Oleh : ANTON PRIATNA NIM

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif karena bertujuan untuk mengetahui kompetensi pedagogik mahasiswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI MIA SMA Negeri 5

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Muhammadiyah 1 Natar Lampung Selatan.

BAB III METOE PENELITIAN. penelitian ini, hanya menggunakan kelas eksperimen tanpa adanya kelas

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian diskriptif kuantitatif. Dalam hal ini peneliti akan

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII semester ganjil SMP Sejahtera I Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran dengan jumlah siswa 32 orang. terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan.

M A K A L A H. Disusun oleh : KARTOBI NIM

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa

BAB III 1 METODE PENELITAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Batudaa Kab. Gorontalo dengan

METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Wijaya Bandar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk pengampilan data dilakukan pada bulan Juli tahun 2013, tahun ajaran 2013/2014.

BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di kelas X SMA Muhammadiyah 1 Pekanbaru. semester ganjil tahun ajaran 2013/2014.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 20 Bandar Lampung, dengan populasi

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Subjek dari penelitian adalah siswa kelas X.B SMA Muhammadiyah 2 Bandar

METODE PENELITIAN. Ajaran dengan jumlah siswa 40 orang yang terdiri dari 19 siswa lakilaki

METODE PENELITIAN. dalam tujuh kelas dimana tingkat kemampuan belajar matematika siswa

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI MIA SMA Negeri 1 Kampar,

Pertemuan Ke-11. Teknik Analisis Komparasi (t-test)_m. Jainuri, M.Pd

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X SMA N 10 Pekanbaru, semester

Musbir dan Osita Sari, Penerapan Model...

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. diinginkan. Menurut Arikunto (1991 : 3) penelitian eksperimen adalah suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dilakukan bermaksud mengetahui Pengaruh Metode Discovery Learning

BAB IV. METODE PENELITlAN. Rancangan atau desain dalam penelitian ini adalah analisis komparasi, dua

IV. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 12

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Seputih Agung. Populasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian, terlebih dahulu menentukan desain

III. METODE PENELITIAN. Variabel X merupakan variabel bebas adalah kepemimpinan dan motivasi,

Pengaruh Pendekatan Contextual Teaching Learning dengan Integrasi Nilai Islam Terhadap Keaktifan Siswa

BAB III METODE PENELITIAN. objek penelitian yang penulis lakukan adalah Beban Operasional susu dan Profit

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII (delapan) semester ganjil di

PENGGUNAAN GAMBAR DALAM PENYAJIAN SOAL CERITA MATEMATIKA DI KELAS I MIN GUNUNG PANGILUN PADANG. Oleh: Nuryasni MTsN Model Padang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapat perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran TSTS (Two Stay

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, yaitu

A. Pengertian Hipotesis

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Perumusan - Sasaran - Tujuan. Pengidentifikasian dan orientasi - Masalah.

BAB III METODE PENELITIAN. cuci mobil CV. Sangkara Abadi di Bumiayu. Metode analisis yang dipakai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. penggunaan metode penelitian. Oleh karena itu, metode yang akan digunakan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

BAB III METODE PENELITIAN. hanya menggunakan kelas eksperimen tanpa adanya kelas kontrol.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasi,

PENGARUH PENDEKATAN KETERAPILAN PROSES TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA NEGERI 1 SEUNUDDON ACEH UTARA

III. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Sukardi, (2003:17) Metodologi penelitian adalah cara yang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yaitu PT. Sinar Gorontalo Berlian Motor, Jl. H. B Yassin no 28

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Bukit Kemuning Tahun Pelajaran

Pendekatan Nilai Logaritma dan Inversnya Secara Manual

BAB III METODE PENELITIAN. pre test post test with control group. Penelitian ini berupaya untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di halaman Pusat Kegiatan Olah Raga (PKOR) Way Halim Bandar Lampung pada bulan Agustus 2011.

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis regresi menjadi salah satu bagian statistika yang paling banyak aplikasinya.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah tahun pelajaran 2011/2012, dengan jumlah

METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Potensi Ekowisata Hutan Mangrove ini dilakukan di Desa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mencari hubungan, dan menafsirkan hal-hal yang bersifat teka-teki. Untuk

Siswa yang terlibat dalam proses belajar mengajar diharapkan mengalami perubahan baik

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang tepat dalam sebuah penelitian ditentukan guna menjawab

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kawasan Pantai Anyer, Kabupaten Serang

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBANTU BATUPLAT

METODOLOGI PENELITIAN. disengaja ditimbulkan oleh peneliti (Arikunto, 2006:3). Dengan cara ini peneliti sengaja

Dosen Program Studi Pendidikan Fisika Univ. Muhammadiyah Mataram (

3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

(Studi Eksperimen di SMP N 1 Minas T.A 2015/2016) *Raudhah Awal **Dian Sudarti

BAB 3 METODE PENELITIAN

Tri Ariani 1), Winda Suanti 1) Prodi Pendidikan Fisika STKIP-PGRI Lubuklinggau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu pendekatan yang digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian merupakan suatu kegiatan pengumpulan, pengolahan,

BAB V UKURAN GEJALA PUSAT (TENDENSI CENTRAL)

Efektivitas Model Pengajaran Langsung Dalam Pembelajaran Matematika Pada Siswa Kelas VIII SMP Kristen Dende. Rubianus. Abstrak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. deskriptif kuantitatif bertujuan untuk menjelaskan hasil penelitian yang disajikan

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Kerangka acuan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

Transkripsi:

PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DI KELAS IX B SMP AL-RUSTALA KECAMATAN TANJUNGSARI KABUPATEN BOGOR TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Oleh : ANTON PRIATNA NIM.08.21.0834 Email : atopriata21@yahoo.co.id PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SILIWANGI BANDUNG 2012 ABSTRAK Peelitia dega judul Pembelajara Meulis Cerpe Dega Megguaka Pedekata CTL Di Kelas IX B SMP Al-Rustala Kecamata Tajugsari Kabupate Bogor Tahu Pelajara 2011/2012, dilakuka dega tujua utuk megetahui efektifitas dari pegguaa pedekata CTL dalam meigkatka kemampua meulis cerpe. Metode yag peulis guaka dalam peelitia ii adalah metode eksperime semu atau kuasi eksperime. Dalam megguaka metode ii peulis megguaka statistik t-tes da tabel Nilai Kritis Distribusi t yag dikembagka oleh W.S Gosset sebagai baha acua. Melalui metode peelitia ii, hipotesis yag talah ditetapka dilakuka pegujia terhadapya. Kriteria pegujia hipotesis yag peulis lakuka megguaka kriteria sebagai berikut: 1). Jika t hitug > t tabel maka hipotesis diterima da, 2). Jika t hitug < t tabel, maka hipotesis ditolak. Setelah dilakuka perhituga statistik terhadap data peelitia di dapatka t hitug sebesar 8,663. Harga t hitug tersebut dikosultasika dega tabel ilai kritis distribusi t. Dega db 28 (-1) da taraf sigifikasi 0,05 didapatka t tabel sebesar 2,048. Teryata t hitug > t tabel. atau 8,663 > 2,048. Da dapatlah disimpulka bahwa pedekata CTL efektif diguaka dalam meigkatka kemampua meulis cerpe. Kata Kuci : Pembelajara, Meulis, Pedekata CTL (Kostruktivisme,Meemuka, Bertaya, Masyarakat belajar, Pemodela, Refleksi, Peilaia sebearya) PENDAHULUAN Meulis merupaka kegiata yag kompleks yag melibatka berbagai faktor, baik yag datag dari luar (hasil peemua da pegalama ) maupu faktor dari diri sediri. Oleh sebab itu, siswa harus terus dilatih diarahka, dibimbig da diberi motivasi agar dapat memiliki keterampila meulis yag baik, karea dega meulis siswa dapat meigkatka daya kreativitas, kecerdasa, keberaia da meambah iformasi siswa, rasa igi tahu siswa mucul melalui kegiata meulis. Salah satu pedekata yag sedag digalaka dalam duia pedidika sekarag adalah pedekata kotekstual atau cotextual teachig ad learig (CTL). Pedekata CTL adalah merupaka kosep belajarmegajar yag dapat membatu guru megaitka atara materi yag diajarka dega situsi duia yata siswa da medorog siswa membuat hubuga atara pegetahua yag dimilikiya dega peerapaya dalam kehidupa sehari-hari (Depdikas,2002:5). Pedekata CTL dapat diaplikasika dalam berbagai kegiata pembelajara diataraya dalam pembelajara meulis cerpe. Meurut Susato dalam Tariga (1984 : 176), cerita pedek adalah cerita yag pajagya sekitar 5000 kata atau kirakira 17 halama kuarto spasi ragkap yag terpusat da legkap pada diriya sediri. Rumusa masalah yag peulis buat adalah apakah pembelajara dega megguaka pedekata cotextual teachig ad learig dapat meigkatka kemampua meulis cerpe da

apakah terdapat perbedaa ilai tes awal da tes akhir dalam pembelajara meulis cerpe terhadap keberhasila proses pembelajara. Tujuaya dari peelitia ii adalah utuk megetahui apakah pegguaa pedekata cotextual teachig ad learig dapat meigkatka keterampila meulis cerpe da utuk megetahui apakah ada perbedaa tigkat kemampua meulis cerpe siswa sebelum da sesudah proses pembelajara dilakuka dega meguaka pedekata CTL. Hipotesis yag peulis buat adalah pembelajara dega megguaka pedekata cotextual teachig ad learig (CTL) dapat meigkatka kemampua meulis cerpe da terdapat perbedaa yag sigifika atara ilai hasil tes awal da tes akhir dalam pembelajara meulis cerpe dega megguaka pedekata CTL. Utuk meghidari peafsira yag berbedabeda, di bawah ii peulis jelaska beberapa pegertia secara operasioal: a. Pembelajara adalah usaha-usaha yag dilakuka dalam membuat seseorag melakuka kegiata belajar. b. Meulis adalah suatu kegiata megekspresika apa yag ada di dalam pikira kita ke dalam betuk tulisa. c. Cerita pedek (cerpe) adalah suatu betuk prosa aratif yag bersifat fiktif yag meceritaka suatu peristiwa dalam kehidupa pelakuya relatif sigkat tetapi padat. d. Pedekata kotektual atau cotextual teachig ad learig (CTL) adalah merupaka kosep belajar-megajar yag dapat membatu guru megaitka atara materi yag diajarka dega situsi duia yata siswa da medorog siswa membuat hubuga atara pegetahua yag dimilikiya dega peerapaya dalam kehidupa sehari-hari (Depdikas,2002:5) Dega demikia, pembelajara meulis cerpe dega megguaka pedekata CTL adalah pembelajara yag dilakuka dega cara memberika maka pada setiap materi yag disampaika, yag disesuaika dega koteks siswa atau peyajia pembelajara meulis dega megguaka prisif-prisif pedekata cotextual teachig ad learig (CTL). KAJIAN TEORI DAN METODE Istilah pembelajara merupaka terjemaha da istructio Meurut Arief. S Sadima, kata pembelajara da kata pegajara dapat dibedaka pegertiaya. Pegajara haya ada dalam koteks guru-murid di kelas formal. Sedagka pembelajara meliputi kegiata belajar megajar yag tidak lagsug dihadiri guru secara fisik tetapi siswa ditekaka belajar melalui usaha-usaha yag terecaa dalam memaipulsi sumber-sumber belajar agar terjadi proses belajar. Pembelajara berarti pula suatu proses membuat seseorag (siswa) melakuka kegiata belajar. Pembelajara merupaka sebuah sistem yag memiliki sejumlah kompoe yag beritegrasi satu sama lai. Sebagai sebuah sistem, pembelajara memiliki sejumlah kompoe diataraya sebagaimaa aka peulis kemukaka dibawah ii. Kegiata pembelajara yag baik sudah seyogyaya megguaka tekik, metode, pedekata, pembelajara yag bervariatif tekik Pembelajara CTL adalah kosep belajar dimaa guru meghadirka duia yata ke dalam kelas da medorog siswa membuat hubuga atara pegetahua yag dimilikiya dega peerapaya dalam kehidupa sehari-hari, semetara siswa memperoleh pegetahua da keterampila da koteks yag terbatas sedikit demi sedikit da da proses megkotruksi sediri sebagai bekal utuk memecahka masalah dalam kehidupaya sebagai aggota masyarakat (Nurhadi da Seduk, 2003 : 13). Dega megguaka pedekata CTL siswa dapat meigkatka kemampua meulis cerpe dega baik karea siswa dapat meagkap maka materi pelajara yag disampaika. Pedekata CTL merupaka salah satu pedekata yag dapat dikembagka da diaplikasika dalam proses pembelajara di ruagruag kelas. Dega CTL kegiata pembelajara mejadi lebih meyeagka da lebih bermaka bagi siswa. Meurut Surachmad (1990: 131), metode merupaka suatu cara utuk mecapai suatu tujua, misalya utuk meguji seragkaia hipotesa, dega megguaka alat-alat atau tekik-tekik tertetu. Dega demikia, metode peelitia adalah alat yag peulis guaka utuk megetahui apakah hipotesis yag telah ditetuka oleh peeliti dapat diterima atau ditolak. Metode yag peulis guaka adalah metode eksperime semu atau kuasi eksperime. Dalam megguaka metode ii peulis megguaka statistik t-tes da tabel Nilai Kritis Distribusi t yag dikembagka oleh W.S Gosset sebagai baha acua. Melalui metode peelitia ii, hipotesis yag telah ditetapka dilakuka pegujia terhadapya. Kriteria pegujia hipotesis yag peulis lakuka megguaka kriteria sebagai berikut: 1). Jika t hitug > t tabel maka hipotesis diterima da, 2). Jika t hitug < t tabel, maka hipotesis ditolak. Dalam meguji hipotesis yag telah ditetapka di atas, peulis megguaka metode peelitia eksperime. Metode eksperime yag peulis guaka adalah metode eksperime

semu atau kuasi eksperime da desai peelitaiaya adalah Pre-test ad Post-test Group Desig. Pegguaa metode eksperime dega desai Pre-test ad Post-test Group dapat dilihat dalam skema di bawah ii: O 1 x O 2 Keteraga: 0 : Observasi sebelum eksperime (tes awal) X : Perlakua (treatmet) 02 : Observasi setelah eksperime (tes akhir) (Suharsimi, 2006: 85) Sebagaimaa terlihat di atas, peulis aka melakuka observasi sebayak dua kali. Observasi yag pertama disebut tes awal da observasi yag kedua disebut tes akhir. Observasi aka dilakuka dega cara melakuka tes kemampua meulis cerpe. Utuk memperoleh data peelitia yag legkap, peulis melakuka beberapa tekik pegumpula data sebagai berikut: 1) Tekik Studi Pustaka Tekik studi pustaka diguaka peulis utuk memperoleh sejumlah iformasi yag berkaita dega peelitia yag dilakuka. Tekik ii dilakuka dega membaca sejumlah referesi buku yag membahas kajia tetag teori-teori pembelajara, teori-teori meulis da buku-buku yag membahas tetag pegguaa pedekata CTL dalam pembelajara. Hasil da tekik studi pustaka ii oleh peulis diguaka sebagai data pelegkap atau data sekuder. 2) Tekik uji coba. Tekuik uji coba (eksperimet) yag peulis guaka adalah megujicobaka sebuah racaga pembelajara dega megguaka pedekata CTL. Adapu lagkah-lagkah pegguaa pedekata CTL dalam pembelajara meulis cerpe yag peulis lakuka adalah sebagai berikut: a).persiapa Sebelum melaksaaka pembelajara meulis cerpe dega megguaka pedekata CTL, peulis terlebih dahulu meyusu Recaa Pelaksaaa Pembelajara (RPP). RPP yag peulis susu berdasarka kurikulum (KTSP) sekolah SMP Al-Rustala Kecamata Tajugsari Kabupate Bogor Tahu Pelajara 2011/2012. Recaa Pelaksaaa Pembelajara yag peulis buat terlampir. b).pelaksaaa Setelah peulis membuat racaga kegiata pembelajara yag tertuag dalam RPP, peulis meyajikaya di ruag kelas percobaa. Pelaksaaa kegiata pembelajara meulis cerpe dega megguaka pedekata CTL dilakuka selama dua jam pelajara, yaitu eam kali empat puluh meit. 3) Tekik tes Tekik tes merupaka tekik pegumpula data yag peulis guaka utuk megetahui kemampua meulis cerpe siswa kelas IX SMP Al- Rustala Kecamata Tajugsari Kabupate Bogor Tahu Pelajara 2011/2012. Melalui tekik tes peulis dapat megetahui rata-rata kemampua da seluruh sampel peelitia, da hasil tes yag dilakuka merupaka data primer yag aka diaalisis. Tes yag peulis lakuka sebayak dua kali yaitu sebelum pembelajara (tes awal) da sesudah pembelajara (tes akhir) meulis cerpe dega megguaka pedekata CTL. Data yag peulis dapatka melalui tekik tes selajutya diaalisis da diukur dega tekik pegolaha data sebagaimaa yag aka dijelaska di bawah ii; Tekik pegolaha data yaitu data primer yag diperoleh melalui tekik tes (tes awal da tes akhir), selajutya diaalisis dega megguaka tekik peghituga dega megguaka rumus statistik. Rumus statistika diguaka utuk megetahui perbedaa ilai atara tes awal da tes akhir, atau utuk megetahui taraf sigifika atara tes awal da tes akhir. Dalam megaalisis data peulis megguaka rumus Distribusi t yag dikembagka oleb W.S Gosset pada tahu 1908 (Usma, 2006:112). Lagkah-lagkah pegolaha data dega megguaka rumus Distribust t adalah sebagai berikut: a. Meyusu data hasil tes awal da tes akhir dalar tabel. b. Meghitug deviasi atara data tes awal dega tes akhir. c. Meghitug mea tes awal da tes akhir 1). Mea Tes awal : MO 1 = )O1 2). Mea Tes akhir : MO 2 = O1 a. Meghitug mea deviasi (Md) dega rumus: d Md = b. Megitug ilai kuadrat deviasi dega rumus: X 2 d = d 2 ( d)2 c. Mecari ilai koefisie t atau t hitug dega rumus: t = Md x 2 d ( 1) d. Mecari derajat keabsaha db = -1

e. Meetuka taraf sigifika dega megkosultasika ilai t hitug terhadap ilai t tabel dega taraf sigifikasi 5% atau taraf kepercayaa 95%. f. Mearik kesimpula Sampel pada peelitia ii adalah ilai hasil tes awal da tes akhir da siswa kelas IX B Al- Rustala Kecamata Tajugsari Kabupate Bogor Tahu Pelajara 2011/2012, yag berjumlah 29 orag. HASIL DAN PEMBAHASAN Berikut adalah data-data hasil peelitia yag peulis susu : a. Rata rata ilai tes awal adalah 52,84 Rata rata ilai tes awal dapat diguaka sebagai gambara awal dari sampel sebelum ada treatmet yaitu berupa variabel terikat CTL Tujua yag pertama dari peelita ii adalah utuk megetahui kemampua meulis pada siswa kelas IX B SMP Al-Rustala kecamata Tajugsari kabupate Bogor tahu pelajara 2011 / 2012. Dega diperolehya ilai rata rata tes awal sebesar 52,84 ii membuktika bahwa kemampua meulis pada siswa kelas IX B SMP Al-Rustala masih redah karea dibawah ilai rata rata yag peulis tetapka, yaitu 55. b. Rata rata tes akhir adalah 70,08 Nilai tes akhir didapat setelah sampel diberi treatmet CTL, artiya terdapat peigkata hasil belajar siswa dari sebelumya (tes awal) sebesar. c. Mea deviasi ( Md ) adalah. d. Jumlah kuadrat deviasi ( x 2 d ) adalah 3234,82. e. Mecari koefisie t hitug Md x 2 d ( 1) 29 (29 1) 29 x 28 812 3,98 1,99 8,663 Dari hasil peelitia statistik didapatka harga t hitug sebesar 8,663. Kemudia megkosultasika dega tabel distribusi t ( terlampir) dega db = 28 (N-1), dega taraf sigifikasi 0,05 (taraf kepercayaa 95%) harga t tabel sebesar 2,048. Hal tersebut sebagai idikasi bahwa perbedaa tes awal da tes akhir sigifika. SIMPULAN Adapu simpula dari peelitia ii adalah sebagai berikut: a. Kemampua meulis cerpe, siswa kelas IX B SMP AL Rustala Kecamata Tajugsari Kabupate Bogor Tahu Pelajara 2011/2012 sebelum perlakua masih kurag baik. Hal tersebut dapat diketahui dari redahya rata-rata ilai pada saat tes awal yaitu sebesar 52,84. b. Setelah melakuka perlakua dega melakuka pembelajara yag megguaka pedekata cotextual teachig ad learig ( CTL), kemampua meulis cerpe, siswa kelas IX B SMP AL Rustala Kecamata Tajugsari Kabupate Bogor Tahu Pelajara 2011/2012 mejadi lebih baik. Hal tersebut dapat diketahui dari meigkatya rata-rata ilai hasil tes akhir mejadi 70,08. c. Dari perhituga statistik diketahui perbedaa atara tes awal da tes akhir saga sigifika. Besar t hitug > t tabel, yaitu t hitug sebesar 8,663 da t tabel dega taraf sigifika 0,05 adalah 2,048. Dega demikia hipotesis yag peulis kemukaka diterima dega taraf kepercayaa 95%. d. Pedekata cotextual teachig ag learig ( CTL) efektif diguaka dalam pembelajara meulis cerpe. DAFTAR PUSTAKA Arikuto, Suharsimi. (2006). Prosedur Peelitia. Jakarta: PT. Rieka Cipta.P (71-362) Nurgiatoro, Burha.(2009). Teori Pegkajia Fiksi. Yogyakarta.Gadjah Mada Uiversity Press. P(20-27) Johso, Elai B, Ph.D. (2006). Cotextual Teachig Ad Learig. Peerjemah Ibu Setiawa. Badug : Miza Learig Ceter. P(65-85) Yuus, Mohamad.(2006). Keterampila Dasar Meulis. Jakarta : Uiversitas Terbuka.P(10-25)