BAB I PENDAHULUAN. Pengetahuan Sosial dan Pendidikan Kewarganegaraan, diantara. metapelajaran tersebut masuk dalam kelompok mata pelajaran yang di

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. yang di pahami dan di mengerti dengan benar. Ernawati (2003;8) mengemukakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Skor Ketuntasan Jumlah Siswa Presentase (%) < 90 Tidak Tuntas 22 88% 90 Tuntas 3 12% Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD NEGERI NO.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Guru menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), gambar

BAB III METODE PENELITIAN

7,0 dengan ketuntasan klasikal 85%. Persentase siswa yang mencapai kategori terampil pada setiap aspek. psikomotor meningkat setiap siklus.

BAB I PENDAHULUAN. wajib dipelajari. Mata pelajaran tersebut, biasa disebut sebagai mata pelajaran. mempelajari pengembangan ilmu pengetahuan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. melakukan observasi awal terhadap hasil belajar siswa di kelas IV SDN 3 Tabongo

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Kediri, pada pelaksanaan pembelajaran sifat-sifat bangun datar

BAB V P E N U T U P. 5.1 Simpulan

BAB II KAJIAN PUSTAKA 1.1 Kajian Teori Hakikat Pembelajaran Matematika Menurut H.W. Fowler dalam Pandoyo (1997:1) Matematika merupakan mata

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu upaya guru menciptakan suasana belajar yang menyenangkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Prasiklus Jumlah siswa Presentase (%) , ,33 JUMLAH

BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menerapkan metode pembelajaran inkuiri dalam pendekatan saintifik di kelas VII

Kata-kata Kunci : Model Numbered Head Together (NHT), Media Manik-manik, Aktifitas, Hasil Belajar, Pembelajaran Matematika, Sekolah Dasar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN KAREBA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TENTANG SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR SISWA KELAS 5 SDN

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Ruzz Media Group, 2009), hlm Wiji Suwarno, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, (Jogjakarta: Ar-

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI MEDIA PENGGARIS RAPITUNG. Devi Afriyuni Yonanda Universitas Majalengka

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. pengamat maupun dari peneliti sendiri berdasarkan fokus penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

RINGKASAN MATERI MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS III SEMESTER 2 PEMBELAJARAN 1 PECAHAN SEDERHANA

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa melalui Model Number Head Together Berbantuan Mind Mapping. Poso Sumarto

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. belajar matematika, maka guru perlu tahu bagaimana sebenarnya jalan atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. kewajiban sebagai warga negara yang baik. Pendidikan pada dasarnya merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) pembelajaran PKn

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II KAJIAN TEORI. sebagai suatu susunan, pendekatan, atau kaidah-kaidah untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. menguasai pengetahuan, fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, proses

BAB I PENDAHULUAN. dan teknologi. Matematika juga dapat digunakan dalam kehidupan sehari

Penerapan Teori Bruner Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Simetri Lipat di Kelas IV SDN 02 Makmur Jaya Kabupaten Mamuju Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (1) analisis masalah dan tujuan penelitian yang menuntut sejumlah informasi dan tindak

Penerapan Metode Diskusi Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kelas IV SDN 1 Tonggolobibi Mata Pelajaran IPS

SD kelas 6 - MATEMATIKA BAB 5. BANGUN DATAR DAN BANGUN RUANGLatihan Soal

BAB I PENDAHULUAN. Maksudnya bahwa kegiatan belajar mengajar merupakan suatu peristiwa yang

Oleh: Gunawan SD N 1 Wonoanti, Trenggalek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Siklus I Siklus pertama dilaksanakan pada tanggal 4 April 2012 tentang sifat-sifat bangun

PROSIDING ISBN :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

INSTRUMEN PERANGKAT PEMBELAJARAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting, karena matematika merupakan ilmu dasar yang berkaitan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1 < 60 Tidak Tuntas 9 56,25 %

BAB II KAJIAN PUSTAKA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P )

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional, dalam kurikulum 2006, bertujuan antara lain agar siswa

Tingkat kemampuan A B C D 1 Apersepsi 10 2 Motivasi 12 3 Revisi 12

PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI BANGUN DATAR DI KELAS V SD LAMREH KECAMATAN RAYA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. masalah menurut Abdullah dalam J. Tombokan Runtukahu (2000: 307).

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Hasil Belajar. a. Pengertian Hasil Belajar

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana siswa yang belajar benar-benar berperan aktif dalam belajar.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. soal matematika apabila terlebih dahulu siswa dapat memahami konsepnya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI METODE DISCOVERY DI KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI 16 PADANG

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. teknologi. Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3

BAB III METODE PENELITIAN

SD kelas 6 - MATEMATIKA BAB 11. BIDANG DATARLatihan Soal 11.1

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. Proses belajar mengajar merupakan bagian dari kegiatan guru di sekolah. Proses

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberhasilan proses pendidikan di Indonesia tidak terlepas dari

Tri Muah ABSTRAK. SMP Negeri 2 Tuntang Kabupaten Semarang

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tentang Sistem Pendidikan nasional. Edgar Dalle ( Reigeluth, 2013 : 7 )

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. merupakan tumpuan peradaban manusia, karena matematika mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. Mempelajari Matematika berarti belajar mengemukakan, merumuskan, menentukan hubungan antara konsep-konsep, menyusunnya dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) tidak terlepas dari perubahan yang

47

Oleh: Suprapto SDN 3 Widoro, Gandusari, Trenggalek

: YULI ROKHMATUN NIM.

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berdasarkan pengamatan lapang terhadap jenis mata pelajaran yang dianggap sebagai mata pelajaran utama dalam pendidikan sekolah dasar seperti Bahasa Indonesia, Matematika Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial dan Pendidikan Kewarganegaraan, diantara metapelajaran tersebut masuk dalam kelompok mata pelajaran yang di UASBN-kan yaitu Bahasa Indonesia, Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam, sementara nilai ketiga mata pelajaran tersebut yang dipandang paling berat diperolehnya dengan nilai baik adalah perolehan nilai mata pelajaran matematika. Oleh sebab itulah pembelajaran dipandang sangat penting untuk ditingkatkan kegiatannya. Pembelajaraan Matematika besar manfaatnya terhadap keseluruhan kegiatan pembelajaran di Sekolah Dasar dan memberikan pengaruh terhadap keberhasilan belajar mata pelajaran lainnya, seharusnya di Sekolah Dasar hasil pembelajaran matematika dapat menunjukkan nilai baik karena mendasari penguasaan selanjutnya namun pembelajaran matematika masih dipandang menakutkan, prestasi belajar pada umumnya masih jelek. Ditemukan fakta bahwa siswa kelas 5 SD Negeri Pakunden 1 Kota Kediri banyak yang mengalami kesulitan ketika belajar menyelesaikan persoalan matematika yang berhubungan dengan sifat-sifat bangun datar. Hasil ulangan formatif menunjukkan bahwa hanya ada 14 siswa (56%) yang kemampuan menghitung menyelesaikan persoalan yang berhubungan 1

dengan sifat-sifat bangun datar mencapai nilai 65-100; terdapat 11 siswa ( 44% ) yang mencapai nilai 50-64. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan 65. Rata-rata nilai yang dicapai siswa kelas 5 SD Negeri Pakunden 1 secara klasikal belum mencapai 85% dari jumlah. Dalam pembelajaran sehari-hari, guru sudah menjelaskan dengan contoh di papan tulis tentang menghitung keliling dan luas bangun datar, namun siswa masih merasa bingung menentukan sifat-sifat bangun datar yang ditentukan untuk tahapan penghitungannya serta menyelesaikan hasil akhirnya. Dalam proses pembelajaran, jawaban yang dikemukakan siswa tidak menunjukkan hal positif, artinya keadaan siswa terlihat tidak memberikan tanggapan yang baik, tidak memiliki perhatian yang baik, tidak memiliki ketrampilan menyelesaikan persoalan yang berhubungan dengan materi pelajaran. Hasil akhir menunjukkan nilai ulangan harian sangat rendah. Akar penyebab rendahnya penguasaan penyelesaian persoalan sifatsifat bangun datar tersebut diduga karena guru kurang tepat dalam pemilihan metode dan media dalam pembelajaran. Secara konseptual, siswa kelas 5 SD kemampuan berpikirnya masih berada pada kemampuan berpikir semi kongkrit, sementara selama ini siswa sudah diajar dengan berpikir abstrak, dengan rumus-rumus hitung terhadap bangun yang ditampilkan, sehingga siswa mengalami kesulitan dan kurang dapat mendalami pembelajaran dalam kondisi menyenangkan. Media pembelajaran yang digunakan sebelumnya adalah pembelajaran dengan menggunakan Kartu Indeks aktifitas siswa yang 2

nampak baru pada kegiatan saling melempar pertanyaan, dilanjutkan mencocokkan Kartu Indeks yang dimiliki sebagai jawabannya. Permainan kartu ini hanya dapat dilakukan siswa secara berpasangan. Penilaian taraf aktifitas siswa dalam kelompok masih sempit karena terbatas pada interaksi dua siswa. Keunggulan pembelajaran dengan KAREBA sebagai media pembelajaran dapat meningkatkan antusias siswa untuk belajar mandiri dan bertanggungjawab atas diri sendiri dan meningkatkan kinerja dalam menyelesaikan tugas kelompok. Siswa dapat mengembangkan kesadaran pribadinya dalam bentuk kedisiplinan untuk menerapkan taktik dan strategi dalam alur permainan kareba. Penilaian taraf aktifitas siswa lebih luas karena interaksi siswa dapat dikembangkan dari empat siswa dalam satu kelompok menjadi lima atau enam siswa dalam satu kelompok. Dari berbagai uraian di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Peningkatan prestasi belajar dengan menggunakan Kartu Remi Bangun (KAREBA) sebagai media pembelajaran tentang sifatsifat bangun datar siswa kelas 5 SDN Pakunden 1 Kota Kediri tahun ajaran 2009/2010. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan paparan latar belakang di atas, peneliti merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Apakah dengan menggunakan KAREBA sebagai media pembelajaran dapat meningkatkan prestasi belajar matematika tentang sifat-sifat bangun datar siswa kelas 5 SDN Pakunden 1 Kota Kediri. 3

2. Apakah dengan menggunakan KAREBA sebagai media pembelajaran dapat meningkatkan aktifitas belajar siswa kelas 5 SDN Pakunden 1 Kota Kediri. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini sebagai berikut: 1. Meningkatkan prestasi belajar siswa kelas 5 SD Negeri Pakunden 1 Kota Kediri tahun pelajaran 2009/2010 pada kompetensi dasar sifatsifat bangun datar dapat ditingkatkan dengan penerapan media pembelajaran KAREBA sebagai media pembelajaran. 2. Meningkatkan aktifitas belajar siswa kelas 5 SD Negeri Pakunden 1 Kota kediri tahun pelajaran 2009/2010 pada konsep sifat-sifat bangun datar dapat ditingkatkan dengan penerapan media pembelajaran KAREBA sebagai media pembelajaran. 1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi Siswa, dapat meningkatkat aktifitas belajar, yang ditandai dengan meningkatnya antuasiasme dalam kegiatan pembelajaran yang berkualitas dan dalam suasana yang menyenangkan. 2. Bagi guru bidang studi, dapat termotivasi melakukan inovasi dalam kegiatan pembelajaran, sehingga akan tercipta suasana belajar yang lebih menyenangkan. 3. Bagi sekolah, sebagai wacana yang bersifat teoritik pada khasanah pengetahuan khususnya pemilihan media pembelajaran yang lebih sesuai dalam bidang pembelajaran matematika di sekolah dasar. 4

1.5 Definisi Operasional Agar tidak terjadi salah pemahaman dalam menafsirkan istilah dalam penelitian ini, maka akan dijelaskan istilah yang digunakan: 1. Pembelajaran dengan menggunakan Kartu Remi Bangun Melalui metode Kartu Remi Bangun (Kareba) adalah pembelajaran yang menggunakan strategi belajar dengan pola permainan kartu, yang tetap berbasis kompetensi. Kompetensi yang ingin dicapai adalah kompetensi tentang sifat-sifat bangun datar. Dalam permainan diharapkan anggota kelompok dapat mengembangkan taktik dan strategi untuk memperoleh pemahaman terhadap sifat-sifat bangun datar yang dapat ditunjukkan dengan perolehan poin kartu yang disusunnya secara berurutan minimal 3 kartu seri. 2. Hasil belajar Gagne (dalam Sujana. 2005:97) mengemukakan bahwa belajar itu adalah perubahan disposisi atau kemampuan seseorang yang dapat dicapai melalui upaya orang itu, dan perubahan itu buka diperoleh secara langsung dari proses pertumbuhan dirinya secara alamiah. Hamalik (1989:6) mengemukakan bahwa seorang dinyatakan telah belajar bila telah terjadi perubahan tingkah laku pada dirinya. Perubahan tingkah laku itu berkenaan dengan (1) penguasaan pengetahuan baru atau penambahan pengetahuan yang telah ada sebelumnya (kognitif), (2) penguasaan ketrampilan baru atau 5

penyempurnaan ketrampilan yang telah dikuasai sebelumnya, (3) pengembangan sikap dan minat baru atau penyempurnaan sikap dan minat yang telah dimiliki sebelumnya (afektif). Hasil belajar dalam penelitian ini adalah hasil atau skor tes yang diperoleh peserta didik setelah akhir tindakan, dan dikatakan berhasil jika telah memenuhi ketuntasan individual/kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan. Untuk tingkat sekolah dasar batasan KKM adalah lebih dari atau sama dengan 6,5. 3. Aktifitas peserta didik Paul (dalam Hamalik. 2003:21) menyampaikan bahwa aktifitas peserta didik dalam kelompok adalah kemampuan peserta didik dalam proses kegiatan permainan atau diskusi yang emliputi berani tidaknya peserta didik dalam menyampaikan pendapat, dapat bekerja sama atau tidaknya peserta didik dengan temannya, dan aktif tidaknya peserta didik dalam melakukan pengamatan, bisa tidaknya peserta didik dalam membuat kesimpulan. 4. Konsep sifat-sifat bangun datar Menurut Sumanto (2008:128) sifat-sifat bangun datar adalah bangun datar yang jika diamati menurut titik dan garis pembentuknya akan menghasilkan ciri-ciri adanya jumlah ruas garis (sisi), banyak titik sudut, besar sudut-sudut, dan membentuk satu permukaan sehingga menjadi bangun datar yang disebut segi tiga, persegi, persegi panjang, jajar genjang, trapesium, belah ketupat, layang-layang dan lingkaran. 6

5. Media pembelajaran Anderson (dalam Karti Soeharto, 2003:98) media pembelajaran adalah alat untuk memberikan perangsang bagi siswa supaya proses belajar mengajar terjadi. Brigg (dalam Karti Sopeharto, dkk, 2003:98) secara umum wajarlah bila peranan seorang guru yang menggunakan media pembelajaran sangat berbeda dari peranan seorang guru biasa. 7