BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker adalah penyakit tidak menular yang timbul akibat pertumbuhan tidak normal sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker. Pertumbuhan sel tersebut dapat merusak jaringan sekitarnya serta menjalar ke tempat yang jauh dari asalnya, proses ini disebut dengan metastasis. 1 Penyakit kanker merupakan salah satu penyebab kematian nomor dua di dunia setelah penyakit kardiovaskular. Berdasarkan Data GLOBOCAN, International Agency for Research on Cancer (IARC), diketahui bahwa pada tahun 2012 terdapat 14.067.894 kasus baru kanker dan 8.201.575 kematian akibat kanker di seluruh dunia. Kanker hingga saat ini menjadi masalah kesehatan di dunia termasuk Indonesia. Prevalensi kanker di Indonesia sebesar 1,4%. Prevalensi kanker tertinggi berada pada Provinsi D.I. Yogyakarta, yaitu sebesar 4,1 %, berikutnya pada Provinsi Jawa Tengah dan Bali, yaitu sebesar 2,1% dan 2,0%. Bila dilihat dari karakteristik jenis kelamin penderita kanker di Indonesia, perempuan sebesar 2,2 per 1.000 penduduk dan laki-laki sebesar 0,6 per 1.000 penduduk. 2 Kanker payudara merupakan jenis keganasan yang paling sering ditemukan pada kaum perempuan. Kanker payudara dapat terjadi pada kaum laki-laki hanya 1% dan 99% terjadi pada kaum perempuan. 3 Berdasarkan estimasi GLOBOCAN, International Agency for Research on Cancer (IARC) tahun 2012, kanker payudara adalah kanker yang menduduki nomor dua, dengan presentase kasus baru tertinggi (43,3%) dan presentase kematian tertinggi (12,9%) pada perempuan di dunia 2. Penyakit kanker payudara merupakan penyakit kanker dengan prevalensi tertinggi di Indonesia pada tahun 2013 yaitu sebesar 0,5%. Prevalensi 1
2 kanker payudara tertinggi terdapat di Provinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah. 1 Insiden dan mortalitas kanker payudara berbeda di setiap ras dan umur. Kanker payudara pada perempuan remaja dan dewasa muda didefinisikan sebagai keganasan payudara pada rentang usia 40 tahun kebawah dengan jumlah insiden 18,8 per 100.000 perempuan, menduduki 14% dari seluruh kasus kanker dan menempati 7% dari seluruh diagnosis kanker payudara pada seluruh umur. 22 Peningkatan insiden kanker payudara pada perempuan usia muda diakibatkan karena peningkatan populasi, peningkatan kesadaran baik penderita maupun klinisi dalam mendiagnosis penyakit dan peningkatan pelaporan kasus. Selain itu juga, kontribusi faktor faktor risiko lainnya seperti: faktor internal yang meliputi paritas di usia muda, riwayat keluarga dengan kanker payudara ataupun malignansi lainnya, mutasi gen breast cancer susceptibility gene 1 (brca 1) atau breast cancer susceptibility gene 2 (brca 2), mutasi p 53, maupun faktor lingkungan seperti halnya terapi radiasi karena penyakit Hodgkin, paparan hormon eksternal, penggunaan terapi pengganti hormon dan pola gaya hidup yang salah (merokok, konsumsi alkohol, jarang berolahraga). 4,22 Puncak insiden kanker payudara pada wanita muda terdapat pada rentang umur 15 39 tahun dan terdapat peningkatan resiko relatif terkena kanker payudara seiring berjalannya usia pada seorang wanita. 6 Penyakit kanker payudara pada perempuan berusia 40 tahun kebawah, tidak hanya memiliki perbedaan yang signifikan dalam faktor risiko tetapi pada derajat klinis, prognosis serta karakteristik biologis tumor seperti halnya jenis histopatologi, subtipe, rekurensi serta berbagai isu psikososial juga berbeda bila dibandingkan dengan wanita berusia 40 tahun ke atas. 3,22 Gambaran histopatologi yang didefinisikan sebagai morfologi jaringan kanker secara mikroskopis dari patologi anatomi merupakan baku emas (gold standard) serta dengan pemeriksaan fisik payudara dan pemeriksaan ultrasonografi dalam diagnosis kanker payudara. Gambaran histopatologi
3 yang paling sering mengenai pada perempuan usia dibawah 40 tahun adalah invasive ductal carcinoma serta sering bermetastasis ke paru. 5 Kanker pada perempuan usia 40 tahun kebawah adalah prediktor independen dari angka survival yang rendah serta prognosis yang buruk dan diasosiasikan dengan keterlambatan diagnosis serta kurangnya skrining sehingga sebagian besar pasien datang dengan stadium lanjut dan grade tinggi. 6,22 Perempuan usia 40 tahun kebawah hanya sepertiga kasus yang terdiagnosis kanker payudara. Namun, kanker payudara yang terdiagnosis pada usia 40 tahun kebawah menunjukkan gambaran histopatologi yang lebih agresif dengan angka harapan hidup yang lebih rendah dibandingkan dengan kelompok perempuan usia yang diatas 40 tahun. 5 Dari latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Gambaran Histopatologi Kanker Payudara Duktal Invasif berdasarkan Grading pada Perempuan Usia 40 tahun kebawah di RSUP Haji Adam Malik Medan periode 2014-2016. 1.2. Rumusan Masalah Bagaimana Gambaran Histopatologi Kanker Payudara Duktal Invasif berdasarkan Grading pada Pasien Perempuan Usia 40 tahun kebawah di RSUP Haji Adam Malik Medan periode tahun 2014-2016? 1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui Gambaran Histopatologi Kanker Payudara Duktal Invasif berdasarkan Grading pada Perempuan Usia 40 tahun kebawah di RSUP Haji Adam Malik Medan periode tahun 2014-2016.
4 1.3.2. Tujuan Khusus Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui gambaran histopatologi kanker payudara Duktal Invasif berdasarkan Grading pada perempuan usia 40 tahun kebawah di RSUP Haji Adam Malik Medan berdasarkan tingkat grading. 2. Untuk mengetahui prevalensi penderita kanker payudara duktal invasif pada perempuan usia 40 tahun kebawah di RSUP Haji Adam Malik Medan. 1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1. Bagi Institusi Pendidikan (Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara) Agar menambah wawasan pengetahuan tentang penyakit kanker payudara berdasarkan gambaran histopatologi pada perempuan usia muda. 1.4.2. Bagi Institusi Kesehatan (RSUP Haji Adam Malik Medan) Agar menjadi panduan kepada Institusi Kesehatan dan sebagai masukan kepada RSUP Haji Adam Malik Medan. 1.4.3. Bagi Masyarakat 1. Untuk menambah informasi dan pengetahuan bagi masyarakat tentang kanker penyakit kanker payudara berdasarkan gambaran histopatologi pada perempuan usia 40 tahun kebawah. 2. Hasil penelitian ini menjadi masukan kepada masyarakat tentang pentingnya pencegahan penyakit kanker payudara sehingga diharapkan tingkat mortalitas kanker payudara semakin berkurang.
5 1.4.4. Bagi Peneliti 1. Sebagai pengalaman pertama bagi peneliti dalam hal penelitian. 2. Dengan melakukan penelitian ini, peneliti dapat mengasah daya analisis dan mengembangkan kemampuan peneliti dalam melakukan penelitian. 3. Dengan melakukan penelitian ini, peneliti dapat menambah pengetahuan tentang penyakit kanker payudara berdasarkan gambaran histopatologi pada perempuan usia muda.