TINJAUAN YURIDIS ASURANSI PENGIRIMAN BARANG

dokumen-dokumen yang mirip
SKRIPSI TINJAUAN YURIDIS ASURANSI PENGIRIMAN BARANG. (Studi di PT.Pos Surakarta)

PERTANGGUNGJAWABAN PT. POS INDONESIA ATAS KLAIM TERHADAP PENGIRIMAN PAKET BARANG DI KANTOR POS KOTA SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kebutuhan yang tidak terbatas bagi para konsumen yang meliputi

PERTANGGUNGJAWABAN PT. POS INDONESIA ATAS KLAIM TERHADAP PENGIRIMAN PAKET BARANG DI KANTOR POS KOTA SURAKARTA SKRIPSI.

BAB III FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KERUGIAN BAGI PENGGUNA JASA POS EXPRESS DI PT. POS INDONESIA (PERSERO) MEDAN

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA JASA PENGIRIMAN SURAT DAN BARANG PADA IDA S POSTAL AGENT CABANG KEROBOKAN

BAB I PENDAHULUAN. hanya satu, yaitu PT. Pos Indonesia (Persero). Menurut Pasal 1 ayat (1) Undang-undang Nomor 38 Tahun 2009 tentang

BAB I PENDAHULUAN. sarana transportasi merupakan salah satu bagian yang memegang peranan yang

BAB I PENDAHULUAN. dimulai dari suatu badan dengan nama Pos en Telegraafdients yang

PERJANJIAN PEMBIAYAAN KONSUMEN (Studi Tentang Hubungan Hukum Dalam Perjanjian Di PT. Adira Dinamika. Multi Finance Tbk.

Study Tentang Tanggung Jawab Pengangkutan Barang Berasuransi Pada PT. Pos Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. ketepatan pelayanan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. transportasi merupakan salah satu jenis kegiatan pengangkutan. Dalam. membawa atau mengirimkan. Sedangkan pengangkutan dalam kamus

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PIHAK TERTANGGUNG DALAM ASURANSI DEMAM BERDARAH PADA PT. ASURANSI CENTRAL ASIA

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN PENGGUNA JASA PENGIRIMAN BARANG DALAM HAL KETERLAMBATAN SAMPAINYA BARANG

BAB I PENDAHULUAN. mobilitas masyarakat yang semakin tinggi di era globalisasi sekarang ini. mengakibatkan kerugian pada konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya sendiri tanpa bantuan dari orang lain. Dalam memenuhi kebutuhan

II. TINJAUAN PUSTAKA. pengirim. Dimana ekspeditur mengikatkan diri untuk mencarikan pengangkut

PERANAN POLIS ASURANSI JIWA DALAM PENUNTUTAN KLAIM (STUDI PADA PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE DENPASAR)

Dengan adanya pengusaha swasta saja belum dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Hal ini antara lain karena perusahaan swasta hanya melayani jalur-jalur

TANGGUNG JAWAB PT. POS INDONESIA (PERSERO) TERHADAP PENGIRIMAN PAKET POS DI SUKOHARJO

Keywords : protection, Insurance, compensation

HUBUNGAN HUKUM PARA PIHAK DALAM PENGIRIMAN PAKET POS MELALUI PT. POS INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kerangka Teori

BAB I PENDAHULUAN. kelancaran arus lalu lintas penduduk dari dan kesuatu daerah tertentu.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Bentuk perlindungan hukum terhadap konsumen pengguna jasa PT.

BAB I PENDAHULUAN. sangat vital dalam kehidupan masyarakat, hal ini didasari beberapa faktor

ABSTRAK. Kata Kunci: Pertanggungjawaban, kargo pusat, agen. Universitas Kristen Maranatha

PENGATURAN PRINSIP TANGGUNG JAWAB KARENA KESALAHAN APABILA TERJADI EVENEMENT PADA PENGANGKUTAN DARAT

SUATU TINJAUAN HUKUM TERHADAP RETUR PENJUALAN DALAM ASPEK-ASPEK HUKUM PERJANJIAN JUAL BELI

WANPRESTASI DALAM PEMBAYARAN PREMI ASURANSI DIHUBUNGKAN DENGAN TANGGUNG JAWAB PENANGGUNG ASURANSI JIWA

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS JAMBI FAKULTAS HUKUM

1.1 LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

PEMBAYARAN KLAIM OLEH PERUSAHAAN AJB BUMIPUTERA 1912 DALAM HAL TERJADINYA WANPRESTASI OLEH TERTANGGUNG PADA PROGRAM MITRA BEASISWA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Perkembangan dunia dewasa ini ditandai dengan arus globalisasi di segala

I. PENDAHULUAN. berlaku pada manusia tetapi juga pada benda atau barang. Perpindahan barang

NASKAH PUBLIKASI TINJAUAN YURIDIS PEMBERIAN COVER ASURANSI DALAM PERJANJIAN KREDIT DI PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) CABANG BOYOLALI

PENULISAN HUKUM. (Skripsi)

i UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

TINJAUAN YURIDIS TANGGUNG JAWAB HUKUM TERHADAP PERJANJIAN PENYELENGGARAAN PAMERAN ANTARA PT

Oleh : Ni Putu Eni Sulistyawati I Ketut Sudantra. Bagian Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRACT

JURNAL TANGGUNG JAWAB HUKUM PT. KERETA API INDONESIA TERHADAP KERUGIAN PENUMPANG AKIBAT KECELAKAAN KERETA API. Diajukan Oleh :

TINJAUAN YURIDIS ATAS PENGGUNAAN KLAUSULA BAKU DALAM TRANSAKSI PENYEDIA JASA PENGIRIMAN YANG DILAKUKAN PT. CITRA VAN

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya sesuai dengan prinsip ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari digerakan dengan tenaga manusia ataupun alam. mengeluarkan Peraturan Perundang-undangan No. 15 Tahun 1985 tentang

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG ASAS SUBROGASI DAN PERJANJIANASURANSI

S K R I P S I Diajukan untuk memenuhi dan melengkapi tugas Dalam menyelesaikan Jenjang Strata I (S1) Ilmu Hukum dengan kekhususan

BAB I PENDAHULUAN. didirikan dengan berbagai layanan, mulai dari pengiriman barang secara

PELAKSANAAN PERJANJIAN ANTARA PT BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) KHATULISTIWA LUBUKSIKAPING DENGAN ASURANSI JIWA BERSAMA BUMIPUTERA 1912 DALAM ASURANSI

BAB I PENDAHULUAN. Negara kesatuan Republik Indonesia adalah negara kepulauan berciri

BAB I PENDAHULUAN. dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia sebagai makanan pokok. Dengan jumlah penduduk

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta

TANGGUNG JAWAB HUKUM TERHADAP SEWA MENYEWA ALAT MUSIK DAN SOUND SYSTEM DI KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan masyarakat. Perubahan tersebut juga berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin pesat, dan untuk itu masyarakat dituntut untuk bisa mengimbangi

PERLINDUNGAN HUKUM PADA KONSUMEN ATAS KERUGIAN AKIBAT KERUSAKAN, KEHILANGAN ATAU KETERLAMBATAN PENGIRIMAN PAKET BARANG

NASKAH PUBLIKASI ASPEK HUKUM DALAM PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT. TELKOM DENGAN PT. SANDHY PUTRA MAKMUR DALAM PENGGUNAAN TENAGA KERJA

TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP ASURANSI PEKERJA YANG MENDERITA SAKIT KARENA ADANYA KESENGAJAAN

PELAKSANAAN PERJANJIAN ANTARA AGEN DENGAN PEMILIK PRODUK UNTUK DI PASARKAN KEPADA MASYARAKAT. Deny Slamet Pribadi

TANGGUNG JAWAB DEBITUR TERHADAP MUSNAHNYA OBJEK JAMINAN FIDUSIA DALAM PERJANJIAN KREDIT. Oleh : Ida Bagus Gde Surya Pradnyana I Nengah Suharta

BAB I PENDAHULUAN. Dalam zaman modern ini segala sesuatu memerlukan kecepatan dan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia di dalam kehidupannya mempunyai bermacam-macam kebutuhan

A. Perlindungan Hukum yang dapat Diperoleh Konsumen Terhadap Cacat. Tersembunyi yang Terdapat Pada Mobil Bergaransi yang Diketahui Pada

PERAN ASURANSI KEPADA PERUSAHAAN PENGANGKUTAN BARANG MELALUI DARAT YANG MENGALAMI KERUSAKAN ATAU KEHILANGAN BARANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Transportasi adalah salah satu bidang kegiatan yang sangat vital dalam

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III PERLINDUNGAN KONSUMEN PADA TRANSAKSI ONLINE DENGAN SISTEM PRE ORDER USAHA CLOTHING

BAB I PENDAHULUAN. adalah kebutuhan akan jasa pengiriman barang. Banyaknya penduduk yang saling

BAB I PENDAHULUAN. otomatis terkait dengan kebutuhan dasar yang diperlukan oleh manusia. Dalam

Oleh : Syarifa Mahila,SH,MH. 1. Abstract

TANGGUNG JAWAB PT. ROYAL EKSPRESS INDONESIA ATAS KERUSAKAN BARANG BERDASARKAN PERJANJIAN PENGIRIMAN BARANG

PENGANGKUTAN BARANG (Studi Tentang Tanggung Jawab Pengangkutan Kereta Api dalam Penyelengaraan Melalui Kereta api Oleh PT Bimaputra Express)

BAB I P E N D A H U L U A N. pihak yang mengadakan perjanjian pengangkutan laut ini. Tetapi karena

LEMBAGA PERLINDUNGAN HUKUM BAGI NASABAH BANK PENGGUNA AUTOMATED TELLER MACHINE (ATM)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG ANGKUTAN MULTIMODA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN JASA PENGIRIMAN BARANG MELALUI LAUT. Andriyanto Adhi Nugroho ABSTRACT

Dokumen Perjanjian Asuransi

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. BBM merupakan kebutuhan pokok bagi masyarakat Desa. maupun Kota baik sebagai rumah tangga maupun sebagai pengusaha,

WANPRESTASI DALAM PELAKSANAAN PERJANJIAN KONSINYASI MINUMAN BERARKOHOL GOLONGAN C DI AJ SHOP SANUR

ASAS KESEIMBANGAN BAGI PARA PIHAK DALAM PERJANJIAN JUAL BELI TENAGA LISTRIK ANTARA PT. PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PERSERO) DAN KONSUMEN

PENERAPAN ASAS KEBEBASAN BERKONTRAK DALAM PERJANJIAN PINJAM MEMINJAM PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) ARTHA JAYA MAKMUR SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN PENGGUNA JASA LAUNDRY DI KELURAHAN KADIPIRO KECAMATAN BANJARSARI KOTA SURAKARTA

PERLINDUNGAN HUKUM ATAS PENGIRIMAN BARANG DARI LUAR NEGERI DENGAN MENGGUNAKAN ANGKUTAN UDARA

Grace Margaretha Ginting

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Tingkat perkembangan ekonomi dunia dewasa ini ditandai dengan

SKRIPSI PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA JASA PENGIRIMAN SURAT DAN BARANG PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) CABANG PADANG

Lex et Societatis, Vol. V/No. 1/Jan-Feb/2017

TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KONSUMEN DARI KLAUSULA EKSEMSI DALAM KONTRAK STANDAR PERJANJIAN SEWA BELI

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PENGANGKUT, PENUMPANG DAN KECELAKAAN. menyelenggarakan pengangkutan barang semua atau sebagian secara time charter

Penulisan Hukum. (Skripsi)

Kata Kunci: Banker s Clause, Perasuransian, Kredit

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan serta semakin pesatnya persaingan bisnis. Indonesia dalam

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS JAMBI FAKULTAS HUKUM

BAB I PENDAHULUAN. dan memperlancar perdagangan dalam maupun luar negeri karena adanya

TINJAUAN PUSTAKA. Istilah asuransi berasal dari bahasa Belanda Verzekering atau Assurantie. Oleh

Disusun oleh : AZALIA SEPTINA WARDANI C

BAB III PENUTUP. permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. menjadi alat penghubung pengangkutan antar daerah, untuk pengangkutan orang

Transkripsi:

TINJAUAN YURIDIS ASURANSI PENGIRIMAN BARANG (Studi di PT.Pos Surakarta) NASKAH PUBLIKASI Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-syarat Guna Mencapai Derajat Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta Oleh : ARIF MURWANTO C 100 100 173 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015 i

PERSETII.IT]AN Naskah publikasi iri disetujui oleh Pembimbing Skripsi Fakultas Hukum UniveNitas Muhammadivah Surakarta Mengetahui Pembimbing I Pembimbirg II <---:=- Shalman Al- Farizy, S.H., M.Kn. Mengetahui 4 Dekan Fakultas Hukum 1@ar{-S'1""'uhammadivahsuakarta atangsa Surbakti, S.H., M.IIum.

ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: pertama, hubungan hukum para pihak dalam pengiriman barang berasuransi di PT. Pos Indonesia (Persero) cabang Surakarta; kedua, tanggung jawab PT. Pos Indonesia (Persero) Cabang Surakarta terhadap pengiriman barang berasuransi. Penelitian ini termasuk jenis penelitian hukum normatif untuk menemukan berhasil tidaknya pelaksanaan perlindungan hukum bagi konsumen terhadap pengiriman barang berasuransi. Sumber data menggunakan data sekunder yang diperoleh dari studi kepustakaan. Teknik analisis data menggunakan analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pertama, Hubungan hukum para pihak dalam pengiriman barang berasuransi di PT. Pos Indonesia (Persero) Cabang Surakarta adalah bertindak sebagai perusahaan asuransi karena sudah mengcover perlindungan dan penjaminan atas paket barang. Sedangkan untuk pengiriman laut dan udara PT. Pos mengadakan kerja sama dengan perusahaan asuransi yaitu PT. Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo). Hak dan Kewajiban Pengirim Paket adalah membayar biaya dan hak berupa paket dapat terkirim dan dapat diterima tepat waktu. Hak dan Kewajiban PT. Pos Indonesia Cabang Surakarta ada;aj menerima pembayaran biaya pengiriman dan wajib mengantarkan kiriman/objek perjanjian sesuai dengan kesepakatan yang telah disepakati; kedua, tanggung jawab PT. Pos Indonesia cabang Surakarta dimulai saat barang diterima oleh pegawai kantor Pos hingga diantar sesuai dengan alamat yang dituju. Terlambatnya paket pos sampai ke tempat tujuan, rusak ataupun hilangnya paket pos yang dikirimkan merupakan wanprestasi sehingga pihak pos dapat dituntut untuk memberikan ganti kerugian. Kata Kunci: pengiriman barang berasuransi, hubungan hukum, tanggung jawab. ABSTRACT The purpose of this study was to determine: first, the legal relationship of the parties in the delivery of goods insured in PT. Pos Indonesia (Persero) Surakarta branch; second, the responsibility of PT. Pos Indonesia (Persero) Branch of Surakarta to the delivery of goods insured. This research includes normative legal research to find success or failure of the implementation of legal protection for consumers. Source data using secondary data obtained from the study of literature. Data were analyzed using qualitative analysis. The results showed that: first, the legal relationship of the parties in the delivery of goods insured in PT. Pos Indonesia (Persero) Surakarta Branch is acting as an insurance company because it already covers the protection and guarantee of package goods. As for the sea and air shipping PT. Heading to cooperate with the insurance company, PT. Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo). Rights and Obligations Sender package is pay a fee and the right form of packets can be sent and received on time. Rights and Obligations of PT. Pos Indonesia Surakarta branch there; aj receive payment and shipping costs are required to deliver the shipment / object agreement in accordance with the agreement that has been agreed upon; second, the responsibility of PT. Pos Indonesia Surakarta branch begins when the goods are received by an employee of the post office to be delivered in accordance with the destination address. Delays in postal packages to the destination, damaged or loss of postal parcels sent a default so that the post can be required to provide compensation. Keyword: freight insurance, legal relationships, responsibility iv

PENDAHULUAN Fungsi PT. Pos Indonesia (Persero) sebagai penyedia jasa pengiriman barang adalah memindahkan barang dari tempat satu ketempat yang lain dengan maksud meningkatkan daya guna dan nilai. 1 Pada dasarnya peran pengangkutan disamping untuk memperlancar arus barang dan mobilitas manusia, adalah untuk membantu pengalokasian sumber-sumber ekonomi secara optimal. sehingga pengangkutan sangat penting dalam berbagai bidang usaha. Menurut Purwosutjipto, fungsi pengangkutan adalah untuk memindahkan barang atau orang dari satu tempat ke tempat lain dengan maksud untuk meningkatkan daya guna dan nilai. 2 Selanjutnya dalam rangka memberikan pelayanan jasa pengiriman barang, PT. Pos Indonesia (Persero) berhubungan secara langsung dengan pengirim yang terikat perjanjian dengan PT. Pos Indonesia (persero). Pengaturan hak dan kewajiban pihak PT. Pos Indonesia (persero) serta pihak pengirim menggunakan Undang-undang No. 38 Tahun 2009 tentang Pos. Sebagai penyedia jasa pengiriman barang PT. Pos Indonesia (Persero) mempunyai tanggung jawab yaitu mengirimkan barang dan menjaga keselamatan barang yang akan dikirim, mulai pada saat barang itu diterima sampai diserahkan kepada pengguna jasa. Maka dari itu, PT. Pos Indonesia (Persero) wajib menjalankan tanggung jawabnya secara tepat, sehingga tidak merugikan konsumen. PT. Pos Indonesia (Persero) sebagai badan yang menyelenggarakan Pos berperan penting dalam menunjang penunjang pengiriman dan penyampaian 1 Tupoksi PT.POS Indonesia, Jakarta, 2009. 2 HMN Purwosutjipto, 1984, Pengertian Pokok Hukum Dagang Indonesia 3, Jakarta: Djambatan, Hal. 1 1

berita, barang, dan uang bagi penyelesaian berbagai transaksi persetujuan dan kesepakatan yang biasa dilaksanakan dalam bidang usaha. Adapun hubungan PT. Pos Indonesia dengan masyarakat pengguna jasa pos diatur dalam sebuah perjanjian. Dengan demikian maka timbul satu perjanjian antara pihak pengguna jasa Pos dengan pihak Pos Indonesia. Adanya hubungan hukum antara perusahaan penyedia jasa pengiman barang Pos Express dengan masyarakat pengguna jasa tersebut, maka terjadi suatu perikatan antara pihak yang satu dengan pihak yang lain. Perikatan tersebut didasarkan oleh adanya perjanjian antara PT. Pos Indonesia (Persero) dengan Konsumen. Wujud kewajiban yang harus dipenuhi adalah sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati antara pihak pengirim dengan pihak PT. Pos Indonesia (Persero), yakni pengirim menghendaki pengiriman paket dengan syarat tertentu yang berupa pembayaran sejumlah uang dan pihak PT. Pos Indonesia bersedia untuk memenuhi kewajiban untuk mengirimkan barang tepat pada waktunya dan sampai di tujuan. Perjanjian yang terjadi antara pengirim dengan PT. Pos Indonesia (Persero) tidak selamanya sesuai dengan yang dikehendaki oleh para pihak. Selain itu sering terjadi bahwa salah satu pihak merasa dirugikan dalam perjanjian itu, dimana PT. Pos Indonesia tidak melaksanakan atau memenuhi kewajibanya dalam perjanjian sehingga terjadi wanprestasi. Hal ini membuat pengguna jasa PT Pos Indonesia (Persero) dirugikan karena paket pos tersebut sangat berarti. 3 3 Wawancara dengan pengguna jasa PT. Pos Indonesia, 4 April 2014 Pukul:13.00 WIB 2

Permasalahan yang sering muncul adalah bagaimanakah keterlambatan barang konsumen yang datang tidak tepat waktu, rusak pada jasa pengiriman, atau hilang serta dan bagaimana upaya penyelesaian yang ditempuh oleh konsumen sebagai pihak yang dirugikan. Untuk menjamin kejadian-kejadian tersebut tidak terjadi dan memberikan jaminan perlindungan kepada konsumen, maka PT. Pos Indonesia melayani asuransi terhadap pengiriman barang. Biaya asuransi pengiriman barang akan dihitung di awal dan diinformasikan kepada konsumen, setelah konsumen menyatakan setuju, maka pengiriman paket barang dapat dimasukkan pada pengiriman barang berasuransi. Mengenai pemberian ganti rugi atas kerusakan dan kehilangan barang yang dikirim, khususnya barang yang berasuransi, tanggung jawab PT. Pos Indonesia (Persero) diatur dalam UU No. 38 Tahun 2009 pasal 31 ayat (1), yang menyebutkan bahwa penyelenggara pos wajib memberikan ganti rugi atas kerugian yang dialami oleh pengguna layanan pos akibat kelalaian dan/ atau kesalahan penyelenggara pos. 4 Sesuai dengan judul penelitian TINJAUAN YURIDIS ASURANSI PENGIRIMAN BARANG di PT. Pos Indonesia perumusan masalah tersebut adalah sebagai berikut: pertama, bagimananakah hubungan hukum para pihak dalam pengiriman barang berasuransi di PT. Pos Indonesia (Persero) cabang Surakarta? Kedua, bagaimana tanggung jawab PT. Pos Indonesia (Persero) Cabang Surakarta terhadap pengiriman barang berasuransi? 4 Pasal 31 Ayat (1) Undang- Undang No 38 Tahun 2009 Tentang Pos. 3

Penelitian ini mendasarkan pada penelitian hukum yang dilakukan dengan pendekatan doktrinal (normatif), karena dalam penelitian ini hukum dikonsepkan, sebagai norma-norma tertulis yang dibuat dan diundangkan oleh lembaga atau oleh pejabat negara yang berwenang. Pendekatan penelitian hukum normatif digunakan untuk menemukan berhasil tidaknya pelaksanaan perlindungan hukum bagi konsumen terhadap pengiriman barang berasuransi yang diberikan oleh PT. Pos Indonesia khususnya Cabang Surakarta. Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini, akan dikumpulkan melalui tiga cara, yaitu: melalui wawancara, observasi dan studi kepustakaan. Data yang telah terkumpul dan telah diolah akan dibahas dengan menggunakan metode analisis kualitatif. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Hubungan Hukum Para Pihak dalam Pengiriman Barang Berasuransi di PT. Pos Indonesia (Persero) Cabang Surakarta Timbulnya perjanjian pengiriman barang berasuransi adalah saat pengirim membayar dan pihak pos sudah menyatakan kesanggupannya dengan menerima paket untuk dikirimkan, maka selanjutnya akan menimbulkan hubungan hukum antara kedua belah pihak yaitu PT. Pos Indonesia Cabang Surakarta dengan pengirim. Adanya hubungan hukum ini akan berakibat pada timbulnya hak dan kewajiban masing-masing pihak. Dimana hak dan kewajiban ini harus berdasarkan perjanjian yang sudah disepakati. Pengiriman paket barang tidak hanya antara pengirim dan PT. Pos namun masih melibatkan beberapa pihak yaitu pihak pengangkut dan pihak asuransi (untuk pengiriman laut dan udara). Memang dalam kegiatan pengiriman barang 4

ini, PT. Pos mengadakan hubungan hukum yang berupa perjanjian dengan pihakpihat tersebut. Adapun perjanjian-perjanjian tersebut adalah: Pertama, Hubungan Hukum antara PT. Pos dengan pengirim mulai timbul pada saat paket pos diterima oleh pejabat pos. Perjanjian antara PT. Pos dengan Pengirim adalah Perjanjian timbal balik dan bentuknya baku (dalam bentuk blanko). Penentuan tarif pengiriman paket, didasarkan pada jenis angkutan yang digunakan (udara, kilat, biasa) dan jarak serta beratbarang yang dikirim. Kedua, Hubungan hukum antara PT. Pos Indonesia dengan Pengangkut. Selanjutnya untuk menyampaikan kiriman paket pos, PT. Pos Indonesia mengadakan kerja sama dengan perusahaan angkutan. Untuk angkutan milik pemerintah, penggunaannya didasarkan pada kerjasama di tingkat pusat. Sedangkan untuk angkutan darat milik swasta, setiap kepala kantor daerah pos dan giro mempunyai kewenangan untuk mengadakan kerjasama dengan perusahaan angkutan swasta. Untuk angkutan udara, yang mempunyai kewenangan untuk mengadakan perjanjian adalah kepala kantor pos pusat yang berkedudukan di Bandung. Perjanjian antara PT. Pos dengan pengangkut tidak seperti perjanjian pengangkutan pada umumnya, hubungan hukum pengangkut dan PT. Pos yang dalam hal ini berkedudukan sebagai pengirim tidak berlangsung secara terus menerus, tetapi hanya kadang kala saja kalau pengirim membutuhkan angkutan untuk mengirimkan barang. Perjanjian pengangkutan dimulai sejak ditandatanganinya kontrak oleh kedua belah pihak. Jangka waktu perjanjian bisa satu sampai empat tahun dan berakhir apabila diputus oleh salah satu pihak dengan ketentuan yang mengakhiri perjanjian harus memberitahukan kepada 5

pihak lainnya secara tertulis paling lambat satu atau dua bulan sebelum perjanjian berakhir. Ketiga, Hubungan hukum antara PT. Pos Indonesia dengan Perusahaan Asuransi. Selain pemberian kuasa dalam kaitannya dengan angkutan, pengirim juga telah memberikan kuasa kepada PT. Pos untuk mengadakan perjanjian pertanggungan dengan asuransi. Dalam perjanjian ini, PT. Pos berkedudukan sebagai tertanggung I dan pengirim berkedudukan sebagai tertanggung II. Sedangkan perusahaan asuransi berkedudukan sebagai penanggung. Bentuk perjanjian antara PT. Pos dengan perusahaan asuransi (PT. Jasindo) dibuat dalam bentuk tertulis yang di dalamnya sudah ditentukan hak dan kewajiban masingmasing secara terperinci. Perjanjian pertanggungan ini adalah perjanjian timbal balik yang berarti bahwa masing-masing pihak berjanji akan melakukan sesuatu bagi pihak yang lain. Pihak tertanggung berjanji akan membayar uang premi. Penanggung berjanji akan membayar sejumlah uang kepada pihak tertanggung apabila suatu peristiwa tertentu terjadi. Dalam Perjanjian pertanggungan ini, premi dibayar oleh pengirim paket yang besarnya sudah dikompensasikan dengan ongkos kirimnya. Berdasarkan perjanjian ini, maka seluruh pengiriman barang melalui PT. Pos Indonesia dan yang memenuhi persyaratan berhak mendapat layanan asuransi paket pos dengan ketentuan sebagai berikut: a. Otomatis untuk asuransi ongkos kirim; b. Berdasarkan permintaan pengirim untuk asuransi nilai barang. Jenis barang yang dipertanggungkan adalah segala jenis barang yang dikirim melalui jasa paket pos termasuk barang pecah belah dan logam mulia, terkecuali barang- 6

barang yang tidak diperbolehkan dikirim melalui jasa kiriman pos atau dikecualikan dari jaminan asuransi pengiriman barang. 5 2. Tanggung Jawab Pengangkutan Barang Berasuransi Oleh PT. Pos Indonesia cabang Surakarta Tanggung jawab PT. Pos Indonesia cabang Surakarta dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat sebagai pengguna jasa layanan Pos adalah adalah mulai dari barang diterima di kantor pos asal yang diterima oleh pegawai kantor Pos hingga diantar sesuai dengan alamat yang dituju sampai dengan barang yang dikirim diterima oleh penerima. Tanggung jawab pengiriman yang dijaminan atas pengangkutan pengiriman barang yang dilaksanakan oleh PT. Pos Indonesia cabang Surakarta untuk barang- barang tertentu yang mempunyai harga yang lebih dan sangat berarti, PT. Pos akan menawarkan jaminan asuransi sebagaimana yang diatur dalam SE 49/DIROP/0604. dalam hal ini PT. Pos Indonesia selain sebagai pihak yang melaksanakan pengangkutan pegiriman barang juga sebagai pihak yang menjamin atas asuransi barang yang dikirim. Dengan tanda bukti kirim yang diterima oleh pengirim, jika pengirim menyetujui untuk membayar premi jaminan asuransi pengiriman barang tersebut, maka selain sebagai bukti tanda kirim juga sebagai tanda bukti jaminan asuransi dari barang yang dikirimnya. Dalam perjanjian yang telah disepakati antara pihak yang mengirimkan barang dengan pihak PT. Pos, telah diatur jangka waktu paling lama barang sampai dengan alamat yang dituju dan kondisi barang yang diterima sama seperti barang saat dikirim dari kantor Pos asal barang dikirim. Terlambatnya paket pos 5 PT. Pos Indonesia (Persero). 2015. Jenis Produk: POSEXPRESS, hal 6. 7

sampai ke tempat tujuan, rusak ataupun hilangnya paket pos yang dikirimkan merupakan berbagai kelalaian yang mungkin dapat dilakukan PT. Pos Indonesia (Persero) Surakarta. Akibat keadaan lalai tersebut, akan mengakibatkan kerugian bagi pengguna jasa Pos Express selaku konsumen dan pihak pos dapat dituntut untuk memberikan ganti kerugian dan berkewajiban untuk itu. Hal ini bersesuaian dengan ketentuan Pasal 28 Undang-Undang Pos yang menyatakan: Pengguna jasa Pos Express berhak mendapatkan ganti rugi apabila terjadi: kehilangan kiriman; kerusakan isi paket; keterlambatan kiriman; atau ketidaksesuaian antara barang yang dikirim dan yang diterima. 6 Apabila seorang pengguna jasa Pos Express selaku konsumen merasa telah dirugikan akibat kelalaian dari PT. Pos Indonesia (Persero) Surakarta, konsumen dapat meminta ganti rugi atas kerugian yang dideritanya tersebut dimana pada umumnya konsumen terlebih dahulu akan mengajukan klaim kepada pihak kantor pos. Klaim ataupun dapat disebut dengan sengketa konsumen. Hal ini sesuai dengan pendapat AZ. Nasution sengketa konsumen mempunyai batasan yaitu Setiap perselisihan antara konsumen dan penyediaan produk konsumen (barang dan jasa konsumen) dalam hubungan hukum satu sama lain, mengenai produk konsumen tertentu. 7 Klaim yang diajukan konsumen yang ditujukan kepada pihak pos tidak serta merta dapat diterima begitu saja oleh PT. Pos. Bilamana setelah melalui proses penelusuran/investigasi yang dilakukan, ternyata pihak pos dinyatakan lalai dalam melaksanakan kewajibannya, barulah konsumen segera dapat menuntut 6 PT. Pos Indonesia (Persero). 2015. Jenis Produk: POSEXPRESS, hal 4. 7 AZ. Nasution, 2002. Hukum Perlindungan Konsumen, Jakarta: Diadit Media, Hal. 221. 8

ganti rugi, dalam arti PT. Pos Indonesia (Persero) Surakarta harus menanggung kerugian yang timbul karena wanprestasi tersebut. Adanya hal ini akan menimbulkan kewajiban/tanggungjawab PT. Pos Indonesia (Persero) Surakarta dalam memberikan perlindungan terhadap konsumen sebagai pengguna jasanya yang berhak atasnya. Tidak lain perlindungan konsumen yang diberikannnya berdasarkan perjanjian yang sudah disepakati antara PT. Pos Indonesia (Persero) Surakarta dengan pengguna jasanya, yaitu dengan memberikan ganti rugi. Ketentuan pemberian ganti kerugian ini juga diatur dalam UUPK, yaitu pelaku usaha bertanggung jawab memberikan ganti rugi atas kerusakan, pencemaran, dan/atau kerugian konsumen akibat mengkonsumsi barang dan/atau jasa yang dihasilkan atau diperdagangkan. Pemberian ganti rugi paket pos dimaksudkan untuk memberikan kepercayaan dan kenyamanan bagi penguna jasa pos, agar pengguna jasa pos merasa terjamin dan terlindungi sewaktu mengirimkan paketnya ke Kantor Pos. Ganti rugi, menurut kamus hukum diartikan sebagai uang yang diberikan sebagai pengganti kerugian.113 Ganti rugi di dalam suatu perikatan adalah perbuatan yang wajib dilaksanakan pihak yang berwanprestasi, yang menjadi hak pihak yang menderita akibat langsung dari wanprestasi tersebut. Klaim-klaim yang terjadi di kantor Pos biasanya berupa keterlambatan, kerusakan serta kehilangan paket pos. Dengan diajukannya klaim-klaim bersangkutan oleh konsumen/pengguna jasa Pos Express, secara tidak langsung konsumen beranggapan bahwa klaim-klaim paket pos diatas tentu saja terjadi bukan karena kesalahan konsumen itu sendiri melainkan diakibatkan sepenuhnya 9

karena kelalaian dari pihak pos sendiri. Akan tetapi hal diatas tidak sepenuhnya dapat dinyatakan benar sebelum ada dilakukan penelusuran/investigasi oleh kantor pos mengenai klaim yang bersangkutan. Sebaliknya, kerugian yang terjadi bisa saja karena kesalahan/kelalaian pengirim. 8 PENUTUP Kesimpulan Pertama, Hubungan Hukum Para Pihak dalam Pengiriman Barang Berasuransi di PT. Pos Indonesia (Persero) Cabang Surakarta. PT. Pos Indonesia untuk pengiriman darat bertindak sebagai perusahaan asuransi karena sudah mengcover perlindungan dan penjaminan atas paket barang. Sedangkan untuk pengiriman laut dan udara PT. Pos mengadakan kerja sama dengan perusahaan asuransi yaitu PT. Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo). Layanan asuransi atas pengiriman paket pos ini adalah untuk menjamin ganti rugi terhadap kerugian yang diderita oleh tanggungan, sebagai akibat resiko yang menimpa paket pos tersebut. Timbulnya perjanjian pengiriman barang berasuransi menimbulkan hubungan hukum antar para pihak. Kedua, Tanggung Jawab Pengangkutan Barang Berasuransi Oleh PT. Pos Indonesia Cabang Surakarta. Tanggung jawab PT. Pos Indonesia cabang Surakarta dimulai saat barang diterima oleh pegawai kantor Pos hingga diantar sesuai dengan alamat yang dituju. Terlambatnya paket pos sampai ke tempat tujuan, rusak ataupun hilangnya paket pos yang dikirimkan merupakan kelalaian (wanprestasi) yang mungkin dapat dilakukan PT. Pos Indonesia (Persero) 8 Bapak Agus Sunarno. 2015. Karyawan PT. Pos Indonesia Cabang Surakarta. Wawancara Pribadi. Sabtu 6 Juni 2015 10

Surakarta. Akibat keadaan lalai tersebut, akan mengakibatkan kerugian bagi pengguna jasa Pos Express selaku konsumen dan pihak pos dapat dituntut untuk memberikan ganti kerugian dan berkewajiban untuk itu. Sesuai dengan Pasal 28 Undang-Undang No. 38 Tahun 2009 tentang Perusahaan Pos. Saran Konsumen harus menyadari haknya membayar biaya pengiriman sesuai dengan ketentuan. Perlu ditumbuhkan kesadaran para pihak yang berkaitan dengan pengiriman paket pos tentang hak dan kewajiban masing-masing, sehingga akan tercipta hubungan jasa yang lancar, aman serta memuaskan semua pihak. Konsumen tidak perlu segan untuk mengurus klaim atas kerusakan atau kehilangan paket barang saat mengirimkan paket pos melalui PT. Pos Indonesia Setiap permasalahan yang ada baik itu keluhan-keluhan ataupun kliam-klaim yang diajukan oleh pelanggan kepada PT. Pos Indonesia (Persero) dapat ditangani secara cepat, tepat ditanggapi oleh PT. Pos Indonesia (Persero), agar pengguna jasa (konsumen) tidak terlalu lama menunggu penanggulangan atas keluhankeluhan dan klaim-klaim tersebut. Kepada pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaan perjanjian pengangkutan hendaknya dapat membuat landasan perjanjian mereka dalam bentuk tertulis, yang terdiri dari klausula-klausula tentang hak dan kewajiban, sehingga apabila timbul hal-hal yang tidak diinginkan di belakang hari, maka dapat berpedoman surat perjanjian tersebut. 11

Buku DAFTAR PUSTAKA Hartono, Sri Rejeki. 1995, Hukum Asuransi dan Perusahaan Asuransi, Semarang: TKTP Smg Press Pangaribuan, Emmy. 1982. Hukum Pertanggungan, Yogyakarta: UGM Press Patrik, Purwahid. 1994, Hukum Perikatan Yang Lahir Dari Perjanjian, Semarang : Fakultas Hukum Universitas Diponegoro Prodjodikoro, Wiryono. 1992, Asas-Asas Hukum Perdata Tentang Persetujuan- Persetujuan Tertentu, Bandung: Sumur Bandung Prakoso, Djoko dan I Ketut Murtika, 1987, Hukum asuransi Indonesia, Jakarta: Bina Aksara Prawoto, Agus. 1995, Hukum Asuransi dan Kesehatan Asuransi. Yogyakarta: BPFE UGM Prodjodikoro, Wirjono. 1991. Hukum Asuransi di Indonesia, Jakarta: Intermasa Purwosutjipto, HMN. 1984, Pengertian Pokok Hukum Dagang Indonesia 3, Jakarta: Djambatan Salim, HS, 2005, Perkembangan Hukum Kontrak Innominaat di Indonesia, Jakarta: Sinar Grafika Subekti, R. 1997, Hukum Perjanjian, Bandung : Alumni Peraturan Perundangan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Kitab Undang-Undang Hukum Dagang Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen Undang-undang Nomor 38 Tahun 2009 tentang Pos Undang-undang Nomor 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 1985 Tentang Penyelenggaraan Pos Internet Pos Indonesia www.posindonesia.co.id, diunduh tanggal 15 Mei 2015, Jam 20.00 WIB Susanto, 2010. Peran Pos www.susanto.blogspot.com Pos moderen, diunduh tanggal 17 Mei 2015, Jam 20.00 WIB 12