Pengaruh Metode Camels Dan Rgec Terhadap Harga Saham

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-undang No.10 tahun 1998 Pasal 1 tentang perbankan, dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan strategis dalam kegiatan perekonomian. Sarana tersebut dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. Perlu diketahui bahwa penilaian tingkat kesehatan bank pada industri

BAB I PENDAHULUAN. jasa bank lainnya (Kasmir, 2015). Menurut Peraturan Bank Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tersebut memerlukan dana dalam jumlah yang besar. Pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. yaitu untuk menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (kreditur) dan

BAB I PENDAHULUAN. dianggap sebagai penggerak perekonomian dalam suatu negara. Menurut Undang-

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perbankan sebagai bagian dari perekonomian, memiliki peranan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dan menyalurkan dana masyarakat secara efektif dan

BAB 1 PENDAHULUAN. penting sebagai intermediary institution yaitu lembaga keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian menurut Undang-Undang No. 7 tahun 1992 Undang-Undang No. 10 tahun 1998

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara piha

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi tidak dapat dilepaskan dari sektor perbankan. Dunia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kegiatan perekonomian suatu negara tidak lepas dari transaksi keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. keemasan yang puncaknya ditandai dengan keberhasilan beberapa bank besar

BAB I Latar Belakang. Praktik perbankan di Indonesia saat ini yang diatur dalam Undang-Undang Perbankan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia modern sekarang ini, peranan perbankan dalam memajukan

BAB 1 PENDAHULUAN. layanan yang sifatnya memberi kemudahan dan kepuasan nasabah.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan adanya krisis ekonomi yang menimpa Indonesia sejak

BAB I PENDAHULUAN. memberikan fasilitas pelayanan dalam lalu lintas pembayaran. Bank juga

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas aset memburuk, tidak mampu menciptakan earning dan akhirnya modal

BAB I PENDAHULUAN. memberikan jasa-jasa dalam lalu lintas peredaran uang. Dari definisi tersebut

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian menurut Undang-Undang No. 7 tahun 1992 Undang-Undang No. 10 tahun 1998

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK (PENDEKATAN RGEC) PADA BANK RAKYAT INDONESIA

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RGEC PADA PT. BPR ARTHA SAMUDERA INDONESIA KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun terakhir perekonomian nasional memang mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan tempat dimana para investor melakukan transaksi

BAB I PENDAHULUAN. lain, kemudian mengelola dana tersebut dan menyalurkannya kepada masyarakat atau

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan perekonomian suatu negara. Di Indonesia, perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan sebuah lembaga yang mampu menjalankan fungsi pelantara (financial

ANALISIS PERBEDAAN TINGKAT KESEHATAN KESEHATAN BANK UMUM SEBELUM DAN SESUDAH IMPLEMENTASI METODE RGEC DI INDONESIA

Penilaian Tingkat Kesehatan PT. Bank QNB Indonesia Tbk Periode Menggunakan Metode RGEC

Analisis Tingkat Kesehatan Bank BUMN dengan Menggunakan RGEC. Abstrak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. terbukti dengan banyaknya pendirian bank-bank. Baik itu bank milik pemerintah

ANALISIS KESEHATAN BANK MANDIRI DAN BANK BCADENGAN METODE RGEC TAHUN Dwi Rahayu Suhendro Anita Wijayanti

Maria Sibuea EB11 Pembimbing : Agustin Rusianasari, SE., MM

ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMELS DAN RGEC PADA PT. BANK XXX PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. memajukan perekonomian. Kemajuan perekonomian nasional dapat dilihat dari

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang kelebihan dana (surplus unit) dalam bentuk simpanan giro, tabungan,

BAB I PENDAHULUAN. pembengkakan nilai dan pembayaran hutang luar negeri, melonjaknya non performing

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan bank yang berupa penghimpunan dan penyaluran dana dapat

Analisis Tingkat Kesehatan Bank Pada PT. Bank Central Asia, Tbk dan PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA, Tbk. DENGAN MENGGUNAKAN METODE RGEC PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. dengan perusahaan yang menjual produk yang berbentuk jasa. Perbankan. dana, disamping menyediakan jasa-jasa keuangan lainnya.

Analisis Kinerja PT. Bank Tabungan Negara (PERSERO), Tbk Dengan Menggunakan Metode CAMEL dan Metode RGEC

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dunia perbankan memegang peranan yang penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian (Bankirnews, Mei 2011)

BAB I PENDAHULUAN. yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian dunia terhadap struktur ekonomi dan moneter dalam negeri sebuah

BAB I PENDAHULUAN. memberi pelajaran berharga bahwa inovasi dalam produk, jasa dan aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dengan bertambahnya jumlah bank yang berada di Indonesia, persaingan untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN RGEC PADA PT. BANK BNI (PERSERO), TBK PERIODE Nama : Darel Akhir Syawal NPM : Jurusan : Akuntansi

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK BERDASARKAN PENILAIAN FAKTOR RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNINGS, DAN CAPITAL (RGEC) PADA PT.

BAB I PENDAHULUAN. semua sektor perekonomian. Dengan memberikan kredit kepada sektor

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE RGEC PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero), Tbk PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. adalah dalam hal penentuan harga, baik harga jual maupun harga beli. Bank

BAB I PENDAHULUAN. dalam maupun luar negeri. Dalam menjalankan kegiatan usaha tersebut. perbankan sebagai sektor yang highly regulated.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai

I. PENDAHULUAN. kemampuan kerja dan kemampuan-kemampuan lainnya. Pesatnya pertumbuhan perbankan di Indonesia menyebabkan diperlukannya

BAB I PENDAHULUAN. Alfabet, 2006, hlm 2. 1 Zainul Arifin, Dasar Dasar Manajemen Bank Syari ah, Jakarta : 2 Ibid, hlm 3.

BAB I PENDAHULUAN. dalam menetapkan strategi dan fokus pengawasan terhadap Bank. Selain itu,

BAB I PENDAHULUAN. Bagi masyarakat yang hidup di negara negara maju, seperti negara

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Penelitian ini mengangkat isu tersebut karena beberapa alasan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Secara umum, bank yang sehat adalah bank yang menjalankan fungsifungsinya

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RGEC PADA BANK UMUM BUMN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

: Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Dengan Metode RGEC Pada PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk. : I Made Paramartha NIM :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peran perbankan dalam membangun ekonomi merupakan salah satu sektor

BAB I PENDAHULUAN. dan untuk menghadapi risiko di masa yang akan datang (PBI No. 13/1/PBI/2011).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank,

BAB 1 PENDAHULUAN. Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi dan perbedaan kecepatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Nama Bank Total Asset (triliun) Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai penggerak roda perekonomian suatu negara, fungsi bank sebagai

Pengaruh Efisiensi Operasi, Kualitas Aktiva, Permodalan Dan Likuiditas Terhadap Profitabilitas Pada Bank Bumd Tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara bahkan dunia. dana tersebut ke masyarakat serta memberi jasa-jasa bank lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan mata rantai yang penting dalam melakukan bisnis karena. melaksanakan fungsi produksi, oleh karena itu agar

BAB III METODOLOGI. Langkah awal yang dilakukan dalam memulai penelitian ini adalah dengan

BAB I PENDAHULUAN. bentuk simpanan dan menyalurkannya dalam berbagai alternatif investasi.

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RGEC PADA BANK UMUM BUMN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia perbankan sangat pesat setelah terjadi deregulasi di

BAB I PENDAHULUAN. peranan yang penting dalam perekonomian di Indonesia. Aktifitas Bank adalah

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE RGEC PADA PT BANK MANDIRI ( PERSERO

II. TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS KOMPARATIF KINERJA KEUANGAN PERBANKAN BERDASARKAN METODE CAMELS DAN RGEC PADA PT. BANK MANDIRI (Persero) TBK.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Analisis. tingkat kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. faktor RGEC (Risk profile, Good Corporate Governance, Earnigs, Capital).

BAB I PENDAHULUAN. (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki dana (surplus unit)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Kasmir, 2012:2) Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 31 tentang Akuntansi Perbankan

Nama : Deni Aulia NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Widada, SE., MM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saham merupakan sertifikat yang menunjukan bukti kepemilikan

Judul : Pengaruh Penilaian Risk Profile, Good Corporate Governance, Earning, Capital

BAB 1 PENDAHULUAN. berlandasan pada Al-Qur an dan Hadist Nabi SAW. Atau dapat disimpulkan

BAB I PENDAHULUAN. membangun sistem perekonomian dan keuangan Indonesia karena dapat berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. dana dari pihak yang mempunyai dana yang kelebihan dengan pihak yang

Transkripsi:

Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Thesis of Accounting http://repository.ekuitas.ac.id Banking Accounting 2015-12-17 Pengaruh Metode Camels Dan Rgec Terhadap Harga Saham Hanafiah, Dicki Maolana STIE Ekuitas http://hdl.handle.net/123456789/55 Downloaded from STIE Ekuitas Repository

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Di zaman sekarang ini perbankan memegang peranan penting di dalam kehidupan masyarakat. Bank dianggap sebagai penggerak roda perekonomian suatu negara. Fungsi utama bank dalam pembangunan ekonomi yaitu bank sebagai lembaga intermediasi yaitu lembaga yang menghimpun dana masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan dana ke masyarakat dalam bentuk kredit, dan jasa bank lainnya (Kasmir, 2012). Bank dengan kinerja keuangan yang sehat sangat diperlukan, sehingga fungsi intermediasi dapat berjalan lancar (Meliyanti, 2009; Francisca dan Hasan, 2008). Di samping itu, bank juga sebagai suatu industri yang dalam kegiatan usahanya mengandalkan kepercayaan masyarakat sehingga mestinya tingkat kesehatan bank perlu dipelihara (Merkusiwati, 2007). Secara sederhana dapat dikatakan bahwa bank yang sehat adalah bank yang dapat menjalankan fungsi-fungsinya dengan baik. Penilaian kesehatan bank sangat penting karena bank mengelola dana dari masyarakat yang dipercayakan kepada bank. Untuk bisa menjaga fungsi tersebut, bank harus tetap menjaga kelangsungan kegiatan operasionalnya dengan cara menghasilkan laba tinggi sehingga profitabilitasnya terus mengalami peningkatan. Rentabilitas atau profitabilitas juga merupakan faktor yang sangat penting, terutama berkaitan dengan kesinambungan dan stabilitas bisnis perbankan. Rentabilitas bisnis perbankan adalah kesanggupan bisnis perbankan untuk mendapatkan laba 1

berdasarkan investasi yang dilakukannya. Kesehatan bank juga dipengaruhi oleh tingkat likuiditas bank. Likuiditas adalah kemampuan bank untuk memenuhi kewajiban hutang-hutangnya, dapat membayar kembali semua nasabah deposannya, serta dapat memenuhi permintaan kredit yang diajukan para debitur tanpa terjadi penangguhan. Secara umum, semakin baik kinerja keuangan suatu perusahaan semakin tinggi laba usahanya dan semakin banyak keuntungan yang dapat dinikmati oleh pemegang saham, juga semakin besar kemungkinan harga saham akan naik. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa harga saham ditentukan oleh nilai perusahaan. H.Sri Sulistyanto (2011:82) mendukung pernyataan di atas bahwa ide dasar pendekatan ini adalah bahwa harga saham dipengaruhi oleh kinerja perusahaan. Apabila kinerja perusahaan baik maka nilai usaha akan tinggi. Di bursa efek hal seperti itu akan di respon oleh pasar dalam bentuk kenaikan harga saham. Dengan nilai usaha yang tinggi membuat para investor melirik perusahaan tersebut untuk menanamkan modalnya sehingga akan terjadi kenaikan harga saham. Meskipun demikian saham yang memiliki kinerja baik sekalipun, harganya bisa saja turun karena keadaan pasar. Rasio komponen CAMELS atau RGEC yang baik berarti tingkat kesehatannya tinggi akan mendorong semakin banyak investor untuk berinvestasi, sehingga berpengaruh terhadap kenaikan harga saham. Hal ini sesuai dengan pernyataan (Ang, 1997:8) pada dasarnya perusahaan yang baik kinerjanya akan mempunyai harga saham yang tinggi, karena dalam dunia investasi harga saham 2

dapat direfleksikan pada kinerja perusahan, dimana semakin tinggi harga saham maka suatu perusahaan akan dikatakan semakin baik kinerjanya. Berikut adalah Tabel 1.1 yang menunjukkan tingkat kesehatan berdasarkan metode CAMELS dan RGEC dan harga saham pada beberapa bank umum go public periode tahun 2012 dan 2013. Tabel 1.1 Data kinerja keuangan Bank yang terdaftar di BEI Tahun 2012 dan 2013 No 1 2 3 4 5 Nama Bank PT Bank BRI AGRO Tbk. PT Bank ICB Bumi Putera Tbk. PT Bank QNB Tbk. PT Bank Ekonomi Tbk. PT Bank BII Tbk CAR KAP ROA LDR Harga Saham 2012 2013 2012 2013 2012 2013 2012 2013 2012 2013 14,8% 21,6 2,98% 1,7% 1,63% 1,66% 82,48% 87,11% 147 118 11,21% 13,09% 4,93% 4,09% 0,09% -0,93% 79,48% 80,14% 168 133 27,76% 18,37% 0,56% 0,14% -0,81% 0,07% 87,37% 113,3% 690 450 14,21% 13,10% 0,51% 0,15% 1,02% 1,19% 81,82% 83,07% 1000 1700 12,92% 12,76% 1,62% 2,03% 1,49% 1,53% 87,34% 87,04% 405 310 Sumber : Bursa Efek Indonesia dan Direktori Bank Indonesia Berdasarkan tabel 1.1 di atas menunjukkan bahwa komponen-komponen kinerja keuangan yang dicapai oleh bank yang go public di Bursa Efek Indonesia 3

(BEI), dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2013 tidak seimbang dengan perubahan harga sahamnya. Fenomena yang terjadi Kinerja keuangan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk semakin bersinar, itu tidak lain karena kinerja keuangan yang cemerlang, Bank BUMN Republik Indonesia ini semakin didepan dalam mengembangkan usaha sektor perbankan. (Kompasiana, September 2013). Saham PT Bank Negara Indonesia, Tbk. (BBNI) meroket 8,28% per hari Jumat kemarin tanggal 3 Februari 2013. Berdasarkan data saham dari website Bloomberg, dalam satu hari saham BBNI naik dari harga Rp 3.950 per lembar saham ke harga Rp 4.325 per lembar dan ditutup di harga Rp 4.250 per lembar. Hanya dibutuhkan waktu 30 menit dimana harga saham BBNI naik dari harga Rp 3.925 per lembar pada pukul 10:00 ke Rp 4.250 per lembar pada pukul 10:30. Kenaikan saham BBNI pada hari Jumat ini menunjukan bahwa dalam satu tahun saham BBNI naik sebesar 20,79% dari harga saham Rp 3.325 per lembar ke harga saham Rp 4.325 per lembar. (Kompasiana, Februari 2013). Bank Indonesia selaku bank sentral mempunyai peranan yang penting dalam penyehatan perbankan. Untuk itu Bank Indonesia menetapkan suatu ketentuan yang harus dipenuhi dan dilaksanakan oleh lembaga perbankan, yaitu berdasarkan surat keputusan direksi Bank Indonesia nomor 30/12/KEP/DIR dan surat edaran Bank Indonesia No. 30/3/UPPB tanggal 30 April 1997 yaitu tentang Tata Cara Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Indonesia. Pelaksanaan penilaian dilakukan dengan cara mengkualifikasikan beberapa komponen dari masing- masing faktor yaitu komponen Capital (Permodalan), 4

Assets (Aktiva), Management (Manajemen), Earnings (Rentabilitas), Liquidity (Likuiditas) atau disingkat dengan istilah CAMEL. Namun, seiring dengan semakin meningkatnya kompleksitas usaha dan profil risiko, bank perlu mengidentifikasi permasalahan yang mungkin timbul dari operasional bank, maka terdapat tambahan komponen dalam metode penilaian bank yaitu sensitivity of market (Senstivitas terhadap risiko pasar) atau disingkat dengan istilah CAMELS berdasarkan surat edaran Bank Indonesia nomor 6/ 23 /DPNP tahun 2004. Krisis keuangan global yang terjadi beberapa tahun terakhir memberi pelajaran berharga bahwa inovasi dalam produk, jasa, dan aktivitas perbankan yang tidak diimbangi dengan penerapan manajemen risiko yang memadai dapat menimbulkan berbagai permasalahan mendasar pada bank maupun terhadap sistem keuangan secara keseluruhan. Pengalaman dari krisis keuangan global telah mendorong perlunya peningkatan efektivitas penerapan manajemen risiko dan good corporate governance. Tujuannya adalah agar bank mampu mengidentifikasi permasalahan secara lebih dini, melakukan tindak lanjut perbaikan yang sesuai dan lebih cepat, serta menerapkan good corporate governance dan manajemen risiko yang lebih baik sehingga bank lebih tahan dalam menghadapi krisis. Sejalan dengan perkembangan tersebut di atas, Bank Indonesia menyempurnakan metode penilaian tingkat kesehatan bank umum (Permana, 2012). Bank Indonesia menyempurnakan metode penilaian tingkat kesehatan bank umum dari CAMELS menjadi RGEC sesuai dengan SE BI nomor 13/ 24 /DPNP tanggal 25 oktober 2011. Tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum 5

tersebut merupakan petunjuk pelaksanaan dari Peraturan Bank Indonesia No.13/1/PBI/2011. Peraturan ini efektif digunakan oleh seluruh Bank umum sejak 1 Januari 2012. RGEC mencakup komponen-komponen Risk Profile (yang terdiri dari 8 jenis risiko yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko operasional, risiko likuiditas, risiko hukum, risiko stratejik, risiko kepatuhan dan risiko reputasi), Good Corporate Governance, Earnings dan Capital. Di samping kinerja BRI dan BNI yang menunjukkan peningkatan, ada juga bank yang masuk katagori kurang sehat dan berada dalam status pengawasan intensif yang disebabkan adanya permasalahan dalam pengelolaan good corporate governance (GCG). Deputi Gubernur Bank Indonesia Halim Alamsyah mengatakan bahwa status pengawasan intensif tersebut diukur berdasarkan kriteria yang terukur yakni aspek keuangan seperti permodalan, likuiditas, dan rasio kredit bermasalah. Dari total 109 bank umum konvensional, sebanyak 106 bank dalam kategori pengawasan normal. BI juga melakukan penyempurnaan metodologi penilaian tingkat kesehatan bank umum konvensional dari penggunaan CAMELS rating menjadi risk based bank rating (RBBS) atau yang disebut sekarang RGEC. (Metrotvnews.com, Jakarta diunduh pada September 2013). Penelitian ini juga dimotivasi oleh penelitian sebelumnya yang masih menimbulkan kontroversi karena adanya ketidak konsistenan hasil penelitian. Penelitian yang dilakukan Abdullah dan Suryanto (2004) menunjukkan bahwa kesehatan bank (CAMEL) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham pada perusahaan perbankan. Secara detail, CAR, ALR, NPM dan ROA 6

mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap perubahan harga saham, sedangkan LDR mempunyai pengaruh negatif dan signifikan. Hasil yang berbeda ditunjukkan oleh Nasser dan Djaddang (2005), yang menunjukkan secara parsial terdapat variabel yang tidak berpengaruh terhadap harga saham, yaitu NPM, ROA dan LDR. Aspek CAR dan RORA mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Penelitian Ardiani (2007) menunjukkan secara parsial CAR, RORA dan LDR berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan harga saham perbankan di BEJ, sedangkan ROA, NPM dan BOPO tidak berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan harga saham. Hasil penelitian Purnomo (2007) menunjukkan bahwa Secara parsial rasio CAR dan ROA berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan harga saham, sedangkan rasio RORA, NIM, dan LDR tidak berpengaruh secara signifikan. Penelitian Efryanto (2007) menunjukkan bahwa secara parsial CAR, NPM & ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham, sedangkan ALR & LDR tidak berpengaruh terhadap harga saham perbankan. Beberapa penelitian terdahulu yang telah diuraikan di atas menunjukkan hasil yang tidak konsisten. Penelitian ini ingin mengkaji lebih lanjut mengenai hubungan tingkat kinerja keuangan perusahaan perbankan dengan menggunakan rasio keuangan dalam pengaruhnya terhadap pergerakan harga saham yang dimiliki. Banyaknya teori yang menyatakan bahwa kondisi rasio keuangan yang baik, nantinya akan membawa pengaruh yang positif terhadap kondisi keuangan perusahaan yang juga akan berpengaruh positif terhadap perubahan harga saham, 7

dalam penelitian ini akan dikaji ulang sehingga apa yang menjadi hasil penelitian nantinya akan mempertegas dan memperkuat teori yang ada. Dari uraian diatas, penulis tertarik mengadakan penelitian dengan judul PENGARUH METODE CAMELS DAN RGEC TERHADAP HARGA SAHAM (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2012-2013). Pada penelitian ini faktor yang diteliti untuk menentukan tingkat kinerja keuangan perbankan dari metode CAMELS adalah Capital, Asset, Earning/Rentabilitas, Liquidity, dan sensitivity to market. Pada metode RGEC faktor yang diteliti adalah risiko kredit, risiko likuiditas yang mewakili risk profile, Earning/rentabilitas dan Capital. Sedangkan untuk faktor management pada CAMELS dan faktor GCG pada RGEC tidak diteliti karena merupakan aspek dengan penilaian kualitatif. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka rumusan permasalahan yang diajukan oleh peneliti adalah sebagai berikut : 1. Apakah penilaian kesehatan bank dengan metode CAMELS berpengaruh terhadap harga saham perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012 dan 2013. 2. Apakah penilaian kesehatan bank dengan metode RGEC berpengaruh terhadap harga saham perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012 dan 2013. 8

3. Apakah terdapat perbedaan tingkat kesehatan bank dengan metode CAMELS dan RGEC pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2013. 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan sesuai dengan permasalahan yang ada dalam penelitian ini. Selanjutnya data-data tersebut akan diolah, dianalisis, dan diinterpretasikan sehingga dari pengolahan data tersebut dapat menjelaskan mengenai pengaruh metode CAMELS dan RGEC terhadap harga saham perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2012-2013. 1.3.2 Tujuan Penelitian Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan penilaian kesehatan bank dengan metode CAMELS terhadap harga saham perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2013. 2. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan penilaian kesehatan bank dengan metode RGEC terhadap harga saham perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2012-2013. 3. Untuk mengetahui perbedaan tingkat kesehatan bank dengan metode CAMELS dan RGEC pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2012-2013. 9

1.4 Kegunaan Penelitian Dengan dilakukan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat : 1. Bagi Penulis Sebagai bahan tambahan informasi dan referensi tentang pentingnya menilai kesehatan perbankan dengan metode CAMELS dan RGEC terhadap harga saham perbankan, sehingga dapat bermanfaat bagi penelitian selanjutnya yang terkait dan sejenis. 2. Bagi Emiten Penelitian ini dapat digunakan sebagai pertimbangan, khususnya yang berkaitan dengan masalah pengukuran kesehatan melalui metode CAMELS dan RGEC terhadap harga saham perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) 2012 dan 2013? 3. Bagi Investor Penelitian ini diharapkan dapat memberi tambahan informasi kepada investor dan calon investor dalam melakukan strategi investasi di pasar modal, sehingga dapat mengambil keputusan investasi yang dapat mendatangkan keuntungan. 1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian akan dilakukan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2012 dan 2013. Adapun yang dilakukan peneliti dalam pengambilan data tersebut yaitu dengan mengunjungi situs resmi Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id 10

sedangkan waktu penelitian ini dimulai dari tanggal disahkannya proposal penelitian hingga selesai. 11