BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
MODEL BLACK-SCHOLES HARGA OPSI BELI TIPE EROPA DENGAN PEMBAGIAN DIVIDEN

BAB II LANDASAN TEORI

MODEL BLACK-SCHOLES PUT-CALL PARITY HARGA OPSI TIPE EROPA DENGAN PEMBAGIAN DIVIDEN. oleh ANITA RAHMAN M

III. PEMBAHASAN. Payoff Opsi Put ( p) Payoff Opsi Call ( c)

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan investasi ditunjukkan dengan munculnya berbagai macam

BAB III PENILAIAN OPSI PUT AMERIKA

METODE BEDA HINGGA UNTUK MENENTUKAN HARGA OPSI SAHAM TIPE EROPA DENGAN PEMBAGIAN DIVIDEN. Lidya Krisna Andani ABSTRACT

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Opsi adalah suatu hak (bukan kewajiban) untuk pembeli opsi untuk membeli

PENGGUNAAN MODEL BLACK SCHOLES UNTUK PENENTUAN HARGA OPSI JUAL TIPE EROPA

Bab 7. Minggu 12 Formula Black Scholes untuk Opsi Call

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang telah go public. Perusahaan yang tergolong perusahan go public ialah

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia keuangan, dikenal adanya pasar keuangan (financial market)

II. LANDASAN TEORI. Pada bagian ini akan diuraikan beberapa definisi dan teori penunjang yang akan digunakan di dalam pembahasan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

HASIL EMPIRIS. Tabel 4.1 Hasil Penilaian Numerik

BAB 1 PENDAHULUAN. Secara umum investasi adalah meliputi pertambahan barang-barang dan

PENENTUAN HARGA KONTRAK OPSI KOMODITAS EMAS MENGGUNAKAN METODE POHON BINOMIAL

Bab 6 Minggu ke 10 Lemma Ito & Simulasi Monte Carlo

PENENTUAN HARGA OPSI TIPE EROPA DENGAN METODE BINOMIAL

BAB III PENETAPAN HARGA PREMI PADA KONTRAK PARTISIPASI ASURANSI JIWA ENDOWMEN DENGAN OPSI SURRENDER

SIMULASI PERGERAKAN HARGA SAHAM MENGGUNAKAN PENDEKATAN METODE MONTE CARLO

BAB I PENDAHULUAN. seseorang atau badan terhadap suatu perusahaan. Jika seseorang memiliki saham

BAB V IMPLEMENTASI SIMULASI MONTE CARLO UNTUK PENILAIAN OPSI PUT AMERIKA

BAB I PENDAHULUAN. Investasi tanah, investasi emas, dan investasi saham merupakan investasi yang

BAB III PORTOFOLIO OPTIMAL. Capital assets pricing model dipelopori oleh Treynor, Sharpe, Lintner

Catatan Kuliah. AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria Insure and Invest. Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

PENENTUAN HARGA OPSI BELI EROPA DENGAN DUA PROSES VOLATILITAS STOKASTIK

PENERAPAN KALKULUS STOKASTIK PADA MODEL OPSI

PORTFOLIO EFISIEN & OPTIMAL

BAB I PENDAHULUAN. hanya ditunjukkan oleh meningkatnya jumlah modal yang diinvestasikan ataupun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 3 METODE PENELITIAN. jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari:

BAB II LANDASAN TEORI

Opsi (Option) Arum Handini Primandari

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV. Pada bab IV ini, akan dibahas implementasi metode Least-Square. Monte Carlo (LSM) untuk menentukan nilai opsi put Amerika dengan

Perhitungan Harga Opsi Eropa Menggunakan Metode Gerak Brown Geometri

PENENTUAN HARGA OPSI BELI EROPA DENGAN DUA PROSES VOLATILITAS STOKASTIK

BAB III METODE PENELITIAN

Catatan Kuliah. AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria Insure and Invest. Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuntungan atau coumpouding. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa

BAB II KAJIAN TEORI. hasil percobaan yang berbeda dan masing-masing mempunyai. itu menyusun kejadian, maka probabilitas kejadian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE UNTUK MENAKSIR VOLATILITAS. harga saham, waktu jatuh tempo, waktu sekarang, suku bunga,

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. pengolahan data. Dalam pengolahan data menggunakan program Microsoft Excel

BAB III PEMBAHASAN. penggunaan metode benefit prorate constant dollar dengan suku bunga model

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Catatan Kuliah. AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria Insure and Invest. Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR...

PENGGUNAAN TEKNIK HEDGING KONTRAK OPSI SAHAM UNTUK MEMINIMALKAN RISIKO KERUGIAN AKIBAT FLUKTUASI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia periode penelitian yang digunakan yaitu jenis data sekunder.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. purposive sampling dengan bebrapa pertimbangan kriteria tertentu yaitu:

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi berganda. Analisis data

Bab 8. Minggu 14 Model Binomial untuk Opsi

BAB V HASIL SIMULASI

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

BAB 1 PENDAHULUAN. keuntungan suatu saham dengan pasar. Beta menggambarkan volatilitas return suatu

PENURUNAN MODEL BLACK-SCHOLES DENGAN METODE BINOMIAL UNTUK SAHAM TIPE EROPA

Catatan Kuliah. AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria Insure and Invest. Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor

IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 1.1 Analisis Portofolio Pada Aktiva Berisiko (Saham dan Emas)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mean atau rata-rata dan standar deviasi dari masing-masing variabel

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

FIKA DARA NURINA FIRDAUS,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dana tersebut. Umumnya investasi dikategorikan dua jenis yaitu:

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian empiris. Penelitian empiris

MENENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PADA PASAR SAHAM YANG BERGERAK DENGAN MODEL GERAK BROWN GEOMETRI MULTIDIMENSI

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu formula dalam teori bunga telah diusulkan pada abad

Catatan Kuliah. AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria Insure and Invest. Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD.

HARGA OPSI SAHAM TIPE AMERIKA DENGAN MODEL BINOMIAL

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam proses pengambilan keputusan di suatu instansi. Untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan infrastruktur pasar. Secara tradisional, dikenal adanya dua

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini menganalisis pengaruh ukuran perusahaan, free cash flow dan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Data. Tabel 4.1. Hasil Perolehan Data Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2011

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. variabel dependen yang digunakan dalam model analisis regresi linear berganda.

: Gianita Safitri NPM : Dosen Pembimbing : Aji Sukarno SE., MM

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perolehan sampel dan data tentang Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam pembahasan ini dikaji mengenai nilai ekspektasi saham pada jatuh tempo, persamaan nilai portofolio, penentuan model Black-Scholes harga opsi beli tipe Eropa, estimasi dan, serta studi kasus terhadap kontrak opsi saham PT. Aqua Golden Mississippi Tbk. 4.1. Model Black-Scholes Harga Opsi Beli Tipe Eropa dengan Pembagian Dividen dalam Keadaan Constant Market Keadaan constant market yaitu keadaan kontrak opsi saham yang mengasumsikan suku bunga bebas resiko r konstan dan pembagian dividen q konstan. 4.1.1. Penentuan Nilai Ekspektasi Saham pada Jatuh Tempo dalam Keadaan Constant Market Investor berharap investasi opsi lebih menguntungkan daripada investasi saham (leverage). Dalam investasi opsi diasumsikan bahwa semua investor opsi netral terhadap resiko. Jika perusahaan tidak membagikan dividen, maka harga saham saat ini adalah (4.1) untuk semua T > t. Menurut Kanniainen [8], jika perusahaan membagikan dividen maka nilai ekspektasi saham pada jatuh tempo adalah Sehingga saat eks-dividen saham akan mengalami penurunan harga sebesar nilai kini dividen yang dibagikan, yaitu. (4.2) 4.1.2. Penentuan Persamaan Portofolio dalam Keadaan Constant Market Portofolio adalah sekumpulan surat berharga yang dimiliki oleh seseorang atau pihak yang dikelola oleh reksa dana. Tujuan dari portofolio adalah untuk Universitas Sebelas Maret Surakarta Page 15

meminimumkan resiko terhadap opsi. Asumsi yang digunakan untuk menentukan harga opsi beli tipe Eropa dengan pembagian dividen dalam keadaan constant market adalah 1. aset yang mendasari pergerakan harga memenuhi persamaan diferensial stokastik, (4.3) 2. suku bunga bebas resiko r konstan, 3. perusahaan membagikan dividen q, yang mengakibatkan berkurangnya harga saham sebesar qs, 4. tidak ada biaya transaksi, tidak ada pajak, dan pasar bebas arbitrasi. Dengan mengaplikasikan formula Itô pada persamaan (4.3) untuk diperoleh. (4.4) Pembentukan portofolio Π t dipengaruhi oleh harga opsi dan nilai Δ hedging. Oleh karena itu, nilai portofolio pada saat t dirumuskan sebagai Π t = Δ. Nilai Δ hedging bertujuan mengurangi kerugian jika terjadi pergerakan harga saham yang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini dapat terjadi dengan pemilihan Δ hedging yang mengakibatkan nilai portofolio Π bebas resiko dalam waktu (t, t + dt). Nilai portofolio Π bebas resiko pada saat t + dt dirumuskan (4.5) Jika terdapat pembagian dividen maka nilai portofolio Π pada saat t + dt adalah, (4.6) dengan substitusi persamaan (4.5) dan (4.6) diperoleh (4.7) Dari persamaan (4.4) dan (4.7) diperoleh, (4.8) Universitas Sebelas Maret Surakarta Page 16

dengan : harga opsi beli tipe Eropa dengan pembagian dividen terhadap S dan t. Persamaan (4.8) inilah yang dikenal sebagai model Black-Scholes harga opsi beli tipe Eropa dengan pembagian dividen dalam keadaan constant market. 4.1.3. Penentuan Model Black-Scholes dalam Keadaan Constant Market Menurut Hidayati [6], model Black-Scholes dapat diturunkan dengan menggunakan penilaian resiko netral. Nilai harapan pada resiko netral adalah. Nilai merupakan nilai harapan pada resiko netral dikalikan dengan nilai diskonto. (4.9) Lema 4.1. Misal g(s t ) adalah fungsi kepadatan probabilitas S t, maka Bukti. Misal g(s t ) adalah fungsi kepadatan probabilitas S t, maka. Misal maka diperoleh Dimisalkan dari persamaan tersebut dapat dituliskan Dengan demikian akibatnya Universitas Sebelas Maret Surakarta Page 17

dengan Lema 4.2. Misal g(s t ) adalah fungsi kepadatan probabilitas S t, maka Bukti. Misal g(s t ) adalah fungsi kepadatan probabilitas S t, maka Misal maka diperoleh. Dimisalkan dari persamaan tersebut dapat dituliskan Dengan demikian akibatnya dengan Lema 4.3. Misal g(s t ) adalah fungsi kepadatan probabilitas S t dan q adalah dividen konstan, maka Universitas Sebelas Maret Surakarta Page 18

Bukti. Misal g(s t ) adalah fungsi kepadatan probabilitas S t dan q adalah dividen konstan, maka Misal maka diperoleh Dimisalkan dari persamaan tersebut dapat dituliskan Dengan demikian akibatnya dengan Teorema 4.1. Harga opsi beli tipe Eropa dengan pembagian dividen dalam keadaan constant market adalah. Bukti. Berdasarkan persamaan (4.9) diperoleh harga opsi beli tipe Eropa dengan pembagian dividen dalam keadaan constant market adalah Berdasarkan Lema 4.1, Lema 4.2, dan Lema 4.3 terbukti Universitas Sebelas Maret Surakarta Page 19

(4.10) dengan,. Jadi, penyelesaian model Black-Scholes harga opsi beli tipe Eropa dengan pembagian dividen dalam keadaan constant market adalah persamaan (4.10). 4.2. Model Black-Scholes Harga Opsi Beli tipe Eropa dengan Pembagian Dividen dalam Keadaan Continuous Market Keadaan continuous market yaitu keadaan kontrak opsi saham yang mengasumsikan suku bunga bebas resiko r = r(τ) dan dividen q(τ) kontinu. 4.2.1. Penentuan Nilai Ekspektasi Saham pada Jatuh Tempo dalam Keadaan Continuous Market Jika keadaan resiko netral memiliki suku bunga bebas risiko r = r(τ) = fungsi kontinu maka harga saham saat ini dengan tidak terdapat pembagian. (4.11) Menurut Kanniainen [8], jika perusahaan membagikan dividen maka harga saham saat ini sehingga saat eks-dividen, saham mengalami penurunan harga sebesar nilai kini dividen yang dibagikan, yaitu. (4.12) Berikut adalah penjelasan persamaan (4.1) dan (4.11). Perusahaan yang tidak membagi dividen berarti seluruh keuntungan menjadi laba ditahan dan menambah aset perusahaan. Perusahaan yang tidak membagikan dividen tidak terjadi penurunan harga akibat pembagian dividen. Selanjutnya jika terjadi pembagian dividen, penjelasan terkait persamaan (4.2) dan (4.12). Dividen yang dibagikan berasal dari laba perusahaan yang merupakan aset perusahaan. Misal suatu perusahaan memiliki saham sebanyak Universitas Sebelas Maret Surakarta Page 20

satu miliar lembar dan memutuskan untuk membagi dividen 25 rupiah per saham, maka total nilai dividen yang dibagikan ke pemegang saham berjumlah 25 miliar rupiah dan aset perusahaan akan berkurang sebesar 25 miliar rupiah. Penurunan nilai aset perusahaan akan mengakibatkan penurunan harga saham di bursa. Penurunan harga saham akibat pembagian dividen ini dikenal dengan dividend effect. Universitas Sebelas Maret Surakarta Page 21

4.2.2. Penentuan Persamaan Portofolio dalam Keadaan Continuous Market Asumsi yang digunakan untuk menentukan harga opsi beli tipe Eropa dengan pembagian dividen dalam keadaan continuous market adalah 1. aset yang mendasari pergerakan harga memenuhi persamaan diferensial stokastik 2. suku bunga bebas resiko kontinu, r = r(τ), 3. perusahaan membagikan dividen kontinu q(τ), 4. tidak ada biaya transaksi dan tidak ada pajak, dan pasar bebas arbitrasi. Pembentukan portofolio Π t dipengaruhi oleh harga opsi dan nilai Δ. Nilai portofolio pada saat t dirumuskan Π t = Δ. Diketahui bahwa tujuan nilai Δ adalah mengurangi kerugian jika terjadi pergerakan harga saham yang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Hal tersebut dapat terwujud jika nilai portofolio pada saat t + dt dengan suku bunga kontinu dirumuskan berikut (4.13) Jika suatu kesepakatan terdapat pembagian dividen kontinu portofolio pada saat t + dt adalah dengan substitusi persamaan (4.13) dan (4.14). maka nilai (4.14) Dengan mengaplikasikan formula Itô dan dipilih diperoleh. Harga opsi beli tipe Eropa dengan pembagian dividen adalah (4.15) Universitas Sebelas Maret Surakarta Page 22

Persamaan (4.15) inilah yang dikenal sebagai model Black-Scholes harga opsi beli tipe Eropa dengan pembagian dividen dalam keadaan constinuous market. 4.2.3. Penentuan Model Black-Scholes dalam Keadaan Continuous Market Penentuan model Black-Scholes harga opsi beli dengan pembagian dividen dalam keadaan continuous market dapat diselesaikan menggunakan penyelesaian dasar Samuelson. Menurut Samuelson dan William [12], jika adalah harga saham dan adalah return saham, maka terdapat persamaan diferensial stokastik dan harga opsi beli tipe Eropa adalah dengan (4.16),. Teorema 4.2. Harga opsi beli tipe Eropa dengan pembagian dividen dalam keadaan continuous market adalah, Bukti. Berdasarkan persamaan (4.15) dengan diperoleh dan Menurut Haberman [5], dan disyaratkan nol dan memiliki syarat nilai awal sebagai berikut. diperoleh,. Berdasarkan persamaan (4.16), harga opsi beli tipe Eropa dengan pembagian dividen dalam keadaan continuous market adalah Universitas Sebelas Maret Surakarta Page 23

dengan (4.17),. Jadi, penyelesaian model Black-Scholes harga opsi beli tipe Eropa dengan pembagian dividen dalam keadaan continuous market adalah persamaan (4.17) 4.3. Estimasi dan Volatilitas diestimasi dengan standar deviasi ln return saham per unit waktu. Model Black-Scholes membutuhkan estimasi volatilitas selama umur opsi di masa depan. Volatilitas selama umur opsi saham diestimasi oleh pengukuran volatilitas saham di masa lalu yang disebut volatilitas historis. Model yang mendasari perkembangan harga saham adalah dengan : ln return saham pada interval waktu t sampai, t 1,2,...n (4.18) : mean dari ln return saham pada interval waktu t sampai, : variansi dari ln return saham pada interval waktu t sampai, z : variabel random normal standar dengan mean 0 dan variansi 1. Estimasi mean dan variansi dari ln return saham dilakukan dengan menggunakan metode momen. Misal maka persamaaan (4.18) menjadi, (4.19), (4.20) Universitas Sebelas Maret Surakarta Page 24

dengan dan. Berdasarkan persamaan (4.19) diperoleh. (4.21) Berdasarkan persamaan (4.20) diperoleh Teorema 4.3. Estimasi tak bias dari adalah Bukti. Berdasarkan persamaan (4.21) akan dibuktikan terbukti estimasi tak bias dari adalah Teorema 4.4. Estimasi dari adalah bias. Bukti. akibatnya,. (4.22) Teorema 4.5. Estimasi tak bias dari 2 adalah Bukti. Berdasarkan persamaan (4.22) dengan nilai s 2 adalah Universitas Sebelas Maret Surakarta Page 25

4.4. Studi Kasus Studi kasus dalam skripsi ini digunakan data sekunder harga saham mingguan PT. Aqua Golden Mississippi Tbk. pada tanggal 3 Januari 2007 sampai dengan tanggal 11 Januari 2010. Data tersebut diperoleh dari http://finance.yahoo.com//. 4.5.1. Uji Normalitas Dari data harga saham tersebut, selanjutnya dihitung return sahamnya. Gambar 4.1 menunjukkan ln return, data saham tersebut. Berdasarkan Gambar 4.1, data ln return saham mingguan PT Aqua Golden Mississippi Tbk menunjukkan p-value > 0,250 artinya data mengikuti distribusi normal. Gambar 4.1. Plot Probabilitas Normal dari Ln Return Saham Mingguan PT. Aqua Golden Mississippi Tbk 4.5.2. Volatilitas Berikut dituliskan 6 langkah pokok untuk mengestimasi volatilitas harga saham yang diacu dari Hidayati [6]. 1. Menentukan jumlah minggu dalam perdagangan saham adalah n + 1 misal S t harga penutupan t = 1,2,, 145. 2. Menghitung ln return saham mingguan, Return Saham = 3. Menghitung estimasi mean ln return saham, Universitas Sebelas Maret Surakarta Page 26

nilai return saham 0,9978 artinya 99,78% tingkat pengembalian yang diharapkan dari investasi saham PT. Aqua Golden Mississippi Tbk. 4. Menghitung estimasi variansi ln return saham, 5. Menghitung estimasi variansi dari ln return saham tahunan karena data mingguan dengan jumlah minggu pedagangan dalam 3 tahun = n + 1 minggu, t = 1 minggu = tahun = tahun, variansi ln return saham tahunan, 6. Menghitung estimasi volatilitas harga saham dengan standar deviasi ln return saham tahunan, nilai volatilitas sebesar 0,3099 artinya 30,99% penyimpangan yang mungkin terjadi terhadap return yang diharapkan. 4.5.3. Suku Bunga Bebas Resiko Dalam keadaan resiko netral, nilai ekspektasi return saham (µ) sama dengan suku bunga bebas resiko (r). Suku bunga yang digunakan adalah suku bunga yang berlaku pada negara yang bersangkutan, seperti di Indonesia menggunakan standardisasi suku bunga Bank Indonesia. Data suku bunga Bank Indonesia yang digunakan data suku bunga Bank Indonesia pada Agustus 2006 sampai dengan Januari 2010. Data tersebut diperoleh dari http://www.bi.go.id//. Data selengkapnya terdapat dalam Lampiran 1. Keadaan constant market digunakan suku bunga Bank Indonesia Januari 2010 adalah 0,065. Sedangkan dalam keadaan Universitas Sebelas Maret Surakarta Page 27

continuous market, suku bunga periode lalu digunakan untuk memprediksi model fungsi kontinu. 1. Identifikasi Model Identifikasi model digunakan untuk mengetahui pola data. Pola data terdiri atas stasioner, musiman, siklis, dan trend. Salah satu cara untuk mengetahui pola data digunakan plot runtun waktu. Berdasarkan data suku bunga Bank Indonesia (Agustus 2006 - Januari 2010) dapat diperoleh plot runtun waktu yang terlihat dalam Gambar 4.2 sebelah kiri. Gambar 4.2. Plot Runtun Waktu Suku Bunga Bank Indonesia (kiri) dan Estimasi Parameter Suku Bunga Bank Indonesia (kanan) Pola data trend adalah pola yang terjadi jika terdapat kenaikan atau penurunan jangka panjang dalam data. Berdasarkan Gambar 4.2 sebelah kiri, data memiliki kecenderungan turun sehingga dapat diklasifikasikan dalam pola data trend. 2. Estimasi Parameter Estimasi parameter digunakan untuk memperkirakan besar parameter yang menggambarkan suatu keadaan populasi. Berdasarkan plot runtun waktu, data memiliki pola trend. Kemudian estimasi parameter yang dapat digunakan adalah regresi kuadratik dengan τ dalam satuan waktu. Hal ini dapat dilihat Universitas Sebelas Maret Surakarta Page 28

dalam Gambar 4.2 sebelah kanan. Dari gambar ini diperoleh model fungsi kontinu 3. Diagnostik Model a. Uji Normalisasi Dari estimasi parameter diperoleh nilai prediksi suku bunga Bank Indonesia. Selisih antara nilai prediksi dengan nilai sebenarnya disebut dengan nilai sisa. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui nilai sisa berdistribusi normal dengan rata-rata nol artinya nilai prediksi mendekati nilai sebenarnya. Oleh karena itu, dilakukan uji normalisasi yang dapat dilihat dalam Gambar 4.3 sebelah kiri. Berdasarkan Gambar 4.3 sebelah kiri, p-value > 0,150 > 0,05 artinya nilai sisa suku bunga Bank Indonesia normal. Gambar 4.3. Probabilitas Normal Nilai Sisa Suku Bunga Bank Indonesia (kiri) dan Nilai Sisa vs Urutan Observasi Suku Bunga Bank Indonesia (kanan) b. Uji Autokorelasi Nilai sisa berdistribusi normal kemudian dilakukan uji autokorelasi. Autokorelasi adalah korelasi antara nilai sisa pada periode t dengan nilai sisa periode t-1. Autokorelasi dapat diketahui dari plot nilai sisa vs urutan observasi yang terlihat dalam Gambar 4.3 sebelah kanan. Dari gambar tersebut Universitas Sebelas Maret Surakarta Page 29

terlihat titik-titik bersifat tidak acak sehingga belum dapat disimpulkan independensi terpenuhi. Jika kesimpulan autokorelasi melalui plot nilai sisa vs urutan observasi tidak terpenuhi maka menurut Chaniago [3] dilakukan uji Durbin-Watson. Angka Durbin-Watson terlihat dalam Tabel 4.1. Sumber Variasi DB JK RK F P Regresi 2 0,0049228 0,0024614 137,02 0,000 Sisa 37 0,0006647 0,0000180 Total 39 0,0055875 Angka Durbin-Watson = 0,142239 Tabel 4.1. Analisis Variansi Suku Bunga Bank Indonesia Dari tabel statistik Durbin-Watson diperoleh nilai kritis dan nilai kritis. Berdasarkan Tabel 4.1, angka Durbin-Watson sehingga terdapat autokorelasi positif. Asumsi independensi tidak terpenuhi. c. Uji Heteroskedastisitas Karena asumsi independensi tidak terpenuhi maka model tidak cukup baik. Selanjutnya dilakukan uji heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas adalah variansi nilai sisa dari satu pengamatan ke pengamatan lain mempunyai variansi yang berbeda. Hal ini dapat diketahui dengan plot nilai sisa vs nilai prediksi yang dapat dilihat pada Gambar 4.4. Dari gambar tersebut terlihat acak artinya homogenitas variansi terpenuhi. Universitas Sebelas Maret Surakarta Page 30

Gambar 4.4. Nilai Sisa vs Nilai Prediksi Suku Bunga Bank Indonesia 4. Peramalan Analisis variansi digunakan untuk menyelidiki hubungan antara variabel bebas ( ) dengan variabel tak bebas (r). Analisis variansi suku bunga bank Indonesia terlihat dalam tabel 4.1. Dari tabel ini terlihat p-value 0,000 artinya model telah mewakili data yang ada. Tetapi model tersebut tidak cukup baik karena asumsi independensi tidak terpenuhi. 4.5.4. Dividen Data dividen yang digunakan adalah dividen yang dibagikan PT. Aqua Golden Mississippi Tbk. pada 7 Februari 1990 sampai dengan 12 November 2009. Data tersebut diperoleh dari http://finance.yahoo.com//. Data selengkapnya terdapat dalam Lampiran 3. Pada tanggal 12 November 2009, PT Aqua Golden Mississippi membagikan dividen sebesar 0,145 per lembar saham. Berdasarkan kontrak opsi saham PT. Aqua Golden Mississippi Tbk. terlihat waktu jatuh tempo 3 bulan dan waktu eks-dividen (t) 1 bulan. Sedangkan dalam keadaan continuous market, dividen periode lalu digunakan untuk memprediksi model fungsi kontinu. 1. Identifikasi Model Identifikasi model digunakan untuk mengetahui pola data. Hal ini dapat diketahui melalui plot runtun waktu. Berdasarkan data dividen PT. Aqua Golden Mississippi Tbk. (7 Februari 1990-12 November 2009) dapat diperoleh plot runtun waktu yang terlihat dalam Gambar 4.5 sebelah kiri. Dari Universitas Sebelas Maret Surakarta Page 31

gambar tersebut terlihat kecenderungan naik dapat diklasifikasikan dalam pola data trend. Gambar 4.5. Plot Runtun Waktu Dividen (kiri) dan Estimasi Parameter Dividen (kanan) 2. Estimasi Parameter Berdasarkan plot runtun waktu, data memiliki pola trend. Kemudian estimasi parameter yang dapat digunakan adalah regresi kuadratik dengan τ dalam satuan waktu. Hal ini dapat dilihat dalam Gambar 4.5 sebelah kanan. Dari gambar ini diperoleh model fungsi kontinu 3. Diagnostik Model a. Uji Normalisasi Uji normalitas digunakan untuk mengetahui nilai sisa berdistribusi normal dengan rata-rata nol artinya nilai prediksi mendekati nilai sebenarnya. Oleh karena itu, dilakukan uji normalisasi yang dapat dilihat dalam Gambar 4.3 sebelah kiri. Berdasarkan Gambar 4.5, p-value 0,093 > 0,05 berarti nilai sisa berdistribusi normal.. Universitas Sebelas Maret Surakarta Page 32

Gambar 4.6. Probabilitas Normal Nilai Sisa Dividen (kiri) dan Nilai Sisa vs Urutan Observasi Dividen (kanan) b. Uji Autokorelasi Autokorelasi dapat diketahui dari plot nilai sisa vs urutan observasi yang terlihat dalam Gambar 4.6 sebelah kanan. Dari gambar tersebut terlihat titik-titik bersifat tidak acak sehingga belum dapat disimpulkan independensi terpenuhi. Jika kesimpulan autokorelasi melalui plot nilai sisa vs urutan observasi tidak terpenuhi maka menurut Chaniago [3] dilakukan uji Durbin-Watson. Angka Durbin-Watson terlihat dalam Tabel 4.2. Sumber Variasi DB JK SS F P Regresi 2 0,056489 0,028244 6213,42 0,000 Sisa 76 0,000345 0,000005 Total 78 0,056834 Angka Durbin-Watson = 1.30280 Tabel 4.2 Analisis Variansi Dividen Berdasarkan tabel statistik Durbin-Watson diperoleh nilai kritis dan nilai kritis. Berdasarkan Tabel 4.2, angka Durbin-Watson < sehingga terdapat autokorelasi positif. Asumsi independensi tidak terpenuhi. c. Uji Heteroskedastisitas Universitas Sebelas Maret Surakarta Page 33

Karena asumsi independensi tidak terpenuhi maka model tidak cukup baik. Selanjutnya dilakukan uji heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas adalah variansi nilai sisa dari satu pengamatan ke pengamatan lain mempunyai variansi yang berbeda. Hal ini dapat diketahui dengan plot nilai sisa vs nilai prediksi yang dapat dilihat pada Gambar 4.7. Dari gambar tersebut terlihat acak artinya homogenitas variansi terpenuhi. 4. Peramalan Gambar 4.7. Nilai Sisa vs Nilai Prediksi Dividen Analisis variansi digunakan untuk menyelidiki hubungan antara variabel bebas ( ) dengan variabel tak bebas (q). Berdasarkan Tabel 4.2, p-value 0,000 berarti tidak ada parameter model yang bernilai nol yang menunjukkan bahwa model telah mewakili data yang ada. Tetapi tidak cukup baik karena asumsi independensi tidak terpenuhi. 4.5.5. Harga Opsi Beli Tipe Eropa Harga opsi beli tipe Eropa dengan pembagian dividen dalam keadaan constant market pada tanggal 4 Januari 2010 adalah harga saham saat ini (S) : 16,61, harga kesepakatan (K) : 17,50, waktu jatuh tempo (T) : 3 bulan = 1 /4 tahun, waktu ex-dividend (t) : 1 bulan = 1/12 tahun, suku bunga bebas resiko (r) : 0,065, Universitas Sebelas Maret Surakarta Page 34

dividen konstan (q) : 0,145, nilai volatilitas ( ) : 0,3099, kemudian,. Jadi, harga opsi beli tipe Eropa dengan pembagian dividen dalam keadaan constant market pada tanggal 4 Januari 2010 adalahs artinya pembeli opsi beli tipe Eropa berkewajiban membayar harga opsi sebesar 0,4924 per lembar saham dan berhak membeli saham PT. Aqua Golden Mississippi Tbk dengan harga pelaksanaan sebesar 17,50 per lembar saham. Harga opsi beli tipe Eropa dengan pembagian dividen dalam keadaan continuous market pada Januari 2010 adalah harga saham saat ini (S) : 16,61, harga kesepakatan (K) : 17,50, waktu jatuh tempo (T) : 3 bulan = 1 /4 tahun, waktu ex-dividend (t) : 1 bulan = 1 /12tahun, suku bunga bebas resiko dividen kontinu r t :, q t :, nilai volatilitas ( ) : 0,3099, kemudian,. Jadi, harga opsi beli tipe Eropa dengan pembagian dividen dalam keadaan continuous market pada Januari 2010 adalah artinya pembeli opsi beli tipe Eropa berkewajiban membayar harga opsi sebesar 0,5366 per lembar saham dan berhak membeli saham PT. Aqua Golden Mississippi Tbk dengan harga pelaksanaan sebesar 17,50 per lembar saham. Hal Universitas Sebelas Maret Surakarta Page 35

ini tidak dapat dilakukan karena model fungsi kontinu suku bunga bebas resiko dan dividen tidak cukup baik. Universitas Sebelas Maret Surakarta Page 36