Sutta Kalama: Kepada Para Kalama (Kalama Sutta: To the Kalamas)

dokumen-dokumen yang mirip
Sutta Mahavacchagotta (The Greater Discourse to Vacchagotta)

Sutta Nipata menyebut keempat faktor sebagai berikut: Lebih lanjut, murid para

Sutta Maha Kammavibhanga: Penjelasan Mendetail Tentang Kamma (Maha Kammavibhanga Sutta: The Great Exposition of Kamma) Majjhima Nikaya 136

Sutta Magandiya: Kepada Magandiya (Magandiya Sutta: To Magandiya) [Majjhima Nikaya 75]

Sutta Cula- hatthipadopama: Perumpamaan Singkat Jejak Gajah (Cula- hatthipadopama Sutta: The Shorter Elephant Footprint Simile) [Majjhima Nikaya 27]

AN 7.63 Sutta Nagara: Benteng (Nagara Sutta: The Fortress)

UNTAIAN KISAH KEHIDUPAN (JATAKAMALA) Kisah Ajastya

Pratityasamutpada: Sebuah Pujian Buddha (Dependent Arising: A Praise of the Buddha) oleh Je Tsongkhapa

Dalam bahasa Sanskerta ajaran ini disebut Arya Vajra Chedaka Nama Prajna Paramita Mahayana Sutra.

Mengapa bhikkhu harus dipotong rambutnya? Mengapa bhikkhu itu tidak boleh beristeri? Mengapa anak perempuan tidak boleh dekat bhikkhu?

Gatha Dasar Jalan Tengah (Mulamadhyamakakarika) The Fundamental Wisdom of the Middle Way oleh Arya Nagarjuna. Pengantar

Mari berbuat karma baik dengan mendanai cetak ulang buku ini sebagai derma Dharma kepada sesama dan pelimpahan jasa kepada leluhur, agar ajaran

Sutta Devadaha: Di Devadaha (Devadaha Sutta: At Devadaha) [Majjhima Nikaya 101]

Dhamma Inside. Kematian Yang Indah. Orang-orang. Akhir dari Keragu-raguan. Vol September 2015

PERTAPA GOTAMA MEMILIH JALAN TENGAH & ARIYASĀVAKA TANPA JHĀNA. Pariyatti Sāsana Yunior 2 hp ; pin!

Kalama Sutta. Soma Thera Bhikkhu Bodhi Larry Rosenberg Willy Yandi Wijaya

Suluh Pada Jalan Penggugahan (The Lamp for the Path to Enlightenment) Skt: Bodhipathapradipam Tibet: Byang-chub lam-gyi sgron-ma

SUTTA SATIPATTHANA [JALAN LANGSUNG]

Sutta Maha-Saccaka: Ajaran Kepada Saccaka (Maha-Saccaka Sutta: The Longer Discourse to Saccaka) Majjhima Nikaya 36

Permintaan Untuk Membabarkan Dhamma. Pariyatti Sāsana Yunior 2 hp ; pin

Agama dan Tujuan Hidup Umat Buddha Pengertian Agama

HARTA SESUNGGUHNYA Lokuttara Dhamma BHIKKHU ASSAJI

oleh Tog-me Zong-po (Thogs.med bzang.po, )

Bhadracarya Pranidhana

Agama Buddha dan Kehidupan Sosial (Konsep dasar pola pikir Buddhis berdasarkan Sutta)

D. ucapan benar E. usaha benar

Dharmayatra tempat suci Buddha

Aṅguttara Nikāya Khotbah-Khotbah Numerikal Sang Buddha

Kehidupan Agung dan Prajna yang Tak Terbayangkan (Unfathomable Exalted Life and Transcendental Wisdom).

SĪLA-2. Pariyatti Sāsana hp ; pin!

LEMBAR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN SMA EHIPASSIKO SCHOOL BSD

PELAJARAN 1 UPACARA PEMBERIAN NAMA PANGERAN SIDDHARTA

Sutta Cula- Malunkyovada: Petunjuk Singkat Kepada Malunkya (Cula- Malunkyovada Sutta: The Shorter Instructions to Malunkya) [Majjhima Nikaya 63]

Mari berbuat karma baik dengan mendanai cetak ulang buku ini sebagai derma Dharma kepada sesama dan pelimpahan jasa kepada leluhur.

DALAM AGAMA BUDDHA AGAMA DIKENAL DENGAN:

Meditasi Mettā (Meditasi Cinta Kasih)

Merenungkan/Membayangkan Penderitaan Neraka

Mengapa berdana? Pariyatti Sāsana hp ; pin. Friday, April 12, 13

Manfaatkan Waktu. Semaksimal Mungkin

1.Definisi Hukum. 2.Pembagian/jenis-jenis Hukum

Kasih dan Terima Kasih Kasih dan Terima Kasih

Injil Maria Magdalena. (The Gospel of Mary)

Sifat Agung Dari Tiga Permata 2

Dhammacakka Pavattana Sutta!

Yesus yang terkasih, selamatkanlah kami dari tipuan nabi palsu itu. Yesus yang terkasih, lindungilah kami dengan DarahMu Yang Berharga.

6. Pattidāna. (Pelimpahan Kebajikan) hp , pin bb.2965f5fd

28. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI SD

Minggu, 29 Oktober 2017 Pk , 08.00, & WIB

Mahā Maṅgala Sutta (1)

62 PANDANGAN HIDUP YANG KELIRU Sumber: Sutta Pitaka, Digha Nikaya 1: Brahmajala Sutta

Lima Daya Pengendali. Pañcindriya. Dhammavihārī Buddhist Studies

Pembabaran Dhamma yang Tidak Lengkap (Incomplete Teachings)

PANDANGAN BENAR : Upa. Jayagandho Willy Yandi Wijaya Proof Reader : Upa. Sasanasanto Seng Hansun

Surat Petrus yang kedua

KAMMA / KEWUJUDAN SEMULA

STRATEGI PEMBINAAN UMAT OLEH DHARMADUTA. Oleh: Warsito. Abstrak:

Pentahbisan Yasa dan Buddha Memulai Misinya. Pariyatti Sāsana Yunior 2 hp ; pin

KAMMA 1 Bukan kata lain dari fatalisme atau takdir. Pariyatti Sāsana hp ; pin!

TATA IBADAH HARI KENAIKAN YESUS KRISTUS KE SURGA

GEREJA PROTESTAN di INDONESIA bagian BARAT (G P I B) TATA IBADAH HARI KENAIKAN YESUS KRISTUS KE SURGA. Kamis, 25 Mei 2017.

AGAMA BUDDHA DAN IPTEK

Jadwal Kagyu Monlam ke December January, 2013

Risalah tentang Kebangkitan (The Treatise on Resurrection)

KUMPULAN 50 TANYA JAWAB (16) Di Website Buddhis Samaggi Phala Oleh Bhikkhu Uttamo Online sejak tanggal 24 September 2005 s.d.

MEDITASI VIPASSANĀ & EMPAT KESUNYATAAN MULIA

Th A Hari Minggu Biasa VI 12 Februari 2017

Vajrachedika Prajna Paramita Sutra 普陀觀音堂

Injil Dari Dosa menuju Keselamatan

Siapakah Yesus Kristus? (4/6)

LEMBAR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN SMA EHIPASSIKO SCHOOL BSD

62 Pandangan Salah (6)

Abhidhammatthasaṅgaha

KUMPULAN 50 TANYA JAWAB (11) Di Website Buddhis Samaggi Phala Oleh Bhikkhu Uttamo Online sejak tanggal 18 Januari 2005 s.d. tanggal 07 Maret 2005

GKI MENGALAMI PEMBARUAN BUDI Roma 12:1-2

E. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNADAKSA

Disusun oleh : Tanhadi

2. NYANYIAN JEMAAT Ajaib Nama-Nya PKJ 3 [2x] Semua

62 PANDANGAN SALAH (3) Dhammavihārī Buddhist Studies

LITURGI MINGGU GEREJA KRISTEN INDONESIA JATIMURNI MINGGU, 23 JULI 2017 Tema: ALLAH SANG PENYABAR JEMAAT BERHIMPUN

Bagaimana Memilih Agama?

Kāmāvacarasobhana Cittaṃ (1)

Alkitab dan kita: Bagaimana menafsirkan Alkitab. 2 Petrus 1:20. Bagaimana Alkitab mengubah hidup kita? 2 Petrus 1:21.

DHAMMAPADA DHAMMAPADA

Sifat Agung dari Tiga Permata

Artikel ilmiah Tema Politik dan Agama Buddha MENUJU KEPEMIMPINAN YANG DEMOKRATIS MENURUT AJARAN BUDDHA

SANDAI HIHO HONJO-JI (Surat Perihal Tiga Hukum Rahasia Agung)

HARI MINGGU Iv SESuDAH PASKAH

MENJADI PEMENANG ARUS

SILABUS PEMBELAJARAN. Indikator Pencapaian Kompetensi Instrumen

Mahanamaskara Satyabuddha

Kebahagiaan Berdana. Diposkan pada 02 Desember 2015

Tidak Ada Ajahn Chan. Kelahiran dan Kematian

Kompetensi Dasar: - Menumbuhkan kesadaran luhur dalam melaksanakan peringatan hari raya

o Di dalam tradisi Theravāda, pāramī bukanlah untuk Buddha saja, tetapi sebagai prak/k yang juga harus dipenuhi oleh Paccekabuddha dan sāvakā.

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika

Buddhism And Duties Of A Lay Buddhist oleh: Ven. K. Sri Dhammananda

HIDUP BERIMAN DALAM KESABARAN ALLAH Matius 13 : 24-30, 36-43

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 03 JUNI 2018 (MINGGU BIASA - HIJAU) SAHABAT UNTUK MANUSIA

PUJA Bhagavan Buddha Bhaishajyaguru Vaiduryaprabharaja. The Wish- Fulfilling Jewel

TATA IBADAH NUANSA PEMUDA TEMA TEOLOGI DAN TEKNOLOGI

Transkripsi:

1 Sutta Kalama: Kepada Para Kalama (Kalama Sutta: To the Kalamas) [Anguttara Nikaya 3.65] Demikianlah telah saya dengar. Bhagavan sedang melakukan perjalanan bersama orang-orang Kosala dengan sekumpulan besar bhikkhu, tiba di Kesaputta, kota para Kalama. Para Kalama dari Kesaputta mendengar bahwa Samana Gotama, putra suku Sakya, yang telah ber-pabbaja meninggalkan suku Sakya, telah tiba di Kesaputta. Kemasyhuran Guru Gotama telah menyebar: Beliau memang adalah Bhagavan, Arahat, Sammasambuddha, sempurna pengetahuan dan tindakan-nya, Sugata, Lokavidu, pembimbing para makhluk yang tak terbandingkan, guru para dewa dan manusia, Buddha, Bhagavan. Setelah mengalami realita secara langsung, beliau telah membabarkan tentang dunia ini beserta para dewanya, mara dan brahma, para penerusnya berikut para samana dan pertapa, para penguasa dan orang awam; telah menjelaskan Dhamma yang indah pada awalnya, indah pada pertengahan dan indah pada akhirnya; telah menjelaskan secara rinci kehidupan suci baik intinya maupun detailnya, sempurna sepenuhnya, murni melampaui segalanya. Alangkah baiknya bertemu dengan seseorang yang demikian berharga. Dengan demikian para Kalama dari Kesaputta mendatangi Bhagavan. Setelah tiba, sebagian bersujud kepada Bhagavan dan duduk di satu sisi. Sebagian saling memberi salam dengan beliau, dan setelah saling memberi salam dan menyapa, mereka duduk di satu sisi. Sebagian duduk di satu sisi setelah memberi hormat kepada beliau dengan tangan beranjali. Sebagian duduk di satu sisi setelah memperkenalkan nama dan suku mereka. Sebagian lagi duduk diam di satu sisi. Saat mereka duduk, para Kalama dari Kesaputta berkata kepada Bhagavan, Bhagavan, beberapa pertapa dan samana datang ke Kesaputta. Mereka memaparkan dan mengagungkan ajaran-ajaran mereka sendiri, namun terhadap ajaran-ajaran lainnya, mereka mencelanya, mencercanya dan meremehkannya. Begitu pula pertapa dan samana lainnya yang datang ke Kesaputta. Mereka memaparkan dan mengagungkan ajaran-ajaran mereka sendiri, namun terhadap ajaran-ajaran lainnya, mereka mencelanya, mencercanya dan meremehkannya. Mereka membuat kami bingung dan ragu: Manakah di antara para pertapa dan samana yang berkata benar dan manakah yang tidak? Tentu saja kalian bingung, para Kalama. Tentu saja kalian ragu. Saat benih keraguan muncul, maka kebingungan pun muncul. Jadi dalam hal ini, para Kalama, janganlah percaya berdasarkan keterangan, legenda, tradisi, kitab suci, hal yang kelihatannya logis dan masuk akal, kesimpulan, perumpamaan, kesepakatan berdasarkan pertimbangan tertentu, kemungkinan, atau pemikiran bahwa, Samana ini adalah guru kita. Ketika kalian mengetahui sendiri bahwa, Ini tidak bermanfaat; ini patut dicela; ini dikritik oleh para bijaksana; hal-hal ini jika diterima dan dijalankan, akan merugikan dan membawa penderitaan maka kalian harus menghindarinya.

2 Bagaimana menurut kalian, para Kalama? Ketika lobha muncul dalam diri Dan orang yang penuh lobha ini, dikuasai oleh lobha, pikirannya diliputi lobha, semuanya merugikan dan membawa penderitaan jangka panjang. Ya, Jadi, bagaimana menurut kalian, para Kalama? Ketika dosa muncul dalam diri Dan orang yang penuh dosa ini, dikuasai oleh dosa, pikirannya diliputi dosa, semuanya merugikan dan membawa penderitaan jangka panjang. Ya, Jadi, bagaimana menurut kalian, para Kalama? Ketika moha muncul dalam diri Dan orang yang penuh moha ini, dikuasai oleh moha, pikirannya diliputi moha, semuanya merugikan dan penderitaan jangka panjang. Ya, Jadi bagaimana menurut kalian, para Kalama: Apakah hal-hal ini membawa manfaat atau tidak? Tidak membawa manfaat, Patut dicela atau tak tercela? Patut dicela, Dikritik atau dipuji oleh para bijaksana? Dikritik oleh para bijaksana, Jika diterima dan dijalankan, apakah merugikan dan membawa penderitaan, atau tidak? Jika diterima dan dijalankan, akan merugikan dan membawa penderitaan. Demikian tampaknya bagi kami. Dengan demikian, seperti yang saya katakan, para Kalama: Janganlah percaya berdasarkan keterangan, legenda, tradisi, kitab suci, hal yang kelihatannya logis atau masuk akal, kesimpulan, perumpamaan, kesepakatan berdasarkan pertimbangan tertentu, kemungkinan, atau pemikiran bahwa, Samana ini adalah guru kita. Ketika kalian mengetahui sendiri bahwa, Ini tidak bermanfaat; ini patut dicela; ini dikritik oleh para bijaksana; hal-hal ini jika diterima dan dijalankan, akan merugikan dan membawa penderitaan maka kalian harus menghindarinya. Demikianlah yang dikatakan. Dan berdasarkan itulah, ini dikatakan.

3 Jadi para Kalama, janganlah percaya berdasarkan keterangan, legenda, tradisi, kitab suci, hal yang kelihatannya logis atau masuk akal, kesimpulan, perumpamaan, kesepakatan berdasarkan pertimbangan tertentu, kemungkinan, atau pemikiran bahwa, Samana ini adalah guru kita. Ketika kalian mengetahui sendiri bahwa, Ini bermanfaat; ini tak tercela; ini dipuji oleh para bijaksana; hal-hal ini jika diterima dan dijalankan, akan membawa kesejahteraan dan kebahagiaan maka kalian harus menerima dan menjalankannya. Bagaimana menurut kalian, para Kalama? Ketika tiada lobha dalam diri Dan orang yang tidak diliputi lobha ini, tidak dikuasai lobha, pikirannya tidak penuh lobha, tidak membunuh makhluk hidup, tidak mengambil apa yang tidak dan kebahagiaan jangka panjang. Ya, Bagaimana menurut kalian, para Kalama? Ketika tiada dosa dalam diri Dan orang yang tidak diliputi dosa ini, tidak dikuasai dosa, pikirannya tidak penuh dosa, tidak membunuh makhluk hidup, tidak mengambil apa yang tidak dan kebahagiaan jangka panjang. Ya, Bagaimana menurut kalian, para Kalama? Ketika tiada moha dalam diri Dan orang yang tidak diliputi moha ini, tidak dikuasai moha, pikirannya tidak penuh moha, tidak membunuh makhluk hidup, tidak mengambil apa yang tidak dan kebahagiaan jangka panjang. Ya, Jadi bagaimana menurut kalian, para Kalama: Apakah hal-hal ini membawa manfaat atau tidak? Membawa manfaat, Patut dicela atau tak tercela? Tak tercela, Dikritik atau dipuji oleh para bijaksana? Dipuji para bijaksana, Jika diterima dan dijalankan, apakah membawa kesejahteraan dan kebahagiaan, atau tidak? Jika diterima dan dijalankan, akan membawa kesejahteraan dan kebahagiaan. Demikian tampaknya bagi kami.

4 Dengan demikian, seperti yang saya katakan, para Kalama: Janganlah percaya berdasarkan keterangan, legenda, tradisi, kitab suci, hal yang kelihatannya logis atau masuk akal, kesimpulan, perumpamaan, kesepakatan berdasarkan pertimbangan tertentu, kemungkinan, atau pemikiran bahwa, Samana ini adalah guru kita. Ketika kalian mengetahui sendiri bahwa, Ini bermanfaat; ini tak tercela; ini dipuji oleh para bijaksana; hal-hal ini jika diterima dan dijalankan, akan membawa kesejahteraan dan kebahagiaan maka kalian harus menerima dan menjalankannya. Demikianlah yang dikatakan. Dan berdasarkan itulah, ini dikatakan. Jadi para Kalama, seorang murid dari para Arya dengan demikian, tanpa lobha, tanpa niat menyakiti, tanpa moha, waspada dan penuh keteguhan hati terus-menerus meliputi penjuru pertama [timur] begitu pula penjuru kedua, ketiga dan keempat dengan citta yang diliputi kehendak baik. Dengan demikian ia terus-menerus meliputi penjuru atas, bawah dan segala arah, ke mana-mana dan seluruh kosmos dalam segala hal dengan citta yang diliputi kehendak baik: berlimpah, meluas, tanpa batas, bebas dari permusuhan, bebas dari niat menyakiti. dan keempat dengan citta yang diliputi welas asih. Dengan demikian ia terus-menerus meliputi penjuru atas, bawah dan segala arah, ke mana-mana dan seluruh kosmos dalam segala hal dengan citta yang diliputi welas asih: berlimpah, meluas, tanpa batas, bebas dari permusuhan, bebas dari niat menyakiti. dan keempat dengan citta yang diliputi rasa terima kasih. Dengan demikian ia terusmenerus meliputi penjuru atas, bawah dan segala arah, ke mana-mana dan seluruh kosmos dalam segala hal dengan citta yang diliputi rasa terima kasih: berlimpah, meluas, tanpa batas, bebas dari permusuhan, bebas dari niat menyakiti. dan keempat dengan citta yang diliputi upekkha. Dengan demikian ia terus-menerus meliputi penjuru atas, bawah dan segala arah, ke mana-mana dan seluruh kosmos dalam segala hal dengan citta yang diliputi upekkha: berlimpah, meluas, tanpa batas, bebas dari permusuhan, bebas dari niat menyakiti. Jadi para Kalama, seorang murid dari para Arya yang citta-nya bebas dari permusuhan, bebas dari niat menyakiti, tanpa noda (kilesa), dan murni memperoleh empat jaminan di sini dan sekarang: Jika ada keberadaan setelah kematian, jika ada konsekuensi dari tindakan positif maupun negatif; maka setelah kematian, dengan hancurnya tubuh, ini menjadi landasan bagi saya untuk terlahir kembali di alam yang baik, alam surga. Inilah jaminan pertama yang ia peroleh. Namun jika tidak ada keberadaan setelah kematian, jika tidak ada konsekuensi dari tindakan positif maupun negatif; maka dalam kehidupan sekarang ini, saya akan menjalani hidup dengan mudah bebas dari permusuhan, bebas dari niat menyakiti, bebas dari masalah. Inilah jaminan kedua yang ia peroleh.

5 Jika perbuatan negatif dilakukan, namun saya tidak berniat melakukannya. Dengan tidak melakukan karma negatif, dari mana penderitaan akan menyentuh saya? Inilah jaminan ketiga yang ia peroleh. Namun jika tiada tindakan negatif yang dilakukan, maka saya dapat menganggap diri saya murni dalam kedua hal. Inilah jaminan keempat yang ia peroleh. Seorang murid dari para Arya yang citta-nya bebas dari permusuhan, bebas dari niat menyakiti, tanpa noda (kilesa), dan murni memperoleh empat jaminan di sini dan sekarang. Demikianlah, Bhagavan. Demikianlah, oh Tathagata. Seorang murid dari para Arya yang citta-nya bebas dari permusuhan, bebas dari niat menyakiti, tanpa noda (kilesa) dan murni memperoleh empat jaminan di sini dan sekarang: Jika ada keberadaan setelah kematian, jika ada konsekuensi dari tindakan positif maupun negatif; maka setelah kematian, dengan hancurnya tubuh, ini menjadi landasan bagi saya untuk terlahir kembali di alam yang baik, alam surga. Inilah jaminan pertama yang ia peroleh. Namun jika tidak ada keberadaan setelah kematian, jika tidak ada konsekuensi dari tindakan positif maupun negatif; maka dalam kehidupan sekarang ini, saya akan menjalani hidup dengan mudah bebas dari permusuhan, bebas dari niat menyakiti, bebas dari masalah. Inilah jaminan kedua yang ia peroleh. Jika perbuatan negatif dilakukan, namun saya tidak berniat melakukannya. Dengan tidak melakukan karma negatif, dari mana penderitaan akan menyentuh saya? Inilah jaminan ketiga yang ia peroleh. Namun jika tiada tindakan negatif yang dilakukan, maka saya dapat menganggap diri saya murni dalam kedua hal. Inilah jaminan keempat yang ia peroleh. Seorang murid dari para Arya yang citta-nya bebas dari permusuhan, bebas dari niat menyakiti, tanpa noda (kilesa), dan murni memperoleh empat jaminan di sini dan sekarang. Luar biasa, Bhagavan! Luar biasa! Seolah-olah seperti menegakkan apa yang sebelumnya terbalik, mengungkap apa yang tersembunyi, menunjukkan jalan bagi yang tersesat, atau menyalakan cahaya dalam kegelapan sehingga mereka yang memiliki mata dapat melihat, begitu pula Bhagavan melalui banyak penalaran telah membuat Dhamma menjadi jelas. Kami mengandalkan Buddha, Dhamma, dan Sangha. Agar Bhagavan mengingat kami sebagai pengikut awam yang mengandalkan beliau, mulai hari ini, sepanjang hidup kami. Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia oleh tim Potowa Center. Mei 2011.