BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini membahas tentang sebelas topik utama, jenis penelitian, tempat dan waktu

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan teknik Penelitian Tindakan Kelas (ClassroomAction

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan classroom action research atau sering disebut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode dan rancangan penelitian tindakan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research.

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi/ tempat penelitian adalah Taman Kanak-kanak Satu Atap

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada upaya

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan teknik Penelitian Tindakan (Action Reserarch).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. model penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Wetan Kabupaten Karawang. SDN Cilamaya I merupakan sekolah tempat penulis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN. meningkatkan perkembangan kemampuan berbicara anak TK. Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode tindakan (action research) dengan penekanan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. meningkatkan praktek pembelajaran secara berkesinambungan, sedangkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpukan data-data dan dianalisis untuk menyelesaikan suatu masalah. (Kunandar,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Kabupaten Purwakarta. Adapun subjek penelitian ini adalah anak Kelompok B

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas ( classroom action research). Hal ini sesuai dengan defenisi

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (PTK). PTK atau dalam bahasa inggris

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian ini, maka rancangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

B. Model Penelitian Penelitian Tindakan Kelas terdiri dari beberapa model yaitu: Model PTK Kurt Lewin Model PTK Kemmis dan Mc Taggart

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan dalam penelitian mengenai penerapan asesmen kinerja untuk

PEMANFAATAN ALAT PERAGA MONTESSORI UNTUK PENINGKATAN MENGENAL KATA BAHASA INGGRIS DI TAMAN KANAK-KANAK PALM KIDS BANDAR LAMPUNG

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian adalah siswa kelas II semester 2 SD Negeri 2 Tanjung Senang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENEL ITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sanjaya (2009: 26) mengemukakan penelitian tindakan kelas merupakan proses

BAB III METODE PENELITIAN

Pelaksanaan Tindakan Siklus I. Merencanakan tindakan sesuai rencana : Tahap Pra Menulis Tahap Menulis Tahap Finalisasi. Belum Berhasil.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berjenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom action

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dari Kemmis dan Taggart dalam Pargito (2011: 37), yaitu: (1) plan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian menurut Nana Sudjana menekankan kepada cara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi pelaksanaan penelitian ini adalah di SDNegeri Cimanggu yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII 4 RSBI SMPN 1 Bandar

BAB III METODE PENELITIAN. siklus dapat dihentikan meskipun masih ada siklus kedua. Hubungan keempat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Barat. Subjek penelitian tindakan adalah anak Taman Kanak-kanak kelompok B

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya, secara khusus

BAB. III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research). Penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. (PTK). Dalam Wina Sanjaya (20011: 26) PTK adalah proses pengkajian

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Menurut Kasbolah (1998) Penelitian tindakan (action research) merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas. Istilah dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah di Kelas V SDN Randegan Wetan II yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut pendapat B.Uno, (2011:72), melaksanakan penelitian tindakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian kelas adalah suatu penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas

BAB III METODE PENELITTIAN

METODE PENELITIAN. menuntut kajian dan tindakan secara reflektif, kolaboratif, dan partisipasif

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi tempat peneliti melaksanakan penelitian adalah SDN Orimalang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DENGAN PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN Bab ini membahas tentang sebelas topik utama, jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek penelitian, lama tindakan, indikator keberhasilan, instrumen penelitian, definisi konseptual dan operasional, kisi-kisi instrumen, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, prosedur penelitian. 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan teknik Penelitian Tindakan Kelas ( Classroom Action Reserarch). Dalam bagian ini diuraikan tentang tempat dan waktu penelitian, jenis penelitian, gambaran subyek penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data. Teknik ini dipilih oleh peneliti dengan maksud untuk memperbaiki kualitas hasil pembelajaran yang didasarkan atas pertimbangan bahwa analisis masalah dan tujuan penelitian yang menuntut sejumlah informasi dan tindak lanjut berdasarkan prinsip daur ulang serta menuntut kajian dan tindakan secara reflektif, kolaboratif dan partisipatif berdasarkan situasi alamiah yang terjadi dalam pelaksanaan pembelajaran.

54 Masalah penelitian yang harus dipecahkan berasal dari persoalan praktik pembelajaran di kelas. Oleh karena itu penelitian tindakan kelas bertujuan untuk memperbaiki praktik pembelajaran yang seharusnya dilakukan oleh seorang guru. Penelitian tindakan kelas dilakukan secara focus pada masalah penelitian, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan dan observasi-interpretasi, analisis serta refleksi. 1. Perencanaan tindakan, yaitu persiapan yang dilakukan sehubungan dengan penelitian tindakan kelas PTK yang diprakarsai seperti penetapan tindakan, pelaksanaan tes diagnostik untuk menspesifikasi masalah, pembuatan skenario pembelajaran, pengadaan alat-alat dalam rangka implementasi penelitian tindakan kelas PTK, dan lain-lain yang terkait dengan pelaksanaan tindakan perbaikan yang ditetapkan. Disamping itu juga diuraikan alternatif-alternatif solusi yang akan dicobakan dalam rangka perbaikan masalah. 2. Pelaksanaan tindakan, yaitu deskripsi tindakan yang akan dilakukan. Skenario kerja tindakan perbaikan dan prosedur tindakan yang akan diterapkan. 3. Observasi dan Interpretasi, yaitu uraian tentang prosedur perekaman dan penafsiran data mengenai proses dan produk dari implementasi tindakan perbaikan yang dirancang. 4. Analisis dan Refleksi, yaitu uraian tentang prosedur analisis terhadap hasil pemantauan dan refleksi berkenaan dengan proses dan dampak tindakan perbaikan yang akan digelar, personel yang akan dilibatkan serta kriteria dan rencana bagi tindakan berikutnya.

55 Gambar 3.1 Garis besar dalam langkah-langkah penelitian Reflect Plan Siklus 1 observe Act Plan Reflect Siklus 2 observe Act Plan Reflect Siklus 3 observe Act dst Daur Kegiatan PTK Kemmis and Mc Taggart (1988:30)

56 Dalam setiap siklus diawali dengan penentuan masalah, perencanaan skenario pembelajaran yang meliputi: tujuan, jenis kegiatan guru dan siswa, pembelajaran di kelas, lembar observasi, kuisioner, wawancara, (RKH), teknis pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Kelas yang dilibatkan yaitu kelas K 1 A dengan jumlah 10 anak dan K 1 B yang berjumlah 10 anak yang rata-rata usia mereka berkisar 4 5 tahun. 3.2.Tempat dan Waktu Penelitian 3.2.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 6 kali pertemuan dalam setiap kelas atau sampai siklus ke tiga selama 3 minggu. Setiap pertemuan berlangsung selama 2X45 menit. Standar Kompetensi adalah kemampuan mengenal kata bahasa Inggris dengan alat peraga Montessori. Peneliti adalah guru Bahasa Inggris pada TK Palm Kids Bandar Lampung. Peneliti bertindak sebagai pelaku tindakan dan dibantu oleh satu orang guru Bahasa Inggris yang bertindak sebagai observer. Mitra dalam penelitian ini adalah Leni Fitri, M.Pd. Beliau adalah guru Bahasa Inggris di TK Palm Kids Bandar Lampung. 3.2.2 Waktu Penelitian Observasi awal untuk menemukan permasalahan yang dihadapi dalam proses pembelajaran dikelas dalam penelitian ini di laksanakan pada bulan Oktober tahun pelajaran 2013/2014.

57 3.3 Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah kelas K1A dan K1B yang masing masing kelas berjumlah 10 siswa setiap kelasnya. 3.4 Lama Tindakan Penelitian ini dilaksanakan selama 6 kali pertemuan atau sampai siklus ke tiga selama 3 minggu. Setiap pertemuan berlangsung selama 2X45 menit. Standar Kompetensi adalah kemampuan mengenal kata dengan alat peraga Montessori. 3.5 Indikator Keberhasilan Penelitian tindakan akan berakhir apabila indikator yang telah ditentukan tercapai yaitu: 1. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan tindakan yang telah dilakukan berdasarkan pada rencana tindakan yang ditetapkan, maka kriteria yang digunakan bersumber pada tujuan serta misi dilakukannya tindakan tersebut. Adapun tujuan dan misi dalam penelitian ini adalah peningkatan mengenal kata bahasa Inggris siswa kelas TK A dengan memanfaatkan alat peraga Montessori pada materi mengenal kata. Kelas dapat mengenal hubungan bahasa lisan dan tulisan. 2. Aktivitas siswa dinyatakan berhasil apabila ada peningkatan banyaknya siswa yang tergolong aktif dari siklus pertama sampai siklus ketiga. Siklus dihentikan jika 80% siswa sudah tergolong aktif dalam pembelajaran dan lebih dari 16 anak dapat mengenal kata bahasa Inggris.

58 3. Siklus peningkatan kemampuan siswa dapat dinyatakan berhasil jika siswa yang berkembang meningkat dari siklus ke siklus. Siklus dihentikan jika siswa berkembang telah mencapai 60%. 3.6 Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1) Observasi Digunakan untuk menjelaskan perencanaan, pelaksanaan pembelajaran dan peningkatan mengenal kata bahasa Inggris dengan memanfaatkan alat peraga Montessori. 2) Wawancara Digunakan untuk menjelaskan sistem evaluasi pengenalan kata bahasa Inggris. 3) Dokumentasi Digunakan untuk melihat lebih jelas bentuk alat peraga yang digunakan dalam mengenal kata bahasa Inggris. 3.7 Definisi Konseptual dan Operasional 3.7.1 Definisi konseptual Alat PeragaMontessori adalah media belajar yang berfungsi untuk menerangkan atau memperagakan suatu mata pelajaran dalam pembelajaran yang disesuaikan dengan tahap perkembangan anak-anak. Metode ini diterapkan terutama di pra sekolah dan sekolah dasar. Alat Peraga Montessori yang digunakan untuk meningkatkan

59 pengenalan kata bahasa Inggris di TK adalah berupa bunyi huruf (Phonetic sounds), huruf yang dapat digerakkan (Large Moveable Alphabets), kotak merah jambu (Pink Series). 3.7.2 Definisi Operasional Definisi operasional alat peraga Montessori adalah cara penilaian dalam proses pembelajaran. Berdasarkan pernyataan diatas definisi operasional penelitian ini adalah: 1. RKH adalah skenario pembelajaran yang disusun oleh guru sebagai pedoman dan acuan dalam pelaksanaan pembelajaran. Komponen-komponen APKG adalah menentukan bahan pembelajaran dan merumuskan tujuan, memilih dan mengorganisasikan materi, media dan sumber, merancang skenario pembelajaran, merancang pengelolaan kelas, merancang prosedur dan mempersiapkan alat penilaian, dan tampilan RKH kemudian indikator tersebut dinilai dan diberi skor antara 1-5. Hasilnya dimasukkan dalam kategori sangat baik, baik, cukup, kurang, atau sangat kurang. 2. Proses Pelaksanaan pembelajaran mengenal kata dengan alat peraga Montessori adalah aktivitas siswa dalam pembelajaran. Aktivitas siswa terdiri dari: melakukan apersepsi, mendengarkan penjelasan guru, memfungsionalkan media pembelajaran, melakukan diskusi dalam pembelajaran, mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan guru, mengerjakan tugas, mempresentasikan hasil penyelesaian tugas, merefleksikan kegiatan dan hasil pembelajaran.

60 3. Peningkatan kemampuan mengenal kata dengan alat peraga Montessori adalah nilai siswa setelah mengikuti pembelajaran. Peningkatan kemampuan membaca diperoleh menggunakan tes lisan/wawancara. Aspek yang dinilai adalah pengetahuan tentang bentuk dan gambar, dapat menyesuaikan gambar dan tulisan, pengucapan kata, pengejaan dalam bahasa Inggris. 3.8 Kisi-Kisi instrumen Kisi-kisi ini digunakan untuk pedoman bagi peneliti dalam menyusun instrumen penelitian yang akan dilakukan. Ada beberapa kisi kisi instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini, yaitu kisi kisi instrumen alat penilaian kemampuan guru (APKG 1), kisi kisi instrumen aktivitas mahasiswa dan guru, dan kisi kisi instrumen kemampuan mengenal kata. 3.8.1 Kisi-Kisi Observasi Perencanaan Pembelajaran Tabel 3.1 Kisi-Kisi Observasi Perencanaan Pembelajaran No Indikator Banyak Butir 1 Menentukan bahan pembelajaran dan merumuskan tujuan 2 2 Memilih dan mengorganisasikan materi, media dan sumber 3 3 Merancang skenario pembelajaran 2 4 Merancang pengelolaan kelas 3 5 Merancang prosedur dan mempersiapan alat penilaian 2 6 Tampilan Rencana Kegiatan Harian (RKH) 3 Jumlah 15

61 3.8.2 Kisi-Kisi Observasi Aktivitas Siswa Kisi-kisi aktivitas siswa merupakan kegiatan siswa yang diamati oleh kolaborator. Kolaborator akan mencatat semua aktivitas belajar yang dilakukan siswa yang meliputi. Berikut ini disajikan tabel kisi-kisi aktivitas belajar siswa. Tabel 3.2 Kisi-Kisi Observasi Aktivitas Siswa No Aktivitas Banyak Butir 1 Kegiatan awal 2 2 Kegiatan inti 7 3 Kegiatan akhir pembelajaran 1 3.8.3 Kisi-Kisi Observasi Aktivitas Guru Kisi-kisi ini merupakan kegiatan guru yang akan diamati oleh kolaborator. Kolaborator akan mencatat semua kegiatan yang dilakukan guru selama pembelajaran berlangsung, dan memberikan respon tentang kegiatan yang telah dilakukan guru selama proses pembelajaran. Hal ini dilakukan untuk memperbaiki pembelajaran berikutnya. Berikut ini disajikan tabel kisi-kisi observasi aktivitas guru. Tabel 3.3 Kisi kisi observasi aktivitas guru No Aktivitas Banyak Butir 1 Mengawali proses pembelajaran 4 2 Penjelasan tentang materi 7 pembelajaran 3 Mengakhiri proses pembelajaran 4

62 3.8.4 Kisi-Kisi Wawancara Mengenal Kata Kisi kisi ini yang akan digunakan dalam menyusun poin wawancara kemampuan mengenal kata dalam bahasa Inggris. Adapun wawancara yang harus dilakukan adalah secara lisan. Berikut ini akan disajikan table kisi kisi wawancara mengenal kata dengan alat peraga Montessori. Tabel 3.4 Kisi kisi wawancara mengenal kata No Indikator Banyak Butir 1 Mengidentifikasi klasifikasi bentuk 1 2 Mengambil benda yang ada pada pinkbox 1 3 Menjawab tentang gambar/bentuk yang dilihat 1 4 Mencari CVC yang tepat 1 5 Mengucapkan setiap huruf dengan tepat 1 6 Mengucapkan kata dengan tepat 1 7 Mencocokkan gambar dan kata dengan tepat 1 8 Mencari beberapa bentuk yang lain dan mengucapkan kedalam bahasa Inggris 1 9 Menyusun huruf latin 1 10 Mengucapkan huruf latin 1 Jumlah 10 3.9 Teknik Pengumpulan Data Pada bagian ini akan disampaikan tentang teknik pengumpulan data. Adapun pengumpulan data dilakukan dengan; Observasi, wawancara, dokumentasi. 3.9.1 Pengamatan Pembelajaran dan Aktivitas Siswa Pengamatan pembelajaran dilakukan oleh kolaborator. Kolaborator melakukan observasi terhadap pengajaran seseorang oleh orang lain (guru sejawat). Kolaborator hanya 1 orang yang mengajar bahasa Inggris di kelas yang berbeda. Lembar

63 observasi pembelajaran diisi oleh guru peneliti. Aktivitas siswa yang bersifat fisik dan mental dengan pengamatan langsung. Bentuk lembar observasi menampilkan indikator dari proses yang harus diamati dan tinggal memberi tanda checklist. 3.9.2 Wawancara siswa Wawancara siswa digunakan untuk mengetahui jawaban siswa dari pertanyaan guru tentang tema yang sudah pernah dibahas. Wawancara ini digunakan untuk mengetahui kemampuan mengenal kata siswa dengan menggunakan alat peraga Montessori. Wawancara akan dilakukan dengan cara satu persatu siswa maju ke depan kelas. Wawancara berasal dari berbagai macam tema yang berhubungan dengan pelajaran bahasa Inggris di TK dengan pernyataan serta pertanyaan esay. Masing-masing butir test diberi skor 1 untuk jawaban benar dan 0 untuk jawaban salah. Penilaian terdiri dari tiga jenis yang sangat mendasar yaitu: pengetahuan tentang bentuk, dapat menyesuaikan huruf yang dipilih sesuai dengan benda yang ditunjukkan serta dapat mengucapkan kata dengan tepat. 3.9.3. Dokumentasi Dokumentasi digunakan untuk melihat aktifitas anak dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran menggunakan alat peraga Montessori. Dokumentasi dilaksanakan pada setiap siklus dengan tema yang berbeda. Kegiatan ini dilakukan untuk melihat alat peraga Montessori seperti apa yang digunakan untuk mengenal kata bahasa Inggris.

64 3.10 Teknik Analisis Data Data yang dikumpulkan dianalisis secara kualitatif. Analisis data secara kualitatif digunakan untuk menganalisis data yang terjadi dalam proses pembelajaran, analisis ini mencakup: deskripsi, interpretasi sebagai berikut: 1) Melakukan reduksi yaitu mencatat kembali data data yang telah terkumpul. 2) Melakukan interpretasi yaitu; menafsirkan yang diwujudkan dalam bentuk pernyataan. 3) Melakukan Inferensi yaitu menyimpulkan apakah dalam pembelajaran terjadi peningkatan kemampuan siswa dalam membaca sebuah kata bahasa Inggris setelah dilakukan tretmen, serta metode yang digunakan oleh guru. 4) Tahap tindak lanjut yaitu merumuskan langkah-langkah perbaikan untuk siklus berikutnya atau dalam pelaksanaan di lapangan setelah siklus berakhir. 5) Pengambilan kesimpulan berdasarkan analisis hasil-hasil observasi yang disesuaikan dengan tujuan penelitian ini. Semua data di atas ditampilkan menjadi lebih sederhana dalam bentuk paparan naratif. Selanjutnya dilakukan proses pengambilan intisari dari sajian data yang telah terorganisir dalam bentuk kalimat singkat namun mengandung pengertian luas. Semua anggota penelitian yang telah disebutkan dimuka terlibat aktif memberikan pendapatnya dalam menganalisa data tersebut secara bersama-sama.

65 3.11 Prosedur Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut: 1) Perencanaan 2) Pelaksanaan tindakan 3) Observasi 4) Refleksi dalam setiap siklus 3.11.1 Perencanaan Penelitian Tahap ini peneliti merencanakan skenario pembelajaran dengan menggunakan metode montessori dengan tema wild animal, farm animal dan objek. Menyiapkan fasilitas serta sarana pendukung untuk melaksanakan skenario tindakan. Selanjutnya setelah seluruh fasilitas yang dibutuhkan siap. Secara rinci kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan adalah: 1) Membuat skenario pembelajaran dengan menggunakan metode Montessori 2) Menyiapkan instrument observasi secara obyektif tentang guru dan keaktifan serta keberhasilan dalam proses pembelajaran. 3) Menyiapkan refleksi tentang tindakan yang telah dilaksanakan guna menemukan pemecahan masalah pada siklus selanjutnya. 3.11.2 Tindakan Dalam tahap pelaksanaan ini, skenario tindakan diimplementasikan di kelas yang nyata dan proses berlangsung di kelas. Siswa yang dilibatkan dalam penelitian ini

66 adalah siswa kelas K1A dan K1B di Taman Kanak-kanak Palm Kids Bandar Lampung. 3.11.3 Observasi Pada tahap ini juga dilaksanakan proses observasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan lembar observasi yang telah dibuat yaitu: 1) Sementara guru melaksanakan proses pembelajaran, guru pendamping memantau jalannya proses pembelajaran dalam mengisi lembar observasi. 2) Setelah proses pembelajaran guru meminta informasi balikan dari siswa melalui pengisian formasi balikan. 3.11.4 Refleksi Melakukan refleksi berarti merenungkan secara intensif apa yang telah terjadi dan belum terjadi atau kekeliruan dan kekurangan dalam proses pembelajaran. Sehingga tampak hasil penelitian tindakan pada siklus tersebut. Peneliti didampingi oleh kolaborator dalam melakukan refleksi tentang proses pembelajaran yang telah dilaksanakan dengan memperhatikan bahan yang di dapat dari hasil observasi. Dari hasil observasi guru dapat melihat apakah penelitian ini dilanjutkan ke siklus selanjutnya. Hasil yang diperoleh dari observasi dan wawancara siswa dikumpulkan serta dianalisis. Dari hasil observasi dan wawancara siswa, guru dapat mengadakan refleksi untuk melihat penguasaan metode yang digunakan pada proses

67 pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami gambar serta tulisan dalam bahasa Inggris. Hasil analisis data yang dilaksanakan dalam tahap ini akan dipergunakan sebagai acuan untuk merencanakan siklus berikutnya.