a. Pada tanggal 1 September 2012, Hartono, seorang sarjana teknik arsitektur bertempat tinggal di Semarang, ingin mendirikan sebuah usaha Konsultan Griya. Rencananya perusahaan tersebut akan diberi nama Hartono Konsultan Griya, maka dari itu Hartono menyediakan uang tunai sebesar Rp.50.000.000,- sebagai setoran modal. Berdasarkan transaksi ini dapat dicatat di akun kas pada sisi debet sebesar Rp.50.000.000,- dan di akun Modal Hartono pada sisi kredit sebesar jumlah yang sama. P.Akt-Bab 4-lanjutan Akun 1
Nama Akun : K a s Nomor Akun: 110 1 Sept setoran modal Hartono 50,000,000 50,000,000 Nama Akun : Modal Hartono Nomor Akun: 310 1 Sept setoran modal Hartono 50.000.00 0 50.000.000 P.Akt-Bab 4-lanjutan Akun 2
(transaksi b ) Seminggu kemudian, tanggal 7 September 2012, Hartono menyerahkan lagi uang tunai sebesar Rp.25.000.000, dan sebuah bangunan ruko senilai Rp.75.000.000,- beserta tanahnya seharga Rp.125.000.000,- sebagai setoran modal tambahan. Transaksi ini mengharuskan kita mendebet akun Kas sebesar Rp. 25.000.000, dan mendebet akun Bangunan sebesar Rp. 75.000.000 serta mendebet akun Tanah sebesar Rp. 125.000.000 P.Akt-Bab 4-lanjutan Akun 3
Nama Akun : K a s Nomor Akun: 110 1 Sept setoran modal Hartono 50,000,000 50,000,000 7 setoran modal Hartono 25,000,000 75,000,000 Nama Akun : Bangunan Nomor Akun: 150 7 Sept setoran modal Hartono 75,000,000 75,000,000 P.Akt-Bab 4-lanjutan Akun 4
Nama Akun : Tanah Nomor Akun: 160 7 Sept setoran modal Hartono 125,000,000 125,000,000 Nama Akun : Modal Hartono Nomor Akun: 310 1 Sept setoran modal Hartono 50000000 50000000 7 setoran modal Hartono 225000000 27500000 P.Akt-Bab 4-lanjutan Akun 5
(transaksi c) Hari berikutnya, tanggal 8 September 2012, Hartono membeli berbagai macam peralatan seperti komputer, printer, meja gambar, peralatan gambar, dan sebagainya seharga Rp.35.000.000. Pembelian peralatan usaha ini dilakukan secara kredit dari toko SAYA. Transaksi ini mengharuskan kita mendebet akun Peralatan Usaha sebesar Rp. 35.000.000 dan mengkredit akun Hutang Usaha sebesar jumlah yang sama. P.Akt-Bab 4-lanjutan Akun 6
Nama Akun : Peralatan Nomor Akun: 140 8 Sept Pembelian Peralatan 35,000,000 35,000,000 Nama Akun : Hutang Usaha Nomor Akun: 210 8 Sept Pembelian Peralatan 35,000,000 35,000,000 P.Akt-Bab 4-lanjutan Akun 7
(transaksi d ) Pada tanggal 9 September 2012, Hartono konsultan griya memperoleh kredit usaha dari Bank Mandiri sebesar Rp.150.000.000 dengan jaminan tanah. Transaksi ini mengharuskan kita mendebet akun Kas sebesar Rp. 150.000.000 dan mengkredit akun Hutang Bank sebesar Rp. 150.000.000 juga. P.Akt-Bab 4-lanjutan Akun 8
Nama Akun : K a s Nomor Akun: 110 1 Sept setoran modal Hartono 50,000,000 50,000,000 7 setoran modal Hartono 25,000,000 75,000,000 9 Kredit Bank Mandiri 150,000,000 225,000,000 Nama Akun : Hutang Bank Nomor Akun: 230 9 Sept Kredit Bank Mandiri 150,000,000 150,000,000 P.Akt-Bab 4-lanjutan Akun 9
(transaksi e ) Pada tanggal 10 September 2012, Hartono Konsultan Griya mendapat pesanan dari WIKA untuk menggambarkan sebuah rancangan rumah mewah dengan ongkos Rp.35.000.000. untuk transaksi ini diterima tunai. Pada saat yang sama Hartono Konsultan Griya mendapat pesanan perancangan rumah sederhana dengan ongkos Rp.25.000.000,-dari Bpk. Bronto untuk transaksi ini, Bpk Bronto belum membayar sampai proses gambar tersebut selesai. Transaksi ini mengharuskan kita mendebet akun Kas sebesar Rp. 35.000.000 dan mengkredit akun Pendapatan sebesar Rp. 35.000.000 juga. Kemudian akun piutang usaha di debet sebesar Rp.25.000.000 dan akun pendapatan di kredit sebesar jumlah yang sama. P.Akt-Bab 4-lanjutan Akun 10
Nama Akun : K a s Nomor Akun: 110 1 Sept setoran modal Hartono 50,000,000 50,000,000 7 setoran modal Hartono 25,000,000 75,000,000 9 Kredit Bank Mandiri 150,000,000 225,000,000 10 Pendapatan Tunai 35,000,000 260,000,000 Nama Akun : Piutang Nomor Akun: 120 10 Sept Bp. Bronto 25,000,000 25,000,000 P.Akt-Bab 4-lanjutan Akun 11
Nama Akun : Pendapatan Nomor Akun: 510 2012 Debet Kredit 10 Sept PT. WIKA 35,000,000 35,000,000 Bp. Bronto 25,000,000 60,000,000 P.Akt-Bab 4-lanjutan Akun 12
(transaksi f ) Pada tanggal 12 September 2012, Hartono mengambil uang tunai dari kas Hartono Konsultan Griya sebesar Rp.5000.000 untuk memperbaiki rumahnya yang rusak (kepentingan pribadi). Aktivitas pengambilan uang perusahaan untuk kepentingan pribadi ini menyebabkan kita harus mendebet akun Prive sebesar Rp. 5.000.000 dan mengkredit akun Kas sebesar angka yang sama pula. P.Akt-Bab 4-lanjutan Akun 13
Nama Akun : K a s Nomor Akun: 110 1 Sept setoran modal Hartono 50,000,000 50,000,000 7 setoran modal Hartono 25,000,000 75,000,000 9 Kredit Bank Mandiri 150,000,000 225,000,000 10 Pendapatan Tunai 35,000,000 260,000,000 12 Pengambilan Pribadi 5,000,000 255,000,000 Nama Akun : Prive Nomor Akun: 410 12 Sept Perbaikan rumah 5,000,000 5,000,000 P.Akt-Bab 4-lanjutan Akun 14
(transaksi g ) Tahap selanjutnya, tanggal 28 September 2012, Hartono Konsultan Griya membayar berbagai beban usaha, mulai dari beban tenaga kerja sebesar Rp.4000.000, beban perlengkapan sebesar Rp.2000.000, dan beban bunga sebesar Rp.850.000 Transaksi ini menyebabkan akun Beban Gaji dan Upah didebet sebesar Rp.4000.000 akun Beban perlengkapan di debet sebesar Rp.2000.000 dan akun Beban Bunga didebet sebesar Rp.850.000, sementara akun Kas di kredit sebesar Rp.6.850.000,- P.Akt-Bab 4-lanjutan Akun 15
Nama Akun : Beban Gaji & Upah Nomor Akun: 610 28 Sept Gaji & Upah Bl. Sept 4,000,000 4,000,000 Nama Akun : Beban Perlengkapan Nomor Akun: 620 28 Sept Perlengkapan Sept 2,000,000 2,000,000 P.Akt-Bab 4-lanjutan Akun 16
Nama Akun : Beban bunga Nomor Akun: 630 28 Sept Bunga bank Sept 850,000 850,000 Nama Akun : K a s Nomor Akun: 110 1 Sept setoran modal Hartono 50,000,000 50,000,000 7 setoran modal Hartono 25,000,000 75,000,000 9 Kredit Bank Mandiri 150,000,000 225,000,000 10 Pendapatan Tunai 35,000,000 260,000,000 12 Pengambilan Pribadi 5,000,000 255,000,000 28 Beban Gaji dan Upah 4,000,000 251,000,000 28 Beban Perlengkapan 2,000,000 249,000,000 28 Beban Bunga bank 850,000 248,150,000 P.Akt-Bab 4-lanjutan Akun 17
(transaksi h ) Pada tanggal 29 September 2012 Hartono Konsultan Griya membayar sebagian hutang usahanya sebesar Rp.10.000.000 atas pembelian peralatan usaha pada tanggal 8 September 2012. Atas transaksi ini, akun Hutang Usaha didebet sebesar Rp.10.000.000 dan akun Kas dikredit sebesar jumlah yang sama. P.Akt-Bab 4-lanjutan Akun 18
Nama Akun : Hutang Usaha Nomor Akun: 210 2012 Debet Kredit 8 Sept Pembelian Peralatan 35,000,000 35,000,000 29 Pembayaran sebagian 10,000,000 25,000,000 P.Akt-Bab 4-lanjutan Akun 19
Nama Akun : K a s Nomor Akun: 110 1 Sept setoran modal Hartono 50,000,000 50,000,000 7 setoran modal Hartono 25,000,000 75,000,000 9 Kredit Bank Mandiri 150,000,000 225,000,000 10 Pendapatan Tunai 35,000,000 260,000,000 12 Pengambilan Pribadi 5,000,000 255,000,000 28 Beban Gaji dan Upah 4,000,000 251,000,000 28 Beban Perlengkapan 2,000,000 249,000,000 28 Beban Bunga bank 850,000 248,150,000 29 Pembayaran hutang Ush 10,000,000 238,150,000 P.Akt-Bab 4-lanjutan Akun 20
(transaksi i) Pada tanggal 30 September 2012, Hartono Konsultan Griya, menerima pembayaran sebagian piutang usaha dari Bpk.Bronto sebesar Rp.12.000.000,- Atas transaksi ini, akun Kas didebet sebesar Rp.12.000.000 dan akun Piutang sebesar dikredit sejumlah yang sama. P.Akt-Bab 4-lanjutan Akun 21
Nama Akun : Piutang Nomor Akun: 120 10 Sept Bp. Bronto 25,000,000 25,000,000 30 Pembayaran Piutang sebagian 12,000,000 13,000,000 Nama Akun : K a s Nomor Akun: 110 1 Sept setoran modal Hartono 50,000,000 50,000,000 7 setoran modal Hartono 25,000,000 75,000,000 9 Kredit Bank Mandiri 150,000,000 225,000,000 10 Pendapatan Tunai 35,000,000 260,000,000 12 Pengambilan Pribadi 5,000,000 255,000,000 28 Beban Gaji dan Upah 4,000,000 251,000,000 28 Beban Perlengkapan 2,000,000 249,000,000 28 Beban Bunga bank 850,000 248,150,000 29 Pembayaran hutang Ush 10,000,000 238,150,000 30 Pembayaran Piutang 12,000,000 250,150,000 P.Akt-Bab 4-lanjutan Akun 22
Buku Besar (General Ledger) Adalah kumpulan dari semua akun/perkiraan yang dimiliki suatu perusahaan yang saling berhubungan satu sama lain dan merupakan suatu kesatuan. Dalam kasus Hartono Konsultan Griya diatas, bila seluruh transaksi dihentikan pada akhir bulan September 2012 dan kemudian setiap akun yang ada dihitung dan dicatat saldonya, maka akan terlihat buku besar perusahaan, yaitu kumpulan dari semua akun yang dimiliki Hartono Konsultan Griya seperti berikut ini: P.Akt-Bab 4-lanjutan Akun 23
Nama Akun : K a s Nomor Akun: 110 1 Sept setoran modal Hartono 50,000,000 50,000,000 7 setoran modal Hartono 25,000,000 75,000,000 9 Kredit Bank Mandiri 150,000,000 225,000,000 10 Pendapatan Tunai 35,000,000 260,000,000 12 Pengambilan Pribadi 5,000,000 255,000,000 28 Beban Gaji dan Upah 4,000,000 251,000,000 28 Beban Perlengkapan 2,000,000 249,000,000 28 Beban Bunga bank 850,000 248,150,000 29 Pembayaran hutang Ush 10,000,000 238,150,000 30 Pembayaran Piutang 12,000,000 250,150,000 P.Akt-Bab 4-lanjutan Akun 24
Nama Akun : Piutang Nomor Akun: 120 10 Sept Bp. Bronto 25,000,000 25,000,000 30 Pembayaran Piutang sebagian 12,000,000 13,000,000 Nama Akun : Peralatan Nomor Akun: 140 8 Sept Pembelian Peralatan 35,000,000 35,000,000 Nama Akun : Bangunan Nomor Akun: 150 7 Sept setoran modal Hartono 75,000,000 75,000,000 P.Akt-Bab 4-lanjutan Akun 25
Nama Akun : Tanah Nomor Akun: 160 7 Sept setoran modal Hartono 125,000,000 125,000,000 Nama Akun : Hutang Usaha Nomor Akun: 210 8 Sept Pembelian Peralatan 35,000,000 35,000,000 29 Pembayaran sebagian 10000000 25,000,000 Nama Akun : Hutang Bank Nomor Akun: 230 9 Sept Kredit Bank Mandiri 150,000,000 150,000,000 P.Akt-Bab 4-lanjutan Akun 26
Nama Akun : Modal Hartono Nomor Akun: 310 1 Sept setoran modal Hartono 50000000 50,000,000 7 setoran modal Hartono 225000000 275,000,000 Nama Akun : Pendapatan Nomor Akun: 510 10 Sept PT. WIKA 35,000,000 35,000,000 Bp. Bronto 25,000,000 60,000,000 Nama Akun : Beban Gaji & Upah Nomor Akun: 610 28 Sept Gaji & Upah Sept'09 4,000,000 4,000,000 P.Akt-Bab 4-lanjutan Akun 27
Nama Akun : Beban Perlengkapan Nomor Akun: 620 28 Sept Perlengkapan Sep'09 2,000,000 2,000,000 Nama Akun : Beban Bunga Nomor Akun: 630 28 Sept bunga bank Sep'09 850,000 850,000 Nama Akun : Prive Nomor Akun: 610 12 Sept pengambilan pribadi 5,000,000 5,000,000 P.Akt-Bab 4-lanjutan Akun 28
Neraca Percobaan Adalah suatu daftar yang berisi seluruh akun yang ada di dalam buku besar beserta saldo akhirnya pada suatu periode akuntansi tertentu. Dari kasus Hartono Konsultan Griya di atas, bila pada akhir bulan September 2012 disusun suatu neraca percobaan, maka akan terlihat sebagai berikut: P.Akt-Bab 4-lanjutan Akun 29
"HARTONO KONSULTAN GRIYA" Neraca Percobaan Per 30 September 2012 NO NAMA AKUN DEBET KREDIT 1 Kas 250,150,000 2 Bangunan 75,000,000 3 Tanah 125,000,000 4 Modal Hartono 275,000,000 5 Peralatan Usaha 35,000,000 6 Hutang Usaha 25,000,000 7 Hutang Bank 150,000,000 8 Piutang Usaha 13,000,000 9 Pendapatan 60,000,000 10 Beban Gaji dan Upah 4,000,000 11 Beban Perlengkapan 2,000,000 12 Beban Bunga 850,000 13 Prive 5,000,000 T o t a l 510,000,000 510,000,000 P.Akt-Bab 4-lanjutan Akun 30
LAPORAN KEUANGAN Berdasarkan Neraca yang telah kita miliki, kita dapat mulai menyusun laporan keuangan Hartono Konsultan Griya. Penyusunan laporan keuangan tersebut dimulai dengan pembuatan Laporan Laba Rugi, kemudian disusul dengan Laporan Perubahan Modal, baru kemudian dibuat Neraca. P.Akt-Bab 4-lanjutan Akun 31
Laporan Laba Rugi adalah suatu laporan yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dalam periode akuntansi atau satu tahun. Untuk mengetahui laba yang diperoleh perusahaan dalam suatu periode, dapat dihitung dengan cara mengurangkan beban yang dikeluarkan perusahaan dalam suatu periode dari pendapatan yang diperolehnya dalam periode yang sama. P.Akt-Bab 4-lanjutan Akun 32
Laporan Perubahan Modal adalah suatu laporan yang menunjukkan perubahan modal pemilik dalam suatu periode akuntansi akibat transaksi usaha selama periode tersebut. Tujuan penyusunan laporan ini adalah untuk mengetahui modal akhir pemilik pada akhir periode akuntansi. Perhitungan yang umum adalah menambahkan laba usaha pada periode tersebut dengan modal awalnya, kemudian dikurangi dengan pengambilan prive oleh pemilik. Selisihnya merupakan modal akhir pemilik pada periode tersebut. P.Akt-Bab 4-lanjutan Akun 33
Neraca adalah suatu daftar yang menunjukkan posisi sumber daya yang dimiliki perusahaan, serta informasi dari mana sumber daya tersebut diperoleh. Neraca perusahaan ini dapat disusun dengan cara memasukkan semua akun aktiva di dalam neraca saldo ke sisi kiri neraca dan memasukkan semua akun hutang dan modal ke sisi pasiva neraca. Jumlah modal pemilik yang dicatat di dalam neraca adalah saldo modal akhir seperti yang tertulis di laporan perubahan modal. P.Akt-Bab 4-lanjutan Akun 34
Lihat di word halaman selanjutnya P.Akt-Bab 4-lanjutan Akun 35
TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA JUMPA LAGI DI KESEMPATAN MENDATANG Jangan lupa mengerjakan Tugas, pertanyaan diskusi, dan latihan/soal P.Akt-Bab 4-lanjutan Akun 36