BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian merupakan segala sesuatu yang mencakup

BAB IV METODE PENELITIAN PARIWISATA SPIRITUAL

BAB III METODE PENELITIAN. mengidentifikasi jenis-jenis makanan tradisional, persepsi wisatawan terhadap

BAB III METODE PENELITIAN

Sumber: Anonim (2011) Gambar 2. Peta Lokasi Ocean Ecopark Ancol

III METODE PENELITIAN

3 METODE PENELITIAN. Waktu dan Lokasi

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mulya Kencana Kecamatan Tulang Bawang

BAB III METODE PENELITIAN. diskriptif yaitu suatu metode penelitian yang berusaha mendeskripsikan atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. survei. Menurut Masri Singarimbun (1989:4), penelitian survei dapat digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI. Gambar 2. Peta Jakarta Timur Gambar 3. Pata Lokasi Taman Mini Indonesia (Anonim, 2010b) Indah (Anonim, 2011)

III. METODE PENELITIAN. yang harus di kembangkan dalam Pariwisata di Pulau Pasaran.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

3 METODE PENELITIAN. Gambar 10 Lokasi penelitian.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Asahan, untuk melihat kajian secara

Gambar 2 Tahapan Studi

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI. Gambar 6 Peta Lokasi Penelitian (Sumber: Bappeda, 2004 dan 2010)

KAJIAN PENGELOLAAN KESEJAHTERAAN SATWA DI TAMAN WISATA ALAM PUNTI KAYU PALEMBANG SUMATERA SELATAN

METODE Lokasi dan Waktu Teknik Sampling

(Study on Tourist Motivation and Perception to Utilization Management of Animal as Tourism Object in Punti Kayu Animal Park Palembang-South Sumatra)

BAB III METODE PENELITIAN

3 METODE Jalur Interpretasi

III. METODE KAJIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Kajian

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode analisis deskriptif dimana dalam metode ini penelitan bersifat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 18 hari (waktu efektif) pada bulan Maret 2015

I11 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V PENUTUP. Margasatwa dan Budaya Kinantan Bukittinggi Melalui Konsep Sustainable. 2. Sarana dan fasilitas perlu ditingkatkan pengawasannya.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB. III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. research) menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

Jenis data Indikator Pengamatan Unit Sumber Kegunaan

BAB III METODOLOGI. (c)foto Satelit Area Wisata Kebun Wisata Pasirmukti

BAB III METODE PENELITIAN. yang terletak di Kecamatan Samarang Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat.

BAB III METODE PENELITIAN. pandangan dari masyarakat, wisatawan, dan pemirintah tentang persepsi

III. METODOLOGI PENELITIAN. pada daerah inilah sentra pendirian pabrik pengolahan kelapa sawit di Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. daya tarik wisata budaya yang lebih baik. Dalam pengembangan ini perlu

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE KAJIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan dikawasan objek wisata Kampung Sumber

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

KAJIAN PENGELOLAAN KESEJAHTERAAN SATWA DAN PENGEMBANGAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI OBYEK WISATA DI TAMAN WISATA ALAM PUNTI KAYU PALEMBANG SUMATERA SELATAN

Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah Propinsi Jawa Tengah. Waktu penelitian mulai bulan Mei sampai dengan Agustus 2007.

III. METODE PENELITIAN. atau menggambarkan sesuatu hal, misalnya keadaan, kondisi, situasi, peristiwa, kegiatan, dan

BAB III METODE PENELITIAN. diteliti oleh penulis. Lokasi penelitian dilakukan di Swalayan surya pusat

Gambar 2.5 Diagram Analisis SWOT

ABSTRAK. Kata Kunci : Strategi penanganan, risiko biaya kontrak, SWOT. iii

KUISIONER PENELITIAN PROGRAM STUDI KEHUTANAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i ABSTRACT... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR...

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlokasi di Kawasan Wisata Pantai Tanjung Pasir,

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian survey.

KAJIAN EFEKTIFITAS OPERASIONAL TERMINAL MADYOPURO MALANG

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul

STRATEGI PEMASARAN PADA PT. ASURANSI JIWA INHEALTH INDONESIA

ANALISIS SWOT LABORATORIUM IPS. CONTACT PERSON:

BAB II METODE PENELITIAN

Seminar Nasional IENACO ISSN: STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAING DESTINASI WISATA DAERAH TERTINGGAL

GAMBARAN UMUM KARAKTERISTIK RESPONDEN Gambaran Umum Pengunjung (Wisatawan) ada pengunjung yang berasal dari luar negeri (wisatawan mancanegara)

Gambar 2. Peta Area Magang Sentul City: Masterplan Sentul City (Atas) dan Lokasi magang di kawasan permukiman Sentul City (Bawah)

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang ini berlokasi di permukiman Telaga Golf Sawangan, yang terletak di Depok.

STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUKSI KEMUKUS DI DESA BANYUASIN KEMBARAN KECAMATAN LOANO KABUPATEN PURWOREJO

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA PENYULUH PERTANIAN DI KABUPATEN LANGKAT

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

BAB III METODE PENELITIAN

Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata

BAB III METODOLOGI. Gambar 4. Peta Lokasi Penelitian: Masterplan Sentul City (Atas); Jalur Sepeda Sentul City (Bawah) Tanpa Skala

Kayu bawang, faktor-faktor yang mempengaruhi, strategi pengembangan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV STRATEGI PENGELOLAAN MAJALAH "AL MIHRAB" DALAM PENGEMBANGAN DAKWAH DENGAN ANALISIS SWOT

III. METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran. Penelitian ini dilakukan Bulan Januari-April 2015.

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Gambar 1 Lokasi penelitian.

METODE PENELITIAN. kepada responden. Data primer tersebut meliputi identitas responden, jumlah

III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Pengumpulan Data

Transkripsi:

6 BAB III METODE PENELITIAN 3. Lokasi dan Waktu Penelitian dilaksanakan di Taman Wisata Alam Punti Kayu, Palembang, Sumatera Selatan. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 (dua) bulan yaitu bulan Juli-Agustus 2009. 3.2 Alat dan Obyek Penelitian Alat yang digunakan adalah peta kawasan, kamera, buku panduan lapang, tallysheet, panduan wawancara, kuisioner, dan alat tulis menulis. Obyek penelitian yaitu satwa,, dan pengelola TWA Punti Kayu. 3.3 Jenis Data yang Dikumpulkan Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data berupa data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang dikumpulkan dan diolah secara langsung dari sumbernya oleh pengguna data. Data sekunder adalah data yang dikumpulkan oleh pengguna data, dan data itu telah diolah dan dipublikasikan pihak lain (Kusmayadi 2004). 3.3. Data Primer Data dan informasi yang dikumpulkan meliputi tiga bagian, yaitu:. Satwa, meliputi data satwa yang dikelola di Taman Satwa Punti Kayu dan potensi satwa yang terdapat di TWA Punti Kayu yaitu satwa yang hidup bebas di alam (Tabel 2-Tabel 3). 2. Pengunjung, meliputi data mengenai motivasi, persepsi, perilaku, dan harapan serta saran mengenai pengelolaan TWA Punti Kayu (Tabel 4). 3. Pengelola, meliputi data mengenai persepsi pengelola terhadap aspekaspek pengelolaan yang dilakukan oleh pengelola Taman Satwa Punti Kayu dan perilaku pengelola terhadap satwa di Taman Satwa Punti Kayu (Tabel 5).

7 Tabel 2 Satwa yang diamati di Taman Satwa Punti Kayu (kandang) No Jenis Data. Jenis satwa Pengamatan lapang Semua jenis yang terdapat di taman satwa (nama lokal, nama latin, kelas, dan famili) 2. Pengelolaan pakan Wawancara dan a. Frekuensi pemberian makanan b. Waktu pemberian makanan c. Jenis makanan yang diberikan kepada satwa (buah/sayur/daging) d. Kondisi makanan e. Frekuensi pemberian air minum f. Waktu pemberian air minum 3. Pengelolaan kandang 4. Pengelolaan kesehatan Wawancara dan Wawancara dan g. Kondisi air minum a. Ketersediaan tempat berlindung/beristirahat b. Bentuk tempat berlindung/beristirahat c. Bentuk kandang d. Luas kandang e. Jenis lantai kandang f. Jumlah satwa /kandang g. Fasilitas pendukung (sarang/tempat berkubang) h. Kondisi lingkungan kandang dan sekitarnya a. Frekuensi pemeriksaan kesehatan b. Tindakan prefentif (sanitasi/vaksinasi) c. Jenis obat Pengisian kriteria capaian implementasi kesejahteraan satwa dilakukan dengan sistem pengisian tabel evaluasi kesejahteraan satwa yang diterbitkan oleh PKBSI (Persatuan Kebun Binatang Seluruh Indonesia) diacu dalam Islahuddin (2009) yang disesuaikan dengan keperluan penelitian. Pendekatan penilaian berdasarkan ketersediaan fasilitas dan sistem manajemen pengelolaan satwa (Lampiran ). Tabel 3 Satwa yang diamati di TWA Punti Kayu (liar di alam) No Jenis Data. Jenis satwa Studi pustaka dan Semua jenis yang terdapat di TWA Punti Kayu (nama lokal, nama latin, kelas, dan famili) 2. Potensi satwa Studi pustaka dan Mencatat titik-titik penyebaran satwa yang terdapat di TWA Punti Kayu Tabel 4 Pengunjung yang diamati dalam penelitian No Jenis Data. Karakteristik Kuisioner dan wawancara a. Nama b. Umur c. Jenis kelamin d. Daerah asal e. Pendidikan terakhir 2. Motivasi Kuisioner dan wawancara f. Pekerjaan a. Tujuan datang ke TWA Punti Kayu b. Intensitas mengunjungi TWA Punti Kayu

8 No Jenis Data 3. Persepsi 4. Perilaku 5. Harapan dan saran Kuisioner dan wawancara Kuisioner, wawancara, dan Kuisioner dan wawancara c. Alasan berkunjung kembali ke TWA Punti Kayu d. Kawasan yang disukai di TWA Punti Kayu e. Obyek satwa yang disukai di Taman Satwa Punti Kayu a. Sarana dan prasarana di TWA Punti Kayu b. Pelayanan dari pengelola TWA Punti Kayu c. Harga tiket masuk TWA Punti Kayu dan Taman Satwa Punti Kayu d. Kepuasan terhadap keberadaan satwa (jumlah dan keanekaragaman) di Taman Satwa Punti Kayu e. Kondisi kesejahteraan satwa yang terdapat di Taman Satwa Punti Kayu Perlakuan terhadap satwa di Taman Satwa Punti Kayu Harapan dan saran terhadap pengelolaan TWA Punti Kayu Tabel 5 Pengelola Taman Satwa dan TWA Punti Kayu yang diamati No Jenis Data. Persepsi pengelola Wawancara Persepsi pengelola terhadap aspek-aspek pengelolaan yang dilakukan oleh pengelola TWA Punti Kayu 2. Perilaku pengelola Wawancara dan Perlakuan pengelola terhadap satwa di Taman Satwa Punti Kayu 3.3.2 Data Sekunder Data sekunder yang dikumpulkan yaitu data mengenai satwa yang terdapat di alam hasil inventarisasi BKSDA Sumatera Selatan, sarana prasarana wisata, kebijakan-kebijakan pengelola, sejarah pengelolaan satwa di Taman Satwa Punti Kayu, dan data TWA Punti Kayu serta data dan informasi lain yang menunjang penelitian. 3.4 ) Studi Pustaka Studi pustaka bertujuan untuk mengumpulkan data mengenai satwa yang terdapat di TWA Punti Kayu dari berbagai sumber seperti dokumen pengelola, buku, laporan, dan lain-lain. Data yang diperoleh dari studi pustaka diverifikasi di

9 lapangan. Selain data satwa, juga dikumpulkan data tahun-tahun sebelumnya dari dokumen pengelola TWA Punti Kayu. 2) Wawancara Kegiatan wawancara dilakukan secara langsung melalui wawancara dan penyebaran kuisioner terhadap. Wawancara yang dilakukan meliputi: a. Wawancara dengan pengelola dilakukan pada BKSDA Sumatera Selatan, manajer pelaksana, dan animal keeper mengenai persepsi pengelola terhadap aspek-aspek pengelolaan kesejahteraan satwa termasuk sumberdaya manusia, pengetahuan, dan kegiatan apa saja yang telah dilaksanakan dalam pengelolaan kesejahteraan satwa di Taman Satwa Punti Kayu. b. Wawancara dengan. Wawancara dengan dilakukan dengan cara wawancara terstruktur (Lampiran 3) dan penyebaran kuisioner di taman satwa (Lampiran 4). Jenis kuisioner kombinasi yaitu tertutup dengan skala Likert tetapi juga bertanya alasan dari jawaban tersebut. Pengambilan data dan informasi dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling, yaitu disesuaikan dengan tujuan penelitian, kemampuan biaya dan waktu peneliti (Kusmayadi 2004). Dalam pengambilan sampel responden, dikelompokkan berdasarkan strata umur, yaitu: anak-anak (9-4 tahun), remaja (5-24 tahun), dewasa (25-50 tahun) dan tua (> 50 tahun). Jumlah responden yang diambil adalah berdasarkan jumlah yang dikehendaki atas kemampuan peneliti, yaitu 00 orang responden (Nasution 2007). Proporsi untuk setiap kelompok umur secara rinci disajikan pada Tabel 6. Tabel 6 Kategori responden, strata umur, persentase sampel dan jumlah sampel untuk penelitian Kategori Persentase Jumlah Sampel No Responden Strata Umur Sampel (%) Pengunjung (orang). Anak-anak 9-4 tahun 35 35 2. Remaja 5-24 tahun 20 20 3. Dewasa 25-50 tahun 35 35 4. Tua > 50 tahun 0 0 Jumlah Total 00 % 00 orang

20 3) Pengamatan Lapang Pengamatan lapang dilaksanakan dengan cara melakukan pengamatan langsung terhadap obyek kajian di lapang atau di lokasi penelitian. Pengamatan yang dilakukan adalah: a. Pengamatan terhadap pengelolaan satwa di Taman Satwa Punti Kayu Pengamatan dilakukan dengan mengikuti secara langsung pengelolaan satwa yang terdapat di kandang Taman Satwa di Punti Kayu mulai dari pemberian pakan, pembersihan kandang, pemberian obat, dan kegiatan lain yang bersinggungan langsung dengan kesejahteraan satwa tersebut. Kegiatan tersebut dicatat dan didokumentasikan. b. Pengamatan satwa di alam Pengamatan satwa di alam TWA Punti Kayu yaitu pengamatan satwa baik itu mamalia, burung, dan herpetofauna yang tersebar di TWA Punti Kayu. Pengamatan dilaksanakan pagi dan sore hari. Pagi dimulai pukul 09.00 (gerbang TWA dibuka) dan sore sekitar pukul 6.00 masing-masing selama kurang lebih satu jam. Pengamatan dilaksanakan setiap hari selama penelitian. Jalur pengamatan mengikuti jalur yang sudah ada untuk sampai ke daerah belakang danau. Pengamatan dilakukan dengan berjalan pada kecepatan yang konstan. Selain itu pengamatan dilakukan terkonsentrasi pada suatu titik yang diduga sebagai tempat dengan peluang perjumpaan satwa tinggi. Misalnya tempat tersedianya pakan, air untuk minum dan sebagainya. Pengamatan dapat dilakukan pada tempat yang tersembunyi sehingga tidak mengganggu aktivitas satwa. Pengamatan dilaksanakan di danau pada pagi dan sore hari. c. Pengamatan aktivitas Pengamatan aktivitas yang dilakukan selama berada di TWA Punti Kayu dan pengaruhnya terhadap perilaku satwa.

2 3.5 Analisis Data analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 3.5. Analisis Pengelolaan Kesejahteraan Satwa di Taman Satwa Punti Kayu yang digunakan dalam menganalisis pengelolaan kesejahteraan satwa di Taman Satwa Punti yaitu dengan memberikan nilai pada setiap variabel yang ditetapkan. Pada penelitian ini terdapat lima parameter untuk kesejahteraan satwa (prinsip kesejahteraan satwa) yang di dalamnya terdapat berbagai kriteria penilaian kesejahteraan satwa (Lampiran ). Nilai untuk setiap variabel yaitu Baik= 3, Cukup= 2, dan Buruk=. Tabel yang berisi dengan berbagai kriteria penilaian dievaluasi dengan rumus: Pencapaian implementasi kesejahteraan satwa Jumlah rataan Prinsip kesejahteraan satwa 5 Hasil perhitungan dengan rumus ini akan didapatkan nilai untuk kesejahteraan satwa di Taman Satwa Punti Kayu yang dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7 Klasifikasi penilaian kesejahteraan satwa di Taman Satwa Punti Kayu No Klasifikasi penilaian Skor. Baik 2,5-3,0 2. Cukup,5-2,5 3. Buruk,0-,5 3.5.2 Analisis Persepsi Pengunjung terhadap Pengelolaan Wisata di Taman Wisata Alam Punti Kayu Penilaian persepsi dilihat dari penilaian terhadap sarana dan prasarana di TWA Punti Kayu, pelayanan dari pengelola TWA Punti Kayu, harga tiket masuk TWA Punti Kayu dan Taman Satwa Punti Kayu, kepuasan terhadap keberadaan satwa (jumlah dan keanekaragaman) di Taman Satwa Punti Kayu, dan kondisi kesejahteraan satwa yang terdapat di Taman Satwa Punti Kayu. Penilaian persepsi dilakukan dengan cara menjumlahkan total skoring dari persepsi. Skoring adalah pemberian skor untuk memperoleh data kuantitatif yang diperlukan. Pada penelitian ini, digunakan skala Likert yang sudah dimodifikasi menjadi tiga skala untuk menentukan skor (Tabel 8). Skala ini hanya menggunakan item yang pasti baik dan pasti buruk (Nazir

22 2003). Jadi setiap pertanyaan tersebut diberikan 3 jawaban pilihan yang sesuai dengan inti masalah dalam pertanyaan tersebut. Masing-masing jawaban diberi nilai skor sampai 3. Tabel 8 Penetapan skor dalam analisis persepsi No Persepsi Skala Skor Definisi Skala. Sarana dan prasarana di TWA Punti Kayu Lengkap 3 Apabila di TWA Punti Kayu ini terdapat semua sarana prasarana wisata minimal yang harus ada pada suatu tempat wisata yaitu () tempat parkir, (2) pusat informasi, (3) tempat sampah, (4) toilet, (5) kantin, (6) shelter, dan (7) mushala Kurang lengkap 2 Terdapat 4-6 sarana prasarana 2. Pelayanan dari pengelola TWA Punti Kayu 3. Harga tiket masuk TWA Punti Kayu dan Taman Satwa Punti Kayu 4. Kepuasan terhadap keberadaan satwa (jumlah dan keanekaragaman) di Taman Satwa Punti Kayu 5. Kondisi kesejahteraan satwa yang terdapat di Taman Satwa Punti Kayu Tidak lengkap Memuaskan Kurang memuaskan Tidak memuaskan Murah Sedang Mahal Sudah Belum Tidak Sejahtera Kurang sejahtera Tidak sejahtera 3 2 3 2 3 2 3 2 Terdapat < 4 sarana prasarana Pelayanan pengelola TWA Punti Kayu berupa () kecepatan pelayanan, (2) keakuratan data yang diinformasikan, (3) kesesuaian pelayanan yang diberikan dengan yang dibutuhkan Terdapat 2 pelayanan Terdapat pelayanan < Rp. 6.000,- Rp. 6.000,- - Rp.2.000,- > Rp. 2.000,- Semua harapan terpenuhi Sebagian harapan terpenuhi Harapan tidak terpenuhi Penampakan satwa secara umum sehat dan bebas dari tanda-tanda yang nyata dari adanya luka atau penyakit (tidak adanya telinga, hidung sobek atau jari/lengan/ekor yang hilang), satwa cenderung menjauhi, kandang untuk tempat tinggal cukup luas untuk memungkinkan gerakan normal (seperti terbang, lari atau berenang cepat) Terdapat 2 kriteria Terdapat kriteria Nilai akhir menunjukkan klasifikasi penilaian persepsi terhadap pengelolaan wisata di TWA Punti Kayu. Klasifikasi akhir penilaian dikategorikan menjadi baik, cukup dan buruk pada selang angka tertentu (Tabel 9).

23 Tabel 9 Klasifikasi penilaian persepsi terhadap pengelolaan wisata di TWA Punti Kayu No Klasifikasi penilaian Skor. Baik 3,66-5 2. Cukup 8,33-3,66 3. Buruk 5-8,33 3.5.3 Analisis SWOT yang digunakan untuk membuat perumusan pengembangan wisata berbasis satwa di TWA Punti Kayu adalah analisis SWOT. Data penelitian dianalisis dengan pendekatan analisis SWOT untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman keberadaan TWA Punti Kayu untuk pengembangan wisata di kawasan ini (Tabel 0). Hasil analisis disajikan dalam bentuk tabel dan alinea yang disajikan secara deskriptif (Rangkuti 2008). Tabel 0 Matrik SWOT (Rangkuti 2008) IFAS STRENGTHS (S) WEAKNESSES (W) Tentukan faktor-faktor Tentukan faktor-faktor EFAS kekuatan internal kelemahan internal OPPORTUNITIES (O) STRATEGI SO STRATEGI WO Tentukan faktor-faktor peluang Ciptakan strategi yang Ciptakan strategi yang eksternal menggunakan kekuatan untuk meminimalkan kelemahan memanfaatkan peluang untuk memanfaatkan peluang TREATHS (T) STRATEGI ST STRATEGI WT Tentukan faktor-faktor Ciptakan strategi yang Ciptakan strategi yang ancaman eksternal menggunakan kekuatan untuk menghadapi ancaman meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman