I. PENDAHULUAN. masyarakat. Tanpa adanya listik lampu-lampu tidak dapat menerangi desa atau

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Pada dewasa ini, listrik menjadi kebutuhan utama yang harus dipenuhi. Listrik

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat di seluruh Indonesia. Melalui mutu pelayanan dan keamanan yang

PENDAHULUAN. setiap kegiatan baik di rumah tangga maupun industri. orang, didapatkan oleh perusahaan penyedia layanan jasa. Dalam pengertianya,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

III. METODE PENELITIAN. Obyek penelitian adalah pelanggan listrik prabayar di PT PLN (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. manusia, yang kemudian digunakan untuk beragam fungsi dalam kehidupan. Listrik

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan secara profesional sesuai dengan bidangnya masing-masing agar

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, diantaranya untuk membatu kegiatan rumah tangga. Seakan-akan

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran terdapat berbagai permasalahan yang penting dan harus segera diselesaikan,

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan lajunya perkembangan teknologi dewasa ini, listrik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB V PENUTUP. Puluh Kota, Lintau, dan Sumatera Barat pada umumnya.

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan listrik masyarakat dipenuhi oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN),

BAB I PENDAHULUAN. (funding) dalam bentuk Giro, Tabungan dan Deposito yang dana tersebut. disalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit.

I. PENDAHULUAN. Aktivitas bisnis ritel adalah aktivitas dimana produsen menjual produk secara

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian nasional, terutama dalam aspek-aspek seperti: peningkatan

BAB V PENUTUP. pelayanan mancakup Bukittinggi, Padang Panjang, Agam, Simpang Empat. Unsur-unsur bauran pemasaran jasa di PLN :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II BAHAN RUJUKAN. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. tujuan untuk memuaskan pelanggan. Pemasaran yang tidak efektif (ineffective

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan semakin ketat, khususnya pada perusahaan sabun mandi. Saat ini ada

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kepuasan kepada pelanggan atas produk yang di hasilkannya,

BAB 1 PENDAHULUAN. tempatnya tinggal menjadi semakin rusak karena ulah mereka sendiri. Salah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. publik yang berperan penting dalam melayani kebutuhan masyarakat umum. mampu meningkatkan pelayanan publik menjadi lebih terjamin.

BAB II LANDASAN TEORI

PERENCANAAN PEMASARAN Fakultas TEKNIK

I. PENDAHULUAN. peningkatan permintaan terhadap berbagai barang dan jasa. yang sama, laju pertumbuhan ekonomi untuk Kota Bandar Lampung jauh

BAB I PENDAHULUAN UKDW. alat pemasaran yang disebut dengan bauran pemasaran(marketing mix). Marketing

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masyarakat sebagai konsumen yang seakan merasa ketergantungan akan

II. LANDASAN TEORI. Menurut Basu Swasstha DH dan Ibnu Sukotjo (2002:179) pemasaran adalah:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di era perkembangan zaman seperti ini telah terjadi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Usaha ritel dapat kita pahami sebagai kegiatan yang berkaitan dengan aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun ini bisnis di bidang usaha makanan mengalami perkembangan

BAB I. sangat penting, karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan UKDW

BAB I PENDAHULUAN. maksimal serta dapat mempertahankan kelangsungan usahanya. Tuntutan kerja

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara di Asia Tenggara yang dilintasi garis khatulistiwa

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan dan keinginan para konsumen sangat tergantung pada

BAB II. LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan Jaringan) Bandung adalah perusahaan jasa penyedia tenaga listrik yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gita Desyalita,2013

LANDASAN TEORI. memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan. memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN LISTRIK PRABAYAR PADA PT. PLN (Persero) RAYON TAMBUN - BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. bermunculan baik usaha dagang dalam penyediaan barang maupun UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman sekarang kebutuhan manusia selalu bertambah, baik kebutuhan pangan,

I. PENDAHULUAN. karena sampai sekarang ini masih banyak kasus yang timbul mengenai perlindungan terhadap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Terdapat strategi baru bagi perusahaan untuk mempertahankan pelanggan dan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. keinginan dan kebutuhan konsumen. nilai lebih tinggi dibanding pesaing kepada konsumen, seperti harga yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap perusahaan didirikan dengan tujuan agar mendapatkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dengan pelanggan dan mendukung orang-orang pelayanan untuk bekerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk. mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai

II. LANDASAN TEORI. pertukaran peroduksi yang bernilai satu sama lain. berhubungan dengan kehidupan sehari-hari, baik manusia secara individual,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TUGAS AKHIR KWH METER DIGITAL PRABAYAR BERBASIS MIKROKONTROLER AVR ATMEGA8535

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN

BAB I PENDAHULUAN. batik. Batik Indonesia dibuat di banyak daerah di Indonesia dan memiliki

BAB I PENDAHULUAN. sarana jasa pengiriman. Bisnis jasa pengiriman di dalam negeri beberapa tahun

BAB X MANAJEMEN PEMASARAN

LANDASAN TEORI. konsumen untuk mendapatkan kebutuhan dan keinginan dari masing-masing

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang bernilai dengan orang lain (Kotler, 2008). Oleh karena itu, kegiatan

BAB II Landasan Teori

BAB II LANDASAN TEORI. memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Tujuan

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. karena itu produk yang telah dibuat oleh perusahaan harus dapat sampai

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

FICKRI ARDIANSYAH

BAB I PENDAHULUAN. henti-hentinya bagi perusahaan-perusahaan yang berperan di dalamnya. Banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk. Seiring dengan pesatnya daya beli masyarakat dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang sangat ketat terutama pada sektor jasa. Semakin maju suatu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. nama RODEX Tours & Travel merupakan perusahaan jasa yag memberikan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. menganggap binatang peliharaan sebagai bagian dari keluarga. Hobi akan

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kebutuhan mereka di pasar. Perusahaan akan mendapat tempat di

BAB I PENDAHULUAN. sektor jasa. Hal ini dapat dilihat dalam kehidupan sehari hari bahwa segala

BAB II KERANGKA TEORITIS. Pemasaran adalah proses sosial dan dengan proses itu individu dan

BAB IV GAMBARAN SUBJEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. keberadaannya dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. dalam memilih tempat untuk berbelanja, sedangkan bagi perusahaan retail

BAHAN AJAR Jurusan : Administrasi Bisnis Konsentrasi : Mata Kuliah : Pengantar Bisnis

BAB I PENDAHULUAN. barang yang lengkap, nyaman dan layak bagi konsumen. Dengan kemajuan perusahaan yang bergerak dibidang retail di Kota

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus mampu memberikan kepuasan kepada konsumen, misalnya

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS KEPUTUSAN PEMBELIAN DITINJAU DARI FAKTOR PSIKOGRAFIS KONSUMEN MATAHARI DEPARTMENT STORE SOLO SQUARE SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Tarif. Tenaga Listrik. PT. PLN.

MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN

PT.PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PLN)

BAB I PENDAHULUAN. para pengusaha. Konsumen merupakan daya belinya dan berubah pola konsumsinya sehingga

BAB I PENDAHULUAN. keinginan dan kebutuhan konsumen maka produsen perlu memahami perilaku

BAB I PENDAHULUAN. diberikan kepada pelanggan atau konsumen. Pelayanan ialah usaha melayani

BAB 1 PENDAHULUAN. perbaikan pada beberapa komponen pada sebuah kendaraan. perawatan dan perbaikan salah satu elemen kendaraan misal bengkel Dinamo.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAURAN PEMASARAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN PADA TOKO LISARI POSO. Holmes Rolandy Kapuy *) ABSTRAK

mengenai strategi bauran pemasaran eceran yakni keragaman produk (product

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Listrik merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat. Tanpa adanya listik lampu-lampu tidak dapat menerangi desa atau kota. Sebuah kota tanpa listrik laksana kota mati, tanpa kehidupan dan gelap. Selain sebagai sumber energi penerangan, listrik juga bisa diubah menjadi sumber energi lain yang berguna bagi kehidupan manusia. Sebagian besar kebutuhan energi listrik tersebut dapat diperoleh melalui pasokan dari perusahaan listrik negara (PT PLN). Berdasarkan PP No. 23 Tahun 1994, PT PLN (Persero) merupakan BUMN pemegang kuasa usaha ketenagalistrikan, yang bertugas menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum dalam jumlah dan mutu yang memadai, memberikan jasa pelayanan umum berperan mengawasi sektor ketenagalistrikan yang merupakan faktor penting agar industri, pedagang, pengusaha, dan masyarakat dapat melakukan aktivitasnya. PT PLN (Persero) mempunyai tugas sebagai pengelola transmisi, operasi sistem dan transaksi tenaga listrik dengan kualitas pelayanan kelas dunia yang mampu memenuhi harapan stakeholder dan memberikan kontribusi dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat. PT PLN (Persero) banyak memberikan jasa pelayanan diantaranya pemasangan listrik baru, penyediaan lampu penerangan jalan, penambahan daya listrik dan layanan gangguan. PT PLN (Persero) harus mampu memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada masyarakat karena akan menciptakan

2 kepuasan bagi konsumen. Maka, kepuasan pelanggan merupakan hal yang sangat penting, dengan mempertahankan kepuasan pelanggan akan tercipta pencitraan yang baik bagi perusahaaan serta hubungan yang harmonis bagi perusahaan dan pelanggan. Kepuasan pelanggan merupakan salah satu cermin keberhasilan perusahaan. Semakin tinggi tingkat kepuasan pelanggan maka akan semakin bagus citra perusahaan dimata para pelanggan. Menciptakan kepuasan pelanggan merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh setiap perusahaan untuk bertahan. Sekarang ini setiap perusahaan dituntut agar selalu meningkatkan produktivitas perusahaan, untuk itu PLN terus berupaya meningkatkan pelayanan dan penyediaan listrik. Jumlah konsumen tegangan rendah distribusi Lampung sangat besar. Selama ini konsumen mendapatkan layanan listrik pascabayar pelanggan harus membayar tagihan bulanan pada batas waktu tertentu. Ditambah setiap bulan PLN harus mencatat meter, menghitung, menagih, dan memutuskan sambungan listrik jika konsumen terlambat membayar. Bila dibandingkan dengan pengguna layanan pascabayar selama ini, pelanggan relatif tidak leluasa untuk mengetahui berapa besar energi listrik yang telah dikonsumsi, terkadang tagihan tidak sesuai dengan pemakaian. Pelanggan baru bisa mengetahui total pemakaian listrik pada waktu pembayaran. Karena pembayaran dilakukan setelah pemakaian, tak jarang pelanggan terpaksa menunggak pembayaran hingga akhirnya terjadi pemutusan sambungan listrik, selain itu sering terjadi juga kesalahan pemutusan listrik pada pelanggan. Keadaan seperti ini membuat pelanggan merasa kecewa

3 dengan pelayanan yang diberikan PLN. Melihat banyaknya keluhan-keluhan dari pelanggan tersebut akhirnya PLN menyarankan adanya Listrik Prabayar. Layanan Listrik Prabayar (LPB) merupakan bentuk pelayanan PLN dalam menjual energi listrik dengan cara pelanggan membayar dimuka. Sebelum menggunakan listrik pelanggan terlebih dahulu membeli sejumlah nominal energi listrik, kemudian pelanggan dapat mengelola dan mengendalikan sendiri dalam mengkonsumsi listrik. Pelanggan dapat mengendalikan sesuai kebutuhan dan keinginannya melalui meter elektronik prabayar yang terpasang. Dengan cara ini, kendali pengguna listrik sepenuhnya ada pada diri pelanggan. Kekhawatiran tagihan listrik membengkak tak perlu lagi terjadi. Baik yang disebabkan oleh penggunaan listrik yang tak terkontrol maupun karena kesalahan baca meter kwh listrik. Dengan menggunakan listrik prabayar pelanggan mendapatkan banyak manfaat seperti: 1. Kemudahan memantau pemakaian listrik 2. Pelanggan dapat mendisiplinkan diri sendiri untuk menggunakan listrik sesuai dengan anggaran belanja. 3. Pelanggan dengan mudah mengendalikan anggaran pemakaian listrik sehingga akan terhindar dari pemborosan. 4. Melakukan kontrol penggunaan listrik 5. Merubah perilaku hemat energi dan privasi terjaga. 6. Tidak akan didatangi oleh petugas karena menunggak. 7. Tidak ada kesalahan baca meter kwh listrik. PT PLN menilai bahwa Listrik Prabayar (LPB) akan mampu memperbaiki kinerja pelayanan yang diberikan, maka pada tanggal 9 Maret 2007 sesuai surat

4 No.173/160/DJBB/2007 PLN menawarkan produk baru yaitu LPB. Pelaksanaan Pelayanan Listrik Prabayar secara bertahap pada tahun 2008 yang sekiranya mampu mengurangi keluhan dari pelanggan atas pelayanan listrik selama ini. Sosialisasi pelayanan listrik prabayar di Indonesia dimulai pada tahun 2008 khususnya untuk daerah Jawa dan Bali, sementara untuk PT PLN (Persero) UPJ Way Halim melakukan sosialisasi dan pemasangan listrik prabayar dimulai pada bulan Oktober 2009. Pada Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T) jumlah pelanggan UPJ Way Halim hingga Oktober 2013 sebanyak 86.053 pelanggan yang terdiri dari 67.633 pelanggan pascabayar dan 18.420 pelanggan prabayar. Rincian jumlah pelanggan total dan pelanggan listrik pra bayar PT PLN (Persero) UPJ Way Halim tersebut dapat dilihat pada Tabel 1. Pelaksanaan program penggunaan LPB tidak dapat berjalan dengan mulus, karena LPB merupakan sistem yang baru, sehingga banyak permasalahanpermasalahan yang dihadapi oleh PT PLN (Persero) UPJ Way Halim diantaranya adalah banyaknya masyarakat yang tidak mau menggunakan LPB dengan alasan kurang memahami cara kerja dari LPB tersebut karena rumit, bisa bayar listrik telat atau menunggak (listrik pascabayar), dan sebagainya. Oleh karena itu pihak PLN harus bekerja ekstra untuk mengenalkan listrik prabayar kepada seluruh lapisan masyarakat, khususnya daerah pedesaan.

5 Tabel 1.1. Pelanggan PT PLN (Persero) UPJ Way Halim Total Pelanggan PT PLN (Persero) UPJ Way Halim Listrik Pra Bayar TARIF/DAYA PELANGGAN TARIF/DAYA PELANGGAN SOSIAL SOSIAL S.2 / 450 VA I 155 S.2 / 450 VA I 0 S.2 / 900 VA I 314 S.2 / 900 VA I 38 S.2 / 1.300 VA 208 S.2 / 1.300 VA 43 S.2 / 2.200 VA 124 S.2 / 2.200 VA 32 S.2 / 3.500 VA s/d 200 214 S.2 / 3.500 VA s/d 200 28 S.3 / 200 KVA 9 S.3 / 200 KVA 0 JUMLAH PELANGGAN S 1,024 JUMLAH S 141 RUMAH TANGGA RUMAH TANGGA R.1 / 450 VA I 11,574 R.1 / 450 VA I 14 R.1 / 900 VA I 38,933 R.1 / 900 VA I 10,221 R.1 / 1.300 VA 22,779 R.1 / 1.300 VA 5,363 R.1 / 2.200 VA 6,151 R.1 / 2.200 VA 1,494 R.2 / 3.500 VA s/d 5.500 1,370 R.2 / 3.500 VA s/d 5.500 379 R.3 / 6.600 VA keatas I 202 R.3 / 6.600 VA keatas I 45 JUMLAH PELANGGAN R 81,009 JUMLAH R 17,516 BISNIS BISNIS B.1 / 450 VA I 50 B.1 / 450 VA I 1 B.1 / 900 VA I 667 B.1 / 900 VA I 158 B.1 / 1.300 VA 1,060 B.1 / 1.300 VA 170 B.1 / 2.200 VA s/d 5.500 1,260 B.1 / 2.200 VA s/d 5.500 310 B.2 / 6.600 VA s/d 200 k 522 B.2 / 6.600 VA s/d 200 k 112 B.3 / > 200 kva 7 B.3 / > 200 kva 0 JUMLAH PELANGGAN B 3,566 JUMLAH B 751 INDUSTRI INDUSTRI I.1 / 900 VA I 1 I.1 / 900 VA I 1 I.1 / 3.500 s/d 14 kva 1 I.1 / 2.200 VA 0 I.2 / > 14 kva s/d 200 kv 9 I.1 / 3.500 s/d 14 kva 1 I.3 / > 200 kva 9 I.2 / > 14 kva s/d 200 kv 0 JUMLAH PELANGGAN I 20 I.3 / > 200 kva 0 PEMERINTAH JUMLAH I 2 P.1 / 450 VA 3 PEMERINTAH P.1 / 900 VA 5 P.1 / 450 VA 0 P.1 / 1.300 VA 18 P.1 / 900 VA 0 P.1 / 2.200 VA s/d 5.500 44 P.1 / 1.300 VA 3 P.1 / 6.600 VA s/d 200 k 72 P.1 / 2.200 VA s/d 5.500 3 P.2 / > 200 kva 1 P.1 / 6.600 VA s/d 200 k 4 P.3 68 P.2 / > 200 kva 0 JUMLAH P 211 JUMLAH P 10 PELANGGAN L 223 PELANGGAN L 0 JUMLAH 86,053 JUMLAH 18,420 Sumber : Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat PT PLN, Oktober 2013

6 Demikian halnya dengan PT PLN (Persero) UPJ Way Halim, harus benarbenar ekstra dalam mengenalkan dan memasarkan kemudahan listrik prabayar kepada masyarakat. Saat ini, target komposisi daya yang disediakan oleh PT PLN (Persero) UPJ Way Halim untuk pemasangan baru adalah sebanyak 17.000 pelanggan. Tapi dalam pelaksanaannya, pencapaian pemasangan listrik prabayar melampaui 1.420 pelanggan. Jadi total pemasangan baru listrik prabayar adalah 18.420 pelanggan. Data PT PLN (Persero) UPJ Way Halim menyebutkan bahwa total pelanggan listrik saat ini adalah sebanyak 86.053 pelanggan yang terdiri dari 67.633 pelanggan pascabayar dan 18.420 pelanggan prabayar, berarti masih ada 67.633 pelanggan lama yang menggunakan listrik pascabayar. Hal inilah yang menjadi tugas PT PLN (Persero) UPJ Way Halim untuk mengalihkan para pelanggan lama tersebut untuk pindah dari listrik pascabayar menuju listrik prabayar. Lebih tepatnya, PT PLN (Persero) UPJ Way Halim harus melakukan kegiatan pemasaran yang mengena di masyarakat dalam memasarkan produk listrik prabayar. Kegiatan pemasaran umumnya memfokuskan diri pada produk, penetapan harga, kebijakan distribusi, cara promosi, dan tempat yang nyaman dalam hal ini dikenal sebagai bauran pemasaran. Setelah perusahaan memutuskan strategi pemasaran kompetitifnya secara keseluruhan, perusahaan harus mulai menyiapkan perencanaan bauran pemasaran yang rinci, yang selanjutnya dipahami sebagai bauran pemasaran. Kombinasi dari strategi produk, harga, promosi, dan distribusi dalam mencapai tujuan pemasaran dinamakan Marketing Mix yang dikenal

7 dengan strategi 4P (Product, Price, Promotion, and Placement) dalam pemasaran merupakan alat bagi produsen untuk mempengaruhi konsumen. Menurut Kotler&Keller (2009) disebutkan tentang pengertian bauran pemasaran adalah sebagai kombinasi dari empat kegiatan perusahaan, yakni produk, struktur harga, kegiatan promosi, dan sistem distribusi. Salah satu indikator berhasil tidaknya suatu aktifitas pemasaran dari suatu produk dapat dilihat dari besar kecilnya volume penjualan yang dicapai perusahaan yang bersangkutan dalam suatu periode berikutnya. Umumnya bila volume penjualan yang diperoleh rendah maka keuntungannya akan rendah pula. Dan jika volume penjualan semakin lama semakin meningkat terus, maka merupakan indikasi keberhasilan perusahan tersebut. Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti tertarik untuk mengambil judul penelitian Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Kepuasan Pelanggan Listrik Pra Bayar (Studi Kasus pada PT PLN (Persero) UPJ Way Halim). 1.2. Perumusan Masalah Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah variabel product, price, place, promotion, people, process berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan listrik pra bayar pada PT PLN (Persero) UPJ Way Halim?

8 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: Untuk mengetahui pengaruh variabel product, price, place, promotion, people, process berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan listrik pra bayar pada PT PLN (Persero) UPJ Way Halim. 1.4. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan memberikan beberapa manfaat bagi: 1. Memberikan masukan pada PLN dalam mensosialisasikan penggunaan listrik prabayar dengan menggunakan strategi pemasaran. 2. Sebagai referensi dan kajian ilmiah untuk penelitian yang akan datang. 1.5. Kerangka Pemikiran Bauran pemasaran merupakan sekumpulan keputusan tentang produk, harga, promosi, dan saluran distribusi serta manajemen hubungan pelanggan yang merupakan pengimplementasian strategi pemasaran, sehingga dapat dikatakan bahwa bauran pemasaran merupakan strategi, taktik, instrumen pemasaran yang tersedia guna mempengaruhi pembeli (Assauri, 2012). Komponen bauran pemasaran terdiri dari produk, harga, promosi dan saluran distribusi. Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepada pasar untuk memuaskan suatu kebutuhan. Harga adalah elemen bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan dan biaya. Promosi adalah bahan inti dalam pemasaran, yang terdiri dari koleksi alat insentif yang dirancang untuk menstimulasi pembelian yang lebih cepat atau lebih besar atas produk barang dan jasa tertentu

9 oleh konsumen. Saluran distribusi merupakan seperangkat alur yang diikuti produk atau jasa setelah produksi, berakhir dalam pembelian dan digunakan oleh pengguna akhir (Kotler dan Keller, 2009: 106). Menurut McCarthy dalam Kotler dan Keller (2009) bauran pemasaran diklasifikasikan alat-alat pemasaran tersebut mejadi empat kelompok yang luas disebut dengan empat (4) P yaitu: Product, Price, Place,Promotion. Namun 4P dirasa sangat kurang dalam pelaksanaan bauran pemasaran jasa maka menurut Kotler dan Keller (2009) bauran pemasaran jasa diperluas selain 4P ditambah bauran pemasaran modern sebagai berikut: 5. People reflects in part, internal marketing and the fact that employees are critical to marketing success. 6. Processes reflects all creativity, discipline, and structure brought to marketing management. Berdasarkan pada teori-teori dari para pakar diatas, maka disusun kerangka pemikiran dalam penelitian ini. Adapun kerangka pemikiran tersebut dapat dilihat seperti dalam gambar 1.

10 Variabel Independen Variabel Dependen Product (X 1 ) Price (X 2 ) Place (X 3 ) Promotion (X 4 ) Kepuasan Pelanggan (Y) People (X 5 ) Process (X 6 ) Gambar 1.1. Kerangka Pemikiran Keterangan: Gambar panah menunjukkan : 1. Apabila produk (X1) ditingkatkan maka kepuasan pelanggan (Y) akan meningkat sehingga berpengaruh positif/searah. 2. Apabila harga (X2) ditingkatkan maka kepuasan pelanggan (Y) akan cenderung menurun sehingga berpengaruh negatif/berlawanan arah. 3. Apabila saluran distribusi (X3) ditingkatkan maka kepuasan pelanggan (Y) meningkat sehingga berpengaruh positif/searah. 4. Apabila promosi (X4) ditingkatkan maka kepuasan pelanggan (Y) meningkat sehingga berpengaruh positif/searah.

11 5. Apabila personal (X5) ditingkatkan maka kepuasan pelanggan (Y) meningkat sehingga berpengaruh positif/searah. 6. Apabila proses (X6) ditingkatkan maka kepuasan pelanggan (Y) meningkat sehingga berpengaruh positif/searah. terhadap Kepuasan pelanggan (Y). Variabel independen oleh penulis hanya dibahas enam saja dikarenakan dalam hal ini PLN UPJ Way Halim tidak mempunyai gerai/loket khusus penjualan pulsa/token. Gerai-gerai/loket-loket tersebut tersebar sehingga dalam penelitian ini tidak memerlukan phisycal evident. 1.6. Hipotesis Hipotesis dapat diartikan (Sugiyono, 2001:306) sebagai jawaban sementara terhadap rumusan masalah. Karena sifatnya masih sementara, maka perlu dibuktikan kebenarannya melalui data empirik yang terkumpul. Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah dijelaskan diatas, maka dapat ditarik hipotesis sebagai berikut: 1. Hipotesis I : variabel X 1, X 3, X 4, X 5, X 6 berpengaruh positif searah terhadap kepuasan pelanggan (Y). 2. Hipotesis II : variabel X 2 berpengaruh berlawanan arah terhadap kepuasan pelanggan listrik prabayar (Y).