Pemerintah Indonesia GGGI Program Green Growth Memprioritaskan Investasi: Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi Hijau Oktober 2013
Kata Sambutan Dr Ir. Lukita Dinarsyah Tuwo, M.A Wakil Menteri Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ BAPPENAS Perwakilan Anggota Dewan GGGI Pemerintah Indonesia memahami peluang yang dapat diberikan untuk Indonesia melalui pendekatan ekonomi hijau dan potensi untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, penciptaan lapangan kerja, dan pengentasan kemiskinan. Pemerintah juga mengetahui bahwa Indonesia yang bisa menjadi contoh bagi negara tetangga dan negara- negara lainnya. Apa yang diperlukan untuk memajukan pertumbuhan ekonomi hijau di konkret yang membawa kita saat ini menuju visi ekonomi hijau. Menjalankan Pertumbuhan Ekonomi Hijau merupakan langkah- langkah konkret yang membutuhkan Peta Jalan dan didukung oleh alat serta contoh- Indonesia menuju ekonomi hijau. Hal ini sudah mulai terlihat, namun kita perlu menghasilkan dan memperjuangkan contoh- contoh pertumbuhan ekonomi hijau di semua sektor dan provinsi. 3
pertumbuhan ekonomi hijau, masih terdapat berbagai tantangan. Saat ini Dengan adanya komitmen di lapangan, koordinasi yang baik antara semua dapat membuka potensi agar cepat bergerak menuju ekonomi hijau. Growth. Melalui program baru ini, kami mengembangkan sebuah kerangka kerja dan seperangkat alat yang dapat digunakan untuk membantu mengarusutamakan pertumbuhan ekonomi hijau dalam proses perencanaan dan penilaian investasi. Saya berharap hasil dari kerja sama ini dapat menginspirasi negara lain sarana untuk mencapai pembangunan berkelanjutan. Oktober 2013
1 Peluang Pertumbuhan Ekonomi Hijau di Indonesia Pesan utama: 02
Indonesia telah berhasil menghindari penurunan ekonomi global, dengan pertumbuhan rata- rata sebesar 6% dari tahun 2008 sampai 2012. Ke depannya, Pemerintah Indonesia telah menetapkan tujuan bagi negara untuk menjadi salah satu dari sepuluh ekonomi terbesar di dunia pada tahun 2025, dan di enam besar pada tahun 2050. Indonesia menghadapi tekanan kuat untuk mempertahankan atau mempercepat pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun. Tekanan ini uang yang mendominasi berita utama dan prediksi penurunan dari Bank Indonesia untuk pertumbuhan ekonomi jangka pendek. peningkatan untuk menghasilkan tenaga kerja terampil. pada pro- growth, pro- job, pro- poor, pro- environment, yang harus pertumbuhan yang berkelanjutan, maka Pemerintah telah mengakui Indonesia ke dalam tujuan dan rencana pembangunan ekonomi. Indonesia memiliki sejumlah kebijakan nasional untuk merangsang dan dikoordinasikan oleh KP3EI menyusun rencana untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional. Rencana Aksi Nasional untuk pertumbuhan ekonomi. Langkah- langkah keberlanjutan dan lingkungan perlindungan lingkungan hidup dan manajemen serta perpanjangan terbaru dari moratorium izin baru di hutan primer dan lahan gambut awal tahun ini. Sebagaimana diuraikan dalam RPJMN: dasar bagi kementerian dan lembaga pemerintah dalam merumuskan Rencana Strategis rencana jangka menengah ini saat merumuskan atau menyesuaikan rencana pembangunan daerahnya pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional, RPJMN akan diintegrasikan ke dalam Rencana kerja Tahunan kemudian akan menjadi dasar untuk merumuskan Rancangan Rencana ini lebih luas dari bagi pendekatan pembangunan empat pilar Indonesia. Hingga saat ini, belum ada upaya mengembangkan kebijakan ekonomi sejalan dengan prinsip- prinsip pertumbuhan ekonomi hijau demi mewujudkan pembangunan berkelanjutan. BAPPENAS adalah lembaga utama yang bertanggung jawab atas pada tahap kedua pelaksanaan Rencana Pembangunan Nasional Jangka 03
2 Pengarusutamaan Pertumbuhan Ekonomi Hijau Dalam Proses Perencanaan di Indonesia Pesan utama: 04
Program Green Growth adalah bagian dari Pilar Ekonomi Hijau kerangka kerja BAPPENAS untuk pembangunan berkelanjutan. Program ini merupakan sebuah pendekatan untuk menjauh dari jalur pembangunan brown growth. Program Green Growth ini dirancang untuk mendukung Indonesia menuju ekonomi hijau melalui investasi publik dan swasta yang tepat sasaran. Gambar 1 Kerangka Kerja BAPPENAS untuk Pembangunan Berkelanjutan 4 Pilar Pembangunan Berkelanjutan Social Green Economy Environment Governance GoI- GGGI Green Growth Program 2.1 Apa yang dimaksud dengan Pertumbuhan Ekonomi Hijau? Pertumbuhan ekonomi hijau pada dasarnya adalah sebuah pendekatan untuk mencapai sejumlah tujuan simultan yang membawa kita lebih menghindari dan mengurangi emisi gas rumah kaca, membangun ketahanan terhadap iklim ekstrem dan perubahan jangka panjang, PDB dan standar hidup yang berkelanjutan dan didistribusikan secara ekonomi walaupun telah mendukung keberhasilan ekonomi selama berkembang; pengalaman negara- negara yang menguji apa yang berhasil Mencapai pertumbuhan ekonomi hijau di Indonesia akan memakan membangun kerangka perencanaan dan penilaian pertumbuhan ekonomi yang tepat untuk menangkap data dan analisis, seleksi indikator kinerja yang tepat, dan adopsi alat pemodelan ekonomi terbaik yang tersedia. Perlu dikembangkan kerangka konseptual dan metodologi untuk menentukan langkah yang paling sesuai dan mengambil pendekatan yang tepat untuk mengembangkan kerangka kerja untuk perencanaan pertumbuhan ekonomi hijau. 05
2.2 Tujuan Program Green Growth mengembangkan program kegiatan yang selaras dan sepenuhnya mendukung pencapaian visi Indonesia untuk perencanaan pembangunan ekonomi. Tujuannya adalah untuk menunjukkan, dengan menggunakan contoh- contoh nyata dari pembangunan Indonesia dan rencana investasi di ekonomi dapat dipertahankan sambil mengurangi kemiskinan dan kesenjangan sosial, memaksimalkan nilai jasa ekosistem, mengurangi emisi gas rumah kaca, dan membuat masyarakat, perekonomian, dan lingkungan tahan terhadap guncangan ekonomi dan iklim. pembangunan; ekonomi hijau dengan menyediakan target dan indikator yang relevan; target dan indikator pertumbuhan ekonomi hijau dan menilai kegiatan perekonomian tersebut, bahkan juga menilai intervensi kebijakan dan peluang pertumbuhan ekonomi hijau di Indonesia; dalam pengeluaran secara bertahap agar kegiatan perekonomian tersebut dapat terlaksana. 06
dengan visi dan arah Indonesia. Pada tanggal 13 April 2013, Pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi hijau di Indonesia. Menghijaukan proses perencanaan Mengarusutamakan pertumbuhan ekonomi hijau dalam proses perencanaan ekonomi dan pembangunan Indonesia Meningkatkan penggunaan teknologi hijau dan meningkatkan investasi modal dalam industri hijau REDD+untuk pertumbuhan ekonomi hijau Mendukung pengembangan mekanisme pendanaan yang menyalurkan pembiayaan REDD+ untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi hijau Keterlibatan daerah Mendukung pemerintah provinsi kunci dalam memprioritaskan dan menerapkan pertumbuhan ekonomi hijau Gabungan kegiatan dari komponen- komponen akan membantu mencapai tujuan dan mencakup sasaran Program Green Growth di Indonesia. 2.3 Kerangka Kerja Pertumbuhan Ekonomi Hijau Sebagai langkah awal, Pemerintah Indonesia dan GGGI telah memulai pertumbuhan hijau bagi Indonesia. Perencanaan pertumbuhan ekonomi hijau di Indonesia perlu dilakukan secara terpadu dan secara lengkap. ekonomi negara dan implikasinya terhadap pembangunan sosial dan kinerja lingkungan. Gambar 2 menetapkan lima dimensi pertumbuhan ekonomi hijau yang sebagai dasar untuk lebih mengembangkan Green Growth Framework atau Kerangka Pertumbuhan Ekonomi Hijau. Kelima dimensi ini perlu masa depan Indonesia. Kelima dimensi pertumbuhan ekonomi hijau yang memahami dan mengukur persinggungan di antara seluruh dimensi ini. 07
Gambar 2 Green Growth Framework Indonesia: Lima Dimensi Penurunan emisi GRK Ketahanan sosial, Ekonomi, dan Lingkungan Green Growth Pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan Pertumbuhan yang Ekosistem penyedia jasa Kelima dimensi pertumbuhan ekonomi hijau yang dibahas dengan para pemangku dan kemakmuran sosial secara luas. Pertumbuhan ini dapat melampaui model pembangunan industri yang dipelopori oleh negara maju yang mengeksploitasi pertumbuhan yang menopang modal alam, terutama cadangan alam yang kesejahteraan manusia tetapi sering diabaikan dalam pengambilan keputusan ekonomi hijau berusaha mengatasi kegagalan pasar ini. pedesaan, yang kaya maupun yang terpinggirkan. Dimensi ini merupakan tujuan utama dari pertumbuhan ekonomi hijau, dan sangat berkorelasi dengan yang membangun ketahanan ekonomi, keuangan, sosial, dan lingkungan dan berkaitan dengan kemampuan sistem untuk menahan guncangan eksternal dan negara- negara yang memperoleh sebagian besar PDB mereka dari sektor- 08
rendah karbon untuk berkontribusi terhadap upaya global dan nasional untuk terhadap masyarakat lokal dan internasional. Negara- negara dengan intensitas penurunan emisi berbiaya hemat dan memiliki keperluan yang lebih mendesak untuk mendapat bantuan. Program ini akan terus menghasilkan suatu pendekatan yang mendapat dengan menggunakan target dan indikator yang tepat untuk Indonesia di 2.4 Mengukur Pertumbuhan Ekonomi Hijau nasional, provinsi, kabupaten, dan kegiatan perekonomian, dan bagaimana mereka berkaitan dengan Green Growth Framework atau Kerangka Pertumbuhan Ekonomi Hijau. Gambar 3 Green Growth Framework: pengukuran kinerja Project Level Social, economic and environmental resilience Greenhouse gas emission Green Growth Sustained economic growth Indicators Indicators Inclusive and equitable growth Healthy and providing services district level indicators Project indicators improve awareness impacts and can be 09
Sebuah database yang saat ini telah berisi lebih dari 280 indikator sedang dibangun. Database tersebut merupakan gabungan yang menggunakan Tabel 1 Sumber indikator untuk mengukur pertumbuhan ekonomi hijau Sumber khusus Indonesia setempat/lokal Sumber Internasional Indikator- indikator tersebut akan menghasilkan kegunaan khusus sebagai Tabel 2 Kegunaan indikator Langkah- langkah Bisnis Seperti Biasa Penilaian Potensi Pertumbuhan Ekonomi Hijau Analisis Biaya biaya lingkungan dan sosial diperhitungkan Persyaratan untuk indikator analisis kegiatan perekonomian terkait, misalnya pertumbuhan yang diharapkan dalam populasi atau dalam mencapai visi tersebut. Tujuan dari indikator ini adalah untuk memungkinkan perbandingan potensi pertumbuhan ekonomi hijau dari yang hanya berlaku untuk jenis kegiatan tertentu. berbagai indikator ini menghitung, sedapat mungkin, kinerja pertumbuhan ekonomi hijau daripada kegiatan perekonomian tersebut. 10
2.5 Proses Penilaian Pertumbuhan Ekonomi Hijau Kerangka Kerja Pertumbuhan Ekonomi Hijau merupakan dasar untuk dengan target dan indikator yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan Indonesia untuk mengukur kinerja. Proses Penilaian Pertumbuhan penggunaan kerangka kerja di atas dalam penilaiannya, dapat membantu hijau ke dalam proses perencanaan. Memprioritaskan proyek berpotensi ekonomi hijau kegiatan tersebut, serta monitoring dan evaluasi, akan membentuk bagian dari alat pendukung GGAP. Lingkup keseluruhan dan Gambar 4 Proses Penilaian Pertumbuhan Ekonomi Hijau (GGAP)) Step 1 Step 2 Step 3 Regional visions Towards a green growth vision Sector visions Business Policies & enablers Province Province Land use District Revisit policy & enablers to remove barriers and ensure projects fully align with Green Growth planning approach inform and test the vision Sector Business Feasibility assessment assessment Monitoring & targets GGAP Tool Step 3 Step Step 6 Step 8 saat ini dan menilai kinerja berbagai kegiatan investasi secara terpadu dan memahami kontribusi kegiatan perekonomian dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi hijau. Hasil dari kontribusi ini dinyatakan dalam berbagai indikator yang berkaitan dengan masing- masing dari lima dimensi pertumbuhan ekonomi hijau, yang menunjukkan skala peluang pertumbuhan ekonomi hijau terkait dengan investasi atau kegiatan- untuk menilai kinerja investasi dan untuk melihat apakah kinerja 11
Langkah 1: visi Langkah 2: Bisnis Seperti Biasa (BSB) Langkah 3: perekonomian Langkah 4: Langkah 5: Potensi Penilaian Pertumbuhan Ekonomi Hijau Langkah 6: dan social diperhitungkan (extended CBA) Langkah 7: Mendesain Ulang Kemungkinan Kondisi Langkah 8: Pengembangan Kasus Bisnis Langkah 9: Peta Jalan Proses ini perlu dipandu visi dan membangun strategi dan prioritas Indonesia dan para pemangku Skenario BSB menyediakan data yang akan digunakan dalam analisis kegiatan dan memberikan situasi latar belakang untuk dapat membandingkan kinerja kegiatan, dan memungkinkan kita dengan cara yang lebih ramah lingkungan. Seleksi kelayakan kegiatan perekonomian pada awalnya akan dilakukan dengan menyaring kegiatan melalui seperangkat kriteria kelayakan untuk menentukan hambatan hambatan yang sangat besar dan sangat sulit diatasi. akan berkinerja baik terhadap kerangka pertumbuhan ekonomi hijau, dan apakah tersedia mencakup visi. Langkah pertama dari penilaian ini adalah untuk memetakan semua kinerja pilihan untuk penyesuaian atau mendesain ulang untuk mencapai hasil yang lebih berkelanjutan. mungkin, kontribusi kegiatan tersebut terhadap pertumbuhan ekonomi hijau. Hal ini sering lingkungan yang diperlukan untuk mendukung pengambilan keputusan di pemerintahan maupun di swasta. dilakukan untuk melihat apakah kinerja pertumbuhan ekonomi hijau dari kegiatan tersebut memungkinkan atau dengan mendesain ulang kegiatan perekonomian itu sendiri dengan meningkatkan kinerja kegiatan perekonomian tersebut. pengembalian modal dapat dilihat dengan jelas.kasus bisnis dikembangkan bukan hanya untuk merekomendasikan intervensi prioritas pertumbuhan ekonomi hijau, tetapi juga ditujukan untuk mengarahkan pola pikir pengambil keputusan di pemerintahan dan swasta agar proses kegiatan Peta Jalan akan menyusun secara terpadu semua kegiatan perekonomian besar maupun kecil terkait dengan visi dan target. Ini akan mencakup jangka pendek, menengah dan jangka panjang dan menunjukkan bagaimana kegiatan perekonomian tersebut mempengaruhi kemajuan dalam mewujudkan visi dalam jangka waktu tersebut. 12
3 Kolaborasi untuk Melakukan Pertumbuhan Ekonomi Hijau Pesan utama: 13
Melibatkan para pemangku kepentingan untuk melakukan perubahan Program Pertumbuhan Ekonomi Hijau sejalan dan sepenuhnya mendukung pencapaian visi Indonesia untuk perencanaan pembangunan ekonomi. Proses perencanaan pertumbuhan ekonomi hijau ini harus Program ini sendiri secara resmi diluncurkan pada bulan Juni 2013, yang dihadiri oleh perwakilan dari Pemerintah Indonesia, mitra pembangunan, sektor bisnis dan LSM. kalangan akademisi Indonesia dan pejabat pemerintah bersama- sama menguji pendekatan perencanaan pertumbuhan hijau. 14
sektor swasta dalam beberapa tahun terakhir, sebesar 10.300 triliun. Pemerintah diharapkan dapat memberikan sekitar 18%. Sektor swasta jelas akan ditahan atau pasar keuangan dan lembaga keuangan. Tujuan pengembangan kapasitas Pengembangan kapasitas bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dalam menggunakan berbagai alat dan metodologi untuk membantu pengarusutamaan perencanaan pertumbuhan ekonomi hijau ke dalam proses perencanaan pembangunan ekonomi dan meningkatkan Melalui program ini, dukungan teknis jangka panjang untuk para pengalaman internasional dan lokal. 15
4 Peta Jalan untuk Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi Hijau Pesan utama: 16
Program ini akan mempertemukan Peta Jalan yang koheren untuk Pertumbuhan Ekonomi Hijau dan Peta Jalan ini akan menghubungkan peluang pertumbuhan ekonomi hijau secara makro dengan intervensi Peta Jalan Pertumbuhan Ekonomi Hijau akan menetapkan kerangka waktu untuk pelaksanaan dan intervensi Kinerja Program Green Growth sendiri akan diukur melalui sebuah perangkat kerja monitoring dan evaluasi yang jelas, mengembangkan indikator dan target kinerja serta proses yang relevan untuk membantu memantau kemajuan Peta Jalan Pertumbuhan Ekonomi Hijau. Melalui pelaksanaan program bersama ini, Pemerintah Indonesia dan GGGI bertujuan untuk menempatkan pertumbuhan ekonomi hijau di jantung perencanaan ekonomi dan pengambilan keputusan 17
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi: Sekretariat Bersama Program Green Growth Pemerintah Indonesia-GGGI Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS Jl. Taman Suropati No 2, Jakarta Pusat Indonesia 10310