MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PANCA INDERA DENGAN MENERAPKAN MODEL KOOPERATIF TIPE PICTURE AND PICTURE

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga aktifitas dan hasil belajar

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

penggunaan pembelajaran kooperatif model picture and picture sesuai dengan analisis masalah. d. Merancang tes formatif perbaikan.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 10 Karamat Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran IPA Materi Tentang Alat-Alat Indera

ARTIKEL ILMIAH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Prasiklus Jumlah siswa Presentase (%) , ,33 JUMLAH

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Melalui Media Gambar Di Kelas II SDN 03 Lakea Kab. Buol

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki layanan kependidikan yang harus diselenggarakan dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 8 ISSN X. Budianti, Vanny Maria, dan Ratman

BAB III METODE PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif.

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SD Inpres Biromaru Dengan Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Frekuensi Persentase Rata-rata Selang

Penerapan Model Pembelajaran Bermain Peran Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN Randomayang

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Melalui Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar di Kelas IV SDN 9 Bunobogu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

Suhaili. Kata kunci : Keberanian Bertanya, Hasil belajar Sains, Model Pembelajaran picture and picture.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Adapun subyek

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sebanyak 21 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN 018

BAB III METODE PENELITIAN

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Penerapan Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Sifat Benda Bagi Siswa Kelas IV di SD Alkhairat Bale

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab III Metode Penelitian

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

BAB III METODE PENELITIAN. dan 12 orang puteri dengan tingkat kemampuan dan daya pikir berbeda.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Lokasi penelitian ini adalah MIN Ilung yang beralamat di Jalan H. Damanhuri

BAB III METODE PENELITIAN. Ratu Kecamatan Pakuan Ratu Kabupaten Way Kanan.. Subjek pada penelitian tindakan kelas ini adalah guru dan siswa kelas IV

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT PADA MATA PELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dengan pendekatan

JEMBER TAHUN PELAJARAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi lokasi penelitian adalah Sekolah Dasar Negeri 57

BAB III METODE PENELITIAN. yang berlangsung selama beberapa siklus. Rancangan masing-masing siklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Banjarmasin Timur, subjek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah 31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. indikator indikator penelitian yang telah ditetapkan sebagaimana dikemukakan pada bahasan

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 3 Sukadadi Kabupaten

Oleh : Rina Purwati SDN Giriharjo 1 Ngrambe Ngawi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

ARTIKEL ILMIAH SKRIPSI. Oleh : ROBIATUL HADAWIYAH GJA12D113095

PELAKSANAAN TINDAKAN

ARTIKEL ILMIAH MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TERHADAP MATERI BAGIAN-BAGIAN BUNGA MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELAS VI SD NEGERI 113/VI MA.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Kelas V SDN Doda Melalui Media Gambar Pada Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Dengan Penerapan Model Pembelajaran kooperatif Tipe Picture To Picture Di Kelas V SDN 2 Balaesang

BAB III METODE PENELITIAN

Upaya Guru Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran PKn Dengan Menggunakan Peta Konsep Di Kelas IV SDN 1 Bale

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat

BAB III METODE PENELITIAN

Meningkatkan Kemampuan Siswa Mengelompokan Hewan Berdasarkan Makanannya Melalui Penerapan Model Kooperatif Tipe STAD di Kelas IV SD Negeri 2 Wombo

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tahap-tahap

Ai Rosliyani 1, Nurdinah Hanifah 2, Riana Irawati 3

BAB III METODE PENELITIAN. bahasa inggris dikenal dengan classroom Action Research. Karakteristik dari

BAB III METODE PENELITIAN. di dalamnya, yaitu sebuah penelitian yang dilakukan di kelas. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. pada situasi kelas, atau disebut dengan Classroom Action Research (CAR).

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu Pelaksanaan September Oktober November Ket 1 Penulisan Proposal 5 September 2012

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

JUPENDAS, Vol. 3, No. 1, Maret 2016 ISSN:

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN

Ikmila Mak ruf, Yusuf Kendek, dan Kamaluddin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 18 Pulubala Kabupaten Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. melakukan suatu perbaikan yang bersifat reflektif dan kolaboratif. Dalam

Transkripsi:

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PANCA INDERA DENGAN MENERAPKAN MODEL KOOPERATIF TIPE PICTURE AND PICTURE DIKELAS IV SDN NO.14/1 SUNGAI BAUNG Finta Asriana ABSTRAK Rendahnya nilai hasil belajar siswa khususnya pada materi panca indera yang selalu dibawah standar KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu 65,00 yang ditetapkan oleh SDN 14/1 Sungai Baung. Hanya 3 siswa yang tuntas dan 5 siswa yang belum tuntas dari keseluruhan yang mendapat nilai lebih besar dari 65,00. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Picture and Picture di Kelas IV SDN 14/1 Sungai Baung Kab.Batang Hari. Metode penelitian yang dilakukan adalah melalui prosedur penelitian, perencanaan. Tindakan, observasi, evaluasi, analisis dan refleksi. Untuk menganalisis digunakan rumus persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada Siklus I diperoleh siswa tuntas sebanyak 2 orang dengan persentase 25% dengan kategori aktivitas siswa kurang, pada Siklus II meningkat menjadi siswa yang tuntas sebanyak 5 orang dengan persentase sebesar 62,5% dengan kategori aktivitas siswa baik dan meningkat lagi pada Siklus III dengan siswa tuntas sebanyak 7 orang dengan persentase 87,5% dengan kategori aktivitas siswa sangat baik. Kesimpulan pada penelitian ini dengan penggunaan model pembelajaran Picture and Picture, dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi panca indera. Disarankan dalam proses pembelajaran Sains khususnya pada materi panca indera untuk menggunakan model pembelajaran Picture and Picture agar siswa lebih terampil dan lebih aktif dalam belajar Sains. Kata Kunci: Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar dan Model Picture and Picture PENDAHULUAN Pendidikan di sekolah dasar tidak lagi semata-mata berfungsi sebagai sarana sosialisasi melainkan sudah harus dapat menumbuhkan potensi anak didik yang nantinya mampu berperan sebagai pengubah masyarakat. Secara umum, belajar dapat diartikan sebagai proses transfer yang ditandai oleh adanya perubahan pengetahuan, tingkah laku dan kemampuan seseorang yang relatif tetap sebagai hasil dari latihan dan pengalaman yang terjadi melalui aktivitas mental yang bersifat aktif dan berorientasi pada tujuan. Menurut Arikunto (1990: 102 dalam Eka Warna 2011: 41) yang dimaksud dengan hasil belajar adalah suatu hasil yang diperoleh siswa setelah mengikuti proses pengajaran yang dilakukan oleh guru. Hasil belajar ini biasanya dinyatakan dalam bentuk angka, huruf atau kata -kata baik, sedang, kurang dan sebagianya. Kegiatan belajar mengajar di kelas IV SDN No 14/1 Sungai Baung pada materi panca indera. guru hanya menggunakan metode ceramah saja. Sehingga siswa merasa jenuh, 1

pembelajaran tidak menarik, siswa tidak memperhatikan, sehingga aktivitas dan hasil belajar siswa berkurang Apabila dibiarkan aktivitas dan hasil belajar siswa akan semakin menurun sehingga tujuan belajar tidak akan tercapai, melihat kondisi seperti ini perlu dicarikan alternatif perbaikan proses kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Tindakan yang tepat dalam mengatasi kejenuhan siswa dalam belajar materi panca indera dikelas IV SDN 14/1 Sungai Baung yaitu dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture. Karena dengan menggunakan gambar akan memperjelas suatu materi yang disampaikan oleh guru kepada siswa sehingga lebih mudah memahaminya, disamping itu dengan menggunakan model kooperatif tipe Picture and Picture anak akan lebih aktif dalam belajar sehingga aktivitas dan hasil belajarnya akan meningkat. Permasalahan penelitian ini adalah: Apakah dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi panca indera dikelas IV SDN 14/1 Sungai Baung? METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan model picture and picture. Dengan menggunakan model tersebut prosedur penelitian ini terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan observasi, evaluasi dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN No.14/1 Sungai Baung kabupaten batang hari. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif. 1. Data kualitatif, berupa hasil observasi yang diperoleh dari lembar observasi setiap pembelajaran yang bersumber dari keadaan siswa pada saat pembelajaran berlangsung. 2. Data kuantitatif, berupa hasil belajar siswa yang diperoleh dari hasil tes yang dilakukan pada akhir pembelajaran. Data ini berupa nilai dalam bentuk angka. Data kualitatif adalah data tentang aktifitas siswa dalam proses belajar mengajar. Pengambilan data kualitatif menggunakan lembar pengamatan aktifitas siswa, sedangkan dalam kegiatan belajar mengajar yang berlangsung menggunakan lembar observasi dengan menggunakan rumus persentase yang sesuai dengan pendapat Sugiono (2009:137), perhitungan persentase adalah sebagai berikut : 100% Data kuantitatif adalah data untuk melihat hasil belajar siswa yang diperoleh dari hasil penilaian tes. Data yang diperoleh dari penilaian evaluasi akan dianalisis mengguanakan format: 2

1. Secara individu Untuk ketuntasan belajar siswa secara individu, jika siswa telah memperoleh nilai > 65 dengan rumus: 100% KT = persentase ketuntasan belajar SC = jumlah skor yang didapat siswa SM = skor maksimal 2. Secara klasikal Untuk ketuntasan belajar siswa secara klasikal, jika siswa yang telah memperoleh nilai lebih dari atau sama dengan 65 minimal 75% dari jumlah siswa keseluruhan. KTL = persentase ketuntasan belajar siswa ST = jumlah siswa yang tuntas TS = jumlah siswa seluruhnya 3. Rumus untuk mencari rata-rata! " 100% # # $ HASIL PENELITIAN Seperti dikemukakan diats, subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN No.14/1 Sungai Baung kabupaten batang hari yang berjumlah 8 orang siswa, diantaranya 3 jumlah siswa laki-laki dan 5 jumlah siswa perempuan. Hasil penelitian yang ditemukan merupakan penjelasan secara rinci terhadap pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan sesuai dengan banyaknya siklus yang diuraikan pada bab sebelumnya bahwa rancangan penelitian ini terdiri dari tiga siklus. 1. Siklus I Sesuai dengan jadwal penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 22 Oktober-27 Oktober 2012, penelitian pada siklus pertama ini dimulai dilaksanakan pada tanggal 22 Oktober 2012. 1) Perencanaan penelitian siklus I Pada tahap perencanaan diawali dengan kegiatan pengenalan terhadap materi panca indera manusia, serta pengenalan model picture and picture kepada siswa. Kemudian, menyiapkan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang akan diterapkan dalam kelas IV sebagai acuan dalam melaksanakan tindakan pada siklus I. RPP memuat skenario pembelajaran, mempersiapkan media gambar yang akan digunakan, dan membuat format evaluasi pembelajaran. 2) Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I dilaksanakan pada tanggal 22 Oktober 2012 dikelas IV SDN 14/1 Sungai Baung dengan jumlah siswa yang mengikuti 3

pembelajaran adalah 8 siswa. Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai pengajar dan sebagai pengobservasi yaitu guru kelas IV SDN 14/1 Sungai Baung. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada skenario pembelajaran yang disiapkan serta penilaian LKS dan observasi kegiatan dilakukan pada akhir siklus I. 3) Observasi dan Evaluasi Observasi yang dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung menghasilkan data siklus I yang dirangkum dalam tabel 4.1 berikut ini, Tabel 4.1 Hasil observasi aktivitas guru selama pembelajaran siklus pertama No Aspek Yang Diamati Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3 Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak 1 Guru memotivasi siswa dalam memulai pelajaran 2 Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai 3 Guru menyajikan materi panca indera sebagai pengantar 4 Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar panca indera Guru/menunjuk memanggil siswa secara 5 bergantian memasang/mengurutkan gambar panca indra 6 Guru menanyakan alasan/urutan gambar panca indera tersebut Dari alasan/urutan gambar tersebut guru 7 memulai menanamkan konsep/materi panca indera sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai 8 Guru memberikan pertanyaan kepada siswa 9 Guru memberikan tes Jumlah 7 2 6 3 8 1 Persentase Aktivitas 77,8 66,7 88,9 Rata-rata Persentase Aktivitas 77,8% Keterangan : Beri tanda ( ) untuk skor aspek yang diamati Dari data tabel 4.1 diatas, Hasil yang diperoleh dalam aktivitas guru pada pertemuan I didapatlah 77,8%, pada pertemuan 2 sebesar 66,7% dan pertemuan 3 sebesar 88,9% dengan rata-rata keseluruhan persentase aktivitas yang dilakukan guru adalah 77,8% dengan predikat Baik. Dari hasil kegiatan guru yang dilakukan, penilaian dilakukan dengan menggunakan lembar observasi terhadap kegiatan siswa dan penilaian quis yang dirangkum dan dapat dilihat dalam tabel 4.2 berikut ini, 4

Tabel 4.2 Hasil observasi aktivitas kegiatan siswa selama pembelajaran siklus No Aspek Yang Diamati Pertemuan Ratarata % 1 2 3 1 Datang sekolah tepat waktu 100 75 100 91,67 Perhatian siswa saat guru menjelaskan 2 materi panca indera 100 75 100 91,67 Kemampuan siswa 3 memasang/mengurutkan gambar panca indera menjadi urutan yang logis 50 50 62,5 54,17 Kemampuan siswa dapat memberi alasan 4 dapat mengurutkan/memasangkan gambar panca indra 50 37,5 62,5 50 5 Kemampuan siswa mengerjakan tugas 50 37,5 50 45,83 6 Kemampuan siswa menjawab pertanyaan 75 50 62,5 62,5 Rata-rata % Aktivitas 65,97 Predikat Cukup Dari data yang diperoleh pada tabel 4.2, semua siswa kelas IV SDN 14/1 Sungai Baung datang ke sekolah tepat waktu. Sebelum jam masuk, semua siswa sudah siap berada dikelas dan mempersiapkan buku serta alat tulis untuk belajar dengan rata-rata persentase yang diperoleh sebesar 91,67%. Perhatian siswa pada saat guru menjelaskan materi indera penglihatan yaitu mata, semua siswa memperhatikan dan mendengarkan penjelasan yang dilakukan oleh guru dengan rata-rata persentase yang diperoleh sebesar 91,67%. Meskipun dalam proses pembelajaran siswa masih ada yang ribut tetapi masih bisa dikendalikan oleh guru dengan rata-rata persentase yang diperoleh sebesar 54,17%. Kemampuan siswa memasang atau mengurutkan gambar bagian-bagian indera mata menjadi urutan yang logis masih belum baik, dimana masih terdapat banyak kesalahan dengan rata-rata persentase yang diperoleh sebesar 50%. Kemampuan siswa dapat memberi alasan dapat mengurutkan atau memasangkan gambar panca indra dan kemampuan siswa mengerjakan tugas masih kurang baik, hal ini disebabkan karena tidak adanya pertanyaan dari guru untuk menanyakan alasan atas jawaban siswa dengan rata-rata persentase yang diperoleh sebesar 45,83%. Kemampuan siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan quis sudah baik meskipun masih ada yang banyak menjawab salah dengan rata-rata persentase yang diperoleh sebesar 62,5%. Dalam penilaian observasi siswa yang telah dilakukan, diperolehlah hasil persentase keaktivan siswa secara keseluruhan pada siklus pertama dengan besar persentase 66% pada predikat cukup. Sedangkan nilai hasil belajar siswa pada siklus I yang di peroleh siswa dapat terlihat pada tabel 4.3 berikut ini, 5

Tabel 4.3 Hasil tes masing-masing siswa pada siklus I No Nama Siswa Nilai Ketuntasan Ya Tidak 1 Abdul Hamid 50 2 Ayu Lestari 60 3 Nurjanah 70 4 Sutarman 60 5 Rizal A 70 6 Mayang sari 60 7 Zubaidah 60 8 Rara Rianti 60 Jumlah 490 2 6 Rata-rata 61,25 Persentase Ketuntasan Kelas 25% Predikat Buruk Dari data hasil belajar siswa yang diperoleh menunjukkan bahwa hanya ada 2 siswa yang tuntas dari 8 siswa dalam belajar IPA pada materi panca indra dengan nilai 65 dan terdapat 6 siswa yang belum tuntas dalam belajar dengan nilai dibawah 65. Diperoleh hasil belajar pada siklus I dengan besar persentase ketuntasan 25% dengan predikat ketuntasan belajar Buruk. 4) Refleksi Dari data yang di peroleh pada siklus pertama, terdapat kekurangan-kekurangan dalam materi panca indera manusia pada mata melalui model picture and picture belum memberikan hasil yang optimal. Ditunjukkan dari masih adanya kegiatan guru dalam proses pembelajaran yang belum dilakukan, yaitu kegiatan guru dalam menanyakan alasan atau urutan gambar panca indera penglihatan yaitu mata dan belum menanamkan konsep atau materi panca indera penglihatan atau mata sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai. Sementara kegiatan siswa yang belum dilakukan seperti kemampuan siswa memasang atau mengurutkan gambar panca indera berupa gambar bagian mata menjadi urutan yang logis dan kemampuan siswa dalam memberikan alasan mengurutkan atau memasangkan gambar panca indra penglihatan belum dilakukan karena tidak adanya perintah dari guru agar siswa memberikan alasan atas jawabannya, serta kemampuan siswa mengerjakan tugas belum baik karena masih banyak siswa yang tidak bisa menjawab pertanyaan dengan belum benar. Rekomendasi perbaikan yang perlu dilakukan yaitu guru dalam siklus selanjutnya yaitu dengan memberikan pertanyaan alasan jawaban siswa dan menyediakan gambargambar yang lebih banyak agar setiap siswa memperoleh gambar indra penglihatan dan memperhatikan sendiri bagian-bagian mata tersebut. Sehingga siswa lebih aktif belajar dan memperoleh hasil yang lebih baik. 6

2. Siklus 2 Dalam penelitian ini siklus kedua mulai dilaksanakan pada tanggal 29 Oktober 2012, 1) Perencanaan penelitian siklus 2 Pada tahapan perencanaan diawali dengan diskusi dengan guru mengenai hal-hal yang perlu dilakukan dalam siklus 2 ini, agar aktivitas dan hasil belajar siswa meningkat. Kemudian, menyiapkan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang akan diterapkan dalam kelas IV sebagai acuan dalam melaksanakan tindakan pada siklus 2. RPP memuat skenario pembelajaran, mempersiapkan media gambar yang akan digunakan, dan membuat format evaluasi pembelajaran. 2) Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus 2 dilaksanakan pada tanggal 29 Oktober 2012 dikelas IV SDN 14/1 Sungai Baung dengan jumlah siswa yang mengikuti pembelajaran adalah 8 siswa. Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai pengajar dan sebagai pengobservasi yaitu guru kelas IV SDN 14/1 Sungai Baung. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada skenario pembelajaran yang disiapkan serta penilaian LKS dan observasi kegiatan dilakukan pada akhir siklus 2. 3) Observasi dan evaluasi Observasi yang dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung menghasilkan data siklus 2 yang dirangkum dalam tabel 4.4 berikut ini, Tabel 4.4 Hasil observasi aktivitas guru selama pembelajaran siklus 2 No 1 2 3 4 5 6 7 8 Aspek Yang Diamati Guru memotivasi siswa dalam memulai pelajaran Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai Guru menyajikan materi panca indera sebagai pengantar Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar panca indera Guru/menunjuk memanggil siswa secara bergantian memasang/mengurutkan gambar panca indra Guru menanyakan alasan/urutan gambar panca indera tersebut Dari alasan/urutan gambar tersebut guru memulai menanamkan konsep/materi panca indera sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai Guru memberikan pertanyaan kepada siswa Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3 Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak 7

9 Guru memberikan tes Jumlah 9 9 9 Persentase Aktivitas 100 100 100 Rata-rata Persentase Aktivitas 100% Keterangan : Beri tanda ( ) untuk skor aspek yang diamati Dari data tabel 4.4 diatas, Hasil yang diperoleh dalam aktivitas guru pada pertemuan I didapatlah 100%, pada pertemuan 2 sebesar 100% dan pertemuan 3 sebesar 100% dengan rata-rata keseluruhan persentase aktivitas yang dilakukan guru adalah 100% dengan predikat sangat baik. Dari hasil kegiatan guru yang dilakukan, penulis melakukan penilaian pada lembar observasi terhadap kegiatan siswa dan penilaian quis yang dirangkum dan dapat dilihat dalam tabel 4.5 berikut ini, Tabel 4.5 Hasil observasi aktivitas siswa selama pembelajaran siklus 2 No Aspek Yang Diamati Pertemuan Ratarata % 1 2 3 1 Datang sekolah tepat waktu 100 87,5 100 95,83 Perhatian siswa saat guru menjelaskan 2 materi panca indera 100 87,5 100 95,83 Kemampuan siswa 3 memasang/mengurutkan gambar panca indera menjadi urutan yang logis 50 62,5 62,5 58,33 Kemampuan siswa dapat memberi alasan 4 dapat mengurutkan/memasangkan gambar panca indera 75 50 75 66,67 5 Kemampuan siswa mengerjakan tugas 50 50 50 50 6 Kemampuan siswa menjawab pertanyaan 75 62,5 75 70,83 Rata-rata % Aktivitas 73% Predikat Cukup Dari data yang diperoleh pada tabel 4.5, semua siswa kelas IV SDN 14/1 Sungai Baung datang ke sekolah tepat waktu. Sebelum jam masuk, semua siswa sudah berada dikelas dan mempersiapkan buku serta alat tulis untuk belajar dengan rata-rata persentase yang diperoleh sebesar 95,83%. Perhatian siswa pada saat guru menjelaskan materi indera pendengaran yaitu telinga, semua siswa memperhatikan dan mendengarkan penjelasan yang dilakukan oleh guru 95,83%. Kemampuan siswa memasang atau mengurutkan gambar bagian-bagian indera pendengaran menjadi urutan yang logis sudah baik, tetapi masih ada yang mendapat nilai rendah dengan rata-rata persentase yang diperoleh sebesar 58,33%. Kemampuan siswa dapat memberi alasan serta mengurutkan atau memasangkan gambar panca indra sudah baik tetapi kemampuan siswa mengerjakan tugas masih belum baik karena masih ada sebagian siswa menjawab salah dengan rata-rata persentase yang diperoleh sebesar 66,67%. Kemampuan siswa menjawab pertanyaan quis sudah baik tetapi 8

masih ada yang menjawab salah dengan rata-rata persentase yang diperoleh sebesar 70,83%. Dalam penilaian observasi siswa yang telah dilakukan, diperolehlah hasil persentase keaktivan siswa secara keseluruhan pada siklus kedua dengan besar persentase 73% pada predikat cukup. Sedangkan nilai hasil belajar siswa pada siklus 2 yang di peroleh siswa dapat terlihat pada tabel 4.6 berikut ini, Tabel 4.6 Hasil tes masing -masing siswa pada siklus 2 No Nama Siswa Nilai Ketuntasan Ya Tidak 1 Abdul Hamid 70 2 Ayu Lestari 80 3 Nurjanah 60 4 Sutarman 80 5 Rizal A 70 6 Mayang sari 60 7 Zubaidah 60 8 Rara Rianti 70 Jumlah 550 5 3 Rata-rata 68,75 Persentase Ketuntasan Kelas 62,6% Predikat Cukup Dari data hasil belajar siswa yang diperoleh menunjukkan bahwa hanya ada 5 siswa yang tuntas dari 8 siswa dalam belajar IPA pada materi panca indra dengan nilai 65 dan terdapat 3 siswa yang belum tuntas dalam belajar dengan nilai dibawah 65. Diperoleh hasil belajar pada siklus 2 dengan besar persentase ketuntasan 62,75% dengan predikat ketuntasan belajar Cukup. 4) Refleksi Dari data yang di peroleh pada siklus kedua, masih terdapat kekurangan-kekurangan dalam materi panca indera manusia pada telinga melalui model picture and picture belum memberikan hasil yang optimal. Kegiatan pengajaran yang dilakukan guru sudah baik, dimana kegiatan yang dilaksanakan berdasarkan pertanyaan pada lembar observasi. Sementara kegiatan siswa yang belum baik atau masih terdapat kekurangan adalah kemampuan siswa mengerjakan tugas dimana masih banyak siswa yang mendapat nilai rendah saat mengerjakan tugas. Rekomendasi perbaikan yang perlu dilakukan yaitu guru dalam siklus selanjutnya yaitu dengan memberikan bimbingan terhadap siswa yang mendapat nilai rendah dan belum memahami pembelajaran. Sehingga siswa lebih aktif belajar dan memperoleh hasil yang lebih baik. 9

3. Siklus 3 Dalam penelitian ini siklus kedua mulai dilaksanakan pada tanggal 05 November 2012, 1) Perencanaan penelitian siklus 3 Pada tahapan perencanaan diawali dengan diskusi dengan guru mengenai hal-hal yang perlu dilakukan dalam siklus 3 ini, agar aktivitas dan hasil belajar siswa meningkat. Kemudian, menyiapkan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang akan diterapkan dalam kelas IV sebagai acuan dalam melaksanakan tindakan pada siklus 3. RPP memuat skenario pembelajaran, mempersiapkan media gambar yang akan digunakan, dan membuat format evaluasi pembelajaran. 2) Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus 3 dilaksanakan pada tanggal 05 November 2012 dikelas IV SDN 14/1 Sungai Baung dengan jumlah siswa yang mengikuti pembelajaran adalah 8 siswa. Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai pengajar dan sebagai pengobservasi yaitu guru kelas IV SDN 14/1 Sungai Baung. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada skenario pembelajaran yang disiapkan serta penilaian LKS dan observasi kegiatan dilakukan pada akhir siklus 3. 3) Observasi dan Evaluasi Observasi yang dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung menghasilkan data siklus 3 yang dirangkum dalam tabel 4.7 berikut ini, Tabel 4.7 Hasil observasi aktivitas guru selama pembelajaran siklus 3 No Aspek Yang Diamati Pertemuan I Pertemuan 2 Pertemuan 3 Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Guru memotivasi siswa dalam memulai 1 pelajaran Guru menyampaikan kompetensi yang 2 ingin dicapai Guru menyajikan materi panca indera 3 sebagai pengantar Guru menunjukkan/memperlihatkan 4 gambar panca indera Guru/menunjuk memanggil siswa secara 5 bergantian memasang/mengurutkan gambar panca indra Guru menanyakan alasan/urutan gambar 6 panca indera tersebut Dari alasan/urutan gambar tersebut guru memulai menanamkan konsep/materi 7 panca indera sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai Guru memberikan pertanyaan kepada 8 siswa 9 Guru memberikan tes Jumlah 7 7 7 10

Persentase Aktivitas 100 100 100 Rata-rata Persentase Aktivitas 100% Keterangan : Beri tanda ( ) untuk skor aspek yang diamati Dari data tabel 4.7 diatas, Hasil yang diperoleh dalam aktivitas guru pada pertemuan I didapatlah 100%, pada pertemuan 2 sebesar 100% dan pertemuan 3 sebesar 100% dengan rata-rata keseluruhan persentase aktivitas yang dilakkukan guru adalah 100% dengan predikat sangat baik. Dari hasil kegiatan guru yang dilakukan, penulis melakukan penilaian pada lembar observasi terhadap kegiatan siswa dan penilaian quis yang dirangkum dan dapat dilihat dalam tabel 4.8 berikut ini, Tabel 4.8 Hasil Observasi aktivitas siswa selama pembelajaran Siklus 3 No Aspek Yang Diamati Pertemuan Ratarata % 1 2 3 1 Datang sekolah tepat waktu 100 100 100 100 Perhatian siswa saat guru menjelaskan 2 materi panca indera 100 100 100 100 Kemampuan siswa 3 memasang/mengurutkan gambar panca indera menjadi urutan yang logis 62,5 75 87,5 75 Kemampuan siswa dapat memberi alasan 4 dapat mengurutkan/memasangkan gambar panca indera 87,5 62,5 75 75 5 Kemampuan siswa mengerjakan tugas 50 87,5 87,5 75 6 Kemampuan siswa menjawab pertanyaan 87,5 100 100 95,83 Rata-rata % Aktivitas 86,8% Predikat Baik Sekali Dari data yang diperoleh pada tabel 4.8, semua siswa kelas IV SDN 14/1 Sungai Baung datang ke sekolah tepat waktu. Sebelum jam masuk, semua siswa sudah berada dikelas dan mempersiapkan buku serta alat tulis untuk belajar, hal ini dilakukan siswa karena sudah dibiasakan disiplin oleh gurunya dengan rata-rata persentase yang diperoleh sebesar 100%. Perhatian siswa pada saat guru menjelaskan materi indera pengecap dan peraba yaitu lidah dan kulit, semua siswa memperhatikan dan mendengarkan penjelasan yang dilakukan oleh guru dengan rata-rata persentase yang diperoleh sebesar 100%. Kemampuan siswa memasang atau mengurutkan gambar bagian-bagian lidah dan kulit menjadi urutan yang logis sudah baik, tetapi masih ada satu yang mendapat nilai rendah dengan rata-rata persentase yang diperoleh sebesar 75%. Kemampuan siswa dapat memberi alasan serta mengurutkan atau memasangkan gambar panca indra sudah baik dengan ratarata persentase yang diperoleh sebesar 75%. Kemampuan siswa mengerjakan tugas meskipun masih ada sebagian siswa menjawab salah dengan rata-rata persentase yang diperoleh sebesar 75. Kemampuan siswa menjawab pertanyaan quis sudah baik tetapi masih ada yang menjawab salah dengan rata-rata persentase yang diperoleh sebesar 11

95,83%. Dalam penilaian observasi siswa yang telah dilakukan, diperolehlah hasil persentase keaktivan siswa secara keseluruhan pada siklus pertama dengan besar persentase 86,6% pada predikat baik sekali. Sedangkan nilai hasil belajar siswa pada siklus 3 yang di peroleh siswa dapat terlihat pada tabel 4.9 berikut ini, Tabel 4.9 Hasil tes masing-masing siswa pada siklus 3 No Nama Siswa Nilai Ketuntasan Ya Tidak 1 Abdul Hamid 86 2 Ayu Lestari 80 3 Nurjanah 93 4 Sutarman 86 5 Rizal A 73 6 Mayang sari 80 7 Zubaidah 60 8 Rara Rianti 80 Jumlah 638 7 1 Rata-rata 79,75 Persentase Ketuntasan Kelas 87,5% Predikat Baik Sekali Dari data hasil belajar siswa yang diperoleh menunjukkan bahwa hanya ada 7 siswa yang tuntas dari 8 siswa dalam belajar IPA pada materi panca indra dengan nilai 65 dan terdapat 1 siswa yang belum tuntas dalam belajar dengan nilai dibawah 65. Diperoleh hasil belajar pada siklus 3 dengan besar persentase ketuntasan 87,5% dengan predikat ketuntasan belajar Baik Sekali. 4) Refleksi Dari data yang di peroleh pada siklus ketiga, terdapat peningkatan dalam materi panca indra manusia pada lidah dan kulit melalui model picture and picture sudah memberikan hasil yang optimal. Kegiatan pengajaran yang dilakukan guru sudah baik, dimana kegiatan yang dilaksanakan berdasarkan pertanyaan pada lembar observasi. Sementara kegiatan siswa yang masih belum baik atau masih terdapat kekurangan adalah kemampuan siswa mengerjakan tugas dimana masih banyak siswa yang mendapat nilai rendah saat mengerjakan tugas. Rekomendasi perbaikan yang perlu dilakukan yaitu guru dalam perbaikan selanjutnya yaitu dengan diberikan banyak bimbingan dan latihan terhadap siswa yang mendapat nilai rendah dan belum memahami pembelajaran. Sehingga siswa lebih aktif belajar dan memperoleh hasil yang lebih baik. 12

PEMBAHASAN Dari penelitian tindakan yang telah dilaksanakan dikelas IV SDN 14/1 Sungai Baung pada materi panca indera manusia dengan menggunakan model picture and picture dengan melaksanakan 3 siklus dimana dalam setiap 1 siklus terdiri dari 3 kali pertemuan yang dapat dilihat dalam tabel 4.10 pada tingkat keberhasilan setiap siklus I, II dan III. Tabel 4.10 Rekap Hasil Observasi Guru No Siklus Rata-rata Ketuntasan 1. I 77,78% 2. II 100% 3. III 100% Grafik 1: Rekap Hasil Observasi Aktivitas Guru AKTIVITAS GURU 120% 100% 80% 77.78 100 100 Ketuntasan 60% 40% 20% 0% Siklus I Siklus II Siklus III Dari hasil observasi terhadap kegiatan guru dalam mengajar yang dilakukan pada setiap siklus menghasilkan data yang meningkat dalam setiap siklus, hal ini dampak dari hasil perbaikan yang dilakukan pada setiap siklus yang dilakukan. Di mana pada observasi guru yang dilakukan disiklus pertama memperoleh jumlah 7 dengan besarnya persentase 77,78%, siklus kedua memperoleh jumlah 9 dengan besarnya persentase 100% dan siklus ketiga memperoleh jumlah 9 dengan besarnya persentase 100%. Dari rekap hasil penilaian aktivitas guru, terlihatlah bahwa adanya peningkatan kegiatan guru dalam kategori pertanyaan observasi guru yang disesuaikan dengan kegiatan pada model Picture And Picture. 13

Tabel 4.11 Rekap Hasil Observasi Aktivitas Siswa No Siklus Rata-rata Ketuntasan 1. I 65,97% 2. II 73% 3. III 86,8% Grafik 2 : Rekapitulasi Aktivitas Siswa 100% 65.97 AKTIVITAS SISWA 73 86.8 50% Ketuntasan 0% Siklus I Siklus II Siklus III Hasil observasi kegiatan siswa yang dihasilkan pada setiap siklus dapat dilihat dari tabel dan grafik kegiatan siswa, dimana menghasilkan data yang baik dan sesuai dengan apa yang diharapkan peneliti yaitu telah mencapai kriteria keberhasilan. Keaktivan siswa dalam belajar dari siklus pertama dengan besar persentase keaktifan siswa sebesar 65,97% pada predikat cukup. Persentase keaktifan siswa dalam siklus kedua mengalami peningkatan dengan persentase 73% pada predikat cukup. Keaktifan siswa pada siklus ketiga mengalami peningkatan dengan besar persentase 86,8% dalam kategori sangat baik. Tabel 4.12 Rekap Hasil Ketuntasan Belajar Siswa Siklus 1, 2 dan 3 No Siklus % Ketuntasan Kelas 1 I 25 2 II 62,5 3 III 87,5 Grafik 3 : Rekapitulasi Hasil Ketuntasan Belajar Siswa HASIL BELAJAR 100% 80% 60% 40% 20% 0% 87.50 62.50 25 14 Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3 ketuntasan

Dari tabel 4.12 dan grafik 4.2 dapat dilihat kegiatan penelitian yang dilakukan pada setiap siklus menghasilkan ketuntasan siswa yang meningkat, pada siklus pertama 2 siswa yang tuntas dengan besar persentase 25% dalam kategori buruk, pada siklus kedua terdapat 5 siswa yang tuntas dengan besar persentase 62,5% dalam kategori cukup serta pada siklus ketiga terdapat 7 siswa yang tuntas dengan besar persentase 87,5% dalam kategori baik. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan melalui beberapa tindakan dari siklus I, II, dan III. Berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran picture and picture dikelas IV SDN 14/1 Sungai Baung pada materi panca indra manusia memperoleh keaktivan siswa dalam belajar dari siklus pertama dengan besar persentase keaktivan siswa sebesar 50%. Persentase keaktifan siswa dalam siklus kedua mengalami peningkatan dengan persentase 83,33%. Keaktivan siswa pada siklus ketiga mengalami peningkatan dengan besar persentase 100% dalam kategori sangat baik. Sementara pada hasil belajar siswa pada siklus pertama 2 siswa yang tuntas dengan besar persentase 25% dalam kategori buruk, pada siklus kedua terdapat 5 siswa yang tuntas dengan besar persentase 62,5% dalam kategori cukup serta pada siklus ketiga terdapat 7 siswa yang tuntas dengan besar persentase 87,5% dalam kategori baik. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti menyarankan hal-hal berikut ini: 1. Guru Guru-guru sekolah disarankan untuk dapat menerapkan model pembelajaran picture and picture karena dengan segala kelebihan yang dimiliki menerapkan model pembelajaran picture and picture dapat meningkatkan keaktivan dan hasil belajar siswa. 2. Sekolah Dapat menjadi bahan pertimbangan dalam meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah. DAFTAR RUJUKAN Ekawarna, (2011). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Gaung Persada Press. Sugiono. 2009. Metode Penelitian Penelitian. Bandung: Alfabeta 15