BAB III PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN MATA KULIAH MANAJEMEN PENDIDIKAN (MP) A. Gambaran Umum Jurusan Tarbiyah STAIN Pekalongan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN MATA KULIAH MANAJEMEN PENDIDIKAN (MP) DI PRODI PAI JURUSAN TARBIYAH STAIN PEKALONGAN

Written by Administrator Thursday, 03 November :15 - Last Updated Wednesday, 01 November :12

BAB IV HASIL PENELITIAN. tentang: a). deskripsi data, b). temuan penelitian, c). analisis data. di paparkan temuan penelitian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. Metode adalah suatu cara yang digunakan untuk. mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

LAPORAN PELAKSANAAN PERKULIAHAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 SMP NEGERI 1 MAGELANG. Disusun oleh : Nama : Dewi Prasetyo Susanti NIM : Prodi : PPKn

BAB III KEDISIPLINAN DOSEN DENGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PAI JURUSAN TARBIYAH STAIN PEKALONGAN

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 SMA NEGERI 4 SEMARANG. Disusun Oleh : : Nur Chayyi NIM : : Pendidikan Ekonomi. : Pendidikan Koperasi

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 5 SEMARANG

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana dikemukakan Sanjaya (2009: 94) bahwa secara deskriptif

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB III KAJIAN OBJEKTIF METODE PEMBELAJARAN. SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTs NURUL HUDA BANYUPUTIH BATANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

HALAMAN PERNYATAAN. Yang bertanda tangan di bawah ini : NIM :

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Kondisi dan situasi empiris pembelajaran mata kuliah SP

Sifat Mata Kuliah: Wajib. Kordinator Rumpun Mata Kuliah (RMK) Ketua Prodi

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN SILABUS

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah singkat berdirinya MA Negeri 2 Model Banjarmasin

STANDAR SUASANA AKADEMIK SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA

BAB V PEMBAHASAN. penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Maka dari iru tugas seorang

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S 1 ) dalam Ilmu Tarbiyah.

BAB IV PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN

BAB V PENUTUP. Pendidkan Agama Islam dan Budi Peketi di SMAN 1, 6 dan 7 Kota Banjarmasin. Guru PAI dan BP di SMAN 1, 6 dan 7 Kota Banjarmasin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaksanaan pembelajaran di sekolah tidak lepas dari permasalahan, di

BAB V PENUTUP. 1. Proses pembelajaran muatan lokal hampir sama dengan mapel-mapel

UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENCAPAI VISI DAN MISI SEKOLAH (Studi di SD Negeri 03 Pododadi Karanganyar)

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

IV. HASIL DAN ANALISIS DATA PROFIL MAGISTER AKUNTANSI UKSW

BAB II KEGIATAN PPL A. Kegiatan PPL 1. Persiapan PPL

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. 1. Kondisi Empiris Perkuliahan Strategi Pembelajaran Selama ini

BAB I PENDAHULUAN. keharusan dan keberhasilan pendidikan tersebut akan ditentukan oleh beberapa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

RENCANA PELAKSANAAN PERKULIAHAN (RPP) Mata Kuliah. Media Pembelajaran

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

Multin Arabi, Salma Bowtha, Radia Hafid 1. Jurusan Pendidikan Ekonomi. Abstrak

I. PENDAHULUAN. yang kondusif. Di mana proses belajar lebih berpusat kepada siswa (student

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Faraserianti, 2013

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB I PENDAHULUAN. memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan dan mengacu pada tujuan

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian 1. Manajemen Pemanfaatan Laboratorium Micro Teaching

3. Observasi Pembelajaran Di Kelas dan Peserta Didik

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 2 SUBAH

BAB V PENUTUP. 1. Pelaksanaan pembelajaran sejarah dengan menggunakan permainan Dart. pertanyaan kepada kelompok yang persentasi. Pada siklus II, guru

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 4 SEMARANG. Disusun oleh : Nama : Rizal Akhmad Prasetyo NIM : Jurusan/Prodi : HKn/PPKn

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 2 UNGARAN. Disusun Oleh: Nama : Naila Rofi ati NIM : Prodi : Pendidikan Biologi

BAB II KEGIATAN PPL. a. Persiapan di Universitas Negeri Yogyakarta 1) Orientasi Pembelajaran Mikro

LAPORAN HASIL SURVEI KEPUASAN MAHASISWA TAHUN 2013/2014

BAB II KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)

BAB IV LAPORAN PENELITIAN

A. IDENTITAS MATA KULIAH

BAB II KEGIATAN PPL. A. Kegiatan PPL. 1. Persiapan PPL

BAB I PENDAHULUAN. 1 Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlaq, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2006), hlm. 13.

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

BAB V PEMBAHASAN. memadukan pembelajaran agama Islam dengan penggunaan media berbasis

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PKn MELALUI METODE JIGSAW (STUDI TINDAKAN SISWA KELAS IV MI MIFTAHUL AKHLAQIYAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013)

BAB IV HASIL PENELITIAN. Ds. Lekisrejo, Kec. Lubuk Raja, Kab. OKU, Sumatra Selatan. MA Al Falaah

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 5 SEMARANG

RENCANA PERKULIAHAN SEMESTER (RPS) MK: MANAJEMEN PENDIDIKAN. Kode MK: MKK31304

KONTRAK PERKULIAHAN MATA KULIAH ILMU ALAMIAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan Pada uraian ini, peneliti akan menyajikan uraian pembahasan sesuai

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB V ANALISIS PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DI SMP RAUDLATUL JANNAH WARU SIDOARJO

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN KTSP MATA PELAJARAN PAI SDN WATES 01 WONOTUNGGGAL. A. Pelaksanaan KTSP Mata Pelajaran PAI Kelas VI di SD Negeri Wates

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas IVA SD Negeri 69 Kota Bengkulu.

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI

Contoh Laporan Hasil Observasi di sekolah

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan aktivitas dalam bidang-bidang pendidikan. Pembangunan

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK IBU KARTINI SEMARANG

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF DALAM MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP NEGERI 1 WONOPRINGGO PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya. Interaksi yang terjadi selama proses belajar dipengaruhi oleh

BAB IV HASIL PENELITIAN. peneliti dengan topik sesuai dalam pertanyaan-pertanyaan yang peneliti

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Mulyasa (2008:28) mengemukakan guru sangat menentukan keberhasilan

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ai Nunung Muflihah,2013

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas biasanya masih berfokus

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB I PENDAHULUAN. (KTSP) tahun 2006 lalu, pendidik tidak bisa lagi menggunakan paradigma lama

IMPLEMENTASI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM) DI MADRASAH (STUDI DI MTs AGUNG ALIM BLADO KABUPATEN BATANG)

PERNYATAAN ORISINALITAS

BAB I PENDAHULUAN. lembaga atau individu untuk mencapai tujuan tertentu. Pendidikan merupakan

2015 Peneliti, Dra. Raihanatul Jannah, M.P.

Transkripsi:

BAB III PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN MATA KULIAH MANAJEMEN PENDIDIKAN (MP) A. Gambaran Umum Jurusan Tarbiyah STAIN Pekalongan 1. Sejarah dan Dinamika Jurusan Tarbiyah STAIN Pekalongan Jurusan Tarbiyah STAIN Pekalongan lahir pada tahun 1997, secara resmi dibuka oleh Menteri Agama pada tanggal 30 Juni 1997 di Jakarta. Bersama dengan tonggak sejarah di atas, saat ini Jurusan Tarbiyah terus berbenah diri di dalam semua bidang, sampai sekarang Jurusan Tarbiyah sudah mengalami beberapa transformasi kepemimpinan. Dari yang pertama; Dr. H. Chusnan B. Jaenuri, M.A., kedua; Drs. H. Abdul Mu in, M.A., ketiga; Drs. H. Idhoh Anas, M.A., keempat; Zaenal Mustakim, M.Ag., dan kelima; Moh. Muslih, Ph.D. Kepemimpinan mereka di Jurusan Tarbiyah menghasilkan atmosfir dinamika prestasi yang membuat Jurusan Tarbiyah di usia yang relatif masih muda eksistensinya sudah dapat sejajar dengan Fakultas Tarbiyah di lingkungan Universitas Islam Negeri (UIN) dan Institut Agama Islam Negeri (IAIN), bahkan puncak dari kerja keras Jurusan Tarbiyah Prodi PAI saat ini sudah terakreditasi A dan Prodi PBA terakreditasi B. 1 1 Ade Dedi Rohayana, Pedoman Pendidikan STAIN Pekalongan (Pekalongan: STAIN Press. 2014). hlm. 75. 41

42 2. Visi, Misi, dan Tujuan Jurusan Tarbiyah STAIN Pekalongan Dalam upaya memberikan arah, motivasi dan kekuatan gerak langkah segenap civitas akademika, STAIN Pekalongan, memiliki visi, misi dan tujuan sebagaimana layaknya sebuah lembaga pendidikan lainnya. a. Visi Jurusan Tarbiyah STAIN Pekalongan Adapun visi Jurusan Tarbiyah, yaitu terdepan dalam penyelanggaraan dan pengembangan pendidikan Islam. b. Misi Jurusan Tarbiyah STAIN Pekalongan Adapun misi Jurusan Tarbiyah STAIN Pekalongan, adalah sebagai berikut: 1). Menyiapkan mahasiswa sebagai pendidik, ahli atau praktisi pendidikan lainnya yang memiliki komitmen tinggi terhadap nilai-nilai keagamaan dan kemanusiaan dalam pengembangan pendidikan Islam. 2). Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu agama Islam, khususnya dalam bidang pendidikan. 2 c. Tujuan Jurusan Tarbiyah STAIN Pekalongan Adapun tujuan Jurusan Tarbiyah STAIN Pekalongan adalah: untuk menghasilkan sarjana muslim yang siap menjadi pendidik dan ahli pendidikan agama Islam serta konsultan pendidikan. 3 2 Ibid., hlm. 76. 3 Ibid., hlm. 77.

43 B. Penerapan Metode Diskusi dalam Pembelajaran Mata Kuliah Manajemen Pendidikan (MP) di Prodi PAI Jurusan Tarbiyah STAIN Pekalongan. 1. Alasan Penerapan Metode Diskusi dalam Pembelajaran Mata Kuliah Manajemen Pendidikan (MP). Sebuah kegiatan dalam pembelajaran dapat terlaksana dengan baik apabila interaksi seorang dosen dengan mahasiswa berjalan dengan baik. Selain itu, penggunaan metode yang digunakan seorang dosen agar apa yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh mahasiswa, juga sarana dan prasarana yang lengkap dapat mendukung terlaksananya proses belajar mengajar yang kondusif. Adapun metode diskusi yang tergolong dalam metode konvensional atau metode tradisional, namun metode tersebut masih sering digunakan dalam pembelajaran terutama dalam mata kuliah manajemen pendidikan yang ada di STAIN Pekalongan. Namun ada beberapa alasan penggunaanya, diantara lain: Metode diskusi sesuai dengan potensi peserta didik. Kemampuan berpikir dan berpendapat pada mahasiswa sudah lebih matang dibanding taraf sebelumnya, sehingga mereka mampu menggali sendiri materi yang ditentukan oleh pendidik. setelah dibuat kelompok yang beranggotakan 5 (lima) sampai 6 (enam) orang, masing-masing kelompok diberikan satu tema untuk mereka diskusikan dalam kelompok dan untuk referensinya diperoleh dari website. Sehingga paling tidak mereka berusaha untuk mencari pengetahuan apa saja yang ingin mereka ketahui. Selain dari itu, Metode diskusi sendiri digunakan karena sesuai

44 dengan kemampuan mahasiswa untuk memanfaatkan media yang ada, seperti halnya hand phone (HP) dan laptop yang gunanya untuk mencari informasi mengenai suatu hal yang terkait dengan topik pembahasan mata kuliah manajemen pendidikan (MP) itu sendiri yang ditunjang dengan metode diskusi antar sesama. 4 Selain dari sesuai dengan potensi peserta didik. Alasan digunakannya metode diskusi juga harus sesuai dengan materi yang diajarkan. Ketika metode dan media yang digunakan tidak sesuai dengan materi yang akan disampaikan, maka materi tersebut tidak dapat diterima dengan baik oleh peserta didik, bahkan mungkin tidak menjadikan paham melainkan menjadi semakin bingung. Terutama dari teman dan media yang menunjang pembelajaran itu sendiri. 5 Metode diskusi juga sangat tepat ketika diterapkan pada waktu siang hari Ketika waktu yang tidak mendukung seperti siang hari saat badan terasa lelah, waktu untuk istirahat, sehingga sangat tepatlah metode diskusi diterapkan. Sehingga tidak ada mahasiswa yang mengantuk dan pembelajaran berjalan secara efektif. 6 2. Tujuan Penerapan Metode Diskusi dalam Pembelajaran Mata Kuliah Manajemen Pendidikan (MP). Adapun tujuan dari metode pembelajaran mata kuliah manajemen pendidikan yang diajarkan pada jenjang perkuliahan terutama Jurusan Tarbiyah. Terkait dengan tujuan mata kuliah seperti yang dipaparkan Dra. Hj. Musfirotun Yusuf, M.M adalah: 4 Hasil wawancara dengan Dra. Hj. Musfirotun Yusuf, M.M (Dosen pengampu mata kuliah manajemen pendidikan (MP) STAIN Pekalongan), pada hari Rabu tanggal 3 Desember 5 Hasil wawancara dengan Turno, M.Pd. (Dosen pengampu mata kuliah manajemen pendidikan (MP) STAIN Pekalongan), pada hari Minggu tanggal 16 November 6 Hasil wawancara dengan Dra. Hj. Musfirotun Yusuf, M.M (Dosen pengampu mata kuliah manajemen pendidikan (MP) STAIN Pekalongan), pada hari Rabu tanggal 3 Desember

45 Sebagai bekal bagi para siswa yang nantinya akan menjadi seorang guru, agar mereka memiliki wawasan terkait bagaimana cara mengatur dan mengelola sebuah sekolah atau instansi pendidikan. Agar menjadi sekolah yang unggul, unggul di sini lebih dijelaskan bahwa sekolah yang unggul bukanlah unggul yang dipandang baik oleh sekolah itu sendiri, tetapi mendapat pengakuan yang baik pula oleh lingkungan yang ada di luar (eksternal). Menjadi instansi pendidikan yang dipandang baik secara eksternal maupun internal. 7 Selain itu dengan metode diskusi mahasiswa akan aktif berkomunikasi. karena selain mereka lebih suka dengan metode diskusi itu sendiri, adanya pertanyaan yang saya kaitkan dengan kejadian yang nyata sehingga mereka mau berpikir dan sebaliknya, ketika ada yang bertanya terkait dengan itu mereka juga mau berpendapat. Karena saya akan memberikan poin tersendiri pada peserta didik yang mau aktif. Sehingga mereka termotivasi untuk aktif. 8 Peserta didik juga akan menguasai pengetahuan secara komprehensif tentang manajemen pada umumnya dan manajemen pendidikan pada khususnya. 9 3. Penerapan Metode Diskusi dalam Pembelajaran mata kuliah manajemen pendidikan (MP) di Prodi PAI Jurusan Tarbiyah STAIN Pekalongan. Pada pelaksanaannya, metode yang sering digunakan dalam mata kuliah manajemen pandidikan (MP) yang diampu oleh Dra. Hj. Musfirotun Yusuf, M.M, dan Turno M.Pd, adalah metode diskusi. 7 Hasil wawancara dengan Dra. Hj. Musfirotun Yusuf, M.M (Dosen pengampu mata kuliah manajemen pendidikan (MP) STAIN Pekalongan), pada hari Rabu tanggal 5 November 8 Hasil wawancara dengan Turno, M.Pd. (Dosen pengampu mata kuliah manajemen pendidikan (MP) STAIN Pekalongan), pada hari Minggu tanggal 16 November 9 Departemen Agama RI, Silabus Jurusan Tarbiyah (Pekalongan: STAIN Press, 2004), hlm. 194.

46 Karena metode ini salah satu metode yang paling efektif untuk mengurangi kejenuhan mahasiswa, 10 mahasiswa dapat menggali sendiri informasi yang mereka inginkan, serta menjadikan pembelajaran menjadi efektif, dengan cara menciptakan kondisi dan interaksi yang terjadi berjalan secara konduktif. Walaupun metode lain juga digunakan dalam metode ini seperti metode tanya jawab, ceramah, dan lainnya. 11 Namun, untuk penerapannya sendiri, antara metode yang digunakan dengan pemaparan silabus memiliki perbedaan dalam artian tidak sama, karena dalam silabus sendiri banyak pada metode seperti kuis, namun ada pula tugas dan resume. Sedangkan untuk penerapannya lebih banyak pada diskusi kelompok. Pada pelaksanaan mata kuliah manajemen pendidikan (MP) yang dilaksanakan oleh Turno, M.Pd, pada hari Selasa di gedung D.4 dan Dra. Hj. Musfirotun Yusuf, M.M, pada hari Rabu tempatnya di gedung G.4 menggunakan metode diskusi dengan tujuan: agar mahasiswa mampu menemukan jawaban baik dari suatu permasalahan maupun segala materi atau pokok bahasan yang masih belum mereka ketahui. 12 Untuk melaksanakan tujuan yang diharapkan sebelumnya, dalam pelaksanaan pembelajaran pastilah tidak terlepas dari metode yang 10 Hasil wawancara dengan Turno, M.Pd. (Dosen pengampu mata kuliah manajemen pendidikan (MP) STAIN Pekalongan), pada hari Minggu tanggal 16 November 11 Observasi di gedung D.4 Prodi PAI Jurusan Tarbiyah STAIN Pekalongan pada hari Selasa,18 November 13.20-15.00 WIB. 12 Hasil wawancara dengan Dra. Hj. Musfirotun Yusuf, M.M (Dosen pengampu mata kuliah manajemen pendidikan (MP) STAIN Pekalongan), pada hari Rabu tanggal 5 November

47 digunakan. Oleh karena itu, metode berperan menentukan berhasil tidaknya suatu proses pembelajaran. Pada hakikatnya, pembelajaran pada jenjang perguruan tinggi berbeda dengan pembelajaran pada tingkat sekolah dasar maupun jenjang menengah. Karena sesuai dengan pola pikirnya sudah berbeda, karena pada jenjang pendidikan dasar maupun menengah seorang siswa lebih banyak menerima pengetahuan dari seorang pendidik atau guru, sangat berbeda dengan jenjang perguruan tinggi yang mana mahasiswa mencari pengetahuan sendiri, mencari sumbernya sendiri. Begitu pula dengan pembelajaran pada mata kuliah manajemen pendidikan yang ada di STAIN Pekalongan sendiri, mahasiswa diberikan tugas untuk berdiskusi mencari informasi mengenai suatu materi, namun pembelajaran mata kuliah manajemen pendidikan yang ada berbeda dengan mata kuliah yang lain. Pada mata kuliah manajemen pendidikan yang diampu baik Hj. Musfirotun Yusuf, M.M, maupun yang diampu oleh Turno, M.Pd, hampir setiap pertemuan diisi dengan diskusi kelompok. Namun dalam pelaksanaannya, diskusi yang dilakukan oleh masing-masing berbeda walaupun sama bentuk metodenya. Dalam mata kuliah yang diampu oleh Turno, M.Pd, Mengarahkan agar mahasiswa melaksanakan tugas untuk membuat karya ilmiah ataupun makalah yang materinya telah disebutkan sebelumnya dan kemudian dikumpulkan dalam waktu berbeda ataupun bersamaan sesuai dengan kesepakatan. 13 13 Hasil wawancara dengan Turno, M.Pd (Dosen pengampu mata kuliah manajemen Pendidikan (MP) STAIN Pekalongan), pada hari Minggu tanggal 16 November

48 Ketika waktu yang telah ditentukan, mahasiswa yang mendapat giliran tadi diberikan kesempatan untuk maju ke depan kelas untuk memaparkan hasil yang telah diperolehnya, kemudian memberikan kesempatan pada mahasiswa lainnya untuk bertanya. Pada praktiknya, pembelajaran ini pada awalnya memberikan kesempatan kepada mahasiswa Membentuk kelompok. Kemudian setelah dibuat kelompok yang beranggotakan 5 (lima) sampai 6 (enam) orang, masing-masing kelompok diberikan satu tema untuk mereka diskusikan dalam kelompok yang kemudian tema tersebut diberikan seketika itu. Jadi, mahasiswa diberikan tugas namun tugas itu dikerjakan dalam perkuliahan dan materi yang diberikan yang telah disesuaikan dengan kurikulum yang ada. Untuk sumber atau bahan referensi bisa diperoleh dari buku, artikel maupun website. Setelah penulisan dituliskan sumbernya, kemudian didiskusikan, ditulis dan salah satu dari perwakilan kelompok berdiri dan memaparkan hasil diskusi. Setelah itu memberikan kesempatan pada kelompok lain untuk bertanya maupun menambahkan. 14 Namun berbeda dengan proses pembelajaran yang lain, terkadang kelompok juga dibagi menjadi 2 (dua) sampai 3 (tiga) kelompok tergantung pada kapasitas mahasiswa yang ada di dalam kelas. Kemudian masing-masing kelompok diberikan 1 (satu) tema, dan perlu diketahui bahwa antara tema yang satu dengan yang lain berbeda-beda. Setelah itu kelompok tadi dituntut untuk membuat karya ilmiah atau makalah yang dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan namun ada juga waktu pengumpulan makalah sebelum pemaparan hasil makalah atau presentasi. Kemudian ketika waktu yang telah ditentukan, setiap kelompok untuk maju ke depan kelas kemudian memaparkan hasil diskusi, setelah itu memberikan waktu untuk kelompok yang lain untuk bertanya maupun menambahkan apa yang dirasa kurang dimengerti. Setelah itu barulah dosen menjelaskan materi yang sekiranya belum tersampaikan, dan dirasa kurang dimengerti dengan didukung media proyektor dan slide dari power point. 15 14 Hasil wawancara dengan Dra. Hj. Musfirotun Yusuf, M.M (Dosen pengampu mata kuliah manajemen pendidikan (MP) STAIN Pekalongan), pada hari Rabu tanggal 5 November 15 Hasil wawancara dengan Turno, M.Pd (Dosen pengampu mata kuliah manajemen Pendidikan (MP) STAIN Pekalongan), pada hari Minggu tanggal 16 November

49 Adapun hal yang menarik dalam diskusi mata kuliah ini adalah materi diberikan seketika itu, kemudian memberikan kesempatan mahasiswa untuk membuka referensi yang bersumber dari website. Sehingga paling tidak mereka berusaha untuk mencari pengetahuan apa saja yang ingin mereka ketahui, namun ada juga diantara mereka yang berdiskusi terkait hal yang ada di luar dari mata kuliah. Sehingga dibutuhkan pendampingan kepada masing-masing kelompok. Adapun model pembelajaran seperti ini dapat meningkatkan semangat belajar, terutama bagi mahasiswa yang masuk pada waktu-waktu yang tidak mendukung seperti: waktu siang hari saat panasnya suhu di dalam kelas, kondisi tubuh sudah lelah atau mengantuk, dan di saat hujan, sehingga kurang mendukung dalam proses pembelajaran. Sehingga dengan metode ini yang ditunjang dengan tanya jawab tidak ada mahasiswa yang mengantuk di dalam kelas, setelah itu barulah diklarifikasikan oleh seorang dosen, dan tugas tadi yang telah dicatatkan kemudian untuk dikumpulkan. Namun terkadang tugas itu dikerjakan di rumah dan dikumpulkan pada pertemuan berikutnya untuk bisa dipresentasikan. Namun ketika ada salah satu kelompok yang tidak mengumpulkan tugas, maka tidak mendapatkan nilai tugas, dan mendapat hukuman berupa teguran. 16 Sebenarnya untuk membuat senang dalam belajar, metode yang diterapkan dalam mata kuliah manjemen sudah dapat membuat peserta didik merasa senang dan dapat memotivasi peserta didik untuk belajar, manun tidak selamanya begitu, karena pada praktiknya. masih banyak mahasiswa yang membuat forum di dalam forum, dalam artian ngobrol sendiri-sendiri. Bahkan terkadang mereka juga membuka internet bukan mencari informasi melainkan membuka hal-hal yang tidak ada kaitannya dengan mata kuliah. Sehingga yang paham dalam pembelajaran ini hanya peserta didik yang berminat untuk belajar saja. 17 Bahkan tidak jarang pada proses diskusi dosen keluar kelas untuk melakukan hal lain seperti shalat atau yang lainnya. Dengan 16 Hasil wawancara dengan Dra. Hj. Musfirotun Yusuf, M.M (Dosen pengampu mata kuliah manajemen pendidikan (MP) STAIN Pekalongan), pada hari Rabu tanggal 5 November 17 Hasil wawancara dengan mahasiswa (yang mengikuti mata kuliah manajemen pendidikan (MP) STAIN Pekalongan), pada hari Rabu tanggal 29 Oktober

50 permasalahan seperti itu, dapat menimbulkan materi yang disampaikan tidak merata dan tidak dapat diterima dengan baik oleh masing-masing peserta didik, terutama mata kuliah manajemen pendidikan yang merupakan salah satu mata kuliah yang dianggap penting, karena mata kuliah ini merupakan salah satu mata kuliah yang dapat dijadikan bekal nantinya terutama untuk Jurusan Tarbiyah sendiri. 4. Kendala dan Upaya Penerapan Metode Diskusi Dalam Pembelajaran. Metode merupakan cara yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk mengimplementasikan rencana yang sebelumnya dibuat agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Dalam pelaksanaan pembelajaran, khususnya mata kuliah manajemen pendidikan (MP). a. Kendala penerapan metode diskusi dalam pembelajaran mata kuliah manajemen pendidikan (MP) Adapun kendala pembelajaran mata kuliah manajemen pendidikan (MP) secara umum yang dialami oleh pendidik sendiri tidak ada kendala, karena dengan metode yang mudah, maka metode dapat dipahami dan ditunjang dengan berbagai media yang telah ada, sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan lancar. Begitu pula yang dihadapi oleh peserta didik, bahkan dengan metode

51 pembelajaran diskusi itulah, mereka dapat saling bertukar pengetahuan dengan temannya. 18 Namun untuk informasi yang didapat tidak dapat merata dikarenakan kemampuan berpikir mahasiswa yang berbeda-beda. Selain itu, minat mahasiswa untuk belajar tidak semuanya sama, sehingga cenderung pembelajaran akan dikuasai oleh mahasiswa yang aktif mau berbicara saja dan mahasiswa yang suka bertanya, sehingga tidak keseluruhannya dapat dipahami oleh mahasiswa. Selain itu materi yang disampaikan seketika, sehingga kurang adanya persiapan dari awal untuk bekal mahasiswa. 19 b. Upaya untuk meningkatkan penerapan metode diskusi dalam pembelajaran mata kuliah manajemen pendidikan (MP). Sedangkan upaya untuk meningkatkan penerapan pembelajaran, seorang dosen memberikan tugas kelompok kepada mahasiswa yang dikerjakan di dalam kelas kemudian dikumpulkan, kemudian diklarifikasikan terkait pokok pembahasan yang telah didiskusikan. Sedangkan untuk pertemuan yang akan datang barulah semua materi akan diklarifikasikan dan diterangkan dalam bentuk power point oleh pendidik. Sehingga, ketika mahasiswa telah mendapatkan beberapa informasi yang didapat dari beberapa contoh, dapat dipahami maksud dan penjelasan yang disesuaikan dengan apa yang dipaparkan oleh pendidik. Begitu pula sebaliknya, ketika seorang dosen 18 Hasil wawancara dengan Turno, M.Pd (Dosen pengampu mata kuliah manajemen pendidikan (MP) STAIN Pekalongan), pada hari Minggu tanggal 16 November 19 Hasil wawancara dengan mahasiswa (yang mengikuti mata kuliah manajemen pendidikan (MP) STAIN Pekalongan), pada hari Rabu tanggal 29 Oktober

52 menjelaskan topik atau materi, mahasiswa tidak hanya menerima, melainkan memadukan apa yang diperoleh dari dosen dengan hasil yang diperoleh dari sumber-sumber yang lain. 20 Sehingga, untuk nilai tugas menjadi salah satu nilai yang dapat menjadi penunjang ketuntasan pembelajaran, halnya dengan nilai yang diperoleh dari nilai UTS, UAS, kehadiran, dan kedisiplinan. Ketika kehadiran telah mencapai selebihnya 75% telah dicapai, dan dalam setiap tugas dipenuhi akan menunjang nilai yang lain. 21 Selain dari pada itu, media yang dapat menunjang penerapan metode diantaranya adalah laptop. untuk laptop, semua dosen telah memiliki media tersebut, selain itu untuk proyektor dan LCD telah disediakan di masing-masing kelas. Sedangkan untuk mahasiswa sendiri, dalam mencari referensi selain dari buku juga dapat mencarinya melalui internet. Sedangkan untuk buku-buku yang dibutuhkan masih ada perpustakaan STAIN yang dapat menunjang pembelajaran mata kuliah ini. 22 Dari keterangan di atas, mata kuliah manajemen pendidikan (MP) dapat dikatakan sudah menerapkan konsep penerapan metode pendidikan dengan baik, karena dalam penggunaan metode sudah disesuaikan dengan materi yang dipelajari dan dikembangkan dengan penggunaan media pembelajaran yang sesuai. Dengan demikian, kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan baik dan mencapai tujuan yang diharapkan karena dipastikan tidak membosankan bagi mahasiswa. 20 Hasil wawancara dengan Dra. Hj. Musfirotun Yusuf, M.M (Dosen pengampu mata kuliah manajemen pendidikan (MP) STAIN Pekalongan), pada hari Rabu tanggal 5 November 21 Hasil wawancara dengan Dra. Hj. Musfirotun Yusuf, M.M (Dosen pengampu mata kuliah manajemen pendidikan (MP) STAIN Pekalongan), pada hari Rabu tanggal 29 Oktober 22 Hasil wawancara dengan Turno, M.Pd (Dosen pengampu mata kuliah manajemen pendidikan (MP) STAIN Pekalongan), pada hari Minggu tanggal 16 November