Lampiran III Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : 06 Tahun 2007 Tanggal : 8 Mei 2007

dokumen-dokumen yang mirip
Lampiran 1. Prosedur Analisis

Lampiran I Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : 06 Tahun 2007 Tanggal : 8 Mei 2007

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

LAMPIRAN. 200 mg / L Minyak dan lemak 25 mg/l. Amoniak (N-NH.-,) 0,5 nig/l

Lampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di

PENGUJIAN AMDK. Disampaikan dalam Pelatihan AIR MINUM

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret Juli 2015 di Laboratorium

A = berat cawan dan sampel awal (g) B = berat cawan dan sampel yang telah dikeringkan (g) C = berat sampel (g)

Lampiran. Lampiran I. Rancangan Percobaan. Laaitan standar formaldehid. Sampel 2 macam. Persiapan sampel dengan. Penentuan Panjang gelombang optimum

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


Ektrak KCl 1 N : Sebanyak 74,55 g kristal KCl dilarutkan ke dalam labu takar 1000 ml dengan akuades.

BAB 3 BAHAN DAN METODE

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B

LAMPIRAN. 1.Dokumentasi Kegiatan 1.1 Persiapan rangkaian akuaponik. 1.2 Pencarian tanaman Genjer

BAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN. a. Nama Alat : Alat ukur nitrit untuk air bersih dan air minum berbasis

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 02 TAHUN 2006 TENTANG BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI KEGIATAN RUMAH PEMOTONGAN HEWAN

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 06 TAHUN 2007 TENTANG BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN

ANALISIS PROTEIN. Free Powerpoint Templates. Analisis Zat Gizi Teti Estiasih Page 1

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB III METODE PENELITIAN. penelitian Departemen Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

METODOLOGI PENELITIAN

LAMPIRAN 1 Pola Difraksi Sinar-X Pasir Vulkanik Merapi Sebelum Aktivasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu pelaksanaan penelitian pada bulan Juni 2013.

PENENTUAN KADAR PROTEIN SECARA SPEKTROFOTOMETRI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Percobaan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu penggunaan amonium

Lampiran 1. Analisis Kadar Pati Dengan Metode Luff Schroll (AOAC, 1995)

3 METODE 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

Lampiran 1. Prosedur Analisis Nitrogen Organik, N-NH 3, N-NO 3, Ortofosfat, TSS, Kerapatan Sel, COD.

BAB III METODE PENELITIAN. dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian serta adanya kontrol

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanah dan di Laboratorium Limbah

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari Maret 2015 di Balai Besar

3 Percobaan. Untuk menentukan berat jenis zeolit digunakan larutan benzena (C 6 H 6 ).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2013 dan

MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan bagan alir yang ditunjukkan pada gambar 3.1

Lampiran 1. Prosedur Analisis Pati Sagu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitian

BAB 3 METODE PERCOBAAN Penentuan Kadar Kebutuhan Oksigen Kimiawi (KOK) a. Gelas ukur pyrex. b. Pipet volume pyrex. c.

BAB III METODE PENELITIAN. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain: waterbath,

BAB IV METODE PENELITIAN. menggunakan suatu kolompok eksperimental dengan kondisi perlakuan tertentu

Gambar 2. Perbedaan Sampel Brokoli (A. Brokoli yang disimpan selama 2 hari pada suhu kamar; B. Brokoli Segar).

Lampiran 1. Bagan Kerja Metode Winkler untuk Mengukur Kelarutan Oksigen (DO) (Suin, 2002) Sampel Air. Sampel Dengan Endapan Putih/Coklat 1 ml H 2

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph

Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Rumah Makan Sederhana Natar-Lampung Selatan.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metodologi Penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilakukan pada bulan November Februari 2014.

III. BAHAN DAN METODE. Analisis kimia dilakukan di Laboratorium Tanah, dan Laboratorium Teknologi Hasil

Air Panas. Isolat Murni Bakteri. Isolat Bakteri Selulolitik. Isolat Terpilih Bakteri Selulolitik. Kuantitatif

Lampiran 1. Hasil analisis proksimat pakan komersil (% bobot kering) Lampiran 2. Hasil analisis kualitas air hari pertama

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Laboratorium Kimia Analitik

PEMBUATAN REAGEN KIMIA

LAMPIRAN 1. PROSEDUR ANALISIS CONTOH TANAH. Pertanian Bogor (1997) yang meliputi analisis ph, C-organik dan P-tersedia.

METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Penentuan kadar ADF (Acid Detergent Fiber) (Apriyantono et al., 1989)

BAB 3 METODE PERCOBAAN

MATERI DAN METODE PENELITIAN

PRODUKSI ABON IKAN PARI ( (RAYFISH): PENENTUAN KUALITAS GIZI ABON

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2011 sampai dengan bulan

Lampiran 1 Lay out penelitian I

II. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Biokimia dan Laboratorium Instrumentasi

A. Ekstraksi Minyak Buah Makasar (Brucea javanica (L.) Merr.) setiap hari selama 10 menit dilakukan pengadukan. Campuran divorteks

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian, Jurusan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini yaitu di industri tahu yang ada di Kecamatan Kota

Bab III Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

x100% LAMPIRAN PROSEDUR ANALISIS A.1. Pengujian Daya Serap Air (Ganjyal et al., 2006; Shimelis et al., 2006)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitianini dilaksanakandaribulanagustus - Desember 2015 di

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Dalam penelitian ini

PENYEHATAN MAKANAN MINUMAN A

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari - Februari 2015 di Balai Besar

Proses Klorinasi untuk Menurunkan Kandungan Sianida dan Nilai KOK pada Limbah Cair Tepung Tapioka

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan berbagai jenis alat antara lain berbagai

PEMANFAATAN BIJI KELOR (MORINGA OLEIFERA) SEBAGAI KOAGULAN ALTERNATIF DALAM PROSES PENJERNIHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI TEKSTIL KULIT

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian Materi Prosedur Pembuatan MOL Tapai dan Tempe Pencampuran, Homogenisasi, dan Pemberian Aktivator

1 atm selama 15 menit

Tabel klasifikasi United State Department of Agriculture (USDA) fraksi tanah (Notohadiprawiro, 1990).

BAB 3 ALAT DAN BAHAN. 1. Gelas ukur 25mL Pyrex. 2. Gelas ukur 100mL Pyrex. 3. Pipet volume 10mL Pyrex. 4. Pipet volume 5mL Pyrex. 5.

BAB 3 METODE DAN BAHAN PENELITIAN

Lampiran 1 Pembuatan Larutan Methylene Blue

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini kerangka konsep yang digunakan yaitu:

Lampiran 1. Alat dan Satuan yang Dipergunakan dalam Pengukuran Faktor Fisik dan Kimia Perairan.

Bab III Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Termasuk

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g

BAB III METODE PENELITIAN. Pengambilan sampel ini dilaksanakan di Pasar modern Kota Gorontalo dan

III. METODE PENELITIAN

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Februari sampai Juni 2014 bertempat di

Lampiran 1. Analisis serapan P tanaman. Tahap I. Ekstraksi destruksi basah. A. Alat. Tabung reaksi. Penangas listrik. Corong. Labu ukur 50 ml.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Desember 2014 Mei 2015 di. Laboratorium Mikrobiologi FMIPA Universitas Lampung.

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2012 sampai bulan Desember 2012 di

Transkripsi:

LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Lampiran III Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : 06 Tahun 2007 Tanggal : 8 Mei 2007 BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI KAWASAN INDUSTRI PERIKANAN YANG MELAKUKAN PENGOLAHAN AIR LIMBAH SECARA TERPUSAT Parameter Satuan Kadar ph - 6 9 TSS mg/l 100 Sulfida mg/l 1 Amonia mg/l 5 Klor bebas mg/l 1 BOD mg/l 100 COD mg/l 200 Minyak-lemak mg/l 15 Menteri Negara Lingkungan Hidup, Salinan sesuai dengan aslinya Deputi MENLH Bidang Penaatan Lingkungan, Ir. Rachmat Witoelar. Hoetomo, MPA.

LAMPIRAN 2a

LAMPIRAN 2b

LAMPIRAN 2c

LAMPIRAN 2d

LAMPIRAN 3a Metode penentuan konsentrasi amonium (NH4) Alat: Bahan: Spektrofotometer pada penjang gelombang (λ) 425 nm untuk sampel mengandung 0,4 5 mg/l atau λ 450-500 nm untuk 10 mg/l amonia, dan ph meter, oven 105 o C. ZnSO4. 12 g kristal NaOH diencerkan dengan akuades hingga 50 ml. NaOH 6 M. 12 g kristal NaOH diencerkan dengan akuades hingga 50 ml. Reagen Nessler. 100 g HgI2 dan 70 gr KI ditambah sejumlah kecil akuades, distir, dan ditambahkan larutan NaOH (160 g NaOH dalam 500 ml akuades, lalu diencerkan hingga 1 L) yang telah didinginkan. Garam Rochelle. 50 mg KNaC4H4O6.4H2O (potassium sodium tartrat tetrahidrat) diencerkan dalam 100 ml akuades, lalu dididihkan hingga berkurang 30 ml. kemudian diencerkan hingga 100 ml. Larutan standar NH4Cl. 3,819 g NH4Cl dikeringkan pada suhu 105 o C lalu dilarutkan dengan 1000 ml akuades sebagai larutan stok (1 ml = 1 mg N). 10 ml larutan stok diencerkan menjadi 1000 ml larutan standar NH4Cl (1 ml = 0,01 mg N). Untuk kalibrasi dibuat seri konsentrasi 0; 0.5; 1.0; 2.0; 3.0; 5.0; 7.0; dan 10.0 ml larutan standar diencerkan dengan akuades hingga 50 ml.

LAMPIRAN 3a (lanjutan) Kalibrasi: Pada 50 ml larutan standar masing-masing ditambahkan 2 tetes garam Rochelle, lalu 2 ml reagen Nessler. Standar diinkubasi 15 menit, kemudian diukur dengan spektrofotometer pada λ 425 nm. Dari konsentrasi standar dibuat persamaan linear dari hubungan absorbansi terhadap konsentrasi, lalu dapat dihitung konsentrasi amonia pada sampel. Cara Kerja: Larutan ZnSO4 diteteskan ke sampel. NaOH 6M diteteskan ke sampel sambil diukur dengan ph meter hingga diperoleh ph 10,5. Didiamkan beberapa menit, 25 ml pertama sampel dibuang dan supernatannya disaring. 50 ml sampel dicampur dengan 2 tetes garam Rochelle, lalu dengan 2 ml reagen Nessler. Setelah diinkubasi 15 menit, sampel diukur dengan spektrofotometer pada λ 425 nm. Perhitungan: N - NH 4 (mg/l) = mg NH 4 dalam 50 ml volum x 1000 ml sampel Kjeldahl N = mg NH4-N pada 50 ml * Catatan: Nessler sensitif hingga 20 g NH4-N/L pada keadaan yang optimum dan dapat dipakai hingga 5 mg NH4-N/L.

LAMPIRAN 3b Metode penentuan konsentrasi nitrit (NO2 - ) Alat: Spektrofotometer panjang gelombang (λ) 520 nm. Bahan: Buffer ammonium chloride. 10 g NH4Cl dilarutkan dengan 900 ml akuades dalam labu takar 1000 ml, ph diatur menjadi 8,5 dengan NH4OH, lalu tambahkan akuades hingga tepat tanda. Reagen nitrit. 2 g sulfanilamide dan 0,1 g naphthyl-diethylene-diamonium (NED) klorid dilarutkan dalam 150 ml akuades dalam labu takar 200 ml, lalu ditambahkan 20 ml H2SO4 pekat, dan ditambahkan akuades hingga mencapai tanda. Larutan standar nitrit. Larutan stok nitrit dibuat dari 492,57 mg sodium nitrit yang dilarutkan dengan 70 ml akuades dalam labu takar 100 ml. Setelah larut akuades ditambahkan hingga tepat tanda. Larutan standar dibuat dari 0,5 ml larutan stok nitrit yang diencerkan menjadi 100 ml (1 ml = 1 g NO2 - N). Kalibrasi dibuat dengan seri pengenceran konsentrasi 0; 1.0; 2.0; 3.0; 5.0 ml larutan standar diencerkan dengan akuades menjadi 10 ml.

LAMPIRAN 3b (lanjutan) Cara Kerja: 3 ml buffer amonium klorida dan 2 ml reagen nitrit ditambahkan pada masingmasing tabung reaksi berisi 0,5 ml sampel, lalu divorteks dan diinkubasi suhu ruang selama 15 menit, ditambahkan 5 ml NaOH 4M dan diinkubasi selama 1 jam. Absorbansi diukur pada λ 520 nm. Perhitungan: Kalibrasi: 0,5 ml larutan standar dimasukkan dalam tabung reaksi. 3 ml buffer nitrit dan 2 ml reagen nitrit ditambahkan pada masingmasing tabung, lalu divorteks dan diinkubasi suhu ruang selama 15 menit, ditambahkan 5 ml NaOH 4M dan diinkubasi selama 1 jam. Absorbansi diukur pada λ 520 nm. Nilai absorbansi berbanding konsentrasi standar dibuat persamaan linearnya, lalu konsentrasi sampel dihitung. N NO2 - (mg/l) = g NO2 dalam 50 ml volum akhir ml sampel

LAMPIRAN 3c Metode penentuan konsentrasi nitrat (NO3 - ) Alat: Bahan: Spektrofotometer λ 410 nm. Asam salisilat 5%. 5 g asam salisilat dilarutkan dalam 100 ml H2SO4 pekat. Larutan NaOH 4 M. 160 g NaOH dilarutkan dengan akuades hingga 1000 ml. Larutan standar nitrat. 7,223 g KNO3 dilarutkan dalam 1000 ml akuades sebagai larutan stok. Larutan standar dibuat dari 10 ml larutan stok menjadi 100 ml (1 ml = 1 g NO3 - N). Untuk kalibrasi dibuat seri pengenceran konsentrasi dengan mengencerkan 0; 1.0; 2.0; 3.0; 5.0; 8.0; 10.0 ml larutan standar pada akuades menjadi masing-masing 10 ml. Cara Kerja: 0,5 ml sampel dimasukkan dalam tabung reaksi, lalu dengan hati-hati ditambahkan 0,5 ml asam salisilat 5% ke dinding masingmasing tabung, dan didiamkan selama 30 menit. Pada masing-masing tabung reaksi ditambahkan 5 ml NaOH 4M, divorteks, dan diinkubasi selama 60 menit pada suhu kamar. Absorbansi diukur pada λ 410 nm.

Lampiran 3c (lanjutan) Perhitungan: Kalibrasi: 0,5 ml standar pada seri konsentrasi ditambahkan 0,5 ml asam salisilat, dicampur baik-baik dan didiamkan 30 menit, kemudian ditambahkan 5 ml NaOH 4M, dicampur baik-baik dan didiamkan selama 60 menit. Isi tabung standar ini dipindahkan hati-hati ke makro kuvet, lalu absorbansi diukur pada λ 410 nm. Nilai absorbansi berbanding konsentrasi standar dibuat persamaan linearnya, lalu konsentrasi sampel dihitung berdasarkan persamaan itu. N NO3 - (mg/l) = g NO3 - dalam 10 ml volum ml sampel