BAB II KAJIAN TEORI. pandang yang berbeda. Pokok-pokok pembicaraan merupakan bagian penting

dokumen-dokumen yang mirip
Penulisan Karya Ilmiah 1

KETERAMPILAN GURU MEMBIMBING DISKUSI KELOMPOK KECIL DI SD NEGERI GAROT ACEH BESAR. Zulfanidar, Alfiati Syafrina, M. Yamin,

I. PENDAHULUAN. Sistem pendidikan di Indonesia ternyata telah mengalami banyak perubahan.

STUDENT CENTER LEARNING. OLEH : LISA TRINA ARLYM, SST., M.Keb

BAB I PENDAHULUAN. hlm. 74.

Keterampilan Dasar Memimpin dan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil

BAB I PENDAHULUAN. Artinya : Terjemahnya, Diponegoro, Bandung, 2005, hlm. 6.

METODE PEMBELAJARAN KELOMPOK

PERAN METODE DISKUSI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER MAHASISWA PGSD FKIP UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Secara umum tujuan pendidikan dapat dikatakan membawa anak ke arah

PERENCANAAN TEKNIK PEMBELAJARN. H. Rahman

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. istri dan anak-anaknya, ini didasarkan pada Surat Al-Baqarah ayat 233. Yang

BAB V PEMBAHASAN. 1. Perencanaan Metode STAD dalam Meningkatkan Hasil Belajar. Matematika Pokok Bahasan Geometri Siswa Kelas V A Madrasah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari. Atas dasar pemikiran tersebut, pendidikan karakter. dengan metode serta pembelajaran yang aktif.

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan berbicara sangat diperlukan untuk berkomunikasi lisan.

BAB I PENDAHULUAN. guru, isi atau materi pelajaran, dan siswa. 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Agama Islam sangat penting bagi siswa di mana pertumbuhan

Pengertian Komentar. Unsur-Unsur Diskusi. Materi. Manusia, sebagai pelaksana. Terdiri dari moderator, notulis, peserta dan pemakalah/penyaji

Upaya Meningkatkan Kemampuan Berargumentasi Melalui Metode Diskusi Pelajaran PKN Murid Kelas VI di SDN 153 Pekanbaru

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2011, hlm. 293.

BAB I PENDAHULUAN. Nasional Pendidikan pasal 6 ayat (1) dikemukakan bahwa kurikulum untuk jenis

BAB I. aktivitas guru sebagai pengajar. Siswa dapat dikatakan belajar dengan aktif

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan. Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan sudah dirasakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. perubahan. Pada era globalisasi, dituntut suatu mutu lulusan yang disiapkan

Metode Diskusi Panel Pengertian Metode Diskusi Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode diskusi untuk mengatasi kegagalan dalam

C. Macam-Macam Metode Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerima 1. Informasi adalah

PERTEMUAN 18 PRESENTASI ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. (pendidik), kurikulum (materi pelajaran), sarana (peralatan dan dana) serta murid

BAB I PENDAHULUAN. Maka dari itu, potensi manusia diposisikan sebagai makhluk yang istimewa

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam kehidupan sehari-hari, manusia menggunakan bahasa sebagai sarana

KESEHATAN REPRODUKSI KELUARGA BERKUALITAS MENURUT AGAMA ISLAM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembelajaran sangat tergantung pada cara pendidik. Metode adalah cara yang digunakan

PENGGUNAAN PENDEKATAN NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENUMBUHKAN PEMBELAJARAN PKN YANG JOYFULL LEARNING DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 WONOAYU SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi yang paling efektif dalam interaksi

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi berbagai tantangan dan hambatan. Salah satu tantangan yang cukup

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KOMERSIALISASI DOA DI PEMAKAMAN UMUM JERUK PURUT JAKARTA

PRINSIP DISKUSI, DISKUSI KELOMPOK, DISKUSI KELAS

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan Nasional sebagaimana yang tertuang dalam undang-undang No. 20

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Jurnal Serambi PTK, Volume III, No.2, Desember 2016 ISSN :

dan menentukan jalannya pengajaran. Pembelajaran tidak lagi satu arah, tetapi

PENGEMBANGAN STRUCTURE EXERCISE METHODE (SEM) DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SAINS PADA SISWA DI SEKOLAH DASAR

Lampiran 2: Hasil Wawancara. Perencanaan kebutuhan tenaga pendidik. 1 Bagaimana perencanaan. Dalam melakukan perencanaan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Pendidikan berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Departemen Agama RI, Al-Qur an dan Tafsirnya (Edisi Disempurnakan), (Jakarta: Lentera Abadi, 2010), Jil. V, hlm.

BAB II KAJIAN TEORI. dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara afektif dan efesien. Senada dengan

BAB I PENDAHULUAN. kualitas manusia sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan. 1 Aktivitas

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemampuan tersebut sudah diperoleh ketika ia sudah mulai belajar berbicara

BAB I PENDAHULUAN. karyawannya. Manusia selalu berperan aktif dalam setiap kegiatan organisasi,

BAB I PENDAHULUAN. kreatif dalam pembelajaran bahasa Indonesia adalah keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan dalam Munthe (2013:1), dalam silabus pada KD 13.1 disebutkan, bahwa salah satu kompetensi yang harus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

TEKNIK & ETIKA DISKUSI ILMIAH.

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kemajuan suatu bangsa adalah mengembangkan ilmu. Diperlukan strategi maupun model pembelajaran yang tepat agar proses

BAB V PEMBAHASAN. yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah untuk menjelaskan :

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENDIDIKAN KESEHATAN MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas biasanya masih berfokus

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan kompotensi dalam belajar mengajar (KBM) agar peserta

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI. pembelajaran tim pendengar. Pemahaman berasal dari kata paham yang berarti

II. TINJAUAN PUSTAKA. dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Untuk

I. PENDAHULUAN. kreatif, terampil, bertanggung jawab, produktif, dan berakhlak. Fungsi lain dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sarana penting pengembangan ilmu dan pondasi

Belajar Dan Pembelajaran Metode Based Learning

BAB II. Kajian Pustaka. pembelajaran kooperatif, dan prestasi belajar.

bertanya lanjut pada mata pelajaran sejarah di SMA Negeri 9 Merangin Kabupaten Merangin.

BAB I PENDAHULUAN. berarti menghasilkan, mencipta, sekalipun tidak banyak, sekalipun suatu

Oleh: Sari Rudiyati, dkk &

BAB I PENDAHULUAN. 2015, hlm Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta, 2001, hlm

BAB I PENDAHULUAN. dan keterampilan. Menurut Suharjo (2006: 1), pendidikan memainkan peranan. emosi, pengetahuan dan pengalaman peserta didik.

PERAN GURU DALAM MEMBENTUK ARIF BUDAYA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE

BAB I PENDAHULUAN. Novan Ardy Wiyani, Desain Pembelajaran Pendidikan, Ar-ruz Media, Yogyakarta, 2013, hlm.18. 2

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk

BAB I PENDAHULUAN. memberikan bekal kepada peserta didik untuk memahami Al-qur an dan

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PADA JURUSAN KEBIDANAN DI KAMPUS III POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. tertentu termasuk pendidikan yang ada di Indonesia. Tujuan pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN. Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2013, hal. 1-2.

BAB I PENDAHULUAN. hlm Eva Latipah, Pengantar Psikologi Pendidikan, PT Pustaka Insani Madani, Yogyakarta,

BAB I PENDAHULUAN. manusia satu dengan lainnya. Manusia pasti menggunakan bahasa untuk

Oleh: P E Teja Purnamadewi Mahasiswi Jurusan Matematika FMIPA UM

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan bagian yang terintegrasi dengan pembangunan. peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam sebuah negara.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ruang kepala sekolah, 1 ruang guru, 1 mushola, 1 ruang perpustakaan, 1 lab

Prosiding Seminar Matematika dan Pendidikan Matematika ISBN:

BAB I PENDAHULUAN. masalah menurut Abdullah dalam J. Tombokan Runtukahu (2000: 307).

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN Hakikat kemampuan Menentukan Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK)

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Reciprocal Teaching pada siswa kelas XI IPA di SMA Kartika Siliwangi 3

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. cara menjelaskan dan mendefinisikan makna belajar (learning). Di antaranya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa agar anak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasai saat ini suatu bangsa dituntut bersaing dan selalu

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM MATA KULIAH PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD I. Oleh Wahyudi

BAB I PENDAHULUAN. Abdullah Idi, Sosiologi Pendidikan Individu, Masyarakat dan Pendidikan, Rajawali Pres, Jakarta, 2011, hlm. 266.

Transkripsi:

BAB II KAJIAN TEORI A. Konsep Teoritis Untuk menjawab permasalahan yang dibahas dalam tulisan ini, maka penulis menggunakan teori-teori pendidikan yang ada hubungannya dengan masalah yang dibahas. a. Metode Diskusi Panel Diskusi panel adalah bentuk umum yang dilakukan oleh sekelompok orang (yang disebut panelis) yang membahas suatu topik yang menjadi perhatian umum dan dilaksanakan dihadapan khalayak, penonton (lewat tayangan televisi), atau pendengar (lewat siaran radio).dalam diskusi panel, khalayak diberi kesempatan untuk bertanya atau memberikan pendapat. Pelaksanaan diskusi panel dipandu oleh seorang moderator.dan.dapat.dibantu.oleh.notulis. Dari sebuah diskusi panel anda akan memperoleh informasi yang dapat memperkaya pengetahuan kita tentang suatu masalah atau topik dari beberapa titik pandang yang berbeda. Pokok-pokok pembicaraan merupakan bagian penting yang dapat diuraikan dalam suatu pembicaraan. Bagian penting itu bisa.berupa.gagasan.atau.pokok.permasalahan. Pelaksanaan diskusi panel dimulai dengan pembahasan masalah oleh panelis (anggota kelompok diskusi panel).pada panelis menyampaikan gagasannya secara bergiliran. Mereka mendiskusikan masalah yang diajukan hingga menghasilkan kesimpulan. Ketua diskusi yang memandu jalannya diskusi 9

merangkum hasil diskusi, kemudian mempersilahkan peserta dan pendengar untuk memberikan komentar. Menurut Mulyasa diskusi dapat diartikan sebagai percakapan responsif yang dijalin oleh pertanyaan-pertanyaan problematis yang diarahkan untuk memperoleh pemecahan masalah. 1 Sedangkan menurut Syaiful Bahri Djamarah menyatakan bahwa diskusi adalah memberi alternatif jawaban untuk memecahkan berbagai persoalan kehidupan. Dengan catatan persoalan yang akan dipecahkan harus dikuasai secara mendalam. Diskusi terasa kaku bila persoalan yang akan didiskusikan tidak dikuasai. Dalam diskusi guru menyuruh anak didik memilih jawaban yang tepat dari banyak kemungkinan alternatif jawaban. 2 Sementara itu JJ.Hasibuan, mengemukakan pendapat bahwa diskusi adalah suatu proses percakapan yang teratur yang melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka yang bebas dan terbuka dengan tujuan bertukar berbagaiinformasi atau pengalaman mengambil keputusan atau memecahkan suatu masalah. Hal senada dikemukakan oleh Abu Ahmadi metode diskusi ini digunakan dengan memanfaatkan interaksi antar individu dalam kelompok untuk memperbaiki kesulitan belajar siswa. 3 1 Mulyasa,Menjadi Guru Profesional, Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan, (Bandung : Rosda, 2007), h 116 2 Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta : Rineka Cipta, 2000), h 198 3 Abu Ahmadi, Strategi Belajar Mengajar,(Bandung : Pustaka Setia, 2005), h 182 10

Menurut Roestiyah menyatakan bahwa teknik diskusi adalah salah satu teknik belajar mengajar yang dilakukan oleh seorangguru disekolah. Didalam diskusi proses interaksi anatar dua atau lebih individu yang terlibat, saling bertukar pengalaman, informasi, memecahkan masalah, dapat terjadi juga semuanya aktif tidak ada yang pasif sebagai pendengar saja. 4 Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa metode diskusi panel adalah suatu teknik pembelajaran yang melibatkan seluruh siswa ikut berperan aktif. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok kerja yang akan memecahkan suatu permasalahan yang diberikan oleh guru. Melalui diskusi ini diharapkan siswa mampu saling bertukar pengalaman, informasi antara satu dengan yang lainnya. Dengan kata lain teknik diskusi mampu meningkatkan kerjasama antar siswa melalui tukar pendapat dan informasi, sehingga siswa lebih aktif dalam pembelajaran. Diskusi yang dilaksanakan tersebut guru sangat mengharapkan agar setiap individu peserta diskusi dapat aktif dalam memberikan pendapat atau ide dalam mencari jawaban atas persoalan yang dihadapi. Dan dengan adanya diskusi diharapkan dapat meningkatkan cakrawala berpikir siswa terhadap materi yang didiskusikan.sebagai dasar Metode Diskusi dapat dilihat dalam Al-Qur an surat Al-Baqarah ayat 233 yaitu: 4 Roestiyah, Strategi Belajar Mengajar,(Jakarta : Rineka Cipta,2001) h 5 11

Artinya : Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, Yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. dan kewajiban ayah memberi Makan dan pakaian kepada Para ibu dengan cara ma'ruf. seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, Maka tidak ada dosa atas keduanya. dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, Maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan(qs. Al-Baqarah : 233) Dalam ayat lain dikemukakan tentang musyawarah/diskusi yaitu dalam surat Ali- Imran Ayat 159 yaitu: Artinya : Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena itu ma'afkanlah mereka, 12

mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu[246]. kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-nya. [246] Maksudnya: urusan peperangan dan hal-hal duniawiyah lainnya, seperti urusan politik, ekonomi, kemasyarakatan dan lain-lainnya(qs. Ali- Imran : 159). a. Langkah- langkah penggunaan metode diskusi Adapun langkah-langkah penggunaan metode diskusi yang baik adalah sebagai berikut: 1. Guru mengemukakan masalahyang akan didiskusikan dan memberikan pengarahan seperlunya mengenai cara-cara pemecahannya. 2. Dengan pimpinan guru, para siswa membentuk kelompok diskusi, memilih pimpinan diskusi (ketua, sekretaris, pelopor dan sebagainya). 3. Para siswa berdiskusi dalam kelompoknya masing-masing sedangkan guru berkeliling dari kelompok satu kekelompok lain menjaga ketertiban serta memberikan dorongan dan bantuan sepenuhnya agar setiap anggota kelompok berpartisipasi aktif dan agar diskusi berjalan dengan baik. 4. Tiap kelompok diskusi mempresentasikan hasil diskusi. 5. Siswa mencatat hasil diskusi tersebut, dan guru mengumpulkan laporan hasil diskusi dari tiap-tiap kelompok, sesudah mencatatnya untuk kelas. 5 b. Kebaikan dan Kelemahan Metode Diskusi panel Adapun kebaikan dari metode diskusi panel adalah : 5 Syaiful Bahri Djamarah, Op. Cit, h 99 13

1. Siswa belajar lebih aktif. 2. Mengemukakan pandangan yang berbeda-beda. 3. Mendorong ke analisis yang lebih lanjut. 4. Setiap siswa mempunyai pendapat yang berbeda-beda dan saling bertukar pendapat. Sedangkan kelemahannya adalah sebagai berikut : 1. Mudah tersesat bila moderator tidak terampil. 2. Memungkinkan peserta berbicara terlalu banyak. 3. Tidak memberi kesempatan kepada peserta untuk berbicara. 4. Cendrung menjadi serial pidato pendek. 5. Membutuhkan persiapan yang cukup matang. 6 c. Cara-cara Mengatasi Kelemahan Metode Diskusi panel Cara mengatasi kelemahan metode diskusi panel adalah sebagai berikut : 1. Bila moderator tidak terampil dalam menangani diskusi panel maka pembahasan yang akan dibahas tidak sesuai dengan topik yang akan didiskusikan. 2. Membatasi waktu untuk peserta diskusi agar pembahasan tidak meluas, dan peserta tidak terlalu banyak bicara yang tidak sesuai dengan topik permasalahan yang akan didiskusikan. 3. Dalam berdiskusi hendaknya penyaji diskusi membacakan hasil diskusinya secara singkat, padat dan jelas agar peserta yang 2002), h 148-149 6 Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta : Ciputat Pers, 14

mendengarkan dapat menyimpulkan hasil diskusi yang telah penyaji bacakan dan tidak monoton seperti membacakan pidato atau ceramah 4. Apabila peserta belum siap untuk menyajikan hasil diskusi hendaknya mempunyai persiapan yang lebih matang, karena akan menyebab kan diskusi tidak berjalan dengan semestinya. Dalam penggunaan metode diskusi ini guru harus dapat memberikan bantuan berupa penyajian masalah yang akan didiskusiakn, memberi bimbingan dan pengarahan sebelum atau selama berlangsungnya diskusi. Untuk itu pelaksanaannya perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut : a. Topik yang akan dibahas hendaknya merupakan permasalahan yang banyak mengandung alternatif-alternatif pemecahan. b. Topik yang dibahas juga dapat merangsang siswa untuk memperbincangkannya, sehingga timbul silang pendapat antar diskusi. c. Situasi dan kondisi yang memungkinkan untuk dilaksanakan diskusi. d. Tingkat kemampuan dan daya pikir siswa memungkinkan untuk melakukan suatu diskusi dan materi yang didiskusikan sesuai dengan tingkat kemampuan mereka tersebut. e. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Dalam diskusi panel Adapun yang mempengaruhi keberhasilan dalam berdiskusi tergantung pada faktor sebagai berikut : a. Mampu membangkitkan pikiran siswa. b. Siswa mengemukakan pandangan yang berbeda-beda. 15

c. Dapat mendorong siswa ke analisis yang lebih lanjut. d. Memanfaatkan para ahli untuk berpendapat dan proses pemikirannya dapat mengajarkan orang lain. f. Hambatan-hambatan di Dalam diskusi Ada bermacam-macam faktor penghambat di dalam usaha mencapai tujuan belajar pada metode diskusi yaitu, antara lain : a. Faktor penghambat dari pihak siswa, yaitu mereka memang baru belajar dan latar belakang mereka jelas berbeda-beda. b. Faktor dari bahan (materi) yang didiskusi biasanya adalah bahwa setiap orang menginginkan segera dicapainya persetujuan atau kesimpulan. b. Penelitian Yang Relevan Setelah penulis membaca dan mempelajari beberapa karya ilmiah sebelumnya, unsur relevannya dengan penelitian yang penulis laksanakan adalah sama-sama menggunakan metode diskusi panel.hasil penelitian menunjukkan bahwa keaktifan siswa selama pembelajaran mencapai 80% tergolong aktif. Baik ditinjau dari aspek keinginan siswa untuk bertanya, mengajukan pendapat, menanggapi pendapat teman atau guru dan kemampuan siswa dalam menyelesaikan tugas. Lisnawati (2006) meneliti tentang perananmotivasi siswa dalam melaksanakan diskusi di Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Selat Baru, yang hasil penelitiannya menunjukkan belum mencapai standar, berdasarkan presentase yang diperoleh 69% dikategorikan Sedang. 16

Zul Hendri (2006) meneliti tentang pelaksanaan belajar siswa kelas II Sekolah Menengah Atas 1 Bukit Batu yang hasilnya menunjukkan baik berdasarkan presentasi yang diperoleh 80,73% yang dikategorikan baik. c. Konsep Operasional Konsep operasional adalah konsep yang digunakan untuk memberikan batasan terhadap konsep teoritis agar tidak terjadi kesalahpahaman materi dan sekaligus memudahkan penelitian. Seperti yang disebutkan di atas, kajian ini berkenaan dengan pelaksanaan siswa berdiskusi dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Berdasarkan konsep tersebut dalam kajian ini adalah kesanggupan siswa atau kebiasaan siswa dalam melaksanakan diskusi dalam mata pelajaran di atas. Indikator kemampuan siswa berdiskusi dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang tergolong mampu adalah : 1. Siswa melaksanakan diskusi panel sesuai pengarahan dari guru 2. Siswa berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan diskusi panel 3. Siswa dapat menjawab pertanyaan yang diberikan guru dalam pelaksanaan diskusi panel 4. Siswa memberi tanggapan serta kritik ketika pelaksanaan diskusi panel 5. Siswa menanggapi pertanyaan ketika pelaksanaan diskusi panel 6. Siswa dapat menerapkan sikap demokratis dalam berdiskusi panel Indikator kemampuan guru dalam menerapkan metode diskusi panel dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islamdi atas adalah : 17

1. Guru memberikan pengarahan tentang pelaksanaan diskusi panel 2. Guru menyuruh siswa agar dapat berpartisipasi aktif dalam diskusi panel 3. Guru memberikan pertanyaan dalam melaksanakan diskusi panel 4. Guru menanggapi tanggapan dan kritikan dari siswa pada saat melaksanakan diskusi panel 5. Guru memberi tanggapan dari pertanyaan siswa pada saat diskusi panel 6. Guru memberikan contoh tentang sikap demokratis dalam melaksanakan diskusi panel. 18

19