ANAK - ANAK DAN PERKEMBANGANNYA

dokumen-dokumen yang mirip
TUMBUH KEMBANG ANAK USIA DINI. Rita Eka Izzaty

Permasalahan Anak Usia Taman Kanak-Kanak Oleh: Nur Hayati, S.Pd PGTK FIP UNY

Tumbuh Kembang Anak Usia KOMPETESI DASAR. 5-6 Tahun

Perkembangan Anak Usia Dini Ernawulan Syaodih

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem. Pasal 1 angka 14 menyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik

ANAK BATITA: USIA ± 15 BULAN 3 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Anak diibaratkan sebagai kertas putih, pertumbuhannya akan tergantung

TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI. Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Anak Usia Dini.

BAB I PENDAHULUAN. hidup sehingga pendidikan bertujuan menyediakan lingkungan yang memungkinkan

OPTIMALISASI KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK MELALUI MEDIA GAMBAR DI TK KARTIKA 1-18 AMPLAS. Yenni Nurdin 1) dan Umar Darwis 2) UMN Al Washliyah

BAB IV ANALISIS URGENSI PENGENALAN BUKU SEJAK USIA DINI DALAM MENUMBUHKAN MINAT BACA ANAK

BAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan fase yang disebut Hall sebagai fase storm and stress

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya adalah Taman Kanak-Kanak (TK). Undang-undang tentang. sistem Pendidikan Nasional Pasal 28 Ayat (3) menyebutkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. hidup di zaman yang serba sulit masa kini. Pendidikan dapat dimulai dari

Mengenali Perkembangan Balita

KARAKTERISTIK TAHAPAN PERKEMBANGAN MASA BAYI (0 2 TAHUN)

BAB I PENDAHULUAN. Kompleksitas masalah-masalah berujung pada konflik-konflik dan rintangan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN PERILAKU SOSIAL ANAK USIA DINI

Perkembangan Kognitif, Emosi, dan Bahasa pada Masa Kanak-Kanak Akhir. Dosen Pengampu : Dra. Nadlifah, M.Pd.

MENCETAK BAGI ANAK USIA DINI Oleh: Dra. Tity Soegiarty, M.Pd.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan perilaku maupun sikap yang diinginkan. Pendidikan dapat

MENGOPTIMALKAN PERKEMBANGAN SOSIOEMOSIONAL ANAK USIA DINI MELALUI MEDIA WAYANG

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan potensi sumber daya manusia serta penerus cita-cita perjuangan bangsa

TUMBUH KEMBANG ANAK USIA DINI. Rita Eka Izzaty

PENTINGNYA KECERDASAN EMOSIONAL SAAT BELAJAR. Laelasari 1. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia akan melalui tahap perkembangan dari masa bayi hingga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan perilaku anak berasal dari banyak pengaruh yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia lahir sampai dengan memasuki pendidikan dasar merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Maslah

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL

P m e b m obotan : E aluasi T e T n e gah S em e e m s e ter e r : 40 % E aluasi A k A h k ir r Sem e e m s e ter e r : 60 %

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perilaku yang diinginkan. Pendidikan memiliki peran yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan belajar mengajar pada hakekatnya merupakan serangkaian

PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH

PERKEMBANGAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK PRASEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. siswa, serta memberikan sikap-sikap atau emosional yang seimbang.

e-journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 4 Tahun 2014)

BAB I PENDAHULUAN. hlm 3. 1 Suyadi, Manajemen PAUD, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2011),

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. luas. Fenomena ini sudah ada sejak dulu hingga sekarang. Faktor yang mendorong

PENDAHULUAN. I.1. Batasan Pengertian Judul

BABI PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diuraikan lebih jauh mengenai teori-teori yang

METODE PENGENALAN BAHASA UNTUK ANAK USIA DINI*

BAB I PENDAHULUAN. memberikan rangsangan bagi perkembangan jasmani, rohani (moral dan spiritual), motorik, akal

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN BALOK DI TK PELANGI NUSA KLATEN

MEMBENTUK BUAH HATI MENJADI PRIBADI TANGGUH DAN PERCAYA DIRI

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai anggota masyarakat selalu melakukan komunikasi. dalam kehidupan sosial. Komunikasi dilakukan untuk mengemukakan

Rentang perhatian pada anak pra-sekolah sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, misalnya

MEMAHAMI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ANAK BAGI PENGEMBANGAN ASPEK SENI ANAK USIA DINI Oleh: Nelva Rolina

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat di zaman modren saat. Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 14 dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perubahan zaman yang semakin pesat ini membawa dampak ke berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh manusia merupakan hal yang bisa dipelajari, baik bentuk maupun

Workshop Peningkatan Kualitas Tenaga Kependidikan bagi Guru RA. Hotel Bifa Yogyakarta 15 Maret 2011

TUMBUH KEMBANG ANAK. Mei Vita Cahya Ningsih. Tumbuh (pertumbuhan) berkenaan dengan pertumbuhan ukuran organ tubuh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Elis Khaerunnisa,2015

BAB I PENDAHULUAN. yang menitik beratkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi bagian terpadu dan tak terpisahkan dari peningkatan. yang digunakan dalam proses pembelajaran, kemajuan teknologi dapat

BAB I PENDAHULUAN. tinggi dalam belajar, seseorang harus memiliki Intelligence Quotient (IQ) yang

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan agar pribadi anak berkembang secara optimal. Tertunda atau

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa kanakkanak

BAB I PENDAHULUAN. akan datang. Setiap perusahaan akan melakukan berbagai upaya dalam. sumber daya, seperti modal, material dan mesin.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

I. PENDAHULUAN. teratur, dan berencana yang berfungsi untuk mengubah atau mengembangkan

BAB 1 PENGANTAR. A. Latar Belakang Masalah. Perjalanan hidup manusia mengalami beberapa tahap pertumbuhan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Periodisasi Perkembangan Peserta Didik

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan fisik, motorik, kognitif, sosial emosi serta perkembangan bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. Masa sekarang masyarakat dihadapkan pada masalah-masalah kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mengembangan berbagai potensi yang dimiliki anak. Usia 4-6 tahun adalah suatu tahap

KONSEP, FUNGSI DAN PRINSIP BIMBINGAN DI TAMAN KANAK-KANAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan bagian dari proses pendidikan secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Secara luas diketahui bahwa periode anak dibagi menjadi dua

BAB I PENDAHULUAN. Anak memiliki kharakteristik tertentu yang khas dan tidak sama dengan orang dewasa, mereka

BAB 1 PENDAHULUAN. menyadari akan penting nya mencerdaskan rakyat nya, Cita cita mulia itu pun

BAB I PENDAHULUAN. proses perkembangan dengan pesat dan sangat fundamental bagi kehidupan

FASE PRASEKOLAH (USIA TK) Usia 2-6 tahun Kesadaran sebagai pria atau wanita Dapat mengatur dlm buang air (toilet training) Mengenal beberapa hal yg di

BAB 1 PENDAHULUAN. datang. Anak dilahirkan dengan potensi dan kecerdasannya masing-masing.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Checklist Indikator. PERKEMBANGANANAK Usia 1-2 tahun. Sumber: Konsep Pengembangan PAUD Non Formal, Pusat Kurikulum Diknas, 2007

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. karena remaja tidak terlepas dari sorotan masyarakat baik dari sikap, tingkah laku, pergaulan

BAB I PENDAHULUAN. bayi, balita hingga masa kanak-kanak. Kebutuhan atau dorongan internal

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Eksistensi Proyek BAB 1 PENDAHULUAN

STIMULASI TUMBUH KEMBANG ANAK UNTUK MENCAPAI TUMBUH KEMBANG YANG OPTIMAL

PERANAN KEGIATAN MENGGAMBAR DALAM MENINGKATKAN MOTORIK HALUS PADA ANAK DI KELOMPOK B TK BUNGAMPUTI DWP UNTAD PALU

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi dari anak-anak menuju masa. lainnya. Masalah yang paling sering muncul pada remaja antara lain

PERANAN METODE PEMBERIAN TUGAS MEWARNAI GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B TK JAYA KUMARA DESA BALINGGI JATI

BAB I PENDAHULUAN. pikiran sikap dan perbuatan dengan menggunakan bahasa. Kemampuan

1. Latar Belakang Penelitian

DAFTAR PUSTAKA. Ancok, D Teknik Penyusunan Skala Pengukur. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Transkripsi:

ANAK - ANAK DAN PERKEMBANGANNYA Oleh : Dra. Dwi Wahyuni, S.Psi. PENDAHULUAN Sebenarnya pengetahuan tentang anak sudah lama dikenal. Pada zaman Romawi dan Yunani sudah ada para ahli yang memperhatikan pendidikan anak, walaupun pada zaman anak belum dipandang sebagai bentuk manusia yang tersedia. Pada masa sekarang anak anak mendapatkan perhatian tersendiri dari pertumbuhan dan perkembangannya. Istilah pertumbuhan dan perkembangan memiliki unsur sendiri. Pertumbuhan dimasudkan bagi pertumbuhan dalam unsur unsur badan dan fungsi fungsi fisik yang murni. Perkembangan lebih luas dari pada pertumbuhan karena dalam perkembangan ada perubahan baik secara kuantitatif yang mencakup pada perkembangan yang mencerminkan sifat sifat psikologis yang nampak. Pertumbuhan fisik memang mengetahui perkembangan psikologis. Bertambahnya fungsifungsi otak misalnya memungkinkan anak dapat tersenyum, berjalan, bercakap dan sebagainya. Kemampuan berfungsi dalam tingkat yang lebih tinggi sebagai hasil pertumbuhan, dapat disebut kemasakan. Dalam perkembangan ada beberapa faktor yang berpengaruh. Secara umum pengaruh itu antara lain bersumber dari nature (bawaan) dan nature (Environmental determinat). Nature bisa bersifat general Inkibitance (ex : animal rational) dan specific inkibitance (ex:gen) yang bisa membedakan dengan individu lain. Nature terdiri dari outer psysosial yang merupakan lingkungan fisik yang bersifat alami (ex : letak geografis, temperatur, iklim) dan sosial cultural yang merupakan suatu kebiasaan dapat berupa kebudayaan ataupun dapat diperoleh dari proses belajar. Perkembangan psikologis merupakan suatu proses yang dinamis. Dalam proses tersebut sifat individu dan sifat lingkungan akhirnya menentukan tingkah laku apa yang akan diaktualisasi dan dimanifestasi. PERKEMBANGAN DALAM MASA KANAK- KANAK Karlotte Buhler (1949) mengemukakan usia kanak kanak antara usia 2 sampai 4 tahun termasuk masa kedua. Pada masa perkembangan anak merasakan keadaan dunia luar makin dikuasai dan kenalnya melalui bermain, kemajuan bahasa dan pertumbuhan kemauannya. Dunia luar dilihat dan dinilainya menurut keadaan dan sifat sifat batinnya. Semua benda dan benda mati disamakan dengan dirinya. Pada usia 3 tahun mengalami krisis pertama atau masa trofalter I. Masa ini merupakan Raja kecil atau egosentrisnya menonjol. Dikatakan raja kecil karena anak yang masih kecil itu suka benar memerintah dirumahnya. Dikatakan egosentris (ego dan centrum) karena aku nya sangat menonjol. Dalam sikap dan tingkah lakunya ia cenderung lebih mementingkan diri sendiri. Gejala gejalanya berupa perubahan sikap dan perilaku. Bila sebelumnya ia termasuk anak yang penurut sekarang sikapnya berubah menjadi tidak mau makan, tidak mau tidur, tidak mau mandi pada waktu yang sebenarnya sudah menjadi kebiasaanya sejak ia masih kecil. Tujuan yang terkandung dalam perubahan sikap itu ialah keinginan memperoleh kebebasan. Dra. Dwi Wahyuni,S.Psi. : adalah Dosen... 98 Magistra No. 74 Th. XXII Desember 2010

Perkembangan yang terjadi pada masa kanakkanak ini meliputi : a. Perkembangan Motorik Yang dimaksudkan adalah segala sesuatu yang ada hubungannya dengan gerakan gerakan tubuh. Unsur unsur yang menentukan adalah otot, syaraf dan otak. Ketiga unsur ini berinteraksi positif. Selain mengandalkan kekuatan otot kesempurnaan otot menyempurnakan keadaan. Anak yang pertumbuhan otaknya mengalami gangguan tampak kurang terampil menggerakgerakkan tubuhnya. Motorik anak memiliki kekuatan misalnya : cara memegang, cara berjalan, cara menyepak. Anak pada usia ini tidak puas lagi dengan hanya melihat. memegang tetapi anak mulai terlihat sibuk mengerjakan sesuatu, melakukan percobaan tentang mainannya, dengan bantuan motorik makin lama makin sempurna. Dapat dijumpai kondisi yang terganggu motoriknya pada anak. Keadaan ini dapat menimbulkan perasan kurang harga diri. Misalnya tangan yang gemetar dapat membuat tidak dapat menulis dengan baik. Saran dan praktis bagi pendidik jika menemukan siswa yang demikian misalnya memberi kesempatan untuk bermain, bergerak dan membuat sesuatu dengan alat alat permainannya. b. Perkembangan Pengamatan dan Fantasi Didalam alat indra perangsang diubah menjadi perangsang sensoris (zensus=alat indra). Ganbaran pengindraan dikirimkan melalui syaraf sensoris menuju ke pusat syaraf dalam otak. Didalam otak gambaran pengindraan diolah dibagian pusat pengamat maka terjadilah gambaran pengamatan. Gambaran pengamatan akan disipan yang akan ditimbulkan lagi yang akan menjadi gambaran ingatan. Dari gambaran tersebut maka terbentuk gambaran fantasi. Fantasi pada anak anak sangat luas misalnya : sapu dan tongkat diciptakan menjadi kuda kudaan, kursi dibalikkan menjadi kereta kuda, dsb. Tetapi mereka belum bisa bedakan antara pengamatan, ingatan. dan gambaran fantasi. Pada usia 4 tahun anak anak gemar mendengarkan cerita tentang anak yang nakal, anak berkuku panjang, anak yang kotor, anak yang berambut gondrong. dsb. Yang dalam perkembangannya anak anak juga suka sekali mendengarkan cerita tentang kehidupan sebagai contoh : timun mas, cinderella, bawang putih, dsb. Yang dapat diceritakan berulang ulang dengan tidak bosan bosannya sampai merasa ingat benar susunan kata katanya maupun jalan ceritanya. c. Perkembangan Bahasa Bahasa digunakan untuk menyatakan ekspresi dan dengan bahasa pula tepat digunakan sebagai alat penghubung sosial yang sangat dibutuhkan dalam pergaulan dan dapat merapatkan hubungan seseorang dengan orang lain. Perkembangan bahasa tidak dialami sama cepatnya pada setiap anak anak. Daya pendorong yang membuat anak ingin bicara adalah dorongan untuk mengatakan kepada orang lain tentang perasaanya maupun yang tidak diketahuinya, serta untuk menyampaikan sesuatu yang menjadi perhatiannya. Pada masa ini anak mengucapkan kalimat yang makin panjang dan makin bagus anak mulai menyatakan pendapatnya dengan kalimat majemuk. Pada masa ini pula semakin banyak pertanyaan misalnya : menanyakan siapa, dimana, darimana, bagaimana, apa sebabnya, dsb. Magistra No. 74 Th. XXII Desember 2010 99

Lingkungan turut mempengaruhi perkembangan bahasa maka jangan menirukan bahasa anak anak yang salah dalam pengucapannya. d. Permainan Anak-anak Permainan merupakan kesibukan yang dipilih sendiri tanpa ada unsur paksaan, tanpa didesak oleh rasa tanggung jawab. Dalam permainan bukannya prestasi yang dicari, melainkan suasana permaina.n itu sendiri yang meniadi tujuannya. Didalam suasana permainan terdapat unsur kebebasan dan keinginan untuk mengalami rasa senang. Mula mula anak bermain dengan badannya sendiri kemudian anak bermain dengan alat mainnya. Setelah mencapai usia tiga atau empat tahun ia membutuhkan lawan untuk bermain bersama sama. Ada banyak manfaat dari kegiatan bermain ini diantaranva adalah : Sarana untuk membawa anak kemasyarakat. Mampu mengenal kekuatan sendiri. Mengembangkan fantasi dan mengeluarkan kecenderungan pembawaannya. Berlatih mengalami beragam perasaan.. Memperoleh kegembiraan, kepuasan. Melatih diri untuk menaati aturan yang berlaku. Macam permainan dapat dipertimbangkan misalnya permainan fungsi yang mengarah pada gerakan hal ini untuk melatih fungsi fungsi gerak dan perbuatan. Disamping permaian reseptif dalam bentuk mendengarkan cerita. melihat buku bergambar anak berfantasi dan membuat jiwa menjadi aktif, karena didalam cerita terdapat kualitas budipekerti, rasa sosial, simpati dll. Permainan iuga perlu adanva perhatian pada permainan yang baik dengan syarat syarat : Mudah dibongkar pasang : puzzle, balokbalokan. Mengembangkan daya fantasi : bak pasir, tanah liat, kertas, dll. Tidak berbahaya. Selain permainan perilaku anak yang paling menonjol adalah menggambar coret coretan. Bagi anak itu sendiri coret coretan merupakan cetusan atau ungkapan dari kehidupan jiwanya. Maka coret coretan seperti halnya coretcoretan sebenarnya mendahului masa menggambar yang sebenarnya. Suatu hari anak mulai mencorat coret dengan semaunya untuk menyatakan dorongan dari dalam dirinya akan tetapi belum terdapat tujuan tertentu hanya membuat coretan saja. Bentuknya membuat coretan didinding atau diatas kertas gambar yang dapat menimbulkan rasa suka dan ini merupakan permulaan latihan kearah menggambar yang sepenuhnya. Orang tua diharapkan memberi kesempatan agar anak dapat mengembangkan dirinya. e. Perkembangan Sikap Sosial Perkembangan ini sangat penting karena merupakan dasar akan berinteraksi dengan manusia lain yang menimbulkan perasaan sosial yaitu perasaan yang mengikatkan individu dengan sesamanya seperti saling tolongmenolong, saling memberi dan menerima, simpati dan setia kawan, dll. Perkembangan sosial baru agak nyata pada masa kanak kanak. Pada usia dua atau tiga tahun anak sudah mulai membentuk masyarakat kecil yang anggotanya terdiri dari dua atau tiga anak dalam kegiatan permainan yang didalamnya terjadi perkembangan baru yaitu perkembangan sosial. 100 Magistra No. 74 Th. XXII Desember 2010

Hal ini dapat mewujudkan sikap sikap sosial seperti sikap simpati, membela teman, suka menolong meskipun dalam bentuk yang sederhana. Anak juga semakin memahami dalam menaruh simpati dan kepada siapa ia tidak bersimpati. Perasaan tersebut, maka jika berada pada orang orang yang tidak disukai mulai ada. Pada usia tiga tahun juga sudah muncul sikapsikap seperti : keras kepala, iri hati, dusta semu. Saran yang dapat diberikan dalam mengatasi masalah tersebut misalnya memupuk rasa tenang, membangkitkan rasa percaya diri, tidak menakut nakuti, dsb. Anak yang keras kepala jangan dihadapi dengan keras tetapi dialihkan dengan berbagai akal dan bujukan serta sikap yang tenang dengan teguran kemudian dengan sanksi, jika tak berhasil dengan hukuman. Bentuk ini kali, juga muncul pada usia ini yang diawali dari adanya adik baru yang mengakibatkan bentuk bentuk kelakuan seperti suka menangis, memukul, marah, nakal, purapura sakit, mengisap ibu jari. Hal ini perlu diatasi dengan tidak memanjakan, kenalkan dengan banyak orang. beri kesempatan bermain dengan anak yang lain, orang tua tidak pilih kasih kepada anak anaknya. Dusta dikalangan anak juga kerap terjadi akan tetapi berlainan dengan dusta dikalangan orang dewasa. Dusta anak merupakan dusta semu dimana dusta ini tidak disengaja tidak bermaksud untuk menipu dan tak ada tujuan yang dicapai rata rata karena keinginan dan kenyataan dicampurkan dengan daya kritisasinya belum sempurna ataupun perkembangan kepribadiannya yang belum sempurna atau karena takut dihukum. KEBERHASILAN ANAK DALAM PENDIDIKAN Dengan adanya perkembangan yang pesat pada diri anak masih diperlukan pengetahuan yang cukup tentang cara cara memberikan rangsangan terhadap anak sesuai umurnya. Bermain sebanyak mungkin, bernyanyi, mengajak bicara, membacakan cerita dan menunjukkan berbagai aspek kehidupan dan cara kerja berbagai peralatan. Menciptakan suasana yang aman sehingga anak bebas bergerak tanpa disertai kata kata jangan atau awas, tidak boleh! atau hati hati membawa anak dengan dunia yang aman. Memperkenalkan anak dengan teman sebaya. Membantu anak belajar musik, berolah raga tanpa jadi marah jika anak tidak berminat. Memasukkan anak keprogram prasekolah yang baik. Perlu konsultasi jika ada penyimpangan pada pola tumbuh kembang anak. Keberhasilan anak akan sangat ditentukan oleh banyak hal dari gizi saat ibu hamil dan menyusui yang akan memberikan sumbangan pada pertumbuhan sel otak yang akan membantu kecerdasan anak. Tingkat kecerdasan anak kini tidak hanya ditentukan IQ (Intelligence Quotient) atau inteligensi saja. Akan tetapi faktor kecerdasan emosional atau EQ (Emotional Quotient) dan SQ (Spiritual Quotient) juga ikut menentukan keberhasilan anak dalam pendidikan. Anak yang cerdas dan pintar tapi emosinya tidak terkontrol sangat berbahaya sehingga bukan hanya IQ dan EQ saja tetapi juga SQ dilatih kembangkan pada anak melalui pendidikan agama. Anak diberikan kebebasan mengekspresikan perasaan. Membangun suasana kasih sayang, menerima anak apa adanya, merupakan jawaban nyata agar anak tumbuh cerdas, kreatif dan mampu mengendalikan emosi. Magistra No. 74 Th. XXII Desember 2010 101

KESIMPULAN Diperlukan adanya perhatian dari berbagai pihak untuk memberikan perhatian pada anak anak terutama pada masa pra sekolah dengan karakteristik yang melekat serta memperhatikan adanya perkembangan perkembangan motorik, fantasi, bahasa, permainan, sosialnya. Dengan adanya perhatian tersebut dimungkinkan tercapainya keberhasilan anak dalam pendidikannya karena akal dapat mencapai IQ, EQ, SQ yang optimal dengan bimbingan orang orang disekelilingnya. DAFTAR PUSTAKA Hurlock, Elizabeth B., Developmental Psycology, New York, Mc Graw Hill Book Company, Inc., 1953. Monks, Knoers, Haditono, Psikologi Perkembangan, Yogyakarta, Gadjahmada University, 1989. Libert, Robert M, Cs., Developmental Psychology, New Yersey, Pren tice Hall, Englewood Cliffs, 1974. Zulkifli, Psikologi Perkembangan, Bandung, PT Remaja Rosda Karya 1986. 102 Magistra No. 74 Th. XXII Desember 2010