PELATIHAN TEKNOLOGI PEMBUATAN KECAP DARI TEMPE BUSUK SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN ANTIKANKER. Endang Dwi Siswani Sri Atun Sri Handayani

dokumen-dokumen yang mirip
Endang Dwi Siswani Sri Atun Sri Handayani Susila K

TEKNOLOGI PEMBUATAN SUSU DARI TEMPE BENGUK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Prosedur pelaksanaan dilakukan dalam 2 (dua) tahap yaitu tahap preparasi dan

KECAP KEDELAI 1. PENDAHULUAN

Bahan Baku daging ikan 500 g. tepung tapioka 50 g. merica halus 1/2 sendok teh. bawang merah 7,5 g. bawang putih 1,5 g. jahe 0,5 g.

OLEH: YULFINA HAYATI

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

Kecap Asin/Manis CARA MEMBUAT:

Gambar 36. Selai sebagai bahan olesan roti

PEMANFAATAN AIR KELAPA SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN KECAP

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

3. Untuk mempermudah bagi mereka mereka yang berminat untuk mendirikan industri rumah tangga yang mengspesialisasikan pembuatan tempe. C.

PRAKTIKUM PRAKARYA KIMIA PEMBUATAN TEMPE

INOVASI PEMBUATAN SUSU KEDELE TANPA RASA LANGU

SUSU KEDELAI 1. PENDAHULUAN

CONTOH TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN PADA KELOMPOK BAHAN PANGAN

ABON IKAN 1. PENDAHULUAN

3.1. Tempat dan Waktu Bahan dan Aiat Metode Penelitian

T E M P E 1. PENDAHULUAN

BIDANG KEGIATAN : PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PENDAHULUAN. segar mudah busuk atau rusak karena perubahan komiawi dan kontaminasi

Bahan Ajar Keaksaraan Usaha Mandiri Tema Pertanian

MANISAN BASAH JAHE 1. PENDAHULUAN 2. BAHAN

PENGOLAHAN KEDELAI MENJADI TEMPE KEJO SECARA SEDERHANA

SOSIALISASI DAN PEMBUATAN NUGGET DARI AMPAS TAHU UNTUK MENINGKATKAN EKONOMI MASYARAKAT GAMPONG LENGKONG, KECAMATAN LANGSA BARO, KOTA LANGSA

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta. B.

A. Penggunaan. B. Alat dan Bahan. Berikut ini alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan selai. 1. Alat

CABE GILING DALAM KEMASAN

BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk -

Menerapkan Teknik Pengolahan Menggunakan Media Penghantar Panas. KD 1. Melakukan Proses Pengolahan Abon Ikan

PENGOLAHAN BUAH-BUAHAN

IbM Bagi Kelompok PKK Di Desa Karangsoka

BAB I PENDAHULUAN 5, , , , ,

- kedelai 3 kg - gula pasir 314 kg. - natrium phosphat (Na3P04) 15 gr - kalsium hidroksida (Ca (OH)2) 3 gr. - air berslh secukupnya.

Modul. Modul 32 BAB I PENDAHULUAN

Analisis Usaha Diversifikasi Produk Olahan Tempe. Oleh Siti Marwati Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif yang didukung dengan studi pustaka.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

RINGKASAN Upaya Diversifikasi Konsumsi Pangan Berbasis Bahan Pangan Lokal Di Desa Salam, Patuk, Gunung Kidul

LINGKUNGAN BISNIS KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS

PELUANG BISNIS AYAM GORENG PRESTO. Tugas Kuliah Lingkungan Bisnis

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian yang dilakukan dengan memberikan perlakuan (treatment)

TAUCO. Paket lndustri Pangan Untuk Daerah Pedesaan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Pangan lnstitut Pertanian Bogor

LAPORAN PRAKTEK TEKNOLOGI MAKANAN PEMBUATAN NUGGET AYAM

Oleh : SRI PALUPI, M.Pd

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan dengan memberikan perlakuan (treatment) terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis pelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen di bidang Ilmu Teknologi Pangan.

BAB I PENDAHULUAN. teknologi pangan dan bahan kimia yang dibutuhkan agar mutunya baik.

MANISAN BASAH BENGKUANG

SELAI PEPAYA. Selai adalah bahan dengan konsistensi gel atau semi gel yang dibuat dari bubur buah. Selai digunakan sebagai bahan pembuat roti dan kue.

TEHNIK PEMBUATAN MIE SEHAT. Dr. Sri Handayani

PENGARUH PENAMBAHAN EKSTRAK BONGGOL DAN KULIT NANAS PADA PROSES FERMENTASI TEMPE

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS PEMBUATAN TEMPE. Disusunoleh: Nama: Yulia Nur Isnaini Kelas : S1 TI 2I NIM :

MENINGKATKAN NILAI TAMBAH PRODUK TEMPE DENGAN DIVERSIFIKASI PRODUK MENJADI NUGGET. Novelina dan Diana Sylvi

KERWUK TEMPE. Yaket lndustri Pangan Untuk Daerah Pedesaan

tips: Menyimpan Tahu Segar

tips: Menyimpan Tahu Segar

IbM PENGUSAHA KERIPIK SINGKONG RUMAH TANGGA

KERUPUK UDANG ATAU IKAN

BAB III METODE PENELITIAN

LAPORAN AKHIR IPTEK BAGI MASYARAKAT (IbM)

UPAYA ALIH TEKNOLOGI PEMBUATAN VIRGIN COCONUT OIL DI DESA KLAPAGADING KECAMATAN WANGON ABSTRAK

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS

NATA DE COCO 1. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidupnya, namun makanan merupakan masukan yang sangat

BBP4BKP. Pengolahan Pindang Ikan Air Tawar. Unit Eselon I Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan

tersebut adalah EM4 yang siap digunakan dan dapat bertahan hingga 6 bulan. Ampas dari hasil penyaringan larutan bisa digunakan sebagai pupuk kompos.

ANEKA RUJAK DAN ASINAN NAN SEGAR

MANISAN KERING JAHE 1. PENDAHULUAN 2. BAHAN

PENCIPTAAN WIRAUSAHA BARU MELALUI PELATIHAN PRODUKSI BATIK DI KETINTANG BARU KELURAHAN KETINTANG KOTA SURABAYA

PEMANFAATAN LIMBAH TERNAK PELET KONSENTRAT KELINCI FESES PUYUH. Oleh: Masnun, S.Pt., M.Si I. PENDAHULUAN

BAHAN MAKANAN SETENGAH JADI

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2013 di. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Riau.

ARTIKEL PPM SOSIALISASI HKI BAGI USAHA KECIL MENENGAH (UKM) BINAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA. Oleh:

Serba Pepes dan Botok

Berbagi Kehangatan Masakan Kambing Bango

putri Anjarsari, S.Si., M.Pd

PENGGUNAAN PESTISIDA NABATI

TEKNOLOGI PEMBUATAN TAHU SKALA RUMAH TANGGA Oleh: Masnun, S.Pt., M.Si. Widyaiswara BPP Jambi

NASKAH PUBLIKASI PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (I b M)

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS. Bisnis Tempe Bakar

CARA MEMBUAT: -Potong ayam menjadi 2 bagian atau belah membujur dadanya dan tekan hingga terbuka lebar. -Lumuri bumbu halus hingga rata

PENGOLAHAN DAN PEMUSNAHAN LIMBAH LABORATORIUM

PENERAPAN CPOTB DALAM PENGOLAHAN TANAMAN OBAT KELUARGA SEBAGAI RAMUAN HERBAL

PENGOLAHAN LIMBAH TAHU MENJADI BERBAGAI PRODUK MAKANAN

Ary Gunawan, Rizki Putri Sekarini, Ominia Pratama Program Studi Pendidikan IPA FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hijau atau tauge. Nata yang dihasilkan kemudian diuji ketebalan, diukur persen

BAB III METODE PELAKSANAAN

Meningkatkan Nilai Tambah Bawang Merah Oleh: Farid R. Abadi

LAPORAN ILMU TEKNOLOGI PANGAN Pembotolan Manisan Pepaya. Oleh :

HeHeader

PROCESSING PRODUCT DIVERSIFICATION OF RED CHILLI AS AFTER HARVEST HANDLING ALTERNATIVE IN REJANG LEBONG

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

Kumpulan Resep Sup ( Baru )

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

Lezat & Praktis Tahu Pedas Manis Kontributor: Odilia Winneke; Foto: dok.g-shot

MODUL 4 PRESTO IKAN. Standar Unit Kompetensi: Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu membuat presto ikan yang bercita rasa enak.

NATA DE SOYA. a) Pemeliharaan Biakan Murni Acetobacter xylinum.

BAB III METODE PENELITIAN. biji cempedak ini menggunakan jenis penelitian deskriptif, dimana. kriteria tertentu yang diharapkan dalam penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya

Transkripsi:

PELATIHAN TEKNOLOGI PEMBUATAN KECAP DARI TEMPE BUSUK SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN ANTIKANKER Endang Dwi Siswani Sri Atun Sri Handayani 2008

Analisis Situasi Beberapa warga masyarakat Desa Ngaglikini mempunyai home industri pembuatan tempe. Tempe yang dihasilkan biasanya dijual di beberapa pasar tradisional di sekitar perumahan. Kadang-kadang masih banyak tempe yang tidak terjual sehinggga busuk. Salah satu teknologi yang dapat menambah ketrampilan warga adalah pembuatan kecap dari tempe busuk yang dapat digunakan sebagai bahan alternatif antikanker. Ketrampilan tersebut dapat dimanfaatkan untuk merintis wirausaha home industri bagi warga sekitar. Dengan adanya pelatihan ini diharapkan dapat memotivasi masyarakat Desa Ngaglik, Kabupaten Sleman untuk berwirausaha, sehingga dapat meningkatkan perekonomiannya.

Kecap yang dibuat dari tempe busuk memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan yang dibuat dari kedelai, karena mengandung kadar isoflavon, seperti genestein yang jauh lebih tinggi. Tempe busuk merupakan tempe kedelai yang telah mengalami proses fermentasi lanjut. Kandungan gizi tempe busuk tidak jauh beda dengan kandungan gizi tempe kedelai. Pengolahan tempe busuk menjadi kecap, memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai salah satu usaha pengolahan bahan makanan yang berorientasi bisnis, karena selain dapat memanfaatkan tempe busuk yang biasanya dibuang sia-sia, dan dapat meningkatkan nilai ekonomi tempe tersebut, juga dapat menambah keanekaragaman makanan bergizi. Kandungan isoflavon genestein dalam tempe busuk juga dapat digunakan sebagai bahan alternatif antikanker.

Perumusan Masalah 1. Bagaimana teknologi pembuatan kecap dari tempe busuk yang dapat digunakan sebagai bahan alternatif antikanker? 2. Bagaimanakah kegiatan ini dapat dilaksanakan sehinga dapat memotivasi masyarakat Desa Ngaglik, Kabupaten Sleman, untuk merintis wirausaha baru?

Tujuan Kegiatan 1. Memberikan ketrampilan tentang teknologi pembuatan kecap dari tempe busuk yang dapat digunakan sebagai bahan alternatif antikanker 2. Meningkatan motivasi masyarakat desa Ngaglik untuk memperluas usaha dalam pembuatan kecap dari tempe busuk yang dapat digunakan sebagai bahan alternatif antikanker

Manfaat Kegiatan Memberi bekal ketrampilan bagi masyarakat desa Ngaglik untuk memperluas usaha dalam pembuatan kecap dari tempe busuk yang dapat digunakan sebagai bahan alternatif antikanker Memotivasi masyarakat desa Ngaglik untuk memperluas usaha dalam pembuatan kecap dari tempe busuk yang dapat digunakan sebagai bahan alternatif antikanker Membuka peluang kerja bagi remaja putus seklah sehingga memperkecil arus urbanisasi.

Kerangka Pemecahan Masalah Desa Ngaglik, Sleman merupakan daerah yang sedang berkembang dengan munculnya banyak perumahan di daerah tersebut, di samping itu juga memiliki potensi sumber daya manusia yang cukup banyak. Pelatihan teknologi pembuatan kecap dari tempe busuk yang dapat digunakan sebagai bahan alternatif antikanker merupakan teknologi yang menggunakan peralatan sederhana dan mudah dilakukan. Oleh karena itu dengan memberikan penyuluhan dan praktek langsung akan dapat meningkatkan motivasi warga masyarakat untuk merintis wirausaha baru.

Khalayak Sasaran Antara yang Strategis Sasaran penyuluhan dan pemberian ketrampilan ini adalah masyarakat desa Ngaglik, yang terdiri dari para remaja putus sekolah Desa Ngaglik serta ibu-ibu yang tergabung dalam PKK desa Ngaglik. Jumlah para remaja dan ibu-ibu PKK desa Purwomartani ini sekitar 25 orang. Keterkaitan Kegiatan penerapan Ipteks ini akan bekerja sama dengan masyarakat desa Ngaglik yang terdiri dari remaja putus sekolah dan ibu-ibu PKK desa Ngaglik, Sleman sehingga mereka dapat menentukan waktu yang tepat untuk peaksanaan kegiatan ini.

Metode Kegiatan Metode kegiatan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut : Memberikan pelatihan dan praktek langsung di bidang pembuatan pembuatan kecap dari tempe busuk yang dapat digunakan sebagai bahan alternatif antikanker Memberikan pelatihan aspek ekonomi dan peluang bisnis usaha ini, sehingga ada warga masyarakat yang termotivasi untuk berwirausaha di bidang pembuatan kecap dari tempe busuk yang dapat digunakan sebagai bahan alternatif antikanker

Rancangan Evaluasi Evaluasi akan dilaksanakan setelah kegiatan penyuluhan dan penerapan ipteks ini berakhir, dengan melihat : Kemampuan para remaja putus sekolah dan ibu-ibu PKK dalam menjawab pertanyaan yang diajukan. Ketrampilan untuk mempraktekkan iptek pembuatan kecap dari tempe busuk yang dapat digunakan sebagai bahan alternatif antikanker Jumlah warga masyarakat yang termotivasi untuk merintis wirausaha baru di bidang pembuatan kecap dari tempe busuk yang dapat digunakan sebagai bahan alternatif antikanker Indikator keberhasilan ini yakni bila ; Lebih dari 90% warga masyarakat desa Ngaglik memahami pelatihan iptek ini Lebih dari 75% peserta berhasil mempraktekkan pembuatan kecap dari tempe busuk yang dapat digunakan sebagai bahan alternatif antikanker Lebih dari 10% peserta memiliki motivasi untuk merintis wirausaha baru di bidang pembuatan kecap dari tempe busuk yang dapat digunakan sebagai bahan alternatif antikanker

TEKNOLOGI PEMBUATAN KECAP DARI TEMPE BUSUK a. Alat Alat-alat yang perlu disiapkan antara lain pisau, panci, dandang (pengukus), pengaduk kayu, botol, kantong plastik, corong, penyaring, timbangan, tampah, ember plasti, dan kompor. b. Bahan Bahan-bahan yang diperlukan terdiri atas tempe busuk, ragi tempe (laru, usar), gula dan bumbu-bumbu yang meliputi ketumbar, lengkuas, daun salam, garam, dan penyedap rasa.

Proses pembuatan kecap tempe busuk dilakukan sebagai berikut : 1. Tempe busuk diiris kecil-kecil, kemudian dikeringkan 2. Rendam tempe kering dalam larutan garam ( 25%), dengan perbandingan larutan garam : tempe = 1-2 bagian : 5 bagian, selama tiga hari untuk menghilangkan bau busuk. 3. Rebus tempe hasil perendaman selama kurang lebih satu jam hingga tempe menjadi hancur. 4. Saring hancuran tempe tersebut dengan saringan halus dan tampung filtratnya (cairan hasil penyaringan) dalam wadah. 5. Masukkan bumbu-bumbu berupa ketumbar yang sudah dihaluskan, lengkuas, daun salam, dan penyedap rasa ke dalam filtrat tempe tersebut. 6. Rebus filtrat dan bumbu-bumbu tersebut sambil diaduk-aduk sehingga tercampur merata. 7. Tambahkan gula dan garam secukupnya, sesuai selera 8. Setelah mendidih dan rasa sudah sesuai selera yang diinginkan, angkat kecap, saring, masukkan kedalam botol yang sudah steril. 9. Pasterurisasikan botol yang sudah diisi kecap tersebut ke dalam dandang, sehingga menjadi lebih awet.

DIAGRAM ALIR TEKNOLOGI PEMBUATAN KECAP DARI TEMPE BUSUK SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN ANTIKANKER Tempe busuk Dipotong kecil dan dikeringkan Direndam dalam air garam 25% selama 3 hari direbus selama 1 jam, dihancurkan Dipasteurissi ( 15 menit) Dimasukkan dalam botol yang sudah disterilkan Disaring, tambahkan bumbu-bumbu Kecap

A. Hasil Pelaksanaan Kegiatan PPM PELAKSANAAN KEGIATAN PPM Kegiatan persiapan Kegiatan pada tahap persiapan meliputi persiapan materi, pengurusan ijin, pendataan peserta, dan persiapan alat dan bahan. Pada awal kegiatan ini tim PPM melakukan pertemuan untuk menyusun materi dan melakukan pembagian tugas bagi masing-masing anggota tim. Seluruh anggota tim bertugas untuk membuat makalah dengan judul / topik yang diajukan dalam Surat Tugas. Selanjutnya Tim PPM menghubungi ketua PKK Desa Ngaglik, Sleman dan Ketua RT Bapak Juniardi tempat akan dilaksanakan kegiatan PPM untuk mohon ijin melakukan kegiatan penyuluhan sekaligus untuk konfirmasi tentang waktu pelaksanaan kegiatan, serta mendata peserta yang akan mengikuti kegiatan ini. Kegiatan pelaksanaan Kegiatan PPM dilaksanakan di rumah Ketua RT Bapak Juniardi, di Desa Ngaglik, Sleman, pada hari Minggu, 23 Agustus 2008 dari jam 13.00 17.00 WIB. Rincian kegiatan yang dilakukan seperti tercantum dalam tabel 1 berikut.

Tabel 1. Pelaksanaan Kegiatan Penyuluhan No Waktu Acara Keterangan 1 13.00-13.30 Presensi peserta 2 13.30-14.00 Pembukaan - Sambutan Ketua PKK Desa Ngaglik Sambutan Ketua Tim PPM 3 14.00 16.00 4 16.00 17.00 5 17.00 Penutup Penyuluhan dan praktek tentang : 1. Teknologi pembuatan kecap dari tempe busuk (dengan praktek), oleh Dr. Sri Atun 2. Aspek ekonomi wirausaha kecap dari tempe kedelai (Ceramah), oleh Endang Dwisiswani, MT 3. Kandungan senyawa isoflavon dalam tempe dan manfaatnya bagi kesehatan (ceramah), oleh Sri Handayani, M.Si Tanya jawab dan pengisian angket

Evaluasi kegiatan Evaluasi kegiatan PPM ini dilaksanakan dengan memberikan angket ke para peserta dan juga wawancara yang dilakukan secara langsung kepada para peserta. Dari hasil angket yang terkumpul diperoleh hasil yang disajikan pada tabel 2 sebagai berikut : Tabel 2. Hasil Evaluasi Kegiatan PPM Berdasarkan Angket yang diisi Peserta No Pendapat (Kesan dan Pesan) Jumlah % 1 Kegiatan ini bermanfaat 20 100 2 Manfaat yang diperoleh : a. Mengetahui teknologi pembuatan kecap dari tempe busuk b. Dapat mempraktekkan pembuatan kecap dari tempe busuk c. Mengetahui cara usaha dan aspek ekonomi pembuatan kecap dari tempe d. Memahami manfaat kandungan isoflvon dalam tempe e. Motivasi untuk membuka usaha 3 Kesan dan pesan a. Waktu pelatihan kurang b. Perlu kegiatan serupa 20 15 15 20 15 20 100 75 75 100 75 100

BEBERAPA FOTO KEGIATAN

PENUTUP A. Kesimpulan Kegiatan pelatihan beberapa teknologi pembuatan kecap dari tempe busuk sebagai bahan aternatif antikanker di Desa Ngaglik, Sleman, Yogyakarta ini berhasil menambah wawasan dan ketrampilan warga, serta dapat memotivasi untuk mengembangkan usaha home industri dengan memanfaatkan potensi wilayahnya. B. Saran Perlu dilakukan kegiatan sejenis pada masyarakat di daerah lainnya yang memiliki potensi yang karakteristik wilayahnya. Perlu dilakukan kegiatan penyuluhan dan pelatihan dengan materi lainnya yang lebih menarik.