SISTEM PENGENALAN BUAH ON-LINE MENGGUNAKAN KAMERA

dokumen-dokumen yang mirip
Pengantar PENGOLAHAN CITRA. Achmad Basuki PENS-ITS Surabaya 2007

ROBOT CERDAS PEMADAM API MENGGUNAKAN PROYEKSI INTEGRAL

SISTEM PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN WEBCAM UNTUK ABSENSI DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING

Fitur Bentuk Pada Citra. Achmad Basuki, Nana R PENS-ITS, 2008

Sistem Deteksi Wajah Pada Sistem Pengaman Lingkungan Berdasarkan Deteksi Obyek Bergerak Menggunakan Kamera

CONTENT BASED IMAGE RETRIEVAL BERDASARKAN CIRI TEKSTUR MENGGUNAKAN WAVELET

Aplikasi Jaringan Saraf Tiruan Sebagai Penterjemah Karakter Braille Ke Bentuk Abjad

Perancangan Sistem Identifikasi Barcode Untuk Deteksi ID Produk Menggunakan Webcam

Verifikasi Citra Wajah Menggunakan Metode Discrete Cosine Transform Untuk Aplikasi Login

BAB III PROSEDUR DAN METODOLOGI. Pada bab ini kita akan melihat masalah apa yang masih menjadi kendala

Sistem Moving Detection dan Image Stabilizer pada Sistem Pengaman Lingkungan Menggunakan Kamera

Pengolahan Citra untuk Bidang Pertanian(Menentukan Kematangan Buah) Oleh Nama:Wahyu Abid A. NRP : Kelas :2D4 IT(B)

PENGEMBANGAN SISTEM PEROLEHAN CITRA BERBASIS ISI PADA CITRA BATIK MENGGUNAKAN METODE INTEGRATED COLOR AND INTENSITY CO-OCCURRENCE MATRIX (ICICM)

PEMANFAATAAN BIOMETRIKA WAJAH PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

Pengantar Mata Kuliah Pengolahan Citra

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

Implementasi VB 6.0 pada Face Detection Berbasis Image Processing untuk Sistem Identifikasi

PENJEJAKAN POSISI BOLA PADA MODUL PHYCORE IMX31 MENGGUNAKAN EMBEDDED OPENCV

DETEKSI GERAK BANYAK OBJEK MENGGUNAKAN BACKGROUND SUBSTRACTION DAN DETEKSI TEPI SOBEL

PENDETEKSIAN HALANGAN PADA ROBOT CERDAS PEMADAM API MENGGUNAKAN KAMERA DENGAN INTEGRAL PROYEKSI

Penjejakan Posisi Bola Pada Modul Phycore IMX31 Menggunakan Embedded OpenCV

Sistem Pembaca Teks Bahasa Indonesia Otomatis Menggunakan Kamera Web Dengan Metode Integral Proyeksi

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. implementasi dan evaluasi yang dilakukan terhadap perangkat keras dan

TRACKING ARAH GERAKAN TELUNJUK JARI BERBASIS WEBCAM MENGGUNAKAN METODE OPTICAL FLOW

Kata kunci : Pemilihan gambar, Pencocokan Graph

Cb Cb. jarak = x = w b. SNR(dB) = log( I N ) (1) (y y k) 2 n MSE = Y = 0.59G R B Cr = (R Y ) (3) Cb = 0.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Implementasi Deteksi Copy-move Forgery pada Citra menggunakan Metode Histogram of Oriented Gradients (HOG)

Image Processing. Nana Ramadijanti Laboratorium Computer Vision Politeknik Elekltronika Negeri Surabaya PENS-ITS 2010

SISTEM PENGENALAN PLAT NOMOR MOBIL UNTUK APLIKASI INFORMASI KARCIS PARKIR

BAB I PENDAHULUAN. telinga, wajah, infrared, gaya berjalan, geometri tangan, telapak tangan, retina,

Sistem Identifikasi Smartcard-Rfid dan Pengenalan Tanda Tangan Menggunakan Metode Backpropagation Dengan Kohonen Sebagai Pembanding

DETEKSI PLAT KENDARAAN MENGGUNAKAN HOG DAN LVQ. Muhammad Imron Rosadi 1

Sistem Pengenalan Wajah Pada Mesin Absensi Mahasiswa Menggunakan Metode PCA Dan DTW

Muhammad Nasir. Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Lhokseumawe Jl. Banda Aceh Medan Km Lhokseumawe

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI UNTUK MENDETEKSI UANG LOGAM DENGAN METODE EUCLIDEAN

... BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Citra

PENGAMAN RUMAH DENGAN SISTEM FACE RECOGNITION SECARA REAL TIME MENGGUNAKAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS

DETEKSI NOMINAL MATA UANG DENGAN JARAK EUCLIDEAN DAN KOEFISIEN KORELASI

Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PROGRAM APLIKASI HANDS RECOGNIZER

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

APLIKASI IDENTIFIKASI ISYARAT TANGAN SEBAGAI PENGOPERASIAN E-KIOSK

PENGELOMPOKAN GAMBAR BERDASARKAN FITUR WARNA DAN TEKSTUR DENGAN FGKA CLUSTERING (FAST GENETICS K-MEANS ALGORITHM) UNTUK PENCOCOKAN GAMBAR

CONTENT BASED IMAGE RETRIEVAL BERDASARKAN FITUR BENTUK MENGGUNAKAN GVF SNAKE

DETEKSI DAN SEGMENTASI OTOMATIS DERET PADA CITRA METERAN AIR

PENGELOMPOKAN GAMBAR BERDASARKAN WARNA DAN BENTUK MENGGUNAKAN FGKA (FAST GENETIC KMEANS ALGORITHM) UNTUK PENCOCOKAN GAMBAR

BAB III METODE PENELITIAN. dan bahan, agar mendapatkan hasil yang baik dan terstruktur. Processor Intel Core i3-350m.

BAB II LANDASAN TEORI

APLIKASI TRANSFORMASI WATERSHED UNTUK SEGMENTASI CITRA DENGAN SPATIAL FILTER SEBAGAI PEMROSES AWAL

PENENTUAN KEMIRIPAN TOPIK PROYEK AKHIR BERDASARKAN ABSTRAK PADA JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA MENGGUNAKAN METODE SINGLE LINKAGE HIERARCHICAL

Penjejakan Objek Visual berbasis Algoritma Mean Shift dengan menggunakan kamera Pan-Tilt

Rancang Bangun Sistem Pengujian Distorsi Menggunakan Concentric Circle Method Pada Kaca Spion Kendaraan Bermotor Kategori L3 Berbasis Edge Detection

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Klasifikasi Daun Dengan Centroid Linked Clustering Berdasarkan Fitur Bentuk Tepi Daun

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menggunakan PCA, kemudian penelitian yang menggunakan algoritma Fuzzy C-

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN

PENGENALAN OBJEK PADA CITRA BERDASARKAN SIMILARITAS KARAKTERISTIK KURVA SEDERHANA

TRACKING OBJECT MENGGUNAKAN METODE TEMPLATE MATCHING BERBASIS STEREO VISION

PERBANDINGAN PERFORMANCE IMAGE MATCHING MENGGUNAKAN KESAMAAN LANGSUNG DAN KESAMAAN SETELAH SEGMENTASI

IDENTIFIKASI KEASLIAN MATA UANG RUPIAH MELALUI INVISIBLE INK BERBASIS FOURIER TRANSFORM MENGGUNAKAN NEURAL LEARNING VECTOR QUANTIZATION

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

1. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

SISTEM PENGENALAN TULISAN TANGAN REAL TIME MENGGUNAKAN METODE DOMINANT POINT DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION

Image Filtering. Achmad Basuki Politeknik Elektronika Negeri Surabaya PENS-ITS 2005

BAB 2 LANDASAN TEORI

Pengolahan Citra - Pertemuan 1 Nana Ramadijanti Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

IDENTIFIKASI AWAL PLAT NOMOR MOBIL MENGGUNAKAN PROGRAM KONVENSIONAL SEBAGAI LANGKAH AWAL PENGGUNAAN JARINGAN SARAF TIRUAN

Deteksi Wajah Manusia pada Citra Menggunakan Dekomposisi Fourier

RANCANGAN AWAL SISTEM PRESENSI KARYAWAN STMIK BANJARBARU DENGAN PENDEKATAN EIGENFACE ALGORITHM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang revelan dengan penelitian yang akan. antara metode Kohonen Neural Network dengan metode Learning ng Vector

Gambar 15 Contoh pembagian citra di dalam sistem segmentasi.

Analisa Perbandingan Algoritma Histogram of Oriented Gradient (HOG) dan Gaussian Mixture Model (GMM) Dalam Mendeteksi Manusia

BAB I PENDAHULUAN. identitas individu baik secara fisiologis, sehingga dapat dijadikan alat atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

IDENTIFIKASI NOMOR POLISI KENDARAAN BERMOTOR MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN SELF ORGANIZING MAPS (SOMS)

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Sistem Absensi Berbasis Webcam

Program Aplikasi Komputer Pengenalan Angka Dengan Pose Jari Tangan Sebagai Media Pembelajaran Interaktif Anak Usia Dini

Pengolahan Citra Digital FAJAR ASTUTI H, S.KOM., M.KOM

PENCARIAN CITRA BERDASARKAN BENTUK DASAR TEPI OBJEK DAN KONTEN HISTOGRAM WARNA LOKAL

IMPLEMENTASI SEGMENTASI CITRA DAN ALGORITMA LEARNING VECTOR QUANTIZATION (LVQ) DALAM PENGENALAN BENTUK BOTOL

PERANCANGAN PENDETEKSI WAJAH DENGAN ALGORITMA LBP (LOCAL BINARY PATTERN) BERBASIS RASPBERRY PI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

SISTEM PENGENALAN BARCODE MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION

BAB 3 PROSEDUR DAN METODOLOGI. menawarkan pencarian citra dengan menggunakan fitur low level yang terdapat

BAB 4 ANALISA HASIL SISTEM

KLASIFIKASI TELUR AYAM DAN TELUR BURUNG PUYUH MENGGUNAKAN METODE CONNECTED COMPONENT ANALYSIS

Achmad Basuki Politeknik Elektronika Negeri Surabaya PENS-ITS 2005

IMAGE COLOR FEATURE. Achmad Basuki Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

PENGENALAN GENDER MEMANFAATKAN WAJAH MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE KLASIFIKASI NEAREST NEIGHBOR

Prototype Sistem Pengendalian Kualitas Level Isi Pada Produk Minuman Kemasan Dalam Botol

IMPLEMENTASI TEMU KEMBALI CITRA TEKSTUR MENGGUNAKAN ROTATED WAVELET FILTER

BAB I PENDAHULUAN. satu bagian sistem biometrika adalah face recognition (pengenalan wajah). Sistem

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

SISTEM PENGENALAN BUAH ON-LINE MENGGUNAKAN KAMERA Nana Ramadijanti, Achmad Basuki Politeknik Eletronika Negeri Surabaa, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaa Kampus PENS-ITS, Keputih, Sukolilo, Surabaa 60111, Indonesia E-mail: nana@eepis-its.edu, basuki@eepis-its.edu Abstrak Sistem pengenalan buah ang ada saat ini adalah bar-code, dimana setiap buah harus diberi label. Kesalahan pada label akan menebabkan kesalahan pada saat identifikasi, sehingga menebabkan sistem sangat tergantung pada human-error. Untuk itu dicari suatu alternatif sistem identifikasi ang dapat mengenali buah dengan menggunakan gambar buah itu sendiri. Sistem identifikasi ini didukung dengan pemakaian kamera untuk mengambil gambar dari buah, kemudian hasil gambar ini diolah sehingga dapat diperoleh suatu ciri buah tertentu. Ciri buah dari hasil pengambilan gambar kemudian dicocokkan dengan ciri dari buah ang sudah disimpan dalam database, sehingga akan diperoleh buah ang paling cocok dengan buah ang akan dikenali atau dicari hargana. Ada dua hal ang menjadi perhatian utama dalam penelitian ini aitu pertama bagaimana memperoleh ciri gambar dari setiap buah sehingga dapat membedakan buah ang satu dan buah ang lain, serta dapat melihat kemiripan pola dari buah-buah ang sama. Kedua adalah teknik pencocokan ang digunakan, akan dipilih suatu teknik perhitungan kesamaan pola dengan melakukan image-matching dimana teknik ini merupakan teknik ang cepat. Akurasi dari image matching sendiri tidak terlalu bagus, tetapi pemakaian ciri ang baik akan meningkatkan kinerja dari image matching ini sendiri. Kata kunci: Sistem pengenalan buah,penentuan ciri buahang baik, image matching 1. Pendahuluan Sistem identifikasi ini diharapkan dapat menggantikan peran bar-code ang selama ini digunakan dalam mengenali buah, mana harga barcode ini mahal untuk kalangan pengusaha kecil dan menengah. Sedangkan harga sebuah webcam dengan pemasangan program untuk sistem identifikasina sampai penediaan databasena bisa lebih murah dari harga sebuah bar-code. Hasil ang akan didapatkan dari penelitian ini adalah sistem berbasis komputer ang dapat dipakai untuk mengidentifikasi buah menggunakan webcam dan berkomunikasi dengan sistem database ang sudah ada. Ada dua manfaat dari mesin identifikasi buah ang dibatasi pada buah buah-buah ini,aitu: (1) Informasi buah dan pencetakan label pada timbangan seperti terlihat pada gambar 1 berikut ini. Gambar 1. Mesin informasi buah dan pencetak label (2) Pencatat nota sebagai ganti bar-code pada counter seperti gambar 2 berikut ini. Gambar 2. Mesin informasi buah dan pencetak label Tujuan khusus ang akan dicapai dalam penelitian ini adalah menemukan: - Vektor ciri dari setiap buah ang dapat membedakan buah satu dan buah ang lain, serta dapat menunjukkan kesamaan pola dari buah ang sama dengan pengambilan gambar ang berbeda. Dalam penelitian ini buah ang akan diteliti adalah buah-buahan. - Metode untuk melakukan pencocokan pola dari buah ang diambil dengan buah-buah ang ada di database. - Menggabungkan pemakaian vector ciri ang dihasilkan dengan metode pencocokan pola sehingga dapat menjamin akurasi dalam identifikasi buah. Dari tiga tujuan khusus di atas, pada akhirna dapat dibuatkan suatu mesin identifikasi buah menggunakan kamera secara on-line ang F-47

dapat berkomunikasi dengan sistem database ang digunakan untuk keperluan penjualan atau bisnis. Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan besaran ciri ang standard untuk buah ang berjenis buah-buahan. Setelah penelitian ini selesai maka dapat diuji coba pada jenis-jenis produk ang berbeda untuk kembali memperoleh ciri standard sehingga pada akhirna dapat digunakan untuk semua jenis produk. Hal ini memang membutuhkan waktu ang lama, tetapi dengan adana standard awal maka proses berikutna bisa dilakukan dengan mudah dan cepat. 2. Bagan Sistem Gambaran sistem ang akan dibuat adalah sebagai berikut: Proses Capture dan Image Enhancement Ekstraksi Ciri komputasina sangat lama sehingga proses pembelajaran ini tidak digunakan dalam penelitian ini. Tetapi untuk penelitian ini proses pembelajaran cukup dilakukan dengan membandingkan setiap ciri dan menjamin bahwa tidak ada ciri ang memiliki kesamaan ang melebihi nilai threhold ang ditentukan. 5.1 Proses Capture Proses capture adalah proses pengambilan gambar melalui kamera. Teknik pengambilan gambar ang digunakan adalah meletakkan produk ang akan dikenali pada tempat ang disediakan di depan kamera. Kamera ang digunakan adalah webcam, dengan alasan karema ini hargana murah bahkan jauh lebih murah dibandingkan dengan harga sebuah bar-code reader. Hana saja hasil capture dari webcam ini mengalami penurunan kualitas citra, sehingga perlu dilakukan proses image enhancement ang berupa proses perbaikan kualitas. Gambaran proses capture dan image enhancement adalah sebagai berikut: Membaca ciri dari setiap produk Kode produk = 100142 Nama produk = apel Satuan = buah Harga Satuan = Rp.850,- = Kode Produk Proses Identifikasi Dengan Image Matching Koneksi Database Untuk Aplikasi Nota Transaksi Informasi Produk Secara Lengkap Gambar 3. Diagram Sistem Identifikasi Produk Ada beberapa proses penting di dalam sistem ini antara lain, proses capture ang dilakukan secara otomatis ketika produk diletakkan, proses ekstraksi ciri, dan proses identifikasi. Proses pembelajaran dalan penelitian ini selalu dilakukan hana ketika ada jenis buah baru ang dimasukkan. Proses pembelajaran ang dilakukan adalah dengan menentukan ekstraksi ciri optimal dari setiap buah ketika ada buah baru, sehingga tidak terjadi kesamaan ciri dari buah ang satu dengan buah ang lain. Pada penelitian sebelumna, pengenalan wajah dan tanda tangan [5], proses pembelajaran menggunakan neural network, hasilna akurat tetapi waktu Gambar 4. Proses capture Deteksi obek dilakukan dengan menggunakan differensial pada 2 frame. Obek terdeteksi bila terjadi perbedaan antara 2 frame, dimana nilai perbedaan ini didefinisikan sebagai berikut: n n 1 d = f f n x x, Database Produk x, Begitu dideteksi ada obek, maka proses berikutna adalah pemisahan obek dan background. Hal ini dapat dilakukan dengan mudah, dengan menggunakan segmentasi warna karena background didesain dengan warna tertentu misalkan putih atau abu-abu. Deteksi Obek Produk Pemisahan Obek dan Background Gambar 5. Proses pemisahan obek dan background Hasil Capture F-48

5.2 Proses Ekstraksi Ciri Karena banak buah ang memiliki bentuk dan warna ang hampir sama, maka sulit sekali membedakan buah berdasarkan bentuk dan warnana. Sehingga ekstraksi ciri ang dilakukan disini kemungkinan dapat menggunakan beberapa teknik berikut dengan pertimbangan kecepatan : (1) Optimasi Integral baris dan Integral kolom pada bentuk, dan optimasi histogram warna pada warna.[1][4]. hijau, apel merah, belimbing, per,salak, mangga, kiwi, jeruk, anggur, dan tomat. Tabel ang disajikan disini hana apel merah terhadap buahbuahan lainna. Pengujian ang dilakukan: 1. Mengubah jarak kamera dengan buah 2. Mengubah posisi buah Jarak 8cm Segmentasi Warna Filter Blur Histogram H(r,g,b) Integral Baris Dan Integral Kolom Energi dari FFT Penggabuan ciri dengan cara penggabungan vektor Gambar 6. Proses pembentukan cirri (2) Pemakaian tranformasi fourier untuk sebagai ciri energi pada suatu model gambar[2][3]. Pemakaian energi transformasi fourier ini dapat digunakan untuk mengenali obek meskipun mengalami rotasi. 5.3 Proses Identifikasi Proses identifikasi ini sebenarna merupakan proses pencocokan ciri. Dimana setiap buah ang ada dalam database terlebih dahulu ditentukan cirina dan kemudian ciri tersebut disimpan dalam data ciri ang merupakan bagian dari database. Proses ini dilakukan ketika dimasukkan data produk baru ke dalam database. Proses identifikasi dilakukan ketika hasil capture didapat dan dihitung cirina, maka ciri tersebut dibandingkan dengan ciri dari semua buah ang ada dengan menggunakan perhitungan perbedaan ciri ang dilakukan dalam image matching[4]. Dimana untuk membedakan dua gambar dengan vektor ciri v1 dan v2 adalah sebagai berikut e 1 2 = ( ) n v n v n 2 Jarak 15cm Gambar 4.1. Pengenalan apel merah pada jarak 8 cm Gambar 4.2. Pengenalan apel merah pada jarak 15 cm Selain menggunakan teknik image matching, pemakaian Neural Network atau algoritmaalgoritma kecerdasan buatan (artificial intellegence) banak digunakan untuk proses pembelajaran [5], tetapi dalam penelitian ini dipilih image matching dengan pertimbangan kecepatan. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian program di lakukan dengan menggunakan sepuluh macam buah aitu apel F-49

Jarak 28 cm Posisi 3 Gambar 4.3. Pengenalan apel merah pada jarak 28 cm Mengubah Posisi Buah Posisi 1 Gambar 4.4. Pengenalan apel merah dengan posisi1 Posisi 2 Gambar 4.6. Pengenalan apel merah dengan posisi3 Analisa Pengenalan Buah Apel Merah Pengenalan buah apel merah dilakukan sebanak sepuluh kali pengenalan dengan mengubah-ubah posisi buah dan jarak buah dengan kamera. Pada saat mengubah jarak dilakukan lima kali perubahan jarak aitu pada jarak 5cm, 8cm, 10cm, 15cm dan 28 cm. Buah apel merah dapat dikenali dengan prosentase sebesar 80%. Pada proses pengenalan buah dengan jarak kamera sebesar 28 cm dan posisina diubah-ubah sebanak dua kali buah tidak dikenali sebagai apel merah tetapi dikenali sebagai anggur. Hal ini bisa disebabkan karena warna anggur hampir sama dengan warna apel atau setting pada kamera ang berubah. Berikut ini tabel 4.1. ang merupakan tabel nilai jarak pada apel merah. Tabel 4.1. Nilai jarak pada apel merah Nama Nilai Jarak Pada Apel Merah ( d ) buah Posisi / Jarak Dengan Kamera 1 2 3 1 2 3 1 2 3 2 8cm 8cm 8cm 15cm 15cm 15cm 28cm 28cm 10cm 5cm Anggur 68k 68k 67k 41k 34k 34k 36k 36k 55k 73k Apel 123k 122k 122k 94k 89k 92k 82k 84k 99k 128k hijau Apel merah 64k 63k 64k 3k 24k 21k 39k 38k 26k 69k Belimbing 129k 128k 128k 125k 124k 124k 120k 121k 125k 135k Jeruk 114k 112k 112k 85k 83k 84k 78k 79k 85k 120k Kiwi 115k 111k 111k 86k 79k 84k 60k 62k 81k 122k Mangga 121k 120k 121k 114k 113k 113k 107k 109k 115k 127k Per 123k 120k 120k 103k 101k 102k 95k 96k 105k 130k Salak 100k 98k 100k 77k 76k 76k 73k 76k 80k 110k Tomat 122k 120k 121k 116k 114k 115k 110k 111k 118k 128k Gambar 4.5. Pengenalan apel merah dengan posisi2 F-50

4. KESIMPULAN a. Algoritma menggunakan image matching dengan proses histogram sebagai ciri warna dapat digunakan dalam mengenali buah dengan ketelitian sebesar 89 %. b. Dengan menggunakan posisi ang berbeda, buah dapat dikenali dengan rata-rata sebesar 99 % dan posisi terbaik agar buah selalu dapat dikenali adalah posisi ang sama saat penimpanan buah. c. Dengan menggunakan jarak ang berbeda aitu antara jarak 5cm sampai 30 cm, buah dapat dikenali dengan rata-rata sebesar 98 %, dan jarak terbaik agar buah selalu dapat dikenali terletak pada jarak 17cm karena pada jarak tersebut merupakan jarak ang sama saat penimpanan buah. DAFTAR PUSTAKA [1] D. Pramadihanto, Y. Iwai, and M. Yachida. Flexible feature matching for face and facial feature points detection. In Proceeding of the 14th International Conference on Pattern Recognition, pages 92-95, Brisbane,1998. [2] George Nag and Jie Zou, Interactive Visual Pattern Recognition, Proceeding of ICPR 2002, Vol. III, pp. 478-481, Quebec Cit. [3] Jasoo Kim, Alistair Mowat, Philip Poole, Nikola Kasabov, Linier and Non-Linear Pattern Recognition Models for Classification of Fruit From Visible-Near Infrared Spectra,The Universit of Queensland, Australia, 2002 [4] Nana Ramadijanti, Achmad Basuki dan Dadet Pramadihanto, Content Based Image Retrieval Berdasarkan Ciri Warna Dan Bentuk Menggunakan Histogram dan Deteksi Tepi Dengan Filter Reduksi Noise, Proceeding SEE 2003, Jogjakarta [5] Rianto Sigit, Achmad Basuki, Kunci Keamanan Nilai Mahasiswa Menggunakan Gabungan Pengenalan Wajah dan Tanda Tangan, Industrial Electrical Seminar 2003, Surabaa F-51