BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Berdasarkan kerangka teori yang ada, maka dapat disusun kerangka konsep sebagai berikut : Konsentrasi tawas dalam perendaman Variabel independen Kadar aluminium Variabel dependen B. Tabel Rancangan Percobaan Rancangan percobaan ini dilakukan untuk mengetahui kadar aluminium pada ikan tongkol asap dengan konsentrasi tawas 4%, 6%, 8%, 10%, 12% dan dilakukan pengulangan lima kali, sehingga didapatkan sebuah tabel rancangan percobaan sebagai berikut: Pengulangan Kadar aluminium (mg/kg) Konsentrasai Tawas 4% 6% 8% 10% 12% I A B C D E II F G H I J III K L M N O IV P Q R S T V U V W X Y Rata-rata 1 2 3 4 5
16 17 Keterangan : A,B,C,...,Y adalah Hasil kadar aluminium pada ikan asap yang ditetapkan secara spektrofotometer. 1, 2, 3,...5 adalah rata-rata kadar aluminium. I, II, III,...V adalah pengulangan sampel C. Hipotesa Hipotesa yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Ho : Tidak ada pengaruh perendaman dengan konsentrasi tawas yang berbeda selama 1,5 jam terhadap kadar aluminium pada ikan asap. Ha : Ada pengaruh perendaman dengan konsentrasi tawas yang berbeda selama 1,5 jam terhadap kadar aluminium pada ikan asap. D. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat dua macam variabel yaitu : 1. Variabel independen Variabel independen dalam penelitian ini adalah konsentrasi tawas dalam perendaman pada ikan tongkol asap 2. Variabel dependen Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kadar aluminium didalam ikan tongkol asap
18 E. Definisi Operasional Ikan Tongkol asap adalah ikan tongkol segar yang direndam dalam larutan tawas dengan konsentrasi 4%, 6%, 8%, 10% dan 12% selama 1,5 jam, pada suhu 80 0 C. Konsentrasi tawas adalah kepekatan larutan tawas yang digunakan dalam perendaman ikan tongkol, dimana dalam penelitian ini konsentrasi yang digunakan yaitu 4%, 6%, 8%, 10%, 12%. Skala data: ratio Lama perendaman adalah lamanya ikan tongkol yang direndam dalam larutan tawas dengan waktu perendaman selama 1,5 jam. Skala data: ratio Kadar aluminium adalah konsentrasi aluminium yang diserap oleh ikan tongkol yang diasapkan dan ditetapkan kadarnya secara sprektrofotometri dan dinyatakan dalam satuan mg/kg. Skala data: ratio F. Analisa Data Data yang diperoleh merupakan data dari perendaman ikan tongkol yang diasap dengan konsentrasi tawas 4%, 6%, 8%, 10% dan 12% selama 1,5 jam dan datanya berskala ratio. Hasil tersebut diolah menggunakan uji anova kemudian dilanjutkan dengan uji pasca anova.
G. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen, karena akan dilakukan percobaan dengan merendam ikan tongkol pada tawas dengan konsentrasi tawas 4%, 6%, 8%, 10% dan 12% selama 1,5 jam. 19 H. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di laboratorium kimia Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang. Waktu penelitian dimulai pada bulan Pebruari sampai Maret 2006. I. Sampel penelitian Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berupa ikan tongkol segar yang dibeli di pasar Pedurungan Kidul, sedangkan sampel untuk pemeriksaan kadar aluminium adalah ikan tongkol asap yang telah direndam dengan konsentrasi tawas yang berbeda selama 1,5 jam. J. Bahan dan Alat Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah asam nitrat, amoniak 5%, asam asetat 5% dan 25%, larutan natrium alizarin sulfonat, aquades, dan larutan baku 0,1 ppm 1,0 ppm. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah spektrofotometer, labu erlenmeyer, pipet volume (10 ml, 25 ml dan 50 ml), pipet ukur 5 ml, becker glass,
gelas ukur (10 ml, 25 ml dan 50 ml), buret, statip, kertas grafik, pipet tetes, labu ukur (50 ml dan 100 ml), neraca analitik dan mufle furnacle. K. Prosedur Penelitian 1. Penanganan sampel untuk percobaan. Ikan disiangi dan dibersihkan dari semua kotoran yang menempel, dipisahkan dagingnya lalu dipotong dengan ketebalan yang sama, 20 direndam dalam tempat yang sama dengan konsentrasi tawas 4%, 6%, 8%, 10% dan 12% selama 1,5 jam, kemudian diasapkan dalam oven pada suhu 80 C selama 1 jam tiap sampel. 2. Penanganan sampel untuk pemeriksaan Aluminium. Ikan tongkol asap yang telah direndam diblender lalu ditimbang dengan masing-masing berbobot 10 gram, kemudian diabukan dalam mufle furnace selama 7 jam pada suhu 600 0 C. Kemudian abu dipindahkan ke labu ukur 100 ml ditambah asam nitrat 4 tetes dan ditepatkan dengan aquades sampai tanda batas. 3. Pemeriksaan Aluminium. Sampel dipipet 10,0 ml ditempatkan pada labu ukur 50 ml, ditambah aquadest 25 ml, ditambah dengan Na Alizarin sulfonat sebanyak 1,25 ml, ditambah dengan Asam asetat 5% sebanyak 1 ml, ditambah dengan Amoniak 5% sebnyak 1 ml, dicampur kemudian diamkan selama 15 menit, ditambah dengan Asam asetat
25% sebanyak 1,3 ml campur kemudian ditepatkan dengan aquades hingga 50,0 ml, lalu dihomogenkan. Baca pada spektofotometer dengan panjang gelombang (λ) 535 nm, catat absorbansi. L. Perhitungan Kadar aluminium Kadar aluminim = Absorban sampel x C B x P = X mg/l Absorban baku 21 Dalam 100 ml X = Y mg/100 ml Dalam 10 gram sampel 10 Y mg/100 ml Dalam 1000 gram sampel 1000 x Y =... mg/kg 10 Keterangan : P = Pengenceran sampel