Kata Kunci : sosialisasi, konsep, integrasi, media komunikasi. 1. Latar Belakang. Komunikasi merupakan hal yang mendasar bagi aktivitas manusia untuk

dokumen-dokumen yang mirip
KONSEP SOSIALISASI MENGENAI STRATEGI PERUSAHAAN KEPADA KARYAWAN LAPANGAN Di PT X. (Studi Kasus 5 Key Operations Strategies

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian dan analisis data, dapat disimpulkan bahwa:

Pelaksanaan Special Event dalam Sosialisasi Pajak di Kalangan Mahasiswa

DAFTAR PUSTAKA. Cutlip Scott M, Allen H Center, Glen M Broom, Effective Public Relations, Eight Edition, Prentice Hall International Inc, 2000.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. the dynamic library bagi pencapaian tujuan dari sebuah perpustakaan. Untuk itu

BAB I PENDAHULUAN. salah satu konsekuensi dari hubungan sosial (social relations). Merujuk

PENGARUH PAMERAN TERHADAP PERUBAHAN IMAGE

terhadap Tingkat Pengetahuan Karyawan tentang Nilai-Nilai Leidora Ardiyani / Ike Devi Sulistyaningtyas

Bentuk-Bentuk Komunikasi Karyawan dalam Rapat Internal. Mingguan di Divisi Marketing Nasmoco Janti Yogyakarta

PROSES KONSTRUKSI KEBIJAKAN SISTEM ONLINE TICKETING DI DIREKTORAT KOMERSIAL PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Aktivitas manajemen pada setiap organisasi berhubungan dengan usaha

PERAN PETUGAS (PRO) HUMAS DALAM MENINGKATKAN CITRA PERUSAHAAN (Studi pada PT. Sinar Mas Malang) SKRIPSI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. perubahan sistem kerap muncul sebagai bentuk reformasi dari sistem sebelumnya.

Kata kunci: public relations, manajemen, staff public relations, Mirota Kampus.

KETERLIBATAN HUMAS DALAM PROGRAM PENCITRAAN

BAB IV PENUTUP. organisasi mempunyai peran penting dalam perusahaan karena mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia tidak dapat tidak berkomunikasi (we cannot not

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam bermasyarakat atau dimana saja manusia

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Magelang, maka dapat diambil kesimpulan: 1. Dengan adanya perencanaan strategi yang matang, maka seorang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. deskriptif menurut Drs. Mardalis bertujuan untuk Mendeskripsikan, mencatat,

Judul Tugas Akhir : Strategi Humas RS. Telogorejo Dalam Mengelola Komunikasi Eksternal : Miftah Noor Fajriani NIM : D0C ABSTRAKSI

CITRA TRANS JOGJA DI MATA BIS MANIA COMMUNITY (BMC) YOGYAKARTA. Miria Pradita / Ike Devi Sulistyaningtyas, S.Sos., M.Si.

PENGARUH KUALITAS KOMUNIKASI UPWARD TERHADAP KEPUASAN KOMUNIKASI KARYAWAN DI PT. GRAHA FARMA SOLO

BAB I PENDAHULUAN. sehingga terciptalah media komunikasi sebagai sarana komunikasi sehingga pesan

BAB V PENUTUP. bisa dikatakan sangat nyata dan profesional. Berbagai aktivitas yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. radio sangat penting karena radio memberikan informasi berupa berita (News),

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode Deskriptif yaitu memberikan gambaran dari suatu gejala sosial tertentu

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi agar membawa dampak optimal untuk organisasi, publik, maupun kepentingan bisnis menuju ke arah yang lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai pihak terkait agar mendapat dukungan dari Stakeholders-nya sesuai dengan

Tjiptono, Fandy, Gregorius, Chandra. Service Quality and Statisfactions. Penerbit Andi, Yogyakarta Chip, Bell R. Customer as Partners Building

BAB I PENDAHULUAN. dicapai. Dalam upaya mencapai tujuan-tujuan tersebut maka dibutuhkan

STUDI DESKRIPTIF KUALITATIF STRATEGI KOMUNIKASI HUMAS PT

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki 17 cabang se-indonesia dan retail outlet serta memiliki

PENERAPAN MODEL HUMAS DALAM MENJALIN HUBUNGAN DENGAN MEDIA MASSA DI MASA KRISIS (Studi pada Humas Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo)

BAB IV PENUTUP. learning center. Dalam Program broadband learning center ini public. (Input,Proses,Output) public relations melakukan langkah-langkah

ANALISIS ISI MEDIA INTERNAL HUMAS PERGURUAN TINGGI DI MALANG

R. R Dinar Soelistyowati

Struktur Pertukaran Sosial Antara Atasan dan Bawahan di PT. Sirkulasi Kompas Gramedia Yogyakarta. Edwin Djaja / Ninik Sri Rejeki

DAFTAR PUSTAKA. Anggoro, M. Linggar, Teori dan Profesi kehumasan, Jakarta, Bumi Aksara, 2001

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. melakukan pengamatan terhadap satu obyek atau terhadap pelaksanaan satu

POLA KOMUNIKASI PADA MALANG CORRUPTION WATCH (MCW) ( Studi Pada Divisi MCW)

BAB I PENDAHULUAN. di semua level. Istilah publik internal atau publik karyawan mengacu pada baik itu

BAB IV PENUTUP. Dari analisis data hasil temuan lapangan dan interpretasi data berdasarkan

fleksibel dan reputasi yang baik untuk dapat bertahan dan bersaing. Karyawan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

POLA KOMUNIKASI KOMUNITAS OUTSIDER DALAM MEMPERTAHANKAN SOLIDARITAS (Studi pada Komunitas Outsider di Kota Malang)

Fitri Saraswati / Ike Devi Sulistyaningtyas

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, disingkat BKKBN,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang memadai dan efektif pada setiap tahapan manajemen public relations

AKTIVITAS HUMAS DALAM MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI RADIO REPUBLIK INDONESIA MALANG DI ERA PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MEDIA

BAB IV PENUTUP. perbedaan karakteristik antara mall dengan department store yang meliputi luas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. khalayaknya. Setiap ide, gagasan yang dipandang sebagai upaya pembaruan atau

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia, karena segala aktivitas

Konsep Public Relations

POLA KOMUNIKASI PUSTAKAWAN DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN. (study kasus : pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Tenggara)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PROSES EVALUASI PROGRAM MEDIA RELATIONS PADA AKTIVITAS PRESS CONFERENCE DI PT. TELEVISI TRANSFORMASI INDONESIA (TRANS TV)

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan suatu aktivitas yang sangat mendasar didalam. kehidupan manusia sehari-hari. Dengan komunikasi manusia dapat

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil peneliti pada proses pengambilan gambar secara langsung di Studio

PRODI STUDI ILMU KOMUNIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi tersebut dilakukan, yaitu konteks komunikasi antarpribadi,

Studi Deskriptif Tentang Kegiatan Humas Pemerintah Terhadap Citra Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sumatera Utara

Berikut adalah daftar pertanyaan yang diajukan oleh peneliti kepada Corporate Social

I. PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai media (channel) yang berguna dalam menyampaikan pesan.

Manajemen Konflik di CIMB Niaga Cabang Yogyakarta

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Whitney, metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi

Pengaruh Tingkat Partisipasi Terhadap Tingkat Pengetahuan Karyawan dalam Program Sosialisasi Nilai Baru Organisasi Penerbit dan Percetakan Kanisius

BAB III METODE PENELITIAN. yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan

NASKAH PUBLIKASI STRATEGI MEDIA RELATIONS PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI

ANALISIS MODEL DAN MEDIA KOMUNIKASI PEMBANGUNAN 1 Kamaruddin Hasan 2

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial manusia atau masyarakat. Aktifitas komunikasi dapat terlihat

PENILAIAN WARTAWAN TERHADAP KINERJA HUMAS PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOJONEGORO DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN INFORMASI

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi sebagai unsur yang membantu menunjang melalui berbagai

SOSIOLOGI KOMUNIKASI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Soerjono Soekanto. 1. secara metodologis, sistematis dan konsisten. Dan Moleong.

STRATEGI HUMAS KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA DALAM MEMPERBAIKI CITRA NEGATIF. Studi Kasus Pada Bagian Humas Tentang Kinerja Polres Probolinggo Kota

BAB 4 HASIL PENELITIAN

Manajemen Public Relations

BAB III METODE PENELITIAN. proses penelitian. Sedangkan penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

Citra Kereta Api Prambanan Ekspres Menurut Komunitas. Pengguna Kereta Api Prambanan Ekspres (Pramekers) Jogja- Solo Sebagai Publik Aktif

BAB IV ANALISIS DATA. Humas merencanakan beragam jenis program Corporate Social

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan organisasi dan merupakan salah satu faktor pendukung dari keberhasilan

6 RANCANGAN PROGRAM PENATAAN PKL

12 merupakan stimulasi yang bertujuan merubah tingkah laku orang lain (komunikan). 3 Komunikasi bisa diartikan dengan mempelajari aspek-aspek psikolog

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V PENUTUP. perusahaan, Corporate Social Responsibility juga akan menimbulkan citra perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era perkembangan kemajuan teknologi dan pengetahuan, semua arus

BAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop

DAFTAR PUSTAKA. Frank Jefkin, Public Relations, Edisi ke-4, Penerbit Erlangga

AKTIVITAS HUMAS KANTOR PAJAK DALAM KAMPANYE BANGGA BAYAR PAJAK

AKTIVITAS KEHUMASAN KEPOLISIAN RESORT PULAU AMBON DAN PULAU LEASE DALAM MEREDAM KONFLIK

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Transkripsi:

Konsep Sosialisasi mengenai Strategi Perusahaan kepada Karyawan Lapangan di PT HM Sampoerna Tbk. Studi Kasus pada 5 Key Operations Strategies 2013-2015 Angeline Linda Dian Hartono / Ike Devi Sulistyaningtyas, S.Sos., M.Si. Program Studi Ilmu Komunikasi, FISIP Universitas Atma Jaya Yogyakarta Jl. Babarsari No. 6, Yogyakarta 55281 Abstrak Penelitian ini membahas mengenai konsep sosialisasi yang digunakan fungsi Operations PT HM Sampoerna Tbk dalam mensosialisasikan 5 Key Operations Strategies 2013-2015 kepada karyawan lapangan di sektor Sigaret Kretek Tangan. Fungsi Operations terdiri lebih dari 30.000 karyawan yang tersebar di seluruh Indonesia dan mayoritas karyawan merupakan karyawan lapangan. Tim memerlukan sebuah konsep sosialisasi yang dapat mencakup semua target dalam waktu yang bersamaan untuk dapat menjangkau seluruh target sasaran. Konsep sosialisasi yang digunakan adalah konsep sosialisasi terintegrasi, baik integrasi media komunikasi dan juga integrasi program-program sosialisasi yang diperoleh melalui serangkaian tahapan mulai dari pengumpulan data melalui beberapa metode seperti pengamatan lapangan, Focussed Group Discussion dan juga melalui diskusi-diskusi informal yang lainnya, juga melakukan tahapan analisis untuk menentukan media-media komunikasi dan program sosialisasi yang sesuai untuk menjangkau karyawan lapangan. Semua program ini dirancang menyesuaikan karakteristik karyawan lapangan dari segi Bahasa, tema-tema yang digunakan, istilah-istilah yang digunakan, dan contohcontoh yang relevan. Tim juga menggunakan pesan tematik untuk memudahkan karyawan untuk mengingat seluruh informasi yang telah disampaikan. Kata Kunci : sosialisasi, konsep, integrasi, media komunikasi 1. Latar Belakang Komunikasi merupakan hal yang mendasar bagi aktivitas manusia untuk berhubungan dengan manusia yang lainnya. Komunikasi merupakan proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberi tahu atau mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik langsung secara lisan maupun tidak langsung melalui media. Di dalam sebuah organisasi, komunikasi memiliki 1

peranan penting untuk mengkoordinasikan seluruh anggota organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Suatu organisasi yang memiliki komunikasi yang baik, kegiatan organisasi dapat berjalan lancar dan berhasil begitu pula sebaliknya apabila kurangnya atau tidak adanya komunikasi. Komunikasi dalam sebuah organisasi bisnis memiliki kompleksitas dan persyaratan yang jauh lebih banyak dibandingkan komunikasi yang biasa dilakukan dengan keluarga, dan teman. Karyawan merupakan salah satu target komunikasi perusahaan untuk dapat mencapai tujuan bersama. Oleh karena itu, komunikasi antara perusahaan dengan karyawannya sangatlah penting untuk dikelola menurut Kasali (2005:72), terutama untuk berkomunikasi dengan karyawan yang memiliki tingkat pendidikan yang rendah salah satu alasannya para karyawan ini mudah tersulut dengan isu dan ini perlu untuk dicegah. Beberapa isu perusahaan yang sering muncul seperti pemutusan hubungan kerja, gaji, tunjangan, dan sebagainya. Oleh karena itu akan lebih baik apabila perusahaan dapat memberikan informasi yang tepat sehingga karyawan memiliki pemahaman yang baik mengenai perusahaan. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk dapat membuat karyawan memahami mengenai informasi perusahaan seperti strategi-strategi perusahaan, perusahaan adalah dengan melakukan sosialisasi. Untuk membangun sebuah pemahaman strategi perusahaan kepada karyawan, maka perusahaan membutuhkan konsep dalam mensosialisasikan atau mengkomunikasikan strategi perusahaan kepada seluruh hingga kepada karyawan di tingkat yang paling 2

bawah. Pemilihan konsep sosialisasi yang akan digunakan bergantung pada situasi dan kondisi masing-masing perusahaan. Pemahaman ini juga dimiliki oleh salah satu fungsi di PT HM Sampoerna Tbk, yakni fungsi Operations. Fungsi ini memiliki total populasi paling besar di Sampoerna, selain itu mayoritas karyawan merupakan karyawan lapangan yang bekerja di sektor Sigaret Kretek Tangan (SKT). Manajemen berupaya untuk mensosialisasikan strategi-strategi Operations 2013-2015 kepada seluruh tingkatan karyawan termasuk karyawan SKT. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk mengetahui lebih lanjut mengani konsep sosialisasi 5 Key Operations Strategies 2013-2015 khususnya kepada karyawan lapangan di PT HM Sampoerna Tbk. Melalui penelitian ini diharapkan adanya pemahaman mengenai strategi yang dapat dijadikan acuan ataupun referensi untuk melaksanakan sosialisasi khususnya kepada karyawan lapangan. 2. Tujuan Menjelaskan konsep sosialisasi yang digunakan dalam menyampaikan strategi perusahaan kepada karyawan lapangan di PT HM Sampoerna Tbk dengan mengambil studi kasus pada 5 Key Operations Strategies 2013-2015. 3. Hasil Penelitian Data hasil temuan lapangan didapatkan melalui wawancara tatap muka dan juga studi dokumentasi dengan Manager Operations Communication, selaku 3

pihak yang melakukan perananan sosialisasi 5 Key Operations Strategies 2013-2015. a. Latar Belakang terbentuk Operations Communication Operations Communication terbentuk sejak awal tahun 2011 dan bertanggung jawab dalam menjalin komunikasi dengan seluruh tingkatan karyawan khususnya karyawan di fungsi Operations yang merupakan salah satu fungsi terbesar di PT HM Sampoerna Tbk. Kemunculan subdepartemen ini dilatar belakangi oleh inisiatif dari Head of Operations pada waktu itu yang menilai pentingnya komunikasi khususnya di fungsi Operations. Berada di bawah Departemen Operations Planning, Operations Communication memiliki tanggung jawab dalam membuat perencanaan komunikasi yang terbaik untuk mencapai tujuan perusahaan melalui aktivitas komunikasi yang dilakukan. Tidak hanya penting, komunikasi ini juga memiliki kompleksitas dimana terdiri dari 11 Departemen yang memiliki tipe pekerjaan yang berbeda-beda seperti ada departemen yang memiliki tanggung jawab untuk mengembangkan portofolio produk, merencanakan kapasitas produksi, mengatur transportasi distribusi rokok dan lain-lain. Meski memiliki jenis pekerjaan yang berbeda-beda, namun 11 Departemen ini merupakan satu kesatuan. 4

b. Konsep sosialisasi menurut Operations Communication Dari hasil penelitian, sosialiasi yang dilakukan di fungsi Operations merupakan suatu upaya ataupun sebagai alat yang dilakukan untuk menyebarluaskan tujuan yang ingin dicapai oleh masing-masing Departemen. Dalam hal ini yang dituju adalah mencapai tujuan perusahaan di tahun 2015, sehingga pengetahuan karyawan pada strategistraegi fungsi Operations perlu ditingkatkan. Tim menilai tanpa adanya proses penyebaran informasi, maka apa yang menjadi tujuan tidak akan tercapai. Upaya sosialisasi yang dilakukan oleh Operations Communication ini tidak hanya berkomunikasi dalam lingkup yang kecil namun dilakukan dalam lingkup yang besar. Dengan memiliki cakupan karyawan yang sangat besar yang telah disampaikan sebelumnya, tim membutuhkan kerangka kerja agar dapat mensosialisasikan pesan kepada seluruh target sasaran sesuai dengan target dari manajemen. Selain itu karena komunikasi merupakan soft skill maka diperlukan pemahaman yang baik mengenai komunikasi. Masing-masing orang memiliki strategi yang berbeda-beda untuk mencapai suatu tujuan, begitupula dengan strategi masing-masing perusahaan. Strategi ini dipahami oleh tim sebagai cara yang dilakukan sesesorang untuk mencapai tujuan. Strategi ini masing-masing dapat berbeda menyesuaikan dengan target sasarannya. 5

c. Tahapan perencanaan konsep sosialisasi 5 Key Operations Strategies 2013-2015 kepada karyawan lapangan. Untuk dapat mensosialisasikan 5 Key Operations Strategies 2013-2015 dengan baik, tim memulai dengan melakukan perencanaan strategi sosialisasi. Dalam strategi sosialisasi terdapat beberapa hal yang perlu dipertimbangkan seperti cara mengemas pesan secara kreatif, pemilihan media yang tepat dan program yang sesuai. Menurut tim, aktivitas sosialisasi yang dilakukan tidak hanya sebatas menyampaikan informasi saja tetapi tim juga perlu untuk memikirkan dan melakukan perencanaan cara pengolahan pesan yang tepat agar pesan tersebut dapat lebih mudah diterima dan dipahami oleh target sasaran. 1) Menentukan target sasaran Pihak yang menjadi target sasaran adalah seluruh target sasaran adalah seluruh karyawan fungsi Operations. fungsi ini terdiri lebih dari 33.000 karyawan harian dan bulanan yang terdiri dari berbagai macam tingkatan karyawan, dan juga berbagai macam latar belakang. Selain itu, mayoritas populasi karyawan di fungsi ini adalah karyawan lapangan di sektor Sigaret Kretek Tangan, yang tersebar di beberapa wilayah di Jawa Timur. 2) Mengumpulkan informasi Tim memulai dengan melakukan pengamatan lapangan, focuss Group Discussion dan juga diskusi informal bersama beberapa pihak 6

terkait misalnya tim Radio Sampoerna, Corporate Affairs, dan juga para manajer SKT. Tim menilai pentingnya informasi ini sebagai dasar dari pembuatan strategi sosialisasi yang tepat. Tim mengidentifikasikan latar belakang karyawan, keseharian karyawan, pesan-pesan apa yang mereka dengarkan dan baca, media-media komunikasi apa yang telah dapat mereka akses, kemungkinan media komunikasi untuk menjangkau karyawan. 3) Analisis Dari hasil pengamatan yang dilakukan tim membagi karyawan menjadi dua berdasarkan dengan akses media komunikasi yakni wired employee untuk karyawan kantor yang memiliki akses teknologi dan juga non wired employee untuk karyawan lapangan yang memiliki keterbatasan akses dengan teknologi. Dari hasil pengumpulan data, tim telah menemukan berbagai macam permasalahan yang ada di karyawan lapangan. 4) Pemilihan media komunikasi Berdasarkan dari data yang dikumpulkan sebelumnya melalui diskusi dan pengamatan, tim menentukan beberapa media komunikasi yang relevan dengan target karyawan lapangan. Beberapa media tersebut seperti Radio Sampoerna yang merupakan media unggulan untuk SKT, Lentera Bolo, dan media baru seperti pemnafaatan dinding 7

dan lantai pabrik. Langkah selanjutnya, tim juga menentukan komunikasi tatap muka melalui acara tahunan karyawan SKT. 5) Merancang program-program sosialisasi Setelah tim menentukan media apa saja yang akan digunakan, langkah selanjutnya yang dilakukan adalah merencanakan program apa saja yang dapat dikembangkan melalui media-media tersebut. Sosialisasi ini dilakukan dengan menggunakan strategi media melalui berbagai macam variasi media komunikasi. Beberapa program komunikasi yang dirancang oleh Operations Communication seperti Radio Drama Series, Komik Lentera Bolo, Ludruk, Jingle dan Theme Song Operations, Door and Wall Branding. 6) Perencanaan Evaluasi Seluruh perencanaan akan diaplikasikan dalam pelaksanaan program-program sosialisasi. Setelah itu, langkah terakhir dalam perencanaan strategi sosialisasi ini adalah merencanakan evaluasi program sosialisasi. Evaluasi ini dilakukan melalui metode survei untuk mengukur efektivitas dari sosialisasi 5 Key Operations Strategies ke seluruh Departemen di bawah fungsi Operations. Survei ini dilakukan dua kali di awal dan akhir masa sosialisasi. Pre-Evaluation Survey yang bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan awal para karyawan sebelum sosialisasi dilaksanakan. Ada beberapa pertanyaan yang akan diajukan oleh tim seperti. Tim memiliki 20 pertanyaan mengenai fungsi 8

Operations, misalnya mengenai fungsi Operations, visi dan misi, Strategi Operations dan juga berbagai macam General Term di Fungsi Operations. Setelah itu tim juga akan melaksanakan Post-Evaluation di akhir sosialisasi, dengan menanyakan beberapa pertanyaan yang serupa untuk melihat seberapa besar peningkatan pengetahuan karyawan setelah adanya kegiatan sosialiasi. 4. Analisis Komunikasi memiliki peranan yang sangat penting dalam hal mengkoordinasikan bagian dari masing-masing anggota organisasi untuk mencapai tujuan bersama. Tanpa adanya koordinasi yang baik, maka tujuan perusahaan tidak akan tercapai dengan baik pula. Hal ini telah disampaikan sebelumnya oleh Goldhaber (dalam Muhammad, 2009:67) mengenai komunikasi organisasi sebagai proses menciptakan dan saling menukar pesan dalam satu jaringan hubungan yang saling tergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau selalu berubah-ubah. Suatu organisasi yang memiliki komunikasi yang baik kegiatan organisasi dapat berjalan lancar dan berhasil begitu pula sebaliknya apabila kurangnya atau tidak adanya komunikasi. Salah satu proses komunikasi yang dilakukan dalam sebuah organisasi adalah sosialisasi startegi-strategi perusahaan kepada karyawan sebagai pihak internal sebuah perusahaan memiliki peranan penting dalam sebuah perusahaan untuk dapat mencapai tujuan perusahaan. Aktivitas ini bertujuan untuk 9

memperkenalkan kepada karyawan mengenai strategi yang baru untuk tahun 2013-2015 kemudian setelah karyawan mulai mengetahui, kemudian memahami hingga akhirnya para karyawan dapat mulai untuk menerapkan strategi-strategi tersebut dalam aktivitas kerja mereka sehari-hari. Seperti yang telah diutarakan oleh Robbins (dalam Effendy, 2005:35) sosialisasi merupakan salah satu fungsi dari komunikasi di samping sebagai produksi dan pengenalan, dalam hal ini komunikasi bertindak untuk mengendalikan perilaku anggota masyarakat agar tetap sesuai dengan apa yang menjadi perilaku kelompoknya. Di dalam proses ini, pihak komunikator juga memiliki peranan yang penting dalam keberhasilan komunikasi. Dalam teori Laswell (dalam Mulyana, 2009:133), komunikator memiliki fungsi untuk mengutarakan pikiran dan perasaaannya dalam bentuk pesan untuk membuat komunikan menjadi tahu atau berubah sikap, pendapat atau perilakunya. Dalam aktivitas sosialisasi ini, pihak yang menjadi komunikator adalah Operations Communication. Peranan Operations Communication menjadi sangat strategis karena Operations Communication mewakili Manajemen untuk menyampaikan strategi fungsi Operations kepada seluruh karyawan dan juga telah berperan aktif dalam terutama dalam tahapan penentuan strategi sosialisasi yang akan digunakan, pelaksanaan dan juga hingga tahapan evaluasi program sosialisasi. Dalam melakukan proses penyebaran informasi atau pengetahuan yang dipahami oleh 10

tim sebagai proses sosialisasi ini, tidak terlepas dari dukungan dan juga komitmen yang besar dari pihak Manajemen fungsi Operations. Dalam proses sosialisasi, J.L Thompson (dalam Oliver, 2006: 2) menyatakan dibutuhkan adanya strategi sebagai pedoman bagi organisasi untuk mencapai sasaran dan tujuan sosialisasi tersebut. Strategi ini merupakan cara untuk mencapai hasil akhir. Begitu pula yang dipahami oleh tim Operations Communication, bahwa untuk dapat menjangkau target sasaran yang sangat besar dan beragam mereka membutuhkan adanya strategi sosialisasi yang tepat dan sesuai dengan masing-masing target sasarannya. Strategi ini didapatkan melalui identifikasi komponen dasar dari sebuah strategi sosialisasi yang merupakan konsep komunikasi yang telah diutarakan oleh Laswell (dalam Mulyana, 2009:133) yakni pertama komunikator, Operations Communication sebagai pihak yang mewakili manajemen dalam melakukan aktivitas komunikasi. Kedua adalah pesan yang akan dinyatakan, 5 Key Strategies Operations 2013-2015. Ketiga, media komunikasi yang akan digunakan adalah media-media internal yang sesuai dengan target sasaran sosialisasi yakni karyawan fungsi Operations. Keempat, pihak yang menjadi komunikan atau target sasaran sosialisasi adalah seluruh karyawan fungsi Operations, khususnya adalah karyawan lapangan yang merupakan mayoritas populasi, dan kelima efek atau dampak yang diharapkan adalah adanya kesadaran dan juga pengetahuan karyawan mengenai strategi-strategi yang baru, kemudian karyawan memahami, dan setelah itu karyawan dapat 11

menerapkannya dalam pekerjaannya sehingga apa yang menjadi target perusahaan di tahun 2015 dapat tercapai. Untuk dapat menetapkan konsep sosialisasi yang tepat untuk digunakan ada beberapa langkah yang harus dilakukan, Quinn (dalam Arifin, 1984:10) menyatakan ada beberapa langkah: 1. Mengidentifikasikan kondisi khalayak. Nicolas (Oliver, 2006:6) menyatakan bahwa. pengetahuan terhadap khalayak sasaran menjadi poin yang penting dalam merancang pesan seperti apa, kepada siapa, dan siapa yang cocok untuk menyampaikannya. Tim Operations Communication memulai mengidentifikasikan target sasaran, karyawan lapangan melalui proses Focus Group Discussion dan juga melalui pengamatan lapangan. Hal ini dilakukan oleh tim untuk memperoleh gambaran mengenai keadaan yang ada pada target sasaran, peluang apa yang dapat mereka manfaatkan untuk melakukan proses sosialisasi. Faktor-faktor ini menjadi kerangka referensi dalam melakukan penyusunan pesan. 2. Pemilihan Metode dan Media Komunikasi. Pada pembahasan sebelumnya, Effendy telah mengutarakan bahwa untuk komunikasi informatif, komunikasi dapat dilakukan melalui media. Selain itu dengan menggunakan media komunikasi pesan tersebut dapat disampaikan kepada seluruh karyawan secara serentak. Untuk mencapai sasaran komunikasi kita dapat memilih salah satu atau gabungan dari beberapa 12

media, yang tergantung pada tujuan yang akan dicapai, pesan yang akan disampaikan dan teknik yang akan dipergunakan sebab masing-masing memiliki kelebihan dan juga kekurangan. Sosialisasi ini perlu dilakukan secara bersamaan kepada seluruh target sasaran melalui media komunikasi. Tim mengintegrasikan atau memadukan berbagai macam media komunikasi yang ada untuk saling melengkapi satu sama lain dan juga dukungan dari komunikasi tatap muka. 3. Penyusunan pesan. Seperti yang telah dijelaskan oleh Nicolas (dalam Oliver 2006: 6) bahwa pengetahuan pada target sasaran menjadi poin yang penting dalam merancang pesan, dan menentukan strategi yang tepat untuk digunakan. Tim melakukan interpretasi pada pesan-pesan yang ada melalui tematik, sehingga pesan dapat lebih mudah diingat dan pesan ini diolah menjadi pesan konkret menyesuaikan dengan pekerjaan karyawan lapangan. 4. Merancang program sosialisasi. Tahapan selanjutnya yang dilakukan adalah merancang program yang saling terintegrasi. Masing-masing media telah diturunkan dalam program-program yang sesuai dan juga saing terintegrasi. Integrasi program juga ditunjukkan dengan ide untuk memvisualisasikan pesan yang didengar oleh karyawan melalui Radio Sampoerna, lagu-lagu Operations, ataupun dalam acara Ludruk dapat dilihat oleh karyawan juga di media cetak seperti Lentera Bolo dan juga wall and door branding. 13

5. Kesimpulan Berdasarkan dari hasil penelitian dan analisis yang dilakukan, konsep sosialisasi yang digunakan oleh fungsi Operations untuk mensosialisasikan 5 Key Operations Strategies 2013-2015 kepada karyawan lapangan menggunakan konsep sosialisasi terintegrasi baik melalui media dan juga program sosialisasi. Integrasi ini melalui media above the line seperti Radio Sampoerna, Lentera Bolo, juga dinding dan pintu pabrik, dan juga pembuatan theme song Operations selain itu juga menggunakan media below the line dengan memanfaatkan acara-acara spesial yang dimiliki oleh karyawan SKT. Kerangka sosialiasi ini tepat sasaran karena diperoleh melalui proses pengumpulan data, pengamatan dan juga hasil komunikasi dua arah bersama dengan para manajaer Sigaret Kretek Tangan dan juga tim Radio Sampoerna. Dengan keterbatasan waktu dan dana yang dimiliki, tim Operations Communication telah mendapatkan cara penggalian informasi yang cepat dan tepat baik itu melalui pengamatan dan juga Focus Group Discussion, sehingga tim akhirnya dapat menentukan konsep sosialisasi yang sesuai dengan target sasaran. 14

DAFTAR PUSTAKA Arifin, Anwar. 1984. Strategi Komunikasi. Bandung: Armico Effendy, Onong Uchjana. 2005. Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Kasali, Rhenald. 2005. Manajemen Public Relations: Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti Muhammad, Arni. 2009. Komunikasi Organisasi. Jakarta: PT Bumi Aksara Mulyana, Deddy. 2009. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Oliver, Sandra. 2006. Strategi Public Relations. Jakarta: Erlangga Ruslan, R. 2007. Kiat dan Strategi: Kampanye Public Relations. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Ruslan, R. 2007. Manajemen Humas dan Media Komunikasi: Konsepsi dan Aplikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada 15