BAB III PROFIL DIVISI HUMAS MABES POLRI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PROFIL POLRESTA SURAKARTA

BAB II GAMBARAN UMUM HUMAS POLRES SEMARANG. Makna lambang dan tulisan dalam tanda kemampuan fungsi humas polri :

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA ATAU INSTANSI

BIDANG HUBUNGAN MASYARAKAT POLDA D.I.YOGYAKARTA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Kepolisian Republik Indonesia Sejarah Singkat Kepolisian Republik Indonesia

BIDANG HUBUNGAN MASYARAKAT POLDA D.I.YOGYAKARTA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BAG OPS POLRES PARIAMAN

BAB I PENDAHULUAN. langsung maupun tidak langsung hal tersebut berdampak pada masyakrakat

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2010 TENTANG KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TOBA SAMOSIR PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI TOBA SAMOSIR NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Singkat Kepolisian Republik Indonesia

PERATURAN KEPALA DIVISI HUBUNGAN MASYARAKAT POLRI NOMOR TAHUN 2011 TENTANG PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA DAN DOKUMEN INFORMASI

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG

B U P A T I S R A G E N

KONSEP LOGO PROPAM POLRI

PERATURAN KEPALA DIVISI HUBUNGAN MASYARAKAT KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2011

berkualitas agar siap untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya pokok dan personil, materiil terutama alutsista, dan fasilitas yang

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

Pemantauan Pelaksanaan KIP di Institusi Polri

LKIP Biro Rena Polda NTB PENDAHULUAN

PERATURAN KEPALA DIVISI HUBUNGAN MASYARAKAT POLRI NOMOR TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PENGAWASAN OPERASI KEPOLISIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN SUMBAWA DAN STAF AHLI BUPATI

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENGAWASAN OPERASI KEPOLISIAN. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 D

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG

QANUN KOTA SABANG. Nomor 10 Tahun 2010

PROFIL PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

2011, No Menetapkan : Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4168); 2. Undang-Undang No

BAB I PENDAHULUAN. Pemasyarakatan yang berperan penting dalam proses penegakan hukum. Untung S. Radjab (2000 : 22) menyatakan:

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2010 TENTANG

PERATURAN KEPALA DIVISI HUBUNGAN MASYARAKAT POLRI NOMOR TAHUN 2011 TENTANG PENYELESAIAN SENGKETA INFORMASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

DATA PERATURAN KEPALA DIVISIHUBUNGAN MASYARAKAT POLRI NOMOR TAHUN 2011 TENTANG PELAYANAN DATA DAN DOKUMEN INFORMASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 88 TAHUN 2007

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

BAB 1 PENDAHULUAN. yang melingkupinya yaitu masyarakat. Dari berbagai publikasi yang

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dianggap tidak memiliki peran penting dan bisa dibilang dianggap

BAB II KONDISI UMUM BIRO HUMAS DAN PROTOKOL

BAB I PENDAHULUAAN. publiknya baik internal maupun publik eksternal. Dengan pengayatan unit Public

BUPATI JOMBANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI JOMBANG NOMOR 30 TAHUN 2016

BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB 4 VISI DAN MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATGEI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 56 TAHUN 2008 TENTANG

PEMBENTUKAN TIM PENGAWAS INTELIJEN NEGARA SEBAGAI AMANAT UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG INTELIJEN NEGARA

BAB II GAMBARAN UMUM PENELITIAN. 1. Sejarah Kepolisian Daerah Jawa Tengah (Polda Jateng)

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 78 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BAB IV GAMBARAN UMUM Sejarah Terbentuknya Biro Humas dan Protokol. Diberlakukannya peraturan daerah Provinsi Lampung Nomor 11 Tahun 2014

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 5 Ayat ( 3) Peraturan Daerah

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 134 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KEBUMEN

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BUPATI SUKAMARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAKSANAAN TUGAS SUB BIN POLMAS BAB I PENDAHULUAN

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 90 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 44 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN BLITAR

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN BANYUWANGI

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan membawa dampak yang signifikan bagi

WALIKOTA BLITAR, PROVINSI JAWA TIMUR

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG

2016, No Indonesia Tahun 2002 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4168); 2. Peraturan Presiden Nomor 52 Tahun 2010 tent

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 81 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

MENEGAKKAN KEDAULATAN INDONESIA SEBAGAI NEGARA KEPULAUAN MENUJU NEGARA MARITIM YANG BERMARTABAT (KOMISI KEAMANAN) (Forum Rektor Indonesia 2015)

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG

GUBERNUR KEPULAUAN RIAU

BAB VI PENUTUP. dijalankan oleh BPBD DIY ini, memakai lima asumsi pokok sebagai landasan

BUPATI SIDOARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

RENCANA KERJA TAHUNAN PENGADILAN NEGERI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BAB II GAMBARAN UMUM HUMAS PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 15 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEHUMASAN DI LINGKUNGAN BADAN SAR NASIONAL

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 49 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI PAPUA

BUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

- 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG

KATA PENGANTAR. Kepala Biro Umum dan Hubungan Masyarakat. Drs. Sigit Wahyudi, MM

GAMBARAN UMUM BIRO HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI BALI

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU,

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG

Transkripsi:

BAB III PROFIL DIVISI HUMAS MABES POLRI A. Sejarah Polri Tentang Polri Kemandirian Polri diawali sejak terpisahnya dari ABRI tanggal 1 April 1999 sebagai bagian dari proses reformasi haruslah dipandang dan disikapi secara arif sebagai tahapan untuk mewujudkan Polri sebagai abdi negara yang profesional dan dekat dengan masyarakat, menuju perubahan tata kehidupan nasional kearah masyarakat madani yang demokratis, aman, tertib, adil dan sejahtera. Kemandirian Polri dimaksud bukanlah untuk menjadikan institusi yang tertutup dan berjalan serta bekerja sendiri, namun tetap dalam kerangkan ketata negaraan dan pemerintahan negara kesatuan Republik Indonesia yang utuh termasuk dalam mengantisipasi otonomi daerah sesuai dengan Undang-undang No.22 tahun 1999 tentang Otonomi Daerah dan Undang-undang No.25 tahun 1999 tentang Perimbangan keuangan antara pusat dan daerah. Pengembangan kemampuan dan kekuatan serta penggunaan kekuatan Polri dikelola sedemikian rupa agar dapat mendukung pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Polri sebagai pengemban fungsi keamanan dalam negeri. Tugas dan tanggung jawab tersebut adalah memberikan rasa aman kepada negara, masyarakat, harta benda dari tindakan kriminalitas dan bencana alam. 28

29 Upaya melaksanakan kemandirian Polri dengan mengadakan perubahanperubahan melalui tiga aspek yaitu: Aspek Struktural: Mencakup perubahan kelembagaan Kepolisian dalam Ketata negaraan, organisasi, susunan dan kedudukan. Aspek Instrumental: Mencakup filosofi (Visi, Misi dan tujuan), Doktrin, kewenangan,kompetensi, kemampuan fungsi dan Iptek. Aspek kultural: Adalah muara dari perubahan aspek struktural dan instrumental, karena semua harus terwujud dalam bentuk kualitas pelayanan Polri kepada masyarakat, perubahan meliputi perubahan manajerial, sistem rekrutmen, sistem pendidikan, sistem material fasilitas dan jasa, sistem anggaran, sistem operasional. Berkenaan dengan uraian tugas tersebut, maka Polri akan terus melakukan perubahan dan penataan baik di bidang pembinaan mau pun operasional serta pembangunan kekuatan sejalan dengan upaya Reformasi. B. Divisi Humas Mabes Polri Divisi Hubungan Masyarakat Kepolisian Negara Republik Indonesia merupakan unsur pengawas dan pembantu pimpinan yang berada di bawah Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia yang bertugas memimpin, membina dan mengawasi/mengendalikan satuan-satuan organisasi di lingkungan Divisi Humas, dalam penyelenggaraan fungsi hubungan masyarakat diseluruh jajaran Polri serta memberikan saran pertimbangan dan melaksanakan tugas lain sesuai petunjuk Kapolri. Divisi Humas Polri secara

30 struktural terdapat pada satuan wilayah di setiap Polda. Divisi Humas Polri terdapat di Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia yang berada di Jl. Trunojoyo no. 03 Jakarta Selatan. Postur Humas Polri memposisikan sebagai Front Office merupakan kebutuhan dalam rangka memenuhi berlakunya undang-undang tentang keterbukaan informasi publik. Fungsi kehumasan Polri yaitu sebagai juru bicara institusi, fasilitator, memberi pelayanan informasi kepada publik, menindak lanjuti pengaduan publik, menyediakan informasi tentang kebijakan, program, produk dan jasa institusi. C. Visi Misi Divisi Humas Mabes POLRI Visi : Terwujudnya Postur Humas Polri yang profesional, bermoral dan modern dibidang kehumasan guna membangun objektivitas, kepercayaan dan partisipasi masyarakat Misi : Berdasarkan pernyataan visi yang dicita-citakan tersebut, selanjutnya diuraikan dalam misi Divhumas Polri yang mencerminkan koridor tugastugas sebagai berikut : 1. Membangun kemampuan kehumasan personil Polri dengan baik SDM, Sarpras, Sismet, anggaran menuju Front Office Polri; 2. Menjalin kerjasama dengan komponen masyarakat dan pelaku komunikasi;

31 3. Mencari, menghimpun, mengolah, mendistribusikan, menyimpan informasi dan data secara menyeluruh, cepat, tepat dan akurat melalui jaringan terbuka dan mudah dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menjalin komunikasi dua arah 4. Mendukung kegiatan Kepolisian dan operasi Kepolisian; 5. Kesiapan Polri atas kewajiban memberikan pelayanan informasi publik yang sudah diberlakukannya UU KIP, sehingga realisasi Humas Polri sebagai Front Office perlu segera diwujudkan. Karena itu diperlukan dukungan SDM, sarana prasaran berbasis TI, sistem dan metoda serta anggaran yang memadai D. Struktur Organisasi Divisi Humas Mabes POLRI Gambar 1. Struktur Organisasi Divisi Humas Mabes Polri

32 E. Job Description Divisi Humas Mabes Polri 1) Kadivhumas (Kepala Divisi Hubungan Masyarakat) Bertugas membina dan menyelenggarakan hubungan masyarakat di lingkungan Polri, mengelola informasi, data dan dokumentasi yang dapat diakses oleh masyarakat, melayani permohonan informasi publik, serta menerima dan menyalurkan pengaduan masyarakat yang disampaikan melalui Divhumas Polri untuk kepentingan pencitraan Polri. Dan juga merupakan atasan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi ( PPID ) di lingkungan Polri. 2) Bagrenmin (Bagian Perencanaan Administrasi) Bertugas merencanakan, membina, mengembangkan, dan mengawasi serta mengendalikan kegiatan humas di lingkungan Divhumas Polri. 3) Kasubbagren ( Kepala Sub Bagian Perencanaan ) Bertugas menyusun dan menyiapkan konsep rencana strategi, rencana kebutuhan dan berbagai produk perencanaan lainnya dan membuat konsep surat dinas sesuai perintah pimpinan. 4) Kasubbaginfung ( Kepala Sub Bagian Pembinaan Fungsi ) Bertugas merumuskan, menyusun serta menganev sismet, Juklak/Juknis dan produk kehumasan lainnya. Serta menyusun, merumuskan serta meningkatkan profesi kehumasan.

33 5) Kasubbagsumda (Kepala Bagian Sumber Daya) Bertugas menyelenggarakan pembinaan personel dalam rangka meningkatkan keterampilan dan kemampuan dalam pelaksanaan tugas. 6) Urkeu (Urusan Keuangan) Bertugas untuk membantu Kadivhumas dalam rangka menyelenggarakan pelayanan keuangan ditingkat satker yang meliputi menerima, menyimpan, dan membayar atau menyerahkan, mempertanggungjawabkan Uang dan Surat Berharga dalam pengelolaannya. 7) Ro Penmas (Biro Penerangan Masyarakat) Bertugas membina dan menyelenggarakan hubungan kemitraan, penerangan umum dan penerangan satuan dalam mendukung pelaksanaan penyampaian informasi baik intern Polri maupun masyarakat umum. Biro Penmas terdiri atas : a. Bagian Mitra, bertugas melaksanakan kerjasama dan atau kemitraan dengan badan badan Kehumasan di dalam dan luar negeri sesuai dengan ketentuan dan sistem pembinaan Kehumasan. b. Bagian Penum ( Penerangan Umum ), bertugas menyampaikan penerangan umum dan melakukan analisa dan evaluasi opini public untuk kepentingan pencitraan Polri.

34 c. Bagian Pensat ( Penerangan Satuan ), bertugas menyelenggarakan penerangan satuan terhadap produksi dan penerbitan serta penerangan internal. 8) Biro PID (Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi) Bertugas merencanakan, membina dan menyelenggarakan pengelolaan pengumpulan informasi dan dokumentasi dalam mendukung pelaksanaan penyampaian informasi public baik intern Polri maupun masyarakat umum. Biro PID terdiri atas : a. Bagian Yan Infodok (Pelayanan Informasi dan Dokumentasi), bertugas menyediakan informasi berupa data atau dokumentasi yang berkaitan dengan kinerja Polri kepada informasi public. b. Bagian Prodok (Produksi dan Dokumentasi), bertugas melaksanakan produksi dan dokumentasi terhadap kegiatan Pimpinan Polri dalam kegiatan kepolisian lainnya, termasuk peliputan dan produk bantuan teknis c. Bagian Anev (Analisa dan Evaluasi), bertugas menganalisa dan merumuskan data yang termasuk dalam klasifikasi informasi dikecualikan dan menyusun jadwal uji konsekuensi terhadap informasi yang dikecualikan tersebut.

35 F. Makna Logo Divisi Humas Mabes Polri Gambar 2. Logo Divisi Humas Mabes Polri 1) Lingkaran luar berwarna hitam bertuliskan objektif, dipercaya dan partisipasi berwarna putih, merupakan moto Humas Polri. Kemampuan Humas Polri dalam memberikan informasi secara objektif agar dapat membentuk opini dan citra positif terhadap institusi Polri, guna membangun kepercayaan masyarakat dalam rangka mewujudkan dukungan partisipasi masyarakat dalam melaksanakan tugas Kepolisian sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat. 2) Lingkaran dalam berwarna merah putih. a. Melambangkan Bendera Negara Kesatuan Republik Indonesia. b. Dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara secara terus menerus mengadakan interaksi dengan lingkungan dan selalu waspada

36 terhadap propaganda lawan, untuk mewujudkan kesatuan wilayah, bangsa dan keamanan dalam menciptakan keutuhan NKRI. 3) Garis tengah berwarna hitam a. Melambangkan garis Khatulistiwa dimana letak Negara Kesatuan Republik Indonesia. b. Indonesia sebagai Negara kepulauan yang terletak di antara dua samudra dan dua benua merupakan letak Negara yang strategis. 4) Tiga buah bintang segi lima berwarna putih. a. Melambangkan Bintang Segi Lima menunjukkan kelima sila "Pancasila" dan sebagai dasar NKRI. b. Tiga bintang berwarna putih melambangkan Humas Polri dalam melaksanakan tugas berpedoman kepada "Tribrata" secara tulus dan ikhlas. 5) Tameng berwarna hitam. Melambangkan pengabdian Humas Polri dalam memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat melalui informasi dan publikasi yang objektif. 6) Tulisan Humas Polri berwarna kuning. Melambangkan keagungan fungsi Humas Polri yang sangat diperlukan dalam memasyarakatkan kinerja Polri.

37 7) Obor berwarna putih. a. Melambangkan memberikan informasi dan penerangan secara cepat, benar, tepat dan akurat. b. Memberikan informasi tentang tugas mulia Polri dalam memelihara Kamtibmas, penegakan hukum dengan melaksanakan perlindungan, pengayoman serta pelayanan masyarakat. 8) Lidah api berwarna merah. Melambangkan bahwa "Catur Prasetya" dijadikan sebagai pedoman kerja dalam bidang kehumasanlingkaran 9) Bola dunia berwarna biru laut. a. Melambangkan era globalisasi yang diwarnai oleh transparansi, kebebasan, demokrasi, menghormati Hak Asasi Manusia dan pemeliharaan lingkungan hidup. b. Dalam tugas dan peran Humas Polri harus dapat memberi dan menetralisir informasi yang dapat mempengaruhi kehidupan berbangsa dan bernegara baik yang berskala internasional, regional maupun nasional khususnya yang menyangkut bidang keamanan dan budaya patuh hukum.

38 10) Enam sinar api berwarna kuning. a. Melambangkan kegiatan fungsi Humas Polri dalam rangka membentuk opini positif untuk menciptakan citra Polri yang baik. b. Membuat perencanaan kegiatan Humas Polri dalam upaya mencapai tujuan organisasi. c. Menyelenggarakan kerja sama dengan media massa dengan menginformasikan dan mengkomunikasikan serta mempublikasikan keberhasilan kinerja Polri. d. Menjalin kemitraan dengan intansi terkait, LSM, cendekiawan, Orpol, Ormas. e. Memberikan informasi dan penerangan kepada Personel Polri. f. Menganalisa dan mengevaluasi informasi, berita media massa serta opini yang berkembang di masyarakat. g. Mendokumentasikan kegiatan Polri baik kegiatan operasional maupun pembinaan dalam bentuk VCD dan foto. 11) Satu obor berwarna putih, 7 sinar obor berwarna oranye, 4 cincin obor berwarna hitam, dan 6 sinar obor berwarna kuning. a. Melambangkan hari Bhayangkara 1 juli 1946. b. Tiang obor dan nyala obor melambangkan di samping pemberian penyuluhan dan penerangan juga bermakna penyadaran hati nurani

39 masyarakat agar selalu sadar dan patuh hukum guna menciptakan kondisi Kamtibmas yang mantap. G. Fungsi Divisi Humas Polri 1) Divisi Humas Polri yang disingkat menjadi Div Humas Polri adalah unsur pembantu Pimpinan bidang Hubungan Masyarakat yang berada di bawah Kapolri. 2) Div Humas Polri bertugas membina dan menyelenggarakan fungsi hubungan masyarakat di lingkungan Polri, mengelola informasi, data dan dokumentasi yang dapat diakses masyarakat untuk kepentingan pencitraan Polri dan pelayanan informasi publik. 3) Merumuskan dan mengembangkan sistem dan metode termasuk petunjuk dan pelaksanaan fungsi Div Humas. 4) Memantau dan supervisi staff termasuk pemberian arahan guna menjamin terlaksananya fungsi humas. 5) Merencanakan kebutuhan personil dan anggaran termasuk pengajuan saran dan pertimbangan dalam rangka pembinaan karier personil pengemban fungsi Humas. 6) Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan data statistik baik yang berkenaan dengan sumber daya maupun hasil pelaksanaan tugas satuan satuan organisasi pengemban fungsi Humas.

40 7) Merumuskan, menyiapkan dan menyelenggarakan kerja sama dengan mitra terkait dalam bidang Hubungan Masyarakat. 8) Menyelenggarakan, mengelola informasi dan dokumentasi ( PID ), pelayanan informasi public serta penyaluran pengaduan masyarakat yang disampaikan melalui Div Humas Polri. 9) Menyelenggarakan penerangan umum untuk membentuk opini bagi kepentingan tugas Polri,dan 10) Menyelenggarakan penerangan satuan. H. Program Kerja Divisi Humas Mabes Polri 1) Dalam melaksanakan tugasnya Kadivhumas Polri wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkornisasi baik dalam lingkungan Polri maupun dalam hubungan dengan instansi pemerintah dan lembaga lain. 2) Pimpinan unit kerja di lingkungan Divhumas Polri wajib : a. Mengawasi bahawahnnya masing-masing dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-perundangan. b. Mengelola sumber daya yang tersedia secara efektif dan efisien serta meningkatkan kemampuan dan daya gunanya.

41 c. Menjamin ketertiban administrasi keuangan dan peredarannya baik yang diadakan melalui APBN maupun sumber lain yang sah sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan-undangan. d. Mengarahkan perencanaan bidang fungsi dan mengawasi e. Menjarbakan dan menindaklanjuti setiap kebijakan pimpinan. I. Sarana dan Prasarana Divisi Humas Mabes Polri Humas membutuhkan saran dan prasaran yang memadai untuk mendukung program kerja Divhumas Polri memiliki sarana dan prasarana berupa media internal. Media internal adalah media yang digunakan untuk kepentingan kalangan terbatas dan non komersial serta lazim digunakan dalam aktifitas Humas. Media internal ini ada beberapa jenis yaitu; a. Profil mabes POLRI (Company Profile), laporan tahunan Mabes Polri (annual report) propektus, bulletin, tabloid b. Printed materials, seperti barang cetakan untuk publikasi dan promosi, berupa kop surat, kartu nama, memo, dan kalender c. Spoken and Visual Word, seperti audio visual, video record, tape record, slide film, perlengkapan radio dan televise d. Media pertemuan seperti seminar, rapat, presentasi, diskusi, acara khusus (special event)

42 Sarana dan prasarana lain yang terdapat di Divisi Humas selain alat-alat administrasi seperti computer,scanning,mesin fotokopi, faksimili, juga terdapat meeting room pers yang didalamnya tersedia televisi dengan fasilitas computer internal cable, video, dan tv cable. J. Kegiatan Kelembagaan Divisi Humas Mabes Polri Polri adalah lembaga kepolisian Negara Republik Indonesia. Dan dikarena Polri merupakan sebuah lembaga Negara yang bersifat militer sehingga program kerja yang mereka buat tidak dapat diberikan ataupun diinformasikan kepada publik eksternal. Hal ini dikarenakan di dalam program kerja tersebut banyak yang terdiri hal-hal yang sifatnya rahasia guna penanganan suatu kasus dalam rangka meningkatkan profesionalisme. Namun, Polri juga berisi hal-hal atau informasi yang memang diperuntukan bagi konsumsi publik, yakni : 1) Media Information Divisi Humas Mabes Polri meliputi Media monitoring. Humas melakukan monitoring untuk mengetahui tentang berita-berita Polri yang ada di media Televisi. 2) Press Release/ Siaran Pers Divisi Humas melakukan Press Release untuk menjelaskan masalahmasalah yang sedang dihadapi Mabes Polri agar berita yang disampaikan tidak rancu.

43 K. Sasaran Prioritas Divisi Humas Mabes Polri 1) Pengembangan Kekuatan Personel Humas Polri dalam rangka mengawaki Humas Polda yang belum terpenuhi. 2) Pengembangan kemampuan Personel Humas Polri melalui pendidikan dan pelatihan Kehumasan. 3) Penataan kelembagaan Humas Polri. 4) Pembangunan Materiil dan Fasilitas Humas Polri. 5) Pemberdayaan Perpolisian Masyarakat melalui kegiatan Kehumasan Polri. 6) Meningkatkan dan melaksanakan kegitan Kehumasan dalam rangka pelaksanaan program pelayanan masyarakat. 7) Meningkatkan dan melaksanakan kegitan Kehumasn dalam rangka pelaksanaan program Pembimbingan, pengayoman dan perlindungan masyarakat. 8) Meningkatkan dan melaksanakan kegiatan kehumasan dalam rangka mendukung program pengaturan dan penertiban kegiatan masyarakat/instansi. 9) Meningkatkan dan melaksanakan kegiatan Kehumasan dalam rangka mendukung pelaksanaan penyelamatan masyarakat dan pemulihan keamanan.

44 10) Meningkatkan kegiatan kehumasan dalam rangka mendukung pelaksanaan dukungan umum, antara lain mempublikasikan penegakan hukum dilingkungan Polri dan pengawasan fungsional internal Polri, mempublikasikan penegakan tata tertib (Gaktib) terhadap pelanggaran disiplin bagi anggota Polri dan lain-lain. L. Kebijakan dan Strategi Divisi Humas Polri 1) Kebijakan Divhumas Polri a. Melalui kegiatan kehumasan menumbuhkan opini positif dan membangun kepercayaan masyarakat pada keberadaan, pelayanan Kepolisian dan kiprah Polri. b. Melalui kegiatan Kehumasan membangun dengan sesama komponen masyarakat, bangsa dan negara dalam penanggulangan masalah keamanan. c. Melalui kegiatan kehumasan menumbuhkan opini positif dan membangun supremasi hukum oleh masyarakat yang patuh hukum yang dilakukan bersama aparatur penegak hukum lainnya, maupun elemen-elemen masyarakat. d. Melalui kegiatan kehumasan membangun dan memperkuat lapis depan pelayanan kepolisian secara optimal. e. Melalui kegiatan kehumasan mendukung dan membangun budaya pelayanan dalam pelaksanaan peran, tugas dan fingsi kepolisian sesuai

45 dengan keberadaan Polri selaku pengayom, pelindung dan pelayan masyarakat. f. Melalui kegiatan kehumasan, mendorong untuk membangun dan memberdayakan kekuatan fungsi-fungsi lini dalam kegiatan operasioanal dan pembinaan melalui upaya pengembangan ahli teknologi, ahli keterampilan maupun bantuan teknik dan teknologi kepolisian dari lembaga kepolisian internasional. g. Melalui kegiatan kehumasan membangun dan mengembangkan Community Policing sehingga dapat terbentuk kemampuan tugas dan fungsi kepolisian yang berbasis kemampuan unsur masyarakat. h. Melalui kegiatan kehumasan mengembangkan dan memberdayakan kemampuan Polri sebagai aparat penegak hukum. 2. Strategi Divisi Humas Polri Dengan fokus untuk membangun landasan pendukung (struktur dan sistem), menyiapkan serta melaksanakan kebijakan yang telah ditentukan untuk : a. Menghasilkan SDM Kehumasan yang berkualitas dalam jumlah yang cukup. b. Membangun jaringan media. c. Menerapkan sistem informasi yang efektif. d. Merubah kultur menjadi Polisi Sipil.