BAB III KONTAK PADA KOMPONEN ACETABULAR

dokumen-dokumen yang mirip
Gambar 1.1. Sambungan hip (hip joint) pada manusia [1].

ANALISA PENGARUH KETEBALAN ACETABULAR CUP TERHADAP TEKANAN KONTAK PADA SAMBUNGAN TULANG PINGGUL BUATAN

Available online at Website

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TEORI HIP JOINT

rekayasa. Sebuah perakitan antara poros dan bantalan adalah salah satu contohnya. Dalam

BAB II TEORI HIP JOINT. Gambar 2.1. Bagian-bagian hip joint normal [4].

BAB I PENDAHULUAN. Hip Joint. Femur

SIMULASI KONTAK PADA SAMBUNGAN TULANG PINGGUL BUATAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

PENGARUH PEMBEBANAN TERHADAP TEGANGAN DALAM SAMBUNGAN TULANG PINGGUL BUATAN

BAB I PENDAHULUAN. akibat adanya kontak atau gesekan. Gesekan biasanya didefinisikan sebagai gaya

LAPORAN TUGAS AKHIR PREDIKSI TEGANGAN VON MISSES DAN TEKANAN KONTAK TOTAL KNEE REPLACEMENT (TKR) SELAMA PROSES GAIT CYCLE

SIMULASI KONTAK KOMPONEN ACETABULAR PADA SAMBUNGAN TULANG PINGGUL BUATAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ANALISIS PENYUSUTAN DIMENSI PRODUK INJECTION MOLDING DENGAN BENTUK ACETABULAR CUP UNTUK SAMBUNGAN HIP PADA MANUSIA

PENGARUH TEKSTUR PERMUKAAN MATERIAL UHMWPE TERHADAP DISTRIBUSI TEGANGAN PADA BEBAN KONTAK STATIC, ROLLING DAN SLIDING

Disusun oleh : Adi Sudirman ( ) Ahmad Zainul Roziqin ( )

Gambar 1.1. Ilustrasi bagian-bagian sendi panggul (Amirouche dan Solitro, 2011)

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Anatomi Femoral, Tibial, dan Patellar Component (teijin-nakashima.co.jp)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III ANALISA TEGANGAN VON MISES

ANALISA KONTAK PADA SAMBUNGAN TULANG PINGGUL BUATAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

Analisa Gesekan Material Implantasi Prosthesis Pada Total Hip Joint Replacement Akibat Gerak Adduksi Abduksi Menggunakan Metode Elemen Hingga

PENGEMBANGAN PROTOTIPE SAMBUNGAN TULANG PANGGUL PRODUK INDONESIA

TUGAS AKHIR SIMULASI HIP JOINT PROSTHESIS PADA ORGAN TUBUH MANUSIA

Tembalang, Semarang, Jl. Jend. Ahmad Yani No.157, Pabelan, Surakarta, Jawa Tengah

ANALISA KONTAK CERAMIC-ON- CROSSLINKED UHMWPE PADA SAMBUNGAN TULANG PINGGUL BUATAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: ( Print) B-108

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print) F-316

JURNAL TEKNIK ITS VOL.5, No.2, (2016) ISSN: ( Print)

Studi Eksperimental Keausan Permukaan Material Akibat Adanya Multi-Directional Contact Friction

Yunandaru Sahid Putra NRP Dosen Pembimbing Ir. Sudiyono Kromodihardjo Msc. PhD

ANALISIS KEAUSAN ALUMUNIUM MENGGUNAKAN TRIBOTESTER PIN-ON-DISC DENGAN VARIASI KONDISI PELUMAS

Gambar 1. Post Trauma Arthritis [1]

Perubahan Faktor Keausan Die Drawn UHMWPE Akibat Tegangan Kontak untuk Aplikasi Sendi Lutut Tiruan

PENGARUH IMPLANTASI ION NITROGEN TERHADAP KEKERASAN PERMUKAAN STAINLESS STEEL 316L UNTUK APLIKASI SENDI LUTUT TIRUAN

SIMULASI DAN PEMODELAN METAL ON METAL BEARING MENGGUNAKAN ELEMEN HINGGA

Gambar 1.1. Anatomi sendi lutut normal (Jun, 2011)

RANCANG BANGUN TRIBOMETER TIPE PIN ON DISK DAN STUDI EKSPERIMENTAL KARAKTERISTIK TRIBOLOGI POLIMER POLIMER

Gambar 1 Temporomandibular joint manusia

BAB I PENDAHULUAN. Gambar Ilustrasi sendi lutut yang sehat (kiri) dan sendi lutut yang telah cedera hingga mengalami osteoarthritis (kanan)

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) 1

Mengukur Kecepatan dan Percepatan Gerak Kaki Manusia Menggunakan Kamera Digital

Mengukur Kecepatan dan Percepatan Gerak Kaki Manusia Menggunakan Kamera Digital

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 3, (2013) ISSN: ( Print) B-362

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

TUGAS PENYAMBUNGAN MATERIAL 5 RACHYANDI NURCAHYADI ( )

Gambar 1.1 Hip fracture (Carter, 2007)

PENGEMBANGAN PENYANGGA BOX MOBIL PICK UP MULTIGUNA PEDESAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengaruh variasi..., Agung Prasetyo, FT UI, 2010.

PENGARUH KONSENTRASI PROTEIN PADA PELUMAS TERHADAP KEAUSAN ULTRA HIGH MOLECULAR WEIGHT POLYETHELENE (UHMWPE) UNTUK APLIKASI SENDI LUTUT TIRUAN

BAB I PENDAHULUAN. mengganggu fungsi-fungsi tersebut (Okoje et al., 2012). Kerusakan pada tulang

BAB I PENDAHULUAN. Pengelasan adalah suatu proses penggabungan antara dua. logam atau lebih yang menggunakan energi panas.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB VII PENUTUP Perancangan sistem perpipaan

BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISA KEAUSAN KAMPAS REM PADA DISC BRAKE DENGAN VARIASI KECEPATAN. Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Wahid Hasyim 2

SIMULASI NUMERIK INJECTION MOLDING UNTUK PEMBUATAN SPESIMEN POLYPROPYLENE ACETABULAR CUP PADA PENGUJIAN SAMBUNGAN HIP

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

BAB II DASAR TEORI Sistem Transmisi

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISA DONGKRAK ULIR DENGAN BEBAN 4000 KG

BAB I PENDAHULUAN. konsumen yang letaknya saling berjauhan. Karena dengan menaikkan tegangan maka

5ton 5ton 5ton 4m 4m 4m. Contoh Detail Sambungan Batang Pelat Buhul

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DOSEN PEMBIMBING: Prof.Dr. I NYOMAN SUTANTRA, M.Sc, Phd. YOHANES, ST, MSc. Eng

III. METODE PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Studi Simulasi Stick-Slip Friction akibat Multi- Directional Contact Friction

BAB I PENDAHULUAN. Jalan sebagai salah satu prasarana transportasi merupakan unsur penting

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut DPU, (1974), bagian-bagian perkerasan jalan adalah lapis-lapis

PERANCANGAN MEKANISME PELETAKAN DAN PENGUNCI BOX MOBIL PICK UP MULTIGUNA PEDESAAN

PERANCANGAN TEMPAT TIDUR PASIEN BERBAHAN ALUMUNIUM MENGGUNAKAN CAD. Jl. Grafika No.2, Yogyakarta

Studi Eksperimen Dan Analisa KeausanJournal Bearing Dry ContactPada Rotary Valve Mesin Pembuat Pasta

ANALISIS PELUMASAN ELASTOHYDRODYNAMIC PADA SAMBUNGAN TULANG PANGGUL BUATAN UNTUK POSISI SUJUD DALAM SALAT DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK CFD DAN FSI

BAB I PENDAHULUAN. sangatlah pesat. Salah satu proses yang terpenting dalam bidang

Simulasi Dan Pemodelan Metal On Metal Bearing Menggunakan Elemen Hingga

DAFTAR ISI Error! Bookmark not defined.

TUGAS AKHIR. Tugas Akhir ini Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

ANALISA KEKUATAN MATERIAL PADA PROSTHESIS TOTAL KNEE JOINT REPLACEMENT

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

PENGARUH KOEFISIEN GESEKAN PADA PROSES MANUFAKTUR

BAB IV. METODE PENELITIAN 4.1. TINJAUAN UMUM TAHAPAN PENELITIAN BERBASIS STUDI NUMERIK... 73

TUGAS AKHIR MODELING PROSES DEEP DRAWING DENGAN PERANGKAT LUNAK BERBASIS METODE ELEMEN HINGGA

BAB III PERENCAAN DAN GAMBAR

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN. Model tabung gas LPG dibuat berdasarkan tabung gas LPG yang digunakan oleh

TUGAS AKHIR ANALISA KEKERASAN HARDFACING STELLITE-6 PADA MATERIAL BAJA SS 400

BAB I PENDAHULUAN. Bahan Bakar sangat penting dalam kehidupan manusia. Berbagai kegunaan

BAB III MENGUKUR KERENGGANGAN METAL DUDUK ENGINE DIESEL CATERPILLAR D 3208

Bab III Rancangan dan Prosedur Percobaan

BAB I PENDAHULUAN. dengan yang lain. Pada saat sistem isolasi menahan electrical stresses, isolasi

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN CYLINDER BLOCK DAN CRANKCASE MESIN OTTO SATU SILINDER EMPAT LANGKAH BERKAPASITAS 65CC

Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro H.Prof.Sudharto, Kampus UNDIP Tembalang, Semarang, 50275

Tugas Akhir ANALISA PENGARUH TEBAL DAN GEOMETRI SPOKE BERBENTUK SQUARE BAN TANPA ANGIN TERHADAP KEKAKUAN RADIAL DAN LATERAL

bahkan lebih bagus lagi jika kita dapat mendaur ulang plastik menjadi sesuatu yang lebih berguna (recycle). Bayangkan saja jika kita berbelanja

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

Transkripsi:

BAB III KONTAK PADA KOMPONEN ACETABULAR 3.1 Pendahuluan Sambungan tulang pada manusia berkembang sejak puluhan tahun yang lalu [16]. Sambungan tulang meliputi perpaduan antara stabilitas dan mobilitas, variasi bentuk sesuai dengan posisi dan fungsinya. Sambungan tulang pinggul misalnya, mempunyai desain ball-in-socket untuk pergerakan yang luas sesuai fungsinya. Berbeda dengan sambungan tulang lutut, mempunyai pergerakan ke arah depan dan belakang saja. Aspek tribologi pada sambungan tulang sangat berpengaruh. Lubrikasi menghasilkan kemampuan sambungan tulang untuk beroperasi pada kondisi yang berbeda. Lubrikasi membuat kontak pada sambungan tulang mempunyai koefisien friksi yang sangat kecil antara 0.003-0.015 [16], sehingga pada penelitian biasanya digunakan koefisien friksi nol, atau frictionless. Akan tetapi pada kasus tulang pinggul buatan koefisien friksi antara 0,065-0,09 [3] Sambungan tulang mempunyai kemungkinan kerusakan atau fungsi yang tidak sesuai. Kerusakan sering terjadi karena kecelakaan. Kecelakaan akan menyebabkan pembebanan yang terlalu berlebihan, sehingga melebihi batas kemampuan yang bisa ditampung oleh sambungan tulang itu sendiri. Selain karena kecelakaan, keroposnya tulang juga salah satu penyebab dari kerusakan sambungan tulang. Hal ini biasa terjadi pada orang yang mempunyai usia lanjut. Karena kerusakan dan ketidaknormalan fungsi sambungan tulang ini, maka hal inilah yang mendorong diciptakanya sambungan tulang buatan. Dari perancangan desain sambungan tulang pinggul buatan direncanakan bahwa desain ini akan dapat bertahan selama 20 tahun [17]. Tetapi tidak sedikit dari pasien yang dalam beberapa tahun penggunaan sudah merasakan hal yang tidak normal pada sambungan tulang pinggul buatan ini. Berbagai aspek yang dapat mempengaruhi lamanya umur pemakaian sambungan tulang pinggul buatan. Kegagalan yang sering terjadi disebabkan oleh dua aspek yaitu aspek medis dan aspek tribologi. Aspek medis yang banyak menyebabkan kegagalan sistem sambungan tulang pinggul buatan antara lain: 20

21 a. Alergi Daya tahan dan kekebalan tubuh manusia berbeda-beda. Dalam pemasangan sambungan tulang pinggul buatan harus juga diperhatikan efek dari material penyusun terhadap tubuh pasien. b. Infeksi Dalam penanaman sambungan tulanng pinggul sangatlah penting menjaga kehigienisan baik pada alat yang digunakan maupun sambungan tulang pinggul buatan itu sendiri. Infeksi karena kuman maupun bakteri akan mempercepat kegagalan penanaman sambungan tulang pinggul buatan. c. Kesalahan pemasangan Penanaman sambungan tulang pinggul buatan dibutuhkan ketelitian pemasangan yang sangat ekstra. Kesalahan posisi pemasangan akan semakin membuat keausan yang lebih cepat atau mengurangi kestabilan sistem. Sedangkan aspek tribologi yang ada antara lain: a. Wear Wear resistance yang tinggi akan lebih baik digunakan daripada wear resistance yang rendah. Wear akan mempercepat keausan dari head maupun cup. Keausan ini akan menyebabkan ketidakstabilan sistem yang memungkinkan terlepasnya head dari cup. Wear sangat dipengaruhi oleh desain geometri maupun materialnya. b. Friction Friction yang tinggi akan menyebabkan cepatnya keausan pada ball bearing. Seperti halnya wear, friction yang tinggi juga menyebabkan ketidakstabilan sistem. Desain geometri dan material sangat berpengaruh terhadap friction. Radial clearance antara head dan cup akan menentukan maksimal atau tidaknya lubrikasi yang bekerja untuk mengurangi friksi ini. c. Tekanan kontak Tekanan kontak akan sangat berpengaruh pada lama tidaknya umur dari sambungan tulang pinggul buatan. Distribusi tekanan kontak yang terkonsentrasi akan mempercepat keausan dari permukaan kontak. Perancangan desain dan

22 material menentukan besar kecilnya tekanan kontak maksimum dan distribusi tekanan kontaknya. 3.2 Perkembangan komponen acetabular Penelitian sambungan tulang pinggul buatan telah dimulai pada tahun 1938. Material yang digunakan menggunakan steel. Sebelumnya sambungan tulang pinggul buatan model metal-on-metal diprediksi bisa mencapai 20 tahun [18]. Tetapi hanya dalam waktu 2 sampai 4 tahun sambungan tulang pinggul buatan model ini sudah gagal dalam pemakaian. Kegagalan ini disebabkan karena kurangnya fiksasi dan ekstrimnya wear. Karena hal ini, McKee dan Coworkers [19] serta Watson-Farrar [20] melakukan penelitian tulang pinggul buatan kembali pada tahun 1960an. Material yang digunakan untuk menyusun sambungan tulang pinggul buatan ini adalah menggunakan cobaltchrome molibdenun untuk head dan acetabular liner-nya. Walaupun menunjukan adanya perbaikan tetapi model metal-on-metal McKee- Farrar ini hanya bisa bertahan selama 2 sampai dengan 10 tahun. Kemungkinan cepat gagalnya sambungan tulang pinggul ini disebabkan desain geometri dari model. Pada tahun 1960, Charnley [19] memperkenalkan desain dan material baru untuk sambungan tulang pinggul buatan. Diameter femoral head 22 mm, dan menggunakan stainless steel, serta full plastic digunakan untuk komponen acetabular liner. Menurut penelitian, friction pada model ini dapat terkurangi. Pada awal tahun 1980 Weber [18], mengembangkan model metal-on-metal modern menggunakan material cobalt chrome alloy (CoCr) yang sampai sekarang disebut metasul. Pada model ini penggunaan diprediksi bisa mencapai 20 tahun. Tetapi beberapa pengguna merasakan ketidaknyamanan setelah 2-4 tahun [18]. Sambungan tulang pinggul buatan yang saat ini banyak digunakan adalah metal-on- UHMWPE. Selain wear yang tereduksi, friction pada model ini juga berkurang secara signifikan. Dalam penelitian ini digunakan model sambungan tulang pinggul buatan model metal-on-uhmwpe

23 3.3 UHMWPE UHMWPE merupakan salah satu jenis polimer yang digunakan dalam aplikasi orthopedic yang secara umum diklasifikasikan sebagai linear homopolimer, Polimer adalah molekul yang terdiri dari many (poly) part (-mer) yang menyatu pada covalent tulang [8]. Polyethylene adalah polimer yang dibentuk dari C 2 H 4 yang bersifat gas yang mempunyai berat molekul 28 g/mol, untuk skema Polyethylene terlihat pada Gambar 3.1. Ada beberapa macam dari Polyethylene yaitu LDPE (Low Density Polyethylene), LLDPE (Linear Low Density Polyethylene), HDPE (High Density Polyethylene), UHMWPE (Ultra-High Molecular Weight Polyethylene). Gambar 3.1: Skema ethylene dan poliethylene [8]. UHMWPE banyak digunakan untuk material implant, beberapa contoh dari penggunaan material UHMWPE untuk implant adalah [8]: Hip joint Knee joint Ankle Shoulder replacement Berdasar kebutuhan yang digunakan untuk material replacement pada beberapa bagian yang vital dalam tubuh manusia sehingga ada beberapa syarat UHMWPE Material yang digunakan dalam metode implant kedalam tubuh manusia: Kecocokan biologis secara kimia yang baik untuk menghindari reaksi jaringan yang berlebihan Ketahanan yang bagus untuk menahan degradasi (contoh ketahanan biologis untuk bahan polimer)

24 Ketahanan yang dapat diterima untuk menahan beban secara terus-menerus yang ditahan oleh sambungan Mempunyai ketahanan keausan yang tinggi untuk meminimilisasi kerusakan pada material, contoh dari UHMWPE yang mengalami keausan terlihat pada Gambar 3.2. Gambar 3.2. Contoh kerusakan UHMWPE pada acetabular liner [21]. Ada beberapa alat yang digunakan untuk mengetes keausan dari UHMWPE yang di rancang untuk digunakan dalam aplikasi total hip replacement (THR) diantaranya adalah sebagai berikut [8]: Force control hip simulator Displacement control simulator test Special damage mode simulation test 3.3 Kontak pada komponen acetabular Mekanika kontak pada bearing surface diperkirakan berperan penting pada performa tribologi dan suksesnya fungsi dari tulang pinggul buatan ini. Hal ini berarti sangat penting untuk menganalisa distribusi tekanan kontak pada permukaan kontak antara femoral head dan acetabular liner. Tekanan kontak ini harus diminimalisir untuk mencegah kegagalan struktur dan wear yang berlebihan.

25 Daerah kontak atau jari-jari kontak juga sangat berhubungan dengan tekanan kontak. Semakin besar nilai daerah kontak semakin kecil tekanan kontak. Hal ini sesuai dengan rumus [22]: (3.1) Tetapi daerah kontak yang terlalu besar juga tidak baik untuk distribusi tekanan kontak. Akan terjadi pemusatan kontak jika daerah kontak berlebihan. Sedangkan pemusatan kontak dapat mengakibatkan kerugian-kerugian sebagai berikut [23]: 1. Peningkatan frictional torque, yang akan menyebabkan kerusakan pada komponen acetabular liner. 2. Pemusatan tegangan kontak. 3. Tertutupnya ruang untuk pelumasan, sehingga pelumas tidak bekerja secara maksimal. Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya pemusatan kontak antara lain adalah parameter desain seperti radial clearance antara femoral head dan acetabular liner dan ketebalan acetabular liner, parameter produksi seperti ketelitian ukuran, parameter pemasangan seperti posisi acetabular liner. Walaupun demikian, belum jelas faktor mana yang mempunyai peran paling berarti untuk pemusatan kontak. Pengetahuan tentang mekanika kontak tidak hanya penting untuk memprediksi kesuksesan atau kegagalan dari desain tulang pinggul buatan, tetapi juga bermanfaat untuk mengembangkan desain. Menurut Paul (1976), gaya maksimum dari aktivitas seseorang menghasilkan beban yang besarnya berkali lipat dengan berat badan. Dari data tersebut dapat ditentukan prediksi pembebanan pada komponen acetabular dengan berbagai kondisi, sehingga dapat dihasilkan simulasi yang mendekati keadaan sebenarnya. Sebagai contoh, melompat atau tersandung selalu menyebabkan gaya yang besar pada pinggul. Hal ini berarti kecepatan merupakan parameter yang penting dalam menentukan tingkatan besarnya gaya yang bekerja. Seseorang yang bergerak lebih cepat, maka makin besar juga beban yang diterima pada hip joint. Menaiki tangga atau turun tangga

26 juga menyebabkan beban yang berbeda. Oleh karena itu, pasien harus selalu dianjurkan untuk berjalan pelan atau menaiki tangga dengan stabil. Pada Tabel 3.1 dijelaskan lebih detail mengenai pengaruh aktivitas terhadap besarnya kondisi pembebanan. Table 3.1. Maximal joint forces in multiples of body weight [24] Aktivitas Multiples of body weight Melompat 8,0 Berjalan cepat 7,6 Naik tangga 7,2 Turun tangga 7,1 Berjalan pelan 4,9 Dalam penelitian ini mengambil contoh kondisi berat badan manusia 65 kg, sehingga pembebanan yang terjadi yaitu berat badan manusia dikalikan dengan Multiples of body weight dan percepatan gravitasi. Dari Tabel 3.2 terlihat hasil pembebanan yang terjadi dalam beberapa variasi aktivitas. Tabel 3.2. Pembebanan pada hip joint dengan beberapa variasi aktivitas. Aktivitas Force (N) Melompat 5101,2 Berjalan cepat 4846,14 Naik tangga 4591,08 Turun tangga 4527,315 Berjalan pelan 3124,485