Kajian Karakteristik Bangunan Ikonik Pada Gedung Puspa Iptek Kota Baru Parahyangan

dokumen-dokumen yang mirip
KARAKTER SPASIAL BANGUNAN STASIUN KERETA API SOLO JEBRES

Kriteria Desain Fasade Pembentuk Karakter Visual Bangunan Universitas Tanjungpura

Kajian Pencahayaan Alami pada Bangunan Villa Isola Bandung

Evaluasi Kualitas Pencahayan Alami Pada Rumah Susun Sebelum dan Setelah Mengalami Perubahan Denah Ruang Dalam

Museum Jembatan sebagai Bangunan Ikonik Pulau Madura

PENGEMBANGAN PUSAT PEMASARAN DENGAN PENDEKATAN ICONIC DESIGN DI KAWASAN INDUSTRI KECIL PENGGILINGAN, JAKARTA TIMUR

SEKOLAH TINGGI ASTRONOMI DI KOTA PARE-PARE TEMA ARSITEKTUR METAFORA

sekitarnya serta ketersediaannya yang belum optimal (pada perbatasan tertentu tidak terdapat elemen gate). d. Elemen nodes dan landmark yang

STUDI GOLDEN SECTION PADA FASADE BANGUNAN DI KAWASAN KAYUTANGAN, MALANG

Prinsip Desain Arsitektur. Keterkaitan Gubahan Massa dan Pembentukan Ruang Dalam Pada Rumah Segitiga di Bandung

MATEMATIKA PADA GAPURA BALI

EVALUASI DESAIN JALUR EVAKUASI PENGGUNA BANGUNAN DALAM KONDISI DARURAT PADA BANGUNAN APARTEMEN X

BAB IV : KONSEP. 4.1 Konsep Dasar. Permasalahan & Kebutuhan. Laporan Perancangan Arsitektur Akhir

MENGKOMUNIKASIKAN GAMBAR RANCANGAN TAPAK BANGUNAN

KARAKTER SPASIAL BANGUNAN KOLONIAL PROTESTANCHE KERK (GEREJA MERAH)-PROBOLINGGO

ADAPTASI BANGUNAN BARU TERHADAP BANGUNAN LAMA DI KAWASAN KONSERVASI GEDUNG SATE BANDUNG

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Geometri Ornamen pada Fasade Masjid Jami Malang

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

Sirkulasi Bangunan Rumah Tinggal Kampung Kauman Kota Malang

Struktur Sebagai Elemen Estetis Dalam Rancangan Pengembangan di Kawasan Institut Teknologi Nasional Bandung

KARAKTER VISUAL FASADE BANGUNAN KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA KOTA MALANG

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB 6 HASIL PERANCANGAN. konsep Hibridisasi arsitektur candi zaman Isana sampai Rajasa, adalah candi jawa

PUSAT PERBELANJAAN KELUARGA MUSLIM Dl JOGJAKARTA BAB ANALISIS BENTUK TAMANSARI III.1. TAMANSARI. GAMBAR III.1. Umbul Winangun

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL

KAJIAN EKSPRESI BANGUNAN EIGER ADVENTURE STORE Jl. SUMATERA BANDUNG DITINJAU DARI EKSTERIOR DAN INTERIOR BANGUNAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. a. Aksesibilitas d. View g. Vegetasi

Wanita Subadra Abioso, Ir., M.T Halaman 1 dari 6

Analisa Karakter Fasade Bangunan. Kerangka Analisa Karakter Fasade Bangunan

BAB 1 PENDAHULUAN. Auditorium Universitas Diponegoro 2016

BAB VI KONSEP PERENCANAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

PERANCANGAN APARTEMEN MENGGUNAKAN DOUBLE SKIN FACADE

KAJIAN BENTUK DAN FASADE HOTEL HILTON BANDUNG

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Kesimpulan dan Saran

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB III TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORERIKAL PENDEKATAN ARSITEKTUR ORGANIK PADA TATA RUANG LUAR DAN DALAM HOMESTAY DAN EKOWISATA SAWAH

BAB 3 DESKRIPSI PROJECT 3.1. Latar Belakang Project Site Analisis Data-data Project Awal. 27

PENGEMBANGAN KOMPLEK PERKANTORAN BALAI KOTA DEPOK Mochamad Iqbal Permana

RESOR PANTAI WEDI OMBO DI GUNUNG KIDUL, YOGYAKARTA

Bab IV Simulasi IV.1 Kerangka Simulasi

KERAGAMAN KARAKTER FORMAL BANGUNAN FASILITAS PENDIDIKAN PENINGGALAN KOLONIAL BELANDA DI YOGYAKARTA

KOMPONEN PADA ELEMEN FASADE MASJID AGUNG JAMI MALANG PERIODE 1910, 1940, DAN 2016

MANAKALA GEDUNG BPI ITB UNJUK KEKUATAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1. Jumlah Penduduk DKI Jakarta Sumber : diakses tanggal 2 Oktober 2015

SEKOLAH MENENGAH TUNANETRA BANDUNG

Karakteristik Fasade Bangunan Kawasan Pasar Besar Kota Malang

Keselarasan antara Baru dan Lama Eks-Bioskop Indra Surabaya

KONSEP RANCANGAN. Latar Belakang. Konteks. Tema Rancangan Surabaya Youth Center

HOME OF MOVIE. Ekspresi Bentuk BAB III TINJAUAN KHUSUS. Ekspresi Bentuk. III.1 Pengertian Tema. Pengertian Ekspresi, adalah :

G E O M E T R I FALLINGWATER FRANK LLOYD WRIGHT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fitri Salam Bhakti, 2014 Gedung Sundial Kota Baru Parahyangan Sebagai Objek Berkarya Seni Grafis

PENERAPAN KONSEP TRANSFORMASI PADA FASAD BANGUNAN KAMPUS ITENAS 2030

Aspek Arsitektur Kota dalam Perancangan Pasar Tradisional

PELESTARIAN BANGUNAN MASJID JAMIK SUMENEP

Fasilitas Informasi dan Pelatihan Futsal di Surabaya

DAFTAR ISI. BAB III OBJEK STUDI 3.1. Kriteria Pemilihan Lokasi Tinjauan Umum Tinjauan Lokasi Analisa Tapak...

Perencanaan Perpustakaan Umum Propinsi

INSTRUKSI KERJA LABORATORIUM PEMBAYANGAN MATAHARI

BAB VI HASIL PERANCANGAN

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN KATA PENGANTAR HALAMAN PERSEMBAHAN DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL ABSTRAKSI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB V KAJIAN TEORI. Tema desain menjadi sebuah konsep untuk merancang dan membuat

Pemetaan Eksterior Gedung 3 Dimensi (3D) Menggunakan Electronic Total Station (ETS)

DOKUMENTASI MASJID SALMAN DAN PUSDAI

Meng- abadi -kan Arsitektur dalam Rancangan Gedung Konser Musik Klasik Surabaya

INFO TEKNIK Volume 9 No. 1, Juli 2008 (82-98)

UTARINA KUSMARWATI BAB I PENDAHULUAN

DAFTAR ISI. Halaman Judul Lembar Pengesahan Lembar Persembahan. Abstraksi Kata Pengantar. Daftar Gambar Daftar Tabel Daftar Lampiran

TEORI ARSITEKTUR 1 CIRI VISUAL BENTUK. dosen penanggung jawab: Hamdil Khaliesh, ST.

Identitas, suatu objek harus dapat dibedakan dengan objek-objek lain sehingga dikenal sebagai sesuatu yang berbeda atau mandiri.

PUSAT OLAHRAGA TINJU DI MAKASSAR PENERAPAN ARSITEKTUR FUTURISTIK

SUMBU POLA RUANG DALAM RUMAH TINGGAL DI KAWASAN PECINAN KOTA BATU

PENERAPAN PSIKOLOGI ARSITEKTUR PADA FASILITAS PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN SEKOLAH DASAR DI KOTA SURAKARTA

pada bangunan yang berkembang pada masa Mesir kuno, Yunani dan awal abad

PUSAT PAMERAN DAN KONVENSI DI SURAKARTA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR FUTURISTIK

LAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN... i. LEMBAR PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI... ii. PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN TUGAS AKHIR... iii. KATA PENGANTAR...

RANCANGAN RUANG TERBUKA PADA KAWASAN PERUMAHAN THE MANSION ANTAPANI BANDUNG

SENTRA MEBEL SEBAGAI DESTINASI WISATA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR REGIONALISME DI JUWIRING, KLATEN

Gambar 6.1 Konsep Hasil Perumusan Pendekatan Konsep Sumber : Analisa Penulis

UTS SPA 5 RAGUAN

Bab 4 ANALISA & PEMBAHASAN

Komentar, Kritik dan Saran dari Diskusi Sidang Tugas Akhir (13 Juli 2011)

THE APPLICATION OF GEOMETRIC PROPORTION AND COMPOSITION THEORY TO THE BNI 46 JAKARTA BUILDING BY SILABAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. 5.1 Kesimpulan Dari Menggunakan Teori Kevin Lynch. Berdasarkan hasil analisa dari data dan hasil survey wawancara yang

Fasilitas Wisata Kuliner Solo di Solo Baru

BAB III TINJAUAN KHUSUS

BAB III METODE PERANCANGAN. perancang dalam mengembangkan ide rancangan. Metode yang digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. sebelum manusia mengenal makna arsitektur itu sendiri, namun pada saat ini signage

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG LATAR BELAKANG MIKRO, MESO, DAN MAKRO 1

KOMPOSISI FASAD MASJID AL MUBAROK DI NGANJUK

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

Kajian Bentuk dan Fasad Hotel Gino Feruci Bandung Utami, Mario Wibowo, Abdul Jabbar Faruk

5.1.1 Perubahan pada denah Perubahan pada struktur dan penutup atap D Interior dan exterior ruangan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

Gambar 4.7 Foto Langit di Sekitar Bangunan Masjid Al-Irsyad

Transkripsi:

Jurnal Reka Karsa Jurusan Teknik Arsitektur Itenas No.I Vol. 1 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional [Juni 2013] Kajian Karakteristik Bangunan Ikonik Pada Gedung Puspa Iptek Kota Baru Parahyangan ERWIN YUNIAR RAHADIAN, FADLI WAHAB, HENDRIK SYAPUTRA, ASEP SETIAWAN Institut Teknologi Nasional Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Jurusan Teknik Arsitektur Email: ears@itenas.ac.id ABSTRAK Perkembangan dunia arsitektur kian pesat ditandai dengan banyak bermunculannya bangunan-bangunan arsitektur ikonik di berbagai kota besar dunia. Arsitektur Ikonik merupakan karya arsitektur yang dapat dijadikan sebagai tanda tempat di kawasan atau lingkungan sekitar, ataupun karya arsitektur yang menjadi tanda dari era waktu tertentu. Bangunan yang menjadi objek studi dalam penelitian ini adalah gedung Puspa IPTEK di Kota Baru Parahyangan yang merupakan bangunan jam matahari pertama dan terbesar di Indonesia dan berfungsi sebagai museum ilmu pengetahuan dan teknologi. Metode penelitian yang digunakan dalam kajian ini adalah metode penelitian deskriptif baik kualitatif dan kuantitatif. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sebuah bangunan dapat disebut sebagai bangunan ikonik apabila bangunan tersebut merupakan sesuatu yang baru pada zamannya, berbentuk atraktif, simetris, memiliki proporsi dan skala yang sempurna, juga ritme pada facade serta membentuk vista secara visual, sehingga bangunan Puspa IPTEK Kota Baru Parahyangan dinilai memiliki kriteria bangunan ikonik dan menjadi ikon di kawasan Kota Baru Parahyangan Kata Kunci: Arsitektur Ikonik, Karakteristik, Penanda Kawasan ABSTRACT Increasingly rapid development of world architecture is marked by the emergence of many iconic architectural buildings in various cities of the world. Iconic architecture is an architectural masterpiece that can be used as a sign of a place in the region or around the neighborhood, or work of architecture being a sign of a certain time era. Buildings that were examined in this study is a science and technology building in New Town Puspa Parahyangan which is building the first and largest sundial in Indonesia and serves as a museum of science and technology. The method used in this study is the descriptive research method both qualitatively and quantitatively. From these results it can be concluded that a building can be termed as an iconic building if the building is something new in his day, attractively shaped, symmetrical, has perfect proportions and scale, as well as on the facade rhythm and form a visual vista, so building Puspa Science and Technology New Town Parahyangan assessed iconic building criteria and has become an icon in the Kota Baru Parahyangan Keywords : Iconic Architecture, Characteristics, Landmark Reka Karsa - 1

Rahadian, dkk 1. PENDAHULUAN Arsitektur merupakan ciri dan salah satu unsur dari kebudayaan manusia. Dalam perjalanan sejarah arsitektur, terdapat karya-karya (besar) arsitektur yang dapat dijadikan penanda zaman dari kebudayaan manusia. Karya-karya besar arsitektur tersebut terlihat ada kaitannya dengan tanda atau ikon berupa bangunan arsitektur yang dijadikan penanda dari tempat, lingkungan dan kawasan. Tidak ada patokan pasti yang menentukan bahwa sebuah bangunan menjadi ikon atau fenomenal. Arsitektur ikonik selain harus memiliki bentuk yang atraktif (attractive form) dan berada ditempat yang strategis, bangunan tersebut harus dapat menjadi focal point suatu tempat, lingkungan atau kawasan. Bangunan ikon biasanya dapat mengungkapkan sejarah dan karakteristik suatu tempat, lingkungan atau kawasan. Arsitektur Ikonik adalah karya arsitektur atau bangunan yang dapat dijadikan sebagai tanda (atau penanda) tempat di lingkungan sekitar ataupun karya arsitektur yang menjadi tanda dari era waktu tertentu. Lingkup studi dalam penelitian ini adalah kajian desain bangunan ikonik pada bangunan Puspa IPTEK di Kawasan Kota Baru Parahyangan. Adapun sasaran yang hendak dicapai pada penilitian ini adalah: mengetahui karakteristik bangunan ikonik serta mengetahui apakah bangunan Puspa IPTEK Kota Baru Parahyangan termasuk sebagai bangunan ikonik. 2. METODOLOGI Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Langkah pertama adalah melakukan kajian deskriptif terhadap karakteristik bangunan ikonik dari berbagai literatur. Kesimpulan dari kajian desktiptif karakteristik bangunan ikonik ini selanjutnya dijadikan variabel analisis untuk melakukan analisis karakteristik bangunan ikonik pada bangunan Puspa Iptek Kota Baru Parahyangan. Teknik pengambilan data dalam dalam penelitian ini dilakukan dengan pengamatan langsung dilapangan menggunakan fotografi, dan angket qusioner untuk mendapatkan kesan atau persepsi dari orang lain yang melihat bangunan tersebut. Dalam menentukan karakteristik arsitektur ikonik dilakukan kajian awal arsitektur ikonik yang meliputi: 1. Sejarah perkembangan arsitektur ikonik 2. Ciri visual dari arsitektur ikonik berupa : Bentuk Wujud Dimensi Warna Posisi Orientasi Proporsi dan skala 3. Tinjauan pengolahan fasade : Faktor-Faktor yang mempengaruhi pengolahan fasade Karakter Fasade Pola fasade Reka Karsa - 2

Kajian Karakteristik Bangunan Ikonik Pada Gedung Puspa Iptek Kota Baru Parahyangan 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Sesuatu yang Baru Pada Jamannya (The New Idea) Sundial atau dengan kata lain jam matahari merupakan hal yang cukup baru di Indonesia. Dari hasil pengamatan, hanya terdapat satu buah jam matahari yang telah dibuat dan dipatenkan di Indonesia, yaitu jam matahari penunjuk waktu shalat yang terdapat di Masjid Agung Surakarta, Solo. Puspa IPTEK Kota Baru Parahyangan merupakan jenis jam matahari pertama di Indonesia yang berfungsi sebagai sundial jenis horizontal dan vertical terpadu, juga sebagai sundial terbesar di Indonesia (Sertifikat Museum Rekor Indonesia: Mei 2002). Dari segi skala, jam matahari ini memiliki skala bentuk yang sangat besar, dimana sculpture ini memiliki fungsi ruang di dalamnya sebagai salah satu ruang publik yang juga memiliki fungsi galeri ilmu pengetahuan dan teknologi. Maka dapat dikatakan sesuatu yang baru dari bangunan ini adalah Jam Matahari terbesar di Indonesia yang memiliki fungsi bangunan aktif di dalamnya. 3.2 Bentuk yang Atraktif (Attractive Form) Gambar 1. Elemen Sundial pada bangunan (biru - gnomon, merah - bidang dial) Pada gambar 1 menunjukan beberapa bangunan jam matahari yang ada di dunia, yang digunakan sebagai perbandingan dengan bangunan jam matahari Puspa IPTEK Kota Baru Parahyangan. Tentunya sebuah bangunan jam matahari harus memiliki elemen gnomon atau jarum penunjuk beserta sudut kemiringannya dan bidang dial jam matahari sebagai jatuhnya bayang-bayang gnomon. Bila dilihat secara visual elemen-elemen ini secara tidak langsung menjadi elemen estetis pada bangunan, sehingga menciptakan bentuk yang unik dan atraktif. Berikut ini hasil survey melalui media angket yang disebarkan kepada masyarakat; Jawaban Pertanyaan SS S R TS STS Apakah bentuk bangunan 49% 44% 5% 2% 0% tersebut unik? Tabel 1. Data Statistik Angket Pertanyaan 4 Reka Karsa - 3

Rahadian, dkk SS S R TS STS 5% 2% 0% 44% 49% Gambar 2. Pie Chart Hasil Angket Pertanyaan 4 Dari hasil angket dengan melibatkan 61 responden dengan teknik menunjukkan foto bangunan tersebut, dapat disimpulkan bahwa bangunan jam matahari Puspa Iptek secara visual dinilai oleh responden sebagai bangunan yang unik. 3.3 Bentuk Simetris pada Bangunan (Simetrical Form) Dari hasil kajian awal terhadap bangunan ikonik, simetrisitas merupakan ciri arsitektur bangunan ikonik. Simetri (refleksi) adalah pencerminan obyek pada sebuah garis sebagai bidang cermin. Nilai obyek sama dengan nilai refleksi objek. Gambar 3. Ilustrasi bentuk simetri Aplikasi bentuk simetris pada bangunan Puspa IPTEK Kota Baru Parahyangan dapat terlihat dari beberapa gambar 4 di bawah ini. Pada tampak tersebut terlihat garis pencerminan berada tepat ditengah bangunan yang membagi dua tampak sama besar dan identik. Gambar 4. Aplikasi bentuk simetris pada tampak bangunan Reka Karsa - 2

Kajian Karakteristik Bangunan Ikonik Pada Gedung Puspa Iptek Kota Baru Parahyangan Gambar 5. Aplikasi bentuk simetris pada denah bangunan Bangunan Puspa IPTEK memiliki bentuk dasar lingkaran sebagai alasnya. Bentuk tersebut memiliki garis sumbu yang menghasilkan bentuk yang simetris. Jika merujuk pada salah satu ciri arsitektur bangunan ikonik, maka bangunan Puspa IPTEK juga memiliki bentuk yang simetris. 3.4 Elemen Berulang Pada Fasade (Continous Rhythm) Ritme juga merupakan salah satu ciri arsitektur bangunan ikonik. Ritme adalah suatu ukuran gerakan yang simetris. Ukuran tersebut bermacam-macam, dapat memiliki satu atau lebih pola yang berulang. Gambar 6. pola a-a-a Gambar 7. pola a-b-c Gambar 8. pola a-b-a-c-b Bangunan Puspa IPTEK memiliki beberapa pola yang berulang pada bangunan maupun pada tapak bangunan, dapat dilihat dari gambar 9 berikut ini. Reka Karsa - 5

Rahadian, dkk Gambar 9. Pola berulang pada bangunan Puspa IPTEK Bangunan Puspa IPTEK banyak didominasi oleh elemen-elemen bangunan yang memiliki elemen dan pola yang berulang dengan ritme tertentu. Terlihat seperti gambar 9 di atas dimana pola lantai, tiang dan rangka atap sebagai struktur, pola material dan vegetasi didesain dengan memiliki pengulangan elemen dengan ritme tertentu. 3.5 Pencapaian Bangunan yang Menciptakan Vista Secara Visual (Visual Framing) Pengamatan visual yang dihasilkan bangunan Puspa IPTEK dari beberapa sudut pandang pengamat. Gambar 10. Siteplan Puspa IPTEK Vista yang terbentuk dengan posisi pengamat di titik A, terlihat seperti pada gambar 11: Gambar 11. Vista yang terbentuk dari arah Gerbang Kota Baru Parahyangan Reka Karsa - 2

Kajian Karakteristik Bangunan Ikonik Pada Gedung Puspa Iptek Kota Baru Parahyangan Vista yang terbentuk dengan posisi pengamat di titik B, terlihat seperti pada gambar 12: Gambar 12. Vista yang terbentuk dari arah dalam menuju Gerbang Kota Baru Parahyangan Vista yang terbentuk dengan posisi pengamat di titik C, terlihat seperti pada gambar 13: Gambar 13. Vista yang terbentuk dari tampak depan site Dari titik berdiri seorang pengamat (titik A, B, dan C) dengan tinggi mata pengamat dihasilkan suatu vista ke arah bangunan. Vista tersebut terbentuk oleh tatanan vegetasi yang dirancang sepanjang sequence ke arah bangunan. Dari gerbang ke arah masuk bangunan juga membentuk suatu vista ke arah entrance. Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa posisi bangunan Puspa IPTEK jika diamati dari jalan akses Kawasan Kota Baru Parahyangan akan membentuk vista ke arah bangunan. 3.6 Proporsi dan Skala Bangunan yang Sempurna (Perfect Scale and Proportion) 3.6.1 Proporsi Dan Skala Yang Terbentuk Melalui Rasio Perbandingan Pencapaian dari arah masuk gerbang Puspa IPTEK ke arah pintu masuk bangunan memiliki nilai 2x diameter lantai dasar bangunan. Diameter lantai daerah memiliki nilai sama dengan jarak ke ujung diameter block plan. Gambar 14. Rasio perbandingan pada block plan Reka Karsa - 7

Rahadian, dkk 3.6.2 Proporsi Dan Skala Yang Terbentuk Melalui Angka Golden Section Tampak depan site membentuk suatu garis sempadan bangunan yang sama dengan prinsip golden section pola segitiga (triangle section) terlihat seperti pada gambar 15. Gambar 15. Pengaplikasian metoda golden section pada tampak depan site (triangle metode) 4.6.1. Proporsi Dan Skala Yang Terbentuk Melalui Garis Khayal Jika dibuat suatu garis khayal berbentuk persegi panjang yang mengelilingi tampak samping bangunan, lalu dari persegi panjang itu dibagi dua buah persegi panjang yang sama. Dari titik sudut persegi panjang kiri bawah ke arah titik berat persegi panjang kanan ditarik suatu garis khayal akan membentuk garis batas atap lantai dasar dan lantai satu bangunan Gambar 16. Rasio proporsi visual pada tampak samping bangunan 4. KESIMPULAN Kajian mengenai karakteristik arsitektur ikonik dengan studi kasus bangunan Puspa IPTEK di Kota Baru Parahyangan didahului dengan meneliti perkembangan sejarah arsitektur ikonik pada tiap zaman untuk mendapatkan karakteristik umum dari arsitektur ikonik, antara lain; bangunan ikonik merupakan sesuatu yang baru pada jamannya, memiliki bentuk yang unik dan atraktif, memiliki bentuk yang simetris, memiliki elemen-elemen yang berulang pada bangunan, menciptakan vista secara visual, dan memiliki proporsi dan skala yang sempurna. Reka Karsa - 2

Kajian Karakteristik Bangunan Ikonik Pada Gedung Puspa Iptek Kota Baru Parahyangan Berdasarkan karakteristik tersebut dapat disimpulkan bahwa bangunan Puspa IPTEK Kota Baru Parahyangan merupakan sebuah bangunan ikonik karena memenuhi beberapa kriteria karakteristik arsitektur ikonik. DAFTAR PUSTAKA [1] Ching, DK; 2000; ARSITEKTUR Bentuk, Ruang, dan Tatanan; Jakarta: Erlangga [2] Soepadi, Setyo Soetaji; 1997; Anatomi Tampak; Jakarta: Djambatan [3] Pawitro, Ir.Udjianto; 2010; Perkembangan Arsitektur Ikonik Saat Ini dan Pendekatan Perancangan Ikonik Arsitektur Dalam Membangun Identitas Kota; Seminar di Jurusan Teknik Arsitektur FT Universitas Marwadewa Denpasar Bali [4] http://pelfusion.com/design/color-wheel-classifications-emotional-effects-and-colortheory (diunduh pada tanggal 2 desember 2011) and-color-theory (diunduh pada tanggal 2 Desember 2011) [5] http://id.shvoong.com/exact-sciences/physics/2106443-pengertian-spektrum-garis/ (diunduh pada tanggal 2 desember 2011) [6] www.thebiggestsundial.com (diakses pada tanggal 5 Oktober 2011) Reka Karsa - 9