BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang dilaksanakan secara

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk berupa model

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini di fokuskan pada pengembangan model pembelajaran dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan Research and Development.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk memenuhi tujuan penelitian, maka penelitian ini didesain dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Riset and Development atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangankan sebuah media interaktif

BAB III METODE PENELITIAN. atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan proses untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa SMP pada

III. METODE PENELITIAN. peta pikiran mata pelajaran fisika kelas X pada salah satu sekolah menengah atas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian dan

BAB III METODOLOGI. Bab ini menguraikan metode penelitian yang digunakan, subyek penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab III tesis ini bertujuan menjelaskan metode dan prosedur atau tahapan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Model pendekatan proses untuk meningkatkan keterampilan menulis

BAB III METODE PENELITIAN O 1 X O 2. Gambar 3.1 Desain Penelitian One-Group Pretest-Posttest.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D)

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. model pengembangan Research and Development (R&D) yang dikembangkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan yang telah dirumuskan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada metode. penelitian dan pengembangan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian pengembangan model pembelajaran untuk

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Sukmadinata (2011)

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research &

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab tiga ini dikemukakan tentang metode penelitian mengenai jenis

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan (Research and Development). Menurut Borg and Gall (2003),

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan permasalahan penelitian yang diangkat yaitu bagaimana

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

process used to develop and validate educational production". Dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III. METODOLOGI. PENELITIAN. Penelitian yang akan dilakukan ini bertujuan untuk mengembangkan CD

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. satu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan dan menguji

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini secara umum merupakan penelitian yang bertujuan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini uraian difokuskan pada: Metode Penelitian, Lokasi dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan mengembangkan bahan ajar workshop tentang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan kurikulum pelatihan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kurikulum yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa, setelah melalui kegiatan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah

BAB III METODE PENELITIAN. dipertanggungjawabkan (Nana Syaodih Sukmadinata, 2009: ).

BAB III METODE PENELITIAN. Pengembangan (Research and Development). Menurut Borg dan Gall

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bahagian ini dikemukakan beberapa pembahasan mengenai: Jenis

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan

III.METODE PENGEMBANGAN. A. Metode Pengembangan dan Subjek Pengembangan. Metode pengembangan yang digunakan pada pengembangan ini adalah penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek penelitian ini terdiri dari subjek studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan (research and

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tujuan akhir penelitian ini adalah untuk mengembangkan aplikasi social

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode penelitian dan pengembangan (Research and Development).

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari subjek penelitian studi lapangan, subjek

Tim Uji Jumlah Karateristik sampel Proses dan orientasi produk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau

BAB III METODE PENGEMBANGAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan kerangka pikir penelitian yang telah dirumuskan, penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dimaksudkan untuk menelusuri pengembangan model

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (Research & Development). Menurut Sukmadinata (2009)

BAB III METODE PENELITIAN. (educational research and development) yang mengembangkan bahan ajar

III. METODE PENELITIAN. mengembangkan produk pendidikan yang bisa dipertanggungjawabkan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan metode Penelitian Pengembangan atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN HASIL PENGEMBANGAN MODEL. Metode Penelitian dan Pengembangan atau Research and Development

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini difokuskan pada pengembangan model pembelajaran dalam

III. METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2013;3). Penelitian pendidikan merupakan suatu kegiatan yang diarahkan kepada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V GAMBARAN UMUM. Secara visualisasi wilayah administrasi dapat dilihat dalam peta wilayah Kabupaten Lebak sebagaimana gambar di bawah ini

III. METODOLOGI PENELITIAN. (Research and Development). Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian, dan (4) teknik analisis data penelitian.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini difokuskan pada pengembangan model pembelajaran

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Langkah-langkah Penelitian Menurut Syamsudin dan Damaianti (2007:14) Metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang dilaksanakan secara terencana dan cermat dengan maksud mendapatkan fakta dan simpulan agar dapat memahami, menjelaskan, meramalkan, dan mengendalikan keadaan. Penelitian ini bertujuan ingin menghasilkan produk berupa model pembelajaran sinektik yang dapat diterapkan dalam pembelajaran apresiasi sastra pada mata pelajaran bahasa Indonesia di Madrasah Aliyah. Berdasarkan karakteristik penelitian yang dilakukan, maka penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and Development) yang merupakan metode penelitian yang dianggap paling efektif untuk mengembangkan suatu produk pendidikan yang dapat diimplementasikan dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Research and Development (R&D) adalah suatu proses atau langkahlangkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada, dan dapat dipertanggungjawabkan. Produk tersebut tidak selalu berbentuk benda atau perangkat keras (hardware) seperti buku, modul, alat bantu pembelajaran, tetapi bisa juga perangkat lunak (software), seperti program komputer untuk pengolahan data, pembelajaran di kelas, model-model pendidikan, pembelajaran, bimbingan, evaluasi, dan lain-lain (Sukmadinata, 2004: 178). 72

73 Hal ini sejalan dengan pendapat Borg & Gall (1989) bahwa Educational research and development (R&D) is a process used to develop and validate educational product. Penelitian dan pengembangan pendidikan merupakan suatu proses yang digunakan untuk pengembangan dan validasi produk pendidikan. Produk pendidikan yang dihasilkan dalam hal ini tidak berupa objek fisik saja seperti buku teks tetapi dapat pula berupa prosedur dan proses pendidikan, seperti metode atau model pembelajaran. Menurut Borg and Gall (1989), langkah-langkah penelitian yang dilakukan dalam Research and Development (R&D) adalah sebagai berikut : 1. Research and information collecting (penelitian dan pengumpulan data), merupakan studi pendahuluan meliputi review, studi literatur, observasi kelas, ketersediaan sarana dan prasarana belajar. 2. Planing (perencanaan) yaitu langkah untuk merencanakan yang akan dilakukan berkaitan dengan penetapan tujuan, menentukan urutan pembelajaran, dan uji kelayakan. 3. Develop preliminary form of product (mengembangkan bentuk model awal). Pada tahap ini dilakukan penyiapan materi ajar, sumber dan media yang digunakan, serta alat evaluasi yang akan digunakan. Dengan kata lain bahwa pada tahap ini merupakan mencari bentuk model pembelajaran senektik yang akan digunakan. 4. Preliminary field testing ( uji coba model awal). Pada langkah ini merupakan uji coba dalam jumlah terbatas yang melibatkan sekolah dan subjek yang akan diteliti.

74 5. Main product revision (revisi product), setelah uji coba terbatas dilakukan pada langkah sebelumnya, langkah ini mencoba merevisi kekurangankekurangan pada uji coba awal yang diperoleh dari data observasi, wawancara, angket, dan hasil belajar siswa. 6. Main field testing (uji coba utama). Berdasarkan hasil revisi dan dilakukan perbaikan-perbaikan pada langkah sebelumnya, langkah ini menguji cobakan kepada sampel yang lebih luas dengan melibatkan beberapa sekolah subjek dengan tujuan untuk mengetahui keakuratan produk. 7. Operational product revision (revisi produk). Untuk menghasilkan hasil yang maksimal, langkah ini merupakan tahap revisi untuk memperoleh model yang ideal. Pada tahap ini peneliti berdiskusi dengan kolaborator terutama berkaitan dengan model pembelajaran sinektik. 8. Operasional field testing (uji coba). Draft akhir yang benar-benar siap untuk disebarluaskan diperlukan masukan, saran, dan langkah-langkah ideal melalui angket, observasi, dan wawancara. 9. Final product revision (revisi produk terakhir), beradasarkan uji coba terbatas dan uji coba luas, untuk lebih meyakinkan bahwa model yang akan dikembangkan benar-benar telah sempurna. 10. Dissemmination and distribution (penyebaran dan distribusi). Langkah ini merupakan langkah terakhir dari penelitian dan pengembangan. Sepuluh langkah yang telah dilakukan oleh Borg and Gall tersebut disederhanakan oleh Sukmadinata (2004 : 200) menjadi tiga langkah, dengan tahapan sebagai berikut.

75 1) Studi pendahuluan Studi pendahuluan dilakukan melalui kegiatan pengkajian atau studi pustaka, survey lapangan dengan cara mengamati produk atau kegiatan yang ada dan sedang berlangsung, sampai pada penyusunan draft produk. 2) Melakukan pengembangan Pada tahapan ini, dilakukan pengembangan produk melalui program kegiatan baru (dilakukan dengan uji coba terbatas dan uji coba lebih luas). Dalam uji coba terbatas, pada penelitian ini dilakukan terhadap satu madrasah yang ada di kabupaten Lebak, yaitu di Madrasah Aliyah Mathla ul Anwar Gunungkencana. Sementara uji coba luas dilakukan penelitian terhadap tiga madrasah dengan memenuhi jenjang kriteria rendah, sedang, dan tinggi yang penentuannya berdasarkan persepsi dan asumsi masyarakat di kabupaten Lebak. 3) Menguji Coba Model Pembelajaran Dalam tahapan ini dilakukan pengukuran terhadap efektivitas produk atau kegiatan yang baru tersebut. Kegiatan dilakukan melalui pre tes treatmen model post test. Penelitian pengembangan ini dilaksanakan pada Madrasah Aliyah di Kabupaten Lebak Propinsi Banten dalam kegiatan pembelajaran mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia, khususnya pembelajaran puisi. Penulis akan mencoba mengembangkan model pembelajaran sinektik. Dalam upaya mengimplementasikan pendekatan tersebut, beberapa langkah kegiatan yang akan ditempuh, mulai dari tahapan perencanaan, tahapan pelaksanaan, dan tahapan evaluasi.

76 B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi yang dijadikan subjek penelitian ini adalah seluruh Madrasah Aliyah (MA) yang berada di wilayah Kabupaten Lebak Provinsi Banten sebanyak 45 madrasah yang terdiri dari dua Madrasah Aliyah berstatus negeri dan 43 yang berstatus swasta. Sementara responden yang diperlukan dalam penelitian ini antara lain Kepala Sekolah, dewan guru, dan peserta didik. Secara jelas jumlah populasi dalam penelitian ini, dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.1 Populasi Penelitian NO KKM MAN Rangkasbitung NO KKM MAN Bayah 1 MAN Rangkasbitung 1 MAN Bayah 2 MA Wasfal Rangkasbitung 2 MA Mathla ul Anwar Cikeusik 3 MA Al-Hidayah Bani Karim 3 MA Jamiyatul Mubtadi Cibayawak 4 MA Hidayah Islamiyah 4 MA Cisampih 5 MA Al-idrus Kalanganyar 5 MA Mathla ul Anwar Cijaku 6 MA Al-Mizan Rangkasbitung 6 MA Nurul Hidayah Malingping 7 MA Darrusa adah Cimarga 7 MA Al-Islah Malingping 8 MA Al Itihad Warunggunung 8 MA Al-Mujtahidin Banjarsari 9 MA Sultan Hasanudin Lw.Damar 9 MA Darul Ulum Panggarangan 10 MA Faturrobany Rangkasbitung 10 MA Darul Kutub Bayah 11 MA Riyadul Jannah Maja 11 MA Darul Fikri Malingping 12 MA Darunna im Kalanganyar 12 MA Mathla ul Anwar Binuangen 13 MA Manahijussadat Cibadak 14 MA Sajira 15 MA Al-Islah cirinten 16 MA Nurul Falah Cibadak 17 MA Mujtahidin Kumpay 18 MA Al-Amin Curugbitung 19 MA Al-Ghuraf Cibadak 20 MA Alkhoiriyah Cikulur 21 MA Mathla ul Anwar Gunungkencana 22 MA Darulqori in Kalanganyar 23 MA Mathla ul Anwar Cigintung 24 MA Al-Hidayah Wanti

77 25 MA Wasfal Cileles 26 MA Wasilatul Husna Sobang 27 MA Al-Muawanah Cileles 28 MA Bani Fadil Citeras 29 MA Miftahul Huda Curugbitung 30 MA Fatahillah Cileles 31 MA Nurul Ihya Cimarga 32 MA Tafrizul Ahkam Cikiray 33 MA Nurul Arfah Cikulur 34 MA Al-Madani Cimarga Sumber: Seksi Mapenda Kemenag Kab. Lebak 2. Teknik Sampling Penentuan sampel dalam penelitian ini penulis berasumsi dari pendapat Arikunto ( 2006 : 131-132), bahwa sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Untuk sekedar ancer - ancer apabila subyeknya kurang dari seratus, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, dan jika subyeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih. Dalam menentukan sampel, penulis menggunakan Probability sampling dengan teknik simple random sampling. Penggunaan teknik ini dengan asumsi bahwa anggota populasi yang ada memiliki karakteristik yang sama (homogen), sehingga seluruh anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk dijadikan sebagai sampel. Berdasarkan pendapat tersebut dan karena subjek penelitian tergolong besar, maka penulis menggunakan empat Madrasah Aliyah (MA) sebagai sampel, sehingga penelitian ini bisa dikatakan sebagai penelitian sampel. Madrasah tersebut terdiri dari satu madrasah negeri dan tiga madrasah swasta. Empat Madrasah Aliyah (MA) dimaksud yaitu, MAN Rangkasbitung, MA Mathla ul Anwar Gunungkencana, MA Al-Khaeriyah (mewakili madrasah yang tergabung ke

78 dalam KKM MAN Rangkasbitung) dan MA Al-Mujtahidin Banjarsari (mewakili madrasah yang tergabung di KKM MAN Bayah). Dari keempat MA tersebut, dalam penelitian ini penulis hanya akan menggunakan kelas X (sepuluh). Hal ini karena fokus penelitian pada pengembangan model pembelajaran sinektik dalam meningkatkan kemampuan apresiasi sastra, yang berdasarkan kurikulum, pokok bahasan dimaksud berada di kelas X. Secara rinci, sampel penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.2 Sampel Penelitian NO NAMA MADRASAH KLS JUMLAH SISWA JML TOTAL L P SISWA 1 MAN Rangkasbitung Xa 10 20 30 2 MA Mathla ul Anwar Gunungkencana X 16 15 31 3 MA Al-Mujtahidin Banjarsari X 10 14 24 4 MA Al-Khoiriyah Cikulur X 14 17 31 Jumlah 50 66 116 Sumber: KKM MAN Rangkasbitung & KKM MAN Bayah C. Instrumen dan Teknik Penelitian Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa teknik penelitian dengan tahapan-tahapan sebagai berikut : 1. Studi Pendahuluan Pada tahap ini penulis melakukan langkah-langkah sebagai berikut: a. Observasi Observasi adalah teknik pengumpulan data di mana penulis mengadakan pengamatan secara langsung dengan menggunakan alat observasi terhadap gejala-

79 gejala subyek yang diselidiki, baik pengamatan itu dilakukan di dalam situasi sebenarnya maupun dilakukan di dalam situasi buatan yang khusus diadakan. Dengan memperhatikan definisi tersebut, penulis menggunakan teknik observasi ini dengan cara melakukan kegiatan pengamatan proses pembelajaran apresiasi sastra yang saat ini berlangsung di Madrasah Aliyah yang dijadikan sebagai sampel penelitian. Fokus pengamatan yang penulis lakukan terutama pada aspek motivasi guru dan siswa terhadap pembelajaran apresiasi sastra, implementasi pembelajaran apresiasi sastra, serta kondisi sarana prasarana pendukung pembelajaran apresiasi sastra saat ini. Hasil pengamatan tersebut dicatat oleh penulis secara sistematis. b. Wawancara Wawancara atau interview merupakan salah satu teknik pengumpulan data (informasi) yang dilakukan oleh peneliti terhadap obyek yang sedang diteliti. Teknik wawancara sebagai salah satu teknik dalam pengumpulan data ini, penulis gunakan untuk melengkapi teknik pengumpulan data yang lain, yang bertujuan untuk mengetahui kondisi proses pembelajaran sastra yang biasa digunakan oleh guru dan dampak proses pembelajaran sastra tersebut yang dirasakan oleh siswa. Oleh karena itu penulis akan menggunakan teknik ini kepada sejumlah guru dan siswa, demi melengkapi informasi/data yang diperlukan. c. Studi dokumentasi Untuk melengkapi dan menyempurnakan data kepustakaan yang menunjang dalam penelitian ini, maka penulis melakukan studi dokumentasi. Studi dokumentasi ini dilakukan diantaranya kegiatan mengkaji teori-teori dari berbagai sumber yang relevan sebagai referensi dan landasan-landasan berfikir

80 dalam proses penelitian ini, sehingga penelitian yang dilakukan dapat dipertanggungjawakan secara ilmiah. Selain itu, teknik ini juga digunakan untuk menganalisis dokumen-dokumen pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran apresiasi sastra saat ini, termasuk dokumen yang memuat tentang data hasil belajar atau prestasi siswa. Kegiatan lain yang digunakan dalam studi dokumentasi ini adalah foto, untuk merekam peristiwa-peristiwa penting dengan cara mendokumentasikan berbagai aspek kegiatan di kelas yang meliputi seluruh aktivitas guru dan siswa dengan tujuan untuk memperjelas atau memperkuat data dari hasil observasi dan dapat juga membantu data-data lainnya yang sangat penting. d. Kuesioner Kuesioner atau angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Teknik ini digunakan mengingat banyaknya responden yang akan dijadikan obyek penelitian, sehingga tidak mungkin ditanya orang - perorang secara langsung. Dari angket ini diharapkan pengumpulan data yang pokok akan terlaksana dengan efisien. Kuesioner juga digunakan untuk mendapatkan informasi tentang motivasi guru dan siswa dalam pembelajaran apresiasi sastra, serta dampak dari pembelajaran yang telah dilakukan. Kuesioner merupakan tanggapan dari guru dan seluruh siswa terhadap model pembelajaran yang digunakan, manfaat yang dapat dirasakan oleh siswa dalam rangka meningkatkan aktivitas dan hasil belajar. Setelah melakukan langkah-langkah tersebut, kemudian penulis menyusun draft produk. Produk yang dimaksud adalah draft model pembelajaran sinektik

81 yang pada tahap selanjutnya akan diuji cobakan dalam kegiatan pembelajaran apresiasi sastra, terutama mencipta puisi. 3. Tahap Pengembangan Model Pembelajaran Pada tahap pengembangan, dilakukan dua langkah uji coba yaitu uji coba terbatas dan uji coba luas. Pada uji coba terbatas bertujuan membuat draft model dan sekaligus merevisi hasil uji coba untuk menghasilkan draft final. Pada uji coba terbatas, peneliti melakukan penelitian di MA Mathla ul Anwar Gunungkencana dan melakukan uji coba luas di tiga madrasah dengan kriteria baik, sedang, dan rendah. Pemilihan tiga MA tersebut berdasarkan opini masyarakat yang berada di wilayah kabupaten Lebak, sehingga peneliti mendapatkan gambaran yang jelas, MA manakah yang masuk dalam kriteria dimaksud. Madrasah tersebut yaitu MAN Rangkasbitung (baik), MAS Al- Khoiriyah Cikulur (sedang), dan MAS Al-Mujtahidin Banjarsari (rendah). Yang penting juga harus diperhatikan pada tahap pengembangan ini yaitu yang berkaitan dengan draft perencanaan pembelajaran model sinektik, model implementasinya, serta model evaluasi pembelajaran yang dilakukan. 4. Tahap Uji Coba Model Pembelajaran Pada tahap ini penulis melakukan pretes, untuk mengetahui kemampuan siswa dalam apresiasi puisi sebelum mendapatkan treatmen model sinektik. Kemudian dilakukan treatmen model pembelajaran sinektik dalam kegiatan pembelajaran apresiasi sastra. Yang terakhir dilakukan postes, untuk mengetahui efektivitas model terhadap peningkatan kemampuan menulis puisi siswa. Efektivitas bersumber dari analisis data nilai hasil belajar siswa yang

82 menggambarkan kemampuan siswa dalam apresiasi sastra dalam hal ini kompetensi mencipta puisi. Hasil postes ini yang merupakan data penelitian, akan diolah pada tahap penelitian selanjutnya. Secara skematik tahapan penelitian yang dilakukan berdasarkan gambar berikut ini seperti yang dikembangkan oleh Sukmadinata (2004 : 207). Studi Pendahuluan Pengembangan Pengujian Studi Pusta ka Survai Lapang an Penyus unan draft Uji Coba Terbatas Uji coba lebih luas Pre Test Perlaku an Post Test Gambar 2 Langkah-Langkah Penelitian Berdasarkan skema yang dijelaskankan pada gambar di atas, studi pendahuluan merupakan studi awal untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran apresiasi sastra yang dikembangkan pada saat ini, hal ini dilakukan sebagai dasar penyusunan draft awal model pembelajara Sinektik. Pengembangan merupakan tahap uji coba terhadap draft yang telah disusun, baik draft perencanaan, implementasi, maupun draft evaluasi. Tahap pengujian merupakan upaya untuk mengukur dan mengetahui efektivitas model berdasarkan uji coba yang telah dilakukan, dapat dilihat dari pencapaian dan peningkatan hasil belajar siswa.

83 D. Pengembangan Instrumen Penelitian Agar proses penelitian dapat berjalan dengan baik dan terarah sesuai dengan tujuan yang diinginkan, maka disusun panduan penelitian berupa instrumen. Penyusunan instrumen pun berdasarkan kisi-kisi yang dibuat, kemudian dirumuskan berupa butir-butir pertanyaan yang akan dijawab oleh responden. Kisi-kisi yang dibuat sebagai panduan umum dalam mengembangkan instrument penelitian setidaknya mencakup tiga tahapan penelitian yang telah ditentukan. Tiga tahapan dimaksud yaitu, kisi-kisi yang berkaitan dengan penyusunan instrumen untuk studi pendahuluan, yang berkaitan dengan uji coba terbatas, dan berkaitan dengan uji coba luas. Hal ini dirancang agar pada saat digunakan, intrumen tersebut dapat mengungkap informasi dan data penelitian yang diinginkan. Kisi-kisi dan intrumen secara lengkap penulis gambarkan di bagian lampiran. E. Teknik Pengolahan Data Data yang telah terkumpul berdasarkan pada tujuan penelitian yang telah ditetapkan, kemudian dilakukan analisis dan diinterpretasi. Data yang telah diperoleh dikelompokan menjadi dua yaitu : data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif, diperoleh dari hasil wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Bisa juga data ini diperoleh dari hasil pekerjaan siswa, dalam hal ini karya sastra puisi. Data kualitatif ini dalam penyajian analisisnya dilakukan dengan uraian, bagan, hubungan antar kategori, dan sejenisnya. Dengan kata lain penyajian data kualitatif adalah dengan paparan secara naratif dan interpretatif.

84 Data kuantitatif, diperoleh dari hasil penilaian terhadap hasil belajar siswa pada uji coba terbatas dan uji coba lebih luas. Data kuantitatif ini akan dianalisis secara statistik menggunakan uji-t dengan menggunakan program SPSS versi 16. Uji-t ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa sekaligus untuk mengukur efektivitas model pembelajaran sinektik dalam pembelajaran apresiasi sastra baik sebelum maupun sesudah dilakukannya proses pembelajaran. Analisis data dilakukan dari awal sampai dengan akhir penelitian secara terus menerus yang mencakup kegiatan analisis, refleksi dan tindakan. Akhirnya berdasarkan pengolahan dan analisis data, dilakukan penarikan kesimpulan dengan cara menjawab pertanyaan penelitian dan mensintesiskan jawabanjawaban tersebut dalam sebuah kesimpulan penelitian secara menyeluruh.