BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan faktor penting dalam menentukan keberhasilan suatu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan kecurangan akuntansi saat ini telah menarik banyak

BAB I PENDAHULUAN. tersebut mempunyai tujuan tertentu. Diantaranya pertumbuhan yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Teori atribusi ini dikembangkan oleh Kelley pada tahun 1967, kemudian dilanjutkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. pengauditan disebut dengan fraud akhir akhir ini menjadi berita utama dalam

BAB I PENDAHULUAN. dengan meningkatkan sumber daya yang dimiliki. Kunci sukses sebuah

PENGARUH PENGENDALIAN INTERN, KEPATUHAN DAN KOMPENSASI MANAJEMEN TERHADAP PERILAKU ETIS PEGAWAI

BAB I PENDAHULUAN. terpuji dan menimbulkan banyak kerugian bagi pihak pihak yang menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tidak akan terselesaikan dengan baik. Menurut Ricky W.

BAB I PENDAHULUAN. masalah yang harus segera diatasi oleh para pengusaha dalam mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan layanan terbaik. Dalam rangka memberikan pelayanan terbaik,

BAB I PENDAHULUAN. sepanjang tahun Lembaga Indonesia Corruption Watch (ICW) merilis bahwa

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai tujuan untuk mendukung keuangan negara dan memberikan

BAB I PENDAHULUAN. bergerak semakin dinamis, perusahaan dituntut untuk melakukan kegiatan usahanya. perusahaan berjalan secara efektif dan efisien.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kecurangan atau fraud adalah suatu tindakan kebohongan yang disengaja,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menemukan orang-orang yang

BAB I PENDAHULUAN. perbankan. Etika itu sendiri adalah kesepakatan bersama dan pedoman untuk

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan semakin tinggi. Prawira, dkk. (2014) menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal.

BAB I PENDAHULUAN. Praktik-praktik kecurangan (fraud) sudah semakin meluas di kalangan

BAB I PENDAHULUAN. Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen

BAB I PENDAHULUAN. hukum, melaksanakan good governance, tetapi jika moral tidak berubah dan sikap

BAB I PENDAHULUAN. Unsur sumber daya manusia memegang peranan sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi sekarang ini, persaingan bisnis semakin ketat. UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dalam era globalisasi mengalami pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi dan kemajuan teknologi telah menjadi ciri khas bagi bisnis saat

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh perusahaan karena hal tersebut menyangkut tenaga-tenaga. pelaksana yang berupaya untuk memajukan usaha perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan / instansi ( dalam hal ini instansi pendidikan) yang besar selalu

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Kecurangan akuntansi yang berkembang secara luas menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan pemerintah adalah menyajikan informasi mengenai posisi keuangan,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan dunia usaha sekarang ini semakin kompetitif. Hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan dan perkembangan dunia usaha di era globalisasi saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Maraknya berbagai kasus fraud yang akhir-akhir ini terjadi di hampir

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai dampak yang cukup besar bagi perusahaan. Kelangsungan hidup

BAB I PENDAHULUAN. usaha suatu perusahaan ditentukan oleh bagaimana perusahaan tersebut dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Persaingan usaha semakin ketat,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan dapat tetap bersaing dalam bisnis. Oleh karena itu, setiap perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. maupun kinerja organisasi secara keseluruhan. Satu hal yang harus diperhatikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. etika profesi. Adanya etika profesi maka tiap profesi memiliki aturan-aturan khusus

BAB I PENDAHULUAN. Didalam dunia usaha terutama suatu perusahaan akan dihadapkan pada

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Tujuan pembangunan nasional erat hubungannya dengan tingkat kesehatan masyarakat,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi saat ini akuntan dituntut untuk profesional

BAB I PENDAHULUAN. Kecurangan akuntansi dalam dunia usaha adalah suatu permasalahan yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. sebelumnya dikarenakan ruang lingkup dan luas perusahaan yang telah meluas

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi yang berkembang dengan pesat telah menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. kasus korupai yang terungkap dan yang masuk di KPK (Komisi. korupsi telah merebak ke segala lapisan masyarakat tanpa pandang bulu,

BAB I PENDAHULUAN. sekali. Pengambilan keputusan dilakukan untuk memilih berbagai alternatif

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan perekonomian dalam era globalisasi saat ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. oleh pihak Manajemen, seperti masalah-masalah yang berkaitan dengan

BAB I PENDAHULUAN. produktivitasnya, sehingga dapat menghasilkan laba yang maksimum bagi. pengendalian biaya yang merupakan faktor intern perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. halnya dengan kejahatan yang terjadi di bidang ekonomi salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi, keberhasilan dan kelangsungan hidup suatu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi sekarang ini dan semakin pesatnya perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. produktivitas kerja bagi suatu perusahaan sangatlah penting, salah satunya bagi

BAB I PENDAHULUAN. seluruh sistem yang terdapat dalam perusahaan tersebut. Dengan bertambah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memberikan keuntungan bagi pelaku kecurangan. Kecurangan umumnya terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Peranan sumber daya manusia merupakan modal dasar dalam menentukan

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini serta semakin berkembangnya

BAB I PENDAHULUAN. perusahaannya agar berjalan efektif efisien dan ekonomis, dalam pelaksanaannya

BAB PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Blocher (2007:12) Husnanto (2013:1)

BAB I PENDAHULUAN UKDW. menjadi dasar atau aturan bagi seseorang dalam menjalankan profesinya. Etika

BAB I PENDAHULUAN. Instansi selaku pengguna barang atau jasa membutuhkan barang atau jasa

BAB I PENDAHULUAN. didirikan dan menjadikan iklim persaingan di antara perusahaan-perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi. Kegiatan ekonomi yang berkembang menuju pada kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan keuntungan bagi pelaku kecurangan (Zainal, 2013). Kecurangan

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini, Indonesia dituntut untuk berperan serta

BAB I PENDAHULUAN UKDW. menjalankan suatu profesi juga dikenal adanya etika profesi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kelangsungan hidup perusahaan, melakukan pertumbuhan serta upaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. praktik bisnis dan kebutuhan konsumen yang semakin kompleks,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini banyak sekali terjadi kasus-kasus hukum

BAB I PENDAHULUAN. Di era industrialisasi saat ini sektor industri memang memegang peran

Fenomena korupsi di Timor Leste dibuktikan dengan adanya penyalahgunaan kekuasaan, pemalsuan dokumen tender dengan memberi proyek jutaan dollar

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dalam dunia usaha semakin meningkat pada saat ini.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah.

BAB I PENDAHULUAN. dan bertanggungjawab dengan taat pada peraturan dan perundang-undangan yang

BAB I PENDAHULUAN. Akuntan adalah profesi yang memiliki tujuan fundamental sebagai penyedia

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan banyaknya pemberitaan mengenai adanya indikasi fraud

BAB I PENDAHULUAN. perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan penentuan kebutuhan material

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pemberitaan media akhir-akhir ini mengangkat kembali maraknya kasus

BAB I PENDAHULUAN. Matahari Departemen Store cabang Bandung Indah Plaza adalah bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa. manusia ke era persaingan global yang semakin ketat. Agar mampu berperan

BAB I PENDAHULUAN. menerapkan etika.etika mempunyai peranan yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. memadai saja yang dapat tumbuh dan bertahan. Setiap profesi dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Informasi merupakan sumber daya yang sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. apabila ditunjang oleh sumber daya manusia yang berkualitas. serta biaya baru dalam merekrut karyawan baru.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya tentu

BAB I PENDAHULUAN. tujuan organisasi dan sesuai dengan kode etik auditor. Tuntutan

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh dan perubahan yang besar dalam dunia pendidikan. Begitu pula

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan faktor penting dalam menentukan keberhasilan suatu perusahaan. Peningkatan produktivitas suatu perusahaan dipegang dengan hasil kerja keras sumber daya manusia tersebut. Pada era globalisasi ini, telah muncul banyak perusahaan baru yang siap bersaing dengan perusahaan yang telah ada sebelumnya. Untuk dapat bersaing secara maksimal, perusahaan memerlukan sumber daya manusia yang handal dan terlatih. Melihat pentingnya sumber daya manusia bagi perusahaan, terdapat sumber daya manusia yang bekerja dengan sungguh-sungguh dan ada pula sumber daya manusia yang berperilaku tidak etis. Perilaku tidak etis karyawan dalam suatu perusahaan tentu disebabkan dengan adanya ketidakpuasan karyawan dengan hasil yang di dapat dari perusahaan serta lemahnya pengawasan manajemen yang dapat membuka peluang bagi karyawan untuk berperilaku tidak etis. Menurut Fauwzi (2011), perilaku tidak etis yaitu suatu perilaku menyimpang yang dilakukan seseorang untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Oleh karena itu, untuk meminimalisir masalah tersebut perusahaan dituntut untuk dapat mendorong pembentukan karakter karyawan dari yang berperilaku tidak etis menjadi berperilaku etis. Hal ini dilakukan agar perusahaan tidak mengalami kerugian yang disebabkan karyawan-karyawan nakal yang berperilaku tidak etis. Pada dasarnya standar etika setiap individu tentu berbeda-beda, hal ini tentu menarik untuk dapat diteliti pada penelitian ini. Perilaku tidak etis pada penelitian ini dilakukan karena terdapat banyaknya pekerja yang memiliki pendidikan yang kurang misalnya pekerja yang belum

lulus Sekolah Menengah Pertama (SMP), pekerja yang hanya sampai tamat Sekolah Dasar (SD) maupun pekerja yang lulusan sarjana. Berbagai macam pekerja tersebut tentu memiliki karakter dan sikap yang berbeda-beda, di mana biasanya di perguruan tinggi maupun di sekolah kita diajarkan untuk bersikap etis dalam lingkungan sekitar. Pekerja yang hanya tamatan Sekolah Dasar (SD) belum tentu memiliki sikap tidak etis pada lingkungan sekitar, bisa saja pekerja yang lulusan sarjana yang diajarkan di perguruan tinggi untuk bersikap etis malah berperilaku tidak etis sehingga dapat merugikan perusahaan. Perilaku tidak etis yang dilakukan pekerja tersebut dapat merugikan perusahaan dan dapat merusak citra perusahaan. Salah satu contoh perilaku tidak etis yang terjadi di Indonesia saat ini adalah korupsi, di mana Indonesia juga termasuk salah satu negara dengan tingkat korupsi yang tinggi. Korupsi ini terjadi akibat pertumbuhan ekonomi yang terganggu dan upaya pemberantasan korupsi yang melemah. Hal ini juga dikatakan oleh Transparency International Indonesia, menurut Indonesian Corruption Watch (ICW) upaya pemberantasan korupsi di Indonesia semakin 'loyo'. Pasalnya, dari 193 perkara korupsi yang berhasil terpantau nilai kerugian negara yang timbul sekitar Rp 691 miliar (Transparency International Indonesia, 2015). Kasus korupsi yang marak terjadi di Indonesia ini dapat disimpulkan bahwa terdapat kurangnya pengawasan dan penyalahgunaan jabatan/kedudukan (abuse position) dan penyalahgunaan kekuasaan (abuse power). Pengawasan yang kurang efektif dan moralitas yang rendah dapat menyebabkan terjadinya perilaku menyimpang ditambah dengan gaya hidup yang mewah. Perilaku tidak etis yang dilakukan seseorang berkaitan dengan pencapaian tujuan tertentu atau untuk memperkaya diri sendiri agar dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Oleh karena itu, untuk meminimalisir masalah tersebut perusahaan harus memiliki sistem manajemen yang baik dan pengawasan yang ketat untuk setiap akitivitas-aktivitas karyawan.

Tindakan atau perilaku kepemimpinan itu disebabkan oleh atribut penyebab. Perilaku tidak etis dapat dipengaruhi dengan kurangnya monitoring yang baik dari atasan. Menurut Fauwzi (2011) untuk mendapatkan hasil monitoring yang baik, diperlukan pengendalian internal yang efektif. Keefektifan pengendalian intern salah satu faktor yang dapat mempengaruhi adanya perilaku tidak etis sehingga untuk meminimalisir terjadinya kecurangan atau perilaku tidak etis, keefektifan pengendalian intern memegang peranan penting. Dengan adanya pengendalian intern yang efektif akan menutup peluang terjadinya perilaku yang tidak etis (Fauwzi, 2011). Hasil penelitian yang diteliti oleh Aisah (2010) menyatakan bahwa pengendalian intern mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perilaku etis karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa pengendalian intern mampu memengaruhi perilaku etis karyawan, sehingga dengan adanya pengendalian intern yang efektif mampu membentuk karakter karyawan yang lebih baik. Faktor lain yang mempengaruhi adanya perilaku tidak etis terhadap karyawan yaitu dengan memberikan kompensasi yang sesuai (reward). Adanya kompensasi yang sesuai diharapkan dapat mendorong karyawan untuk meningkatkan kinerjanya sehinggaakan membantu perusahaan dalam mencapai tujuan dan meningkatkan keuntungan bagi perusahaan. Menurut Jayanti dan Rasmini (2013) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa reward berpengaruh signifikan pada perilaku etis konsultan. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa rewardyang diberikan secara adil dapat mengurangi rasa iri yang dapat menimbulkan kecurangan atau perilaku tidak etis, dengan kata lain sistem pembagian reward sesuai dengan jumlah yang seharusnya diterima dan sesuai dengan prosedur perusahaan, dimana hal tersebut dapat mencegah atau meminimalkan perilaku tidak etis dan meningkatkan perilaku etis. Selain keefektifan pengendalian intern dan reward, salah satu faktor yang dapat mempengaruhi adanya perilaku tidak etis adalah moralitas individu. Dalam hal ini, moralitas

merupakan hal penting yang berpengaruh pada tindakan seseorang untuk mengambil keputusan. Semakin buruk atau rendah moral yang dimiliki seseorang, maka semakin besar pula kemungkinan terjadinya perilaku tidak etis. Penelitian mengenai pengaruh keefektifan pengendalian intern, reward, moralitas manajemen dan perilaku tidak etis telah banyak dilakukan sebelumnya. Diantaranya dilakukan oleh Fauwzi (2011) yang meneliti pengaruh keefektifan internal, persepsi kesesuaian kompensasi, moralitas manajemen terhadap perilaku tidak etis dan kecenderungan kecurangan akuntansi. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa keefektifan pengendalian intern dan moralitas manajemen berpengaruh negatif dan signifikan terhadap perilaku tidak etis dan kecenderungan kecurangan akuntansi, sedangkan kesesuaian kompensasi (reward) tidak berpengaruh negatif dan signifikan terhadap perilaku tidak etis dan kecenderungan kecurangan akuntansi. Penelitian lainnya dilakukan oleh Jayanti dan Rasmini (2013) yang meneliti mengenai pengaruh pengendalian intern, motivasi, dan reward manajemen pada perilaku etis konsultan. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa pengendalian intern, motivasi, dan reward berpengaruh signifikan terhadap perilaku etis konsultan. Berbeda halnya dengan Arifiyani (2012) yang meneliti pengaruh pengendalian intern, kepatuhan dan kompensasi manajemen terhadap perilaku etis karyawan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengendalian intern, kepatuhan dan kompensasi manajemen berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku tidak etis karyawan. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah objek penelitiannya. CV. Sinar Dian ini merupakan perusahaan manufaktur, khususnya pada bidang industri garment. Pada CV. Sinar Dian ini peneliti mengambil penelitian mengenai perilaku tidak etis karyawan. Hal ini dikarenakan terdapat beberapa fenomena yang mengindikasikan bahwa ada tindakan atau

perilaku yang mengarah pada perilaku menyimpang yang dilakukan oleh karyawan CV. Sinar Dian. Adanya indikasi tindakan yang mengarah pada perilaku menyimpang dapat dilihat pada Tabel 1.1. Nama Karyawan Tabel 1.1DaftarKetidakhadiran Karyawan Januari 2015 Hari Efektif Kehadiran Presentase Mangkir Kerja Karyawan (%) Komang Adi 27 Hari 24 Hari 3 Hari 24% Wayan Rika 27 Hari 23 Hari 4 Hari 23% Nama Karyawan Hari Efektif Kerja Februari 2015 Kehadiran Karyawan Mangkir Presentase (%) Komang Adi 24 Hari 21 Hari 3 Hari 21% Wayan Rika 24 Hari 22 Hari 2 Hari 22% Sumber : CV. Sinar Dian (2015) Di sejumlah perusahaan, ketidakhadiran karyawan merupakan masalah yang cukup rumit, ini ditandai dengantingkat absen yang relatif tinggi dari para karyawannya. Hal ini tentu akan sangat mengurangi produktivitas karyawan, dan akan memberikan dampak negatif pada perusahaan. Pada Tabel 1.1 terdapat dua nama karyawan yang memiliki ketidakhadiran yang tinggi dibandingkan dengan karyawan lain selama sebulan. Selama bulan Januari dan Februari 2015 kedua nama karyawan tersebut tidak bekerja tanpa alasan (mangkir). Terjadinya ketidakhadiran karyawan dengan tanpa alasan ini mengindikasikan terjadinya perilaku yang menyimpang pada kedua karyawan tersebut. Hal ini tentu salah satu indikasi perilaku tidak etis karyawan di dalam CV. Sinar Dian. Adapun permasalahan lain yang memberikan dampak negatif bagi perusahaan, selain ketidakhadiran karyawan yang menjadi permasalahan dalam perusahaan yaitu dapat dilihat dalam Tabel 1.2 berikut:

Tabel 1.2 Data Pesanan Customer Bulan Maret 2015 Nama Konsumen Desain Standar Produksi (1) (Unit) 1 Output (2) 2 3 1 Selisih Hasil/Bahan (1-2) 2 3 Paper_Bali A 40pcs 40pcs 35pcs 37pcs 0 pcs 5 pcs 3 pcs Mustache_Bali B 20pcs 20pcs 16pcs 18 pcs 0 pcs 4 pcs 2 pcs Will Brand C 40pcs 40pcs 36pcs 40pcs 0 pcs 4 pcs 0 pcs Sumber : CV. Sinar Dian (2015) Tabel 1.2 merupakan data pesanan dari konsumen bulan Maret 2015 dengan menggunakan 1 kg bahan baku kain, di mana masing-masing konsumen memiliki desain yang berbeda. Pada CV. Sinar Dian bahan baku kain diproses menjadi pakaian jadi yang hasilnya akan dijual kepada konsumen. Untuk menghasilkan sebuah produk pakaian jadi, perusahaan ini menghasilkan standar produksi pakaian dengan jumlah yang berbeda pada tiap konsumen, hal ini dikarenakan desain pada tiap konsumen bervariasi. Pada Tabel 1.2 dapat kita lihat bahwa standar produksi pakaian dan output yang diterima konsumen berbeda-beda tiap minggunya, ini berarti mengindikasikan adanya tindakan yang mengarah pada perilaku yang menyimpang. Salah satu contoh terlihat pada konsumen Paper Bali, di mana standar produksi untuk Paper Bali sebanyak 40 buah baju, namun output yang diterima pada minggu ke-2 dan minggu ke-3 tidak sesuai dengan standar produksi pakaian. Hal ini juga dirasakan dengan konsumen lainnya seperti Mustache_Bali dan Will Brand. Perbedaan output yang diterima konsumen tiap minggunya menimbulkan ketidaksesuaian hasil standar produksi yang benar sehingga mengindikasikan terjadinya penyimpangan.

Dengan adanya perilaku menyimpang yang terjadi pada CV. Sinar Dian, maka penelitian mengenai perilaku tidak etis sangat penting untuk dilakukan agar dapat mengetahui faktor apa yang menyebabkan dan mempengaruhi seseorang berperilaku tidak etis di dalam CV. Sinar Dian. Adanya penelitian ini diharapkan dapat membantu perusahaan dalam mengatasi atau mencegah terjadinya tindak kecurangan atau perilaku yang menyimpang yang dilakukan karyawan, serta dapat mengurangi terjadinya tindak korupsi yang terjadi di Indonesia, mengingat tingginya tingkat korupsi di Indonesia. Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan diatas, maka diambil judul penelitian Pengaruh Keefektifan Pengendalian Intern, Reward, Dan Moralitas Individu Pada Perilaku Tidak Etis Karyawan (Studi Pada Cv. Sinar Dian). 1.2 Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan uraian pada latar belakang tersebut, maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah : 1) Apakah keefektifan pengendalian intern berpengaruh pada perilaku tidak etis karyawan? 2) Apakah reward berpengaruh pada perilaku tidak etis karyawan? 3) Apakah moralitas individu berpengaruh pada perilaku tidak etis karyawan? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan pokok permasalahan yang telah dirumuskan diatas, maka penelitian ini bertujuan sebagai berikut: 1) Untuk menguji pengaruh keefektifan pengendalian intern pada perilaku tidak etis karyawan.

2) Untuk menguji pengaruh reward pada perilaku tidak etis karyawan. 3) Untuk menguji pengaruh moralitas individu pada perilaku tidak etis karyawan. 1.4 Kegunaan Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dirumuskan, maka kegunaan dari penelitian ini adalah: 1) Kegunaan Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memperluas wawasan, serta dapat memberikan informasi dan gambaran mengenai pengendalian intern, reward, moralitas individu dan perilaku karyawan pada sebuah perusahaan. Selain itu, dalam penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan acuan dan atau referensi dalam penelitian lebih lanjut untuk menambah literatur penelitiannya. 2) Kegunaan Praktis Melalui penelitian ini diharapkan dapat membantu perusahaan dalam mengatasi kekurangan atau kelemahan untuk menghindari kesalahan atau penyelewengan baik disengaja maupun tidak disengaja melalui perilaku karyawan. Dan dengan adanya penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi dan masukan untuk menjadikan perusahaan yang lebih baik lagi, serta dapat meningkatkan kinerja karyawan sehingga perusahaan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. 1.5 Sistematika Penulisan

Untuk mendapatkan gambaran dalam penelitian ini, maka penyajiannya akan disusun menjadi bab secara sistematis, sehingga antara satu bab dengan lainnya memiliki hubungan erat. Adapun sistematika penulisannya adalah sebagai berikut: Bab I : Pendahuluan Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian serta sistematika penulisan. Bab II : Kajian Pustaka dan Rumusan Masalah Bab ini menguraikan tentang teori-teori yang berkaitan dengan penelitian ini, yakni teori atribusi, teori perkembangan moral, keefektifan pengendalian intern, reward, dan moralitas individu yang relevan sebagai acuan dan landasan dalam memecahkan permasalahan yang ada, pembahasan hasil penelitian sebelumnya serta rumusan hipotesis. Bab III : Metode Penelitian Babini menguraikan tentang lokasi dan obyek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data serta teknik analisis data. Bab IV : Pembahasan Hasil Penelitian Bab ini memaparkan tentang gambaran umum perusahaan CV. Sinar Dian, struktur organisasi perusahaan, hasil dari pengolahan data penelitian dan menguraikan mengenai pembahasan hasil penelitian ini. Bab V : Simpulan dan Saran

Bab ini memaparkan tentang simpulan yang diperoleh dari hasil pembahasan penelitian beserta saran-saran yang dianggap perlu bagi para peneliti selanjutnya.