BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perekomian Indonesia sekarang ini telah memasuki era globalisasi, salah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut werther (2002:5). Yang menyatakan bahwa Kunci memenangkan. senantiasa melakukan investasi untuk merekrut, menyeleksi dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk DI GRESIK

BAB I PENDAHULUAN. merupakan aktivitas penting dalam sebuah organisasi. Organisasi perlu me-manage sumber

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. maupun keunggulan lebih dari para pesaing, sehingga perusahaan dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perekonomian di seluruh negara mengalami perubahan serta perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. memajukan perusahaan itu sendiri. Manajemen sumber daya manusia lebih

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk mampu bersaing dalam era globalisasi. Ini membuat perusahan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan persaingan yang ketat diantara perusahaan-perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk mengoptimalkan fungsi manajemennya melalui sumber daya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Meningkatnya perkembangan dunia usaha yang selaras dengan

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam berbagai bidang pekerjaan, diperlukan sumber daya manusia sebagai salah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. peralatan, standar profesi dan peningkatan manajemen rumah sakit. Manajemen sumber

Bab I. Pendahuluan. Tingkat perputaran karyawan (turnover) memang biasa. terjadi dalam sebuah organisasi, namun jika perputaran pada

a. Latar Belakang Era globalisasi yang selalu ditandai dengan terjadinya perubahan-perubahan pesat pada kondisi ekonomi secara keseluruhan, telah

BAB I PENDAHULUAN. organisasi (Arthur, 1994). Menurut Samad (2006) bahwa karakteristik pekerjaan

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan yang sudah ada. Disinilah dituntut adanya peranan. stratejik dan koheren untuk mengelola aset paling berharga milik

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya persaingan kompetensi antar individu menyebabkan banyak

BAB I PENDAHULUAN. yang terdapat di dalam diri mereka. Sumber daya manusia juga harus

BAB I PENDAHULUAN. Di era global saat ini terutama dalam memasuki tahun Masyarakat. Ekonomi ASEAN, perusahaan dituntut untuk dapat bersaing ditengah

BAB I PENDAHULUAN. tersebutlah yang membuat para pengusaha sadar akan nilai investasi karyawan

BAB I PENDAHULUAN. Di era persaingan bisnis yang makin ketat seperti dewasa ini, sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi maupun industri. Dengan adanya globalisasi maka dunia usaha mau

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH KETIDAKAMANAN KERJA, KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP PENGUNDURAN DIRI PEKERJA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Harman et al. (2009) mengemukakan teori tradisional turnover ini menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan.oleh karena itu, sumber daya manusia adalah aset yang tak ternilai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. organisasi secara efektif dan efisien. Namun, untuk mencapai tujuan itu tentu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tersebut berbentuk perusahaan. Perusahaan merupakan badan usaha yang

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan bangsa dan negara sekarang ini adalah koperasi. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, organisasi harus memperoleh dan

Judul : Pengaruh Komitmen Organisasional dan Kepuasan Kerja terhadap Turnover Intention

BAB I PENDAHULUAN. bisnis dengan tujuan utama untuk mencari keuntungan semaksimal. keuntungan yang lebih besar. Akan tetapi permasalahan-permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. karyawan, dan masyarakat. Dengan manajemen, daya guna dan hasil guna unsurunsur

BAB 1 PENDAHULUAN. menghadapi pasar bebas (pasar global). Konsep Global Trade Point Network

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan perusahaan atau organisasi. Sumber Daya Manusia merupakan

PENGARUH KOMPENSASI, KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KEINGINAN UNTUK PINDAH KERJA PADA PT. SURYA SUMBER DAYA ENERGI SURABAYA

BAB 1 PENDAHULUAN. menimbulkan persaingan yang ketat diantara perusahaan-perusahaan untuk

PENGARUH KETIDAKAMANAN KERJA, KEPUASAN KERJA, DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP PENGUNDURAN DIRI PEKERJA

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, perusahaan harus memperhatikan setiap karyawan yang terlibat. didalamnya agar dapat berkontribusi secara maksimal.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan yang sangat pesat. Organisasi bisnis jasa yang mempunyai perhatian

BAB I PENDAHULUAN. laba semaksimal mungkin (disamping misi lainnya) harus siap untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Judul : Pengaruh Stres Kerja Dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover Intention

Kata kunci: role conflict, role ambiguity, role overload, role stress, turnover intentions, komitmen afektif

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi di Indonesia saat ini dihadapkan pada era

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS... KATA PENGANTAR... ABSTRAK...

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi telah masuk dalam berbagai aspek kehidupan manusia,

BAB I PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan sistem manajamen yang dapat mendorong organisasi agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Memasuki era globalisasi aktivitas bisnis saat ini, dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini masyarakat ekonomi dunia sedang menghadapi proses peralihan besar -besaran

mengakibatkan motivasi ekstrinsik dikendalikan untuk berpartisipasi dalam penyusunan anggaran tidak lagi dipengaruhi secara signifikan oleh komitmen

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia saat ini mengalami perubahan yang sangat cepat. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. berpindah kerja (turnover intention) yang berujung pada keputusan karyawan

BAB I PENDAHULUAN. Sejak akhir abad ke-20 sampai awal abad ke-21 ini, sudah tidak asing lagi kita

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu factor yang berlaku bagi manusia jenis organisasi maupun

BAB I PENDAHULUAN. perhatian peneliti untuk melakukan penelitian. Fenomena inilah yang diangkat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dicapai oleh pelaku bisnis dan perusahaan yang paling mampu. sanggup memberikan apa yang siap dibeli masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia yaitu merupakan salah satu proses pemanfaatan. untuk mencapai tujuan menurut I Komang Ardana (2012:5).

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KEINGINAN BERPINDAH KERJA (Survey pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Surakarta)

Bab I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan era globalisasi yang semakin pesat didukung dengan

BAB I PENDAHULUAN. Dunia periklanan saat ini berkembang begitu pesat. Banyak dari instansiinstansi,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan daya saing di era perdagangan bebas menjadi salah satu kunci ketahanan

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia dipandang sebagai salah satu aset perusahaan yang penting,

BAB I PENDAHULUAN. mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. daya non manusia sebagai alat penunjang terselesainya kegiatan perusahaan.

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia bisnis semakin

BAB I PENDAHULUAN. Tenaga kerja sebagai sumberdaya manusia (SDM) utama perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. dapat mempengaruhi kondisi suatu perusahaan. Turnover dapat diartikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu aset penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Salah satu tantangan terberat bagi bangsa Indonesia pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan merupakan aset yang paling berharga dalam perusahaan karena

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Abad 21 saat ini merupakan suatu masa yang diwarnai oleh munculnya era

BAB I PENDAHULUAN. bidang pendidikan. Bisa dilihat saat ini, ilmu pengetahuan dan teknologi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bisnis. Perkembangan perusahaan di Bali berlangsung sangat cepat terutama di

BAB I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. entitas yang wajib diaudit oleh Akuntan Publik kurang lebih entitas. Total

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perekomian Indonesia sekarang ini telah memasuki era globalisasi, salah satu wujudnya adalah dengan mulai berlakunya perjanjian CAFTA (China-Asean Free Trade Area) pada 2010 (metrotvnews.com, 2010). Dengan demikian berarti semakin banyak investor asing maupun dalam negeri yang berminat untuk berinvestasi di Indonesia. Bahkan, pada 2011 Indonesia masuk dalam urutan ke sembilan negara paling menarik bagi investor di dunia oleh The United Nations Conference on Trade and Development (metrotvnews.com, 2011). Meningkatnya jumlah investor akan membuat semakin banyak pula perusahaan yang berdiri di Indonesia, sehingga menyebabkan banyak tersedia lowongan kerja bagi para pencari kerja. Dalam era keterbukaan dan globalisasi yang sudah terjadi sekarang, menuntut perusahaan yang bergerak di sektor jasa, manufaktur ataupun yang lainnya untuk dapat mempertahankan sumber daya yang mereka miliki secara maksimal terutama sumber daya manusia yang menjadi modal utama bagi berlangsungnya suatu organisasi yang baik sehingga dapat bersaing di pasar dan keluar sebagai pemenang dalam persaingan tersebut. Dunia kerja memiliki dinamika dan fenomenanya sendiri, salah satunya adalah perputaran karyawan. Semakin ketat persaingan antara perusahaan dewasa ini menuntut perusahaan harus mampu mempertahankan karyawan mereka agar dapat berkompetisi dengan perusahaan lain. Usaha dalam mempertahankan karyawan dewasa ini dimulai dengan memperhatikan tenaga kerja atau karyawan yang berada dalam perusahaan tersebut. Karyawan merupakan makhluk sosial dimana mereka menjadi perencana, pelaksana dan pengendali yang selalu berperan aktif dalam mewujudkan tujuan perusahaan. Sumber daya manusia (karyawan) pada perusahaan merupakan sumber daya yang harus dievaluasi dan diperhatikan pemberdayaannya, karena sumber daya manusia merupakan faktor kunci keberhasilan dan penentu masa depan perusahaan. Melalui pengelolaan sumber daya manusia yang baik diharapkan akan mendukung perkembangan perusahaan menjadi lebih pesat, namun sebaliknya jika sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan tidak dikelola dengan baik, pada akhirnya akan menghasilkan karyawan yang kurang bermutu sehingga perusahaan tidak dapat berkembang dengan baik pula. 1

Perilaku setiap individu pada dasarnya berdasarkan orientasi pada tujuan yang ingin dicapai. Dengan kata lain, perilaku individu pada umumnya didorong oleh keinginan untuk merealisasikan tujuan atau yang lebih dikenal dengan motivasi. Motivasi merupakan keinginan dalam diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut bertindak. Orang biasanya bertindak karena satu alasan yaitu untuk mencapai tujuan.(mathis dan Jackson, 2006). Motivasi yang tepat mendorong karyawan dalam melaksanakan tugas nya untuk menghasilkan sesuatu. Dan juga mendorong keberhasilan dalam mencapai tujuan, target target didalam perusahaan serta mencakup kepentingan pribadi karyawan itu sendiri. Motivasi karyawan dipengaruhi oleh dua faktor yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik merupakan motivasi yang rangsangannya berasal dari dalam diri sendiri. Sedangkan motivasi ekstrinsik diwujudkan dalam bentuk rangsangan dari luar yang bertujuan menggerakkan individu untuk melakukan suatu aktivitas yang membawa manfaat kepada individu itu sendiri (Ardana,2008). Motivasi intrinsik menyebabkan seseorang sadar akan tanggung jawab dan pekerjaanya yang lebih baik daripada motivasi ektrinsik. Hal itu disebabkan karena motivasi intrinsik murni berasal dari dalam diri seseorang. Sehingga karyawan yang memiliki motivasi intrinsik tinggi pada pekerjaannya memiliki kualitas kerja yang lebih baik dari motivasi ekstrinsik. Seseorang yang memiliki kesadaran bekerja untuk memenuhi dan melangsungkan hidupnya akan berbeda dengan seseorang yang bekerja karena dipaksa oleh orang lain. Hasil bekerja karena kesadaran menciptakan kualitas performa kerja yang baik, karena sadar bahwa dengan bekerja baik, ia akan dapat memenuhi hidupnya. Sedangkan seseorang yang bekerja dengan orang lain, akan menghasilkan performa yang tidak stabil karena ia bekerja untuk orang lain, bukan bagi dirinya. Dimana suatu saat ketika ia tidak tahan dengan tekanan, ia akan pergi meninggalkan pekerjaanya karena prioritasnya tidak penting bagi dirinya sendiri dan hal ini sangat mempengaruhi perputaran karyawan di dalam suatu perusahaan. Selain itu, otonomi kerja (job autonomy) telah dikaitkan dengan motivasi dan job performance yang baik dari seorang pegawai. Xie dan Johns (1995) telah membuktikan jika otonomi sudah dimiliki maka kebutuhan akan tugas dan job performance akan semakin tinggi juga. Menurut Au dan Cheung (2004), (dikutip oleh Pearson, et al., 2009) otonomi juga dapat mengurangi tekanan saat bekerja dan meningkatkan inisiatif dan kepercayaan diri saat bekerja. Hal itu dipertegas oleh penelitian oleh Tai dan Liu (2007) yang menyatakan bahwa otonomi memiliki pengaruh positif bagi pegawai yang memiliki emosional yang tinggi disaat mengalami tekanan dan ketegangan. Perusahaan 2

sebaiknya memberikan keleluasan bekerja bagi pegawai yang memilki emosional tinggi agar dapat bekerja lebih baik. Dengan adanya otonomi mereka akan lebih bijaksana dalam bekerja tanpa ketegangan dan tekanan. Morgeson et al., (2005) membuktikan adanya hubungan yang kompleks antara otonomi dan job performance. Otonomi mencerminkan tingkat kebijaksanaan, kebebasan, dan independensi seseorang merencanakan pekerjaan dan membuat keputusan dalam pelaksanaan tugas. Teori ini sebagai landasan percobaan untuk memahami peran seseorang dalam pekerjaan melalui keahlian dan cara mereka melaksanakan tugas. Newstrom (2007) mengatakan bahwa komitmen organisasional dapat juga dikatakan sebagai loyalitas karyawan, yang merupakan sebuah derajat di mana seorang karyawan mengidentifikasikan diri terhadap organisasi dan ingin untuk melanjutkan berpartisipasi secara aktif dalam organisasi tersebut. Hal ini juga dapat untuk mengukur keinginan karyawan untuk tetap bertahan di masa yang akan datang, dan kecenderungan positif yang muncul dari karyawan adalah catatan kehadiran yang baik, ketaatan pada kebijakan organisasi, dan menurunnya tingkat perputaran karyawan. Salah satu perspektif pendekatan pada komitmen organisasional adalah berdasarkan pada ikatan afektif karyawan terhadap organisasinya dimana sudut pandang komitmen organisasional ini terkarakteristikan pada sebuah kepercayaan yang kuat dan penerimaan atas tujuan dan nilai yang dimiliki organisasi oleh karyawan; keinginan untuk menggunakan usaha yang lebih dengan mengatasnamakan organisasi; dan keinginan yang kuat untuk menjaga keanggotaan dalam organisasi. Komitmen afektif ini juga dapat dikatakan sebagai penentu yang penting atas dedikasi dan loyalitas seorang karyawan. Kecenderungan seorang karyawan yang memiliki komitmen afektif yang tinggi, dapat menunjukkan rasa memiliki atas perusahaan, meningkatnya keterlibatan dalam aktivitas organisasi, keinginan untuk mencapai tujuan organisasi, dan keinginan untuk dapat tetap bertahan dalam organisasi. Salah satu upaya untuk mencapai target yang diinginkan perusahaan dalam meningkatkan efisiensi dan efektifitas adalah dengan menimalisasi tingkat perputaran karyawan (employee s turnover) dengan memperhatikan segala factor yang menyebabkan keinginan karyawan untuk berpindah (turnover intention). Keinginan karyawan untuk berpindah harus disikapi sebagai sebuah keadaan dimana karyawan mulai mendapati kondisi kerjanya sudah tidak sesuai lagi dengan apa yang diharapkan serta sebagai suatu perilaku manusia yang penting dalam kehidupan berorganisasi dari sudut pandang individu maupun sosial, mengingat bahwa tingkat keinginan seorang karyawan untuk berpindah akan memberikan dampak yang cukup signifikan bagi 3

perusahaan serta individu yang bersangkutan. Dengan tingginya tingkat turnover pada perusahaan maka akan semakin banyak menimbulkan potensi biaya, baik itu biaya pelatihan yang sudah diinvestasikan kepada karyawan, tingkat kinerja yang harus dikorbankan serta biaya rekrutmen dan pelatihan kembali. Menyadari pentingnya karyawan sebagai faktor pendukung keberhasilan perusahaan, maka dalam penelitian ini peneliti mengambil objek PD Pasar Jaya. Alasan dipilihnya PD Pasar Jaya sebagai objek penelitian disebabkan karena PD Pasar Jaya merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pengelolaan pasar dimana PD Pasar Jaya mengelola seluruh pasar tradisional yang ada di DKI Jakarta dan mengoperasionalkan banyak karyawan sebagai roda penggerak perusahaan. PD Pasar Jaya merupakan salah satu BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) yang didirikan berdasarkan Keputusan Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. Ib.3/2/15/66 pada tanggal 24 Desember 1966. Kemudian pengesahan oleh Menteri Dalam Negeri lewat Keputusan No. Ekbang 8/8/13-305 tanggal 23 Desember 1967. Maksud pendirian PD Pasar Jaya adalah dalam rangka peningkatan efisiensi umum di bidang pengelolaan pasaran di lingkungan Jawatan Perekonomian Rakyat DKI Jakarta sehingga merupakan unit usaha yang mandiri dan dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat, juga merupakan sumber penghasilan riil bagi daerah. PD Pasar Jaya sendiri sampai saat ini mengelola 153 pasar tradisional yang tersebar di seluruh wilayah provinsi DKI Jakarta. PD Pasar Jaya dalam mengelola sumber daya manusianya dewasa ini juga tidak terlepas dari masalah perputaran karyawan. Masalah perputaran karyawan tersebut dapat dilihat dari meningkatnya ketidakpuasan karyawan, sehingga hal tersebut menurunkan motivasi intrinsik yang berkaitan dengan otonomi kerja dan komitmen afektif yang baik dari seorang karyawan. Saat ini PD Pasar Jaya memiliki jumlah karyawan sebanyak 1200 orang pada tahun 2013 dan pada PD Pasar Jaya kantor pusat pramuka memiliki jumlah karyawan yang lebih banyak dari kantor cabang lain yakni sebanyak 120 orang. PD Pasar Jaya kantor pusat pramuka bertugas secara operasional humas membina hubungan harmonis antara perusahaan dengan publik (masyarakat). Berdasarkan hasil survei kepuasan karyawan dengan menggunakan 96 orang sebagai sampel dapat diketahui tingkat ketidakpuasan karyawan sebesar 44% dan tingkat turnover intention sebesar 39%. Hal ini merupakan masalah serius bagi perusahaan dimana hampir setengah dari karyawan perusahaan merasa tidak puas dan hal tersebut dapat berdampak kepada psikologis yang dialami karyawan yaitu adanya keinginan 4

untuk pindah dari perusahaan atau turnover intention. Semakin besar tingkat ketidakpuasan karyawan maka akan semakin besar pula tingkat turnover intention karyawan. Berikut data hasil survei kepuasan dan turnover intention karyawan PD Pasar Jaya Kantor Pusat Pramuka Tabel 1.1 Kepuasan Karyawan Puas Tidak Puas 54 Orang 42 Orang Prosentase Kepuasan 56% 44% Karyawan Prosentase Turnover Intention Tabel 1.2 Turnover Intention Karyawan Puas tapi Ingin Tidak Puas dan Jumlah Turnover Keluar Ingin Keluar Intention 11 Orang 27 Orang 38 Orang 11% 28% 39% Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa karyawan, ketidakpuasan karyawan disebabkan karena karyawan tidak diberi kebebasan secara individu dalam melakukan pekerjaannya serta tidak diberi kesempatan untuk mengatur pekerjaannya sendiri. Selain itu, tiap karyawan hanya bekerja sesuai dengan tugasnya tanpa kerjasama antar bidang atau divisi. Hal ini mengakibatkan meningkatnya ketegangan dan tekanan pada karyawan sehingga karyawan mengalami penurunan motivasi intrinsik dan penurunan komitmen afektif yang mempengaruhi kepuasan kerja mereka dan berdampak kepada turnover intention. Tingkat turnover intention yang tinggi akan menimbulkan dampak negatif bagi perusahaan, dapat menciptakan ketidakstabilan dan ketidakpastian terhadap kondisi tenaga kerja dan peningkatan biaya-biaya sumber daya manusia seperti biaya perekrutan dan seleksi serta biaya pelatihan karyawan. Turnover yang tinggi juga mengakibatkan perusahaan tidak efektif karena dapat kehilangan karyawan yang berpengalaman dan menghambat proses produksi dari suatu perusahaan. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di uraikan di atas, maka penulis ingin membahas lebih lanjut dalam penelitian yang berjudul Analisis Pengaruh 5

Motivasi Intrinsik dan Otonomi Kerja Terhadap Turnover Intention dengan Komitmen Afektif Sebagai Variabel Mediasi di PD Pasar Jaya (Kantor Pusat Pramuka, Jakarta) 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan diatas, maka rumusan masalah yang dapat diangkat adalah : 1. Bagaimana pengaruh motivasi intrinsik dan otonomi kerja terhadap komitmen afektif karyawan pada PD. Pasar Jaya secara parsial maupun simultan? 2. Bagaimana pengaruh motivasi intrinsik dan otonomi kerja terhadap komitmen afektif karyawan serta dampaknya pada turnover intention karyawan pada PD. Pasar Jaya secara parsial maupun simultan? 1.3 Ruang Lingkup Dalam melakukan penelitian, penulis membatasia ruang lingkup penelitian dikarenakan keterbatasan waktu penelitian. Penulis meneliti karyawan sebanyak 120 orang sebagai responden di PD Pasar Jaya yang bertempat di Pasar Pramuka Lantai IV, Jl. Pramuka Raya, Jakarta. Variabel yang di teliti antara lain motivasi intrinsik, otonomi kerja, komitmen afektif dan turnover intention. 1.4 Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dari pembuatan penelitian ini berdasarkan rumusan masalah yang telah penulis buat adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui apakah variabel motivasi intrinsik dan otonomi kerja dapat berpengaruh signifikan terhadap komitmen afektif karyawan secara parsial maupun simultan. 2. Untuk mengetahui apakah variabel motivasi intrinsik, otonomi kerja dan komitmen afektif dapat berpengaruh signifikan terhadap turnover intention karyawan PD Pasar Jaya secara parsial maupun simultan. 1.5 Manfaat Penelitian 1. Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi pihak manajemen perusahaan, yaitu dalam pengambilan keputusan 6

serta memberikan solusi terbaik bagi perusahaan, terutama sebagai acuan untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan menentukan arah kebijakan menuju kondisi yang lebih baik demi tercapainya tujuan perusahaan. 2. Bagi Universitas Bina Nusantara Untuk menambah referensi kajian literatur bidang studi manajemen dan bagi pihak-pihak yang memerlukan informasi dan dapat menjadi bahan acuan bagi penelitian selanjutnya. 3. Bagi Penulis Bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan penulis dalam mengidentifikasi masalah, menganalisis, dan menemukan solusi bagi permasalahan tersebut, serta berguna untuk menambah wawasan, pengalaman, pengetahuan dan diharapkan dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh khususnya di bidang manajemen. 7