BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan Metode

dokumen-dokumen yang mirip
III. BAHAN DAN METODE

KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) DENGAN STANDAR NASIONAL INDONESIA DAN KONTRIBUSI TERHADAP KECUKUPAN GIZI BAYI/ANAK

8.9 VITAMIN, MINERAL DAN ZAT GIZI LAIN

TINJAUAN PUSTAKA Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI )

KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) DENGAN STANDAR NASIONAL INDONESIA DAN KONTRIBUSI TERHADAP KECUKUPAN GIZI BAYI/ANAK

2016, No Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Neg

- Beri tanda (X) pada pilihan jawaban yang anda anggap paling tepat. - Pertanyaan berupa isian, harap dijawab dengan singkat dan jelas

Berikut adalah beberapa istilah dan definisi yang digunakan dalam Pedoman ini.

Pedoman Pencantuman Informasi Nilai Gizi Pada Label Pangan

2016, No Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Ne

PENDAHULUAN. Latar Belakang. sebuah informasi produk agar mudah dipahami oleh konsumen. Label

Keterangan mengenai takaran saji merupakan informasi pertama yang tercantum dalam format Informasi Nilai Gizi.

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG ACUAN LABEL GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SOSIALISASI PERATURAN KEPALA BADAN POM BIDANG PANGAN 2011

BAB I PENDAHULUAN. melalui perbaikan perilaku masyarakat dalam pemberian makanan

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 224/Menkes/SK/II/2007 TENTANG SPESIFIKASI TEKNIS MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI)

2 2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik I

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Lampiran 1. Checklist Survei Pencantuman Label pada Produk Susu Formula dan Makanan Bayi

Grup I- Label Pangan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Cara Pemilihan Contoh

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR PENGUJIAN BAHAN PANGAN

No. 1071, 2014 BPOM. Pangan. Olahan yang Baik. Cara Produksi. Sertifikasi. Tata Cara.

LEMBAR PERSETUJUAM SEBAGAI RESPONDEN (INFORM CONSENT)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR:HK TENTANG

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dipilih lokasi di Kecamatan Susukan, Kabupaten

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia merupakan salah satu unsur yang sangat dibutuhkan dalam unsur

BAB I PENDAHULUAN. penurunan tingkat kecerdasan. Pada bayi dan anak, kekurangan gizi akan menimbulkan

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL i. HALAMAN PENGESAHAN.. ii. KATA PENGANTAR. iii. HALAMAN PERSYATAAN PUBLIKASI.. iv. ABSTRAK v. DAFTAR ISI...

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

TENTANG KATEGORI PANGAN

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI HASIL PENELITIAN. Kesimpulan penelitian mengenai Pemanfaatan Hasil Belajar Ilmu Gizi

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNIVERSITAS INDONESIA

LAMPIRAN Lampiran 1. Daftar Lembaga Pemberi Kode Halal Asing yang Disahkan Oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI)

EDUKASI KESEHATAN KEPADA MASYARAKAT Apakah bermanfaat? Apa peran kita masing-masing?

DAFTAR ISI. i ii iii vi vii viii ix x xii xiii

PENJELASAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN

I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan bahan-bahan yang dapat dikonsumsi sehari-hari untuk. cair. Pangan merupakan istilah sehari-hari yang digunakan untuk

Kompilasi Data Statistik Indikator Kesejahteraan Rakyat, 2016

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. digantikan oleh apapun juga. Pemberian ASI ikut memegang peranan dalam

BAB V PEMBAHASAN. kesehatan ibu, yang akhirnya akan memengaruhi perilaku hidup sehat (Rossen et

I. PENDAHULUAN. Makanan pendamping ASI (MP-ASI) adalah makanan atau minuman yang

BAB I PENDAHULUAN. 24 bulan merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat,

METODE PENELITIAN. d 2. dimana n : Jumlah sampel Z 2 1-α/2 : derajat kepercayaan (1.96) D : presisi (0.10) P : proporsi ibu balita pada populasi (0.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat. bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang

4. PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Analisa Proksimat Kadar Air

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2013 TENTANG ANGKA KECUKUPAN GIZI YANG DIANJURKAN BAGI BANGSA INDONESIA

METODE PENELITIAN. n= z 2 1-α/2.p(1-p) d 2

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI HASIL PENELITIAN. Kesimpulan penelitian Manfaat Penyuluhan Gizi dalam Upaya Peningkatan

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

2011, No BAB 9 FORMAT

Advertisement of Nutrition Message in Food Product. Adelya Desi Kurniawati, STP., MP., M.Sc.

III. METODE PENELITIAN

2016, No Undang Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 139, Tambahan Lembaran Neg

BAB 1 PENDAHULUAN. kematian balita dalam kurun waktu 1990 hingga 2015 (WHO, 2015).

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PENGAWASAN FORMULA PERTUMBUHAN

INFORMASI NILAI GIZI

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2014 TENTANG

III. METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Tabel 1 Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian. Tahun Publikasi BPS Kabupaten Lampung Barat

LEMBAR KESEDIAAN DALAM PENELITIAN

BAB 1 : PENDAHULUAN. diatasi secara dini dapat berlanjut hingga dewasa. (1) anak, baik pada saat ini maupun masa selanjutnya serta dapat menyebabkan

BAB III TINJAUAN TEORITIS. A. Tinjauan Umum Tentang Perlindungan Konsumen

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan oleh tubuh manusia. Konsumsi Susu pada saat remaja terutama

METODE. PAUD Cikal Mandiri. PAUD Dukuh. Gambar 2 Kerangka pemilihan contoh. Kls B 1 :25. Kls A:20. Kls B 2 :30. Kls B:25. Kls A:11

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Kompilasi Data Statistik Pendapatan, 2014

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Alat dan Bahan

BAB III METODE PENELITIAN. variabel independent dan variabel (Notoatmodjo, 2003). Puskesmas Gubug pada tanggal Agustus 2010.

2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 131,

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara dan jumlah yang tidak memenuhi kebutuhan. 2

BAB I PENDAHULUAN. akan zat gizi makro dan zat gizi mikro. Zat gizi makro yaitu karbohidrat, protein, dan

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

II. TINAJUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Pangan merupakan kebutuhan mendasar bagi setiap makhluk hidup

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian

KEBIJAKAN NASIONAL PENGATURAN IRTP DAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG KEAMANAN PANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERATURAN DAN PELABELAN KEMASAN PANGAN. Disampaikan dalam : Diklat Teknis Desain Kemasan Produk Pangan bagi Penyuluh Perindustrian 2

tersebut dibanding produk lainnya (BPOM, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. daya manusia yang dilakukan secara berkelanjutan. Upaya peningkatan sumber daya

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. KADARZI adalah suatu gerakan yang berhubungan dengan program. Kesehatan Keluarga dan Gizi (KKG), yang merupakan bagian dari Usaha

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONEASIA NOMOR 69 TAHUN 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN

1. Pendidikan ibu : 1. Tidak sekolah 2. Tamat SD 3. Tamat SLTP 4. Tamat SLTA 5. Tamat Akademi/Perguruan Tinggi

2013, No.710 6

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilakukan di Puskesmas Ngesrep, Puskesmas Srondol,

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

1

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK TAHUN 2011 TENTANG PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN

Transkripsi:

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian dilakukan di Jakarta selama delapan bulan sejak bulan Agustus 2007 sampai dengan Maret 2008. Data awal diperoleh dari Direktorat Penilaian Keamanan Pangan Badan Pengawas Obat dan Makanan. Pelaksanaan survei dilakukan di sarana pelayanan kesehatan meliputi rumah sakit dan puskesmas yang berada di 5 (lima) wilayah Jakarta meliputi Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Selatan dan Jakarta Timur. Bahan Bahan yang digunakan berupa data yang meliputi (1) label produk Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) yang terdaftar di Direktorat Penilaian Keamanan Pangan, Badan Pengawas Obat dan Makanan, (2) peraturan perundangundangan terkait dengan ASI dan informasi nilai gizi yang berlaku di Indonesia, angka kecukupan gizi dan pelabelan, (3) Standar Nasional Indonesia tentang MP-ASI yaitu (a) SNI 01-7111.1-2005 Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) Bagian 1 : Bubuk Instan, (b) SNI 01-7111.2-2005 Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) Bagian 2 : Biskuit, dan (c) SNI 01-7111.3-2005 Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) Bagian 3 : Siap Masak (4) ketentuan perundang-undangan terkait dengan takaran saji baku (reference amount) yang ditetapkan di negara lain (Amerika Serikat), dan (5) kuesioner sebagai instrumen untuk mengetahui pemahaman masyarakat terhadap produk MP-ASI dan untuk mendapatkan gambaran tentang pola konsumsi bayi/anak. Metode Penelitian dilaksanakan melalui beberapa tahapan kegiatan sesuai dengan tujuan penelitian dan hasil yang diharapkan yaitu : (1) Kajian kesesuaian kandungan gizi yang tercantum pada label ASI terhadap SNI MP-ASI, (2) Kajian persentase AKG zat gizi yang tercantum pada label ASI dibandingkan dengan kecukupan gizi bayi/ anak, (3) Kajian terhadap pemahaman konsumen terhadap ASI serta pola konsumsi bayi dan anak dan (4) Kajian terhadap kontribusi ASI terhadap kecukupan harian bayi dan anak sesuai dengan pola konsumsi sebagai hasil survei. Kerangka pikir penelitian ditunjukkan pada Tabel 8. 17

No Tahap Penelitian 1 Kajian Membandingkesesuaian kan kandungan gizi yang kandungan gizi yang tercantum tercantum pada label pada label produk MPproduk MP- ASI dengan ASI terhadap SNI SNI MP-ASI MP-ASI 2 Kajian persentase kan persenta- Membanding- AKG zat se AKG zat gizi yang gizi produk tercantum MP-ASI yang pada label tercantum pada label ASI dibandingkan de- Kecukupan dengan Angka ngan kecukupan gizi bayi/anak Gizi harian bayi/anak Tabel 8 Kerangka pikir penelitian Tujuan Aktivitas Target Output Keterangan a Inventarisasi data produsen/importir ASI yang terdaftar di BPOM b Inventarisasi label ASI yang mendapat persetujuan tahun 2002-2007 c Mengelompokkan label menjadi MP-ASI bubuk instan lokal, MP-ASI bubuk instan impor, MP-ASI biskuit dan MP-ASI siap masak d Kompilasi informasi pada label terkait dengan kandungan gizi (peruntukan, takaran saji, petunjuk penyiapan dan penggunaan, jumlah dan jenis zat gizi) e Konversi data menjadi per100 g Data tentang produsen/importir ASI Label ASI yang terdaftar sejak tahun 2002 s/d 2007 Pengelompokkan label menjadi MP- ASI bubuk instan lokal, MP-ASI bubuk instan impor, MP- ASI biskuit dan MP- ASI siap masak Matriks data terkait dengan kandungan gizi ASI (peruntukan, takaran saji, petunjuk penyiapan dan penggunaan, jumlah dan jenis zat gizi) Matriks kandungan gizi ASI f Konversi data Data kandungan menjadi dalam natrium (per 100 produk siap konsumsi kkal) dan kepadatan energi (kkal/g) g Pengolahan data Matriks kesesuaian kandungan gizi produk dengan SNI Persentase produk yang sesuai standar dan tidak sesuai standar Jumlah parameter yang tidak sesuai standar masingmasing produk Sumber data berasal dari data base Direktorat Penilaian Keamanan Pangan (Dit. PKP) Data sekunder berupa label produk pangan yang disetujui saat pendaftaran Secara manual dengan mengelompokkan label sesuai dengan jenis produknya Pengambilan informasi dengan membaca label dan pendataan menggunakan program excel Menggunakan informasi takaran saji pada label Menggunakan data takaran saji dan petunjuk penyiapan pada label Sesuai standar apabila sesuai dengan persyaratan SNI Tidak sesuai standar jika salah satu atau lebih parameter yang tercantum dalam SNI tidak terpenuhi a Kegiatan pengumpulan data yang dilakukan sama dengan kegiatan untuk kajian kesesuaian kandungan gizi yang tercantum pada label ASI terha-dap SNI MP-ASI dengan keluaran matriks data persentase AKG kandungan gizi b Pengolahan data Matriks persentase AKG kandungan gizi produk per sajian Rata-rata persentase AKG kandungan gizi setiap komponen gizi Kebutuhan sajian/ hari untuk memenuhi kecukupan gizi harian bayi/ anak Acuan menggunakan AKG tahun 2003 untuk usia 4-24 bulan dengan energi 950 kkal. Kecukupan gizi seusai AKG dibagi dengan rata-rata % AKG per saji 18

No Tahap Penelitian 3 Kajian terhadap pemahaman konsumen terhadap ASI serta pola konsumsi bayi dan anak 4 Kajian terhadap kontribusi ASI terhadap kecukupan harian bayi dan anak Tabel 8 Kerangka pikir penelitian (lanjutan) Tujuan Aktivitas Target Output Keterangan a Mengukur tingkat pemahaman konsumen terhadap ASI b Mendapat kan pola konsumsi bayi/anak Mengevaluasi kontribusi ASI terhadap asupan gizi bayi/anak dalam rangka memenuhi kecukupan gizi harian bayi/anak a Penyusunan kuesioner b Penetapan kriteria dan jumlah responden c Penetapan lokasi d Pelaksanaan survei e Pengolahan data Menggabungkan pola konsumsi (hasil survei) dengan persentase AKG per saji ASI bubuk instan dan MP- ASI biskuit Instrumen pengamatan Kelompok Ibu rumah tangga responden sebagai dengan anak 6 target pengamatan 36 bulan Lokasi pengambilan 5 wilayah DKI data (rumah sakit dan Data tentang profil responden, pemahaman responden terhadap produk MP-ASI dan pola konsumsi bayi/anak Profil responden berdasarkan tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, jumlah anak dan pertimbangan dalam memilih ASI Gambaran tentang pemahaman konsumen dalam membaca label (membaca label, ING, cara penyiapan produk) Data tentang pola konsumsi bayi/anak Gambaran tentang persentase AKG kandungan gizi yang diberikan dari produk MP-ASI bubuk instan dan biskuit pada responden yang mengonsumsi MP-ASI bubuk instan Gambaran tentang persentase AKG kandungan gizi yang diberikan dari produk MP-ASI bubuk instan dan biskuit pada responden yang mengonsumsi MP-ASI biskuit Komponen gizi yang nilai AKG belum terpenuhi dari konsumsi ASI Komponen gizi yang melebihi nilai AKG per hari dari konsumsi ASI puskesmas) Wawancara dan pengisian kuesioner Pengolahan data dengan penyusunan gambar/diagram Pola konsumsi secara keseluruhan untuk semua jenis pangan Deskriptif untuk menyampaikan kontribusi produk MP-ASI dalam pemenuhan kecukupan gizi harian bayi/anak Deskriptif untuk menyampaikan kontribusi produk MP-ASI dalam pemenuhan kecukupan gizi harian bayi/anak Acuan adalah AKG 2003 untuk bayi/anak usia 4-24 bulan dengan nilai energi 950 kkal 19

Kajian kesesuaian kandungan gizi yang tercantum pada label ASI terhadap SNI MP-ASI Kegiatan diawali dengan inventarisasi data produsen/importir ASI yang terdaftar di Direktorat Penilaian Keamanan Pangan (Dit. PKP). Data yang dikumpulkan meliputi : (1) nomor file, (2) nomor pendaftaran, (3) nama dan alamat produsen/importir, (4) tahun persetujuan, (5) jenis MP-ASI dan (6) jenis kemasan. Data tersebut diambil dari data base Direktorat Penilaian Keamanan Pangan dan digunakan untuk penelusuran lebih lanjut dalam menentukan produk yang akan dikaji. Inventarisasi selanjutnya dilakukan terhadap label ASI yang mendapat persetujuan sejak tahun 2002 sampai dengan tahun 2007. Hal tersebut terkait mempertimbangkan bahwa sesuai ketentuan, surat persetujuan pendaftaran yang berlaku 5 tahun sehingga diasumsikan produk tersebut masih beredar di pasaran. Inventarisasi label dilakukan dengan menelusur berkas pendaftaran sesuai dengan nomor file produk. Penelusuran juga dilakukan dengan melihat riwayat perusahaan untuk mendapatkan data yang terakhir apabila produk tersebut telah mendapatkan persetujuan perubahan produk. Produk MP-ASI yang dikaji hanya mencakup 3 jenis dengan rincian jenis dan jumlah terdiri dari MP-ASI bubuk instan lokal (100 produk), MP-ASI bubuk instan impor (23 produk), MP-ASI biskuit (33 produk) dan MP-ASI siap masak (8 produk). MP-ASI bubuk instan lokal merupakan ASI yang diproduksi dan diedarkan di wilayah Indonesia dan terdaftar di Direktorat Penilaian Keamanan Pangan Badan Pengawas Obat dan Makanan. MP-ASI bubuk instan impor merupakan produk yang dimasukkan ke dalam wilayah Indonesia untuk diedarkan dan terdaftar di Direktorat Penilaian Keamanan Pangan Badan Pengawas Obat dan Makanan. Produk MP-ASI Siap Santap tidak dikaji mengingat keterbatasan data tentang produk pangan yang termasuk ke dalam kriteria MP-ASI Siap Santap. Data yang terkumpul dikompilasi terkait informasi yang meliputi peruntukan, takaran saji, petunjuk penyiapan dan penggunaan, jumlah kandungan gizi, persentase AKG. Selanjutnya dilakukan konversi data dari jumlah kandungan gizi per sajian menjadi per 100 g. Hal tersebut dilakukan karena pada umumnya persyaratan kandungan gizi pada SNI MP-ASI dinyatakan dalam per 100 g produk. Konversi tersebut dilakukan dengan memperhitungkan jumlah takaran saji untuk masing-masing ASI. Konversi data juga dilakukan terhadap jumlah natrium dan kepadatan energi menjadi per 100 kkal dan kkal/g produk 20

siap konsumsi dengan menggunakan data tentang takaran saji dan petunjuk penyajian. Konversi dilakukan mengingat persyaratan dalam SNI MP-ASI untuk energi dan natrium dinyatakan dalam kkal per g produk siap konsumsi untuk kepadatan energi dan mg per 100 kkal produk siap konsumsi untuk natrium. Pengolahan data dilakukan untuk mendapatkan data akhir berupa matriks kesesuaian antara kandungan gizi dalam masing-masing ASI dengan persyaratan yang tercantum dalam SNI MP-ASI terkait. Hasil pengolahan juga memperlihatkan jumlah parameter yang tidak sesuai standar untuk masingmasing produk, serta rata-rata kandungan masing-masing komponen gizi dalam semua ASI. Keluaran lain juga memperlihatkan tentang persentase ASI yang tidak sesuai standar terkait kandungan gizi baik untuk zat gizi yang harus terdapat dalam ASI maupun terhadap zat gizi secara keseluruhan (meliputi zat gizi yang harus ada dan zat gizi yang dapat ditambahkan). Produk MP-ASI dinyatakan tidak sesuai standar apabila terdapat satu atau lebih parameter kandungan gizi yang tidak sesuai standar sesuai dengan SNI. Komponen gizi yang wajib ada dalam produk MP ASI tetapi tidak tercantum pada label dianggap terdapat dalam produk tersebut, sedangkan untuk komponen yang bersifat sukarela jika tidak tercantum pada label maka tidak diperhitungkan dalam pengolahan data. Mengingat persyaratan yang ditetapkan dalam SNI untuk kandungan karbohidrat tidak dinyatakan sebagai kandungan karbohidrat total dalam produk akhir maupun dalam produk siap konsumsi, maka pengkajian terhadap pemenuhan persyaratan tersebut tidak dapat dilakukan. Kajian persentase AKG zat gizi yang tercantum pada label ASI dibandingkan dengan kecukupan gizi bayi/ anak Kegiatan pengumpulan data yang dilakukan sama dengan kegiatan untuk tahap penelitian untuk kajian kesesuaian kandungan gizi yang tercantum pada label ASI terhadap SNI MP-ASI dengan keluaran matriks data terkait dengan persentase AKG kandungan gizi ASI. Konversi dari jumlah per saji menjadi persentase AKG per saji dilakukan untuk zat gizi yang hanya tercantum pada label dalam bentuk jumlah per sajian. Pengolahan data untuk kajian ini menggunakan acuan AKG tahun 2003 untuk usia 4-24 bulan dengan nilai energi 950 kkal. Keluaran dari tahapan ini adalah rata-rata persentase AKG untuk masing-masing komponen gizi dan 21

perkiraan jumlah sajian per hari untuk memenuhi kecukupan gizi harian bayi dan anak berdasarkan rata-rata persentase AKG kandungan gizi produk MP ASI. Kajian terhadap pemahaman konsumen terhadap ASI serta pola konsumsi bayi dan anak Penyusunan kuesioner. Kuesioner merupakan salah satu instrumen untuk mendapatkan informasi yang sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk memperoleh data tentang pemahaman responden terhadap label ASI dan pola pemberian makan bayi dan anak. Kuesioner penelitian ini terdiri dari 3 bagian meliputi panduan kuesioner, identitas responden dan pertanyaan. Panduan kuesioner mencakup tujuan kuesioner dan pengantar yang memuat keterangan umum yang perlu diketahui oleh responden seperti istilah takaran saji dan cakupan ASI yang menjadi topik utama. Identitas responden yang harus diisi meliputi nama, alamat, jumlah anak, pendidikan dan pekerjaan. Lembar pertanyaan terbagi menjadi 2 bagian mencakup pertanyaan yang bersifat umum untuk mengetahui pemahaman responden terhadap ASI secara umum dan tabel yang harus diisi untuk memberikan gambaran tentang pola pemberian makan bayi dan anak. Tabel tersebut meliputi (1) jenis makanan, (2) frekuensi pemberian per hari, (3) jumlah dalam satu kali makan, dan (4) cara penyiapan. Kuesioner pemahaman masyarakat terhadap ASI dan pola pemberian makan bayi dan anak ditunjukkan pada Lampiran 2. Penetapan kriteria dan jumlah responden. Responden dipilih dari kelompok ibu rumah tangga yang mempunyai anak usia dari 6 bulan sampai dengan 36 bulan. Penetapan kelompok responden tersebut berdasarkan pertimbangan bahwa kelompok tersebut pernah membeli ASI serta tingkat kepedulian terhadap informasi yang tercantum pada label. Penentuan jumlah responden menggunakan variabel estimasi proporsi populasi dengan tingkat kepercayaan 95 % dihitung dengan menggunakan rumus (Natzir 2003) sebagai berikut : dengan : n = z α/2 2 E 2 pq E = galat estimasi = error of estimation p = proporsi populasi, 0.5 apabila tidak diketahui q = 1 p 22

α = taraf keterandalan 100 (1-α) % = tingkat keyakinan Pada penelitian ini, diharapkan galat estimasi (tingkat kesalahan) tidak lebih dari 14 % dengan tingkat keyakinan 95 %. Dengan demikian, maka nilai α = 0.05, dan α/2 = 0.025, sehingga z 0.025 = 1.96 (diperoleh dari tabel distribusi normal standar). Dengan nilai E = 0.14; p = 0.5; q = 0.5, maka jumlah responden untuk penelitian ini adalah : n = 1.96 2 x 0.5 x 0.5 = 49 responden 0.14 2 Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, maka ditetapkan jumlah responden sebanyak 50 (lima puluh) orang. Penetapan lokasi pengamatan. Pengambilan data melalui kuesioner mengambil lokasi di Jakarta dan untuk mendapatkan data sebaran yang seimbang, ditetapkan 10 responden untuk setiap wilayah kotamadya. Lebih jauh, untuk mendapatkan responden yang dituju yaitu ibu yang mempunyai bayi/anak usia 6 sampai dengan 36 bulan, pengamatan dilakukan di sarana pelayanan kesehatan (rumah sakit dan puskesmas) dimana responden biasa mengunjungi tempat tersebut untuk melakukan konsultasi kesehatan baik pengobatan ataupun imunisasi. Pelaksanaan survei. Survei dilaksanakan melalui pengisian kuesioner dan wawancara. Responden merupakan ibu rumah tangga yang datang ke rumah sakit atau puskesmas sesuai peta lokasi yang telah ditetapkan. Responden diminta untuk mengisi kuesioner sesuai dengan pengalaman mereka dalam membaca label produk pangan secara umum khususnya dalam memilih produk MP-ASI. Responden juga diminta untuk mengisi jenis, jumlah dan frekuensi pemberian masing-masing jenis makanan kepada bayi dan anak sebagai pola konsumsi harian bayi dan anak. Pengolahan data. Keluaran dari kajian ini berupa (a) profil responden berdasarkan tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, jumlah anak dan pertimbangan dalam memiih ASI, (b) gambaran tentang pemahaman konsumen dalam membaca label (membaca label, ING, cara penyiapan produk), dan (c) data tentang pola konsumsi bayi/anak dengan jenis pangan ASI, susu bayi, 23

makanan bayi rumahan, MP-ASI bubuk instan, MP-ASI biskuit, buah-buahan dan lain-lain. Kajian terhadap kontribusi ASI terhadap kecukupan harian bayi dan anak Kegiatan dalam kajian ini meliputi menggabungkan data tentang pola konsumsi per hari sebagai hasil survei dengan persentase AKG per saji produk MP-ASI bubuk instan dan MP-ASI biskuit. Hasil kajian yang diharapkan berupa identifikasi komponen gizi yang telah terpenuhi dari konsumsi ASI dan komponen gizi yang memerlukan asupan dari sumber makanan lain. Acuan yang digunakan adalah AKG 2003 untuk bayi/anak usia 4-24 bulan dengan nilai energi 950 kkal. Selanjutnya dilakukan identifikasi komponen gizi yang kurang dari kecukupan gizi harian bayi/anak dan komponen gizi yang telah memenuhi bahkan melebihi kecukupan gizi harian bayi dan anak sebagai kontribusi produk MP-ASI sesuai pola konsumsi. 24