VII. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN. Berdasarkan hasil analisis hasil estimasi mode l subsidi harga listrik da n hasil

dokumen-dokumen yang mirip
DI INDONESIA TAHUN Pada bagian ini akan diuraikan mengenai gambaran umum kelistrikan di

I. PENDAHULUAN. Listrik sekarang telah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat karena

PENURUNAN TARIF LISTRIK SEBAgAI DAmPAK TURUNNyA. David Firnando Silalahi Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 16/PUU-XIV/2016 Subsidi Energi (BBM) dan Subsidi Listrik dalam UU APBN

PENDAHULUAN. Latar Belakang

Kenaikan TDL Konferensi Pers. Jakarta, 29 Juni 2010

Tanya Jawab Seputar PLN, Menyongsong 2013

BAB V. Kesimpulan dan Saran. 1. Guncangan harga minyak berpengaruh positif terhadap produk domestik

BAB I PENDAHULUAN. minyak dunia yang turun, dollar yang menguat dan revolusi shale gas oleh Amerika

Tanya Jawab Seputar Tarif Tenaga Listrik 2015

LISTRIK. umum dan pembahasan secara terperinci untuk setiap persamaan. kriteria ekonomi (economic a priori criteria), kriteria statistik (statistical

SIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN

KAJIAN EVALUASI RISIKO FISKAL ATAS KEBIJAKAN PSO DAN PEMBENTUKAN HOLDING COMPANY

Pemanfaatan Dukungan Pemerintah terhadap PLN dalam Penyediaan Pasokan Listrik Indonesia

TAMBAHAN SUBSIDI LISTRIK RP 24,52 TRILIUN

LEMBARAN DAERAH KOTA TARAKAN TAHUN 2010 NOMOR 1 PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

IV. GAMBARAN UMUM. diperbaharui, atau perbahuruannya membutuhkan waktu yang sangat lama.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perusahaan merupakan suatu wadah bagi sekumpulan orang untuk

SUBSIDI LISTRIK DAN PERMASALAHANNYA

faktor yang dimiliki masing-masing negara, antara lain sistem ekonomi, kualitas birokrasi. Sistem ekonomi yang dianut oleh suatu negara akan

PERKEMBANGAN TRIWULAN PEREKONOMIAN INDONESIA Keberlanjutan ditengah gejolak. Juni 2010

VI. SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

IV. GAMBARAN UMUM HARGA MINYAK DUNIA DAN KONDISI PEREKONOMIAN NEGARA-NEGARA ASEAN+3

Otonomi Energi. Tantangan Indonesia

DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PT. PLN (PERSERO)

6. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sebagai negara yang menganut sistem perekonomian terbuka,

Mengapa Harga BBM Harus Naik?

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berjalannya waktu, permintaan akan tenaga listrik di Indonesia terus

LAPORAN SINGKAT KOMISI VI DPR RI B I D A N G PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN UKM, BUMN, INVESTASI, BSN DAN KPPU

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Kesinambungan fiskal (fiscal sustainability) merupakan kunci dari kebijakan

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Studi Perencanaan Pembangunan PLTU Batubara Asam Asam650 MW 10 Unit DalamRangkaInterkoneksi Kalimantan - Jawa. OLEH : Gilang Velano

I. PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi pada tahun memberikan dampak pada

A Modal investasi Jumlah (Rp) 1 Tanah Bangunan Peralatan Produksi Biaya Praoperasi*

Simulasi Subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) tahun 2014

Catatan Atas Harga BBM: Simulasi Kenaikan Harga, Sensitivitas APBN dan Tanggapan terhadap 3 Opsi Pemerintah

NOTA KEUANGAN DAN RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA PERUBAHAN TAHUN ANGGARAN 2012 REPUBLIK INDONESIA

TINJAUAN KEBIJAKAN HARGA BERSUBSIDI BAHAN BAKAR MINYAK DARI MASA KE MASA Jumat, 30 Maret 2012

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa, hal ini disebabkan oleh pertambahan faktor -faktor yang berlaku.

HASIL PEMERIKSAAN BPK ATAS KETEPATAN SASARAN REALISASI BELANJA SUBSIDI ENERGI (Tinjauan atas subsidi listrik)

Masih Perlukah Kebijakan Subsidi Energi Dipertahankan Rabu, 22 Oktober 2014

I. PENDAHULUAN. sembilan persen pertahun hingga disebut sebagai salah satu the Asian miracle

Daftar Isi. Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... vii 1. PENDAHULUAN...1

BAB I PENDAHULUAN. BBM. Kenaikan harga BBM rata-rata sebesar 40% yaitu premium dari Rp 4500

I. PENDAHULUAN. negara, tetapi pembangunan memiliki perspektif yang luas lebih dari itu. Dimensi

PLN Dari 1973 Sampai 2005

PENETAPAN TARIF DASAR LISTRIK (TDL) UNTUK SEKTOR INDUSTRI DI INDONESIA

PLN DAN ISAK 16 (ED) Electricity for a Better Life. Jakarta, Mei 2010

III. METODE PENELITIAN

Mencari Harga BBM Yang Pantas Bagi Rakyat Indonesia

DAFTAR TABEL. Jumlah Desa/Kelurahan Swasembada Menurut Kabupaten/Kota Tahun

BAB II LANDASAN TEORI. ekonomi sendiri berasal dari kata Yunani οἶκος (oikos) yang berarti keluarga,

REALISASI BELANJA NEGARA SEMESTER I TAHUN 2012

Ringkasan eksekutif: Tekanan meningkat

PENGHAPUSAN SUBSIDI LISTRIK MELALUI PENYESUAIAN TARIF TENAGA LISTRIK SECARA BERTAHAP UNTUK GOLONGAN TERTENTU

BAB I PENDAHULUAN. integral dan menyeluruh. Pendekatan dan kebijaksanaan sistem ini telah

DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP KINERJA SEKTORAL (Analisis Tabel I-O Indonesia Tahun 2005) OLEH TRI ISDINARMIATI H

I. PENDAHULUAN. optimal. Salah satu sumberdaya yang ada di Indonesia yaitu sumberdaya energi.

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH TAHUN 2014

I. PENDAHULUAN. membangun infrastruktur dan fasilitas pelayanan umum. pasar yang tidak sempurna, serta eksternalitas dari kegiatan ekonomi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sumber Daya Alam dan Energi dalam Pembangunan. meliputi semua yang terdapat dibumi baik yang hidup maupun benda mati,

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian di Indonesia. Fluktuasi kurs rupiah yang. faktor non ekonomi. Banyak kalangan maupun Bank Indonesia sendiri yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam memenuhi kebutuhan listrik nasional, penyediaan tenaga listrik di

VIII. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. makroekonomi. Pengeluaran konsumsi seseorang adalah bagian dari. pendapatannya yang di belanjakan. Apabila pengeluaran pengeluaran

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG

BAB 4 INDIKATOR EKONOMI ENERGI

PERAN INDUSTRI PENGOLAHAN MINYAK BUMI MELALUI PEMBANGUNAN KILANG MINI DALAM MENINGKATKAN PEREKONOMIAN

Ringkasan Eksekutif INDONESIA ENERGY OUTLOOK 2009

BAB II PROFIL PT. PLN (PERSERO) CABANG RANTAU PRAPAT. Sejarah kelistrikan di Sumatera Utara bukanlah hal baru. Jika listrik mulai

BAB VI DAMPAK ASEAN PLUS THREE FREE TRADE AREA TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber daya alam tersebut adalah batubara. Selama beberapa dasawarsa terakhir. kini persediaan minyak bumi sudah mulai menipis.


III. METODE PENELITIAN

Gambar 1. Rata-rata Proporsi Tiap Jenis Subsidi Terhadap Total Subsidi (%)

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. ISAK 8 merupakan panduan untuk menentukan apakah suatu perjanjian

BAB 1 PENDAHULUAN. Besarnya konsumsi listrik di Indonesia semakin lama semakin meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. BBM punya peran penting untuk menggerakkan perekonomian. BBM

VIII. EFISIENSI DAN STRATEGI ENERGI DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA

2 b. bahwa penyesuaian Tarif Tenaga Listrik Yang Disediakan Oleh Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara sebagaimana dimaksud dala

Proyeksi Ekonomi Indonesia 2014 dan Kondisi Kelistrikan Indonesia. Aviliani 17 Januari 2014

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Model ekonomi keseimbangan umum digunakan untuk menganalisis secara

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 42,

PEMBANGUNAN PLTU SKALA KECIL TERSEBAR 14 MW PROGRAM PT.PLN UNTUK MENGATASI KRISIS

Jakarta, 3 Desember 2009 Divisi Monitoring & Analisis Anggaran Indonesia Corruption Watch (ICW)

Studi Pembangunan PLTU 2x60 MW di Kabupaten Pulang Pisau berkaitan dengan Krisis Energi di Kalimantan Tengah

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pengaruh Perubahan Asumsi Makro Terhadap Defisit APBN Tahun 2014

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BIRO ANALISA ANGGARAN DAN PELAKSANAAN APBN SETJEN DPR RI INEFISIENSI BBM

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan. Salah satu sumber energi utama adalah bahan bakar. Bentuk bahan bakar

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENESDM. Tenaga Listrik. PT. PLN. Tarif. Perubahan.

Transkripsi:

VII. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN 7.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis hasil estimasi mode l subsidi harga listrik da n hasil simulasi dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Produksi tenaga listrik PLN - terdiri da ri tenaga listrik yang dibangkitka n sendiri dan yang dibeli dari listrik swasta (Independent Power Producer) - dipengaruhi oleh variable tenaga listrik yang terjual, pemakaian sendiri dan tenaga listrik yang hilang (susut); sementara biaya operasi PLN dipengaruhi oleh konsumsi bahan bakar yang terdiri da ri BBM, batubara da n gas. Lebih dari 50 persen biaya operasi dipakai untuk membeli BBM, dimana harga BBM dipengaruhi secara positif terhadap harga minya k mentah Indo nesia (ICP) da n juga dipengaruhi oleh nilai tukar rupiah terhadap do lar Amerika. 2) Konsumsi tanaga listrik baik untuk pelanggan rumah tangga, industri dan pelanggan lainnya dipengaruhi secara negatif oleh harga jual tenaga listrik untuk masing-masing kelompok tarifnya. Khusus untuk rumah tangga, konsumsi listrik berbanding lurus dengan jumlah pelanggan rumah tangga; sementara konsumsi listrik untuk industri dipengaruhi secara positif oleh jumlah pelanggan industri dan pe ruba han PDB sektor ind ustri. 3) Kebijakan subsidi listrik dari pemerintah yang berjalan selama ini lebih banyak berdasarkan pertimbangan politis dengan melihat kemampuan anggaran pemerintah. Secara statistik, total subsidi listrik tersebut dipengaruhi secara positif oleh nilai subs idi harga listrik per kwh dan tingkat konsumsi listrik

160 seluruh pelanggan PLN. Subsidi pemerintah tersebut merupakan selisih antara biaya pokok produksi dan harga jual tenaga listrik per kwh, sehingga besarnya biaya pokok produksi menjadi pertimbangan utama dalam menentukan kebijakan subs idi harga listrik. 4) Harga jual tenaga listrik unt uk pelanggan rumah tangga, industri, dan lainnya dipengaruhi oleh besarnya biaya penyediaan tenaga listrik (BPP) per kwh, margin keuntungan PLN, serta besarnya subsidi yang mampu ditanggung pemerintah. Pengenaan margin keuntungan tersebut bertujuan untuk menjaga covenant (ketentuan batasan pinjaman) dan memperbaiki neraca keuangan PLN guna mendapatkan pinjaman baru untuk investasi (ekspa nsi). 5) Hasil analisis simulasi menunjukkan bahwa: a) Dampak subsidi harga listrik dapat memperbaiki kinerja perekomian antara lain: meningkatkan pertumbuhan ekonomi, serta menurunkan inflasi, pengangguran da n kemiskinan. Bila subsidi harga listrik dikurangi da n dialihkan ke belanja lain maka dapaknya juga akan memperbaiki kinerja perekonomian antara lain: meningkatkan pertumbuhan ekonomi da n menurunkan inflasi serta menurunka n pengangguran dan kemiskinan, bahkan dampak penurunan pengangguran dan kemiskinan dari pengalihan subsidi tersebut dampaknya lebih baik dari kondisi sebelum dilakukan simulasi. Dengan demikian pemerintah dapat mempertimbangkan opsi pengalihan besaran subsidi listrik tersebut untuk dialihkan kepada sektor lain yang lebih produktif, misalnya ke sektor pertanian atau infra struktur.

161 b) Peningkatan harga BBM, sebagai bahan baku utama listrik, aka n meningkatkan BPP, harga jual listrik dan inflasi, namun akan menurunkan kinerja perekonomian. Ketika harga BBM meningkat, namun pemerintah tidak menyesuaikan (meningkatkan) harga jual tenaga listrik, maka subs idi listrik akan meningkat dan memperbaiki kinerja perekonomian. Sebaliknya, jika pemerintah meningka tka n harga jual tenaga listrik (tidak menambah subsidi), maka harga jual listrik dan inflasi aka n meningkat, yang berakibat pada menurunnya kinerja perekonomian. c) Peningkatan efisiensi pengusahaan listrik PLN (meneka n tingkat kebocoran/susut tenaga listrik) dan pengurangan margin keuntungan PLN berdampak langsung pada pengurangan subsidi listrik yang diberikan oleh pemerintah, meningkatkan kinerja perekonomian, serta menurunka n tingkat kemiskinnan. Mengingat besaran nilai subs idi listrik suda h mencapa i hampir Rp 100 triliun per tahun, maka efisiensi dalam operasi pengusahaan dan penggunaan barang-barang input produksi perlu ditingkatkan, serta mendapatkan perhatian da n pe ngawasan yang khus us. d) Meskipun pemberian subsidi listrik sejak 1998 dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, namun kondisi ini belum mengarah kepada kondisi pra krisis, dimana PLN tidak membutuhkan subsidi dari pemerintah. Dengan demikian, pemberian subsidi listrik merupaka n bentuk kebijakan intervensi pemerintah dalam mempertahankan operasi PLN akiba t terjadinya krisis ekonomi. Namun, sampai kapan kondisi ini akan dipertahankan, tidak termasuk di dalam penelitian ini.

162 7.2. Implikasi Kebijakan 1) Subs idi listrik mempuny ai dampak positif terhadap kinerja pereko nomian da n penurunan tingkat kemiskinan. Untuk itu, meskipun masih mengandung kekurangan dalam implementasinya maka kebijakan pemberian subsidi listrik masih perlu diteruskan. Namun ke depan subsidi listrik sasarannya harus lebih tepat dan terarah. 2) Berdasarkan simulasi kenaikan ICP dan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap USD keduanya mempunyai dampak terhadap meningkatnya inflasi dan harga jual tenaga listrik, bila tarif dasar listrik masih dipertahankan tetap maka pemerintah tetap harus menamba h besarnya subsidi listrik da ri yang suda h ditargetkan. Hal ini perlu dilakukan untuk menghindari penurunan kinerja perekonomian yang lebih dalam. 3) Peningkatan penggunaan bahan bakar alternatif selain BBM perlu diintensifkan, terutama untuk sumber energi yang berasal dari dalam negeri seperti batu bara, gas alam, dan panas bumi. Hal ini perlu dilakukan untuk mengurangi besarnya BPP dan dampak gejolak harga minyak maupun nilai tukar rupiah terhadap do lar Amerika. 4) Penurunan tenaga listrik yang hilang atau susut perlu terus ditingkatka n karena selain dapat meningkatkan pendapatan PLN, juga dapat mengurangi beban subsidi yang harus ditanggung pemerintah. Pencegahan berbagai modus pencur ian tenaga listrik juga perlu ditingkatkan. 7.3. Saran Penelitian Lanjutan

163 1) Mengingat setiap pelanggan listrik memiliki karakteristik pemakaian yang berbeda, maka studi mendalam tentang karakteristik setiap pelanggan listrik dapat memberikan hasil yang lebih spesifik dalam merumuskan subsidi listrik untuk setiap golongan pe langgan. 2) Hasil simulasi menunjukkan bahwa pengalihan sebagian belanja subsidi ke belanja lainnya mempunyai dampak yang lebih baik terhadap tingkat pengangguran dan kemiskinan. Untuk itu perlu dilakuka n studi lanjutan bagaimana apabila pengalihan subsidi listrik tersebut diberikan kepada sektorsektor yang lebih produkstif seperti sektor pertanian. 3) Setiap daerah mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, studi yang lebih sempit dan spesifik akan memberikan masukan yang lebih spesifik dalam merumuskan kebijakan subsidi listrik di daerah atau wilayah tertentu. 4) Subsidi listrik yang ada saat ini adalah subsidi harga listrik yang diberikan melalui PLN. Subsidi ini akan mendorong perilaku konsumen yang kurang efisien dalam mengkonsumsi listrik. Untuk itu perlu diadakan subsidi lanjutan bagaimana dampaknya bila subsidi tersebut diberikan langsung kepada konsumen. 5) Mengidentifikasikan opsi-opsi untuk mengurangi secara penuh (menghilangkan) subsidi pemerintah kepada PLN, termasuk di dalamnya opsi pengalihan jenis bahan bakar yang digunakan, dari BBM menjadi batu bara, gas, tenaga air dan lainnya, yang akan menurunkan biaya pokok produksi tenaga listrik ke harga keekonomian.