BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Bab III Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian Februari Maret April Mei

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini yaitu siswa kelas X-2 dengan jumlah siswa 25 orang terdiri dari 10

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. diungkapkan pada latar belakang, yaitu peneliti melakukan penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Februari Maret April Observasi Penyusunan proposal dan 2 soal-soal untuk uji validitas 3

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. di dalamnya, yaitu sebuah penelitian yang dilakukan di kelas. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digambarkan sebagai berikut : Perencanaan I

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014. Dengan jumlah siswa 36 anak, yang terdiri dari 17 siswa laki-laki

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa. Penelitian ini dilaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu Pelaksanaan September Oktober November Ket 1 Penulisan Proposal 5 September 2012

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dalam jangka waktu 4 bulan, dihitung dari

3.1 Pendekatan Penelitian dan Jenis Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dari praktisi bidang pendidikan untuk mengorganisasi penyelidikan suatu proses

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III Metode Penelitian

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri Tunggulsari Semester I/ Pra Siklus

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang bersifat reflektif

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. tentang perilaku guru mengajar dan murid belajar.

BAB III METODE PENELITIAN. kata-kata atau pernyataan-pernyataan (yang diperoleh melalui wawancara,

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V SDN 3 Tolitoli

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Kemmis (dalam Rochiati, 2008) menjelaskan bahwa penelitian tindakan kelas adalah sebuah bentuk inkuiri reflektif yang dilakukan secara kemitraan mengenai situasi sosial tertentu (termasuk pendidikan). Hopkins (Trianto, 2010) mengemukakan bahwa penelitian tindakan kelas sebagai suatu studi yang sistematis (penelitian) yang dilakukan oleh pelaku pendidikan dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran melalui tindakan yang terencana dan dampak dari tindakan (aksi) yang telah dilakukan. Dalam pelaksanaan penelitian ini, ketika mengajar di kelas, penulis menggunakan metode pembelajaran kooperatif, yang didasarkan oleh metode PTK dimana pembelajaran kooperatif akan dilakukan berdasarkan siklus seperti dalam jenis penelitian PTK. 3.2. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas III SDN Ledok 02 Salatiga. Mata pelajaran yang akan diujikan adalah mata pelajaran IPA, dengan materi pengaruh cuaca terhadap lingkungan. Subyek penelitian dalam peneltian tindakan kelas ini adalah siswa SD kelas III Sekolah Dasar Negeri Ledok 02 Salatiga. Penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan, antara Januari 2012 April 2012. Tiga bulan tahap perencanaan, satu bulan tahap pelaksanaan/tindakan dan satu bulan tahap penyusunan. Pada tahap pelaksanaan terdiri dari dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Siswa kelas III SDN Ledok 02 Salatiga kurang memiliki motivasi pada mata pelajaran IPA karena membosankan. Selain itu, waktu belajar yang digunakan lebih banyak dihabiskan untuk bermain, sehingga hasil belajar IPA menjadi rendah. Dilihat dari perkembangannya, siswa kelas III termasuk masa anak awal mengacu dari rentang usia rata-rata siswa kelas III yaitu 8 10 tahun. Karakteristik 31

32 siswa pada usia ini antara lain: sulit tidur, mudah bertengkar, suka berkelompok, dan bersikap kritis terutama untuk berprestasi di sekolah. 3.3. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Penelitian 3.3.1. Variabel Penelitian Ada dua variabel dalam penelitian ini, yaitu variabel bebas atau variabel independen, dan variabel terikat atau variabel dependen. Variabel tersebut adalah sebagai berikut: a. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi variabel yang lain. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah metode cooperative learning tipe STAD (X). b. Variabel terikat adalah merupakan variabel yang dipengaruhi karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah motivasi belajar dan hasil belajar IPA pada materi pengaruh cuaca terhadap lingkungan (Y). 3.3.2. Definisi Operasional Penelitian a. Cooperative Learning Tipe STAD adalah salah satu dari beberapa jenis pembelajaran kooperatif dimana siswa akan dibagi dalam kelompokkelompok kecil yang heterogen; dimana setelah pembagian kelompok tersebut, guru memberikan materi dan meminta siswa bekerjasama dengan cara berdiskusi dan bertanya jawab dengan anggota dalam satu kelompok; selanjutnya siswa diminta untuk mengerjakan soal yang diberikan guru. Siswa yang mendapat poin adalah siswa yang mampu menyamai atau melampaui skor yang telah diperoleh sebelumnya. b. Hasil belajar adalah sebagai kemampuan yang dimiliki siswa karena telah memiliki pengalaman belajar pada mata pelajaran IPA, dimana perubahannya lebih dibatasi hanya pada ranah kognitif. 3.4. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus dan direncakanakan akan dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut: perencanaan, tindakan,

33 observasi, dan refleksi. Perincian langkah-langkah penelitian ini adalah sebagai berikut: Kondisi Awal Guru: pembelajaran yang dilakukan berceramah Siswa: motivasi belajar menjadi rendah Hasil belajarpun ikut menjadi rendah TINDAKAN Guru: menggunakan model belajar cooperative learning tipe STAD SIKLUS I Siswa dikelompokkan secara heterogen, diberikan motivasi dan materi pengaruh cuaca terhadap lingkungan, diberikan kuis dan penghargaan pada individu maupun kelompok yang terlibat aktif dalam Kondisi Akhir Diduga motivasi dan hasil belajar IPA siswa kelas III meningkat SIKLUS II Siswa dikelompokkan secara heterogen, diberikan motivasi dan materi pengaruh cuaca terhadap manusia, diberikan kuis dan penghargaan pada individu maupun Gambar 3. 1 Skema Alur Pelaksanaan Penelitian Tindakan 3.4.1. Siklus I 1. Perencanaan Pada tahap ini, penulis menyusun langkah-langkah kegiatan, antara lain: a. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) b. Menetapkan alat-alat peraga pada materi yang akan diajarkan dalam pembelajaran di kelas III SD Negeri Ledok 02 Salatiga c. Menyiapkan alat peraga d. Membuat soal pre-test

34 e. Membuat lembar observasi guru dan siswa f. Membuat soal post test 2. Implementasi Tindakan Penelitian ini setiap siklus dilaksanakan 1 kali pertemuan. Dalam setiap siklus I maupun siklus II, akan dilaksanakan langkah-langkah kegiatan sebagai berikut: a. Melakukan apersepsi, yaitu mengajukan pertanyaan tentang materi pengaruh cuaca terhadap lingkungan yang akan dibahas. b. Memotivasi siswa dengan mengajukan contoh mengenai materi yang akan dibahas. c. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan/tugas yang dilakukan d. Membagi siswa dalam beberapa kelompok yang heterogen. e. Masing-masing anggota kelompok diberikan tugas untuk menyelesaikan. f. Dilakukan kuis secara individu untuk menilai pengetahuan dan pemahaman siswa. g. Memberikan penghargaan kepada kelompok dengan mengacu pada skor perkembangan individu yang dijumlahkan. Total perolehan poin menunjukkan tingkat keberhasilan kerjasama kelompok. h. Melakukan tindak lanjut. 3. Observasi a. Menghimpun teman dan masukan yang diperoleh selama proses kegiatan baik temuan dari penulis seperti temuan melalui lembar observasi, temuan lapangan, maupun masukan dari guru selaku observer b. Merencanakan kembali tindakan-tindakan yang akan dilakukan dalam mencapai tujuan penelitian yang diharapkan 4. Refleksi a. Melakukan analisis dan evaluasi terhadap semua informasi dan data yang diperoleh dari temuan. b. Membuat rencana baru untuk melakukan tindakan berikutnya.

35 3.4.2. Siklus II 1. Perencanaan Berdasarkan analisa pada pembelajaran siklus I, maka perencaan pada siklus II adalah sebagai berikut: a. Membuat skema pembelajaran yang lebih terarah pada peningkatan pemahaman siswa tentang materi perubahan lingkungan. b. Menentukan langkah-langkah pengumpulan data yang akurat melalui hasil yang dicapai pada siklus I. 2. Implementasi Tindakan a. Melakukan apersepsi, yaitu mengajukan pertanyaan tentang materi pengaruh cuaca terhadap manusia yang akan dibahas. b. Memotivasi siswa dengan mengaitkan pengalaman dan materi yang akan dibahas. c. Menjelaskan tujuan pembelajaran dan kegiatan/tugas yang akan dilaksanakan. d. Meminta siswa untuk bergabung dengan kelompok yang telah dibentuk pada pertemuan sebelumnya. e. Masing-masing anggota kelompok diberikan tugas untuk menyelesaikan. f. Dilakukan kuis secara individu untuk menilai pengetahuan dan pemahaman siswa. g. Memberikan penghargaan kepada kelompok dengan mengacu pada skor perkembangan individu yang dijumlahkan. Total perolehan poin menunjukkan tingkat keberhasilan kerjasama kelompok. 3. Observasi a. Mengumpulkan data hasil belajar siswa baik secara tertulis melalui LKS, dan hasil evaluasi maupun sikap selama KBM berlangsung. b. Memantau dan memperbaiki kinerja siswa terhadap hasil pembelajaran khususnya siswa yang mendapatkan nilai di bawah standar (kurang dari 60).

36 c. Mengevaluasi pemahaman belajar siswa terhadap materi perubahan lingkungan melalui tes. 4. Refleksi a. Mengumpulkan dan menganalisis semua data yang menjadi temuan pada saat KBM berlangsung, baik dari guru yang membantu sebagai observer maupun dari siswa. b. Menyimpulkan hasil belajar siswa setelah melewati siklus pembelajaran I, dan II. 3.5. Jenis dan Cara Pengumpulan Data 3.5.1. Jenis Data Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1) Data kualitatif, yaitu hasil penilaian kinerja guru dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembalajaran cooperative learning tipe STAD. 2) Data kuantitatif yaitu hasil belajar siswa kelas III melalui tes tertulis pada setiap akhir pertemuan pra siklus, siklus I dan siklus II. 3.5.2. Cara Pengumpulan Data Tenik pengumpulan data dalam penelitian ini dibagi atas beberapa bagian yaitu: 1) Observasi Observasi digunakan untuk mengamati keterlaksanaan kegiatan pembelajaran melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD. 2) Tes tertulis Arikunto (2002), menyimpulkan bahwa tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui data tentang hasil belajar IPA siswa.

37 3) Angket Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket motivasi. Berdasarkan pada bab II, motivasi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah motivasi intrinsik atau motivasi yang berasal dari dalam diri seseorang dan motivasi ekstrinsik atau motivasi yang berasal dari luar, dalam hal ini dari guru. 3.5.3. Alat Pengumpulan Data Langkah-langkah yang ditempuh dalam penyusunan instrumen dilakukan dalam beberapa tahap, baik dalam pembuatan maupun uji coba. Jelasnya diuraikan pada bagan berikut: Skema 3. 2 Langkah-langkah Penyusunan Instrumen Kisi-kisi pengembangan instrument (1) Instrumen (2) Uji coba (3) Instrument terpakai (5) Revisi (4) Skema 3.2. merupakan langkah-langkah penyusunan instrument, yaitu kisikisi pengembangan instrument yang terdiri dari variabel, subvariabel, nomor soal menyusun pernyataan atau pertanyaan, kemudian instrument berupa skala yang selanjutnya direvisi dan instrument terpakai. Instrument yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini adalah tes tertulis dan lembar observasi. Instrument pengumpulan data digunakan untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa kelas III SDN Ledok 02 Salatiga pada pelajaran IPA materi pengaruh cuaca. Adapun rincian instrument penelitian dalam penelitian adalah sebagai berikut:

38 a) Tes tertulis Tes digunakan untuk mengukur keberhasilan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Adapun kisikisi soal tes dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrumen Evaluasi pada Materi Pengaruh Cuaca Bagi Lingkungan dan Manusia Standar kompetensi Kompetensi dasar Indikator Nomor item Memahami kenampakan permukaan bumi, cuaca dan pengaruhnya bagi manusia, serta hubungannya dengan cara manusia memelihara dan melestarikan alam Menjelaskan hubungan antara keadaan awan dan cuaca. Mendeskripsikan pengaruh cuaca bagi kegiatan manusia. Menjelaskan pengertian awan dan cuaca Memberikan contoh tentang jenis awan dan cuaca Mendeskripsikan pengaruh cuaca bagi kegiatan manusia 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15. 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30. Penilaian hasil belajar siswa diambil dari proses pra siklus, siklus I dan siklus II. Penetapan nilai digunakan rumus sebagai berikut (Depdiknas, 2003): Dengan kriteria: > 90% = Baik Sekali 80 90% = Baik 70 79% = Cukup baik 60 69% = Kurang < 59% = Sangat Kurang b) Lembar observasi Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Observasi

39 dilakukan dengan observasi partisipan yaitu suatu proses pengamatan yang dilakukan observer dengan ikut mengambil bagian dalam domain objek yang diteliti. Data yang ingin diperoleh dari observasi dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Adapun kisi-kisi observasi dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel3.2 Kisi-Kisi Lembar Observasi No Aspek yang diamati Kategori Baik Cukup Kurang Sangat kurang 1 Kegiatan pendahuluan Salam pembuka dan doa Memotivasi siswa untuk berminat dalam belajar Menjelaskan tujuan pembelajaran Melakukan apersepsi 2 Kegiatan Inti Eksplorasi o Siswa di bagi dalam beberapa kelompok secara beragam o Guru menyampaikan garis besar materi pembelajaran dan membagi tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh tiap-tiap kelompok. o Siswa bekerja dalam kelompoknya menemukan solusi berdasarkan materi yang diberikan oleh guru Elaborasi Siswa mendiskusikan hasil temuannya sesuai dengan kelompoknya masingmasing. Siswa melaporkan hasil diskusi Tanya jawab antara kelompok Konfirmasi Guru bertanya jawab

40 dengan siswa dan meluruskan pemahaman yang keliru serta memberi penguatan. 3 Kegiatan Penutup Guru menyimpulkan materi pembelajaran yang dibahas bersama Guru memberikan penghargaan kepada kelompok maupun individu yang dikategorikan sebagai terbaik Guru menutup pelajaran Data hasil observasi pembelajaran yang dilakukan guru dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran, dinilai dengan rumus di bawah ini (Depdiknas, 2003): Dengan kriteria nilai sebagai berikut: >86% = baik sekali 70 85% = baik 55 69% = cukup baik <54% = kurang c) Angket motivasi belajar Adapun angket motivasi belajar didesain dalam skala psikologis dengan menggunakan skala Likert yang telah dimodifikasi. Penggunaan modifikasi skala Likert ini dimaksudkan untuk menghilangkan kelemahan yang dikandung dalam skala lima tingkat. Modifikasi skala Likert meniadakan kategori meniadakan jawaban yang tengah.

41 Tabel 3.3 Skala modifikasi Likert Jawaban Favorable Unfavorable Sangat setuju 4 1 Setuju 3 2 Tidak setuju 2 3 Sangat tidak setuju 1 4 Adapun kisi-kisi angket motivasi belajar dapat dilihat pada kisi-kisi angket motivasi belajar berikut ini: Tabel 3.4 Kisi-Kisi Angket Motivasi Belajar No Aspek Indikator Item 1 Motivasi intrinsic 2 Motivasi ekstrinsik Adanya keinginan kuat dari dalam diri untuk belajar. Adanya keingian kuat dari dalam diri untuk menemukan hal-hal baru. Adanya keinginan kuat dari dalam diri untuk bertanya. Ada keinginan kuat dari dalam diri untuk belajar secara terstruktur dan mandiri. Disiplin dalam belajar. Belajar terstruktur sesuai jadwal yang ditetapkan. Membangkitkan dorongan kepada siswa agar belajar. Menjelaskan secara konkrit kepada siswa apa yang dapat di lakukan pada akhir pengajaran. Memberikan ganjaran kepada terhadap prestasi yang dicapai siswa sehingga dapat merangsang untuk mendapat prestasi yang lebih baik di kemudian hari. Membentuk kebiasaan belajar siswa secara individual maupun kelompok. Membantu kesulitan belajar siswa 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 20, 23, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 21, 22, 24, 25, 26, 27, 28, 36, 37, 38, 39, 40

42 secara individual maupun kelompok. Menggunakan metode yang bervariasi. T o t a l 40 Data angket motivasi belajar ssiwa, dinilai dengan rumus di bawah ini (Depdiknas, 2003): Dengan kriteria nilai sebagai berikut: >86% = baik sekali 70 85% = baik 55 69% = cukup baik <54% = kurang 3.6. Indikator Kinerja Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah peningkatan motivasi dan hasil belajar yang ditunjukan dengan adanya kenaikan hasil tes belajar siswa dan keaktifan siswa. Penelitian ini juga merupakan tindakan kelas yang bertujuan untuk memperbaiki kondisi pembelajaran, dalam hal ini hasil belajar siswa kelas III SD Negeri Ledok 02. Oleh karena itu, Kriteria keberhasilan yaitu terpenuhi batas criteria ketuntasan minimal (KKM) yang berlaku disekolah tersebut. Siswa dikatakan tuntas belajar jika rata-rata siswa secara keseluruhan dalam pembelajaran diharapkan kenaikan hasil tes belajar siswa sebanyak 100% siswa mendapat nilai dengan KKM 60 dan siswa yang aktif. Artinya, pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dikatakan berhasil apabila pembelajaran ini dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas III SDN Ledok 02 yang diukur dengan meningkatnya prestasi belajar. 3.7. Analisis Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data deskriptif kualitatif dan deskriptif komparatif untuk data kuantitatif. Data yang diperoleh akan dianalisis dalam bentuk-bentuk kata atau penjelasan yaitu data deskriptif kualitatif dan dalam bentuk

43 angka yaitu data kuantitatif. Data kualitatif yang diperoleh dari hasil observasi terhadap pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang dilakukan oleh guru, sedangkan untuk keperluan data kuantitatif, diperoleh dari hasil tes belajar siswa.