2. 1 Tujuan Penataan Ruang Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 5 PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS

4.1. Kebijaksanaan Pengembangan Tata Ruang Wilayah. Kebijaksanan tata ruang Kabupaten Serdang Bedagai meliputi beberapa prinsip dasar, yaitu :

BAB III DESKRIPSI WILAYAH KAJIAN

PENDAHULUAN. Pelaksanaan kegiatan Kajian Pengembangan Sarana Transportasi Pedesaan

2.1 KEBIJAKAN RENCANA PENGEMBANGAN MENURUT RTRW. spasial dalam pengembangan wilayah dan kota yang dibentuk atas dasar kesepakatan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara agraris, sebagian besar penduduk Indonesia tinggal

BAB II TUJUAN, KEBIJAKAN, DAN STRATEGI PENATAAN RUANG WILAYAH PROVINSI BANTEN

IDENTIFIKASI LOKASI DAERAH BERPENDAPATAN RENDAH

BAB I PENDAHULUAN. maupun sebagai penopang pembangunan. Sektor pertanian meliputi subsektor

KAJIAN PERMASALAHAN EKONOMI DI DAERAH BERPENDAPATAN RENDAH

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banyuasin

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Gambaran Umum Kabupaten Serdang Bedagai. Kabupaten Serdang Bedagai terletak pada posisi Lintang Utara,

ANALISA DAN RENCANA PENGEMBANGAN. secara garis besar kebutuhan transportasi di Kabupaten Serdang Bedagai dalam

BAB V RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TAHUN Rencana Struktur Ruang dan Pola Pemanfaatan Ruang

Bab II. Tujuan, Kebijakan, dan Strategi 2.1 TUJUAN PENATAAN RUANG Tinjauan Penataan Ruang Nasional

RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI. wilayah Kabupaten Deli Serdang. Kabupaten Serdang Bedagai merupakan salah satu

TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2013 sebanyak 78,3 ribu rumah tangga

KATA PENGANTAR. Atas dukungan dari semua pihak, khususnya Bappeda Kabupaten Serdang Bedagai kami sampaikan terima kasih. Sei Rampah, Desember 2006

TINJAUAN KEBIJAKAN 2-1

Bab II Bab III Bab IV Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Kabupaten Sijunjung Perumusan Tujuan Dasar Perumusan Tujuan....

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 1997 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Lingga

DAFTAR RENCANA UMUM KEGIATAN ( R.U.P )

No. Program Sasaran Program Instansi Penanggung Jawab Pagu (Juta Rupiah)

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN. diandalkan karena sektor pertanian mampu memberikan pemasukan dalam

LAMPIRAN VII PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SLEMAN TAHUN

KETENTUAN TEKNIS MUATAN RENCANA DETAIL PEMBANGUNAN DPP, KSPP DAN KPPP

KAWASAN STRATEGIS NASIONAL (KSN)

Penyelamatan Ekosistem Sumatera Dalam RTR Pulau Sumatera

Rencana Tata Ruang Wilayah kota yang mengatur Rencana Struktur dan

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR : 2 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BINTAN TAHUN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Bab VI TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENATAAN RUANG WILAYAH KOTA TIDORE KEPULAUAN. 6.1 Tujuan Penataan Ruang Wilayah Kota Tidore Kepulauan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 9 TAHUN 2008

PENDAHULUAN. lebih pulau dan memiliki panjang garis pantai km yang merupakan

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN JOMBANG

REPUBLIK INDONESIA 47 TAHUN 1997 (47/1997) 30 DESEMBER 1997 (JAKARTA)

Lokasi Sumber Dana Instansi Pelaksana. APBD Prov. APBD Kab.

BAB II. Gambaran Umum Wilayah Perencanaan 2.1 GAMBARAN UMUM KABUPATEN SERDANG BEDAGAI KEADAAN GEOGRAFI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 1997 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Dasar Legalitas : UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG

Peta Jalan Penyelamatan Ekosistem Sumatera 2020 Dalam RTR Pulau Sumatera

2.1. TUJUAN PENATAAN RUANG WILAYAH KOTA BANDA ACEH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

I. PENDAHULUAN. Aktifitas kegiatan di perkotaan seperti perdagangan, pemerintahan, persaingan yang kuat di pusat kota, terutama di kawasan yang paling

KATA PENGANTAR. Meureudu, 28 Mei 2013 Bupati Pidie Jaya AIYUB ABBAS

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUASIN NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BANYUASIN

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan sosial, yaitu berupa kegiatan-kegiatan yang dilakukan suatu negara

PENJELASAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SRAGEN TAHUN

BAB 5 RTRW KABUPATEN

Dasar Legalitas : UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG

MEMUTUSKAN: Menetapkan: PERATURAN PEMERINTAH TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL.

GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata memiliki multiplayer effect atau efek pengganda yaitu berupa

BAB I PENDAHULUAN. Perbedaan pada karakteristik desa dapat dilihat dari tipologi desa.

I. PENDAHULUAN. Pembangunan nasional bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup dan

Pangkalanbalai, Oktober 2011 Pemerintah Kabupaten Banyuasin Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penanaman Modal

RENCANA STRUKTUR RUANG. 3.1 Rencana Sistem Perkotaan Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS NOMOR 03 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS TAHUN

PENDAHULUAN. ini harus berani bekerja keras guna meningkatkan dan melipat gamdakan produksi

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN SAMOSIR DAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI DI PROVINSI SUMATERA UTARA

Gambar 1. Kedudukan RD Pembangunan DPP, KSPP, KPPP dalam Sistem Perencanaan Tata Ruang dan Sistem Perencanaan Pembangunan RIPPARNAS RIPPARPROV

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM)

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15/PERMEN/M/2006 TENTANG

PENJELASAN A T A S PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN

BAB II TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENATAAN RUANG

BAB - V PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

WALIKOTA PADANG PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG IZIN PEMANFAATAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG,

Diresmikan Jokowi, Tol Medan-Tebing Tinggi Fungsional Lebaran 2018

LAMPIRAN I CONTOH PETA RENCANA STRUKTUR RUANG WILAYAH KABUPATEN L - 1

KATA PENGANTAR RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PACITAN

MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH MALUKU

RGS Mitra 1 of 14 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2003 TENTANG

PENDAHULUAN. didarat masih dipengaruhi oleh proses-proses yang terjadi dilaut seperti

HIRARKI IV ZONASI. sub zona suaka dan pelestarian alam L.1. sub zona sempadan lindung L.2. sub zona inti konservasi pulau L.3

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) 2012

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR

BAB II KETENTUAN UMUM

INDIKATOR PROGRAM UTAMA PEMBANGUNAN PEMANFAATAN RUANG KOTA GORONTALO TAHUN

RENCANA TATA RUANG WILAYAH KOTA PADANG TAHUN

Sistematika Rancangan Peraturan Presiden tentang RencanaTata Ruang Pulau/Kepulauan dan RencanaTata Ruang Kawasan Strategis Nasional

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2011 NOMOR : 5 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 11 TAHUN 2002 KAWASAN INDUSTRI PERIKANAN TERPADU DI TELUK KELABAT B U P A T I B A N G K A,

RENCANA TATA RUANG WI LAYAH KABUPATEN MAGELANG

2.1.1 Dasar Perumusan Tujuan Penataan Ruang Tujuan Umum Penataan Ruang; sesuai dengan amanah UU Penataan Ruang No. 26 Tahun 2007 tujuan penataan ruang

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

4.1 ANALISIS REGIONAL

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2011 NOMOR 5 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 52 TAHUN 2001 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

BAB 2 TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENATAAN RUANG 2. 1 Tujuan Penataan Ruang Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai Tujuan penataan ruang wilayah Kabupaten Serdang Bedagai pada prinsipnya merupakan sarana/alat yang menggambarkan perencanaan ruang Kabupaten Serdang Bedagai dalam menjawab permasalahan masa kini maupun akan datang sesuai kebutuhan masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya sehingga dapat ditetapkan bahwa tujuan penataan ruang Kabupaten Serdang Bedagai adalah Menjadikan wilayah Kabupaten Serdang Bedagai yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan dengan mengoptimalkan posisi strategis, potensi pertanian dan kelautan yang berwawasan lingkungan. Untuk mewujudkan tujuan penataan ruang wilayah Kabupaten Serdang Bedagai tahun 2013 2033 yang ingin dicapai, maka titik berat pertimbangan berada pada : 1. Terselenggaranya pemanfaatan ruang Kabupaten Serdang Bedagai yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan serta berwawasan lingkungan sesuai dengan daya dukung lingkungan hidup serta kebijaksanaan pembangunan nasional dan daerah; 2. Terwujudnya pemanfaatan ruang Kabupaten Serdang Bedagai dengan pengelolaan potensi sumber daya alam yang efisien, efektif, produktif dan berwawasan lingkungan; 3. Dengan dukungan sumber daya manusia yang handal, ketersediaan sarana dan prasarana serta keamanan dan kenyamanan wilayah; BAB 2 II-1

4. Peningkatan perekonomian melalui diversifikasi usaha, penanaman modal swasta nasional dan asing, serta kerja sama antara pemerintah dan pengusaha; 5. Meningkatkan rasa kepedulian dan tanggung jawab pengusaha terhadap masyarakat dan pengembangan wilayah Kabupaten Serdang Bedagai. 2.2 Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai Untuk mencapai tujuan penataan ruang maka kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah Kabupaten Serdang Bedagai adalah: 1. Pengoptimalan posisi strategis wilayah Kabupaten Serdang Bedagai terhadap pesatnya perkembangan wilayah sekitar; Strategi dari kebijakan ini adalah: a. Mendukung penetapan Pulau Berhala sebagai kawasan strategis bidang pertahanan dan keamanan serta pariwisata yang berwawasan lingkungan; b. Mengembangkan Kecamatan Pantai Cermin, Kecamatan Perbaungan, Kecamatan Teluk Mengkudu, Kecamatan Tanjung Beringin, Kecamatan Bandar Khalipah dengan memanfaatkan jalan akses ke Bandara Kualanamu dan Jalan Susur Pantai timur sumatera dan mengembangkan Kecamatan Sipispis dan Kecamatan Dolok Merawan sebagai kawasan wisata alam; c. Menata Kawasan Cepat Tumbuh di sekitar akses Rencana Jalan Tol; d. Menata pemanfaatan ruang sekitar koridor jalan arteri Medan- Tebing Tinggi; 2. Pengembangan lahan untuk kegiatan perkotaan dan permukiman; a. Prioritas pengembangan kawasan pusat pemerintahan Kabupaten Serdang Bedagai dan kawasan perkotaan pada lahan perkebunan BAB 2 II-2

swasta PT. PP. London Sumatera Desa Firdaus Kecamatan Sei Rampah seluas 35 Ha dan PTPN III Kebun Tanah Raja Kecamatan Teluk Mengkudu seluas 100 Ha; b. Meningkatkan pembangunan pusat-pusat pertumbuhan baru untuk pemerataan pembangunan daerah; c. Mengembangkan kawasan pendidikan dan rekreasi berupa sarana pendidikan bertaraf Internasional, kebun binatang, sarana olah raga, areal replika budaya, dan fasilitas umum lainnya serta pengembangan kawasan permukiman pada lahan perkebunan PTPN II Kebun Melati di Kecamatan Pegajahan seluas 80 hektar. 3. Peningkatan produktivitas wilayah melalui dukungan sumber daya alam yang berkelanjutan; a. Memantapkan fungsi kawasan hutan melalui review tata batas dan penetapan tata batas serta disosialisaikan kepada masyarakat; b. Mencegah dan mengendalikan dampak negatif dari Kegiatan hidup manusia terhadap kerusakan-kerusakan hutan melalui ; relokasi permukiman dan kegiatan budidaya lainnya di kawasan lindung, pembatasan perluasan kawasan wisata enclave dalam kawasan hutan, antara lain pembatasan perkembangan kawasan budidaya pada kawasan Lindung di bagian Utara dan Selatan Kabupaten Serdang Bedagai; c. Memanfaatkan kawasan hutan yang berubah fungsi menjadi areal penggunaan lain (APL) sesuai kondisi aktual di lapangan, bagi pengembangan wilayah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat yang berwawasan lingkungan; d. Menetapkan lahan pertanian berkelanjutan yang tersebar di Kecamatan Perbaungan, Pantai Cermin, Teluk Mengkudu, Tanjung Beringin, Sei Rampah, Bandar Khalipah, Sei Bamban, Tebing Tinggi, Tebing Syahbandar, Dolok Masihul, Pegajahan dan Serbajadi ; e. Meningkatkan produktifitas tanaman pangan untuk mempertahankan/memantapkan swasembada pangan; BAB 2 II-3

f. Mendorong pengembangan sektor industri yang berbasis pada industri pengolahan hasil pertanian dengan memperhatikan aspek pendidikan, kesehatan dan lingkungan hidup; g. Memanfaatkan bahan pertambangan batuan di Kecamatan Kotarih, Sipispis, Dolok Masihul, Perbaungan, Sei Rampah,Dolok Merawan, dan Serba Jadi berdasarkan kaidah-kaidah lingkungan; 4. Pembangunan dan peningkatkan prasarana dan sarana wilayah yang berkualitas untuk mendukung pengembangan potensi ekonomi daerah dan mitigasi bencana. a. Meningkatkan sarana dan prasarana transportasi sampai pada tingkat desa terutama mendukung pusat produksi dan pengolahan pertanian dan kelautan serta daerah pemasaran; b. Meningkatkan kapasitas layanan jalan dan jembatan menuju rencana Bandara Kuala Namu, Pelabuhan Tanjung Beringin dan Jalur susur pantai timur serta membangun dan mengembangkan terminal regional, terminal lokal untuk mengatur arah pergerakan angkutan darat; c. Mendorong peningkatan angkutan antar kota/transportasi pada semua ibukota Kecamatan dan hubungan keluar dari Kabupaten Serdang Bedagai ke kabupaten/kota lainnya di Provinsi Sumatera Utara. d. Meningkatkan transportasi melalui jalur laut dengan pengembangan fasilitas di Pelabuhan Tanjung Beringin, Teluk Mengkudu dan Pantai Cermin; e. Membangun dan meningkatan prasarana dan sarana serta utilitas ; seperti jalan, pasar, sekolah, rumah sakit, air bersih, telepon, listrik dan lain-lain yang ditujukan untuk menunjang pertumbuhan ekonomi; f. Menjamin ketersediaan energi yang menjangkau seluruh wilayah melalui pengembangan jaringan energi dan pemanfaatan sumber- BAB 2 II-4

sumber energi alternatif seperti tenaga air, tenaga sekam dan tenaga angin; g. Memperluas jaringan telekomunikasi dan meningkatkan kualitas pelayanannya keseluruh wilayah dengan mengutamakan pengembangan jaringan nirkabel yang dilayani dengan sistim tower bersama; h. Mengembangkan pelayanan persampahan melalui pembangunan TPA regional di Kecamatan Serba Jadi yang menerapkan sistim Sanitary Landfill dan Control Landfill; i. Meminimalisasi pemanfaatan ruang pada kawasan rawan bencana dan membangun sarana pengendalian dampak bencana alam. 5. Peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan negara, melalui strategi: a. Mendukung penetapan kawasan peruntukan pertahanan dan keamanan. b. Mengembangkan kegiatan budi daya secara selektif di dalam dan di sekitar kawasan pertahanan dan keamanan untuk menjaga fungsi dan peruntukannya. c. Mengembangkan kawasan lindung dan/atau kawasan budi daya tidak terbangun di sekitar kawasan pertahanan dan keamanan sebagai zona penyangga yang memisahkan kawasan tersebut dengan kawasan budi daya terbangun; dan d. Turut serta menjaga dan memelihara aset-aset pertahanan/tni. BAB 2 II-5