I. PENDAHULUAN. sawit terbesar di Indonesia. Menurut Direktorat Jenderal Perkebunan dalam Yusuf

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. sawit terbesar di Indonesia. Menurut Direktorat Jenderal Perkebunan dalam Yusuf

I. PENDAHULUAN. perkembangan dunia bisnis semakin pesat yang didukung oleh kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. ketat, kinerja perusahaan dituntut harus terus meningkat agar perusahaan dapat

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan sektor terbesar yang mendorong

BAB I PENDAHULUAN. beradaptasi, agar bisa bertahan dan tetap berkembang. Oleh karena itu perusahaan harus memperhatikan sumber daya manusia yang ada

disepakati bersama (Rivai dan Basri, 2005:50).

BAB I PENDAHULUAN. akan dapat memanfaatkan dan mengoptimalkan faktor-faktor tersebut jika

I. PENDAHULUAN. berkualitas. Nilai dari sumber daya manusia akan tampak jelas ketika perusahaan. asset jika sumber daya manusianya berkualitas.

I. PENDAHULUAN. tanah yang mampu menyuburkan tanaman, sinar matahari yang konsisten

BAB I PENDAHULUAN. tanpa badan hukum, yang menggunakan atau mempekerjakan karyawan/pekerja

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Umum PT. Pos Indonesia (Persero)

BAB 1 PENDAHULUAN. Kinerja dapat dikatakan sebagai hasil dari suatu proses pekerjaan yang

BAB I PENDAHULUAN. memelihara perilaku manusia. Motivasi ini merupakan subyek yang penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. BUMN Perkebunan di Indonesia yang memiliki 51 unit kerja tersebar di berbagai

BAB I PENDAHULUAN. karyawan, adanya pengembangan karir sampai faktor kepemimpinan.


BAB I. PENDAHULUAN. karyawan mulai dari pimpinan puncak hingga ke lapisan paling bawah.

BAB I PENDAHULUAN. terselesaikan dengan baik. Hal ini menunjukkan bahwa sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. yang sangat bernilai karena sumber daya manusialah yang mengelola seluruh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab pendahuluan secara berturut-turut dibahas tentang latar

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia mempunyai peran utama dalam setiap kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. cepat, untuk itu para pelaku usaha harus mampu menyesuaikan diri dengan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan semakin ketat. Hal ini terjadi karena dalam era ini negara

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertanian memiliki peranan penting dalam perekonomian di Indonesia.

I. PENDAHULUAN. Jumlah penduduk selalu bertambah dari tahun ke tahun, hal tersebut terus

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Bagi perekonomian Indonesia, sektor pertanian merupakan sektor yang

BAB I PENDAHULUAN. sekarang, banyak ditemukan permasalahan yang menyebabkan perusahaan. sebagai sumber dayanya, tujuan perusahaan akan sulit tercapai.

BAB I PENDAHUUAN. Perusahaan adalah suatu lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DENGAN KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR.

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Motivasi merupakan masalah yang sangat penting dalam setiap

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pertanian merupakan sektor ekonomi yang tangguh dalam menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya dunia usaha saat ini membuat pola pikir seorang manajer

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi yang semakin cepat telah membawa perubahan-perubahan dan

I. PENDAHULUAN. Setiap perusahaan atau badan usaha termasuk di dalamnya BUMN perkebunan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi kumpulan resources yang tidak berguna. Selain itu, sumber daya manusia

BAB II LANDASAN TEORI. dicapainya. Tujuan tersebut diraih dengan mendayagunakan sumber-sumber

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Pegawai Negeri Sipil merupakan unsur utama sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang kegiatannya mengolah

BAB I PENDAHULUAN. sistem penjualan, sistem pembelian, sistem persediaan bahan baku, sistem

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen menjadi semakin penting seiring dengan perkembangan

I. PENDAHULUAN. manusia yang ada di dalamnya. Apabila sumberdaya manusia tersebut diperhatikan

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja merupakan bagian yang sangat penting dan menarik karena terbukti

I. PENDAHULUAN. umum yang meliputi segi-segi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan

BAB I PENDAHULUAN. sebaik mungkin, sehingga perusahaan dapat mencapai tujuannya.

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang sangat ketat dari perusahaan-perusahaan yang di dunia.

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang akan menimbulkan kesulitan dalam perencanaan dan. pengendalian manajemen. Manajemen perusahaan yang baik merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi dewasa ini memicu setiap organisasi bisnis untuk beroperasi

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan dunia usaha belakangan ini menuntut perusahaan

oleh perusahaan, di mana organisasi harus lentur dan efisien supaya dapat jangka panjang. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut maka perusahaan

I. PENDAHULUAN. Keberhasilan atau kegagalan organisasi pada dasarnya. dipengaruhi oleh berbagai macam hal, salah satunya adalah faktor

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan Badan Usaha Milik Negara ( BUMN) memiliki peran, dan fungsi

BAB I PENDAHULUAN. sentral yang menggerakkan dinamuka lingkungan utama pengunjung. semakin ketat dalam lingkungan kerja yang ada.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era persaingan yang semakin ketat ini, masalah ketenagakerjaan

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia sebagai sarana untuk mencapai tujuan perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. elektronik menjadi lebih pendek. Digitalisasi mempercepat perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. dimulai dari perencanaan SDM, recruitment dan seleksi, orientasi, pendidikan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu program yang dibuat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. antar perusahaan yang semakin tinggi. Persaingan tersebut menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. manajemen (tools of management) yang terdiri dari man, money, methods,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam rangka mengukur tingkat keberhasilan sangat dibutuhkan adanya

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu organisasi yang mempunyai tujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. notabene berarti mitra kerja organisasi atau perusahaan. Perusahaan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia bisnis yang sangat pesat dan persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk bersaing menunjukan yang terbaik, karena yang terbaiklah yang akan

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha menunjukkan terjadinya persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. orang yang terbagi menjadi karyawan direktorat, non- direktorat, proyek dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Reward dan punishment merupakan dua bentuk metode dalam memotivasi seseorang untuk

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan dari sebuah perusahaan dapat dilihat dari bagaimana

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. para stakeholdernya. Keberhasilan dalam pencapaian tujuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. lingkup usaha tersebut serta bagaimanapun bentuk perusahaan yang sudah

BAB I PENDAHULUAN. faktor penting adalah sumber daya manusia. Sumber daya manusia adalah aset

I. PENDAHULUAN. Kondisi krisis perekonomian yang berlanjut pada kr~sis multi dimens~ di

BAB 1 PENDAHULUAN. negara dan juga penyerap banyak tenaga kerja. Indonesia yang sempat menempati posisi ke-5

merupakan salah satu fungsi manajemen SDM. Biasanya manajemen prestasi organisasi. Manajemen prestasi kerja menjadi tanggung jawab bersama dan

BAB I PENDAHULUAN. organisasi atau perusahaan mempunyai sumber daya yang melimpah baik bahan

BAB II LANDASAN TEORI. Berikut ini adalah pengertian dari perangkat lunak : Menurut Jogiyanto H.M (1992 : 420), perangkat lunak adalah program yang

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan oleh organisasi untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia di

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia usaha khususnya sektor industri yang mana akan menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini berbagai sektor kehidupan telah mengalami perubahan

BAB I PENDAHULUAN. hal yang sangat berkaitan dengan kegiatan operasional perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia merupakan makhluk sosial yang mana itu berarti manusia

II. TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Propinsi Riau merupakan salah satu propinsi yang menghasilkan kelapa sawit terbesar di Indonesia. Menurut Direktorat Jenderal Perkebunan dalam Yusuf (2005), pada tahun 2003, produksi kelapa sawit di Propinsi Riau mencapai 3,3 juta ton atau sekitar 32,5% dari total produksi kelapa sawit nasional yang berjumlah 10,3 juta ton. Dari segi kepemilikan perkebunan kelapa sawit, salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang secara langsung bergerak dalam bidang usaha pertanian khususnya subsektor perkebunan kelapa sawit di Propinsi Riau adalah PT Perkebunan Nusantara V (PTPN V). Sebagai salah satu BUMN subsektor perkebunan, PTPN V memiliki usaha yang bergerak dalam bidang usaha budidaya (subsistem on-farm) dan pengolahan lanjutan (subsistem off-farm) komoditi perkebunan. Dari profil perusahaan diketahui bahwa olahan kelapa sawit dan karet merupakan produk yang dihasilkan oleh PTPN V melalui kegiatan produksi yang dijalankan. Secara keseluruhan, komoditi yang menjadi andalan utama dari kegiatan usaha PTPN V adalah kelapa sawit dan olahannya. Menurut Rivai dan Basri (2005), semakin banyaknya bermunculan perusahaan yang saling mengutamakan kualitas produk dewasa ini merupakan pertanda bahwa perusahaan harus mempunyai strategi yang handal untuk memenangkan persaingan secara sehat. Oleh Karena itu, dalam menjalankan usahanya, PTPN V merumuskan strategi yang tertuang dalam kebijakan perusahaan baik dibidang pemasaran, produksi, keuangan maupun sumber daya manusia. Salah satu aspek yang memegang peranan penting dalam mengukur kekuatan dan kelemahan perusahaan dalam menentukan daya saing adalah aspek

sumber daya manusianya. Strategi manajemen SDM merupakan penunjang utama bagi terwujud dan berhasilnya perusahaan mencapai tujuannya. Menurut Nawawi (2005), strategi manajemen SDM adalah rumusan mendasar mengenai pendayagunaan SDM sebagai usaha mempertahankan dan meningkatkan kemampuan terbaik sebuah perusahaan untuk menjadi kompetitor yang mampu memenangkan dan menguasai pasar melalui SDM yang dimilikinya. Dalam suatu perusahaan, sumber daya manusia merupakan unsur yang paling penting dan sekaligus merupakan aset yang berharga. Karena itu sumber daya manusia perlu diperlakukan sesuai dengan harkat dan martabatnya, sehingga berperilaku positif dalam kehidupan perusahaan. Menurut Rivai dan Basri (2005), perusahaan harus mampu memperbaiki kinerjanya melalui perbaikan kinerja karyawan. Keberhasilan perusahaan dalam memperbaiki kinerjanya sangat bergantung pada kualitas SDM yang bersangkutan dalam berkarya atau bekerja sehingga perusahaan perlu memiliki karyawan yang berkemampuan tinggi. Mengingat pentingnya sumber daya manusia, maka perlu adanya pengelolaan dari pihak manajemen sehingga dapat memberikan hasil kerja yang optimal bagi perusahaan. Salah satu cara untuk mengoptimalkan hasil kerja karyawan yaitu dengan mengadakan penilaian prestasi kerja karyawan agar mendorong karyawan untuk dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan lebih baik. Sistem penilaian prestasi kerja di perusahaan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suatu sistem manajemen kinerja yang memiliki tujuan secara khusus untuk membantu pengembangan karyawan. Pengembangan karyawan dalam berbagai bentuk merupakan syarat mutlak tercapainya suatu 2

organisasi yang berkualitas. Menurut Bacal (2002), analisis penilaian prestasi kerja merupakan bagian penting dari pengelolaan prestasi perusahaan (performance management) yang digunakan sebagai ukuran prestasi karyawan untuk mengembangkan karir dan meningkatkan motivasi dalam bekerja. Dengan demikian, secara langsung penilaian prestasi kerja karyawan akan memiliki dampak terhadap meningkatnya produktivitas karyawan. Dalam pelaksanaan penilaian prestasi kerja perlu diperhatikan prosedur dan metode yang digunakan, frekuensi penilaian dan perlu komunikasi, yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja karyawan. Penilaian prestasi kerja merupakan suatu sistem yang digunakan untuk menilai dan mengetahui sejauh mana karyawan telah memahami dan melaksanakan kerjanya dengan baik. Dengan adanya penilaian prestasi kerja, akan dapat diketahui prestasi kerja karyawan di waktu lalu dan dan dapat digunakan sebagai perencanaan prestasi kerja di waktu yang akan datang. Menurut Rivai dan Basri (2005), penilaian prestasi kerja akan membantu pihak manajemen dalam menentukan tindak lanjut yang diperlukan karyawan yang berkaitan dengan keputusan-keputusan kepegawaian, misalnya : Promosi, demosi, penggajian atau langkah-langkah pengembangan. Simamora (2004) menyatakan bahwa suatu perusahaan tidak cukup sekedar mempunyai sistem penilaian saja, namun sistem tersebut harus efektif, diterima dan pantas digunakan. Syarat sistem penilaian prestasi kerja dikatakan efektif bila sistem penilaian memenuhi aspek relevansi, sensitivitas, keandalan, kemamputerimaan dan kepraktisan. Efektivitas penilaian prestasi kerja karyawan tidak terlepas dari persepsi karyawan dalam penilaian prestasi kerja itu sendiri. 3

Penilaian prestasi kerja karyawan yang tidak akurat akan menimbulkan dampak negatif bagi karyawan sendiri dan bagi perusahaan tersebut, seperti terjadinya penurunan gairah kerja karyawan yang akan menyebabkan menurunnya produktivitas perusahaan (Simamora, 2004). Keyakinan akan manfaat penilaian prestasi kerja merupakan faktor yang penting agar yang karyawan dinilai maupun atasan sebagai penilai tidak bersifat apatis terhadap penilaian prestasi kerja karyawan. Keyakinan akan manfaat penilaian prestasi kerja akan mendorong karyawan dengan senang hati dinilai karena merasa yakin bahwa penilaian prestasi kerja mempunyai dampak terhadap promosi, gaji maupun karir serta pengembangan diri. Dengan persepsi karyawan yang positif terhadap manfaat penilaian, maka karyawan akan termotivasi sehingga tujuan diadakannya penilaian prestasi kerja dapat tercapai. Penilaian prestasi kerja yang tidak tepat mempunyai dampak negatif bagi karyawan dan bagi perusahaan tersebut, seperti terjadinya penurunan gairah kerja karyawan yang akan menyebabkan menurunnya produktivitas perusahaan. Dampak dari penilaian prestasi kerja yang benar dan tepat antara lain akan meningkatkan motivasi dan gairah kerja karyawan untuk memperoleh kompensasi dan imbalan-imbalan lain yang lebih meningkat pada waktu mendatang atau penghargaan dari perusahaan atas prestasi yang dicapainya (Nawawi, 2005). Saat ini PT. Perkebunan Nusantara V secara formal telah memiliki sistem dan pelaksanaan penilaian prestasi kerja karyawan. Berdasarkan hasil wawancara langsung dengan beberapa karyawan di PT. Perkebunan Nusantara V pada tanggal 15 Desember 2005, diperoleh keterangan tentang permasalahan yang sering kali muncul dalam pelaksanaan seperti penilaian cenderung bersifat subyektif dan 4

sering didasarkan pada kriteria penilaian berdasarkan perasaan dengan memperkirakan hasil kinerja karyawan sesuai perasaan masing-masing penilai. Prosedur penilaiannya masih banyak mengundang kontroversi karena kentalnya unsur subyektivitas yang didominasi oleh persepsi atasan dan tenggang rasa yang berlebihan. Hal inilah yang memicu munculnya nilai akhir yang kurang mencerminkan kondisi yang sebenarnya. Disamping itu, penilaian prestasi kerja secara formal yang dilakukan setahun sekali dianggap kurang mampu mencerminkan hasil kinerja yang sesungguhnya terhadap karyawan dalam kurun waktu satu tahun penilaian. Dalam pelaksanaan bisnisnya, PT Perkebunan Nusantara V menyadari bahwa kinerja karyawan sangat mempengaruhi kelangsungan perusahaan. Sistem penilaian prestasi kerja yang ditetapkan di PT Perkebunan Nusantara saat ini masih belum sempurna untuk digunakan mengingat semakin ketatnya persaingan di antara perusahaan-perusahaan perkebunan yang mengutamakan kualitas dan kompleksnya masalah sumber daya manusia di perusahaan tersebut. Untuk itu perlu dibangun suatu sistem penilaian prestasi kerja yang benar-benar baik yang mengacu pada ketentuan yang telah disepakati bersama sesuai dengan kondisi dan kebutuhan perusahaan agar tercipta kinerja yang optimal. Dengan menelaah permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan penilaian prestasi kerja karyawan PT. Perkebunan Nusantara V selama ini, maka penulis menganggap perlu untuk mengkaji efektivitas sistem penilaian prestasi kerja dan mengkaji apakah terdapat hubungan antara hasil penilaian prestasi kerja dengan penentuan kompensasi, promosi dan pelatihan sehingga dapat diketahui apakah selama ini hasil penilaian prestasi kerja sudah dimanfaatkan 5

dengan baik atau belum. Adanya penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi pihak perusahaan dalam perbaikan sistem penilaian prestasi kerja karyawan dimasa yang akan datang. I.2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi permasalahan di atas, maka dirumuskan permasalahan yang diteliti sebagai berikut : a. Seberapa jauh efektivitas penilaian prestasi kerja karyawan selama ini? b. Apakah penilaian prestasi kerja berhubungan dengan penentuan kompensasi, promosi, dan pelatihan? c. Bagaimana seharusnya yang dilakukan perusahaan agar penerapan sistem penilaian prestasi kerja lebih efektif? 1.3. Tujuan Penelitian Dari perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Menganalisis efektivitas penilaian prestasi kerja yang diterapkan PT Perkebunan Nusantara V menurut persepsi karyawan. b. Menganalisis hubungan antara penilaian prestasi kerja karyawan dengan kebijakan perusahaan dalam penentuan kompensasi, promosi, dan pelatihan. c. Merekomendasikan pembenahan penilaian prestasi kerja yang sesuai dengan harapan karyawan di PT Perkebunan Nusantara V agar sistem penilaian prestasi kerja lebih efektif. 6

1.4. Manfaat Penelitian Hasil penelitian yang dilakukan diharapkan dapat berguna antara lain sebagai berikut: a. Bagi perusahaan, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi penyempurnaan pelaksanaan sistem penilaian prestasi kerja karyawan sehingga dapat menunjang pengambilan keputusan pihak manajemen perusahaan dalam upaya meningkatkan kinerja perusahaan secara keseluruhan. b. Bagi penulis dan pembaca, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan di bidang manajemen sumber daya manusia khususnya mengenai penilaian prestasi kerja karyawan di PTPN V Pekanbaru. 1.5. Ruang Lingkup Mengingat kendala waktu yang tersedia dan luasnya cakupan masalah penilaian prestasi kerja karyawan, penelitian dibatasi pada penilaian prestasi kerja karyawan yang berkedudukan di Kantor Pusat Pekanbaru dan berstatus sebagai karyawan tetap. Untuk mengetahui hubungan penilaian prestasi kerja dengan pemanfaatannya dalam pengambilan keputusan kebijakan sumber daya manusia, penelitian hanya difokuskan pada penentuan kompensasi, promosi, dan kebutuhan pelatihan. 7