentale L.) dengan Bahan Pengikat PVP (Polivinilpirolidon) secara Granulasi Basah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Pembuatan Tablet Effervescent Tepung Lidah Buaya. Tablet dibuat dalam lima formula, seperti terlihat pada Tabel 1,

THE EFFECT OF INCREASING CONCENTRATION OF SWEET POTATO STARCH AS A BINDER ON PHYSICAL PROPERTIES OF WET GRANULATION LOZENGES OF GINGER EXTRACT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pembuatan Amilum Biji Nangka. natrium metabisulfit agar tidak terjadi browning non enzymatic.

FORMULASI TABLET DISPERSIBEL EKSTRAK KERING DAUN SUKUN DENGAN CROSCARMELLOSE SODIUM SEBAGAI PENGHANCUR SECARA METODE GRANULASI KERING

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tepung daging lidah

FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL DAUN SIRIH MERAH (Piper crocotum Ruiz & Pav.) DENGAN PEMANIS SORBITOL-LAKTOSA-ASPARTAM

Luvi Selviatul Harfiyyah, Hj. Naniek Setiadi Radjab, Rahmah Elfiyani Jurusan Farmasi Fakultas Farmasi dan Sains UHAMKA Jakarta

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Bahan-bahan yang digunakan adalah verapamil HCl (Recordati, Italia),

PENGARUH PENINGKATAN KONSENTRASI PEG 6000 SEBAGAI PENGIKAT TERHADAP KECEPATAN MELARUT GRANUL EFFREVSCENT EKSTRAK CIPLUKAN (Physsalis angulata L.

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Bahan dan Alat

PENGARUH PENAMBAHAN AVICEL PH 101 TERHADAP SIFAT FISIS TABLET EKSTRAK BAWANG PUTIH (Allium sativum. L) SECARA GRANULASI BASAH

PENGARUH UKURAN GRANUL DAN KADAR SOLUTIO GELATIN SEBAGAI BAHAN PENGIKAT TERHADAP MIGRASI VITAMIN B6

FORMULASI SEDIAAN TABLET PARASETAMOL DENGAN PATI BUAH SUKUN (Artocarpus communis) SEBAGAI PENGISI

Jurnal Para Pemikir Volume 6 Nomor 2 Juni 2017 p-issn : e-issn :

FORMULASI TABLET PARASETAMOL MENGGUNAKAN TEPUNG BONGGOL PISANG KEPOK (Musa paradisiaca cv. Kepok) SEBAGAI BAHAN PENGIKAT

THE EFFECT OF ASPARTAME AND SUCROSE AS SWEETENER AND DURIAN SEED S STARCH AS A BINDING AGENT IN ETHANOL EXTRACT 95% BETLE LEAF LOZENGES

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan hasil uji formula pendahuluan (Lampiran 9), maka dipilih

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERBANDINGAN PENGGUNAAN BAHAN PENGHANCUR SECARA INTRAGRANULAR, EKSTRAGRANULAR, DAN KOMBINASINYA

Keywords: Sodium Lauryl Sulphate, PEG 6000, Sodium Benzoate, Effervescent Tablet.

FORMULASI DAN PENGUJIAN SEDIAAN GRANUL EFFERVESCENT SARI BUAH NANAS (Ananas comosus L. (Merr.))

FORMULASI GRANUL EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (GARCINIA MANGOSTANA. L) MENGGUNAKAN AEROSIL DAN AVICEL PH 101

PENGARUH PENGGUNAAN AMILUM JAGUNG PREGELATINASI SEBAGAI BAHAN PENGIKAT TERHADAP SIFAT FISIK TABLET VITAMIN E

FORMULASI TABLET EKSTRAK DAUN SAMBILOTO (Andrographis paniculata N.) SECARA KEMPA LANGSUNG DENGAN KOMBINASI MANITOL SORBITOL SEBAGAI BAHAN PENGISI

FORMULASI TABLET PARACETAMOL SECARA KEMPA LANGSUNG DENGAN MENGGUNAKAN VARIASI KONSENTRASI AMILUM UBI JALAR (Ipomea batatas Lamk.) SEBAGAI PENGHANCUR

PENGARUH KADAR ALKOHOL SEBAGAI PELARUT POVIDONE TERHADAP SIFAT FISIK GRANUL DAN TABLET PARASETAMOL EFFERVESCENT

FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL DAUN SIRIH MERAH (Piper crocotum Ruiz & Pav.) DENGAN PEMANIS SUKROSA-LAKTOSA-ASPARTAM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Uji KLT Ekstrak Daun Sirih Hijau

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekstrak. kering akar kucing dengan kadar 20% (Phytochemindo), laktosa

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Timbangan analitik EB-330 (Shimadzu, Jepang), spektrofotometer UV

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Pragel pati singkong yang dibuat menghasilkan serbuk agak kasar

LAPORAN PRAKTIKUM FORMULASI TABLET PERCOBAAN 2 EVALUASI GRANUL

FORMULASI DAN EVALUASI SEDIAAN TABLET EKSTRAK DAUN GEDI HIJAU (Abelmoschus manihot) DENGAN METODE GRANULASI BASAH

Lampiran 1. Hasil determinasi tumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan konsumsi yang berbeda-beda, antara lain untuk kesehatan,

a. Pemeriksaan Organoleptis b. Uji Susut Pengeringan... 25

PENGARUH VARIASI ASAM SITRAT, ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULASI GRANUL EFFERVESCENT

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN INTISARI ABSTRACT BAB I PENDAHULUAN

Pot III : Pot plastik tertutup tanpa diberi silika gel. Pot IV : Pot plastik tertutup dengan diberi silika gel

1. PROSPEK TEH HIJAU SEBAGAI INDUSTRI HILIR TEH

FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE DENGAN VARIASI KONSENTRASI AVICEL SEBAGAI BAHAN PENGIKAT Puspita Septie Dianita 1, Tiara Mega Kusuma 2.

Gambar 1. Aloe chinensis Baker

BAB III METODE PENELITIAN. ketoprofen (Kalbe Farma), gelatin (Brataco chemical), laktosa (Brataco

PENGARUH VARIASI KADAR AMILUM BIJI DURIAN (Durio zibethinus, Murr) SEBAGAI BAHAN PENGIKAT TERHADAP SIFAT FISIK DAN KIMIA TABLET PARASETAMOL

PENGARUH KONSENTRASI PATI BIJI DURIAN SEBAGAI PENGIKAT TERHADAP MUTU FISIK GRANUL EFFERVESCENT

PENGARUH PENGEMPAAN ULANG PADA STARCH 1500 SEBAGAI BAHAN PENGISI-PENGIKAT TABLET KEMPA LANGSUNG

BAB III METODE PENELITIAN

FORMULASI TABLET PARASETAMOL KEMPA LANGSUNG MENGGUNAKAN EKSIPIEN CO-PROCESSING DARI AMILUM SINGKONG PARTIALLY PREGELATINIZED DAN GOM AKASIA ABSTRAK

FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE DENGAN VARIASI KONSENTRASI AVICEL SEBAGAI BAHAN PENGIKAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

FORMULASI SEDIAAN GRANUL EFERVESEN EKSTRAK ETIL ASETAT BUAH SIRSAK

PENGARUH PENINGKATAN KONSENTRASI PATI BIJI ALPUKAT

PENGARUH PENINGKATAN KONSENTRASI PATI BIJI ALPUKAT

TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Ahli Madya Farmasi. Oleh : HENDRIKUS RIZKI PRATAMA M

Available online at

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang dan tujuan penelitian.

PENGARUH VARIASI KADAR GETAH SAGU (Metroxylon sagus Rottb) SEBAGAI BAHAN PENGIKAT TERHADAP SIFAT FISIK DAN PELEPASAN TABLET DEXAMETHASON

FORMULASI DAN EVALUASI SIRUP EKSTRAK DAUN SIDAGURI (Sida rhombifolia L.)

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Pemeriksaan Bahan Baku Ibuprofen

Beberapa hal yang menentukan mutu tablet adalah kekerasan tablet dan waktu hancur tablet. Tablet yang diinginkan adalah tablet yang tidak rapuh dan

kurang dari 135 mg. Juga tidak boleh ada satu tablet pun yang bobotnya lebih dari180 mg dan kurang dari 120 mg.

HENY DWI ARINI FAKULTAS FARMASI UNIKA WIDYA MANDALA SURABAYA

OPTIMALISASI FORMULASI BAHAN PENGIKAT DAN BAHAN PENGHANCUR TERHADAP KARAKTERISTIK EFFERVESCENT AMPAS STROBERI (Fragaria chiloensis L.

PENGARUH PENINGKATAN KONSENTRASI AMILUM MANIHOT SEBAGAI BAHAN PENGHANCUR TERHADAP SIFAT FISIK TABLET LEPAS LAMBAT MIKROKAPSUL NATRIUM DIKLOFENAK

PHARMACY, Vol.08 No. 03 Desember 2011 ISSN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil identifikasi sampel yang dilakukan di Laboratorium Biologi Farmasi

bahan tambahan yang memiliki sifat alir dan kompresibilitas yang baik sehingga dapat dicetak langsung. Pada pembuatan tablet diperlukan bahan

OPTIMASI SUHU DAN WAKTU PENGERINGAN GRANUL TABLET KUNYAH BEE POLLEN

KATA PENGANTAR. Dewan editor

BAB 3 PERCOBAAN. 3.3 Pemeriksaan Bahan Baku Pemeriksaan bahan baku ibuprofen, HPMC, dilakukan menurut Farmakope Indonesia IV dan USP XXIV.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

FORMULASI TABLET HISAP NANOPARTIKEL DAUN SIRIH MERAH (Piper crocatum Ruiz & Pav.) SECARA GRANULASI BASAH

PENGARUH VARIASI KADAR AMILUM GARUT (Maranta arundinaceae Linn) SEBAGAI BAHAN PENGIKAT TERHADAP SIFAT FISIK DAN KIMIA TABLET PARASETAMOL

OPTIMASI FORMULA TABLET PARASETAMOL DENGAN KOMBINASI Ac-Di-Sol DAN PVP K-30 MENGGUNAKAN METODE FACTORIAL DESIGN

Lampiran 1. Hasil identifikasi sampel

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

10); Pengayak granul ukuran 12 dan 14 mesh; Almari pengenng; Stopwatch;

A. DasarTeori Formulasi Tiap tablet mengandung : Fasedalam( 92% ) Starch 10% PVP 5% Faseluar( 8% ) Magnesium stearate 1% Talk 2% Amprotab 5%

PENGARUH VARIASI KONSENTRASI ASAM SITRAT-ASAM MALAT TERHADAP SIFAT FISIK TABLET EFFERVESCENT YANG MENGANDUNG Fe, Zn, DAN VITAMIN C SKRIPSI

PHARMACY, Vol.06 No. 03 Desember 2009 ISSN Heni Sumanti, Iskandar Sudirman, Indri Hapsari

Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Tablet Asam Folat. Sebagai contoh F1 (Formula dengan penambahan Pharmacoat 615 1%).

ABSTRAK. Kata kunci : daun sirih hijau, tablet hisap, granulasi basah, gelatin ABSTRACT

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR...i. DAFTAR ISI...iii. DAFTAR GAMBAR...vi. DAFTAR TABEL...viii. INTISARI...x BAB I PENDAHULUAN...1

PEMBUATAN EGG INSTANT DRINK DARI PUTIH TELUR DENGAN PENAMBAHAN EFEK EFFERVESCENT DAN CITA RASA LEMON

PENGARUH KONSENTRASI BUSA

PENGARUH PENGGUNAAN AMILUM BIJI DURIAN

I PENDAHULUAN. Dalam bab ini menjelaskan mengenai latar belakang masalah, identifikasi

FORMULASI TABLET KUNYAH KALSIUM LAKTAT DENGAN VARIASI KONSENTRASI HPMC SEBAGAI BAHAN PENGIKAT TERHADAP SIFAT FISIKNYA

NASKAH PUBLIKASI FORMULASI TABLET KUNYAH ATTAPULGIT DENGAN VARIASI KONSENTRASI BAHAN PENGIKAT GELATIN MENGGUNAKAN METODE GRANULASI BASAH

PENINGKATAN LAJU DISOLUSI TABLET PIROKSIKAM MENGGUNAKAN POLISORBAT 80

FORMULASI TABLET EKSTRAK KUNYIT (Curcuma domestica Val) DENGAN VARIASI BAHAN PENGIKAT

FORMULASI SEDIAAN GRANUL EFFERVESCENT SARI BUAH SIRSAK (Annona muricata L)

Pengaruh Waktu dan Gaya Tekan Terhadap Kekerasan dan Waktu Larut Tablet Effervescent dari Serbuk Wortel (Daucus Carota L.)

Rika Widyapranata, Siti Aisiyah,Yunita Ayuningtyas Fakultas Farmasi, Universitas Setia Budi Jl. Let. Jen. Sutoyo, Mojosongo, Surakarta ABSTRAK

2.1.1 Keseragaman Ukuran Kekerasan Tablet Keregasan Tablet ( friability Keragaman Bobot Waktu Hancur

APLIKASI METODE RESPON PERMUKAAN DAN GOAL PROGRAMMING UNTUK OPTIMASI SIFAT FISIK DAN MEKANIK TABLET OBAT

struktur yang hidrofobik dimana pelepasannya melalui beberapa tahapan sehingga dapat mempengaruhi kecepatan dan tingkat absorpsi (Bushra et al,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Transkripsi:

PENGARUH PENINGKATAN KONSENTRASI HYDROXY PROPYL CELLULOSE (HPC) SEBAGAI PENGIKAT TERHADAP SIFAT FISIK TABLET EFFERVESCENT SARI BUAH STROBERI (Fragaria ananassa Duchesne) THE EFFECT OF INCREASING CONCENTRATION OF HYDROXY PROPYL CELULLOSE (HPC) AS A BINDER ON THE PHYSICAL PROPERTIES OF EFFERVESCENT OF STRAWBERRIES JUICE TABLET (Fragaria ananassa Duchesne) Nety Saptaning Purwantie, Naniek Setiadi Radjab, Ari Widayanti Fakultas Farmasi dan Sains Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka Jakarta ABSTRAK Buah stroberi diketahui memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi, antioksidan berperan menghambat radikal bebas yang dapat menimbulkan berbagai penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh peningkatan konsentrasi HPC sebagai pengikat terhadap sifat fisik tablet effervescent sari buah stroberi yang dikeringkan dengan pengering semprot. Buah stroberi diproses menjadi sari buah, kemudian dikeringkan dengan proses pengeringan semprot. Serbuk yang didapat kemudian diubah menjadi granul dengan metode granulasi basah kemudian granul dicetak menjadi tablet effervescent dengan peningkatan konsentrasi HPC sebagai pengikat, yaitu 2, 3, 4 dan 5%. Kemudian dilakukan evaluasi yang meliputi pemeriksaan organoleptis, kadar air, kekerasan, keregasan, keseragaman bobot, keseragaman ukuran, ph dan kecepatan melarut. Hasil uji kecepatan melarut diperoleh: F1 7 24 ; FII 8 26 ; FIII 9 16 ; dan FIV 11 25. Data hasil uji dianalisa menggunakan ANAVA satu arah dengan taraf kepercayaan 95% (α = 0,05) dan dilanjutkan uji Tukey. Kesimpulan hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan peningkatan konsentrasi HPC sebagai pengikat mempengaruhi sifat fisik tablet effervescent, semakin tinggi konsentrasi HPC waktu melarutnya semakin lama. Kata Kunci: Sari Buah Stroberi, HPC, Tablet Effervescent ABSTRACT Strawberry is known has high antioxidant activity. In this research, strawberry was made into effervescent tablet using HPC as binder. Strawberries fruit was processed into juice, then dried by spray drying process. After that, it was made into effervescent granules by granulation s method and than compressed into effervescent tablet with increasing concentration of HPC as binder, i.e 2, 3, 4 and 5%. The effervescent tablets were tested for organoleptic, water content, weight uniformity, hardness, friability, size uniformity, ph, and dissolved time. The result of the dissolved time test were : F1 7'24"; FII 8'26"; FIII 9'16" and FIV 11'25". Dissolution rate obtained were statistically analyzed by one-way ANOVA, followed by Tukey test. The result of the rescearch showed that the increasing 1

concentrations of HPC as binder affected the physical properties of effervescent tablets, the higher the concentration the longer dissolution time. Keywords: Strawberries juice, HPC, Effervescent Tablet Pendahuluan Stroberi termasuk salah satu tanaman yang buahnya bisa dikonsumsi sebagai bahan pangan ternyata juga mempunyai khasiat dalam bidang kesehatan. Buah yang berwarna merah menandakan bahwa buah ini kaya akan pigmen warna antosianin dan mengandung antioksidan yang tinggi. Karena kandungan antioksidannya yang tinggi itulah stroberi mempunyai khasiat yang sangat banyak. Selain itu stroberi ternyata kaya Vitamin C, serat, rendah kalori, folat, potassium, serta asam ellagic. Antioksidan berperan sebagai pelindung tubuh dari radikal bebas, termasuk diantaranya sel kanker. Fungsi antioksidan buah stroberi turut disumbang oleh kandungan vitamin C yang tinggi, yaitu 60 mg per 100 g (Budim an 2005). Buah stroberi termasuk buah yang sangat sensitif dan mudah busuk, pastikan untuk menyimpan buah dalam wadah kering dan sejuk, karena jika terlalu lembab akan membuat stroberi cepat membusuk, rasa asam dari buah stroberi juga tidak disukai oleh sebagian masyarakat. Sehingga pada penelitian kali ini dibuat bentuk sediaan padat lain yang dapat menutupi rasa stroberi yang kurang disukai yaitu tablet effervescent. Dalam pembuatan tablet effervescent dibutuhkan bahan aktif dan berbagai macam bahan tambahan. Salah satu bahan tambahan yang penting dalam pembuatan tablet effervescent adalah bahan pengikat. Bahan pengikat yang biasa digunakan adalah jenis pati, gelatin, gom arab, polivinilpirolidon dan derivat selulosa. Pada penelitian ini bahan pengikat yang digunakan adalah Hydroxypropyl cellulose (HPC). Konsentrasi bahan pengikat yang digunakan adalah 2, 3, 4, 5 %. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh peningkatan konsentrasi HPC sebagai pengikat terhadap sifat fisik tablet effervescent sari buah stroberi yang dikeringkan dengan pengering semprot. Metodologi Bahan : Buah stroberi, HPC, Maltodekstrin, Asam tartrat, Asam fumarat, Natrium bikarbonat, Aspartam, Laktosa, PEG 6000, Aquadest, Etanol. Alat : Timbangan analitik, Alat Pengeringan Semprot ( Buchi 190 mini spray dry), Oven, Kain Flanel, Lumpang dan Alu, Alat Alat gelas, Mesh No. 14 dan No. 20, Eksikator, Kertas Milimeter Blok, Sarung Tangan, Alat Uji Distribusi Ukuran Partikel, Blender, ph meter, Moisture balance, Stopwatch, Granul Flow Tester, Dehumidifier, Mesin Cetak Tablet, Hardness Tester, Friability Tester, Bulk Density Tester, dan Jangka Sorong. Jalannya Penelitian Determinasi tanaman asal Determinasi tanaman stroberi (Fragaria ananassa Duchesne ex Rozier) yang dilakukan di Herbarium 2

Bogoriense, Bidang Botani Pusat Penelitian Biologi, LIPI-Cibinong. Pembuatan dan karakteristik sari buah stroberi Buah stroberi segar dicuci bersih kemudian tiriskan dan diblender. Hasil blender diperas dan disaring dengan menggunakan kain flanel. Kemudian diukur volume, catat sifat fisiknya sebagai karakter sari buah stroberi tersebut meliputi: Uji organoleptis, uji ph, pengujian kekentalan dengan, uji bobot jenis. Pengeringan sari buah stroberi dengan cara pengeringan semprot Sari buah stroberi yang telah dikarakterisasi, ditambahkan maltodekstrin dengan konsentrasi 50% sebagai pengisi, kemudian dikeringkan dengan pengeringan semprot pada suhu inlet 190 0 C dan suhu outlet 90 0 C sehingga diperoleh serbuk kering sari buah stroberi (Dwi 2011). Kemudian dievaluasi meliputi: Pemeriksaan organoleptik, susut pengeringan, evaluasi waktu alir. Uji sifat fisik granul Pengujian sifat fisik granul dilakukan dengan melakukan uji waktu alir, distribusi ukuran partikel, dan uji kompresibilitas. Pembuatan tablet effervescent Formulasi tablet effervescent sari buah stroberi dibuat dengan variasi kadar pengikat hidroksi propil selulosa (HPC) sebagaimana tercantum pada Tabel 1. Granul effervescent yang telah diuji sifat fisiknya dikempa dengan mesin tablet single punch. Berat tablet adalah 5000 mg. Uji sifat fisik tablet effervescent Pengujian sifat fisik tablet dilakukan dengan uji organoleptis, keseragaman bobot, kekerasan tablet, uji keregasan, waktu larut, kadar air, keseragaman ukuran, uji ph. Analisa data Analisis data dilakukan terhadap hasil evaluasi sifat fisik yang terkumpul dengan menggunakan metode ANAVA satu arah (One Way Anova). Kemudian dilanjutkan dengan uji tukey dengan taraf kepercayaan 95% (α = 0,05) untuk mengetahui perbedaan yang bermakna antara formula hasil pengujian (Sujianto 2009). Perhitungan Rendemen dan Dosis Serbuk Kering Sari Buah Stroberi Perhitungan Rendemen Sebanyak 10 Kg buah stroberi menghasilkan ± 6000 ml sari buah. Sebanyak 6000 ml sari buah stroberi yang dikeringkan dengan pengeringan semprot menghasilkan 543 gram serbuk kering sari buah stroberi. Perhitungan rendemen sari buah stroberi: Rendemen= Serbuk Sari buah x 100% Buah segar = 543 gram x 100% 10.000 garm = 5,43% b / b Perhitungan Dosis Pemakaian dalam 1 hari dibagi menjadi 2x pemakaian. Maka perhitungan dosis untuk serbuk kering sari buah stroberi yang digunakan pada masing-masing tablet adalah : Dosis dalam 1x pakai : 5,43% b/b x 25 gram* = 1,36 gram serbuk sari buah stroberi. 3

1,36 gram x 100% = 27,15%/tablet 5 gram * 50 gram merupakan penggunaan buah stroberi secara empiris di masyarakat. Tabel 1. Formula Formula No. Bahan Fungsi I II III IV % % % % 1. Serbuk Sari Buah Stroberi Zat aktif 27,15 27,15 27,15 27,15 2. Asam Tartrat : Asam Fumarat (1:4) Sumber asam 10 10 10 10 3. Natrium Bikarbonat Sumber basa 8 8 8 8 4. HPC Pengikat 2 3 4 5 5. PEG 6000 Pelincir 3 3 3 3 6. Aspartam Pemanis 1 1 1 1 7. Laktosa ad Pengisi 100 100 100 100 Hasil dan Pembahasan Hasil karakterisasi sari buah stroberi Hasil karakterisasi sari buah stroberi menunjukkan bahwa sari buah stroberi berupa cairan berwarna merah tua, aroma khas buah stroberi, rasa asam, memiliki ph 3,49 ± 0,03, bobot jenis 1,018 ± 0,0005, dan viskositas 78,73 ± 0,115. Karakterisasi ini dilakukan sebagai identifikasi sari buah stroberi yang akan digunakan. Hasil evaluasi serbuk kering sari buah stroberi Pengeringan sari buah stroberi menghasilkan serbuk kering sari buah stroberi dengan kadar air 4,79 ± 0,28 yang menunjukan bahwa kadar air serbuk kering sari buah stroberi memenuhi persyaratan pada standar serbuk obat tradisional yaitu tidak lebih dari 10% (Departemen Kesehatan RI 2000). Hasil uji organoleptis serbuk kering sari buah stroberi menunjukkan bahwa serbuk kering sari buah stroberi berwarna merah muda, bau khas buah stroberi dan rasa agak asam. Pada pengujian sifat alir serbuk kering sari buah stroberi tidak berhasil dilakukan, karena serbuk tidak dapat mengalir bebas pada corong alat uji sifat alir. Hasil evaluasi sifat alir serbuk kering sari buah stroberi dapat disimpulkan tidak memenuhi syarat. Hal ini karena ukuran serbuk kering sari buah stroberi hasil pengeringan semprot yang terlalu halus, sehingga ukuran serbuk perlu diperbesar dengan cara granulasi agar sifat alir dari serbuk dapat ditingkatkan dan memenuhi persyaratan Tabel 2. Hasil evaluasi granul effervescent Evaluasi Formula I Formula II Formula III Formula IV Waktu alir (detik) 6,09 5,6 5,04 5,21 Sudut diam (o) 28,87±0,30 26,41±0,26 24,86±0,27 24,31±0,60 Kompresibilitas granul (%) 1,66±0,58 1,32±0,57 1,65±0,58 1,32±0,57 4

Tabel 3. Hasil evaluasi tablet effervescent Evaluasi Formula I Formula II Formula III Formula IV Organoleptik Bentuk Bulat cembung Bulat cembung Bulat cembung Bulat cembung Warna Bintik putih dan Bintik putih dan Bintik putih dan Bintik putih dan merah muda merah muda merah muda merah muda Bau Khas stroberi Khas stroberi Khas stroberi Khas stroberi Rasa Asam Asam Asam Asam Diameter (cm) 2,51 2,51 2,51 2,51 Ketebalan (cm) 0,92±0,01 0,92±0,01 0,92±0,01 0,92±0,01 Kekerasan (kg/cm2) 13,83±0,60 14,27±1,78 16,13±0,99 16,28±0,59 Keregasan (%) 0,51±0,04 0,42±0,02 0,34±0,09 0,27±0,07 Keseragaman bobot (%) 0,42±0,30 0,41±0,23 0,33±0,23 0,35±0,28 Kadar air (%) 0,93±0,10 0,95±0,05 0,92±0,06 0,98±0,05 Kecepatan melarut 7 24 ±2,51 8 26 ±2,67 9 16 ±3,78 11 25 ±1,53 ph larutan 5,32±0,005 5,24±0,01 5,23±0,02 5,17±0,04 Gambar 1. Grafik distribusi ukuran partikel Pengujian sifat alir granul yang dilakukan adalah uji waktu alir dan sudut diam. Sifat alir dapat dikatakan baik jika waktu alir tidak melebihi 10 detik dan sudut diam berkisar 25 o - 40 o. Hasil pengujian waktu alir granul effervescent diperoleh : Formula I 6,09 detik; Formula II 5,60 detik; Formula III 5,04 detik; Formula IV 5,21 detik. Dan untuk hasil pengujian sudut diam granul effervescent diperoleh : Formula I 28,87 o ±0,30; Formula II 26,41 o ±0,26; Formula III 24,86 o ±0,27; dan Formula IV 24,31 o ±0,60. Berdasarkan data di Gambar 2. Grafik kecepatan melarut atas dapat disimpulkan bahwa granul effervescent memiliki sifat alir yang baik. Pengujian sifat alir sangat penting dalam pembuatan tablet effervescent karena merupakan parameter penting dalam menentukan baik atau tidaknya aliran granul pada mesin cetak tablet. Pengujian kompresibilitas granul yang dilakukan dimaksud untuk membentuk massa yang stabil dan kompak bila diberi tekanan (Lachman 2008). Hasil pengujian diperoleh : Formula I 1,66%±0,58; Formula II 1,32%±0,57, Formula III 1,65%±0,58; dan Formula IV 5

1,32%±0,57. Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa granul effervescent memiliki kekompakan yang baik. Pengujian distribusi ukuran partikel yang dilakukan dimaksudkan untuk mengetahui kisaran ukuran granul effervescent dan banyaknya atau berat fraksi dari tiap-tiap ukuran partikel. Ukuran partikel spesifik granul effervescent sangat berpengaruh terhadap waktu melarut. Semakin besar ukuran partikel suatu granul waktu melarutnya semakin lama. Ada beberapa metode yang digunakan dalam menentukan ukuran partikel, diantaranya adalah dengan mengunakan metode pengayakan. Metode ini menggunakan suatu seri ayakan. Ayakan umumnya digunakan untuk memilih partikelpartikel yang lebih kasar (Martin 1993). Hasil distribusi ukuran partikel memenuhi persyaratan sebagai granul yang baik yaitu mengandung komponen berbentuk serbuk ( fines) tidak lebih dari 10% (Voigt 1995). Hasil pemeriksaan organoleptik tablet effervescent adalah berupa tablet bulat cembung berwarna bintik putih dan merah muda, aroma khas buah stroberi. Pengujian keseragaman bobot tablet effervescent bertujuan untuk mengetahui keseragaman bobot antar tablet dalam satu formula setelah dilakukan pencetakan, agar menghasilkan bobot yang dikehendaki dan seragam. Hasil evaluasi keseragaman bobot masingmasing formula menghasilkan penyimpangan bobot yang sesuai dengan persyaratan tidak boleh lebih dari dua tablet mempunyai penyimpangan bobot lebih dari 5% dari rata-rata dan tidak boleh terdapat satu tablet pun mempunyai penyimpangan bobot lebih dari 10% dari bobot rata-rata. Hasil pengujian kekerasan tablet diperoleh: Formula I 13,83 kg/cm 2 ±0,60; Formula II14,27 kg/cm 2 ±1,78 ; Formula III 16,13 kg/cm 2 ±0,99 ; dan Formula IV 16,28 kg/cm 2 ±0,59. Hasil tersebut melebihi persyaratan kekerasan tablet yaitu, 4-8 kg/cm 2 (Ansel 1989). Tiap formula terdapat perbedaan kekerasan seiring dengan meningkatnya jumlah pengikat yang diberikan pada masing-masing formula, semakin tinggi konsentrasi pengikat tablet semakin keras. Pada pengujian keseragaman ukuran tablet, diameter yang dihasilkan sama yaitu 2,51 cm. Sedangkan ketebalan tablet berkisar antara 0,91-0,94 cm. Hasil tersebut telah memenuhi persyaratan sesuai FI 3 yaitu, diameter tablet tidak lebih dari 3 kali dan tidak kurang dari 1 1 / 3 tebal tablet. Evaluasi keregasan dimaksudkan untuk mengetahui kekuatan tablet untuk menahan guncangan dan gesekan yang terjadi saat pengepakan dan pendistribusiaan. Hasil keregasan diperoleh: Formula I 0,51%±0,04; Formula II 0,42%±0,02; Formula III 0,34%±0,09; dan Formula IV 0,27%±0,07. Pada evaluasi keregasan ini semua formula memenuhi persyaratan yaitu kurang dari 0,8%. Pada hasil evaluasi didapatkan angka keregasan semakin kecil dari formula I ke formula IV, hal ini dikarenakan komponen pengikat yang semakin besar. Hasil pengujian kadar air tablet effervescent diperoleh: Formula I 0,93±0,10; Formula II 0,95±0,05; Formula III 0,92±0,06; Formula IV 0,98±0,05. Nilai ini menunjukkan bahwa kadar air tablet effervescent sari buah stroberi tidak memenuhi 6

persyaratan karena syarat tablet effervescent adalah 0,4-0,7% (Lestari 2010). Hal ini karena kondisi ruangan yang tidak sesuai yaitu kelembaban mencapai ±50%, seharusnya kelembaban relatif maksimal 25%. Karena kadar air tidak memenuhi persyaratan maka akan berpengaruh pada sifat alir dan waktu melarut. Pengujian waktu melarut dimaksudkan untuk mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh tablet untuk dapat larut per satuan waktu. Hasil pengujian waktu melarut tablet effervescent diperoleh: Formula I 7 24 ±2,51; Formula II 8 26 ±1,15; Formula III 9 16 ±3,78; dan Formula IV 11 25 ±1,53. Waktu melarut semua formula tidak memenuhi persyaratan yaitu lebih dari 5 menit atau 300 detik (Siregar 2010). Hal ini dikarenakan semakin tinggi konsentrasi pengikat yang digunakan maka waktu yang dibutuhkan tablet effervescent untuk melarut semakin lama dan semakin besar gaya pengepresan maka akan semakin lama tablet larut dalam air (Ansar 2009). Uji ph dimaksudkan untuk mengetahui ph larutan yang dihasilkan ketika tablet telah dilarutkan. Hasil uji ph larutan diperoleh: Formula I 5,32±0,005; Formula II 5,24±0,01; Formula III 5,23±0,002; dan Formula IV 5,17±0,04. Simpulan Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan peningkatan konsentrasi hidroksi propil selulosa (HPC) sebagai pengikat mempengaruhi semua sifat fisik dari tablet effervescent sari buah stroberi yang dikeringkan dengan pengeringan semprot. Semakin tinggi konsentrasi pengikat waktu melarutnya semakin lama dan tidak didapatkan konsentrasi HPC yang terbaik. DAFTAR PUSTAKA Ansar, B. Rahardjo, Z. Noor dan Rochmadi. 2009. Optimasi Teknik Pembuatan Tablet Effervescent Sari Buah Dengan Response Surface Method (RSM). J.Teknol. dan lndustri Pangan 20(1) : 25-31. Ansel H.C. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Edisi IV. Terjemahan: Farida Ibrahim. UI Press. Jakarta. Hlm. 212-214, 249. Budiman S, Desi Saraswati. 2005. Berkebun Stroberi Secara Komersial. Penebar Swadaya. Jakarta. Hlm 12-17, 92-93. Departemen Kesehatan RI. 1995. Farmakope Indonesia. Edisi III. Jakarta: Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan; Hlm. 7. Departemen Kesehatan RI. 2000. Buku Panduan Teknologi Ekstrak. Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan; Hlm. 17. Dwi, H. 2011. Pengaruh Peningkatan Konsentrasi Polivinilpirolidon (PVP) Sebagai Pengikat Terhadap Sifat Fisik Granul Sari BuahS troberi ( Fragaria ananassa Duchesne). Skripsi. Universitas Muhammadiyah Prof.DR.Hamka. Jakarta. Hlm. 37. 7

Lachman L, Liberman HA, Kanig JL. 2008. Teori dan Praktek Farmasi Industri. Volume II. Edisi III. Terjemahan : Siti Suyatmi. UI Press. Jakarta. Hlm. 685, 690, 697-705, 715-716. Lestari, A. dan Maria Y. 2010. Pengaruh Asam Fumarat- Natrium Bikarbonat Terhadap Kualitas Granul Effervescent Teh Hijau Secara Granulasi Kering. Dalam : Majalah Farmasi. Yogyakarta. Hlm. 231-237. Martin A, Swarbrick J, Cammarata A. 1993. Farmasi Fisik II/ Edisi 3. Terjemahan : Yoshinta. UI Press. Jakarta. Hlm. 1037. Siregar, C. J. P. 2010. Teknologi Farmasi Sediaan Tablet Dasar-Dasar Praktis. Buku kedokteran EGC. Hlm. 268, 271-278, 280, 287-288. Sujianto, A. E. 2009. Aplikasi Statistik dengan SPSS 16.0. PT. Prestasi Pustaka raya. Jakarta. Hlm. 122. Voigt, R. 1995. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Edisi V. Terjemahan : Noerono S. Gajah Mada University Press. Yogyakarta. Hlm. 33-41, 171-173, 202-207. 8