USULAN PROGRAM PENERAPAN IPTEKS PENYULUHAN KADER PEMBINA OLAHRAGA MASYARAKAT DAN OLAHRAGA KESEHATAN DI KECAMATAN-KECAMATAN KABUPATEN PURWAKARTA.

dokumen-dokumen yang mirip
USULAN PROGRAM PENERAPAN IPTEKS PENYULUHAN KADER PEMBINA OLAHRAGA MASYARAKAT DI WILAYAH MAJALAYA KABUPATEN BANDUNG. Oleh:

USULAN PROGRAM PENERAPAN IPTEKS MODEL DESIMINASI OLAHRAGA SEBAGAI OLAHRAGA REKREATIF DI LINGKUNGAN SEKOLAH DI JAWA BARAT. Oleh:

USULAN PROGRAM PENERAPAN IPTEKS PENATARAN WASIT SPORT AEROBIC PADA PEKAN OLAHRAGA DAERAH IX - INDRAMAYU. Oleh:

USULAN PROGRAM PENERAPAN IPTEKS PENATARAN INSTRUKTUR SENAM AYO BANGKIT PADA PENGURUS CABANG PERSANI (GURU PENJAS) DI JAWA BARAT.

USULAN PROGRAM PENERAPAN IPTEKS PENYULUHAN MODEL PENGEMBANGAN GERAK MOTORIK DASAR DENGAN IRAMA UNTUK ANAK TAMAN KANAK-KANAK. Oleh:

USULAN PROGRAM PENERAPAN IPTEKS PENYULUHAN MANAJEMEN PENGEMBANGAN OLAHRAGA MASYARAKAT DI WILAYAH KECAMATAN KABUPATEN PURWAKARTA.

USULAN PROGRAM PENERAPAN IPTEKS PENYULUHAN OLAHRAGA KESEHATAN BAGI PENINGKATAN DERAJAT SEHAT DI KABUPATEN BANDUNG. Oleh:

USULAN PROGRAM PENERAPAN IPTEKS LOMBA KETANGKASAN ANAK TAMAN KANAK-KANAK SE- BANDUNG RAYA. Oleh:

USULAN PROGRAM PENERAPAN IPTEKS MODEL EVALUASI KEBUGARAN JASMANI BAGI ANAK TAMAN KANAK-KANAK. Oleh:

SILABUS DAN SAP JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BIDANG STUDI PJKR

2015 MENINGKATKAN DAYA TAHAN CARDIOVASCULAR MELALUI ZUMBA DANCE

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan seseorang sebagai. dan pembentukan watak. Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan

NARASI KEGIATAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PELATIHAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DENGAN KTSP DI SD SE-KABUPATEN KULONPROGO.

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada tenaga kerja yang dimiliki oleh organisasi. yang lebih serius dibandingkan dengan sumber daya lainnya

BAB I PENDAHULUAN. pentingnya kesehatan, maka kebugaran jasmani sangat perlu dipelihara dan

2015 HUBUNGAN PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN KARIER DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT

Sehat dan bugar merupakan kebutuhan dasar bagi manusia. Untuk meraihnya diperlukan aktivitas fisik yang menyenangkan dan dalam jangka waktu

HUBUNGAN ASUPAN GIZI DENGAN KEBUGARAN JASMANI PADA SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI SMA NEGERI 1 SUKAGUMIWANG INDRAMAYU

NARASI KEGIATAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PENGARUH SENAM INDONESIA JAYA TERHADAP PENINGKATAN KOMPONEN FISIK KELINCAHAN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2010 yang perlu diukur

Manual Mutu Pengabdian

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang berkualitas agar dapat memberi daya dukung yang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aktifitas, tanpa ada yang menyuruh Slameto ( 2010:83). Minat pada dasarnya

Giri Wiyono, MT. Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

MODUL PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN GOLONGAN III

LAPORAN KEGIATAN PPM

PROFIL INDEKS MASSA TUBUH DAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA PJKR UNIVERSITAS ISLAM 45 BEKASI TAHUN 2015/2016

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No.20 tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. mereka stress,secara fisik mereka juga kurang gerak. Jika terus seperti itu

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan olahraga permainan khususnya sepak bola

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan

PROGRAM PEMBELAJARAN BERBASIS BIMBINGAN DI TAMAN KANAK-KANAK. Disusun oleh : Rita Mariyana, M.Pd, dkk.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. yakni mengembangkan sebuah model pendekatan andragogi pada pembelajaran

I. PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aset yang mempunyai peranan penting

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2011 NOMOR 33 PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 15-C TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Adli Hakama, 2013

PELATIHAN SENAM AYO BERSATU 2 UNTUK GURU-GURU SE-DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PELATIHAN PENYUSUNAN RENSTRA SEKOLAH SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PROGRAM UNGGULAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BANTUL *

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai,

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting di era globalisasi ini, yakni bagaimana

BAB I PENDAHULUAN. hanya dapat dipenuhi melalui bantuan orang lain. mudah diperoleh apabila manusia masuk dalam organisasi.

LAPORAN PELAKSANAAN P2M TENTANG PEMBELAJARAN MEMBACA DAN MENULIS DENGAN METODE VAKT BAGI ANAK BERKESULITAN BELAJAR. Oleh: Ehan BAB I PENDAHULUAN

PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN ANAK MELALUI PENDIDIKAN JASMANI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap orang membutuhkan kesegaran jasmani yang baik agar dapat

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Randy Suwandi Yusuf, 2013

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bahan makanan yang mengandung berbagai macam zat yang dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2006

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era informasi dan globalisasi yang terjadi saat ini, menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya semua orang mempunyai aktifitas masing-masing, dimana

PELATIHAN PROGRAM KEBUGARAN BAGI INSTRUKTUR FITNESS SE-KABUPATEN MAGELANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. PNS. Pokok- Pokok. Pembinaan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan semakin banyak menghadapi masalah yang perlu. mendapatkan perhatian serius dari berbagai pihak baik pemerintah,

PENGEMBANGAN KURIKULUM DAN MEDIA PEMBELAJARAN WAYANG DI TAMAN KANAK-KANAK DI KOTA SEMARANG

Penyebarluasan Teknologi Pada Masyarakat PENATARAN PERMAINAN BEACH SOCCER BAGI GURU SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. Pada dekade belakangan ini gaya hidup manusia semakin berkembang.

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB I PENDAHULUHUAN. A. Latar Belakang Masalah. UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. terserang peyakit degenerative, Dinas Kesehatan kota Yogyakarta terus menerus

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting dalam membangun peradaban

LAPORAN KEGIATAN PPM DOSEN

BAB I PENDAHULUAN. sandungan dalam era globalisasi, karena era globalisasi merupakan era

DESKRIPSI MATA KULIAH PELATIHAN CABOR SENAM (Teori dan Praktek)

BAB I PENDAHULUAN. macam skenario kegiatan pembelajran di kelas. Pembelajaran merupakan

I. PENDAHULUAN. terdiri dari pejabat negara dan pegawai negeri untuk menyelenggarakan tugas

BAHAN PENATARAN DI BPMD. OLEH: DRA. Hj. TITE JULIANTINE M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan suatu aset sehingga perlu dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Tugas Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah mengelola

No.2 Tahun 1989 yang kemudian disusul oleh beberapa Peraturan

STUDI STATUS KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO USIA TAHUN PADA DOJANG SE-KEDIRI TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. motivasi kerja dalam mendukung kinerja sumber daya manusia. Motivasi yang

BAB I PENDAHULUAN. sudah berkembang luas. Masing-masing individu dituntut untuk bertanggung jawab

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. baik dalam mata pelajaran pendidikan jasmani, maka mereka memiliki fondasi

BAB I PENDAHULUAN. mencapai sasaran atau serangkaian sasaran bersama (Robbins, 2006:4). Akibat

Upaya Olahraga pada Anak Sekolah 1

mempunyai peranan terpenting dibanding sumber aaya non manusia yang berfungsi sebagai pelengkap yang menopang sumber daya utama

SATUAN ACARA PERKULIAHAN SEJARAH FILSAFAT OLAHRAGA. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. maupun kinerja organisasi secara keseluruhan. Satu hal yang harus diperhatikan

b. penyelenggaraan pembinaan dan pelatihan olahraga bagi olahragawan; c. penyelenggaraan pembinaan prestasi olahraga bagi olahragawan; d. penerapan me

KISI UJI KOMPETENSI 2013 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Siti Ratna Komala,2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Suatu organisasi baik pemerintah maupun swasta didirikan karena

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. tujuan bersama (Robbins: 2008). Namun dalam proses

KAJIAN ILMIAH KEPELATIHAN BERBASIS SPORT SCIENCE (Upaya Peningkatan SDM Pelatih Taekwondo Pengcab. Taekwondo Kota Tasikmalaya)

dan tujuan penelitian, dan kegunaan penelitian yang akan dilakukan. organisasi untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai. Seperti yang diungkapkan

SILABUS DAN SAP MATA KULIAH TEORI LATIHAN. Oleh : Drs. Yunyun Yudiana M.Pd Dra. Hj. Tite Juliantine M.Pd Drs. Sucipto. M.Kes Drs. Ajang Suparlan M.

BAB I PENDAHULUAN. Wujud otonomi daerah yang diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh : MINARDI

NARASI KEGIATAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mia Rosalina, 2013

I. PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani dan olahraga merupakan sebuah investasi jangka

BAB I PENDAHULUAN. seperti yang tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20

PROPOSAL PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

Transkripsi:

USULAN PROGRAM PENERAPAN IPTEKS PENYULUHAN KADER PEMBINA OLAHRAGA MASYARAKAT DAN OLAHRAGA KESEHATAN DI KECAMATAN-KECAMATAN KABUPATEN PURWAKARTA Oleh: JURUSAN FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009

A. JUDUL PENYULUHAN KADER PEMBINA OLAHRAGA MASYARAKAT DAN OLAHRAGA KESEHATAN DI KECAMATAN-KECAMATAN KABUPATEN PURWAKARTA B. ANALISIS SITUASI Presiden Republik Indonesia telah menyampaikan pernyataan melalui layar TVRI dan disebarluaskan melalui mas media tentang upaya peningkatan produktivitas kerja bagi karyawan dalam melaksanakan tugas pengabdiannya pada negara. Pernyataan tersebut ditanggapi secara serius oleh penyusun kebijakan pada berbagai Departemen, khususnya Departemen Tenaga Kerja yang dapat mengarah pada peningkatan kualitas sumber daya manusia. Demikian pula dalam GBHN 1993 disebutkan secara tegas bahwa pembangunan ketenaga kerjaan dalam pengembangan sumber daya manusia diarahkan pada pembentukan tenaga profesional yang mandiri dan beretos kerja tinggi dan produktif, ditujukan pada peningkatan pembentukan dan pengembangan tenaga kerja yang berkualitas, produktif, efisien dan efektif. Untuk menuju harapan tersebut maka pemerintah perlu berupaya secara sungguh-sungguh dan kongkrit dalam berbagai bentuk kegiatan yang langsung dapat dirasakan manfaatnya. Sejalan dengan hal tersebut telah banyak disinggung oleh beberapa Menteri melalui mas media, bahwa era globalisasi sekarang ini sudah harus operasional di dalam melaksanakan GBHN ke dalam bentuk kegiatan nyata dalam menunjang pembangunan.

Salah satu sumber tenaga penggerak dalam menggali sumber pembangunan adalah terciptanya keselarasan, keserasian, dan kesinambungan antara kesehatan jasmani dan kesehatan rohani manusia Indonesia. Sejalan dengan hal tersebut pemerintah perlu langsung menangani kegiatan kemasyarakatan yang sifatnya strategis, yaitu penanganan secara serius para karyawan pemerintah dalam meningkatkan kesehatan serta ditunjang oleh kebugaran tubuh yang prima, hal ini dimaksudkan agar di dalam menjalankan pengabdiannya pada pemerintah dapat selalu produktif dalam menciptakan dan menghasilkan pembangunan. Berbagai ragam unsur kebugaran jasmani yang dibutuhkan karyawan menurut teori olahraga, antara lain : daya tahan, kekuatan otot, kecepatan, ketangkasan, kelenturan, keseimbangan, kecepatan reaksi, dan koordinasi. Bila hal ini menyatu dalam diri para karyawan maka harapan produktivitas kerja dapat mencapai hasil maksimal. Secara formal belum ada lembaga khusus yang memikirkan bahkan membina tentang kesehatan dan kebugaran jasmani para karyawan. FPOK Universitas Pendidikan Indonesia telah memikirkan ke arah tersebut, serta telah melakukan penataran pada tahun 1993-1996-1998-2001 pada instruktur berbagai instansi pemerintah yang sifatnya strategis, dengan harapan dapat menularkan kembali pada karyawan instansi masing-masing, hanya saja pada penataran yang telah dilakukan sifatnya terbatas yakni pada instansi pemerintah. Penataran tersebut sengaja dilakukan untuk menjawab isu-isu masyarakat yang sering muncul tentang kurangnya tingkat kebugaran jasmani para karyawan

pemerintah dan dari hasil penataran yang telah dilakukan menunjukkan bahwa tingkat kebugaran jasmani para karyawan pada tingkat sedang. Atas dasar itu perlu dilakukan upaya-upaya yang lebih kongkrit dan sungguh-sungguh dalam meningkatkan pengetahuan olahraga dan kesehatan serta kemampuan melakukan olahraga kesehatan para karyawan pemerintah di kecamatan-kecamatan agar selalu produktif dalam kerja yang dapat menciptakan dan menghasilkan karya pembangunan. C. TINJAUAN PUSTAKA Pembinaan kegiatan olahraga kesehatan pada berbagai instansi pemerintah perlu dilakukan secara terprogram dan terorganisir dalam memacu peningkatan kualitas fisik yang optimal menuju peningkatan produktivitas kerja. Untuk itulah menurut para ahli management olahraga yaitu Antonio Venerando (1995:212) mengemukakan bahwa organisasi yang sistematik adalah syarat mutlak bagi peningkatan olahraga, operasionalnya mencakup kegiatan; (1) persiapan, baik yang berhubungan teknis maupun non teknis, (2) pelaksanaan dan (3) tindak lanjut. Untuk memahami manfaat secara langsung dari aktivitas olahraga Cooper (1997) menjelaskan bahwa olahraga mempunyai peranan penting, khususnya dalam meningkatkan derajat sehat. Manusia melakukan olahraga dengan berbagai tujuan agar tercapai derajat sehat dinamis. Salah satu cara ialah dengan melakukan kegiatan olahraga secara rutin dan terprogram, sebab hal ini akan menimbulkan pengaruh terhadap faal tubuh kebugaran jasmani saja, tetapi

meliputi kebugaran moralnya, kebugaran sifat sosialnya, etikanya dan kematangan emosinya. Edward (1995:36) mengemukakan bentuk tingkah laku dalam olahraga merupakan permainan yang bernilai, dilaksanakan dengan tekun dan menuruti peraturan. Atas dasar tersebut olahraga bercirikan tiga hal : (1) bernilai tinggi atau mempunyai fungsi/manfaat bagi kehidupan manusia sebagai individu dan berkelompok, (2) dilaksanakan dengan tekun atau memerlukan latihan yang kontinue, dan (3) dilaksanakan dengan menuruti peraturan atau ada pola dasar permainan. Uraian teoritis tersebut mengimplikasikan pentingnya olahraga kesehatan bagi setiap karyawan dalam upaya meningkatkan kualitas kerja yang produktif dengan ditunjang kualitas fisik yang memadai, sehat jasmani dan rohani. Di dalam GBHN 1993 dinyatakan, bahwa peningkatan kesadaran akan produktivitas, efisiensi, efektivitas serta etos kerja produktif dilaksanakan melalui berbagai kegiatan, motivasi, penyuluhan, pendidikan, dan pelatihan dalam rangka peningkatan kualitas tenaga kerja. Untuk menuju harapan tersebut perlu dilakukan penanganan secara terpadu oleh pihak-pihak terkait dalam mengintegrasikan setiap kemampuan dan keterampilan yang hendak dimiliki para karyawan. D. IDENTIFIKASI DAN PERUMUSAN MASALAH Salah satu upaya kongkrit dan sungguh-sungguh dalam menangani masyarakat yang heterogen dan sifatnya strategis perlu dengan segera dilakukan

tentang pentingnya kader pembina olahraga masyarakat dalam kaitannya dengan peningkatan kesehatan masyarakat, karena semakin tinggi tingkat kebugaran jasmani seseorang serta telah ditunjang oleh faktor-faktor lainnya yang memadai, maka tingkat gerak seseorang lebih tinggi pula, sehingga memungkinkan tinggi pula tingkat produktivitas kerja masyarakat. Untuk menuju ke arah tersebut diperlukan adanya kader pembina olahraga masyarakat yang profesional, baik pengetahuan tentang teori olahraga dan kesehatan maupun praktek olahraga kesehatan yang dapat dikembangkan kembali pada masyarakat luas di desa-desa pada hari minggu atau hari-hari libur. Atas dasar uraian tersebut, maka usulan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diarahkan untuk menjawab ; bagaimanakah upaya peningkatan sehat dinamis masyarakat melalui pengembangan olahraga masyarakat dan olahraga kesehatan di pelosok desa khususnya di kecamatan-kecamatan Kabupaten Purwakarta. Permasalahan umum tersebut perlu dikaji lebih lanjut dalam bentuk permasalahan khusus sebagai antisipasi menjabarkan jawaban dalam bentuk persoalan sebagai berikut : 1. Bagaimanakah menghasilkan kader pembina olahraga masyarakat dan olahraga kesehatan yang profesional dalam menguasai pengetahuan olahraga dan kesehatan. Untuk mengembangkan pengetahuannya pada masyarakat di wilayah kecamatan Kabupaten Purwakarta serta kaitannya dengan peningkatan derajat sehat dinamis masyarakat.. 2. Bagaimanakah melatih tenaga kader pembina olahraga masyarakat dan olahraga kesehatan yang profesional dalam melakukan praktek olahraga

kesehatan untuk mengembangkan kemampuannya dalam melatih para kader pembina olahraga masyarakat di setiap kecamatan masing-masing pada hari krida tertentu pada instansi Pemerintah/ Swasta yang mencakup Desa, Kecamatan, Pemda, dan Perusahaan swasta di Kabupaten Purwakarta. E. TUJUAN KEGIATAN Adapun tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, sebagai berikut : 1. Menghasilkan tenaga kader pembina yang profesional dalam menguasai pengetahuan olahraga masyarakat dan kesehatan sebagai bekal dalam menyampaikan kembali pengetahuan pada karyawan di setiap instansi pemerintah di wilayah kecamatan Kabupaten Purwakarta dan kaitannya dengan produktivitas kerja. 2. Menghasilkan tenaga instruktur atau pembina profesional yang dapat melatih praktek olahraga masyarakat hingga kepelosok desa di wilayah Kecamatan Kabupaten Purwakarta. F. MANFAAT KEGIATAN Secara rinci manfaat hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diharapkan sebagai berikut : 1. Para kader pembina olahraga di kecamatan dapat membuat program pembinaan latihan olahraga masyarakat dan olahraga kesehatan, mulai dari persiapan, pelaksanaan, penilaian dan tindak lanjut.

2. Olahraga akan memasyarakat dan membudaya apabila dilakukan secara rutin, sehingga kegiatan olahraga dapat dijadikan kebutuhan sehari-hari dalam mempertahankan dan menjaga derajat kebugaran jasmani. 3. Para kader pembina olahraga di masyarakat bersama jajaran pimpinan Desa, Kecamatan dapat merancang atau memeta fasilitas olahraga yang dibutuhkan masyarakat. G. KERANGKA PEMECAHAN MASALAH Untuk menjawab persoalan tersebut di atas maka kerangka pemecahan masalah diidentifikasikan sebagai berikut : LINGKUP KEGIATAN TEMPAT FASILITATOR A. Penyuluhan Teori : Strategi desiminasi olahraga masyarakat Kebugaran jasmani hubungannya dengan kesehatan dan aktivitas kerja. Kesehatan dan gizi yang dibutuhkan dalam upaya meningkatkan derajat kebugaran jasmani masyarakat B. Penyuluhan Praktek : Metodik pembelajaran olahraga masyarakat Demonstrasi jenis-jenis olahraga masyarakat Simulasi Kelompok Kelas Lapangan DR. Nurlan K, M.Pd Dra. Surdiniati, M.Pd. Dra.Yati Ruhayati Sumardiyanto, MPd Ahmad Hamidi, S.Pd T i m. H. KHALAYAK SASARAN Khalayak sasaran kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini ditujukan pada instansi yang strategis menangani masyarakat secara langsung, yaitu :

1. Pembina Olahraga di RT, RW, Desa, Kecamatan di wilayah Kabupaten Purwakarta 2. Dinas P & K di Kecamatan-kecamatan Kabupaten Purwakarta 3. Guru Penjas SD, SLTP, SMU 4. Guru Taman Kanak-Kanak 5. Instruktur Sanggar-sanggar senam & fitness I. KETERKAITAN Adapun pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini bekerja sama dengan 1. Pemda DT. II Kabupaten Purwakarta 2. Fedarasi Olahraga Masyarakat Indonesia ( FOMI ) Jawa Barat 3. RT, RW, Desa, Kecamatan di wilayah Kabupaten Purwakarta 4. Dinas P & K Kecamatan-kecamatan Kabupaten Purwakarta 5. Persatuan Guru Penjas SD, SLTP, SMU 6. Guru Taman Kanak-Kanak 7. KONI Kabupaten Bandung 8. PERWOSI J. METODE KEGIATAN Untuk menjawab persoalan pengabdian kepada masyarakat ini maka metode kegiatan yang hendak digunakan adalah sebagai berikut : No TATA CARA PELAKSANAAN ALUR KEGIATAN 1. Penyuluhan Teori Pembahasan makalah

2. 3. Penyuluhan Praktek Simulasi dan diskusi Tanya jawab Pembahasan makalah dan aplikasi Demonstrasi oleh penyaji dan peserta mengikutinya Mengkaji makalah Diskusi kelompok Penampilan peserta dalam kelompok 4. Evaluasi Praktek Tes Instruktur Tes Kebugaran Jasmani Pendataan dan pembuatan laporan K. RANCANGAN EVALUASI 1. Evaluasi dilakukan setelah setiap pembahasan makalah 2. Evaluasi dilakukan setelah kegiatan praktek 3. Evaluasi dilakukan berdasarkan prosentase kehadiran dan keaktifan dalam simulasi dan diskusi atau tanya jawab 4. Kriteria Tes Teori : - Ketepatan mengisi jawaban - Ketepatan penyerahan tugas - Ketepatan penyusunan program 5. Kriteria Tes Praktek : - Kepemimpinan - Teknik L. RENCANA DAN JADWAL KEGIATAN Adapun jadwal pengabdian kepada masyarakat ini, dibuat sejak penyusunan proposal sampai pembuatan laporan dapat dilihat sebagai berikut :

No. Jenis Kegiatan Bulan Tahun 2005 Jun Jul Ags. Sep Okt Nop Des 1 Pembuatan Proposal ** * 2 Tahap Persiapan Penyuluhan *** *** *** 3 Tahap Pelaksanaan : *** 4 Tahap Penyerahan Laporan ***. No. Jenis Kegiatan Bulan Tahun 2005 Jun Jul Ags. Sep Okt Nop Des 5 Tahap Evakuasi Kegiatan *** 6 Penulisan Draf Laporan *** 7 Penulisan Laporan Akhir *** 8 Penyerahan Laporan ***

DAFTAR PUSTAKA Cooper, K.H. 1982, The Aerobics Program for Total Well-Being, Bantam Books Toronto, New York, London, Sydney. Cooper, K.H. 1976, Sistem Aerobik Terbaru, Penerbit Sinar Kumala, Bandung. Giriwijoyo, Y.S.S. 1988, Ilmu Faal Olahraga dan Penerapannya dalam Pembinaan Prestasi, FPOK IKIP Bandung. Giriwijoyo, Y.S.S. 1982, Ilmu Faal Olahraga, FPOK IKIP Bandung. Moeloek, Dangsina., 1984, Dasar Fisiologi Kesegaran Jasmani dan Latihan Fisik, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta. Sapora, Allen V., dan Mitchell, Ellmer D. 1961, The Theory of Play and Recreation, The Ronald Press Company, New York, 558 Hal. Sharkey, Brian, J. 1984 Physiology of Fitness, Champaign, Illinois, Human Kinetics, Publishers, Inc. Thomas, Jerry, R. and Nelson, Jack. 1985, Introduction to Research in Health, Aphysical Education, Recreation and Dance, Champaign, Illinois, Human Kinetics, Publishers, Inc.