BAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI SISTEM

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR ISI. ABSTRAK... vi. KATA PENGANTAR... viii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR TABEL... xiv. DAFTAR GAMBAR... xvi BAB I... 1 PENDAHULUAN...

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI SISTEM. keras dan perangkat lunak yang telah dibuat. Berdasarkan data-data dan bukti

BAB I PENDAHULUAN. biasanya digunakan pada suatu perusahaan. STIKOM memiliki Laboratorium

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN. transmisi data dari Arduino ke Raspberry Pi 2 dan Arduino ke PC pembanding.

PERANCANGAN DAN REALISASI BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. memperlihatkan apakah telah layak sebagai user interface.

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK

BAB IV PENGUJIAN ALAT. elektrikal dan sipil dapat dikontrol melalui PLC sebagai kontrollernya.

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk mengontrol dan bisa diprogram sesuai dengan kebutuhan, yang

BAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI SISTEM. Mengetahui apakah sistem minimum dapat melakukan proses compile dan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Praktikum Komunikasi Data Percobaan III Pengukuran Komunikasi Serial

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. ketepatan masing-masing bagian komponen dari rangkaian modul tugas akhir

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN PEMODELAN

Gambar 3.1 Diagram Blok Alat

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN. lunak (software) aplikasi Android dan perangkat keras (hardware) meliputi

PROSES PENGAMBILAN DATA SENSOR DARI DQI

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI SISTEM

BAB IV PENERAPAN DAN ANALISA

Menampilkan nilai dari 8 kanal ADC ke Port Serial PC oleh Modul ST-51 dan AD-0809 V2.0

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian sistem minimum dilakukan dengan menguji rangkaian sistem

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian sistem minimum dilakukan dengan menguji rangkaian sistem

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. b. Microprocessor minimal Pentium IV. c. VGA dengan resolusi 1280 x 600 dan mendukung Microsoft Windows

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan

de KITS Application Note AN20 - How 2 Use de KITS SPC Alphanumeric Display with StarTech PPI Card

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. patok, serta pemasangan sensor ultrasonik HC-SR04 yang akan ditempatkan pada

BAB VI PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK ARTIST

BAB III PERANCANGAN. Sebelum membuat suatu alat atau sistem, hal yang paling utama adalah

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM

ALAT PENGATUR WAKTU SECARA WIRELESS DENGAN MEDIA INFRARED

BAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pemrograman. Pemrogramannya akan di deskripsikan berupa flowchart yang akan

PC-Link. 1x Komputer / Laptop dengan OS Windows 2000, Windows XP atau yang lebih tinggi. Gambar 1 Blok Diagram AN200

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Oleh : Nila Feby Puspitasari

APLIKASI PENGOLAHAN DATA DARI SENSOR-SENSOR DENGAN KELUARAN SINYAL LEMAH

DQI-03 DELTA ADC. Dilengkapi LCD untuk menampilkan hasil konversi ADC. Dilengkapi Zero offset kalibrasi dan gain kalibrasi

BAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI SISTEM. perangkat keras sampai ke perangkat lunak untuk bisa melanjutkan ketahap

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLER (PLC)

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menerapkan Pengontrolan Dan Monitoring Ruang Kelas Dengan Menggunakan

DT-BASIC Mini System. Gambar 1 Blok Diagram AN132

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

DT-BASIC Application Note

INSTRUKSI KERJA. Penggunaan Komputer Laboratorium Perancangan Kerja dan Ergonomi Jurusan Teknik Industri

Published By Stefanikha

Antarmuka PC Keyboard dengan DST-AVR

BAB IV PENGUJIAN DAN SIMULASI PENGENDALIAN SUHU RUANG PENETAS TELUR

BAB IV PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UKUR TEMPERATUR BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN. pengujian perangkat lunak (software) dan kinerja keseluruhan sistem, serta analisa

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam tugas akhir ini dirancang sebuah alat penghitung populasi walet berbasis AVR

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB II LANDASAN TEORI

t o l e a r n t o k n o w P L C BASIC I Instruktur : TOTOK NUR ALIF S.Pd NIP

Dalam kondisi normal receiver yang sudah aktif akan mendeteksi sinyal dari transmitter. Karena ada transmisi sinyal dari transmitter maka output dari

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB IV ANALISIS DAN PENGUJIAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pengujian terhadap keseluruhan

Mikroprosessor 2014 Telkom University

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN. pengujian perangkat lunak (software) dan kinerja keseluruhan sistem, serta analisa

ELKAHFI 200 TELEMETRY SYSTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB IV. PERANCANGAN. Blok diagram menggambarkan cara kerja semua sistem E-dump secara keseluruhan yang terdiri dari beberapa komponen:

PERANCANGAN PENGENDALIAN KETINGGIAN CAIRAN DALAM BENTUK LEVEL SIMULATOR BERBASIS AVR 8535 YANG DIKENDALIKAN MELALUI JARINGAN TCP/IP

User s Manual MAESTRO MOVING SIGN

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

BAB IV PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN. simulator HMI berbasis PLC. Simulator ini memiliki beberapa bagian penting yaitu

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

MODUL 2 Input Data dalam Arduino

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM

MENGAKTIFKAN DAN MEMATIKAN KOMPUTER SESUAI PROSEDUR

Alat Pengukur Level Air

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... ABSTRAKSI... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB 3 PERANCANGAN ALAT

Sistem Monitoring Tinggi Muka Air Sungai Terpasang di seluruh Kaltim dengan Pusat Monitor di Samarinda menggunakan komunikasi satelit RTU LOGGER

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

Rancang Bangun Detektor Gerak Menggunakan Infra Merah Dengan Memanfaatkan Layanan Sms Pada Telepon Seluler Berbasis Mikrokontroler AT89S52

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

BAB III PERENCANAAN. 3.1 Perencanaan Secara Blok Diagram

Transkripsi:

101 BAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI SISTEM Pada bab pengujian dan evaluasi ini akan dijelaskan tentang prosedur dan hasil pengujian serta analisa hasil percobaan atau penelitian yang telah dilakukan. Pengujian dan evaluasi sistem tersebut berupa pengujian terhadap pernagkat keras dan pengujian terhadap perangkat lunak yang telah dibuat. Pengujian dibagi menjadi pengujian kabel RS232 yang terhubung dengan komputer dan PLC, komunikasi simple system dan komunikasi MPS. 4.1 Kabel RS232C Pada Komputer Dan PLC Pengujian dapat dilakukan dengan menjalankan aplikasi FESTO yaitu FST100 yang sudah ada di computer, kemudian melakukan koneksi online antara komputer dengan PLC. Jika koneksi online berhasil dilakukan maka kabel komunikasi RS232C dapat dinyatakan berfungsi dengan baik. 4.1.1 Prosedur Pengujian Pengujian kabel RS232C dilakukan pada masing-masing PLC yang digunakan. Jadi seperangkat PLC dihubungkan dengan satu komputer meneggunakan media komunikasi RS232C, kemudian dilakukan pengujian. Untuk melakukan pengujian, maka dilakukan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Menjalankan aplikasi FST100.EXE. 2. Menekan ENTER pada keyboard. 101

102 3. Memilih Statement List atau tekan F4. 4. Memilih FPC online mode. Alat-alat yang digunakan adalah : 1. Seperangkat PLC. 2. Seperangkat komputer. 3. Kabel RS232C. 4. Power supply digital 24V. 4.1.2. Hasil Pengujian Dari proses pengujian untuk masing-masing PLC yang sudah terkoneksi dengan komputer menggunakan kabel RS232C dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Gambar 4.1 Koneksi Online PLC Pada gambar terlihat bahwa computer berhasil melakukan koneksi dengan PLC menggunakan kabel RS232C. Komputer bisa membaca tipe dari

103 PLC, software version, I/O configuration, mode operasi PLC, kemudian besar memori pada PLC. Gambar ini mewakili seluruh koneksi antara PLC dengan komputer yang digunakan untuk tugas akhir ini. 4.1.3. Analisis Dari pengujian dan melihat hasilnya pada gambar di atas, maka dapat disimpulkan bahwa seluruh kabel RS232C yang digunakan pada penelitian ini dapat berfungsi dengan baik sehingga dapat melakukan koneksi antara PLC dan komputer yang terhubung dengan PLC tersebut dan siap untuk digunakan untuk pengujian selanjutnya. 4.2. Komunikasi Simple System Pengujian dilakukan dengan meload program ke PLC dan menjalankan program tersebut, kemudian melihat hasil pengiriman datanya. Apabila hasil penerimaan data sama dengan data yang dikirimkan berarti komunikasi sudah berjalan baik. 4.2.1. Prosedur Pengujian Untuk mengetahui komunikasi pada simple system bisa berjalan dengan baik, maka dilakukan pengujian dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Setelah aplikasi FST100.EXE sudah dijalankan pada komputer yang terhubung dengan PLC transmitter, selanjutnya memilih Utilities atau tekan F5. 2. Memilih Configuration.

104 3. Menentukan letak folder yang berisi file project yang dibuat yaitu pada drive C folder NASRULSK. 4. Memilih Project management kemudian memilih Select project kemudian memilih TESTCOM. 5. Masih dalam Project management, memilih Load project dan menekan F1 atau Execute. 6. Memilih start FPC atau menekan F7. 7. Menekan F4 dan memilih FPC online mode. 8. Maka tampilan akan menjadi seperti gambar di bawah. Kemudian menekan F1, F2, F3 secara berurutan agar dapat menampilkan dynamic display dari data pada flag PLC. Gambar 4.2 Pengujian Simpel System-7 9. Melakukan langkah 1-8 pada komputer yang terhubung dengan PLC receiver. 10. Hubungkan I1.5 pada PLC receiver dengan ossiloskop dan setting volt/div sebesar 5V dan time/div sebesar 500ms.

105 11. Memilih mode display dengan mode ROLL. 12. Menekan tombol start pada modul tombol yang terhubung dengan PLC transmitter. 13. Mengubah data yang dikirimkan menggunakan 1 bit sampai 15 bit dan mengulangi langkah 12. Alat-alat yang digunakan adalah : 1. 2 buah komputer. 2. 2 buah PLC beserta modul tombol pada masing-masing PLC. 3. Aplikasi FESTO. 4. 2 buah kabel RS232C. 4.2.2. Hasil Pengujian Dari hasil pengujian dapat dilihat hasil pengiriman data dari PLC transmitter ke PLC receiver melalui ossiloskop dan dynamic display pada PLC transmitter dan PLC receiver. Setelah dilakukan pengujian pengiriman data dari 1 bit sampai 15 bit mendapatkan hasil pengiriman yang semuanya berstatus sukses. Yang berarti saat pengiriman data dalam jumlah bit dari 1 bit sampai 15 bit, datanya dapat diterima dengan benar oleh PLC receiver. Pengujian-pengujian ini dapat dilihat pada tabel di bawah. Tabel 4.1 Pengujian Data Simple System No Data Yang dikirimkan (Biner) Data Yang Diterima (Biner) 1 1 1 2 10 10 3 101 101 4 1010 1010 5 10101 10101

106 6 101010 101010 7 1010101 1010101 8 10101010 10101010 9 101010101 101010101 10 1010101010 1010101010 11 10101010101 10101010101 12 101010101010 101010101010 13 1010101010101 1010101010101 14 10101010101010 10101010101010 15 101010101010101 101010101010101 Pada gambar di bawah ini adalah sinyal yang ditangkap PLC receiver. Saat pengambilan gambar sinyal ini, data dalam biner yang dikirimkan oleh PLC transmitter adalah 101010101010101 dengan jumlah bit yang dikirimkan adalah 15 bit. Gambar 4.3 Hasil Pengujian Simpel System Pada Ossiloskop 4.2.3. Analisis

107 Dari tabel hasil pengujian simple system didapatkan hasil yang diharapkan oleh penulis. Yaitu PLC receiver dapat menerima data sesuai dengan data yang dikirimkan oleh PLC transmitter. Sehingga dapat disimpulkan bahwa modul komunikasi ini bisa digunakan untuk komunikasi antar PLC karena dapat melakukan pengiriman dan penerimaan data dengan benar. Dan dari gambar hasil pengujian pada ossiloskop didapatkan sinyal yang diterima oleh PLC receiver adalah 101010101010101. Dan sebelum data dikirimkan dapat kita lihat ada sinyal yang bernilai 1 dengan rentang waktu sangat kecil dibanding dengan sinyal yang bernialai 1 lainnya. Sinyal dengan rentang waktu yang kecil tersebut adalah sinyal inisial (terletak di awal komunikasi) dan deinisial (terletak di akhir komunikasi) dari modul komunikasi serial yang dibangun. Hal ini menunjukkan bahwa sinyal tersebut sesuai dengan modul komunikasi yang dibangun. Yaitu sebelum melakukan pengiriman data modul melakukan inisial, dan melakukan deinisial sesudah pengiriman data. Sinyal inisial dapat dilihat pada kolom ke dua dengan sinyal high yang mempunyai rentang waktu yang kecil. Sedangkan sinyal deinisial dapat dilihat pada kolom ke sebelas dengan sinyal high yang mempunyai rentang waktu yang kecil. Apabila kita lihat, pada gambar pengiriman data membutuhkan 9 kolom dan dua titik. Yang mana untuk satu kolom mempunyai 5 titik,dan satu titik bernilai 100ms. Sehingga jumlah titik semuanya adalah 47 titik, yang berarti pengiriman data membutuhkan waktu 47*100ms=4700ms. Hal ini sesuai dengan apa yang diharapkan dan desain penulis yaitu untuk melakukan pengiriman data

108 sebesar 15 bit membutuhkan waktu 4700ms, dengan rincian 4650ms untuk pengiriman data dan 50ms untuk proses inisial dan deinisial. 4.3. Komunikasi MPS Pengujian dilakukan dengan menjalankan MPS dalam waktu yang lama dan diberi perlakuan-perlakuan khusus untuk memastikan kebenaran dan kevalidan komunikasi. Perlakuan khusus tersebut adalah menyusun benda dalam magazine pada distributing station dengan pola-pola tertentu. 4.3.1. Prosedur Pengujian Untuk mengetahui komunikasi pada MPS bisa berjalan dengan baik, maka dilakukan pengujian dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Menjalankan aplikasi FST100.EXE pada komputer yang terhubung dengan PLC distributing station. 2. Menekan F5 dan memilih Configuration. 3. Menentukan letak folder yang berisi file project yang dibuat yaitu pada drive C folder NASRULSK. 4. Memilih Project management kemudian memilih Select project kemudian memilih MPS1. 5. Masih dalam Project management, memilih Load project dan menekan F1 atau Execute. 6. Memilih start FPC atau menekan F7. 7. Memilih Project management kemudian memilih Select project kemudian memilih MPS2.

109 8. Masih dalam Project management, memilih Load project dan menekan F1 atau Execute. 9. Memilih start FPC atau menekan F7. 10. Memilih Project management kemudian memilih Select project kemudian memilih MPS3. 11. Masih dalam Project management, memilih Load project dan menekan F1 atau Execute seperti gambar di bawah ini. 12. Memilih start FPC atau menekan F7. 13. Memilih Project management kemudian memilih Select project kemudian memilih MPS4. 14. Masih dalam Project management, memilih Load project dan menekan F1 atau Execute. 15. Memilih start FPC atau menekan F7. 16. Memasukkan semua benda merah di magazine distributing station. 17. Menekan tombol start pada masing-masing station. 18. Mencatat waktu proses benda dari distributing station sampai handling station. 19. Memasukkan semua benda hitam sebanyak 7 buah di magazine distributing station. 20. Mengulang langkah 17-18. 21. Memasukkan semua benda logam sebanyak 7 buah di magazine distributing station. 22. Mengulang langkah 17-18.

110 23. Memasukkan benda dengan urutan merah, hitam, logam, merah, logam, hitam, logam, merah, hitam. 24. Mengulang langkah 17-18. 25. Mendownload program MPS yang masih menggunakan komunikasi parallel ke masing-masing station. 26. Mengulang langkah 17-22. Alat-alat yang digunakan adalah : 1. 4 buah komputer. 2. 1 unit MPS. 3. 4 buah kabel RS232C. 4. Aplikasi FESTO. 4.3.2. Hasil Pengujian Pada hasil pengujian ini didapatkan waktu dari proses setiap benda yang nantinya akan didapatkan waktu rata-rata yang dibutuhkan dalam proses serial dan paralel. Waktu tersebut akan digunakan untuk memperoleh analisa dari pengujian yang sudah dilakukan. Waktu dari setiap pengujian dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 4.2 Pengujian Waktu Proses MPS No. Pengujian Karakteristik Benda Waktu Paralel (Detik) Waktu Serial (Detik) 1 Merah 126 140 2 Merah 128 145 3 Merah 121 138 4 Merah 118 142 5 Merah 123 147 6 Merah 118 139 7 Merah 122 141 8 Hitam 126 135 9 Hitam 120 139

111 10 Hitam 128 145 11 Hitam 127 140 12 Hitam 121 146 13 Hitam 127 139 14 Hitam 130 144 15 Logam 127 145 16 Logam 126 148 17 Logam 130 145 18 Logam 124 143 19 Logam 139 149 20 Logam 140 147 21 Logam 121 143 22 Merah 137 140 23 Hitam 125 130 24 Logam 134 148 25 Merah 127 136 26 Logam 129 140 27 Hitam 138 149 28 Logam 134 150 29 Merah 135 148 30 Hitam 137 145 4.3.3. Analisis Apabila dikelompokkan benda-benda tersebut ke masing-masing jenis menurut karakteristiknya, maka dapat dikelompokkan menjadi benda hitam, merah dan logam. Rata-rata waktu benda yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proses paralel adalah : a. Rata-rata waktu merah = 101,4 detik. b. Rata-rata waktu hitam = 127,9 detik. c. Rata-rata waktu logam = 130,4 detik. d. Rata-rata waktu paralel = 127,9 detik Sedangkan rata-rata benda yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proses serial adalah sebagai berikut : a. Rata-rata waktu merah = 141,6 detik b. Rata-rata waktu hitam = 141,2 detik

112 c. Rata-rata waktu logam = 145,8 detik d. Rata-rata waktu serial = 142,9 detik Apabila kita hitung, perbedaan waktu yang digunakan proses dari masing-masing karakter benda dan seluruh percobaan adalah : a. Perbedaan waktu merah = 40,2 detik b. Perbedaan waktu hitam = 13,3 detik c. Perbedaan waktu logam = 15,4 detik d. Perbedaan waktu paralel dan serial = 15 detik Perbedaan waktu merah antara proses parallel dan serial sangat besar. Saat melakukan percobaan dengan benda merah ada masalah yang terjadi. Masalah tersebut disebabkan tekanan angin pada distributing station berubahubah sehingga mengakibatkan waktu yang dibutuhkan pada waktu menyediakan benda merah pun membutuhkan waktu yang lama. Sedangkan saat percobaan pada benda lainnya tidak mengalami masalah ini. perlu diketahui bahwa masalah tersebut dapat terjadi pada semua benda percobaan ini, tetapi saat percobaan ini dilakukan hanya benda merah yang mengalami masalah tersebut. Tetapi apabila dilihat perbedaan waktu benda yang lainnya tidak terlalu besar, sehingga sebenarnya dapat disimpulkan proses komunikasi serial dalam sistem MPS membutuhkan waktu ±15 detik lebih lama daripada proses paralel. Komunikasi serial yang digunakan bisa mempunyai perbedaan waktu yang lumayan besar dengan komunikasi paralel. Tetapi, komunikasi serial bisa digunakan apabila user lebih mengutamakan jumlah input dan output daripada waktu proses.

113 4.4. Komunikasi Antar PLC Pada Sistem Non-Pneumatic Pengujian dilakukan dengan menjalankan program yang sudah disiapkan untuk komunikasi antar PLC pada sistem non-pneumatic ini. Setelah itu benda yang mempunyai karakteristik merah, hitam, dan logam diletakkan pada wadah yang sudah dilengkapi dengan sensor-sensor yang digunakan untuk mengenali karakteristik dari benda tersebut, kemudian PLC transmitter akan mengirimkan data yang berupa karakteristik dari benda ke PLC receiver. Kemudian dapat kita amati kecepatan proses sistem ini dengan menggunakan stopwatch dimulai saat benda diletakkan pada wadah dan diakhiri saat lampu yang menandakan data sudah berhasil diterima menyala. 4.4.1. Prosedur Pengujian Untuk mengetahui komunikasi pada MPS bisa berjalan dengan baik, maka dilakukan pengujian dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Menjalankan aplikasi FST100.EXE pada komputer yang terhubung dengan PLC distributing station. 2. Menekan F5 dan memilih Configuration. 3. Menentukan letak folder yang berisi file project yang dibuat yaitu pada drive C folder NASRUL. 4. Memilih Project management kemudian memilih Select project kemudian memilih Serial. 5. Masih dalam Project management, memilih Load project dan menekan F1 atau Execute. 6. Memilih start FPC atau menekan F7.

114 7. Memilih Project management kemudian memilih Select project kemudian memilih Serial1. 8. Masih dalam Project management, memilih Load project dan menekan F1 atau Execute. 9. Memilih start FPC atau menekan F7. 10. Menekan tombol start pada PLC transmitter dan meletakkan benda pada wadah yang disediakan 11. Mencatat waktu proses dari setiap benda dan mengulangi langkah 10-11. 4.4.2. Hasil Pengujian Pada hasil pengujian ini didapatkan waktu dari proses setiap benda yang nantinya akan didapatkan waktu rata-rata yang dibutuhkan dalam proses serial dan paralel. Waktu tersebut akan digunakan untuk memperoleh analisa dari pengujian yang sudah dilakukan. Waktu dari setiap pengujian dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 4.3 Pengujian Waktu Proses Komunikasi Pada Sistem Non-Pneumatic No. Pengujian Karakteristik Benda Waktu Paralel (MiliSecond) Waktu Serial (MiliSecond) 1 Merah 300 4800 2 Merah 200 4800 3 Merah 300 4900 4 Merah 300 4900 5 Merah 400 4800 6 Merah 200 4800 7 Merah 300 4900 8 Hitam 300 4800 9 Hitam 300 4900 10 Hitam 300 4800 11 Hitam 200 4800 12 Hitam 200 4900 13 Hitam 300 4900 14 Hitam 200 4800 15 Logam 400 4800 16 Logam 300 4800

115 17 Logam 200 4800 18 Logam 200 4800 19 Logam 300 4900 20 Logam 400 4800 21 Logam 200 4900 22 Merah 200 4700 23 Hitam 200 4900 24 Logam 300 4700 25 Merah 400 4900 26 Logam 300 4700 27 Hitam 200 4900 28 Logam 300 4700 29 Merah 300 4700 30 Hitam 300 4900 4.4.3. Analisis Apabila dikelompokkan benda-benda tersebut ke masing-masing jenis menurut karakteristiknya, maka dapat dikelompokkan menjadi benda hitam, merah dan logam. Rata-rata waktu benda yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proses paralel adalah : e. Rata-rata waktu merah = 250ms. f. Rata-rata waktu hitam = 290ms. g. Rata-rata waktu logam = 290ms. h. Rata-rata waktu paralel = 276,6667ms. Sedangkan rata-rata benda yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proses serial adalah sebagai berikut : e. Rata-rata waktu merah = 4820ms. f. Rata-rata waktu hitam = 4860ms. g. Rata-rata waktu logam = 4790ms. h. Rata-rata waktu serial = 4823,333ms.

116 Apabila kita hitung, perbedaan waktu yang digunakan proses dari masing-masing karakter benda dan seluruh percobaan adalah : a. Perbedaan waktu merah = 4570ms. b. Perbedaan waktu hitam = 4570ms. c. Perbedaan waktu logam = 4500ms. d. Perbedaan waktu paralel dan serial = 4546,6663ms. Apabila kita lihat dari hasil rata-rata setiap karkteristik benda tidak berbeda jauh antara benda merah, hitam dan logam. Hal ini menunjukkan bahwa waktu yang digunakan untuk proses sistem non-pneumatic adalah ±4 detik.

117