PENGELOLAAN DATA DAN INFORMASI KEHUTANAN Jakarta, 9 April 2015 BIRO PERENCANAAN KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
A PENGELOLAAN DATA NASIONAL
Peran penting data dalam Sustainable Development Goals (SDGs) yang akan menggantikan MDGs Goal 5, Target 10 promote the availability of gender disaggregated data to improve gender equality policies, including gender responsive budgeting Goal 10, Target 7 ensure the availability of high-quality, timely and disaggregated data to ensure monitoring of progress for marginalized groups and people in vulnerable situations Goal 16, Target 14 by 2020 improve public access to information and government data, including on public finance management, public procurement and on the implementation of national development plans Goal 17, Target 36 by 2020, substantially strengthen capacities for data collection and statistical analysis relevant to sustainable development with a focus on generating timely and high-quality data disaggregated, as appropriate, by income, gender, age, race, ethnicity, and rural/urban location Sumber: Working Document Sesi ke-11 United Nations Open Working Group on Sustainable Development Goals (OWG SDGs), 2 Juni 2014.
Peta Kondisi Perdataan Nasional s.d 2014 Produsen Pengguna Proses Produk Format data belum Terstandar Kapasitas Teknis belum Merata Hambatan pemahaman akan pembangunan berkelanjutan dan implikasi atas data Data masih dipandang sebagai kegiatan Data belum dianggap penting Debat tentang data bukan sbubstansi Problem sosialisasi dan edukasi data Hambatan mekanisme koordinasi Banyak Pintu Informasi Format Data tidak Mudah digunakan Hambatan data quality assurance Data belum konsisten dan relevan Produsen Proses Produsen Produk Produsen Pengguna Proses- Produk Pengguna Proses IRISAN-IRISAN Masalah akurasi data, Redudansi, Data tidak dapat diakses Tidak ada insentif bagi data yang berintegritas Data ada dimana- mana, tapi dimana-mana tidak ada data Harus ditingkatkan koordinasi antar pemegang data Pengguna Produk Sumber: Cetak Biru Satu Data Untuk Pembangunan Berkelanjutan UKP4 Data tidak digunakan
IASD BY GDP PER CAPITA Lowest IASD Low IASD High IASD Highest IASD Highest per Capita Kuwait, Brunei, Oman, Libya, Qatar, UAE, Gabon Bahrain, Kazakhstan, Malaysia Saudi Arabia Turkey High per Capita Algeria, Guyana, Turkmenistan Indonesia, Suriname, Lebanon Tunisia, Iraq, Jordan, Albania, Azerbaijan, Maldives Egypt, Iran Low per Capita Côte d Ivoire, Senegal,Yemen, Sudan,Djibouti, Kyrgyzstan Mauritania, Pakistan, Uzbekistan, Palestine, Syria Nigeria Cameroon, Morocco Lowest per Capita Somalia, Gambia, Afghanistan, Comoros Benin, Chad, Guinea, Guinea- Bissau, Sierra Leone, Uganda Niger, Mali, Tajikistan Mozambique, Burkina Faso, Togo, Bangladesh Indonesia dengan Pendapatan per kapita tinggi namun index statistik pertanian rendah Sumber: Konferensi Negara-negara Islam (OKI) COMCEC, Ankara 3 April 2014
SATU DATA, prinsip-prinsip dasar untuk mengelola dan menyelenggarakan data yang akuntabel dan berintegritas satu satu satu standar data instrumen, pertukaran, konversi, satuan, tabel presentasi, dst metadata baku metadata yang terstandarisasi untuk menggambarkan profil lengkap suatu data satu portal data deseminasi dan release data; akses mudah bagi semua; partisipasi publik 6
B PENGELOLAAN DATA KEHUTANAN
Penyelenggaraan Data Pembangunan Kehutanan Misi: Memantapkan kepastian status kawasan hutan serta kualitas Saat Ini : data dan informasi kehutanan (RPJMN 2015) Kebijakan Standar Operasional Pengambilan Data Pengawasan Dekonsolidasi Desentralisasi Terdistribusi 1. Permenhut P.02/2010 2. Permenhut P.06/2008 3. Perdirjen 4. Perda/Pergub Belum standar Terdistribusi Tidak optimal Kondisi Ideal : Kebijakan Standar Operasional Pengambilan Data Pengawasan Konsolidasi Sesentralisasi Satu unit pengelola Sama untuk satu jenis data yang sama Terdistribusi Terpusat Sumber: GDSIK 2008
Anggaran Anggaran Anggaran Anggaran Alur Penyelenggaraan Sistem Informasi Kehutanan Penyelenggara Anggaran di setiap Tingkatan Tata Waktu Penyampaian Data/Informasi Juli tahun berikutnya Pusat/Nasional Pusat Data dan Informasi Pusat/Nasional (Kementerian) MONEV MONEV MONEV Propinsi Kabupaten/Kota Pusat Data dan Informasi Propinsi Pusat Data dan Informasi Kabupaten/Kota Pusat Data dan Informasi Kabupaten/Kota Pusat Data dan Informasi Propinsi Pusat Data dan Informasi Kabupaten/Kota Mei tahun berikutnya April tahun berikutnya Maret tahun berikutnya Tapak/KPH KPH KPH KPH KPH KPH Sumber: Permenhut P.02/2010
Mengapa IT?? PROMISE Efektifitas Kenyamanan Manajemen IT merupakan sumber inovasi terbesar dalam dua dekade terakhir REALITY Gagal Over Budget IT merupakan sesuatu proses yang kompleks dan menimbulkan berbagai dampak IT Master Plan Melihat best practise, option-option yang ada, resiko-resiko untuk kemudahan merencanakan
Karakteristik Pengelolaan IT di Kementerian Kehutanan support Organisasi IT secara formal masih bersifat support bottom up inhouse Semua inisiatif dan pengembangan bersifat bottom up. Pengembangan, support, dan banyak kompetensi dan proses cenderung dikerjakan sendiri Pengembangan yang berjalan tersebar dengan koordinasi yang kurang menyebabkan terbentuknya sistem TI yang terkotakkotak dan sulit diintegrasikan. islands Pengembangan bersifat sektoral, problemdriven, swadaya
Fondasi IT IT Governance Readiness Infrastructure Readiness Business Readiness (People, Process)
Strategy Moving Forward Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI TRANSFORMASI Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI PEOPLE PROCESS TECHNOLOGY EKSTERNAL ANGGOTA INTERNAL STAFF CONTINOUS IMPROVEMENT INTERGRASI DATA STAKEHOLDER MANAJEMEN Operasional Pengembangan Perawatan
Data dan Informasi Biro Perencanaan email: datin_rocan@dephut.go.id