Kata Kunci : Kadar debu, Pengetahuan, Kapasitas Vital Paru

dokumen-dokumen yang mirip
Kata Kunci: Lama Kerja, Penggunaan Alat Pelindung Diri, Kapasitas Vital Paru

Kata Kunci : Umur, Masa Kerja, Status Gizi, Kapasitas Vital Paru

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

*Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi Manado

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. KataKunci: Pengetahuan, sikap, penggunaan APD, petani pengguna pestisida.

Rimba Putra Bintara Kandung E2A307058

HUBUNGAN ANTARA UMUR, MASA KERJA DAN KEBIASAAN MEROKOK DENGAN INDEKS KESEGARAN KARDIOVASKULER PEGAWAI PEMADAM KEBAKARAN KOTA MANADO

HUBUNGAN ANTARA UMUR DAN DURASI MENGEMUDI DENGAN KELUHAN NYERI PINGGANG PADA SOPIR TRAYEK KOTAMOBAGU MANADO DI CV PARIS 88 KOTAMOBAGU

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) PADA PEKERJA BAGIAN RING SPINNING

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

Kata Kunci : Pelatihan, Motivasi, Dukungan Keluarga dan Masyarakat, Keaktifan Kader Posyandu

* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

Fakultas Kesehatan Masyarakat*, Universitas Sam Ratulangi*

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata Kunci: Intensitas Kebisingan, Kelelahan Kerja, Tenaga Kerja Ground Handling

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA GURU SMP NEGERI 1 AIRMADIDI Jimmy M. Paays*, Paul A.T. Kawatu*, Budi T.

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KELURAHAN MALALAYANG 2 LINGKUNGAN III

Kata kunci : Lama bekerja, penggunaan Alat Pelindung Diri (APD), Kebiasaan merokok, Kapasitas Vital Paru (KVP).

BAB I PENDAHULUAN. bahaya tersebut diantaranya bahaya faktor kimia (debu, uap logam, uap),

* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN PERILAKU PENGGUNAAN MASKER DENGAN GANGGUAN FUNGSI PARU PADA PEKERJA MEBEL DI KELURAHAN HARAPAN JAYA, BANDAR LAMPUNG

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ** Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN ANTARA UMUR, MEROKOK, DAN TINDAKAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA PENGRAJIN BATU AKIK DARI BEBERAPA TEMPAT DI KOTA MANADO

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PEKERJA TENTANG APD TERHADAP PENGGUNAANNYA DI CV. UNGGUL FARM NGUTER

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

Kata Kunci : Sampah,Umur,Masa Kerja,lama paparan, Kapasitas Paru, tenaga kerja pengangkut sampah.

BAB 1 : PENDAHULUAN. Setiap tempat kerja selalu mengandung berbagai potensi bahaya yang dapat

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

Pengetahuan dan Sikap Pekerja dalam Penggunaan Alat Pelindung Diri pada Industri Informal Pengelasan di Desa Singajaya, Indramayu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pneumokoniosis merupakan penyakit paru yang disebabkan oleh debu yang masuk ke dalam saluran pernafasan

Kata Kunci : Kelambu, Anti Nyamuk, Kebiasaan Keluar Malam, Malaria

PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 5 No. 1 FEBRUARI 2016 ISSN

PENDAHULUAN Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan suatu usaha dan upaya untuk menciptakan perlindungan dan keamanan dari resiko

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN FUNGSI PARU PADA PEKERJA PEMBUAT BATU BATA DI KELURAHAN PENGGARON KIDUL KECAMATAN PEDURUNGAN SEMARANG TAHUN 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. solusi alternatif penghasil energi ramah lingkungan.

Keywords: PPE; knowledge; attitude; comfort

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan suatu bangsa dan negara tentunya tidak bisa lepas dari peranan

HUBUNGAN ANTARA KEPATUHAN PENGGUNAAN MASKER DENGAN KAPASITAS FUNGSI PARU PADA SUKARELAWAN PENGATUR LALU LINTAS (SUPELTAS) SURAKARTA

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi

Kata Kunci: Katarak, Diabetes Mellitus, Riwayat Trauma Mata, Konsumsi Minuman Beralkohol, Pekerjaan

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA LAMA PAPARAN DEBU KAYU DENGAN KAPASITAS VITAL PARU PADA PEKERJA KAYU DI KECAMATAN KELAPA LIMA TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan kerjanya. Resiko yang dihadapi oleh tenaga kerja adalah bahaya

BAB I PENDAHULUAN. keselamatan kerja ditempat kerja. Dalam pekerjaan sehari-hari pekerjaan

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Keywords : Noise Intensity, Hearing Threshold Values, Ground Handling Labor

The Incidence Of Malaria Disease In Society At Health Center Work Area Kema Sub-District, Minahasa Utara Regency 2013

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Pengetahuan,Pekerjaan,Pendidikan,Pemberian ASI Eksklusif

: Total dust level, and pulmonary vital capacity. Telepon :

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KAPASITAS PARU PETERNAK AYAM. Putri Rahayu H. Umar. Nim ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DAN IMBALAN DENGAN KINERJA KADER POSYANDU DI KECAMATAN MODOINDING KABUPATEN MINAHASA SELATAN

HUBUNGAN PAPARAN DEBU KAYU TERHIRUP DENGAN GANGGUAN FUNGSI PARU PADA PEKERJA DI INDUSTRI MEBEL CV. CITRA JEPARA FURNITURE KABUPATEN SEMARANG

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH. Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat

HUBUNGAN KOMPENSASI DAN DISIPLIN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA TENAGA KEPERAWATAN DI RSJ. PROF. DR. V. L. RATUMBUYSANG MANADO

Kata Kunci: pengetahuan, pendapatan, minyak jelantah

KAPASITAS VITAL PARU PEKERJA MEBEL DI KELURAHAN KAMPUNG ISLAM MANADO Senduk Gratia Norri Amelia*, Oksfriani Jufri Sumampouw*, Harvani Boky*

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU KARYAWAN LAPANGAN PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PLN) BANDUNG TERHADAP KESELAMATAN DAN KECELAKAAN KERJA 2010

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DALAM PENCEGAHAN PNEUMONIA DENGAN KEKAMBUHAN PNEUMONIA PADA BALITA DI PUSKESMAS SEI JINGAH BANJARMASIN

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

Kata kunci : Malaria, penggunaan anti nyamuk, penggunaan kelambu, kebiasaan keluar malam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelurahan Buliide, Kecamatan Kota Barat merupakan salah satu mata

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 112 MANADO

Kata kunci: Hipertensi, Aktivitas Fisik, Indeks Massa Tubuh, Konsumsi Minuman Beralkohol

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado.

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

ABSTRAK. Simpulan : Ada hubungan pengetahuan APD masker dengan kedisiplinan penggunaannya. Kata Kunci : Pengetahuan APD, Kedisiplinan

PENGARUH PAPARAN GAS NOx TERHADAP KAPASITAS VITAL PARU PADA PEDAGANG KULINER DI DEPAN PUSAT GROSIR SOLO DAN PASAR BUKU SRIWEDARI SURAKARTA

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 6 Nomor 1, Februari 2018

HUBUNGAN KADAR DEBU DENGAN KAPASITAS PARU PADA TENAGA KERJA DI BAGIAN CEMENT MILL PT.SEMEN BOSOWA MAROS

TINGKAT PARTISIPASI MAHASISWA DALAM IMPLEMENTASI KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) DI UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada era globalisasi telah terjadi perkembangan di berbagai aspek

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEROKOK ANGGOTA KELUARGA DAN PENGGUNAAN ANTI NYAMUK BAKAR DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI PUSKESMAS KOLONGAN

Suparjan Petasule NIM Jurusan Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan, Universitas Negeri Gorontalo.

BAB I PENDAHULUAN. Sumber pencemaran udara dapat berasal dari berbagai kegiatan antara lain

Sri Marisya Setiarni, Adi Heru Sutomo, Widodo Hariyono Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita terhadap Tindakan Imunisasii Dasar Lengkap di Kelurahan Lambung Bukit Kota Padang Tahun 2014

mengalami keracunan pestisida yang menyebabkan kematian antara orang. Di Indonesia diperkirakan terjadi kasus keracunan setiap

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

BAB III METODE PENELITIAN. waktu pengukuran atau observasi data dalam satu kali pada satu waktu yang

KAPASITAS FAAL PARU PADA PEDAGANG KAKI LIMA. Olvina Lusianty Dagong, Sunarto Kadir, Ekawaty Prasetya 1

HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS FISIK DAN UMUR DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA BURUH BAGASI DI PELABUHAN SAMUDERA BITUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. A World Health Organization Expert Committee (WHO) menyatakan bahwa

Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD, Kota Manado

Unnes Journal of Public Health

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

HUBUNGAN PAPARAN PARTIKEL DEBU KAYU DENGAN GANGGUAN FUNGSI PARU PADA PEKERJA MEBEL DI UD. SURYA ABADI FURNITURE, GATAK, SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. kerjanya. Potensi bahaya menunjukkan sesuatu yang potensial untuk mengakibatkan

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD

PERBEDAAN GANGGUAN FUNGSI PARU PADA PEKERJA YANG TERPAPAR PARTIKULAT PM10 DIBAWAH DAN DIATAS NILAI AMBANG BATAS DI PT WIJAYA KARYA BETON BOYOLALI

Unnes Journal of Public Health

Surahma Asti Mulasari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta

HUBUNGAN ANTARA LAMA PAPARAN KADAR DEBU KACA DENGAN PENURUNAN KAPASITAS FUNGSI PARU PADA TENAGA KERJA DI BAGIAN PRODUKSI KACA CV

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, STATUS PENDIDIKAN, DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

HUBUNGAN KEPATUHAN INSTRUKSI KERJA DENGAN PERILAKU AMAN PEKERJA BAGIAN PRODUKSI DI PT ANEKA ADHILOGAM KARYA, CEPER, KLATEN

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA KADAR DEBU LINGKUNGAN KERJA DAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN PARU DENGAN KAPASITAS VITAL PARU PENAMBANG EMAS DI WILAYAH PERTAMBANGAN RAKYAT TATELU. Moriva J. E. Moningka*, Paul A.T. Kawatu*, Budi T. Ratag*. *Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi ABSTRAK Penambang emas adalah salah satu pekerja yang masuk di dalam sektor pekerja informal sehingga para pekerja tambang rentan terkena penyakit karena belum mendapatkan perlindungan dari pemerintah. Salah satu lokasi pertambangan rakyat yang ada di Sulawesi Utara adalah Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR) Tatelu Kecamatan Dimembe Kabupaten Minahasa Utara. Di WPR ini belum pernah diadakan penelitian terhadap kadar debu dan status kesehatan pada penambang khususnya kapasitas vital paru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kadar debu lingkungan kerja dan tingkat pengetahuan dengan kapasitas vital paru penambang emas di WPR Tatelu. Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan menggunakan rancangan cross sectional study. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli-Oktober 2014. Populasi penelitian adalah seluruh pekerja di WPR Tatelu dan sampel diambil secara purposive sampling sebanyak 41 responden. Pengambilan data menggunakan kuesioner dan pengukuran menggunakan High Volume Sampler pada debu dan Spirometry pada KVP (Kapasitas Vital Paru). Analisis bivariat menggunakan uji Fisher s Exact Test pada tingkat kepercayaan 95% dan α = 0,05. Terdapat 12% penambang memiliki KVP normal dan 88% tidak normal. Terdapat 67% lokasi yang memiliki kadar debu < NAB (Nilai Ambang Batas) dan 33% memiliki kadar debu NAB. Sebagian besar penambang memiliki tingkat pengetahuan kurang (63%), dan tingkat pengetahuan baik (37%). Terdapat hubungan antara kadar debu dengan KVP (p = 0,048). Tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dengan KVP (p = 0,636). Kata Kunci : Kadar debu, Pengetahuan, Kapasitas Vital Paru ABSTRACT Miner is one of the jobs that are categorized as an informal sector worker so that there miners are vulnerable to catching diseases because they have not received special attention by the goverment. One of these Artisanal Mining Regions (AMR) in North Sulawesi is in Tatelu, Dimembe, North Minahasa Regency. Their research regarding the level of dust and the health of workers especially for the lungs has never been conducted in this AMR. The goal of this research is to show the relationship between level of dust and level of knowledge with vital capacity of the lungs in Tatelu AMR. This research is analytic survey by using crosssectional study design. This research was conducted from July-October 2014. Research population is all the miners in Tatelu AMR and the sample is taken purposively for 41 workers/respondents. Data is collected by using Questionnaires and The measurement is conducted by using High Volume Sampler for the dust and Spirometry for the LVK (Lungs Vital Capacity). Bivariate analysis uses Fisher s exact test for the level of trust 95% and a=0.05. There are 12% of miners having normal LKV and the other 88% is not normal. There are 67% locations have level of dust < TV (Threshold Value) and the other have level of dust TV. Most of the miners have less knowledge regarding this matter (63%) and the other miners (37%) have good knowledge. There is a relationship between Level of Dust and LVK (P=0.048). There is no relationship between knowledge and LVK (P=0.036). Keywords: Level of Dust, Knowledge, Lungs Vital capacity

PENDAHULUAN Penambang emas adalah salah satu pekerja yang masuk di dalam sektor pekerja informal sehingga para pekerja tambang rentan untuk terkena penyakit karena belum mendapatkan perlindungan dari pemerintah. Pertambangan merupakan suatu tempat yang bergerak dalam bidang penggalian isi perut bumi. Pada penggalian tersebut dapat beresiko tinggi terjadinya kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja, longsoran serta masalah pencemaran lingkungan sekitar. Penambang emas merupakan pekerjaan yang dekat dengan paparan bahan kimia baik paparan debu, asap, maupun gas-gas yang beracun. ILO (2013) mengatakan bahwa berdasarkan informasi, penyakit yang disebabkan oleh bahan kimia dapat melalui berbagai media yaitu udara, air, paparan pekerjaan dan kontak langsung. Salah satu lokasi pertambangan rakyat yang ada di Sulawesi Utara adalah Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR) yang bertempat di Tatelu Kecamatan Dimembe Kabupaten Minahasa Utara. Lokasi pertambangan Tatelu ini telah memiliki izin sesuai Surat Keputusan dari Bupati Minahasa Utara nomor: 02/DISTAMBEN/2010 pada tanggal 18 Mei 2011 sebagai Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR) dengan luas areal 25 hektar (Suara Komunitas, 2013). Di WPR ini belum pernah diadakan penelitian terhadap kadar debu dan status kesehatan pada penambang khususnya kapasitas vital paru. Hasil observasi mengatakan bahwa lingkungan kerja pertambangan sangat berdebu dan dapat beresiko dan menimbulkan gangguan pernafasan pada penambang. Pertambangan ini penuh dengan resiko karena dapat berakibat buruk bagi pekerja. Seiring dengan luasnya wilayah pertambangan, pekerjaan dari petambang emas juga semakin meningkat. Meningkatnya pekerjaan tersebut dapat menurunkan kondisi fisik pekerja sehingga beresiko terjadinya kecelakaan kerja (tertimbun, dan terjatuh), maupun meningkatnya penyakit akibat kerja yang disebabkan oleh kondisi lingkungan kerja. METODE Penelitian ini merupakan jenis penelitian survei analitik dengan desain cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pekerja tambang emas di WPR Tatelu. Sampel dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel purposive sampling yaitu pekerja yang berada di satu area tambang emas dengan status kepemilikan pribadi berjumah 41 responden. Analisis bivariat menggunakan Fisher s Exact Test (CI=95%, α=0,05).

HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik responden meliputi umur dan tingkat pendidikan terakhir. Karakteristik responden tersebut dapat dilihat pada tabel 1 di bawah ini. Tabel 1. Distribusi Frekuansi Karakteristik Responden Karakteristik n % 15 24 27 67 Umur 25 34 8 19 35 44 3 7 45 54 3 7 SD 8 19,5 Pendidikan Terakhir SMP 18 43,9 SMA/Sederajat 15 36,6 Responden yang memiliki kelompok umur Tabel 1 juga menunjukkan terdapat 8 15-24 tahun terdapat 27 orang (67%) dan kelompok umur 25-34 terdapat 8 orang (19%). Kelompok umur 35-44 berjumlah 3 orang (7%) dan kelompok umur 45-54 terdapat 3 orang (7%). Umur 15-24 merupakan kelompok umur yang memiliki jumlah terbanyak yaitu 27 orang (67%). orang responden (19,5%) memiliki tingkat pendidikan terakhir SD. Terdapat 18 orang responden (43,9%) memiliki tingkat pendidikan terakhir SMP, dan terdapat 15 orang responden (36,6%) memiliki tingkat pendidikan terakhir SMA/Sederajat. Tingkat pendidikan terakhir responden yang paling banyak yaitu SMP (43%). Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kapasitas Vital Paru, Tingkat Pengetahuan dan Kadar Debu Lingkungan Kerja Tabel 2 di bawah ini merupakan analisis univariat yang meliputi distribusi frekuensi berdasarkan Kapasitas Vital Paru (KVP), tingkat pengetahuan tetang kesehatan paru dan kadar debu di lingkungan kerja. Tabel 2. Distribusi Frekuensi KVP, Tingkat Pengetahuan dan Kadar Debu KVP, Tingkat Pengetahuan dan Kadar Debu n % KVP Normal 5 12 Tidak Normal 36 88 Tingkat Pengetahuan Baik 15 37 Kurang 26 63 Titik Sampel < NAB (10 mg/m 3 ) 2 67 NAB (10 mg/m 3 ) 1 33 Berdasarkan penelitian terdapat 12% atau 5 orang responden memiliki kapasitas vital paru yang normal dan terdapat 88% atau 36 orang responden memiliki kapasitas vital paru yang tidak normal. KVP dikatakan normal apabila tidak terdapat gangguan

obstruksi paru dan restriksi paru. Persentasi terbanyak ada pada KVP yang tidak normal yaitu 88%. Terdapat 37% atau 15 orang responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik, dan 63% atau 26 orang responden yang memiliki tingkat pengetahuan kurang. Berdasarkan data tersebut responden paling banyak memiliki tingkat pengetahuan yang kurang yaitu 63%. Tabel 2 juga menunjukkan bahwa terdapat 3 titik pengambilan sampel debu di udara lingkungan kerja. Titik pertama diambil di sekitar tempat pengolahan batu rep di samping jalan dengan kadar debu 40,3 mg/m 3, titik kedua diambil dekat lubang galian 1 yang menyatu dengan tempat tinggal penambang dengan kadar debu 2,16 mg/m 3, pada titik ketiga diambil di tempat penumbukkan batu rep dan dekat dengan lubang galian 2 dengan kadar debu 5,83mg/m 3. Berdasarkan PERMENAKERTRANS RI No. PER. 13/MEN/X/2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika dan Kimia di Tempat Kerja, NAB untuk kadar debu di lingkungan kerja yaitu 10 mg/m 3. Nilai tersebut untuk partikulat yang dapat dihirup (total), tidak megandung asbes dan kandungan silica kristalin < 1%. Berdasarkan penelitian terdapat satu titik lokasi pengambilan sampel debu di udara yang telah melebihi NAB yang di tentukan yaitu di titik A (40,3 mg/m 3 ) dengan persentase 33%, dan terdapat dua titik yang di bawah NAB yaitu titik B (2,16 Mg/m 3 ) dan titik C (5,83 Mg/m 3 ) dengan persentase 67%. Hubungan antara Kadar Debu dan Tingkat Pengetahuan dengan Kapasitas Vital Paru (KVP) Tabel 3. Tabel Silang Hubungan antara Kadar Debu, Tingkat Pegetahuan dengan Kapasitas Vital Paru (KVP) KVP Analisis Bivariat Normal Tidak Normal Total n % n % n % Kadar Debu < NAB 5 23,8 16 76,2 21 51 NAB 0 0 20 100 20 49 Tingkat Baik 1 6,7 14 93,3 15 37 Pengetahuan Kurang 4 15,4 22 84,6 26 63 p value 0,048 0,636 Berdasarkan uji statistik Fisher s Exact Test, hasil yang didapatkan yaitu p=0,048 < α=0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi, terdapat hubungan antara kadar debu lingkungan kerja dengan kapasitas vital paru penambang emas di wilayah pertambangan rakyat tatelu kecamatan dimembe kabupaten minahasa utara. Ada beberapa penelitian yang mendukung hasil penelitian ini. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Deviandhoko (2012) dengan 78 orang

sampel, yang menjelaskan bahwa terdapat hubungan antara debu las yang terhirup dengan gangguan fungsi paru. Penelitian dari Utomo (2005) dengan jumlah sampel 63 kasus dan 63 kontrol, juga berkata hal yang sama yaitu semakin besar kadar debu total yang terhirup semakin besar kemungkinan terjadi panurunan kapasitas paru. Terdapat beberapa cara untuk menghindari bahaya terpapar debu tambang, yaitu (1) pengusaha tambang harus menyediakan peralatan untuk mengurangi debu di lokasi tambang dengan pompa udara segar ke dalam lubang tambang bawah tanah, menyediakan kran percikan air, peralatan pemotong atau penggiling yang dilengkapi dengan semprotan air, (2) pengusaha tambang harus menyediakan bahan dan alat untuk melindungi para penambang dari debu tambang, (3) para penambang dapat mengurangi jumlah debu tambang yang terhirup, dan (4) menghindari debu tambang masuk ke dalam rumah/tempat istirahat penambang (Conant, 2009). Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan Fisher s Exact Test didapatkan p=0,636 > α=0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Jadi tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kapasitas vital paru penambang emas di wilayah pertambangan rakyat tatelu kecamatan dimembe kabupaten minahasa utara. Penelitian ini sejalan dengan penelitian dari Setiawan (2010) tentang beberapa faktor yang mempengaruhi kapasitas fungsi paru pengrajin pengamplasan ikan di Kenjeran Surabaya dengan jumlah sampel yaitu sebanyak 28 orang. Peneliti tersebut mengatakan bahwa pengetahuan tidak berpengaruh terhadap kapasitas fungsi paru. Menurut Notoadmodjo (2012) pengetahuan dibagi atas 6 tingkatan yaitu: tahu, memahami, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Pekerja dengan tingkat pengetahuan baik belum tentu dapat melakukan hal-hal yang bertujuan untuk menjaga kesehatan paru-paru seperti penggunaan Alat Pelindung Diri (APD). Jadi dalam hal ini faktor sikap dan tindakan dalam menjaga kesehatan paru yang lebih diperhatikan.

KESIMPULAN DAN SARAN Dapat disimpulkan bahwa erdapat hubungan antara kadar debu di lingkungan kerja dengan kapasitas vital paru. Tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kapasitas vital paru. Adapun saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini adalah diharapkan bagi para penambang agar lebih membiasakan diri untuk hidup sehat dengan selalu menggunakan alat pelindung pernafasan supaya kesehatan paru-paru terus terjaga. Bagi peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian lanjutan mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan fungsi paru seperti usia, jenis kelamin, gaya hidup, kebiasaan olahraga, dan merokok. Diharapkan bagi pemerintah daerah Minahasa Utara khususnya di sektor kesehatan untuk melakukan penyuluhan, promosi kesehatan dan pemeriksaan kesehatan pada pekerja di lokasi pertambangan secara rutin. DAFTAR PUSTAKA Conant, J., Faden, P. 2009. Panduan Masyarakat untuk Kesehatan Lingkungan. Palangkaraya: Yayasan Tambuhak Sinta (diterjemakan oleh: Rini S, dkk) Deviandhoko., Nur Endah, W., Nurjazuli. 2012. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Gangguan Fungsi Paru pada Pekerja Pengelasan di Kota Pontianak. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia. Vol. 11 No. 2/Oktober 2012 (online) (http:/jom.unri.ac.id/index.php/jo MFSIP/article/viewFile/3040/294) diakses pada 15 Oktober 2014 International Labour Organization. 2013. Safety and Health In the Use of Chemicals at Work. Geneva: ILO. Notoadmodjo, S. 2012. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. PER. 13/MEN/X/2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika dan Kimia di Tempat Kerja Setiawan A, 2010. Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Kapasitas Fungsi Paru (FEV1%) Pengrajin Pengasapan Ikan di Kenjeran Surabaya. Surabaya: Universitas Airlangga. KKC KK FKM 91/10 Set b. (online) (http://lib.unair.ac.id.%2ffiles%2f disk%2f325%2fgdlhub-gdl-s1-2011-setiawanad-16244-kkckkfk.pdf) diakses pada 10 Oktober 2014 Suara Komunitas, 4 Maret,. 2013. Warga Kecam Berita Sebut Tambang Tatelu PETI. (online) (http://suarakomunitas.net/baca/434 79/warga-kecam-berita-sebuttambang-tatelu-peti/) diakses pada 26 Maret 2014 Utomo, B. 2005. Faktor-faktor Risiko Penurunan Kapasitas Paru Pekerja Tambang Batu Kapur. Tesis. Semarang: Universitas Diponegoro