DYSGRAPHIA DAN DISCALCULIA ADRIATIK IVANTI, M.PSI, PSI KULIAH 5

dokumen-dokumen yang mirip
Kuliah 3 Adriatik Ivanti, M.Psi, Psi

Oleh: Adriatik Ivanti, M.Psi, Psi Veronica A.M. Kaihatu, S.Psi, M.Si. Disampaikan dalam: TEMIL APSI 28 September 2013

KESULITAN BELAJAR SPESIFIK

BAB II KAJIAN TEORI A.

Kesulitan belajar mengacu kepada sekelompok gangguan (disfungsi sistem saraf pusat) yang heterogen yang muncul dalam bentuk berbagai kesulitan dalam

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian menulis 2.1.1Keterampilan Menulis nama sendiri bagi anak usia 5-6 Tahun

Learning Disorder (LD)

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan utama bagi manusia. Seiring

1. DEFINISI MURID TUNA CAKAP BELAJAR

Menurut Jhonson dan Myklebust (1967:244), matematika adalah bahasa. simbolik yang fungsi praktisnya untuk mengekspresikan hubungan-hubungan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Asep Zuhairi Saputra, 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Nera Insan Nurfadillah, 2013

Hall & Lindsay, Human information processing, 1977

ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) Kuliah 8 Adriatik Ivanti, M.Psi, Psi

BAB I PENDAHULUAN. pentingnya kemampuan bahasa bagi kehidupan manusia, tidak terkecuali bagi

DYSLEXIA. Kuliah 4 Oleh: Adriatik Ivanti, M.Psi. the SEN series

BAB I PENDAHULUAN. ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun. (Permendiknas No.58 Tahun 2009). Melalui pemberian rangsangan

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. berkomunikasi, dimana anak dapat menyampaikan makna, ide, pikiran dan perasaannya melalui

BERBAGAI MACAM KESULITAN BELAJAR YANG DAPAT DIKETAHUI SEJAK AWAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kesulitan belajar merupakan terjemahan dari learning disability. Learning

SISWA DENGAN GANGGUAN KOMUNIKASI KULIAH 6 ADRIATIK IVANTI, M.PSI, PSI

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara (Permeneg PP & PA no.05 Tahun 2011).

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dengan sangat cepat, hal ini terlihat dari sikap anak yang terlihat jarang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Momi Mahdaniar, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

METODE PEMBELAJARAN UNTUK ANAK BERKESULITAN BELAJAR SPESIFIK TIPE DISLEKSIA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Untuk mencapai suatu keberhasilan dalam pendidikan, seseorang

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN NARASI

Pedologi. Attention-Deficit Hyperactivity Disorder Kesulitan Belajar. Yenny, M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara Etimologi atau asal-usul, kata pendidikan dalam bahasa inggris disebut dengan education, dalam

BAB I PENDAHULUAN. sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, terutama kemampuan berhitung yang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia akan melalui tahap perkembangan dari masa bayi hingga

MELATIH MOTORIK ANAK DOWN SYNDROME DENGAN METODE PERSIAPAN MENULIS DI TK PERMATA BUNDA SURAKARTA

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

BAB I PENDAHULUAN. Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan, namun di sisi lain

HAMBATAN PERHATIAN, KONSENTRASI, PERSEPSI, DAN MOTORIK. Mohamad Sugiarmin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kajian Teori

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan anak adalah suatu proses perubahan perilaku yang belum matang menjadi

CALISTUNG UNTUK PAUD * Ika Budi Maryatun, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. perhitungan dan pengukuran yang dinyatakan dengan angka-angka atau

Mengenal kesulitan belajar

FUNGSI LUHUR. Mata Kuliah: ANATOMI OTAK; Pertemuan ke 9&10; Jurusan PLB

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis

BAB I PENDAHULUAN. atau bahasa ibunya. Pemerolehan bahasa biasanya dibedakan dari

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Ingatan adalah salah satu bagian dalam kognisi. Kata ingatan merupakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HASIL WAWANCARA DENGAN SISWA TUNARUNGU

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai perencanaan yang sangat menentukan bagi perkembangan dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan

di sekolah maupun di luar sekolah. Anak yang mengalami gangguan belajar biasanya akan

2016 PENGARUH MED IA PUZZLE KERETA API D ALAM MENYAMBUNGKAN SUKU KATA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK D OWN SYND ROM

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR. A. Kajian Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. realitas diri dengan mengoptimalkan semua potensi kemanusiaan. (educational for all) yang tidak diskriminatif.

MEMORI. Ingatkah Anda? 1/2/2009

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PROSES BERPIKIR MAHASISWA DALAM MENGKONSTRUKSI BUKTI MENGGUNAKAN INDUKSI MATEMATIKA BERDASARKANTEORI PEMEROSESAN INFORMASI

Berdasarkan masalah yang timbul di atas kurangnya media pembelajaran bagi anak disleksia dan diskalkulia, saya berinisiatif untuk membuat game yang

Sylvi Dewajani SpringUP Education Consultant

PSIKOLOGI PENDIDIKAN

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun anak anak. Sebagai contoh dalam memegang benda benda kecil

Penerapan Latihan Graphomotor untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis terhadap Anak Berkesulitan Belajar

Bentuk-bentuk Gejala Jiwa dan Implikasinya dalam Pendidikan

BUKU PANDUAN BAGI GURU DALAM MENSTIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 3-4 TAHUN

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BEST PRACTICE MENDAMPINGI ANAK BERKESULITAN BELAJAR DI SEKOLAH DASAR

Deteksi Potensi Kesulitan. Yusi Riksa Yustiana PPB FIP UPI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORITIS TENTANG KEMAMPUAN PRA MENULIS ANAK USIA DINI DAN MENGGAMBAR

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan terdiri dari akademik dan non akademik. Pendidikan. matematika merupakan salah satu pendidikan akademik.

BAB I PENDAHULUAN. untuk memasuki pendidikan lebih lanjut (Suyadi, 2010).

2015 PENGGUNAAN MEDIA PLAYDOUGH TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN ANAK TUNARUNGU YANG DISERTAI CEREBRAL PALSY KELAS VII DI SLB-B YPLB MAJALENGKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengingat, berpikir, bahasa, sosial emosional dan fisik, sehingga dalam kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Siswanto (2007, h.65) menyebutkan bahwa konsentrasi yaitu

PENDAHULUAN. Mengapa Interaksi Manusia dan Komputer (Human Computer Interaction)?

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan, setiap manusia akan melalui tahap perkembangan yang sama.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aditiarana, 2014

Universitas Kristen Maranatha

MENULIS ITU BERCERITA!

JASSI_anakku Volume 17 Nomor 1, Juni 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. atau biasa disebut dengan angka tidak terlepas dari matematika. Bilangan merupakan bagian dari

KESULITAN BELAJAR DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. sensitif dan akan menentukan perkembangan otak untuk kehidupan dimasa

BAB I PENDAHULUAN. dan prinsip-prinsip yang saling berkaitan satu sama lain. Guru tidak hanya

Tes Inteligensi: WISC

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia 4 sampai 5 tahun memiliki rasa ingin tahu dan sikap antusias

I. PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut. Anak-anak pada masa usia dini. jasmani sampai rohani. Dimana bentuk layanan tersebut diarahkan untuk

PENERAPAN PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE INVESTIGASI KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA

Transkripsi:

DYSGRAPHIA DAN DISCALCULIA ADRIATIK IVANTI, M.PSI, PSI KULIAH 5

MENULIS Menulis adalah keterampilan kompleks yang mengkombinasikan gerakan motor dan komponen linguistik yang bertujuan untuk mengkomunikasikan ide ke dalam bentuk visual. Model neuropsikologi memasangkan kata dengan tampilan struktur kata dalam otak dan kemudian mengkombinasikan dengan gerakan motor proses ini akan mengubah orthographic processing ke dalam gerakan menulis (Adi-japhan, et all, 2005). Orthographic processing adalah suatu proses dalam otak yang bersifat otomatis dan melibatkan memori pada saat individu sedang merangkai huruf (pembunyian huruf) menjadi suatu kata/kalimat mengeja

Tahapan Menulis Kemampuan menulis berkembang seiring dengan kematangan otak, maka perkembangan keterampilan menulis terbagi menjadi beberapa tahap : 1. Menulis permulaan atau menulis dengan tangan erat kaitannya dengan mekanik menulis keterampilan dasar 2. Mengeja, yaitu proses menyatukan bunyi huruf / huruf menjadi satu kata/kalimat. 3. Menulis ekspresif kemampuan menuangkan ideide ke dalam bentuk tulisan, yang dikenal sebagai menulis ekspresif.

Mechanic Writing Keterampilan mekanik menulis = kemampuan menulis berbagai macam, ukuran, dan bentuk huruf, kemampuan mengkontrol kemiringan pensil, dan cara siswa memengang pensil Cara siswa memegang pensil dan kontrol kemiringan pensil yang dapat dijadikan petunjuk adanya kesulitan belajar menulis: 1. cara memegang pensil yang sangat dekat dengan ujung pensil sehingga sudut pensil yang dibentuk siswa ketika menulis terlalu besar 2. cara memegang pensil yang terlalu jauh dari ujung pensil sehingga sudut pensil yang dibentuk siswa ketika menulis terlalu kecil 3. siswa memegang pensil dengan cara menggenggam dan 4. menyangkutkan pensil di tangan atau menyeret pensil

Bila diperhatikan lebih lanjut, dengan memegang pensil seperti diuraikan di atas memang hasil tulisan menjadi huruf yang dibentuk tidak bagus, tidak jelas, tidak terbaca, dan kotor. Pada kenyataannya kesulitan belajar menulis merupakan keluhan utama pada siswa-siswa yang memiliki disleksia dan siswa-siswa dengan gangguan perkembangan koordinasi (Rosenblum, Weiss, Parush, 2004). Cratty menemukan bahwa sebanyak 30-40% siswa dengan kesulitan belajar khusus pasti memiliki kesulitan belajar menulis (Rosenblum, Weiss, Parush, 2004).

Kesulitan Belajar Menulis / Dysgraphia Kesulitan belajar menulis / dysgraphia adalah kesulitan memproduksi bahasa tertulis yang berkaitan dengan keterampilan mekanik menulis (Rosenblum, Weiss, Parush, 2004). Ciri khas: 1. Tulisan yang tidak terbaca karena tulisan besar-besar dan tidak masuk ke dalam baris buku 2. Siswa sering kehilangan atau menambahkan huruf ketika menulis 3. Terbalik menuliskan angka/huruf 4. Menulis tanpa jarak 5. Mencampur huruf besar dan huruf kecil 6. Kosa kata yang kurang dalam mengekspresikan ide 7. Terbalik menuliskan struktur kata.

Penyebab dysgraphia Masalah neurologi Masalah persepsi keruangan Gangguan motorik

Dampak dysgraphia 1. Waktu yang dibutuhkan siswa untuk menyelesaikan tugas yang melibatkan menulis tergolong lebih lama dibandingkan teman-teman sebayanya (Engel- Yeger, Nagauker-Yanuv, Rosenblum, 2009). 2. Menimbulkan keluhan fisik seperti kaku di bagian lengan, sakit kepala, dan malas menyelesaikan tugas menulis (Engel-Yeger, Nagauker-Yanuv, Rosenblum, 2009). 3. Guru akan memarahi, tidak memberikan nilai karena mengumpulkan tidak tepat waktu, atau memberikan nilai kurang pada hasil pekerjaan siswa.

Cara Penanganan Mechanic Writing 1. Menggunakan media papan tulis sebelum masuk ke media yang lebih kecil 2. Latihan menulis berdasarkan posisi, kertas, cara memegang pensil 3. Latihan menulis dengan menggunakan kertas stensil dan karbon / menjiplak 4. Menggambar di antara dua garis 5. Following dots huruf-huruf. 6. Latihan menulis dengan media buku bergaris tiga 7. Latihan penempatan huruf, ukuran, kemiringan.

Cara Penanganan Mengeja 1. Latihan persepsi dan memori auditori huruf 2. Latihan persepsi dan memori visual huruf 3. Multisensori s

DYSCALCULIA

MATEMATIKA Matematika = aritmatik? Matematika: bahasa simbolis yang fungsinya praktisnya untuk mengekspresikan hubunganhubungan kuantitatif dan keruangan Fungsi teoritisnya membantu seseorang untuk berpikir, mencatat, dan mengkomunikasikan ide mengenai elemen dan kuantitas Aritmatik : cabang matematika yang berkaitan dengan sifat hubungan bilangan nyata dengan perhitungan sederhana, seperti penambahan, pengurangan, perkalian dan pembagian.

Masalah pada Dyscalculia Area yang menjadi masalah diskalkulia: Short Term Memory dan working memory tergolong rendah. Hal ini akan menyebabkan siswal lupa hasil perhitungan di luar kepala (mental mtk) dan visual image hasil perhitungan dan instruksi guru, siswa tidak mengetahui mulai dari masa suatu proses pengerjaan, siswa sulit menginterpretasikan suatu rangkaian/series, siswa membutuhkan waktu lama untuk paper-pencil task Kesulitan membedakan arah sehingga dampaknya siswa bingung ketika harus menambahkan dan mengurangkan angka yang bersusun.

Masalah pada Dyscalculia Adanya kesulitan dalam menyusun/mengingat sekuens atau rangkaian. Dengan demikian, siswa sulit untuk berhitung maju, berhitung mundur, menyelesaikan tahapan dalam algoritma, dan menyelesaikan soal yang berkaitan dengan nilai tempat. Bahasa yang digunakan dalam matematika Adanya kesulitan persepsi visual sehingga siswa menjadi bingung akan tanda/simbol matematika seperti +, :, x, 2x, X2

Masalah pada Dyscalculia Kurangn pemahaman mengenai keruangan, dan hal ini berkaitan erat dengan persepsi visual yang kurang. Kekurangan dalam Long Term Memory. Dengan demikian, hal ini akan menyebabkan siswa sulit mengakses informasi. Salah satu dampaknya siswa sulit mengingat tabel perkalian. Kecepatan dalam bekerja

Cara Penanganan Dyscalculia Langkah proses pemecahan masalah matematika: 1. Memahami masalah 2. Merencanakan pemecahan masalah secara sistematis 3. Melaksanakan pemecahan masalah 4. Memeriksa kembali