Pemerintah Harus Berhenti Mengabaikan atau Menyangkal Adanya Eksploitasi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Usia Pekerja Jumlah Pekerja Tahun Survei Tahun Tahun ±

Situasi Global dan Nasional

Indonesia H U M A N R I G H T S W A T C H. Pekerja dalam Bayang-Bayang. Pelecehan dan Eksploitasi terhadap Pekerja Rumah Tangga Anak di Indonesia

Pekerjaan rumah tangga adalah pekerjaan. Pekerja rumah tangga, seperti juga pekerja-pekerja lainya, berhak atas kerja layak.

K189 Konvensi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Tangga, 2011

15A. Catatan Sementara NASKAH KONVENSI TENTANG PEKERJAAN YANG LAYAK BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA. Konferensi Perburuhan Internasional

PENYUSUNAN STANDAR INTERNASIONAL UNTUK PEKERJA RUMAH TANGGA. Organisasi Perburuhan Internasional

Masukan untuk Panitia Khusus Penyelenggaraan Ketenagakerjaan DPRD Kota Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. di kota-kota maupun di desa-desa. Banyak keluarga mempunyai Pembantu Rumah

15B. Catatan Sementara NASKAH REKOMENDASI TENTANG PEKERJAAN YANG LAYAK BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA. Konferensi Perburuhan Internasional

R201 Rekomendasi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Rangga, 2011

BAB II DATA & ANALISA. Konvensi PBB tahun 1989 tentang Hak-hak Anak dan Konvensi ILO no 182 tahun 1999

CV. WARNET FAUZAN TANGERANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pekerja rumah tangga merupakan bagian penting dalam keseharian

I. PENDAHULUAN. Dalam hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia,

KODE ETIK PEMASOK 1. UPAH YANG DI BAYARKAN CUKUP UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN HIDUP

Konvensi ILO No. 189 & Rekomendasi No. 201

KERENTANAN BURUH MIGRAN PEREMPUAN

Jika Anda diperlakukan secara tidak adil atau hak Anda dilanggar, hubungi nomor bebas pulsa berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu syarat keberhasilan pembangunan nasional kita adalah kualitas

Analisa Media Edisi Juni 2013

BAB I PENDAHULUAN. penghasilan untuk membiayai biaya hidup keluarga.

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada buruh migran Indonesia yang berada diluar negeri terlihat jelas telah

KETAHUI HAKMU BERDASARKAN KONVENSI ILO BARU MENGENAI PEKERJA RUMAH TANGGA TUNTUT HAKMU

MENCERMATI PENERBITAN PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PERLINDUNGAN PEKERJA RUMAH TANGGA

Ringkasan Pedoman Peraturan Kerja Bagi Pekerja Usia Muda (di Bidang Industri) Divisi Pemeriksaan Tenaga Kerja Departemen Tenaga Kerja Hong Kong

Mempromosikan Kontrak Kerja Tertulis bagi Pekerja Rumah Tangga untuk Memperbaiki Kondisi Kerja

Perdagangan dan Eksploitasi Manusia di Indonesia

Pekerja Rumah Tangga di Indonesia

dengan pilihan mereka sendiri dan hak perundingan bersama. 2.2 Pihak perusahaan menerapkan sikap terbuka terhadap aktivitas-aktivitas serikat

Ringkasan. Ati K., pekerja rumah tangga, Kuala Lumpur, Malaysia, 12 Februari 2010

Versi adaptasi dari publikasi oleh Asia Pasific Forum on Women, Law and Development (APWLD)

JAMINAN PEKERJA RUMAH TANGGA DALAM HUKUM INTERNASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan pekerja rumah tangga atau yang lebih dikenal sebagai pembantu

Kesetaraan gender di tempat kerja: Persoalan dan strategi penting

Memahami Pekerja Anak. Foto: Peguyuban Uud Danum

Mencari Bantuan: Pelecehan terhadap Pekerja Rumah Tangga Migran Perempuan di Indonesia and Malaysia. Ringkasan Rekomendasi

KUESIONER. DIISI OLEH PENELITI 1. Nama Pewawancara : Kelompok : 2. Tanggal Wawancara : Waktu :... WIB

5. Prinsip penting dalam mengelola sumberdaya manusia secara nondiskriminatif

KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.102 /MEN/VI/2004 TENTANG WAKTU KERJA LEMBUR DAN UPAH KERJA LEMBUR

Kode Etik Pemasok. Pendahuluan

H U M A N R I G H T S W A T C H. Kau Sudah Kubeli. Kekerasan dan Eksploitasi Pekerja Rumah Tangga Perempuan di Uni Emirat Arab

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1997 TENTANG KETENAGAKERJAAN [LN 1997/73, TLN 3702]

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN REKOMENDASI. penelitian pada penulisan skripsi ini yaitu sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

TENAGA KERJA INDONESIA: ANTARA KESEMPATAN KERJA, KUALITAS, DAN PERLINDUNGAN. Penyunting: Sali Susiana

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 31 TAHUN 2010 TENTANG PEKERJA RUMAH TANGGA

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

JURNAL HUKUM ANALISIS YURIDIS TERHADAP PERJANJIAN KERJA SECARA LISAN ANTARA PENGUSAHA DAN PEKERJA DI UD NABA JAYA SAMARINDA ABSTRAKSI

PERATURAN WALIKOTA KOTA YOGYAKARTA NOMOR 48 TAHUN 2011 TENTANG PEKERJA RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap pekerja berhak atas derajat kesehatannya yang optimal untuk

BAB I PENDAHULUAN. kesadaran dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud kesehatan

R-188 REKOMENDASI AGEN PENEMPATAN KERJA SWASTA, 1997

DUKUNGAN SOSIAL PADA PEMBANTU RUMAH TANGGA USIA REMAJA DI BANYUMAS

Prinsip-prinsip dan Hak-hak Mendasar di Tempat kerja. Lusiani Julia Program Officer ILO Jakarta April 2017

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. Manajemen terdiri dari enam unsur (6M) yang meliputi man, money,

Sekilas tentang Konvensi No. 189 dan Rekomendasi No Catatan konsep

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan adalah faktor yang sangat penting bagi produktivitas dan

Konvensi Internasional tentang Perlindungan Hak-hak Semua Pekerja Migran dan Anggota Keluarganya

K168. Konvensi Promosi Kesempatan Kerja dan Perlindungan terhadap Pengangguran, 1988 (No. 168)

Mengatasi diskriminasi etnis, agama dan asal muasal: Persoalan dan strategi penting

MENGAPA? APA? BAGAIMANA? Kontrak standar untuk pekerjaan rumah tangga

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Analisis Permasalahan yang Dihadapi Pada Divisi Service

K106 ISTIRAHAT MINGGUAN DALAM PERDAGANGAN DAN KANTOR- KANTOR

HAK ANAK DALAM KETENAGAKERJAAN

BAB I PENDAHULUAN. Di bidang ketenagakerjaan, pihak-pihak yang terlibat didalamnya, yaitu pekerja, pengusaha dan

BAB I PENDAHULUAN. dengan masyarakat non disabilitas. Sebagai bagian dari warga negara Indoesia,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERLINDUNGAN PEKERJA RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. hal tersebut dengan meratifikasi 15 Konvensi International Labour Organization (ILO). Delapan

PENGUPAHAN BURUH KONSTRUKSI DALAM PERSPEKTIF HUKUM KETENAGAKERJAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. dibandingkan dengan pengusaha yang kedudukannya lebih kuat sehingga para

BAB II MEKANISME KERJA LEMBUR DALAM HUKUM PERBURUHAN DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. bertahap. Kelelahan dapat disebabkan secara fisik atau mental. Salah satu

TINJAUAN PUSTAKA. Peran menurut Soerjono Soekanto (1982 : 60) adalah suatu sistem kaidah kaidah yang berisikan

BAB I PENDAHULUAN. kajian tidak hanya mengatur hubungan hukum dalam hubungan kerja

UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN [LN 2003/39, TLN 4279] Pasal 184

COMPANY POLICY OF EMPLOYMENTS 2016

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. dalam Pasal 27 ayat (2) dan Pasal 28 UUD 1945 yang menyatakan: Tiap-tiap

DIEKSPLOITASI DEMI KEUNTUNGAN, DIABAIKAN OLEH KEDUA PEMERINTAH PEKERJA RUMAH TANGGA MIGRAN INDONESIA DIPERDAGANGKAN KE HONG KONG

Perempuan. Lembar Fakta tentang Pekerja Anak. Anak perempuan, seperti halnya anak laki-laki, sering kali. Perempuan. Kesempatan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Bagi buruh/pekerja yang terpenting adalah upah riil (banyaknya barang

BAB IV. Karakteristik Pekerjaan di Indonesia dan Latar Belakang Demografi Narasumber

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

K 95 KONVENSI PERLINDUNGAN UPAH, 1949

BAB I PENDAHULUAN. menghadapinya. Menurut Reivich dan Shatte (2002), bahwa kapasitas seseorang

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Kerja merupakan bentuk kegiatan yang dilakukan untuk mencapai suatu

BAB III PELAKSANAAN MAGANG

Apa itu migrasi? Apakah Migrasi Tenaga Kerja? Migrasi adalah tindakan berpindah ke tempat lain baik di dalam satu negara maupun ke negara lain.

Ringkasan Proyek TUJUAN MITRA UTAMA JANGKA WAKTU. 3 tahun (2014 September 2017) Regional International Domestic Workers Federation (IDWF) DONOR

PENERAPAN KONTRAK KERJA PEKERJA RUMAH TANGGA- PEMBERI KERJA PERJUANGAN KE KERJA LAYAK PEKERJA RUMAH TANGGA JALA PRT

PERLINDUNGAN DAN PENGAWASAN TENAGA KERJA (2)

PROVINSI SULAWESI TENGGARA WALIKOTA KENDARI PERATURAN DAERAH KOTA KENDARI NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG TENAGA KERJA LOKAL

CONTOH SURAT PERJANJIAN KERJA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia pada hakekatnya adalah makhluk sosial sehingga mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. daya saing dalam dunia usaha. Hal ini merupakan suatu proses kegiatan ekonomi

Undang-undang Diskriminasi Jenis Kelamin

Transkripsi:

Pemerintah Harus Berhenti Mengabaikan atau Menyangkal Adanya Eksploitasi (Jakarta, 11 Februari 2009) Pemerintah Indonesia gagal memberikan perlindungan anak-anak yang bekerja sebagai pekerja rumah tangga (PRT) dari pelecehan dan eksploitasi, ungkap Human Rights Watch hari ini dalam sebuah laporan baru. Laporan ini mengajak pemerintah Indonesia untuk memberikan hak dasar pekerja kepada PRT dan lebih tegas menegakkan persyaratan usia 15 sebagai usia minimal untuk bekerja penuh-waktu untuk semua jenis pekerjaan. Laporan 73 halaman ini, Pekerja di dalam Bayang-Bayang: Pelecehan dan Eksploitasi terhadap Pekerja Rumah Tangga Anak di Indonesia, mendokumentasikan bagaimana ratusan ribu anak perempuan di Indonesia, beberapa masih berusia 11 tahun, dipekerjakan sebagai PRT di rumah tangga orang lain, menjalankan tugas seperti memasak, membersihkan rumah, mencuci pakaian, dan merawat anak. Kebanyakan anak perempuan yang diwawancarai untuk laporan ini bekerja antara 14 sampai 18 jam per hari, tujuh hari dalam seminggu, tanpa hari libur. Hampir semua anak-anak ini digaji sangat rendah, dan beberapa sama sekali tidak digaji. Dalam kasus-kasus terburuk, anak-anak perempuan ini dilecehkan secara fisik, psikologis, dan seksual. PRT-PRT anak bekerja lebih lama dan lebih keras dari kebanyakan orang dewasa, tetapi pemerintah mengecualikan mereka dari undang-undang yang melindungi pekerja lain dalam angkatan kerja, ujar Bede Sheppard, periset untuk Asia di Divisi Perlindungan Hak Anak dan penulis laporan ini. 1 / 6

Mereka yang dianggap pekerja formal di Indonesia berhak mendapatkan upah minimum, upah lembur, hari kerja sepanjang delapan hari dan empat puluh jam dalam per minggu, sebuah hari libur dalam per minggu, dan liburan. PRT tidak mendapatkan hak-hak tersebut. Pengecualian ini juga mendiskriminasi perempuan dan anak perempuan, yang merupakan mayoritas dari PRT, menurut Human Rights Watch. Para majikan seringkali merekrut anak-anak dan bukan orang dewasa agar mereka mendapatkan seseorang yang bersedia bekerja dengan gaji yang lebih rendah, akan jarang mengeluh, yang lebih gampang disuruh, dan yang mempunyai sedikit kenalan, ujar Sheppard, Karena ini adalah beberapa faktor yang membuat pekerja lebih rentan terhadap pelecehan dan eksploitasi, anak-anak perempuan ini membutuhkan perlindungan tambahan, seperti jaminan mereka akan mendapatkan makanan dan akomodasi yang layak, dan respon cepat dari polisi kalau ada masalah. Laporan ini dirilis sebelum hari Pekerja Rumah Tangga nasional di Indonesia, tanggal 15 Februari. Hukum ketenagakerjaan Indonesia jelas mengatur bahwa anak-anak di bawah 15 tahun harus bersekolah, dan bukannya bekerja penuh-waktu. Pemerintah harus mengidentifikasi anak-anak perempuan di bawah umur yang mengerjakan pekerjaan rumah tangga dan memprioritaskan untuk membantu mereka kembali ke sekolah, ujar Sheppard. 2 / 6

Human Rights Watch menambahkan, pemerintah Indonesia sering menyatakan kemarahan atas perlakuan terhadap PRT Indonesia yang bekerja di luar negeri, dan meminta pemerintah untuk menetapkan standar-standar yang mereka minta dari negeara-negara lain ini di Indonesia. Menurut survei Universitas Indonesia dan International Labour Organization (ILO) pada tahun 2002-2003, ada sekitar 688.000 anak-anak di bawah usia 18 tahun bekerja sebagai PRT di Indonesia. Laporan Human Rights Watch ini memberi perhatian terhadap bagaimana pandangan diskriminatif dan berdasarkan kurangnya informasi ini yang membuat pemerintah enggan mengesahkan kebijakan baru untuk melindungi PRT atau menegakkan hukum dan layanan yang sudah ada. Sikap seperti ini ditunjukkan secara rutin oleh para pejabat dalam Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi, badan pemerintah utama yang bertanggung jawab melakukan investigasi eksploitasi tenaga kerja anak dan merancang hukum perlindungan PRT. Seorang pejabat dari Dinas Ketenagakerjaan Jakarta yang dikutip dalam laporan menyatakan Dinas Ketenagakerjaan memang tidak pernah menganggap bahwa PRT anak dianggap sebagai pekerja dalam arti sebenarnya. Pejabat pemerintah sengaja menutup mata dan memilih untuk mengabaikan dan menyangkal bahwa PRT anak mengalami eksploitasi dan pelecehan, ujar Sheppard. Sebagai contoh, pejabat pemerintah angkat tangan dan mengatakan bahwa tidak mungkin memonitor kondisi di dalam rumah pribadi majikan, tetapi mereka juga tidak menyediakan staf yang layak untuk 3 / 6

melayani hotline telepon nasional yang dapat dimanfaatkan anak-anak untuk melaporkan pelecehan dan mencari bantuan. Diantara miskonsepsi yang dibahas dalam laporan adalah: Mitos: PRT anak bukan pekerja, melainkan hanya pembantu. Riset Human Rights Watch: PRT anak menjalankan kegiatan yang memeras tenaga dan produktif, dan pantas diakui sebagai kerja. Hari-hari yang panjang dan tugas yang berat adalah pekerjaan keras yang mengakibatkan berapa PRT anak sakit secara fisik. Badan hak ketenagakerjaan di seluruh dunia mengakui pekerjaan rumah tangga sebagai sebuah segmen kerja yang harus diregulasi. Mitos: Majikan memperlakukan PRT anak seperti keluarga sendiri. Riset Human Rights Watch: Majikan-majikan seringkali merekrut anak-anak melalui agen perekrut dan penyalur komersil atau penjual lokal yang mempunyai hubungan pribadi dengan anak-anak ini. Dalam kasus-kasus ini, hubungan keluarga dalam bentuk apapun antara majikan dengan pekerja hilang. Saat kepentingan utama pemberi kerja adalah pengurusan rumah tangga mereka, bukan pengembangan diri pekerja mereka, hubungan antara majikan dan pekerja rumah tangga adalah hubungan komersil. 4 / 6

Mitos: Kondisi PRT tidak mungkin dapat dimonitor atau diregulasi. Riset Human Rights Watch: Inspeksi dan monitor bukan tidak mungkin diimplementasikan sebaliknya, pemerintah memilih untuk tidak memprioritaskan perlindungan terhadap PRT anak. Bahkan hotline telepon dasar yang dapat dipergunakan anak-anak untuk melaporkan pelecehan dan mencari bantuan tidak dilengkapi dengan staf memadai. Saat Human Rights Watch menelepon hotline yang disponsori oleh pemerintah yang paling gencar diiklankan, hanya dua dari 23 panggilan telepon kami yang dijawab. Beberapa pengakuan yang termasuk dalam laporan ini: Setiap hari majikan saya marah dan menendang saya dan mencubit saya. Hampir setiap hari. Saat saya mengepel lantai, saya tidak menggunakan alat pel, hanya memakai tangan dan kain pel, dan kemudian majikan saya menendang saya supaya saya mengepel lebih jauh ke dalam. Dia biasa mencubit bahu saya. Ratu, 15 tahun. Saya bekerja mulai dari jam 4 pagi sampai tengah malam. Saya tidak diperbolehkan beristirahat. 5 / 6

Kemala, 16 tahun. Beberapa orang menganggap kami pembantu dan bukan pekerja. Padahal kami adalah pekerja. Kami punya gaji tetap. Saya sebenarnya punya peranan penting tanpa kerja yang saya lakukan di rumah di siang hari, orang rumah tidak akan bisa melakukan apa yang mereka sebut kerja formal di kantor mereka. Tapi tetap saja orang pemerintahan mengatakan bahwa kami adalah warga kelas dua! Dian, 16 tahun. Setelah dirilis pada hari Rabu, 11 Februari, laporan ini akan tersedia di: - http://www.hrw.org/en/reports/2009/02/11/workers-shadows-0 (Bahasa Inggris) - http://www.hrw.org/en/reports/2009/02/11/pekerja-di-dalam-bayang-bayang-0 (Bahasa Indonesia ) 6 / 6