POTRET PENGGUNAKAN ANALOGI DALAM PERKULIAHAN LISTRIK-MAGNET DI LPTK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,

Pengembangan Model Pembelajaran Inkuiri Menggunakan Analogi pada Konsep Rangkaian Listrik Seri dan Paralel

INDUKSI ELEKTROMAGNETIK

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI MENGGUNAKAN ANALOGI PADA KONSEP RANGKAIAN LISTRIK SERI DAN PARALEL

METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif. Karena

PEMBELAJARAN INKUIRI MENGGUNAKAN ANALOGI PADA KONSEP RANGKAIAN LISTRIK SERI DAN PARALEL

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

FISIKA DASAR II. Kode MK : FI SKS : 3 Program Studi : Fisika Instrumentasi (S-1) Kelas : Reguler MATERI 1

PENGARUH CONTRACTING CONTINYU SEBUAH PENDEKATAN BEHAVIORISTIK DALAM MENINGKATKAN SELF AWARNES

BAB II METODE PENELITIAN. penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan

Pendahuluan Elektromagnetika

Hubungan Layanan Informasi Dengan Kreativitas Belajar Siswa

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan asosiatif simetris, yaitu hubungan yang bersifat sebab-akibat yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun lokasi penelitian ini adalah Madrasah Hifzhil. Yayasan Islamic Centre Medan yang terletak di Jl.

HUKUM COULOMB Muatan Listrik Gaya Coulomb untuk 2 Muatan Gaya Coulomb untuk > 2 Muatan Medan Listrik untuk Muatan Titik

BAB I PENDAHULUAN. Listrik-magnet memiliki peran sangat penting dalam kehidupan manusia.

BAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui kontribusi motivasi dan minat bekerja di industri

Pengembangan instrumen penilaian kemampuan berfikir kritis pada pembelajaran fisika SMA

BAB II MEDAN LISTRIK DI SEKITAR KONDUKTOR SILINDER

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN MANAJEMEN DIRI DENGAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 6 KOTA JAMBI

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Asosiatif dengan

Untuk mempermudah memahami materi ini, perhatikan peta konsep berikut ini. Listrik Statis. membahas. Muatan Listrik. ditinjau menurut.

BAB 11 GRAVITASI. FISIKA 1/ Asnal Effendi, M.T. 11.1

PENURUNAN FORMULA LUAS PERMUKAAN BOLA; DARI BERPIKIR TINGKAT RENDAH HINGGA BERPIKIR TINGKAT TINGGI Oleh: Purwoko*

HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY

PENGARUH KEPEMIMPINAN DOSEN DAN KEMAMPUAN PRAKTIKUM TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATAKULIAH FISIKA MODERN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Penerapan Metode Saw Dalam Menentukan Juara Dance Sekolah Menengah Pertama

BAB III RANCANGAN PENELITIAN. tujuan utama yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk memperoleh

BAB 2 LANDASAN TEORI

GRAFITASI. F = G m m 1 2. F = Gaya grafitasi, satuan : NEWTON. G = Konstanta grafitasi, besarnya : G = 6,67 x 10-11

Kata. Kunci. E ureka. A Gerak Melingkar Beraturan

FISIKA DASAR 2 PERTEMUAN 2 MATERI : POTENSIAL LISTRIK

FISIKA 2 (PHYSICS 2) 2 SKS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis pengaruh

MODIFIKASI DISTRIBUSI MASSA PADA SUATU OBJEK SIMETRI BOLA

PEMETAAN ANALOGI PADA KONSEP ABSTRAK FISIKA

Medan Listrik. Medan : Besaran yang terdefinisi di dalam ruang dan waktu, dengan sifat-sifat tertentu.

BAB 17. POTENSIAL LISTRIK

Gambar 4.3. Gambar 44

Gerak Melingkar. Gravitasi. hogasaragih.wordpress.com

III. METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner sebagai teknik pokok. Penelitian yang bersifat

LISTRIK STATIS. F k q q 1. k 9.10 Nm C 4. 0 = permitivitas udara atau ruang hampa. Handout Listrik Statis

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MAHASISWA KURANG MAMPU PADA STMIK BUDIDARMA MEDAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING

98 Jurnal Fisika Edukasi (JFE) Vol.2 No.2 Oktober 2015

III. METODE PENELITIAN

APLIKASI PENGELOLAAN DATA KERJA PRAKTEK MAHASISWA (STUDI KASUS: FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS SEMARANG)

LISTRIK STATIS. F k q q 1. Gambar. Saling tarik menarik. Saling tolak-menolak. Listrik Statis * MUATAN LISTRIK.

BAB IV ANALISIS HUBUNGAN UMPAN BALIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMP NEGERI 9 BATANG

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif dengan analisa

IDENTITAS TRIGONOMETRI. Tujuan Pembelajaran

ANALISIS DINAMIK ANTARA KONSUMSI DAN TABUNGAN DALAM WAKTU KONTINU

Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies

KENDALA PENERAPAN INKUIRI DALAM PERKULIAHAN LISTRIK-MAGNET DI LPTK. Nyoto Suseno Program Studi Pendidikan Fisika, Universitas Muhammadiyah Metro

LISTRIK STATIS. Nm 2 /C 2. permitivitas ruang hampa atau udara 8,85 x C 2 /Nm 2

ANALISIS SEKTOR BASIS DAN NON BASIS DI PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM

1 ANGKET PERSEPSI SISWA TERH

HAND OUT STATISTIK NON PARAMETRIK

Sistem Pendukung Keputusan Rekomendasi Penerima Beasiswa Menggunakan Fuzzy Multi Attribut Decision Making (FMADM) dan Simple Additive Weighting (SAW)

Hand Out Fisika 6 (lihat di Kuat Medan Listrik atau Intensitas Listrik (Electric Intensity).

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai Identifikasi Variabel Penelitian, Definisi Variabel Penelitian,

Konsep energi potensial elektrostatika muatan titik : Muatan q dipindahkan dari r = ke r = r A Seperti digambarkan sbb :

Analisis Pengaruh Marketing Mix Terhadap Kepuasan Konsumen Sepeda Motor

FISIKA. Sesi LISTRIK STATIK A. GAYA COULOMB

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

SUMBER MEDAN MAGNET. Oleh : Sabar Nurohman,M.Pd. Ke Menu Utama

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: ( Print) F-202

BAB MEDAN DAN POTENSIAL LISTRIK

ANALISIS PENGARUH HARGA JUAL DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN AYAM POTONG DI UD. SUPPLIER DAGING AYAM KOTA TANGERANG

J. Informatika AMIK-LB Vol.4 No.2/Mei/2016

dengan dimana adalah vektor satuan arah radial keluar. F r q q

Gerak Melingkar. B a b 4. A. Kecepatan Linear dan Kecepatan Anguler B. Percepatan Sentripetal C. Gerak Melingkar Beraturan

SMK NEGERI 3 PURWOREJO KOMPETENSI KEAHLUIAN JASA BOGA SILABUS. : Sanitasi, Hygiene dan Keselamatan Kerja. Kelas /Semeste : X/ 1 dan 2

LISTRIK MAGNET. potensil listrik dan energi potensial listrik

UNIVERSITAS GADJAH MADA PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL PROGRAM HIBAH PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PBR) TAHUN ANGGARAN

BAB II Tinjauan Teoritis

Contoh Proposal Skripsi Makalahmudah.blogspot.com

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB - X SIFAT KEMAGNETAN BAHAN

Watermarking dengan Algoritma Kunci Publik untuk Verifikasi dan Otentikasi Citra

MEDAN LISTRIK STATIS

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016

Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010

Model Matematika Sistem Persediaan (Q, R) Yang Terkait Dengan Mutu Barang Dan Informasi Permintaan Lengkap

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

PENERAPAN ALGORITMA ELECTRE DALAM MENENTUKAN LOKASI SHETLER TRANS JOGJA

Rosari Saleh dan Sutarto

PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM MENENTUKAN PENDIRIAN LOKASI GRAMEDIA DI SUMATERA UTARA

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

ANALISIS TAHAN HIDUP DATA TERSENSOR TIPE II MENGGUNAKAN MODEL DISTRIBUSI WEIBULL PADA PENDERITA HEPATITIS C

MEMADUKAN ALAT PERAGA DAN ANALOGI SEBAGAI UPAYA MENERAPKAN INKUIRI DALAM PERKULIAHAN KONSEP ABSTRAK LISTRIK-MAGNET

BAB III METODE PENELITIAN

Dimensi Partisi pada Graf Kincir

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berkala Fisika Indoneia Volume 9 Nomor 1 Januari 2017

Liston Hasiholan 1) dan Sudradjat 2)

Transkripsi:

Suseno, Potet Penggunaan Analogi dalam Pekuliahan 1 POTRET PENGGUNAKAN ANALOG DALAM PERKULAHAN LSTRK-MAGNET D Nyoto Suseno, Agus Setiawan, dan Nuyani Y. Rustaman Fakultas Keguuan dan lmu Pendidikan, Univesitas Muhammadiyah Meto email: nyotoseno@yahoo.co.id Abstact. The objective of this eseach is to study about using analogies in electicity and magnetism lectuing. Peliminay study had been conducted on fou physics education pogams of Java and Sumata island fo one o two meeting time, with emphasis aspect to using analogy in class. The data ae colected by documentation, obsevation and inteview. The data was analyzed qualitatively though to steps: tansciption, tabulation, coding, desciption so that this analysis decided the accuacy theme of eseach. The esult of this eseach found that always used analogies in electicity and magnetism lectuing, whee it often happened spontaneously, so that analogy can isky to causes misconceptions. Analogies had impotant ole in electicity and magnetism lectuing, especially to epesent abstact concept. Students analogy can be to detect students undestanding and misconceptions. Keywods: analogy, abstact concept, electicity and magnetism, and misconceptions. Listik-magnet adalah salah satu kajian pokok dalam bidang ilmu fisika, dan menjadi matakuliah wajib pada setiap pogam studi pendidikan fisika sebagai Mata Kuliah Keahlian Pogam Studi (MKKPS). Hasil penelitian di bebeapa negaa (Maloney, et al., 2001; Demici & Cikinoglu, 2004; Engelhadt & Beichne, 2004; Najaikaew, et al., 2005; Planinic, 2006) menemukan banyak mahasiswa mengalami kesulitan dalam mempelajai konsep listik-magnet. Salah satu penyebabnya adalah kaena konsep listik-magnet tegolong abstak, sesuai ungkapan Mukhopadhyay (2006) yang menyatakan bahwa kuliah listikmagnet tidak popule kaena konsepnya abstak. Pemahaman tehadap fenomena yang abstak memelukan peangkat ekspeimen (menggunakan pealatan) untuk melihat adanya gejala dan peangkat analisis (menggunakan matematika) untuk menggambakan gejala tesebut. Penggunaan alat paktikum hanya mampu menunjukkan adanya gejala mako, yang dapat diepesentasikan dengan menggunakan analisis matematis tanpa dapat mengetahui makna fisis dai gejala yang abstak tesebut. Salah satu caa untuk mengkonketkan hal yang abstak adalah dengan menggunakan analogi. Hasil penelitian (Chiu and Lin, 2005; Olive, 2005; Padolefsky dan Finkelstein, 2006) menunjukkan bahwa penggunaan analogi dapat meningkatkan

Suseno, Potet Penggunaan Analogi dalam Pekuliahan 27 hasil pembelajaan dan dapat mengatasi kesalahan konsep. Analogi adalah alat epesentasi untuk menunjukkan gejala yang abstak atau belum diketahui (domain taget) dengan menggunakan pengetahuan lain yang konket atau yang telah dimiliki (domain dasa) bedasakan kesesuaian konsep ataupun kesesuaian caa. Penting untuk disadai bahwa pengetahuan bau akan lebih bemakna jika dihubungkan dengan pengetahuan yang sudah dimiliki sebelumnya. Bepiki analogi meupakan suatu altenatif yang dapat digunakan untuk menjadikan situasi bau yang teasa umit atau aneh menjadi lebih akab bagi mahasiswa. Dengan menggunakan analogi fenomena yang abstak akan dapat digambakan dengan lebih konket sehingga dapat membantu mahasiswa untuk mengeti dan memahami tentang fenomena yang dipelajai. Bedasakan uaian tesebut, maka tulisan ini akan mengungkapkan hasil penelitian tentang penggunaan analogi dan dampak yang ditimbulkan dalam pekuliahan listikmagnet di. METODE Desain penelitian ini adalah menggunakan metode deskiptif untuk memotet penggunaan analogi dalam pekuliahan listik-magnet seta dampak yang ditimbulkannya. Data yang digunakan dalam penelitian ini beupa data kualitatif yang dipeoleh dai dokumen encana pogam pekuliahan, ekaman pelaksanaan pekuliahan, seta dokumen hasil belaja mahasiswa dalam pekuliahan listik-magnet di bebeapa. Penelitian dilakukan pada tahun pelajaan 2009-2010 di empat, yaitu dua negei dan dua swasta yang beada di pulau Jawa dan Sumata. Subjek penelitian meliputi: Podi Pendidikan Fisika negei di Jawa (PPF-NDJ), Podi Pendidikan Fisika negei di lua jawa (PPF- NLJ), Podi Pendidikan Fisika swasta di Jawa (PPF-SDJ), dan Podi Pendidikan Fisika swasta di lua jawa (PPF-SLJ). Teknik pengambilan data dilakukan melalui dokumentasi, obsevasi dan wawancaa. Poses pengolahan dan analisis data dilakukan melalui bebeapa tahap. Tahap petama adalah pemeiksaan dan pemilihan data yang tekait penting dengan masalah atau indikato yang diteliti. Tahap kedua, pengelompokan data atau infomasi sesuai dengan aspek kebutuhan dan pemasalahannya. Tahap ketiga, tabulasi data aga tampak golongan, sifat, jenis seta fekuensi data, sehingga memudahkan pembacaan, pengkategoian dan analisis. Tahap keempat, analisis data kualitatif, yaitu menganalisis dengan caa menguaikan seta menghubungkan data dan infomasi yang bekaitan dengan fokus penelitian. Tahap kelima, adalah membuat intepetasi hasil analisis sesuai pemasalahan dan petanyaan penelitian seta membuat kesimpulan. HASL DAN PEMBAHASAN Dokumen yang dipeoleh beupa silabus, encana pogam pekuliahan, jadwal kuliah dan jadwal paktikum dai empat yang menjadi subyek penelitian. Hasil tabulasi dai dokumen diungkapkan pada Tabel 1. Data pada Tabel 1 mempelihatkan bahwa dalam pekuliahan listik-magnet di bebeapa selalu mengkombinasi metode diskusi (klasikal dan kelompok) dengan metode ceamah, media yang digunakan yaitu LCD dan papan tulis, dengan salah satu menambahkan media OHP, dan satu lainya menambahkan alat peaga. Kegiatan paktikum tepisah dengan pekuliahan, sehingga kuang dapat dilihat kontibusi kegiatan paktikum tehadap pekuliahan. Bedasakan

Suseno, Potet Penggunaan Analogi dalam Pekuliahan 28 dokumen tesebut, tidak ditemukan adanya encana penggunaan analogi dalam pekuliahan listik-magnet. Hasil obsevasi yang difokuskan pada penggunaan analogi dalam pekuliahan listik-magnet disajikan pada Tabel 2. Bedasakan data Tabel 2 tesebut, tampak bahwa dalam setiap pekuliahan listik-magnet, analogi selalu digunakan oleh dosen (67%) dan mahasiswa (33%). Analogi tesebut meliputi analogi dalam satu bidang ilmu fisika (52%) dan tidak dalam satu bidang ilmu (48%), sedangkan bedasakan epesentasi yang digunakan jenis analogi meliputi analogi vebal (52%), analogi gamba (5%), analogi simbol (10%), dan analogi gestue (33%). Wawancaa dilakukan dosen dan mahasiswa pada tiga yang menjadi subyek penelitian. Rangkuman hasil wawancaa tehadap dosen pengampu matakuliah listik-magnet diungkapkan pada Tabel 3, dan hasil wawancaa tehadap mahasiswa peseta kuliah listik-magnet diungkapkan pada Tabel 4. Bedasakan Tabel 3 hasil wawancaa dengan dosen pengampu matakuliah listik-magnet, ditemukan bahwa analogi yang digunakan muncul secaa spontan tanpa diencanakan. Padahal menuut paa dosen (Tabel 3) maupun mahasiswa (Tabel 4) analogi dipelukan dan dapat membantu dalam pekuliahan konsep abstak listikmagnet. Guna melihat dampak dai penggunaan analogi tehadap hasil belaja mahasiswa, maka digunakan dokumen potofolio hasil pemetaan analogi mahasiswa pada konsep potensial listik di salah satu yang menjadi subyek penelitian dan hasilnya diungkapkan pada Tabel 5. Bedasakan Tabel 5 dapat dikemukakan bahwa mahasiswa yang menganalogikan petensial listik statis dengan potensial gavitasi (analogi yang sesuai) mencapai 63% dai jumlah mahasiswa, namun bedasakan Tabel 6 ditemukan bahwa hanya 31% mahasiswa yang menuliskan analogi dengan tepat (kelompok A), yaitu hanya menuliskan pemetaan analogi potensial listik statis dengan potensial gavitasi. Sedangkan 32% yang lain, selain menuliskan analogi potensial listik statis dengan potensial gavitasi meeka juga menuliskan analogi lain yang tidak sesuai. Hasil wawancaa tehadap 3 mahasiswa dai kelompok A menemukan bahwa ketiga esponden secaa konsisten menganalogikan potensial listik statis dengan potensial gavitasi. Hal ini menunjukkan bahwa 31% mahasiswa (kelompok A) telah memahami konsep potensial listik statis. Bedasakan Tabel 5, juga dipeoleh data bahwa mahasiswa yang menuliskan analogi potensial listik statis dengan pecepatan gavitasi mencapai 66%, namun bedasakan Tabel 6 ditemukan bahwa mahasiswa (kelompok B) yang hanya menganalogikan potensial listik statis dengan pecepatan gavitasi mencapai 20%. Hasil wawancaa secaa tepisah tehadap 3 mahasiswa dai kelompok B, tentang analogi dai potensial listik statis tenyata meaka secaa konsisten menjawab bahwa analogi dai potenslial listik statis adalah pecepatan gavitasi. Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa 20% mahasiswa (kelompok B) mengalami kesalahan konsep pada konsep potensial listik statis. Wawancaa tehadap 6 mahasiswa dai kelompok selain A dan B, ditemukan bahwa meeka tidak memahami konsep potensial listik statis.

Suseno, Potet Penggunaan Analogi dalam Pekuliahan 29 Tabel 1. Tabulasi dokumen encana pogam pekuliahan listik-magnet V Metode yang digunakan Ceamah dan Diskusi Kelompok Ceamah dan Diskusi Diskusi Kelompok Ceamah, diskusi dan Demonstasi Media yang digunakan LCD OHP Papan tulis LCD Papan Tulis LCD Papan tulis LCD, papan tulis dan Alat peaga Kegiatan Paktikum Rencana penggunaan analogi Tepisah pada matakuliah tesendii Tepisah dalam satu matakuliah Tepisah dalam satu matakuliah Tepisah dalam satu matakuliah Tabel 2. Data hasil obsevasi penggunaan analogi dalam pekuliahan listik-magnet Tatap muka (Jam) 2 kali (200 1 kali / (150 V 2 kali (200 1 kali (100 Pokok Bahasan Muatan listik, Hukum Coulomb dan medan listik Hukum Ampee Bahan Dielektikum Listik Dinamis Spektomete massa dan Flouosensi Hukum Ampee Jenis Analogi Dosen Jumlah medan polaisasi dianalogikan dengan jumlah uang yang dibelanjakan (vebal) Aus listik alian ai pada selang (vebal) Gaya listik statis gaya gavitasi (simbol) Medan listik pecepatan gavitasi. (simbol) Medan kekuasaan aja pada suatu daeah di sekitanya (vebal) Aah medan pada solenoida dianalogikan dengan kaidah tangan kanan (gestue) Cul aah putaan baut (gamba) Bentuk solenoida bentuk batang, dan tooida dianalogikan dengan bentuk kue donat. (vebal) Aah gaya pada spektomete kaedah tangan kanan. (gestue) Lintasan patikel spectomete massa lintasan batu yang dilempa mendata. (gestue) Kumpaan beaus magnet batang (vebal) Efek putusnya aus pada pecobaan hukum ampee putusnya hubungan laki-laki dan peempuan (vebal) Aah medan magnet dan gaya kaidah tangan kanan (gestue) Pinsip keja geneato dianalogikan dengan moto listik/ kipas angin yang pinsip kejanya di balik. (vebal) Jenis Analogi Mahasiswa Aus listik efek domino (vebal) Gaya Coulomb gaya gavitasi (vebal) Medan listik pecepatan gavitasi (vebal) Aah medan yang ditimbulkan kawat beaus di analogikan dengan kaedah tangan kanan (gestue) Aah gaya pada patikel yang begeak di dalam medan magnet dianalogikan dengan kaedah tangan kanan (gestue) Aah gaya pada kawat beaus dalam medan kaedah tangan kanan (gestue) Gaya magnet sepeti halnya gaya gavitasi (vebal)

Suseno, Potet Penggunaan Analogi dalam Pekuliahan 30 Tabel 3. Hasil wawancaa dosen pengampu matakuliah listik-magnet V Jawaban dosen bekaitan dengan peencanaan penggunaan analogi dan alasan menggunakan analogi Analogi digunakan secaa spontan, tidak dipilih dan diencanakan. Analogi dapat membantu pemahaman mahasiswa, seta analogi sebagai alat yang mudah dan muah untuk digunakan. Analogi biasa digunakan, tetapi tidak diencanakan sebelumnya. Analogi sangat membantu dalam menjelaskan konsep listik-magnet, seta dapat digunakan setiap saat kapan dipelukan. Dalam pekuliahan belum penah meencanakan penggunaan analogi dengan sungguh-sungguh. Analogi sangat dipelukan dalam membantu mengkonketkan konsep listikmagnet yang abstak, tatapi haus hati-hati kaena analogi dapat menimbulkan kesalahan konsep. Tabel 4. Hasil wawancaa Mahasiswa V Jawaban mahasiswa bekaitan pean analogi Analogi dipelukan dalam membantu mengkonketkan konsep listik-magnet yang abstak Analogi cukup membantu dalam mempelajai konsep listik-magnet Analogi sangat membantu dalam belaja listik-magnet Tabel 5. Pemetaan analogi yang dibuat mahasiswa pada pokok bahasan potensial listik No. Domain taget Domain dasa Responden yang Kesesuaian Analogi menuliskan 1. Potensial listik Potensial gavitasi 22 Memiliki kesesuain E p (63 %) konsep EP V q m M G 2. Potensial listik Pecepatan gavitasi g G M 2 R 23 (66 %) Tidak sesuai 3. Potensial listik nduksi Magnetik B k 6 (17 %) Kuang sesuai 4. Potensial listik V = E.d Hukum Ohm V =.R 1 (3 %) Tidak sesuai 5. Potensial listik hambatan listik kawat penghanta l R A 2 (6 %) Tidak sesuai Catatan : jumlah esponden 35 mahasiswa

Suseno, Potet Penggunaan Analogi dalam Pekuliahan 31 Tabel 6. Pengelompokan mahasiswa bedasakan hasil pemetaan analogi Kelompok Pemetaan Analogi Mahasiswa A Mahasiswa yang hanya menganalogikan Potensial listik dengan potensial gavitasi B Mahasiswa yang hanya menganalogikan Potensial listik dengan pecepatan gavitasi C Mahasiswa yang menganalogikan potensial listik dengan potensial gavitasi dan pecepatan gavitasi D Mahasiswa yang hanya menganalogikan potensial listik dengan pecepatan gavitasi dan induksi elektomagnetik E Mahasiswa yang menganalogikan potensial listik dengan potensial gavitasi, pecepatan gavitasi dan juga induksi elektomagnetik F Mahasiswa yang menganalogikan potensial listik dengan pecepatan gavitasi dan hambatan listik kawat penghanta G Mahasiswa yang hanya menganalogikan potensial listik dengan hambatan listik kawat penghanta dan hukum Ohm Responden yang menuliskan 11 (31 %) 7 (20 %) 9 (26 %) 4 (11 %) 2 (6 %) 1 (3 %) 1 (3 %) Bedasakan uaian di atas, maka dapat dikatakan bahwa penggunaan analogi dalam pekuliahan listik-magnet memiliki dampak positif dan negatif. Dampak negatifnya adalah, penggunaan analogi yang tidak diencanakan dapat menimbulkan kesalahan konsep, sedangkan dampak positifnya adalah analogi dapat membantu dalam mempelajai konsep abstak listikmagnet, seta dengan analogi yang dikemukakan oleh mahasiswa, maka dapat diketahui tingkat pemahaman mahasiswa, dan bahkan dapat mengungkap adanya kesalahan konsep. Hal ini tentu sangat bemanfaat untuk mempebaiki atau melakukan emediasi dalam pekuliahan listik-magnet, ini sesuai dengan ungkapan Holyoak dan Thagad (Chin and Lin, 2005), di mana analogi memiliki empat penggunaan yaitu: penemuan, pengembangan, evaluasi, dan pengungkapan. Hasil wawancaa baik tehadap dosen maupun mahasiswa, menemukan bahwa analogi dipelukan dan dapat membantu dalam menjelaskan konsep abstak listik-magnet, hal ini sesuai dengan hasil penelitian Chiu and Lin (2005) yang menemukan bahwa penggunaan analogi tidak hanya membantu dalam menjelaskan konsep sains yang kompleks (sepeti kelistikan), tetapi juga membantu siswa dalam mempebaiki kesalahan konsep. Bedasakan uaian di atas, maka pelu ditekankan bahwa penggunaan analogi dapat membantu dalam pekuliahan listik-magnet, dan bahkan dapat mengatasi kesalahan konsep, jika penggunaannya diencanakan dan dikelola dengan baik, namun sebaliknya penggunaan analogi justu dapat beesiko menimbulkan kesalahan konsep jika penggunaanya sembaangan tanpa diencanakan dengan baik. KESMPULAN DAN SARAN Hasil penelitian ini menemukan bahwa analogi seing digunakan dalam setiap pekuliahan listik-magnet, tetapi penggunaannya muncul secaa spontan, tanpa melalui peencanaan sebelumnya. Penggunaan analogi yang demikian, beesiko dapat menimbulkan kesalahan konsep bagi mahasiswa. Penggunaan analogi dapat menimbulkan dampak positif dan negatif. Dampak positif penggunaan analogi adalah dapat membantu mahasiswa dalam pekuliahan listikmagnet, yaitu sebagai alat epesentasi

Suseno, Potet Penggunaan Analogi dalam Pekuliahan 32 dalam mempelajai konsep abstak listik-magnet. Sedangkan dampak negatifnya adalah penggunaan analogi yang tidak tepat dapat menimbulkan kesalahan konsep pada dii mahasiswa. Analogi sangat dipelukan dalam pekuliahan listik-magnet, dengan analogi konsep yang abstak dapat teasa lebih konket, sehingga memudahkan mahasiswa dalam memahami konsep yang abstak listik-magnet. Selain itu analogi yang diungkapkan mahasiswa dalam pekuliahan listik-magnet, dapat membeikan infomasi yang cukup tentang pemahaman dan penguasaan konsep mahasiswa, dan bahkan dapat digunakan dalam mengungkap adanya kesalahan konsep mahasiswa. Bedasakan uaian di atas, maka disaankan aga setiap penggunaan analogi dalam pekuliahan listikmagnet, hendaknya diencanakan dengan baik dan analogi yang digunakan dipilih yang paling sesuai, seta dipahami mengenai kesesuaian dan pebedaannya, sehingga penggunaan analogi dalam pekuliahan konsep abstak listikmagnet tidak menimbulkan kesalahan konsep. DAFTAR PUSTAKA Chiu, M. H. dan Lin, L. W. (2005). Pomoting Fouth Gades' Conceptual Change of Thei Undestanding of Electic Cuent via Multiple Analogies. Jounal of Reseach in Science Teaching. 42, (4), 429-464. Demici, N. dan Cikinoglu, A. (2004). Ditemining Students' Peconception/Misconceptions in Electicity and Magnetism. Jounal of Tukish science education. 1, (2), 50-54. Engelhadt, P. V. dan Beichne, R. J. (2004). Students' Undestanding of Diect Cuent Resistive Electical Cicuits. Ameican Jounal Physics. 72, (1), 98-115. Maloney, D. P. et al. (2001). Suveying Student's Conceptual Knowledge of Electicity and Magnetism. Ameican Jounal Physics. 69, (7), 12-23. Mukhopadhyay, S. C. (2006). Teaching electomagnetics at the undegaduate level: a compehensive appoach. Euopean Jounal of Physics. 27, 727-742. Najaikaew, P. et al. (2005). Yea-1 Thai Univesity Students Conceptions of Electicity and Megnetism. Physics Educational Netwok of Thailand (PENThai) and The Cente fo science and Technology Education Reseach (CSTER). Oliva, J. M. (2005). What Pofessional Knowledge Should we as Physics Teaches have about The Use of Analogies?. Jounal Physics Teache Education. 3, (1), 11 16. Podolefsky, N. S. and Finkelstein, N. D. (2006). Use of Analogy in Leaning Physics: The Role of Repesentation. Physics Review Special Topics, Physics Education Reseach. 2, (020101), 1 10. Planinic, M. (2006). Assessment of Difficulties of Same Conceptual aeas fom Electicity and Magnetism Using The Conceptual Suvey of Electicity and magnetism. Ameican Jounal of Physics. 74, (12), 1143 1148.