III. METODELOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder bersifat runtun waktu (time series)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder bersifat runtun waktu (time series)

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui pengaruh belanja daerah, tenaga kerja, dan indeks pembangunan

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan

BAB III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah penelitian eksplanasi (explanatory research). Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dalam penelitian ini adalah Kontribusi Usaha Kecil Menengah (UKM)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah data sekunder berupa data

III METODE PENELITIAN. Didalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. PAD dari masing-masing kabupaten/kota di D.I Yogyakarta tahun

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan menggunakan data panel (pool data).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dibandingkan dengan produksi sub-sektor perikanan tangkap.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini tipe yang digunakan adalah tipe penelitian explanatory

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jawa Tengah, Jawa Barat, DI.Yogyakarta, Banten dan DKI Jakarta).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. wisata, jumlah wisatawan dan Produk Domestik Regional Bruto terhadap

BAB III METODE PENELITIAN

3. METODE. Kerangka Pemikiran

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah indeks pembangunan manusia di Indonesia

III. METODE PENELITIAN. yaitu infrastruktur listrik, infrastruktur jalan, infrastruktur air, dan tenaga kerja.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Jawa Periode tahun karena di Pulau Jawa termasuk pusat pemerintahan

III. METODE PENELITIAN. series dan (2) cross section. Data time series yang digunakan adalah data tahunan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. untuk menganalisis pengaruh PMDN dan Tenaga Kerja terhadap Produk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kab/Kota di 6 Provinsi Pulau Jawa Periode tahun , peneliti mengambil

BAB III METODE PENELITIAN. 2002). Penelitian ini dilakukan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

BAB III MODEL REGRESI DATA PANEL. Pada bab ini akan dikemukakan dua pendekatan dari model regresi data

BAB III METODE PENELITIAN. Daerah) di seluruh wilayah Kabupaten/Kota Eks-Karesidenan Pekalongan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Bandung. Periode penelitian dipilih dari tahun 2011 sampai 2015 dan meliputi 5

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. Dengan pengertian obyek penlitian yang dikemukakan oleh Sugiyono (2010:38)

BAB III METODELOGI PENELTIAN. Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI. Yogyakarta, Jawa Timur,

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. syarat kriteria BLUE (Best Unbiased Estimato). model regresi yang digunakan terdapat multikolinearitas.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penilitian ini meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi return saham

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi provinsi jawa tengah dipilih karena Tingkat kemiskinan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diambil dari BPS dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penulis melakukan penelitian pada Bank Umum Syariah, periode waktu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Apakah investasi mempengaruhi kesempatan kerja pada sektor Industri alat

BAB III METODE PENELITIAN. terdapat di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2012 sampai dengan tahun

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempengaruhi aliran ekspor Surakarta ke Negara tujuan utama ekspor.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu dengan objek penelitian yang difokuskan pada Perusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah kemiskinan di Jawa Barat tahun ,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. ASEAN. Pengambilan data penelitian ini dilakukan di 7 (tujuh) Negara ASEAN yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Bangli, Kabupaten Karangasem, dan Kabupaten Buleleng.

BAB III METODE PENELITIAN. Utara. Series data yang digunakan dari tahun

BAB III METODE PENELITIAN

IV. METODOLOGI PENELITIAN. investasi yang dilakukan oleh pihak korporasi (perusahaan).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Mega, Bank Bukopin Syariah dan Bank BRI Syariah. a) Usaha Mikro, Kecil dan Menengah tahun

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dilakukan melalui tiga cara, yaitu common effect, fixed effect, dan random

III. METODE PENELITIAN. Data-data yang digunakan dalam penelitian adalah data sekunder yaitu data yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah pokok yang dihadapi Bangsa dan Negara Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN. B. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengguji hipotesis sehingga termasuk dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III DATA & METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. minimum sebagai variabel independen (X), dan indeks pembangunan manusia

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. syariah di Indonesia, adapun sampel dipilih berdasarkan metode puposive random

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODI PENELITIAN. kabupaten/kota di provinsi Bali pada tahun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kabupaten/kota di provinsi Jawa Tengah yang terdiri dari : 1. Kab. Banjarnegara 13. Kab. Demak 25. Kab.

BAB III METODE PENELITIAN. tahun berturut-turut, dari tahun

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data panel, yaitu model data yang menggabungkan data time series dengan crosssection.

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang memiliki

BAB III METODE PENELITIAN. Provinsi yang memiliki jumlah tenaga kerja yang tinggi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa

BAB III METODE PENELITIAN. Daerah Istimewa Yogyakarta, yang terdiri dari Kabupaten Bantul, Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI. angka dan dianalisis dengan teknik statistik. Jika dilihat dari karakteristik masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data. merupakan data sekunder yang bersumber dari data yang dipublikasi oleh

BAB I PENDAHULUAN. melakukan penelitian ada tiga jenis, yaitu data deret waktu (time series), data silang

BAB III METODE PENELITIAN. masalah yang di bentuk berdasarkan teori. dalam penelitian ini menggunakan data runtut waktu (time series) dan

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

III. METODELOGI PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengarhi prosiklikalitas sektor perbankan di Indonesia. Untuk memenuhi tujuan tersebut, bab ini akan menjelaskan variabel dan metode-metode yang digunakan. Berikut uraian penjelesan tentang ukuran variabel penelitian dan dan definisi operasional variabel : a. Suku Bunga Kredit Perbankan Suku Bunga Kredit perbankan merupakan variabel yang menjadi tolak ukur dalam tingkat prosiklikalitas kredit perbankan. b. Loan to Asset Ratio (LTA) LTA digunakan untuk mengukur dampak risiko kredit terhadap prosiklikal bank. Data diperoleh dari website bank yg menjadi sampel penelitian, diolah. c. Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO adalah rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional, untuk mengukur dampak efisiensi perbankan terhadap prosiklikal bank. Data diperoleh dari website bank yg menjadi sampel penelitian, diolah.

50 d. Rasio Konsentrasi (CR4) CR4 adalah konsentrasi industri perbankan dari 4 perusahaan perbankan dengan aset terbesar. Deskripsi tentang satuan pengukuran, jenis, dan sumber data dirangkum dalam tabel berikut ini: Tabel 3 Penjelasan Satuan Pengukuran, Selang Periode Runtun Waktu, Sumber Data Nama Data Satuan Pengukuran Selang Periode Runtun Waktu Suku Bunga Kredit Perbankan Agregat LTA BOPO CR4 Suku bunga kredit perbankan agregat. Nilai rata-rata suku bunga kredit investasi, suku bunga kredit konsumsi dan suku bnga kerdit modal kerja pada Bank Persero dan Bank Asing. Dalam Persen Loan to Aset Rasio merupakan nilai rasio yang dihasilkan berdasarkan formulasi berikut: 100% Dalam Persen Rasio beban operasi terhadap pendapatan operasi dihitung dengan menggunakan perbandingan antara beban operasi dengan pendapatan operasi. Dalam persen. Rasio konsentrasi industri perbankan yang dihasilkan berdasarkan formulasi sebagai berikut: = Dalam persen Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Sumber Data BPS, diolah Website Bank, diolah Website Bank, diolah Website Bank, diolah

51 B. Penentuan Objek Penelitian Penentuan perusahaan perbankan yang memiliki aset paling besar dalam kategori perbankan domestik dan perbankan asing ditentukan berdasarkan Laporan Statistik Perbankan Indonesia yang dipublikasi oleh Bank Indonesia. Perusahaan yang menjadi objek penelitian adalah Bank Mandiri, Bank BRI, Bank of Tokyo Mitsubishi dan HSBC. Dalam penelitian ini juga akan dibahas pengaruh perbankan domestik dan perbankan asing terhadap karakteristik sistem perbankan dalam meningkatkan potensi prosiklikalitas. C. Jenis dan Sumber Data 1. Jenis Data Jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono. 2010). Pada penelitian ini data yang digunakan adalah data panel. Data panel merupakan data dari beberapa individu yang diamati dalam kurun waktu tertentu. Rentang waktu yang digunakan adalah triwulan, yakni dari tahun 2013:09 sampai 2014:12. Penggunaan data panel bertujuan untuk memperoleh data yang lebih bervariasi sehingga dapat menjelaskan model lebih informatif dan kompleks (Gujarati, 2010). 2. Sumber Data Data ini bersumber dari Bank Indonesia (www.bi.go.id), Badan Pusat Statistik (BPS), dan website sampel bank diolah. Selain itu digunakan pula buku-buku bacaan sebagai referensi yang dapat menunjang penelitian ini.

52 D. Metode Analisis Pengukuran kebutuhan ekonomi menggunakan metode Hodrick-Prescott Filter (HP Filter). Sebelum menggunakan metode tersebut, terlebih dahulu harus mengetahui suatu indikator rasio yang diperoleh dari kredit perbankaan agregat per laju pertumbuhan ekonomi dengan jangka tahun yang telah ditentukan. Selanjutmya, rasio yang diperoleh akan dihitung tren jangka panjangnya dengan menggunakan metode Hodrick-Prescott Filter (HP Filter) yang diolah melalui aplikasi Eviews. Komponen siklus dari HP Filter itulah yang akan menjadi indikator kebutuhan ekonomi. Dalam mengukur prosiklikalitas, dihitung berdasarkan gap yang diperoleh dari perbandingan kredit perbankan terhadap pertumbuhan ekonomi dikurang dengan tren. Jangka tahun dimana gap yang bernilai positif menandakan bahwa tahun tersebut mengalami prosiklikalitas. 1. Hodrick-Prescott Filter (HP Filter) HP Filter digunakan untuk memperoleh taksiran komponen tren jangka panjang. HP Filter mendekomposisi original series ( ) menjadi komponen tren ( ) dan komponen siklus ( ). Komponen siklus dimaksudkan sebagai perbedaan antara original series dengan komponen. = +...(3.1) = -...(3.2) Secara teknis metode ini merupakan filter linier dua sisi (backward-forward) yang digunakan untuk menghitung smoothed-trend series dari original series ( ) dengan cara meminimumkan loss function (L) yaitu varians dari komponen siklus

53 dengan penalti turunan kedua dari variasi komponen tren. Persamaan (3) menjelaskan loss function tersebut. min L = ( ) + λ ( ) - ( ) ]...(3.3) Parameter penalti (λ) mengontrol kemulusan series, semakin besar nilai semakin mulus perkembangan. Apabila mencapai nilai tak terhingga mendekati pola tren linier. Hodrick dan Prescott merekomendasikan untuk data bulanan, λ = 1600 untuk data kuartalan, dan λ = 100 untuk data tahunan (Hodrick & Prescott, 1997). Bank Indonesia (2014) menguji keberadaan prosiklikalitas dengan memproksi kebutuhan perekonomian dengan tren jangka panjang dari indikator rasio yang diperoleh berdasarkan perbandingan antara kredit perbankan dan pertumbuhan ekonomi dimana tren jangka panjang dihitung dengan pendekatan Hodrick- Prescott filter. Indikator risiko ketidakseimbangan antara penyaluran kredit dengan kebutuhan perekonomian dihitung berdasarkan gap yang diperoleh dari perbandingan kredit perbannkan terhadap pertumbuhan ekonomi dikurang dengan tren. 2. Analisis Regresi Berganda Model Data Panel Analisis regresi bertujuan mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih serta menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen yang digunakan. Hasil analisis regresi adalah berupa koefisien regresi untuk masing-masing variabel independen. Koefisien ini diperoleh dengan cara memprediksi nilai variabel dependen dengan suatu persamaaan. Persamaan regresi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

54 = β o - β 1 - β 2 + β 3 + β 4 - β 5 +...(3.1) Dimana: = Prosiklikalitas (Suku Bunga Kredit Perbankan) LTA = Rasio LTA BOPO = Rasio BOPO CR4 D = Rasio CR4 = Variabel Dummy β o = Konstanta Regresi β1,β2,. = Koefisien Regresi Penggunaan alat analisis yang tepat akan membantu peneliti untuk menyelesaikan permasalahan dalam penelitian yang dilakukan. Menurut Disman (2010) Model regresi dengan data panel, secara umum mengakibatkan kesulitan dalam menentukan spesifikasi modelnya. Residualnya akan mempunyai dua kemungkinan yaitu residual time series, cross section maupun keduanya. Beberapa metode yang bisa digunakan untuk mengestimasi model regresi dengan data panel. Pembahasan secara detail yaitu pendekatan Fixed Effect dan pendekatan Random Effect. Teknik yang paling sederhana untuk mengestimasi data panel adalah dengan mengkombinasikan data time series dan cross section dengan menggunakan metode OLS (estimasi common effect). Pendekatan ini tidak memperhatikan dimensi individu maupun waktu. Menggunakkan asumsi bahwa perilaku antar

55 individu dan kurun waktu yang sama. Meskipun koefisien regresor dapat dikatakan sama, model ini tetap menunjukkan perbedaan konstanta antar objek. Model ini yang kemudian kita kenal dengan regresi Fixed effect (efek tetap). Mengestimasikan data panel dengan fixed effects melalui teknik variabel dummy menunjukan ketidakpastian model. Asumsi intersep dan slope dari persamaan regresi yang dianggap konstan baik antar daerah maupun waktu menjadi kesulitan dalam pendekatan ini. Mengatasi masalah ini kita bisa menggunakan variabel residual yang dikenal sebagai metode Random Effects. Model ini kita akan memilih estimasi data panel dimana residual mungkin saling berhubungan antar waktu dan antar individu. Winarno (2011) menyatakan untuk menentukan model estimasi data panel ada beberapa alternatif pendekatan yang dapat digunakan untuk mengestimasi data panel disesuaikan dengan asumsi yang digunakan: 3. Pendekatan Kuadrat Terkecil (Pooled Least Square) Pendekatan yang paling sederhana dalam pengolahan panel data adalah dengan menggunakan metode kuadrat terkecil biasa yang diterapkan dalam data yang berbentuk pool. Generalisasi secara umum sering dilakukan adalah dengan memasukkan variabel boneka (dummy variable) untuk mengizinkan terjadinya perbedaan nilai parameter yang berbeda-beda baik lintas unit cross section maupun antar waktu. Pendekatan dengan memasukkan variabel boneka ini dikenal dengan sebutan model efek tetap (fixed effect) atau Least Square Dummy Variable (LSDV) atau disebut juga Covariance Model. Gujarati (2006) menjelaskan, rumus estimasi dengan menggunakan pooled least square sebagai berikut: = + + +... + +...(3.2)

56 4. Pendekatan Efek Tetap (Fixed Effect) Terdapat perbedaan dari tiap objek. Suatu objek pada suatu waktu memiliki kemungkinan berbeda di setiap waktu dan kondisi. Diperlukan suatu model yang dapat menunjukkan perbedaan konstan antar objek, meskipun dengan koefisien regresor yang sama. Untuk membedakan satu objek dengan objek lain, digunakan variabel semu (dummy). Pendekatan dengan memasukkan variabel boneka dikenal dengan sebutan model efek tetap (fixed effect) atau Least Squares Dummy Variables (LSDV). Keputusan untuk memasukkan variabel boneka dalam model efek tetap tak dapat dipungkiri akan dapat menimbulkan konsekuensi (trade off). Penambahan variabel boneka ini akan dapat mengurangi banyaknya derajat kebebasan (degree of freedom) yang pada akhirnya akan mengurangi efisiensi dari parameter yang diestimasi. Gujarati (2006) menjelaskan, persamaan model ini adalah sebagai berikut: = + +... + + +... + +...(3.3) 5. Pendekatan Efek Acak (Random Effect) Model ini lebih dikenal sebagai model generalized least squares (GLS). Tanpa menggunakan variabel semu, metode efek acak menggunakan residual, yang diduga memiliki hubungan antar waktu dan antar objek. Parameter-parameter yang berbeda antar daerah dan antar waktu dimasukkan ke dalam error. Karena hal inilah, model efek acak (random effect) sering juga disebut model komponen error (error component model). Namun untuk menganalisis dengan metode efek random ini ada satu syarat, yaitu objek data silang harus lebih besar daripada

57 banyaknya koefisien. Rumus estimasi dengan menggunakan random effect sebagai berikut: = + +... + + +...(3.4) 6. Pengujian Model Dalam Winarno (2011) terdapat beberapa langkah pengujian yang harus dilakukan untuk menentukan model estimasi yang tepat. Langkah-langkah tersebut adalah: Pertama, menggunakan uji signifikansi fixed effect uji F atau Chow-test. Kedua, dengan uji Hausman. Chow test atau likelihood ratio test adalah pengujian F Statistics untuk memilih apakah model yang digunakan Pooled Least Square (PLS) atau fixed effect. Sedangkan uji Hausman adalah uji untuk memilih model fixed effect atau random effect. a. Uji Chow-test (pool vs fixed effect) Untuk mengetahui model mana yang lebih baik dalam pengujian data panel, bisa dilakukan dengan penambahan variabel dummy sehingga dapat diketahui bahwa intersepnya berbeda dapat diuji dengan uji Statistik F. Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah teknik regresi data panel dengan metode Fixed Effect lebih baik dari regresi model data panel tanpa variabel dummy atau metode Common Effect. Hipotesis nul pada uji ini adalah bahwa intersep sama, atau dengan kata lain model yang tepat untuk regresi data panel adalah Common Effect, dan hipotesis alternatifnya adalah intersep tidak sama atau model yang tepat untuk regresi data panel adalah Fixed Effect. Nilai Statistik F hitung akan mengikuti distribusi statistik F dengan derajat kebebasan (deggre of freedom) sebanyak m untuk numerator dan sebanyak n k

58 untuk denumerator m merupakan merupakan jumlah restriksi atau pembatasan di dalam model tanpa variabel dummy. Jumlah restriksi adalah jumlah individu dikurang satu. n merupakan jumlah observasi dan k merupakan jumlah parameter dalam model Fixed Effect. Jumlah observasi (n) adalah jumlah individu dikali dengan jumlah periode, sedangkan jumlah parameter dalam model Fixed Effect (k) adalah jumlah variabel ditambah jumlah individu. Apabila nilai F hitung lebih besar dari F kritis maka hipotesis nul ditolak yang artinya model yang tepat untuk regresi data panel adalah model Fixed Effect (Gujarati, 2006). Sebaliknya, apabila nilai F hitung lebih kecil dari F kritis maka hipotesis nul diterima yang artinya model yang tepat untuk regresi data panel adalah model Common Effect (Gujarati, 2006). b. Uji Hausman Hausman telah mengembangkan suatu uji untuk memilih apakah metode Fixed Effect dan metode Random Effect lebih baik dari metode Common Effect. Uji Hausman ini didasarkan pada ide bahwa Least Squares Dummy Variables (LSDV) dalam metode metode Fixed Effect dan Generalized Least Squares (GLS) dalam metode Random Effect adalah efisien sedangkan Ordinary Least Squares (OLS) dalam metode Common Effect tidak efisien. Dilain pihak, alternatifnya adalah metode OLS efisien dan GLS tidak efisien. Karena itu, uji hipotesis nulnya adalah hasil estimasi keduanya tidak berbeda sehingga uji Hausman bisa dilakukan berdasarkan perbedaan estimasi tersebut. Statistik uji Hausman mengikuti distribusi statistik Chi-Squares dengan derajat kebebasan (df) sebesar jumlah variabel bebas. Hipotesis nulnya adalah bahwa model yang tepat untuk regresi data panel adalah model Random Effect dan

59 hipotesis alternatifnya adalah model yang tepat untuk regresi data panel adalah model Fixed Effect. Menurut Gujarati (2006s), apabila nilai statistik Hausman lebih besar dari nilai kritis Chi-Squares maka hipotesis nul ditolak yang artinya model yang tepat untuk regresi data panel adalah model Fixed Effect. Sebaliknya, apabila nilai statistik Hausman lebih kecil dari nilai kritis Chi-Squares maka hipotesis nul diterima yang artinya model yang tepat untuk regresi data panel adalah model Random Effect. 7. Pengujian Secara Parsial (Uji t) Pengujian secara parsial atau yang biasa disebut uji t statistik, melihat hubungan atau pengaruh antara variabel independen secara individual terhadap variabel dependen dengan menganggap variabel dependen lainnya tetap (ceteris paribus). Berikut adalah perumusan hipotesis dalam uji t statistik: a. Variabel LTA Ho: β 1 0, artinya variabel LTA secara individu tidak berpengaruh terhadap variabel prosiklikalitas. Ha: β 1 0, artinya variabel LTA secara individu berpengaruh negatif terhadap variabel prosiklikalitas. b. Variabel BOPO Ho: β 1 0, artinya variabel BOPO secara individu tidak berpengaruh terhadap variabel dependen Ha: β 1 0, artinya variabel BOPO secara individu berpengaruh negatif terhadap variabel prosiklikalitas.

60 c. Variabel CR4 Ho: β 1 0, artinya variabel CR4 secara individu tidak berpengaruh terhadap variabel prosiklikalitas. Ha: β 1 0, artinya variabel CR4 secara individu berpengaruh negatif terhadap variabel prosiklikalitas d. Bank Asing dan Bank Domestik Ho: β 1 0, artinya variabel bank asing dan bank domestik secara individu tidak berpengaruh terhadap variabel prosiklikalitas. Ha: β 1 0, artinya variabel bank asing dan bank domestik secara individu berpengaruh positif dan negatif terhadap variabel prosiklikalitas. Berikut adalah kriteria pengujian dalam uji t statistik: Dimana β 1 merupakan koefisien dari variabel independen Ke-1. 1. Ho diterima apabila memenuhi syarat t statistik < t hitung, artinya variabel independen secara individu tidak berpengaruh terhadap variabel dependen 2. Ho ditolak apabila memenuhi syarat t statistik > t hitung, artinya variabel independen secara individu berpengaruh terhadap variabel dependen.