PENGARUH VARIASI BERAT PENGEMUDI TERHADAP PERANCANGAN KEKUATAN KONSTRUKSI RANGKA SEPEDA HYBRID TRISONA

dokumen-dokumen yang mirip
PERANCANGAN DAN ANALISIS KEKUATAN FRAME SEPEDA HIBRID TRISONA MENGGUNAKAN SOFTWARE AUTODESK INVENTOR

BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 HASIL PERHITUNGAN DENGAN SUDUT KEMIRINGAN KEARAH DEPAN

PERANCANGAN DAN ANALISIS CHASSIS MOBIL LISTRIK SEMUT ABANG MENGGUNAKAN SOFTWARE AUTODESK INVENTOR PRO 2013

: Rian Firmansyah NPM : Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing : Dr. Rr. Sri Poernomo Sari, ST., MT.

SIDANG TUGAS AKHIR: ANALISA STRUKTUR RANGKA SEPEDA FIXIE DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA Andra Berlianto ( )

PERANCANGAN KONSTRUKSI PADA SEGWAY

PERANCANGAN TEMPAT TIDUR PASIEN BERBAHAN ALUMUNIUM MENGGUNAKAN CAD. Jl. Grafika No.2, Yogyakarta

Sumber :

Desain dan Simulasi Frame dan Bodi Kendaraan Konsep Urban Menggunakan Software CAD

ANALISIS TEGANGAN, DEFLEKSI, DAN FAKTOR KEAMANAN PADA PEMODELAN FOOTSTEP HOLDER SEPEDA MOTOR Y BERBASIS SIMULASI ELEMEN HINGGA

SIMULASI BEBAN STATIS PADA RANGKA MOBIL GOKART LISTRIK TMUG 03 DENGAN MENGGUNAKAN SOLIDWORKS 2014

Momentum, Vol. 12, No. 2, Oktober 2016, Hal ISSN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DESAIN MESIN PRESS PENUTUP BOTOL OTOMATIS MENGGUNAKAN INVENTOR 2015

Perancangan Konstruksi Turbin Angin di Atas Hybrid Energi Gelombang Laut

ANALISIS KEKUATAN STRUKTUR RANGKA TURBIN HELIKS TIPE L C500 DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI COSMOSWORKS 2007

ANALISA POROS ALAT UJI KEAUSAN UNTUK SISTEM KONTAK TWO-DISC DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

Analisa Tegangan dan Deformed Shape Pada Rangka Sepeda Fixie

TUGAS AKHIR. Tugas Akhir ini Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu. Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik

Analisis Kekuatan Konstruksi Underframe Pada Prototype Light Rail Transit (LRT)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Universitas Lampung pada bulan Mei 2014 sampai September 2014.

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN CONNECTING ROD DAN CRANKSHAFT MESIN OTTO SATU SILINDER EMPAT LANGKAH BERKAPASITAS 65 CC. Widiajaya

BAB IV PROSES PERANCANGAN DAN ANALISIS

Alternatif Material Hood dan Side Panel Mobil Angkutan Pedesaan Multiguna

ANALISA PENGARUH BENTUK PROFIL PADA RANGKA KENDARAAN RINGAN DENGAN METODE ELEMEN HINGGA

ANALISA KEGAGALAN POROS DENGAN PENDEKATAN METODE ELEMEN HINGGA

OPTIMASI BENTUK RANGKA DENGAN MENGGUNAKAN PRESTRESS PADA PROTOTIPE KENDARAAN LISTRIK

BAB V ANALISA MODEL Analisa Statis pada Skenario Pembebanan 1

Kajian Awal Kekuatan Rangka Sepeda Motor Hibrid

ANALISA GESEKAN PENGEREMAN HIDROLIS (REM CAKRAM) DAN TROMOL PADA KENDARAAN RODA EMPAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN

BAB V ANALISIS 5.1 Analisis Kebutuhan Desain

Analisis Kekuatan dan Deformasi Piston Mesin Bensin-Bio Etanol dan Gas dengan Injeksi Langsung untuk Kendaraan Nasional dengan Simulasi Numerik

Simulasi Tegangan dan Perubahan Bentuk Pada Rangka Sepeda Air Hamors Menggunakan Software Solidwork 2013

Simulasi Tegangan dan Perubahan Bentuk Pada Rangka Sepeda Air Hamors Menggunakan Software Solidwork 2013

Prosiding SENTIA 2016 Politeknik Negeri Malang Volume 8 ISSN:

11 Firlya Rosa, dkk;perhitungan Diameter Minimum Dan Maksimum Poros Mobil Listrik Tarsius X3 Berdasarkan Analisa Tegangan Geser Dan Faktor Keamanan

STRESS ANALYSIS PADA STAND SHOCK ABSORBERS SEPEDA MOTOR DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE INVENTOR 2015

STUDI PEMODELAN OPTIMASI TUAS HANDLE REM DEPAN SEPEDA MOTOR YAMAHA V-IXION BERBASIS SIMULASI ELEMEN HINGGA. Tugas Akhir

Gambar 3.1. Diagram Alir Perancangan Mesin Pengupas Kulit Kentang

ANALISIS DESAIN MOBILE STAND VOLVO FH16-SST45 MENGGUNAKAN CATIA V5

ANALISA TEGANGAN POROS BAJA AISI 1045 PADA MESIN GERGAJI KAYU AKIBAT TORSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

Simulasi Tegangan pada Rangka Sepeda Motor

ANALISA POROS ALAT UJI KEAUSAN UNTUK SISTEM KONTAKTWO- DISC DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

ANALISIS DESAIN MOBILE STAND VOLVO FH16-SST45 MENGGUNAKAN CATIA V5

ANALISIS TEGANGAN PADA RANGKA MOBIL BOOGIE

Rancang Bangun Jari-Jari Velg Sepeda Menggunakan Material Kayu

PERANCANGAN MEKANISME ALAT ANGKUT KAPASITAS 10 TON TESIS

Analisis Kekuatan Struktur Konstruksi Tower untuk Catwalk dan Chain Conveyor pada Silo (Studi Kasus di PT. Srikaya Putra Mas)

PERANCANGAN DAN ANALISIS PEMBEBANAN GERGAJI RADIAL 4 ARAH

OPTIMASI DESAIN RANGKA SEPEDA BERBAHAN BAKU KOMPOSIT BERBASIS METODE ANOVA

TANGKI (FUEL TANK) BAHAN BAKAR GAS UNTUK SEPEDA MOTOR: SEBUAH STUDI NUMERIK

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

Simulasi Tegangan pada Rangka Sepeda Motor

PERANCANGAN RANGKA GOKAR LISTRIK

Gambar 1. Skema pembagian elemen pada BEM [1]

SUSTAINABLE PRODUCT DEVELOPMENT FOR SHIP DESIGN USING FINITE ELEMENT APLICATION AND PUGH S CONCEPT SELECTION METHOD

Gambar 1.1. Susunan ruas tulang belakang manusia (Mow dan Hayes, 1997).

ANALISA DESAIN STRUKTUR DAN KESTABILAN SUSPENSI PASSIVE PADA SMART PERSONAL VEHICLE 2 RODA

Jurnal Teknika Atw 1

ANALISIS STATIK RANGKA MOTOR HYBRID MENGGUNAKAN SOFTWARE CATIA V5

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Produksi Jurusan Teknik Mesin

Abstrak. Kata Kunci : Frame, Analisis Tegangan Statik, Ansys 14.5, Tegangan Von Mises, Faktor Keamanan. Abstract

SIMULASI TEGANGAN DAN PERUBAHAN BENTUK PADA ALAT BANTU PENCEKAM (CLAMP) MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

DESAIN ULANG STRUKTUR BED MESIN BUBUT KONVENSIONAL UNTUK MENINGKATKAN KARAKTERISTIK STATIS DAN DINAMIS MESIN

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN CYLINDER BLOCK DAN CRANKCASE MESIN OTTO SATU SILINDER EMPAT LANGKAH BERKAPASITAS 65CC

PERANCANGAN DAN ANALISIS KEKUATAN KONSTRUKSI DAN POWERTRAIN PADA PROTOTYPE HAND-CRANK CYCLE (SEPEDA ENGKOL TANGAN)

Analisis Kekuatan Struktur Penyangga Konveyor Yang Dipengaruhi Oleh Korosi Dengan Bantuan Software Solidworks

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN NASKAH SOAL TUGAS AKHIR HALAMAN PERSEMBAHAN INTISARI KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. mendorong terciptanya suatu produk dan memiliki kualitas yang baik.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2013

Analisa Pengaruh Berat Pengemudi terhadap Deformasi pada Rangka Utama Sepeda Penyapu Sampah

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

DECIDING THE OPTIMUM SPOKE ANGLE OF MOTORCYCLE CAST WHEEL USING FINITE ELEMENT APLICATION AND PUGH S CONCEPT SELECTION METHOD

KEMAMPUAN PENYERAPAN ENERGI CRASH BOX MULTI SEGMEN MENGGUNAKAN SIMULASI KOMPUTER

TUGAS SARJANA ANALISA PENGARUH GESEKAN PADA KONTAK SLIDING ANTAR SILINDER MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

ANALISIS PENGARUH RAKE ANGLE TERHADAP DISTRIBUSI TEGANGAN PADA EXCAVATOR BUCKET TEETH MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

BEARING STRESS PADA BASEPLATE DENGAN CARA TEORITIS DIBANDINGKAN DENGAN PROGRAM SIMULASI ANSYS

MODIFIKASI DESAIN RANGKA SANDARAN KURSI PADA PERANGKAT RENOGRAF TERPADU

BAB I PENDAHULUAN. terciptanya suatu sistem pemipaan yang memiliki kualitas yang baik. dan efisien. Pada industri yang menggunakan pipa sebagai bagian

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MESIN ADUK BERBASIS MESIN BOR Jefri Adera Bukit. Fakultas Industri, jurusan Teknik Mesin.

RANCANG BANGUN RANGKA (CHASIS) MOBIL LISTRIK RODA TIGA KAPASITAS SATU ORANG

OPTIMALISASI STRUKTUR RANGKA BUS WISATA DENGAN ANALISA METODE ELEMEN HINGGA. Jl. Kyai Tapa No. 1 Grogol Jakarta Barat nooreddy.

APLIKASI FINITE ELEMENT APPLICATION AND PUGH S CONCEPT SELECTION PADA PERANCANGAN MOUNTAIN BIKE RIGID BODY

LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISIS KEKUATAN MATERIAL PADA RANCANG BANGUN KURSI RODA DENGAN SISTEM HIDROLIK DAN SISTEM MOTOR PENGGERAK DENGAN BEBAN 150 KG

OPTIMASI MASSA RANGKA KENDARAAN ELEKTRIK PENGANGKUT SAMPAH DENGAN SIMULASI METODE ELEMEN HINGGA

Rancang Bangun Sistem Chassis Kendaraan Pengais Garam

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

Analisis Kekuatan Konstruksi Sekat Melintang Kapal Tanker dengan Metode Elemen Hingga

PENENTUAN WELDING SEQUENCE TERBAIK PADA PENGELASAN SAMBUNGAN-T PADA SISTEM PERPIPAAN KAPAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

B. Peralatan penelitian

PERANCANGAN DAN ANALISA SISTEM PENAHAN BLADE DAMPER PLTGU DI PT INDONESIA POWER UP SEMARANG MENGGUNAKAN SOFTWARE AUTODESK INVENTOR PROFESSIONAL 2015

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN A. Tabel A-1 Angka Praktis Plat Datar

BAB IV HASIL & PEMBAHASAN

Transkripsi:

PENGARUH VARIASI BERAT PENGEMUDI TERHADAP PERANCANGAN KEKUATAN KONSTRUKSI RANGKA SEPEDA HYBRID TRISONA Bambang Setyono 1, Mrihrenaningtyas 2, Abdul Hamid 3 1, 2 Teknik Mesin, 3 Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya bambang@itats.ac.id, nink65@yahoo.com, Hamid.elektro@gmail.com INTISARI Rangka merupakan komponen utama dari konstruksi sepeda yang berfungsi menyangga keseluruhan beban, oleh karena itu perhitungan kekuatan rangka menjadi sesuatu yang penting. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kekuatan konstruksi rangka sepeda saat mendapatkan berat pengemudi yang berbeda-beda secara simulasi menggunakan software autodesk inventor. Rangka sepeda hybrid trisona yang dirancang berdiameter 1 inchi, material mild steel kekuatan tarik maksimum 345 MPa berukuran panjang 1200 mm, lebar 180 mm, dan tinggi 618 mm. Berat pengemudi sepeda disimulasikan mulai dari 0 kg, 65 kg, 85 kg, dan 95 kg. Model rangka di meshing hingga menjadi 60.385 elements dan 119.571 nodes kemudian di running program sehingga diperoleh hasil analisis distribusi tegangan utama von mises, displacement, dan safety factor. Safety factor terkecil terjadi di sambungan rangka bawah depan dengan rangka depan bagian bawah yaitu 8,93 (0 kg) ; 2,72 (65 kg) ; 2,19 (85 kg) ; 1,99 (95 kg). Safety factor terbesar terjadi di rangka depan bagian atas sebesar 15 untuk semua berat pengemudi. Makin besar berat pengemudi maka safety factor semakin mengecil, artinya konstruksi semakin tidak aman. Berdasarkan analisis safety factor maka batas maksimal kekuatan rangka adalah beban pengendara 85 kg, untuk beban pengendara 95 kg konstruksi rangka tidak aman. Kata kunci : rangka, sepeda hybrid trisona, rangka, von misses, displacement, safety factor 1. PENDAHULUAN Sepeda merupakan satu alat transportasi roda dua yang murah dan banyak digunakan. Di beberapa negara, sepeda telah diperkenalkan sebagai bagian dari sistem transportasi perkotaan untuk memperluas aksesibilitas sistem transportasi umum ke tujuan akhir. Sistem sepeda publik telah dipromosikan di kota-kota urban di seluruh dunia seperti Paris, Barcelona, Berlin, Montreal, Salt Lake City (Lin & Yang, 2010). Penggunaan sepeda dapat membantu mengurangi polusi udara yang dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar dan memiliki banyak keuntungan dibandingkan dengan moda transportasi lainnya (Guitink, et al., 1994). Beberapa kelebihan sepeda diantaranya adalah tidak perlu bahan bakar, tidak menimbulkan polusi udara maupun suara, murah, ringan dan menyehatkan. Namun demikian sepeda juga memiliki beberapa keterbatasan yaitu pada daya jelajah dan kecepatan. Pada perkembangan nya mulailah digunakan sepeda motor dengan bahan bakar bensin. Disatu sisi mampu mengatasi keterbatasan daya jelajah dan kecepatan, namun disisi lain menimbulkan pencemaran udara. Untuk mengatasi hal ini munculah teknologi sepeda listrik. Dengan sepeda listrik ini tidak menimbulkan pencemaran udara karena tidak ada pembakaran, hanya memiliki sedikit kekurangan yaitu keterbatasan daya listrik dan lamanya waktu untuk pengisian kembali daya listrik (recharger). Berangkat dari keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki sepeda pancal, sepeda penggerak udara bertekanan tinggi, dan sepeda listrik maka diciptakanlah sepeda trisona. Sepeda trisona adalah sepeda yang memiliki tiga sumber gerak yaitu gerak manual pancal pedal, gerak motor pneumatic dari udara bertekanan tinggi dan gerak dari motor listrik. Dengan demikian ketiga sumber gerak ini akan saling melengkapi. Salah satu komponen utama dalam konstruksi sepeda adalah rangka atau frame. Rangka ini merupakan penyangga dari keseluruhan konstruksi sepeda. Untuk itulah perancangan kekuatan rangka merupakan sesuatu sangat penting. Analisis desain konstruksi rangka sepeda pada prinsipnya dapat dilakukan secara manual maupun melalui simulasi program. Mengingat konstruksi yang kompleks, maka analisis kontruksi secara manual memiliki berbagai keterbatasan, karena harus melakukan beberapa asumsi yang menyebabkan adanya penyimpangan terhadap hasil yang diperoleh, oleh karena itu untuk meningkatkan akurasi hasil analisis, maka analisis perancangan konstruksi rangka sepeda trisona dilakukan menggunakan simulasi software audesk 407

inventor pro 2015 karena di dalam software tersebut dilengkapi fitur-fitur yang mendukung untuk menganalisa distribusi tegangan, displacement, dan safety factor dengan mudah dan cepat. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat rancangan rangka sepeda trisona sekaligus melakukan analisis kekuatan konstruksinya dengan parameter distribusi tegangan, displacement, dan angka keamanan menggunakan software autodesk inventor professional 2015 dengan berat pengemudi yang divariasikan mulai 0 kg, 65 kg, 85 kg, dan 95 kg. 2. METODOLOGI Penelitian dilaksanakan di laboratorium Desain, CNC & CAD-CAM dan di Workshop Teknologi Tepat Guna ITATS. Penelitian berupa merancang desain sepeda Trisona kemudian melakukan analisis kekuatan konstruksi dengan berat pengemudi bervariasi menggunakan software autodesk inventor professional 2015. Variabel bebas dan tak bebas dirancang sebagai berikut : Variabel bebas : berat pengemudi yaitu 0 kg, 65 kg, 85 kg, 95 kg. Variabel tak bebas : distribusi tegangan utama, displacement, dan angka keamanan. Alur penyelesaian ditunjukkan dengan diagram alir di bawah ini : Mulai Studi literatur Desain rangka sepeda dengan software Autodesk Inventor 2015 Input : material, variasi beban, constraint, contacts, meshing Running program dan refinement meshing End program dan diketahui hasil distribusi tegangan utama, displacement dan safety factor Konstruksi aman? Tidak Analisa dan kesimpulan Ya Selesai Gambar 1. Flowchart penelitian 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Desain 3D keseluruhan dan rangka sepeda Trisona Desain 3 D sepeda Trisona secara keseluruhan dan rangka hasil rancangan menggunakan software autodesk inventor dapat dilihat seperti pada gambar 3 dan 4 di bawah ini. 408

Gambar 2. Desain Sepeda Trisona Gambar 3. Exploded View Rangka Sepeda Trisona 3.2. Verifikasi Material Pada software Autodesk Inventor, material ditentukan pada saat proses pemodelan setiap part. Material pada setiap part tersebut akan diverifikasi ulang saat proses pengujian. Verifikasi material tersebut terdapat pada material properties dan juga akan ditampilkan saat meminta report dari hasil running simulasi. Tampilannya seperti pada taampilan berikut ini : Gambar 4. Tampilan Material Properties Tabel 2. Material Properties 409

3.3. Menentukan Constraint dan Pembebanan Langkah berikutnya adalah menentukan constraint dilakukan dengan acuan posisi dari tumpuan yang ada pada produk desain yang telah dimodelkan. Constraints dapat berupa fixed constraints, pin constraints, dan friction constraints. Sedangkan beban atau berat pengemudi dibuat bervariasi mulai dari 0 kg, 65 kg, 85 kg dan 95 kg. Rangka tidak hanya menerima beban dari pengemudi saja, namun juga menerima beban dari berat rangka itu sendiri, motor pneumatik, tabung udara beserta perlengkapannya. Gambar 4. Tampilan pembebanan gaya pada rangka sepeda 3.4. Meshing, Running Program, dan Refinement Meshing Langkah utama dalam analisis struktur menggunakan metode elemen hingga adalah proses meshing, dimana sistem kontinyu benda yang akan dianalisis didiskritisasi sehingga struktur utama menjadi elemen-elemen yang memiliki ukuran lebih kecil dan berjumlah tertentu dan berhingga. Pada simulasi saat ini, rangka dijadikan 60.385 elements dan 119.571 nodes. Proses Running dilakukan setelah seluruh proses pra-analisa dan meshing dilakukan. Proses running tersebut berjalan dengan pembacaan proses perhitungan dengan metode Finite Element Analysis (FEM). Proses Refinement Meshing adalah proses penghalusan jumlah element dan nodes pada bagian yang mengalami tegangan yang kritis. Pada bagian yang mengalami tegangan maksimum tersebut, dilakukan proses refinement meshing dengan menggunakan fitur local mesh control. Proses ini dilakukan setelah proses running pertama selesai sehingga bisa didapat hasil yang akan lebih mendekati akurat. 3.5. End Simulation Setelah proses running, maka didapat hasil-hasil dari simulasi tersebut. Terdapat beberapa hasil yaitu berupa von misses stress, 1 st principal stress, 3 rd principal stress, displacemment, dan safety factor. 3.6. Von Misses Stress Tegangan salah satu post-proccessor adalah hasil perhitungan hubungan tegangan regangan pada model benda, regangan diperoleh dari deformation yang dialami model. Tegangan ekivalen yang digunakan metode Von-Mises dengan berat pengemudi yang bervariasi. Gambar 5.a. Pengemudi 0 kg (23,27 MPa) Gambar 5.b. Pengemudi 65 kg (76,07 MPa) 410

Gambar 5c. Pengemudi 85 kg (94,67 MPa) Gambar 5d. Pengemudi 95 kg (103,9 MPa) Total displacement rangka sepeda disetiap besar berat pengemudi dapat dilihat seperti pada gambar di bawah ini. Gambar 6a. Pengemudi 0 kg (0,081 mm) Gambar 6b. Pengemudi 65 kg (0,174 mm) Gambar 6c. Pengemudi 85 kg (0,2171 mm) Gambar 6d. Pengemudi 95 kg (0,2382 mm) Gambar 6. Total displacement pada rangka sepeda dengan variasi berat pengemudi Minimum safety factor atau angka keamanan terendah konstruksi rangka sepeda dengan variasi berat pengemudi dapat dilihat pada gambar berikut ini. 411

Gambar 7a. Pengemudi 0 kg (8,93) Gambar 7b. Pengemudi 65 kg (2,72) Gambar 7c. Pengemudi 85 kg (2,19) Gambar 7d. Pengemudi 95 kg (1,99) Gambar 7. Angka keamanan terkecil kontruksi rangka dengan variasi berat pengemudi Tegangan ekuivalen, total displacement dan angka keamanan minimum rangka sepeda dengan variasi berat pengemudi dapat di rekapitulasi pada tabel berikut ini. Tabel 3. Tabel Rekapitulasi Simulasi Konstruksi Rangka Sepeda Berat Pengemudi Hasil Simulasi 0 kg 65 kg 85 kg 95 kg Maximum 23,17 Mpa 76,07 MPa 94,67 MPa 103,9 MPa Von misses Minimum 0 0 0 0 Total 0,0819 mm 0.1747 mm 0.2171 mm 0.2382 mm Arah X 0,03055 mm 0,1413 mm 0,1754 mm 0,1924 mm Displacement Arah Y 0,01549 mm 0,06294 mm 0,07754mm 0,08485mm Arah Z 0,07564 mm 0,1596 mm 0,1881 mm 0,2027 mm Principal Stress Shear Stress Safety factor Maximum 27,65 MPa. 75,58 MPa 94,03 MPa 103,2 MPa Minimum -5,13 MPa. -26,41MPa 32,93 MPa -36,2 MPa Maximum 2,9 MPa. 8.8MPa. 11 MPa 12 MPa Minimum -22,86 MPa. -112,1 MPa -139,5 MPa -153,3 MPa Maximum 15 15 15 15 Minimum 8,93 2,72 2,19 1,99 4. KESIMPULAN Tegangan ekuivalen terbesar terjadi pada sambungan antara down tube dengan head tube. Displacement terbesar terjadi pada pipa penyangga dibagian bawah sadel serta di downtube bagian tengah, serta angka keamanan terkecil terjadi di sambungan antara down tube dengan head tube. Pada berat pengemudi 0 sampai 85 kg, konstruksi rangka sepeda masih aman karena angka 412

keamanan terkecil antara 2,19 9,83, namun untuk berat pengemudi 95 kg konstruksi rangka sepeda tidak aman karena berdasarkan angka keamanannya dari Dobrovolsky untuk beban statis angka keamanan : 1,25 2 ; beban dinamis : 2 3 ; beban kejut 3 5 sedangkan angka keamanan yang terjadi pada beban tersebut 1,99. Semakin besar berat pengemudi, maka tegangan ekuivalen semakin besar, displacement semakin besar dan angka keamanan semakin kecil. UCAPAN TERIMA- KASIH Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Direktur Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat Kemenristek DIKTI yang telah memberi dukungan pendanaan terhadap penelitian ini melalui skim Penelitian Hibah Bersaing tahun anggaran 2016. DAFTAR PUSTAKA Andra Berlianto Tedja, 2012, Analisa Tegangan dan Deformed Shape Pada Rangka Sepeda Fixie, Jurnal Teknik Pomits Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 Bambang Setyono, Setyo Gunawan, 2015. Perancangan dan Analisis Chassis Mobil Listrik Semut Abang Menggunakan Software Autodesk Inventor Pro 2013, Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan III 2015 ISBN 978-602-98569-1-0 Dobrovolsky, et al, 1974. Machine Element, Moscow MIR Publishers. Guitink, P., Holste S., Lebo J., 1994. Non-motorized Transport: Confronting Poverty through Affordable Mobility. http://www.worldbank.org/html/fpd/transport/publicat/td-ut4.htm Lin, J.-R., Yang, T.-H., 2010. Strategic Design of Public Bicycle Sharing Systems with Service Level Constraints. Transport. Res. Part E Luiz Carlos Gertz. at al, 2014. Chassis Design for Electric Car Prototype, SAE Technical Paper # 2014-36-2015. Mahardika, A. P., 2011. Introducing Autodesk Inventor, Retrieved February 2013, from isometriview http://isometriview.wordpress.com/2011/12/08/ intoducing -to-autodesk inventor. Pinem, Mhd. Daud,.2010. Analisis Struktur dengan Metode Elemen Hingga (Finite Element Method)., Bandung : Rekayasa Sains. Waguespack, Curtis. 2013. Mastering Autodesk Inventor 2013 and Autodesk Inventor LT 2013, Sybex. 413