BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
LEMBAR PERSETUJUAN ARTIKEL

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Kotabunan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA PRASETYA Gorontalo, kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. Jalan Jhon Ario Katili Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan Kota Utara. Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN)

METODOLOGI PENELITIAN. Trans Sulawesi,Desa Mongolato,Kabupaten Gorontalo,Provinsi Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Penetapan Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Bongomeme.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Gorontalo. Yang dilaksanakan pada semester genap pada tahun ajaran 2013/2014

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Bandarlampung Kota Bandar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada tahun Ajaran

BAB III METODE PENELITIAN. terletak di Jalan Jaksa Agung Soeprapto, Kelurahan Wumialo Kecamatan Kota

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 28 Bandar Lampung.

BAB III METEDEOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 PAGIMANA yang lokasinya

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Terbanggi Besar. Populasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Objek atau variabel dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

Tabel 3: Sub populasi siswa kelas X Man Batudaa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 7 Gorontalo

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini tergolong dalam penelitian kuantitatif jenis quasi eksperimen.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan metode kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perbedaan penafsiran terhadap istilah-istilah yang terkandung di dalam judul skripsi.

BAB III METODE PENELITIAN R X O 1 R O 2

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 31 Banjaran-Bandung. Dengan alamat Jalan Pajagalan no.115 Banjaran-Bandung

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Metro pada tahun 2014.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian. Januari s/d 24 Januari 2014 di Madrasah Aliyah Negeri 1 Pekanbaru yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. subyek yang akan diteliti, teknik-teknik pengumpulan data, prosedur pengumpulan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Sugiyono (2012:3) menjelaskan bahwa metode penelitian adalah cara-cara ilmiah

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester genap SMP

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan untuk menentukan cara yang digunakan untuk menjawab pertanyaan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif, sedangkan Metode yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi hasil penelitian. Desain yang digunakan adalah Pretest-

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di MAN 1 Bandar Lampung dengan populasi seluruh

METODE PENELITIAN Jenis Penelitian dan Metode Penelitian yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam pelaksanaanya, penulis membuat dua kelompok yang pertama yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

B. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 15 September sampai 31 Oktober 2014.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 8 Bandar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bendungan Uwai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar.

III. METODOLOGI PENELITIAN. komparatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif adalah

METODOLOGI PENELITIAN. suatu penelitian yang bersifat membandingkan. Menguji hipotesis komparatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui dan menentukan desain penelitian yang akan digunakan. Desain

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Perlakuan dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 262 siswa dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sungguhan (true experimental research) dan semu (quasi experimental research).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. dan sampel, variabel penelitian, definisi operasional variabel, teknik pengumpulan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Februari 17 Maret 2014 di kelas VII SMP N 4 Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan

METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Al-Kautsar Bandar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama ± 3 bulan, dari bulan juni sampai agustus

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yaitu VIII A, VIII B, VIII C, dan VIII D.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober Januari 2015 di SMA Negeri 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian eksperimen semu, yang mana variabel-variabelnya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMK Negeri 1 Batudaa Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

8 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3. 1. 1 Lokasi Penelitian Pelaksanaan penelitian ini akan dilaksanakan di SMA Negeri 1 Bongomeme pada kelas X 3. 1. Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 01/013 pada bulan Mei sampai Juni 013 3. Populasi dan Sampel 3.. 1 Populasi Menurut Babbie (Sukardi 003:53) Populasi adalah elemen penelitian yang hidup dan tinggal bersama-sama dan secara teoritis menjadi target hasil penelitian. Jadi, populasi pada prinsipnya adalah semua anggota kelompok manusia, bintang, atau benda yang tinggal bersama dalam suatu tempat dan secara terencana menjadi target kesimpulan dari hasil akhir penelitian. Berdasarkan pendapat diatas maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah kelas X SMA Negeri 1 Bongomeme Tahun ajaran 01/013 sebanyak 56 orang yang tersebar di delapan kelas. 8

9 Tabel 1. Daftar distribusi jumlah siswa kelas X di SMA Negeri 1 Bongomeme Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah X. a 15 16 31 X. b 15 18 33 X. c 14 18 3 X. d 15 16 31 X. e 16 16 3 X. f 16 17 33 X. g 13 17 30 X. h 16 18 34 Total 56 (Sumber: Buku Data Siswa Aktif SMA Negeri 1 Bongomeme T. A 013) 3.. Sampel Cara Menentukan Sampel Sugiyono ( 011:81) mengatakan bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Adapun penagambilan sampel pada penelitian ini ditentukan dengan menggunakan teknik pengambilan cluster random sampling (penarikan sampel berkelompok). Nana Syaodih (007:53) mengatakan bahwa untuk populasi target tertentu yang tidak memiliki strata dapat dilakukan pengambilan sampel acak dalam klaster atau cluster random sampling. Dalam penelitian ini yang akan dijadikan sampel adalah kelas X yang terdiri dari 8 kelas yaitu kelas Xa, Xb, Xc, Xd, Xe, Xf, Xg, Xh. Dari delapan kelas ini terpilih dua kelas yang akan diambil data yang homogen Xd dan Xh.

30 Tabel. Daftar distribusi jumlah sampelsiswa kelas X di SMA Negeri 1 Bongomeme Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah Xd (eksperimen) 15 16 31 Xh (kontrol) 16 18 34 Total 65 3.3 Desain Penelitian Dalam penelitian ini membutuhkan dua kelas yang akan dijadikan sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Untuk menentukan kedua kelas ini, dilakukan dengan cara pengundian. Masing-masing kelas diberi nomor. Kemudian dimasukan kedalam gelas, dikocok dan dilakukan pengundian dengan mata tertutup. Nomor yang pertama keluar ditetapkan sebaagi kelas eksperimen dan nomor kedua yang keluar ditetapkan sebagai kelas kontrol. Sehingga didapatkan kelas Xd sebagai kelas eksperimen dan kelas Xh sebagai kelas kontrol. Dalam desain penelitian ini menggunakan posttest-only control design dengan satu macam perlakuan. Dalam desain ini terdapat dua kelas yaitu kelas Xd dan kelas Xh yang masing-masing diplih secara random (R). Kelas Xd diberi perlakuan (X) dan kelas Xh, tidak. Kelas Xd yang diberi perlakuan disebut kelas eksperimen dan kelas Xh yang tidak diberi perlakuan disebut kelas kelas kontrol. Perlakuan yang diberikan pada kelas eksperimen adalah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Setelah pembelajaran selesai, maka kedua kelas yang terdesain dalam penelitian ini dibagikan angket posttes sebagai acuan untuk mengetahui perbangingan minat siswa pada masing-masing kelas.

31 R X O R O 4 Gambar 9. Desain Penelitian (Sugiyono, 011:76) Dengan: R : Simbol yang terdesain dalam penelitian X: perlakuan (pembelajaran kooperatif tipe TGT) : posttest untuk kelas eksperimen setelah mendapat perlakuan : posttest untuk kelas kontrol 3.4 Variabel Penelitian Menurut Kerlinger (1973) Variabel adalah konstruk (constructs) atau sifat yang dipelajari (Sugiyono 011:38). Dengan demikian variabel itu merupakan suatu yang bervariasi. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang digunakan yaitu: variabel independen (x) dan variabel dependen (y) 3. 4. 1Variabel Independen (X) Variabel independen adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (Sugiyono, 011:39). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TGT.

3 3. 4. Variabel Dependen (Y) Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel independen (Sugiyono, 011:39). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah minat belajar siswa. 3. 4. 3 Definisi Operasional Variabel Respon definisi operasional yaitu skor minat siswa yang akan dicapai pada angket mengukur minat belajar siswa. 3. 4. 4 Definisi Konstitutif Variabel Respon Definisi konstitutif dari minat belajar sebagaivariabel respon adalah indikator yang digunakan untuk mengetahui minat belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung yang meliputi perhatian, rasa tertarik, kemauan, rasa senang dan aktivitas. Untuk lebih memahami indikator di atas maka dijabarkan sebagai berikut: a. Perhatian, yaitu perhatian siswa terhadap penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada pembelajaran fisika. b. Rasa senang, yaitu perasaan senang terhadap penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada pembelajaran fisika. c. Partisipasi, yaitu keikutsertaan siswa dalam proses pembelajaran. Siswa yang mempunyai minat terhadap suatu pelajaran akan melibatkan dirinya dan berpartisipasi aktif dalam hal-hal yang berkaitan kegiatan pembelajaran yang diminatinya.

33 3.5 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu angket. Angket adalah teknik pngumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 011:5). 3. 5. 1 Instrumen Pengumpulan Data Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Angket yang digunakan dengan maksud untuk mengukur sejauh mana minat belajar siswa dalam mata pelajaran fisika. Angket tersebut menanyakan kepada siswa tentang besarnya keinginan atau minat belajar mereka terhadap mata pelajaran fisika, Mengingat mata pelajaran fisika dianggap sebagai salah satu mata pelajaran yang sulit dan rumit oleh para siswa. Dalam perencanaan penelitian item-item pertanyaan atau pernyataan pada umumnya telah dikelompokkan menurut variabelyang hendak menjadi perhatian peneliti (Sukardi, 003:146). Adapun indikator angket yang digunakanuntuk mengukur minat belajar siswa adalah perhatian, partisipasi dan rasa senang. Pernyataan yang akan diguanakan berjumlah 30 butir pertanyaan yang dibagi atas tiga indikator. Indikator pertama menyatakan tentang perhatian siswa terhadap mata pelajaran fisika yang berjumlah 10 item, indikator kedua menyatakan tentang partisipasi siswa dalam mata pelajaran fisika yang berjumlah 10 item, indikator ketiga menyakan tetang rasa senang siswa pada mata pelajaran fisika yang berjumlah 10 item.

34 Tabel 3. kisi-kisi angket minat belajar No Indikator Butir pernyataan Positif Negatif Jumlah 1 Perhatian terhadap belajar fisika 1, 15, 16, 3, 9 8, 13, 17, 0, 30 10 Partisipasi dalam belajar 11, 1, fisika 14, 6, 7, 4, 6, 18, 4, 8 10 3 Persaan senang dalam belajar fisika, 3, 7, 9,, 5 5, 10, 19, 1 10 Jumlah 17 13 30 3. 5. Uji Validitas dan Reabilitas Angket Uji Validitas Angket Sebelum dilakukan pengujian analisis data dari angket yang akan disebarkan kepada siswa, maka langkah pertama yang ditempuh oleh peneliti adalah melakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap angket. Validitas angket didasarkan pada skor tiap item yang dikorelasikan dengan skor total. Untuk mencari nilainya kita dapat menggunakan rumus korelasi product moment dibawah ini. r xy N XY ( Y )( Y ) [ N X ( X )][ NY ( Y ) (Sugiyono, 011:183) Dengan: r xy = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y N= Jumlah responden

35 X= Skor item Y= Skor total Berdasarkan hasil perhitungan pada lampiran 3, diperoleh hasil uji validitas tes dengan menggunakan taraf nyata α = 0. 05 dan N = 60 serta dengan kriteria interval kepercayaan 95% maka harga r daftar = r (a) (n) = r (0. 05) (60) = 0. 54. Sementara itu, nilai r hitung hasil pengujian validitas angket dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Nilai r hitung hasil pengujian validitas angket Item soal Nilai r hitung Status 1 0. 31 Valid 0. 334 Valid 3 0. 404 Valid 4 0. 6 Valid 5 0. 45 Valid 6 0. 38 Valid 7 0. 551 Valid 8 0. 486 Valid 9 0. 40 Valid 10 0. 7 Valid 11 0. 91 Valid 1 0. 386 Valid 13 0. 57 Valid 14 0. 83 Valid 15 0. 6 Valid 16 0. 45 Valid 17 0. 304 Valid 18 0. 5 Valid 19 0. 61 Valid 0 0. 356 Valid 1 0. 383 Valid 0. 64 Valid 3 0. 357 Valid 4 0. 407 Valid

36 Nilai r hitung hasil pengujian validitas angket (sambungan) 5 0. 465 Valid 6 0. 57 Valid 7 0. 55 Valid 8 0. 478 Valid 9 0. 416 Valid 30 0. 316 Valid Dengan membandingkan harga r daftar dengan harga r hitung untuk setiap item soal, diperoleh bahwa r daftar <r hitung. Dengan demikian hasil pengujian validitas data diperoleh bahwa semua angket valid. Uji Reliabilitas Angket Untuk menguji reliabilitas angket digunakan rumus alpa dengan langkahlangkah sebagai berikut: a. Menentukan varians setiap item angket Berdasarkan hasil perhitungan varians seperti pada lampiran 3, dapat diproleh sebesar = 7. 19 b. Menghitung varians total Dari hasil perhitungan pada lampiran 3, diperoleh varians total i = 104. 347 c. Menghitung reliabilitas Angket Dari hasil perhitungan pada lampiran 3, diperoleh reliabilitas angket r 11 = 0. 768 dengan taraf signifikan α = 0. 05 dan N = 65, maka harga r daftar r (0. 05) (60) = 0. 54, dari hasil diatas diperoleh bahwa r daftar = 0. 54 <r hitung = 0. 751 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa angket reliabel.

37 3.6 Teknik Analisis Data Menurut Sugiyono (011:44) Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi. Analisa data merupakan salah satu langkah yang sangat penting dalam penelitian. Dalam analisa data akan menentukan hasil yang dapat menjawab dengan pasti atas permasalahan yang dikemukakan dalam penelitian. 3. 6. 1 Pengujian Normalitas Data Kenormalan data merupakan syarat yang harus dipenuhi dalam analisis statistik. Pengujian normalitas data ini bertujuan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh dari hasil penelitian berdistribusi normal atau tidak. Untuk mengguji normalitas data digunakan Statistika Uji Chi-Kuadrat dapat dilihat pada persamaan berikut: Dimana: x f o f f h h x = Harga Chi-kuadrat yang dicari (Sugiyono, 011:17) f o = Frekuensi yang diperoleh berdasarkan data (frekuensi observasi atau frekuensi sesuai dengan keadaan) f h =Frekuensi yang diharapkan, sesuai dengan teori.

38 3. 6. Pengujian Homogenitas Data Pengujian homogenitas data bertujuan untuk menyelidiki kehomogenan sampel penelitian yang diambil dari populasi. Pengujian homogenitas dalam penelitian ini menggunakan statistik uji Bartlett dengan rumus sebagai berikut: x ln10 B 1 n i logs i (Sudjana, 00 : 63) Ket: n i : ukuran sampel s i i : varians : menyatakan kelas Cara pengujian homogenitas data pada penelitian ini didasarkan pada hipotesis berikut: H 0 : data berasal dari populasi yang homogen H 1 : data berasal dari populasi yang tidak homogen Kriteria pengujian: Tolak H 0 jika hitung tabel pada taraf signifikansi yang dipilih dengan derajat bebas (db) = k-1 (k = banyak kelompok sampel), pada keadaan lain terima H 0 Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh hitung = 0,77 dan nilai yang ditunjukan oleh tabel distribusi (1-α) (k-1) adalah tabel = 3,841. Hal ini menunjukan bahwa hitung = 0,77 tabel 3,841, dengan demikian dapat dikatakan bahwa hipotesis H 0 dapat diterima dan H 1 ditolak, maka disimpulkan bahwa data berasal dari populasi yang homogen.

39 3.7 Pengujian hipotesis Setelah pengujian homogenitas data dilakukan maka hasil pengujian dari normalitas data tersebut digunakan untuk menentukan pemilihan statistik uji yang digunakan pada pengujian hipotesis penelitian. Jika kedua simpangan baku kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak sama maka untuk pengujian hipotesis yang digunakan adalah uji-t dengan rumus sebagai berikut: t sgab x x 1 1 1 1 n n (Sudjana, 00 : 39) Keterangan : t = Nilai hitung untuk uji t = Nilai rata-rata kelas eksperimen = Nilai rata-rata kelas kontrol = Jumlah responden kelas eksperimen = Jumlah responden kelas kontrol S = Simpangan baku Hipotesis statistik untuk kegiatan penelitian ini adalah sebagai berikut : H 0 : µ 1 =µ : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam hal minat belajar siswa pada kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan kelas yang menggunakan model pembelajaran langsung metode diskusi. H 1 : µ 1 µ : Terdapat perbedaan yang signifikan dalam hal minat belajar siswa pada kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

40 TGT dengan kelas yang menggunakan model pembelajaran langsung metode diskusi. Kriteria pengujian untuk hipotesis adalah terima H 0 jika: t 1 ½ < t < -½, dimana t 1 -½ didapat dari daftar distribusi t dengan taraf kebebasan dk = (n 1 +n -) dan peluang (t 1 -½). Untuk harga t lainnya H 0 ditolak. Berdasarkan hasil perhitungan yang diperoleh nilai t hitung = 8,34 dan t tabel = 1,980 untuk dk = (n 1 + n -) = 63 dan taraf nyata α = 0,05. Apabila t hitung > t tabel dengan kata lain t hitung berada di luar penerimaan hipotesis H 0 (H 0 ditolak) yang berarti menerima hipotesis alternatif (H 1 diterima) maka terdapat perbedaan hasil belajar siswa. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan dalam hal minat belajar siswa pada kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan kelas yang menggunakan model pembelajaran langsung metode diskusi.