39 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian ini dilakukan pada perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian ini mengambil data-data laporan keuangan di Indonesian Capital Market Directory (ICMD) dan Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id). 2. Waktu Penelitian Waktu dan pelaksanaan penelitian ini dilakukan penulis pada akhir Desember 2012 sampai selesai. B. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan adalah data kuantitatif, yaitu data yang diukur dalam suatu skala numerik (angka). Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data. Sumber data juga diperoleh dari akses langsung melalui website www.idx.co.id dan Indonesian Capital Market Directory (ICMD).
40 C. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan perhotelan dan pariwisata yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan menggunakan data laporan keuangan tahunan selama empat tahun terakhir, yaitu tahun 2009, 2010,2011,dan 2012 sebanyak 88 perusahaan. Metode pengumpulan sampel yang digunakan peneliti adalah purposive sampling, yaitu sampel yang diambil berdasarkan kriteria yang ditetapkan oleh peneliti sepanjang unsur-unsur yang akan diteliti merupakan anggota populasi. Kriteria pengambilan sampel tersebut adalah : 1. Perusahaan Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009 dan masih terdaftar hingga akhir tahun 2012. 2. Perusahaan Pertambangan yang menerbitkan data laporan keuangan selama empat tahun berturut-turut dari tahun 2009 2012. 3. Perusahaan Pertambangan yang tidak memperoleh laba negatif selama periode pengamatan. Penulis meneliti pengaruh financial leverage dan kebijakan dividen pada nilai perusahaan. Karena laba negatif akan menyebabkan financial leverage dan kebijakan deviden perusahaan menjadi negatif. 4. Perusahaan tersebut membagikan deviden setiap periode pengamatan yaitu periode 2009-2012.
41 Berdasarkan kriteria diatas yang termasuk dalam sampel penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Sampel Penelitian NO KODE PERUSAHAAN NAMA PERUSAHAAN 1. ADRO Adaro Energy Tbk 2. ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk 3 PTBA Bukit Asam Tbk 4. INDY Indika Energi Tbk 5. ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk 6. MEDC Medco Energi International Tbk 7. PGAS Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk 8. TINS Timah Tbk 9. KKGI Resource Alam Indonesia Tbk (adhesive) 10. MITI Mitra Investindo Tbk (stone, clay, glass & concrete products) 11. PTRO Petrosea Tbk (construction Mining & engineering) 12. RUIS Radiant Utama Interinsco Tbk (others) Sumber: BEI, 2013 D. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi dokumentasi, yaitu dilakukan dengan cara mengumpulkan, mencatat dan menghitung data-data yang berhubungan dengan penelitian, dan studi kepustakaan, yaitu pengumpulan data dengan menggunakan pedoman dari buku-buku, catatan kuliah, karya ilmiah, dan sumber-sumber lainnya yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas.
42 E. Metode Analisis Data Data dalam penelitian ini akan diuji dengan menggunakan Software Statistic SPSS 21 (Scientific Program for Social Science) for Microsoft Windows. Alat uji statistik yang digunakan adalah statistik deskriptif, uji normalitas, uji asumsi klasik, dan uji hipotesis. 1. Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif menjelaskan deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum, minimum, dari masingmasing variabel. 2. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Normalitas data bertujuan untuk menguji apakah residual model regresi berdistribusi normal atau tidak, karena model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. 26 Model regresi yang baik adalah model regresi yang variabel independen dan variabel dependen berdistribusi normal atau mendekati normal. 27 Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov, dengan kriteria pengujian: 1. Angka signifikansi > 0.05, maka data berdistribusi normal. 2. Angka signifikansi < 0.05, maka data tidak berdistribusi normal. 22 Stanislaus Uyanto, Pedoman Analisis Data Dengan SPSS, Yogyakarta.Graha Ilmu, 2006, hal.46 27 Ghozali, I, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, 2007, hal.110
43 3. Pengujian Asumsi Klasik a. Uji Multikoliniaritas Bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi yang digunakan terdapat korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen (tidak terjadi multikoliniearitas). Uji multikoliniearitas dilihat dari nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF). Model regresi yang bebas dari multikoliniearitas adalah mempunyai nilai VIF lebih kecil dari 10 dan mempunyai nilai tolerance lebih besar dari 0,1. 28 b. Uji Autokorelasi Bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t (sekarang) dengan kesalahan penganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Model regresi yang baik adalah model yang tidak terjadi autokorelasi. Uji autokorelasi menggunakan nilai Durbin Watson (DW). Regresi yang tidak terjadi autokorelasi jika memiliki nilai DW diantara +2 dan 2, sedangkan untuk regresi yang terjadi autokorelasi positif jika memiliki nilai DW lebih rendah dari 2. Regresi yang terjadi autokorelasi negatif jika memiliki nilai DW lebih besar dari + 2. 29 28 Ghozali, I, ibid., hal.91. 29 Ghozali, I, ibid., hal.96
44 c. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah model yang homoskedastisitas yaitu variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap. Uji heteroskedastisitas dapat dilihat dengan menggunakan grafik scatterplot antara nilai variabel terikat (ZPRED) dengan residualnya (SRESID). Jika grafik scatterplot menunjukkan suatu pola tertentu seperti titik-titik yang bergelombang atau melebar kemudian menyempit, maka dapat disimpulkan bahwa telah terjadi heteroskedastisitas. Tapi jika grafik scatterplot tidak membentuk suatu pola yang jelas maka dapat disimpulkan bahwa telah terjadi homoskedastisitas. 30 4. Persamaan Regresi Dalam penelitian ini, terdapat empat hipotesis. Untuk hipotesis pertama sampai dengan hipotesis ketiga pengujian hipotesis menggunakan alat uji regresi sederhana dengan uji t dan untuk hipotesis keempat pengujian hipotesis menggunakan alat uji regresi berganda dengan uji F. Persamaan regresi dalam penelitian ini adalah: Y = α 0 + α 1 x 1 + α 2 x 2 + є 30 Ghozali, I, ibid., hal.105
45 Dimana: Y a α 1-2 x 1 x 2 є = Nilai Perusahaan = Konstanta = Nilai koefisien regresi dari masing-masing variabel independen = Financial Leverage = Kebijakan Dividen = Error Term atau variabel gangguan 5. Uji Hipotesis a. Uji Regresi Linier Berganda Analisis Regresi Linear Berganda digunakan untuk mengukur pengaruh antara lebih dari satu variabel prediktor (variabel bebas) terhadap variabel terikat. Rumus: Y = a 0 + 1 X1+ 2 X2+e Keterangan: Y = Price to Book Value (PBV) a 0 = konstanta 1 2 = koefisien regresi X1 = Debt to Equity Ratio (DER) X2 = Divident Payout Ratio (DPR) e = Kesalahan Penggangu (error)
46 b. Uji Parsial/ Uji t Uji t bertujuan mengetahui apakah variabel independen secara individual berpengaruh terhadap variabel dependen. 31 Keputusan untuk menerima atau menolak hipotesis yang ada sebagai berikut: 1) Jika nilai probabilitasnya <0,05 (P<0,05), maka variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen, oleh karena itu hipotesis alternatif diterima. 2) Jika nilai probabilitasnya >0,05 (P>0,05), maka variabel independen tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen, oleh sebab itu hipotesis alternatif ditolak. c. Uji Simultan/ Uji F Uji F bertujuan untuk melihat apakah masing-masing variabel independen yaitu Rasio DER dan DPR secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen yaitu Nilai Perusahaan dengan kriteria sebagai berikut 32 : 1) Jika nilai probabilitasnya < 0,05 (P < 0,05), maka hipotesis alternatif diterima. 2) Jika nilai probabilitasnya > 0,05 (P > 0,05), maka hipotesis alternatif ditolak. d. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi ( 2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. 31 Ghozali, I, ibid. 32 Ghozali, I, ibid., hal.87.
47 Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel-variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Secara umum koefisien determinasi untuk data silang (crossection) relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan. Sedangkan untuk data runtun waktu (time series) biasanya mempunyai nilai koefisien determinasi yang tinggi. F. Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel adalah suatu definisi atau penjelasan mengenai setiap variabel dengan cara menspesifikasikan kegiatan atau memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut. 1. Variabel Dependen a. Nilai Perusahaan Nilai perusahaan adalah Kinerja perusahaan yang dicerminkan oleh harga saham yang dibentuk oleh permintaan dan penawaran di pasar modal yang merefleksikan penilaian masyarakat terhadap kinerja perusahaan. 33 33 Harmono, op.cit.,p.2
48 Indikator untuk mengukur nilai perusahaan adalah price to book value ratio (PBV) yang merupakan perbandingan harga pasar saham dengan nilai buku per lembar saham. Harga pasar saham dilihat dari harga saham pasar saat penutupan, sedangkan untuk nilai buku perlembar sahamnya dilihat dari jumlah ekuitas dibagi dengan jumlah lembar saham yang beredar. Skala pengukuran yang digunakan adalah kali (x). Rumus untuk menghitung PBV adalah : PBV = Haga Pasar Saham Nilai Buku per Lembar Saham 2. Variabel Independen a. Financial Leverage Financial leverage berarti pengunaan dana dari aset perusahaan dengan surat surat berharga dengan tingkat pengambilan yang tetap (terbatas), yang diharapkan dapat meningkatkan keuntungan bagi pemegang saham. Ukuran financial leverage adalah Debt to equity ratio yang merupakan perbandingan total hutang dengan total modal sendiri. Total hutang dilihat dari jumlah hutang jangka pendek ditambah dengan hutang jangka panjang, sedangkan total modal dilihat dari modal saham ditambah modal disetor dan laba ditahan.
49 DER = Total Hutang Total Modal b. Kebijakan Dividen Kebijakan dividen adalah keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi dimasa mendatang. Apabila perusahaan memilih untuk membagikan laba sebagai dividen, maka akan mengurangi total sumber dana intern atau internal financing, dan sebaliknya. Ukuran kebijakan dividen dalam penelitian ini adalah Dividend Payout Ratio yang merupakan perbandingan dividen per lembar saham dibagi dengan laba perlembar saham (LPS). Deviden per lembar saham dilihat keputusan RUPS berapa jumlah deviden yang akan dibagikan kepada investor, sedangkan laba per lembar saham dilihat dari laba bersih setelah pajak yang kemudian ditentukan berapa persen yang akan dibagikan kepada investor 34 DPR = Dividen per lembar saham Laba per lembar saham (LPS) as 34 Sunariyah,op.cit.,p.16