IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR UNTUK PENGOBATAN BEKAM DENGAN METODE CASE BASE REASIONING (STUDI KASUS : RUMAH BEKAM MUSLIMAH YOGYAKARTA)

dokumen-dokumen yang mirip
APLIKASI SISTEM PAKAR PENENTUAN PERAWATAN KECANTIKAN BERBASIS WEB (STUDI KASUS : PAMELLA SALON YOGYAKARTA)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SISTEM PAKAR DALAM MENENTUKAN JENIS PERAWATAN WAJAH (STUDI KASUS RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA)

Rima Nurasmi Program Studi Teknik Informatika Universitas Ahmad Dahlan ABSTRAK

PEMANFATAN TEOREMA BAYES DALAM PENENTUAN PENYAKIT THT

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KESESUAIN JENIS LAHAN PERTANIAN UNTUK BUDIDAYA TANAMAN BUAH-BUAHAN MENGGUNAKAN METODE SIMILARITY BERBASIS WEB

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT DALAM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KLINIS UNTUK MENGEFISIENKAN DIAGNOSA PENYAKIT KEJIWAAN MENGGUNAKAN CASE BASED REASONING

SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN CENGKEH BERBASIS WEBSITE

Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Pada Sepeda Motor 4-tak Dengan Menggunakan Metode Backward Chaining

Jurnal Coding, Sistem Komputer Untan Volume 05, No.03 (2017), hal ISSN : X

SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN TIPE AUTISME PADA ANAK USIA 7-10 TAHUN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING. Agam Krisna Setiaji

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE FORWARD CHAINING

TAKARIR. data atau informasi dan transformasi data yang bergerak dari pemasukan data hingga ke keluaran. Database

SISTEM CERDAS DIAGNOSA PENYAKIT AYAM

IMPLEMENTASI CASE BASE REASONING PADA SISTEM PAKAR DALAM MENENTUKAN JENIS GANGGUAN KEJIWAAN

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK KEBUTUHAN GIZI IBU MENYUSUI

RANCANGAN CASE-BASED REASONING MENGGUNAKAN SORENSON COEFFICIENT

SISTEM PAKAR PENGOBATAN HERBAL

APLIKASI DIAGNOSA PENYAKIT ANAKMELALUI SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN JAVA 2 MICRO EDITION YOSEPHIN ERLITA KRISTANTI

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016

Jurnal Sarjana Teknik Informatika e-issn: Volume 1 Nomor 1, Juni 2013

BAB I PENDAHULUAN. membeli buah tomat di pasar, selain faktor harga jual buah tomat tersebut. Hal ini

SISTEM PAKAR PENENTUAN KESESUAIAN LAHAN PERTANIAN UNTUK PEMBUDIDAYAAN TANAMAN BUAH- BUAHAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan komputer sekarang ini sangat pesat dan salah. satu pemanfaatan komputer adalah dalam bidang kecerdasan buatan.

SISTEM PAKAR PENENTUAN JENIS PENYAKIT HATI DENGAN METODE INFERENSI FUZZY TSUKAMOTO (Study Kasus di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta)

SOLUSI PENGOBATAN PRODUK K-LINK DENGAN SISTEM PAKAR

By: Sulindawaty, M.Kom

SISTEM PAKAR DENGAN INFERENSI FUZZY TSUKAMOTO DALAM MENDIAGNOSA PENYAKIT SALURAN REPRODUKSI MANUSIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR BERBASIS ATURAN UNTUK MENENTUKAN MATA KULIAH YANG AKAN DIAMBIL ULANG (REMEDIAL) DENGAN METODE FORWARD CHAINING

Jurnal Sarjana Teknik Informatika e-issn: Volume 2 Nomor 1, Februari 2014

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Pembangunan Aplikasi Sistem Pakar untuk Diagnosis Penyakit Tanaman Padi

Struktur Sistem Pakar

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan

NASKAH PUBLIKASI. SISTEM PAKAR PERAWATAN FACIAL ACNE PADA KLINIK dr.ve MEDICAL DERMATIC BERBASIS WEB

Untung Subagyo, S.Kom

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

DIAGNOSA PENYAKIT MANUSIA YANG DIAKIBATKAN OLEH GIGITAN HEWAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

MERANCANG SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB SKRIPSI

MODEL HEURISTIK. Capaian Pembelajaran. N. Tri Suswanto Saptadi

PERANCANGAN APLIKASI SISTEM PAKAR PENYAKIT KULIT PADA ANAK DENGAN METODE EXPERT SYSTEM DEVELOPMENT LIFE CYCLE

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN TEORI. Artificial Intelligence. Jika diartikan Artificial memiliki makna buatan,

Gambar 7. Tahapan Proses penelitian

Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Menular Pada Klinik Umum Kebon Jahe Berbasis Web Dengan Menggunakan Metode Forward Chaining

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KANKER PAYUDARA MENGGUNAKAN CERTAINTY FACTOR

BAB II LANDASAN TEORI. Landasan teori atau kajian pustaka yang digunakan dalam membangun

EXPERT SYSTEM DENGAN BEBERAPA KNOWLEDGE UNTUK DIAGNOSA DINI PENYAKIT-PENYAKIT HEWAN TERNAK DAN UNGGAS

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan saat ini sangat berkembang pesat

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang

PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KERUSAKAN TELEVISI BERWARNA

Aplikasi Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Asma

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT SYARAF PADA WAJAH BERBASIS WEB

SISTEM PAKAR PENDETEKSI PENYAKIT MATA BERBASIS ANDROID

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... SURAT PERNYATAAN KARYA ASLI TUGAS AKHIR..

APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DALAM MEMBANGUN SUATU APLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT KANKER PADA WANITA DENGAN SOLUSI HERBAL SEBAGAI OBAT MENGGUNAKAN INFERENSI FUZZY TSUKOMOTO

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN TINGKAT EKONOMI POSDAYA

TUGAS KELOMPOK SISTEM PAKAR NAMA KELOMPOK : FERI DWI UTOMO ROBBY INDRAWAN SUDRAJAT SEPTIAWAN PRIO SETIADI

MERANCANG SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB SKRIPSI

BAB I Pendahuluan. dirasakan meningkat pesat, terlebih lagi perkembangan di bidang teknologi. khususnya dalam menunjang kegiatan sehari-hari.

ABSTRAK. Kata kunci : sistem pakar, forward chaining, dempster shafer.

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT BERDASARKAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH BERSALIN MELINDA KEDIRI

Aplikasi Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Gangguan Pernafasan pada Anak Menggunakan Metode CF (Certainty Factor)

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit THT merupakan salah satu jenis penyakit yang sering ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. pelaksana diagnosa digantikan oleh sebuah sistem pakar, maka sistem pakar

APLIKASI SISTEM PAKAR DETEKSI KERUSAKAN MOTOR MATIC MENGGUNAKAN METODE FOWARD CHAINING. Agustan Latif

BAB I PENDAHULUAN. tubuh. Dalam suatu serangan jantung (myocardial infarction), bagian dari otot

LAPORAN SKRIPSI SISTEM PAKAR PENDIAGNOSA PENYAKIT SYARAF PUSAT. Oleh : Adistia Pradika Saputra

BAB I PENDAHULUAN. dalam informasi sangatlah penting. Teknologi mempunyai peranan penting yang

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT DAN HAMA PADA TANAMAN SEMANGKA BERBASIS ANDROID

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

APLIKASI DIAGNOSA KERUSAKAN MESIN SEPEDA MOTOR BEBEK 4 TAK DENGAN METODE FORWARD CHAINING

IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR DALAM PENDETESIAN KERUSAKAN MESIN SEPEDA MOTOR

BAB I PENDAHULUAN. pesat, seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompleks.

IMPLEMENTASI METODE FORWARD CHAINING PADA APLIKASI SISTEM PAKAR MENDETEKSI JENIS KULIT WAJAH WANITA

DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE PENELUSURAN FORWARD CHAINNING-DEPTH FIRST SEARCH

SISTEM PAKAR KERUSAKAN MOTOR KENDARAAN RODA DUA JENIS YAMAHA MATIC PADA REZA JAYA MOTOR SAMARINDA

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. produksi secara keseluruhan sangat ditentukan oleh pemilihan jenis perlengkapan

SISTEM PAKAR PENDETEKSI KERUSAKAN MESIN MOTOR MENGGUNAKAN BORLAND DELPHI 7

PENERAPAN APLIKASI VISUAL BASIC 6.0 DALAM DUNIA MEDIS UNTUK SISTEM PAKAR PENYAKIT KULIT

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK PERTOLONGAN PERTAMA MENDIAGNOSA DEMAM Shela Shelina Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya No. 100 Pondok Cina, Depok 164

BAB 2 LANDASAN TEORI

SISTEM PAKAR DETEKSI KERUSAKAN KULKAS

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS MONITORING KKN POSDAYA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN BERBASIS GOOGLE MAPS API

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR UNTUK PENGOBATAN BEKAM DENGAN METODE CASE BASE REASIONING (STUDI KASUS : RUMAH BEKAM MUSLIMAH YOGYAKARTA) 1 Bagus Imam S.N., 2 Sri Winiarti (0516127501) 1,2 Program Studi Teknik Informatika Universitas Ahmad Dahlan Prof. Dr. Soepomo, S.H., Janturan, Umbulharjo, Yogyakarta 55164 2 Email: sri.winiarti@tif.uad.ac.id ABSTRAK Pengobatan bekam dapat dilihat bahwa selama ini para ahli pengobatan bekam kurang alat bantu yang lebih cepat, pasti dan efisien karena selama ini hanya menggunakan alat bantu yang konvensional. Pengajaran secara tradisional seperti menggunakan kaedah lisan, tulisan dan media-media bantuan biasa seringkali mempersulit para tenaga ahli dalam menerjemahkan sesuatu konsep yang sukar dan komplek. Berbagai pengalaman manusia yang lepas serta kesulitan dalam menyerap ilmu, kini coba diatasi serta diperbaiki dengan menggunakan aplikasi desktop. Oleh karena itu perlu dibuat adanya sistem pakar pengobatan bekam. Tujuan penelitian ini menghasikan sistem yang dapat membantu para pakar untuk mengetahui titik bekam, penyakit, penyebab, gambar, saran dan nilai similarity yang tentunya memberi kemudahan dalam penentuan titik bekam dengan cepat dan tepat. Pengembangan perangkat lunak sistem ini meliputi, analisis perangkat lunak yang terdiri dari kebutuhan user, analisis kebutuhan sistem, dan perancangan basis pengetahuan. Perancangan sistem, terdiri dari konteks diagram dan DFD, perancangan model terdiri dari Entity Relationship Diagram ( ERD ), Mapping Table dan perancangan Tabel. Implementasi program menggunkan Microsoft visual basic 6.0 dan pengujian Sistem secara Black Box Test dan Alfa Test. Hasil dari penelitian ini adalah Implementasi Sistem Pakar untuk Pengobatan Bekam dengan Metode Case Base Reasioning. Sistem ini mendiagnosa 25 penyakit pada manusia. Keluaran dari sistem adalah hasil diagnosa penyakit yang dilengkapi dengan nilai kemiripan (similarity) yang diperoleh dari hasil perhitungan mengunakan metode Case Based Reasoning, gambar titik bekam, penyebab, serta solusi penangananya. Kata kunci : Sistem pakar, Visual Basic, Case Base Reasoning Sistem Pakar untuk Pengobatan Bekam 1186

1. PENDAHULUAN Pembuatan aplikasi yang interaktif bukanlah suatu media menyampaikan pengetahuan saja tetapi merupakan alat untuk membina pengetahuan. Aplikasi ini berperan sebagai suatu alat komunikasi yang memberi kemudahan dalam proses praktek pengobatan bekam yang berguna untuk mediagnosis titik dan letak penyakit yang akan diobati dengan pengobatan bekam. Di bidang pengobatan bekam dapat dilihat bahwa selama ini para ahli pengobatan bekam kurang alat bantu yang lebih cepat, pasti dan efisien karena selama ini hanya menggunakan alat bantu yang konvensional. Pengajaran secara tradisional seperti menggunakan kaedah lisan, tulisan dan media-media bantuan biasa seringkali mempersulit para tenaga ahli dalam menerjemahkan sesuatu konsep yang sukar dan kompleks. Penggunaan teknologi aplikasi dengan Visual Basic mungkin banyak membantu dalam menyelesaikan masalah ini. Berbagai pengalaman manusia yang lepas serta kesulitan dalam menyerap ilmu, kini coba diatasi serta diperbaiki dengan menggunakan aplikasi desktop. Fungsi visual dalam sebuah aplikasi desktop ditunjukkan secara jelas serta dapat dimainkan secara berulangan oleh para ahli bekam untuk memastikan apa yang terdiagnosis. Salah satu bidang kesehatan yang penting adalah adanya metode-metode pengobatan yang lahir dari berbagai macam latar belakang, baik yang modern maupun masih tradisional. Adapun metode tersebut adalah teknik akupuntur yang berasal dari nenek moyang negeri Tirai Bambu atau Cina yang berasal dari kata Acus yang berarti jarum dan Punctura yang berarti menusuk. Akupuntur adalah terapi yang dilakukan dengan menusukkan jarum dengan ukuran yang sangat kecil pada titik-titik sensitif tertentu yang tersebar ditubuh. Sedangkan bekam merupakan metode pengobatan dengan cara mengeluarkan darah kotor dari dalam tubuh melalui permukaan kulit. Bekam adalah teknik pengobatan yang telah ada sejak zaman Rasulullah Muhammad SAW. Dahulu Beliau sering berbekam jika sedang sakit. Rasulullah juga mensunnahkan bekam sebagai pengobatan bagi umat manusia sehingga menjadikan orang yang membekam dan orang yang dibekam akan mendapatkan pahala karena telah melaksanakan sunnah. Beberapa hal yang penting dalam bekam adalah dikenalnya titik-titik bekam yang disunnahkan Rasulullah SAW seperti Ala ro'sun atau Al Hammah(kepala), Al Akhda'in(leher), Al Kaahil(tengkuk), Al Katifain(Bahu), dan Ala Warik(pinggul)[4]. Di Indonesia bekam sudah lama ada sebagai salah satu metode pengobatan walau belum terlalu popular di kalangan masyarakat. Bapak Marzuki yang merupakan ahli bekam dari HPA. Saat ini tempat pelatihan yang rutin mengadakan pelatihan bekam di Bantul adalah pelatihan bekam di kantor HPA cabang Bantul. Pelatihan bekam yang ada belum memanfaatkan teknologi informasi tapi masih menggunakan media konvensional seperti media lisan, buku, makalah, maupun gambar untuk menyampaikan teori-teori tentang bekam. Dalam pelatihan hal-hal yang penting seperti titik-titik pembekaman masih ditampilkan dalam bentuk gambar sederhana. Menyikapi hal-hal seperti di atas, perlu dibuat suatu alat bantu untuk para ahli bekam sebagai alternatif media pengobatan bekam selain buku, makalah dan poster. Pembuatan sebuah aplikasi bantu pengobatan bekam berbasis desktop ini juga Sistem Pakar untuk Pengobatan Bekam 1187

diharapkan dapat menjadi media alternatif selain buku, gambar, maupun poster untuk membantu proses pengobatan bekam. Hal tersebut dikarenakan selama ini belum tersedianya aplikasi pengobatan bekam. Aplikasi ini memberikan solusi dan petunjuk dasar bagi para ahli bekam. Di dalam aplikasi ini sebagai visualisasi titiktitik pembekaman. Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik mengadakan penelitian tentang pengobatan bekam dengan membuat aplikasi desktop dengan Visual Basic, sehingga penulis mengambil judul Implementasi Sitem Pakar untuk Pengobatan Bekam dengan Metode Case Base Reasoning 2. KAJIAN PUSTAKA Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Widodo dalam skripsinya yang berjudul Aplikasi Jaringan Saraf Tiruan Backpopagration Untuk Diagnosis Pada Penyakit Sistem Peredaran Darah [9]. Dalam penelitian tersebut membahas tentang deteksi-deteksi penyakit penyakit sistem peredaran darah pada manusia. Dan dihasilkan perangkat lunak (software) dalam diagnosa untuk penyakit sistem peredaran darah manusia mengunakan jaringan saraf tiruan dengan metode backpopagration. Penelitian berikutnya menggunakan metode Case Base Reasoning yang disusun oleh Nor Cholis dalam skripsinya yang berudul Aplikasi Sistem Pakar Untuk Diagnosa Medis Pada Penyakit Sistem Peredaran Darah Menggunakan Metode Case Based Reasoning [10]. Dalam penelitian tersebut membahas tentang diagnosa medis pada penyakit sistem peredaran darah. Dan dihasilkan perangkat lunak (software) dalam diagnosa untuk penyakit sistem peredaran darah manusia mengunakan jaringan saraf tiruan dengan metode Case Based Reasoning. 2.1. Sistem pakar Sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli. Sistem pakar yang baik dirancang agar dapat menyelesaikan suatu permasalahan tertentu dengan meniru kerja dari para ahli. Dengan sistem pakar ini, orang awampun dapat menyelesaikan masalah yang cukup rumit yang sebenarnya hanya dapat diselesaiakan dengan bantuan para ahli [8]. Komponen yang harus ada dalam sistem pakar adalah antarmuka (interface), motor inferensi (inference engine), basis pengetahuan (knowledge base) [7]. Komponen komponen yang ada pada sistem pakar adalah gambar 4 [7] : a. Subsistem Penambahan Pengetahuan. Bagian ini digunakan untuk memasukkan pengetahuan, mengkonstruksi atau memperluas pengetahuan dalam basis pengetahuan dalam basis pengetahuan. Pengetahuan ini bisa berasal dari : ahli, buku, basisdata, penelitian, dan gambar. b. Basis pengetahuan. Berisi pengetahuan-pengetahuan dalam penyelesaian masalah, tentu saja di dalam domain tertentu. c. Motor Inferensi. Program yang berisi metodologi yang digunakan untuk melakukan penalaran terhadap informasi-informasi dalam basis pengetauan dan blackboard, serta digunakan untuk memformulasikan konklusi. Sistem Pakar untuk Pengobatan Bekam 1188

d. Blackboard. Merupakan area dalam memori yang digunakan untuk merekam kejadian yang sedang berlangsung termasuk keputusan sementara. Ada 3 tipe keputusan yang dapat direkam, yaitu : 1. Rencana : bagaimana menghadapi masalah. 2. Agenda : aksi-aksi yang potensial yang sedang menunggu untuk dieksekusi. 3. Solusi : calon aksi yang akan dibangkitkan. e. Antarmuka Pemakai (User Interface). Digunakan untuk media komunikasi antara user dan program. f. Subsistem Penjelasan. Digunakan untuk melacak respon dan memberikan penjelasan kelakuan tentang sistem pakar secara interaktif melalui pertanyaan. g. Sistem Penyaring Pengetahuan. Sistem ini digunakan untuk mengevaluasi kinerja sistem pakar itu sendiri untuk melihat apakah pengetahuanpengetahuan yang ada masih cocok untuk digunakan di masa mendatang. 2.2. Penalaran Berbasis Kasus (Case Base Reasoning) Penalaran berbasis kasus PBK adalah salah satu metode pendekatan berbasis pengetahuan untuk mempelajari dan memecahkan masalah berdasarkan pengalaman pada masa lalu. Pengalaman yang lalu dikumpulkan dan disimpan dalam tempat yang disebut Basis Kasus. Basis kasus adalah kumpulan kasuskasus yang pernah terjadi [3]. a. Metodologi PBK Untuk menghasilkan solusi suatu masalah, PBK harus melakukan beberapa tahap proses dimana PBK harus mencari kemiripan kasus baru dengan kasus yang tersimpan, atau ketika ada perubahan terhadap solusi suatu kasus. Tahapan proses yang terjadi dalam PBK dibutuhkan empat 4 tahap, yaitu: 1) RETRIEVE adalah menemukan kembali kasus yang sama atau yang paling mirip dengan kasus baru 2) REUSE adalah menggunakan kembali informasi dan pengetahuan dari basis kasus untuk memecahkan masalah kasus baru (proses ini disebut tansfer solusi ). 3) REVISE adalah merevisi atau memperbaiki solusi yang diusulkan. 4) RETAIN adalah menyimpan pengalaman untuk memecahkan masalah yang akan datang kedalam basis kasus. b. Fungsi Sistem PBK PBK sudah banyak dimanfaatkan banyak pengguna, ada tiga fungsi yang berbeda dari system PBK berdasarkan tingkat keterlibatan pengguna yang semakin meningkat (Althoff, 2001), yaitu: 1) Sistem PBK sebagai Diagnosis, dimana pengguna memanfaatkan PBK dalam system yang digunakan sebagai alat bantu untuk menentukan hasil diagnosa suatu masalah. 2) Sistem PBK sebagai Pendukung Keputusan, dimana pemanfaatan PBK pada suatu sistem digunakan sebagai pendukung keputusan untuk penyelesaian masalah. Tipe ini sangat banyak digunakan dalam ruang lingkup yang membutuhkan analisa yang sangat lama dalam menyelesaikan suatu masalah. Dalam tipe ini, basis kasus yang digunakan dalam PBK harus sangat banyak. Sistem Pakar untuk Pengobatan Bekam 1189

3) Sistem PBK sebagai Manajemen Pengetahuan, dalam tipe ini pemanfaatan PBK digunakan untuk mengelola pengetahuan yang didapatkan dari para pakar atau ahli disuatu bidang. Hal ini dikarenakan seorang pakar tidak dapat dijadikan suatu acuan dalam penyelesaian suatu masalah ketika faktor usia dan penyakit sudah menderitanya. 3. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelusuran forward chaining, Representasi Pengetahuan dengan Case Base Reasoning, menggunakan metode pengembangan sistem Modified Waterfall diawali dengan tahap analisis definisi persyaratan yaitu analisis kebutuhan dan merekayasa pengetahuan. Dilanjutkan dengan perancangan sistem dan perangkat lunak yaitu perancangan proses dan perancangan interface. Kemudian implementasi dan pengujian unit. Setelah itu sampai pada tahap terakhir yaitu integrasi pengujian sistem menggunakan metode black box test dan alpha test. Aplikasi ini menggunakan Visual Basic sebagai bahasa pemrograman dan Microsoft Office Access sebagai database. 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis dan Definisi Persyaratan a. Analisis Kebutuhan Proses pengumpulan kebutuhan diintensifkan dan difokuskan, khususnya pada perangkat lunak. Untuk memahami sifat program yang dibangun, perekayasa perangkat lunak (analis) harus memahami domain informasi, tingkah laku dan antar muka (interface) yang diperlukan. Analisis Kebutuhan merupakan tahap dalam membangun sistem pakar. Analisis kebutuhan sistem yang dibutuhkan meliputi: Data masukan yang diperlukan berupa data penyakit, data gejala, data penyebab, data gambar titik, data saran dan basis aturan. Dari analisis kebutuhan input maka dihasilkan knowledge base yang akan digunakan dalam proses penelusuran penentun penyakit, titik bekam dengan menggunakan metode case base reasoning dan proses penalaran berbasis kasus yang dimulai dari penelusuran kondisi menuju kesimpulan penentuan titik bekam dan nilai similarity. Data keluaran yang dibutuhkan yaitu: dapat menampilkan penyakit, penyebab, saran dan gambar titik bekam. b. Merekayasa Pengetahuan Rekayasa pengetahuan untuk penentuan jabatan strukturual dan penempatan wali kelas dimulai dengan membuat alur keputusan, mengumpulkan data kriteria dan data aturan. 1) Alur pada sistem pakar yaitu Retrieve, pada proses ini ahli pakar melalui asisten bekam(asisten terpilih sebagai pembantu input data penyakit, gejala, penyebab, gambar titik dan saran) melakukan pendataan untuk penentuan penyakit dan titik bekam. Reuse pada tahap kedua ini sistem akan mencari permasalahan dengan melakukan penelusuran ke database untuk mencari gejala-gejala yang sudah ada sebelumnya yang cocok dan memiliki persamaan paling dominan dengan permasalahan yang ada. Dalam peninjauan ini akan dilakukan perbandingan untuk mengetahui apakah sudah pernah ada kondisi yang sama dengan sebelumnya. Revise, setelah tahap reuse, maka sistem akan memberikan Sistem Pakar untuk Pengobatan Bekam 1190

saran penentuan penyakit dan titik bekam dari kasus yang lama. Saran tersebut akan direvisi disesuaikan dengan kasus yang baru. Penanganan untuk kasus baru. Retain, pada akhirnya data jenis masalah pada kasus baru tersebut akan disimpan ke dalam database untuk digunakan kembali pada kasus-kasus berikutnya yang memiliki persamaan di dalamnya. 2) Pengukuran Kemiripan Kasus (Similarity) Dalam mencari kasus yang memiliki kemiripan kasus baru, setiap kasus baru akan disamakan dengan semua dengan basis kasus dengan faktor faktornya, dalam penilitian ini gejala menjadi satu satunya faktor untuk mengukur kemiripan kasus. Dari sistem cased based reasoning (CBR) penalaran adalah kesamaan perhitungan antara kasus baru - masukan pengguna - dan kasus-kasus sebelumnya yang tersimpan dalam basis kasus. Kasus yang berhubungan dengan parameter kualitatif dan kuantitatif yang disebut fitur atau atribut. Algoritma CBR menghitung kesamaan antara kasus berdasarkan fitur-nilai pasangan antara baru dan setiap kasus sejarah. Berikut adalah metode umum dari perhitungan kesamaan local similarity yang akan kita pakai dalam penelitian ini [7]. T i nx 1 nx 2 nx N 3... nx n Keterangan : T i : Nilai kesamaan suatu kasus ke i nx : Nilai gejala yan memiliki kesamaan dalamsuatu kasus i lama dengan kasus baru. N : Elemen pada basis kasus, elemen disini adaalah total gejala yang dimiliki oleh setiap penyakit. 3) Contoh beberapa basis aturan untuk penetuan titik bekam penyakit pada manusia: Tabel 1 : Basis Aturan Penyakit Pada Manusia Kode Aturan Kode Penyakit Kode Gejala Kode Penyebab Kode Saran Kode Gambar PYB0001 KA001 PY0001 PYB0002 S0001 G0001 GM0019 PYB0003 S0002 G0002 GM0020 PYB0004 S0003 PYB0005 KA002 KA003 PY0002 PY0003 G0005 G0006 G0007 G0008 G0009 G0010 G0011 G0026 G0027 G0028 PYB0008 PYB0009 PYB0001 PYB0011 PYB0020 PYB0021 S0007 S0008 S0009 S0010 S0019 GM0001 GM007 GM008 Sistem Pakar untuk Pengobatan Bekam 1191

4.2. Deskripsi Sistem a. Perancangan Proses pemodelan yang digunakan dalam perancangan proses, yaitu disajikan dalam bentuk Data Flow Diagram (DFD. Data Flow Diagram (DFD) dimulai dari bentuk yang paling umum yaitu diagram konteks (context diagram), kemudian dari diagram konteks ini diturunkan menjadi bentuk yang lebih detail. Untuk mengetahui gambaran secara rinci tentang sistem dengan proses yang terjadi dapat dilihat dalam DFD berikut ini. [3] Gejala 1 Penyakit Gejala Penyebab Saran Asisten Bekam Sistem Pakar Untuk Pengobatan Bekam deng an Metode CBS Gambar Ahli Bekam Aturan Hasil Diagnosa + Basis Pengetahuan Gambar 4 : Perancangan Diagram Kontek b. Pemodelan Data ERD (Entity Relationship Diagram) pada perancangan proses adalah: Gambar 5 : Entity Relationship Diagram Sistem Pakar untuk Pengobatan Bekam 1192

Mapping table implementasi sistem pakar untuk pengobatan bekam : Gambar 6 : Mapping Table c. Perancangan Interface Perancangan interface diperlukan untuk memberikan tampilan yang menarik dan memberikan kemudahan pengguna aplikasi. Perancangan ini terdiri dari perancangan menu dan perancangan interface. 4.3 Implementasi Program Menu ini adalah tahap menentukan titik bekam. User tinggal memilih gejala-gejala yang yang dirasakan pasien. Jika gejala tersebut ada dibasis aturan maka penyakit dan titilk bekam akan ditentukan dengan jumlah nilai kesamaan dari gejala baru dengan gejala yang ada di basis aturan. Sistem Pakar untuk Pengobatan Bekam 1193

Gambar 7. Tampilan Form Menu Konsultasi Jika kondisi sudah sesuai dengan yang di input-kan maka klik tombol proses maka akan muncul Form perbandingan antara data baru dengan data lama. Sehingga pada halaman ini ahli bekam/ asisten bekam dapat melihat gejala-gejala dan nilai yang dimiliki oleh data terdahulu. Gambar 7 : Tampilan Hasil Konsultasi 4.4 Integrasi dan Pengujian Sistem Pengujian sistem ini digunakan untuk mengetahuai apakah sistem berjalan dengan baik dan benar sesuai dengan basis aturan. Sistem ini menggunakan dua jenis pengujian yaitu black box test dengan melibatkan ahli bekam dan alpha test dengan melibatkan asisten bekam, sehingga dapat diperoleh tanggapan dari pemakai tentang aplikasi tersebut. Sistem Pakar untuk Pengobatan Bekam 1194

5 KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan-pembahasan pada bab-bab sebelumnya maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Dari penelitian yang telah dilakukan, dihasilkan sebuah perangkat lunak (software) baru tentang Aplikasi pakar dalam mendiagnosa penyakit pada manusia dengan pengobatan bekam. 2. Perangkat lunak yang dihasilkan mampu mengidentifikasi penyakit pada manusia, penyebab, saran, gambar titik bekam dan nilai similarity berdasarkan gejala yang dimasukkan. 3. Informasi yang dihasilkan dapat digunakan sebagai alternatif pakar dalam menentukan titik-titik bekam. DAFTAR PUSTAKA [1] Arhami, Muhammad, 2004, Konsep Dasar Sistem Pakar, Andi, Yogyakarta. [2] Company, Metodologi Pengembangan Sistem Informasi, http://www.ilkom.unsri.ac.id/dosen/dianpalupirini/materi/algo/bab%20ii%20m ETODOLOGI.pdf [3] Kusrini, 2006, Sistem Pakar Teori Dan Aplikasi, Andi Offset, Yogyakarta. [4] Nashr, Alu, Musa, Muhammad, 2005, BEKAM Cara Pengobatan Menurut Sunnah Nabi, Pustaka imam Asy-Syafi i, Jakarta. [5] Nita, Merlina, M.Kom, 2012, Perancangan Sistem Pakar, Ghalia Indonesia. [6] Permana, Budi, 2001, Seri Penuntun Praktis Microsoft Access 2002, PT Alex Media Komputindo, Jakarta, 2001. [7] Kusumadewi, Sri, 2009. Informatika Kesehatan, Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta. [8] Tim Penerbit Andi, 2003, Pengembangan Sistem Pakar Menggunakan Visual Basic, Andi Offset, Yogyakarta. [9] Widodo, 2005, Aplikasi Jaringan Saraf Tiruan Backpopagration Untuk Diagnosis Pada Penyakit Sistem Peredaran Darah, Yogyakarta : Unicersitas Ahmad Dahlan. [10] Norcholis, 2013, Aplikasi Sistem Pakar Untuk Diagnosa Medis Pada Penyakit Sistem Peredaran Darah Menggunakan Metode Case Base Reasoning, Yogyakarta : Unicersitas Ahmad Dahlan. Sistem Pakar untuk Pengobatan Bekam 1195